Doa Quotes

Quotes tagged as "doa" Showing 1-30 of 62
Asma Nadia
“Di setiap udara yang kau temukan, Di sana akan kau jumpai Allah yang senantiasa mendengar doamu”
Asma Nadia
tags: doa

“Tuhan pasti bertanggung jawab: menciptakan perpisahan, berarti siap menanggung resiko menerima rentetan doa-doa tentang pertemuan yang antri untuk dikabulkan”
Azhar Nurun Ala

Goenawan Mohamad
“Agama, sebaliknya tidak mengklaim untuk jadi petunjuk praktis pengubah dunia. Semangat agama yang paling dasar menimbang hidup sebagai yang masih terdiri dari misteri, memang ada orang agama yang seperti kaum Marxis, menyombong bahwa “segala hal sudah ada jawabnya pada kami”; tapi pernyataan itu menantang makna doa—dan mematikan ruh religius itu sendiri. Sebab dalam doa, kita tahu, kita hanya debu”
Goenawan Mohamad

Pramoedya Ananta Toer
“Dan doa-doa itu, apa artinya dia kalau bukan gerakan dari minus ke plus? Tahu kau apa artinya doa? Permohonan pada Tuhan, gerakan dari yang paling minus pada yang paling plus.”
Pramoedya Ananta Toer, Jejak Langkah
tags: doa, iman

“Di kolong langit
Kau adalah doa,
Aku orang buta.
Di sajak para Raja
Kau adalah permaisuri
Dan aku, sang sufi pada ayunan sepi”
andra dobing

“Cinta itu hebat, bahkan lebih hebat dari dunia perkawinan itu. Doa adalah bagian penuturan cinta pada sebuah cita-cita yang belum kita capai. Dia bukan urusan Tuhan, melainkan urusan manusia. Dan Tuhan ada pada seberapa besar rasa cinta kita akan kebenaran itu. Nah, berdoalah dengan cinta, tapi jangan berdoa untuk cinta... Cinta itu dalam dirinya mengandung sebagian kecil rasionalitas, tapi penuh dengan benih rasa yang tidak perlu dihitung secara matematik mengapa dia ada.”
Munir, Keberanian Bernama Munir

Lucia Priandarini
“Ada banyak momen yang kukira mustahil kulalui dalam hidup, yang membuatku tertegun dan berpikir, “Jika aku bisa, pasti karena doa ibu dan ayahku.”
Lucia Priandarini, Posesif

“Tentang doa, tentang harapan, kepada semua perihal yang ingin di sampaikan, seorang hamba, tanpa menjumlah dosa, ia terlelap, namun tak bangun memburu ampunan.


#andradobing”
andra dobing

“Doa ku seakan paku di peti mati mu. Tajam mendalam.

Menembus dadamu,
menjelma dunia rapuh, penuh kegelisahan tak berarti .
.
#andradobing”
andra dobing

“bila tanganku tak mampu lagi menyentuhmu,
maka biarlah doa menggantikannya”
Rian Prasetia, @sekadar_coretan

“Pada alinea itu, kata mulai jarang tercipta. Tapi ia merapalkan nama dalam mantra yang lebih sering kita sebut sebagai "Doa".”
nom de plume
tags: doa

“Jika dulu perpisahan itu berasal dari Tuhan, saya tidak berhenti berdoa untuk segera dipertemukan. Bertanggung jawab merupakan keharusan Tuhan untuk doa-doa yang antri dikabulkan.”
Nurdin Ferdiansyah

Sapta Arif N.W.
“Pejamkan matamu perlahan, kemudian masuklah dalam, betapa doa adalah jendela masa depan. Kita harus yakin, oleh sebabnya kita tak boleh berhenti berupaya dan berdoa.”
Sapta Arif N.W.

“Dari sekian yang ku tau,
Doa adalah media terbaik untuk menampung hati para perindu ❤”
Rahma Sinta

Haryadi Yansyah
“Saya percaya, ada hal-hal baik dari setiap untaian doa, namun tetap saja ada batasan-batasan yang saya jadikan patokan. Berdoa dalam bahasa yang tidak saya pahami termasuk hal yang tidak dapat saya lakukan.”
Haryadi Yansyah, Yatra & Madhyaantar

“Yaa Mujiibassaailiin, Aku ingin ke makkah dan madinah sebagaimana Engkau rukunkan dalam dien-Mu. Permudah ya...”
Hilaludin Wahid

Ahmad Fuadi
“Dulu ketika mencari-cari ilham untuk nama anak keduanya, dia mendengar sebuah lagu bahasa Inggris dengan irama yang menenangkan: "Don't worry, be happy". Dia sangat suka dan jadilah itu nama anaknya. Di akta kelahiran dia tuliskan dengan mantap: Donwori Bihepi. Panggilannya Hepi. Nama adalah doa.”
Ahmad Fuadi, Anak Rantau

“Aku akan selalu mendoakanmu, di setiap pagi sesudah aku membuka mata. Dan di setiap malam, sebelum aku menutup mata.”
Julita Mnrg
tags: doa

Enock Maregesi
“Mtu anayesema ndoa yake ni imara bila tendo la ndoa ana doa katika ndoa yake.”
Enock Maregesi

Alfin Rizal
“Aku doakan kau dengan caraku. Kau doakan aku dengan caramu. Kita diijabah Tuhan dengan cara-Nya.”
Alfin Rizal

“Layaknya pertemuan, Tuhan selalu bertanggung jawab terhadap perpisahan
Karena itulah Dia menciptakan rindu dan do’a untuk melangitkan nama-nama
Kita tak punya kuasa memaku waktu, namun bisa memajang kenangan dalam gambar-gambar
Menyulap runtutan cerita menjadi rentetan aksara
Tidak ada kisah yang sempurna, karena pertemuan dicipta agar manusia bisa memaknai
Bahwa di Semesta yang luas ini masing-masing kita hanya potogan-potongan puzle yang membutuhkan potongan-potongan jiwa lain untuk melengkapi
Sedih, Bahagia, Canda, Tawa, Susah, senang
Begitulah cara semesta bekerja dalam meramu setiap kisah anak manusia”
Firman Nofeki Sastranusa

“Seperti pagi yang senantiasa menyajikan cahaya untuk langit
Begitulah rasaku terbit
Kicau-kicau permai
Alunan-alunan rindu di setiap musim yang menyebutmu, aku ada
Berusaha menyatukan pelangi yang diderai hujan kemaren sore

Mungkin kisah kita masih puisi-puisi lugu yang mengendap di punggung-punggung kertas
Syair-syair bisu yang tercipta dari jemari bertaut dengan kecemasan
Ia belum memiliki panggung untuk menunjukkan jati diri
Hanya gigil hati tak bernama yang dipeluk doa-doa

Apakah kita bertemu untuk tinggal?
Sebab tamu tidak pernah menetap
Hanya datang sesaat,
mengetuk pintu hatimu hanya untuk kepentingannya belaka

Waktu tidak pernah memanipulasi keadaan
Juli dimusim hujan kala itu
Semua adalah keadaan yang telah direkam semesta
Bahkan jauh sebelum kita ada

Aku mungkin adalah cerita yang tak pernah kau impikan di diarymu sebelumnya
Dan kau adalah bahasa yang acap kusebut dalam doa
Yang belum mampu aku defenisikan untuk sebuah nama”
firman nofeki

Sapta Arif N.W.
“Pejamkan matamu perlahan, kemudian masuklah lebih dalam, betapa doa adalah jendela masa depan. Kita harus yakin, oleh sebabnya kita tak boleh berhenti berupaya dan berdoa.”
Sapta Arif N.W.

“Yang tak pernah putus adalah doa.”
Indah Esjepe

“Tak ada doa yang tak didengar, tak ada doa yang tak sampai. Doa tulus tak pernah putus”
Indah Esjepe

“Usah mengeluh, andai doa masih belum dimakbul, lihat sisi lain dalam kehidupan.. pasti Allah sisipkan kebaikan hikmah yang kita mungkin tanpa sedar!”
simpleshida

Haryadi Yansyah
“Betapa, apapun bentuknya, pemujaan kepada Sang Pencipta, selalu saja menggulirkan getar-getar di dalam hati.”
Haryadi Yansyah, Yatra & Madhyaantar

Titon Rahmawan
“Ketika tidak ada orang yang mau mendengarkan keluh kesahmu, maka cobalah untuk berbicara dengan dirimu sendiri. Namun sekiranya itu tidak berhasil mengatasi masalahmu, maka bicaralah kepada Tuhan.

Bagi orang yang percaya, doa itu bukan semata tentang apa yang kita minta. Tuhan tahu, bahkan sebelum kita mengucapkan permohonan. Doa itu sendiri adalah sebuah jawaban. Ia akan menghapus kekhawatiran, kesesakan, keraguan, kesedihan, kekecewaan dan rasa takut. Itulah kekuatan yang sesungguhnya dari doa orang yang percaya.”
Titon Rahmawan

Nailal Fahmi
“Sebelum tidur ia berdoa,
"semoga lima
jam lagi aku terjaga
dan kuat menghadapi
luka yang sama.”
Nailal Fahmi, Anak yang Bercakap-cakap dengan Tuhan
tags: doa, tidur

Titon Rahmawan
“Ia mungkin punya sekian banyak nama yang tak ingin ia ingat. Dan sepertinya, ia telah mengumpulkan begitu banyak peristiwa hanya untuk kemudian ia lupakan. Waktu di masa depan yang tak hendak ia tunggu kehadirannya, atau kejadian di masa lalu yang tak ingin ia ulang kembali. Sebab nama, waktu dan peristiwa hanyalah serpihan serpihan kayu serupa sembilu penyayat luka yang akan membuatnya bersedih.

Serpihan kayu itu adalah bagian dari sebuah pintu, jendela, tiang tiang dan kuda kuda atap yang menyusun rumah yang dulu sekali pernah ia tinggali. Tapi rumah itu kini telah mengabur dalam ingatan. Seiring hujan yang membasuh semua potret potret lawas yang di simpan ibunya dalam sebuah koper usang yang tertutup rapat. Ia tak tahu di mana koper itu sekarang tersimpan. Ia seperti tak mampu mengingat apa apa lagi.

Hanya ada sayatan sayatan kecil yang berbekas di pergelangan tangannya. Setiap kali ingatan itu hadir, maka hanya rasa sakit yang dapat menyadarkan ia kembali. Rasa sakit itu telah menjadi candu bagi dirinya sekarang. Karena hanya dengan cara demikianlah ia bisa bicara dengan dirinya sendiri. Sudah terlalu lama ia tidak benar benar bisa berbicara dengan orang lain. Tidak manusia, tidak juga Tuhan. Walau ia tidak sedang mengeraskan hati, karena sepertinya sudah terlalu lama ia lupa bagaimana caranya berdoa.

Cuma satu hal yang ingin ia ingat sekarang, apa itu makna kebahagiaan? Walau ia mesti belajar lagi dari hal hal yang kecil dan sederhana. Seperti mengisi kembali gelasnya yang telah kosong. Atau menggunakan selembar tisu, untuk menghapus air mata dan ingus yang tak henti mengalir dari hidungnya.”
Titon Rahmawan

« previous 1 3