Rhein Fathia's Blog, page 15
July 16, 2013
Dukungan Bapak
Sabtu lalu, 13 Juli 2013, saya diundang Nulisbuku Club untuk berpartisipasi dalam acara mereka dengan mengisi talkshow tentang creative writing. Acara ini merupakan rangkaian acara Nulisbuku Club yang sebelumnya mengadakan event #ProyekMenulis dan berhasil menjaring 800 cerpen! Ayo semua bilang WOW! Nah, dari #ProyekMenulis ini, hari Sabtu itulah pengumuman siapa yang berhasil lolos menjadi 17 finalis dan 200 karya terbaik lain yang akan dibukukan. Bertempat di FX-Sudirman Jakarta, acara ini juga menjadi salah satu rangkaian acara HijabSpeak Festival.
Rhein nggak akan cerita terlalu panjang lebar tentang jalannya acara talkshow tersebut. Pastinya seru, yang dateng rame sampe banyak yang berdiri nggak kebagian tempat duduk, dan para pemenang #ProyekMenulis itu keren-keren! *Rhein sebagai pengisi talkshow juga keren. Plak!*
Rame ya, acaranya.. #NulisbukuClubAda cerita unik setelah Rhein selesai mengisi talkshow dan acara berganti ke pengumuman finalis. Saat itu Rhein beranjak agak jauh dari panggung, berbaur dengan para pengunjung yang berdiri nggak kebagian kursi. Tiba-tiba ada seorang bapak-bapak mengajak kenalan. Beliau cerita kalau anaknya juga suka banget nulis dan ikutan #ProyekMenulis itu. Dan hey, putri beliau lolos menjadi finalis! (Halo, Dita! :D). Sempat ada percakapan begini,
Di mata Rhein, Bapak itu sosok jenius. Beliau lulusan arsitek ITB, masih produktif membuat berbagai macam desain gambar atau memproduksi furniture untuk desain interior. Masih bisa mengikuti kecanggihan teknologi bahkan mengalahkan Rhein si anak gaptek ini. He is perfectionist. Dari zaman Rhein SD, ketika gw pamer dapet nilai ulangan matematika 98, beliau akan berkata "Kalau bisa dapet 100, kenapa harus dapet nilai 98?" . Hahaha... But yeah, that's my Dad! Bapak berkata begitu bukan tanpa kontribusi. Selama sekolah, pelajaran matematika & fisika kalau ada yang susah pasti Rhein minta ajarin ke beliau. Tugas prakarya bahkan sampai menghias laporan praktikum pun Rhein butuh bantuan Bapak (maklum, gw ga ada bakat desain). Nggak terhitung deh si Rhein anak manja ini sering minta tolong kayak apa sama Bapak untuk tugas-tugas kuliah (sampe sekarang!). Pastinya, Bapak adalah sosok yang menepati janji yang pernah beliau ucapkan saat Rhein masih kecil,
Tentang karir menulis. Draft naskah Jadian 6 Bulan, yang Rhein tulis saat kelas 2 SMA, sempat mengendap beberapa bulan di rak buku. Bapak tahu Rhein suka nulis dan sudah ngeprint naskah itu meski beliau belum membacanya (nggak boleh sama Rhein soalnya). Naskah novel pertama, Rhein ABG juga punya rasa nggak pede mengirimkan ke penerbit. Sempat beberapa hari Bapak meminta draft tersebut dan bilang akan bantu kirim. Rhein menunda-nunda. Sampai akhirnya setelah dipaksa-paksa, ya sudahlah Rhein serahkan juga naskah itu ke Bapak dan beliau mengirimkan ke penerbit. Hasilnya? Voila! Sejak 2004 naskah itu dikirim oleh Bapak, udah 9 tahun, novel itu tetap terbit dan menjadi masterpiece yang masih disukai pembaca.
Ki: versi 2005 | Ka: versi 2013 | Still has fans after 8 years!Kalau Rhein nggak punya Bapak yang sangat mendukung seperti itu, yang nggak memaksa Rhein mengeluarkan naskah itu dari rak buku, draft Jadian 6 Bulan itu hanya akan menjadi setumpuk kertas print berdebu selamanya. Dan Rhein belum tentu akan jadi penulis yang bisa mengeluarkan karya lain seperti sekarang.
Masih banyak, masih sangat banyak cerita tentang dukungan yang Bapak kasih ke Rhein. Bapak yang selalu rela menjemput Rhein kapan pun bahkan tengah malam dari segala aktivitas astronomi, nonton Rhein perform dansa, urusan launching buku, atau hal lain. Bapak yang akan mengantar jemput Rhein selama beliau bisa. Anything! Yang pasti, Bapak adalah sosok Ayah yang akan membiarkan Rhein terbang setiiiinnggiii apa pun tanpa mengekang. Pesan Bapak sederhana,
The King and his Little PrincessLove is real, real is love. -John Lennon-
Rhein nggak akan cerita terlalu panjang lebar tentang jalannya acara talkshow tersebut. Pastinya seru, yang dateng rame sampe banyak yang berdiri nggak kebagian tempat duduk, dan para pemenang #ProyekMenulis itu keren-keren! *Rhein sebagai pengisi talkshow juga keren. Plak!*

Me: Iya Pak, kalau putrinya suka nulis, harus didukung terus!Kemudian, ingatan Rhein langsung melayang ke Bapak. Yes, my King! Pikiran Rhein langsung mengingatkan, "Gue nggak akan sesukses ini tanpa dukungan Bapak dari gue kecil". Let me tell you little bit story about my Daddy, Bapak.
Papanya Dita: Oh iya, saya sangat mendukung makanya anter dia sampai ke sini. Sekarang dia di atas panggung itu.
Di mata Rhein, Bapak itu sosok jenius. Beliau lulusan arsitek ITB, masih produktif membuat berbagai macam desain gambar atau memproduksi furniture untuk desain interior. Masih bisa mengikuti kecanggihan teknologi bahkan mengalahkan Rhein si anak gaptek ini. He is perfectionist. Dari zaman Rhein SD, ketika gw pamer dapet nilai ulangan matematika 98, beliau akan berkata "Kalau bisa dapet 100, kenapa harus dapet nilai 98?" . Hahaha... But yeah, that's my Dad! Bapak berkata begitu bukan tanpa kontribusi. Selama sekolah, pelajaran matematika & fisika kalau ada yang susah pasti Rhein minta ajarin ke beliau. Tugas prakarya bahkan sampai menghias laporan praktikum pun Rhein butuh bantuan Bapak (maklum, gw ga ada bakat desain). Nggak terhitung deh si Rhein anak manja ini sering minta tolong kayak apa sama Bapak untuk tugas-tugas kuliah (sampe sekarang!). Pastinya, Bapak adalah sosok yang menepati janji yang pernah beliau ucapkan saat Rhein masih kecil,
Selama untuk pendidikan, apa pun yang Teteh butuh pasti akan Bapak sediakan. Tugas Teteh tinggal belajar dan jadi anak pinter.That's it! Sebuah janji sederhana yang masih beliau lakukan sampai sekarang. Rhein juga inget, masih di zaman SD, ketika sedang haus-hausnya kebutuhan membaca sedangkan orang tua juga nggak mungkin membeli semua buku di toko buku. Setiap liburan caturwulan (anak 90an banget yah), Bapak akan mengajak Rhein ke perpustakaan daerah (saat itu kami masih tinggal di Semarang). Jadi, pagi-pagi Rhein ikut Bapak berangkat ke kantor, lalu Bapak mengantar dan menitipkan Rhein ke penjaga perpus, baru sore hari saat pulang kantor Bapak akan menjemput. Bagi Rhein kecil, ditinggal di perpustakaan besar seharian itu seperti surga. Dan aktivitas ini berlangsung setiap liburan. Kenangan itu menjadi momen yang sangat Rhein syukuri sampai sekarang.
Tentang karir menulis. Draft naskah Jadian 6 Bulan, yang Rhein tulis saat kelas 2 SMA, sempat mengendap beberapa bulan di rak buku. Bapak tahu Rhein suka nulis dan sudah ngeprint naskah itu meski beliau belum membacanya (nggak boleh sama Rhein soalnya). Naskah novel pertama, Rhein ABG juga punya rasa nggak pede mengirimkan ke penerbit. Sempat beberapa hari Bapak meminta draft tersebut dan bilang akan bantu kirim. Rhein menunda-nunda. Sampai akhirnya setelah dipaksa-paksa, ya sudahlah Rhein serahkan juga naskah itu ke Bapak dan beliau mengirimkan ke penerbit. Hasilnya? Voila! Sejak 2004 naskah itu dikirim oleh Bapak, udah 9 tahun, novel itu tetap terbit dan menjadi masterpiece yang masih disukai pembaca.

Masih banyak, masih sangat banyak cerita tentang dukungan yang Bapak kasih ke Rhein. Bapak yang selalu rela menjemput Rhein kapan pun bahkan tengah malam dari segala aktivitas astronomi, nonton Rhein perform dansa, urusan launching buku, atau hal lain. Bapak yang akan mengantar jemput Rhein selama beliau bisa. Anything! Yang pasti, Bapak adalah sosok Ayah yang akan membiarkan Rhein terbang setiiiinnggiii apa pun tanpa mengekang. Pesan Bapak sederhana,
"Yang penting Teteh jaga kehormatan agama dan keluarga."


Published on July 16, 2013 08:02
Pemenang Giveaway Jalan Menuju Cinta-Mu
Oke, nggak perlu basa-basi. Terima kasih untuk semua yang udah berkontribusi untuk ikutan GIVEAWAY novel "Jalan Menuju Cinta-Mu" ini. Kalian keren! Makasih juga untuk Bunyan dan Bentang Pustaka yang udah bantuin promo. Supaya nggak lupa, ini penampakan novelnya yaa.. :D
Dan.... Berikut adalah akun twitter bagi pemenang yang beruntung masing-masing mendapatkan novel Jalan Menuju Cinta-Mu plus TTD.@Iva_Firdayanti@dinakamila_@ZVielynaSELAMAT, yaaaa!! Maka, segera kirim Nama lengkap, Alamat lengkap+Kodepos, dan nomor Hp kalian ke e-mail: contactme@rheinfathia.com ditunggu paling lambat Jum'at, 19 Juli 2013. Masing-masing novel akan dikrim paling lambat hari Senin 22 Juli 2013 dari Bandung (sabar, ya).
Untuk yang belum beruntung, jangan sedih. Doakan Rhein banyak rezeki dan bisa mengadakan event kejutan lain yang lebih menyenangkan! Yeeeaayy...
Selamat menjalankan ibadah Ramadhan.. :)
Love is real, real is love. -John Lennon-

Untuk yang belum beruntung, jangan sedih. Doakan Rhein banyak rezeki dan bisa mengadakan event kejutan lain yang lebih menyenangkan! Yeeeaayy...
Selamat menjalankan ibadah Ramadhan.. :)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on July 16, 2013 07:32
July 9, 2013
Giveaway & Talkshow with Nulisbuku Club
Alhamdulillah, hari pertama di bulan Ramadhan ini Rhein bisa bagi-bagi GIVEAWAY lagi. Hore! Udah pada tahu kan, Rhein menerbitkan novel lagi dan di bulan Ramadhan ini insyAllah sudah beredar di toko buku, termasuk di beberapa toko buku online. Bagi yang mau tahu behind the scene pembuatan novel yang di re-cover dan re-publish ini, bisa baca curhatan Rhein di sini.
Again, my novel re-published! :DUntuk ikutan GIVEAWAY, gampang banget! Ini caranya:
Follow twitter @rheinfathia dan Like Fan Page Rhein FathiaTwitpic cover novel "Jalan Menuju Cinta-Mu" dan mention 2 temanmu untuk ikutan. Kalimatnya: " Ikutan GIVEAWAY #JalanMenujuCintaMu novel @rheinfathia yuk, @[nama teman1] @[nama teman2] Info www.rheinfathia.com " Boleh nge-twit berkali-kali dan ajak teman sebanyak mungkin :). Contoh:
Nggak punya twitter? Bisa upload foto cover novel "Jalan Menuju Cinta-Mu" di Facebook kamu, sertakan link www.rheinfathia.com, dan tag temanmu. Posting link fotonya ke Fan Page Facebook Rhein FathiaJawab pertanyaan: "Apa yang akan kamu lakukan jika orang yang paling kamu cintai ternyata mengkhianati?" Jawab pertanyaan di komentar posting blog ini ya. Sertakan nama dan akun twitter atau Facebook kamu.Akan dipilih 3 pemenang yang beruntung mendapat novel "Jalan Menuju Cinta-Mu".Masa GIVEAWAY dari tanggal 10-15 Juli 2013 pukul 29.59.Pengumuman pemenang tanggal 16 Juli 2013 di www.rheinfathia.comSelamat mencoba! :D
=================================================================
Sekarang, informasi talkshow creative writing yang diadakan oleh Nulisbuku Club Jakarta. InsyaAllah Rhein akan mengisi acara di sana.
Terbuka untuk umum. Biaya masuk Gratis.
DAFTARKAN DIRIMU dengan cara:
Kirimkan email ke admin@nulisbuku.com, dengan subyek email~> "Daftar NulisbukuClub Jakarta-Juli 2013," sertakan nama, no HP, Twitter (jika ada). PESERTA TERBATAS. Daftarkan dirimu sekarang juga. Pendaftaran akan ditutup jika kuota peserta sudah terpenuhi.
Bagi yang ingin mendapatkan novel-novel Rhein Fathia plus TTD di acara talkshow di sana, bisa pesan langsung ya. Silakan kirim sms ke nomor 08989.760.706 dengan format:Nama Lengkap:Nomor Hp:Judul Buku dan Jumlah:Pemesanan buku terbatas, karena Rhein harus membawanya langsung dari Bandung *berat kalau banyak-banyak :p*. Paling lambat pemesanan hari Jum'at, 12 Juli 2013 pukul 10.00.
Pricelist:"Jadian 6 Bulan": Rp 39,000"CoupL(ov)e" : Rp 64,000"Seven Days": Rp 45,000"Jalan Menuju Cinta-Mu": Rp 30,000 (masih harga promo)
Free ongkir bagi yang datang ke acara talkshow Nulisbuku Club.
So, see you there and happy Ramadhan! :D
#30DaysChallenge Day 28
Love is real, real is love. -John Lennon-

Follow twitter @rheinfathia dan Like Fan Page Rhein FathiaTwitpic cover novel "Jalan Menuju Cinta-Mu" dan mention 2 temanmu untuk ikutan. Kalimatnya: " Ikutan GIVEAWAY #JalanMenujuCintaMu novel @rheinfathia yuk, @[nama teman1] @[nama teman2] Info www.rheinfathia.com " Boleh nge-twit berkali-kali dan ajak teman sebanyak mungkin :). Contoh:

=================================================================
Sekarang, informasi talkshow creative writing yang diadakan oleh Nulisbuku Club Jakarta. InsyaAllah Rhein akan mengisi acara di sana.
Tempat: Fx-Sudirman, Jakarta, F3 floor. Jalan Jenderal Sudirman (Pintu Satu Senayan) Jakarta Pusat
Waktu: Sabtu, 13 Juli 2013, pukul 16.00-18.00
Acara:
Live music performance by 'The Chapter'Talk show with Writer: Rhein Fathia.Pengumuman pemenang #ProyekMenulis 'Kejutan Sebelum Ramadhan'

Terbuka untuk umum. Biaya masuk Gratis.
DAFTARKAN DIRIMU dengan cara:
Kirimkan email ke admin@nulisbuku.com, dengan subyek email~> "Daftar NulisbukuClub Jakarta-Juli 2013," sertakan nama, no HP, Twitter (jika ada). PESERTA TERBATAS. Daftarkan dirimu sekarang juga. Pendaftaran akan ditutup jika kuota peserta sudah terpenuhi.
Bagi yang ingin mendapatkan novel-novel Rhein Fathia plus TTD di acara talkshow di sana, bisa pesan langsung ya. Silakan kirim sms ke nomor 08989.760.706 dengan format:Nama Lengkap:Nomor Hp:Judul Buku dan Jumlah:Pemesanan buku terbatas, karena Rhein harus membawanya langsung dari Bandung *berat kalau banyak-banyak :p*. Paling lambat pemesanan hari Jum'at, 12 Juli 2013 pukul 10.00.

Free ongkir bagi yang datang ke acara talkshow Nulisbuku Club.
So, see you there and happy Ramadhan! :D
#30DaysChallenge Day 28
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on July 09, 2013 23:36
July 8, 2013
PopCon Asia 2013: Talented & Creative Artist in Indonesia
Kuliah semester pendek sudah usai. Ehm, sebenarnya masih ada laporan kelas, sih.. Tapi anggap saja sudah usai! Saatnya liburan. :D. Kemana liburan? Bandung? Bogor? Ah, Rhein tinggal di dua kota itu. Jadi supaya anti-mainstream, Rhein liburan ke Jakarta. Hahaha...
Sabtu lalu, Rhein dan Bani datang ke acara PopCon Asia 2013. Apaan tuh? Semacam sodara Pop Corn? *sumpah garing*. Oh bukan, ini adalah sebuah acara International Pop Culture Convention in Indonesia yang diadakan di JCC Senayan. Semacam ajang bagi para artist/seniman khususnya komikus untuk unjuk gigi secara lebih luas. Ini Rhein kutipkan penjelasan acara dari Fan Page PopCon Asia:
Yep! Industri kreatif, sodara-sodara. Bagi kalian yang suka komik, animasi, kartun, game, atau bahkan novel fantasi, acara ini adalah tempat yang tepat untuk kalian datangi. Rhein & Bani kebetulan diundang oleh Melody untuk datang ke acara Press Conference terbitnya novel NEDERA dari Vandaria Saga yang diterbitkan oleh Penerbit Dolphin. Sekilas tentang Nedera adalah novel fantasi yang ditulis oleh Alexia Chen dan merupakan novel Vandaria ke 10. Mungkin di Indonesia masih jarang penulis novel fantasi, tapi bukan berarti nggak ada, lho. Vandaria sudah membuktikan bahwa Indonesia juga punya novel-novel fantasi yang bagus. Dan tulisan Alexia Chen di Nedera -yang sedang Rhein baca- ini bagus, mengalir, enak dibaca. Oh, dan vandaria ini nggak hanya mengusung novel fantasi, tapi ada juga game.
Press Conference VandariaSelama keliling-keliling di acara PopCon yang luas banget, bener-bener seru! Bagi Rhein, ini adalah lingkungan kreatif baru. Bagi Bani mungkin nggak terlalu baru karena adekku ini memang desainer dan hobi gambar dari dulu. Karena acara ini ber-level Asia, tentu banyak juga artist dari luar negeri seperti Korea, Singapore, bahkan Prancis (bukan Asia, sih tapi ya sudahlah). Hasil ilustrasi, gambar, animasi dan game mereka memang keren abis! Tapi hasil karya para artist dari Indonesia juga nggak kalah memukau, kok. Indonesia punya banyak sekali potensi orang-orang kreatif yang nggak kalah keren dari orang luar negeri. Ada komikus, ilustrator, pembuat film animasi, sampai game online. Meski Rhein merasa sayang juga sih, film-film animasi yang bagus karya anak bangsa ini kenapa nggak dimunculin di TV, sih.. Kan lumayan buat pengganti sinetron-sinetron yang nggak bermutu itu :p.
Karya anak bangsaRhein mengaku awam sama dunia artist seperti ini, tapi semua acara dan booth di acara PopCon Asia ini benar-benar dinikmati. Yang Rhein tahu baru komik-komik Wanara &
PRESYDEN QDJY
karya Kak Sweta Kartika dan
Si Juki
karya Kak Faza Meonk (foto kiri atas). Mereka dua komik yang berbeda, tapi sumpah lucu & kocak bangeeett! :)) Komik-komik QDJY bisa dinikmati di Facebook sedangkan komik Si Juki udah diterbitkan sama Bukune dan beredar di toko buku. Yuk ah, dibeli... Jangan baca komik Jepang terus, komik Indonesia juga nggak kalah seru! :D
Poto-poto narsis Rhein & Bani. Oh, yang disebelah Rhein itu kak Sweta Kartika
Narsis Bani & Kak Faza Meonk, komikus si Juki
Hasil belanjaan! :D
Hadiah dari Vandaria Saga. Makasiiiihhhh :)
This is THE MOST FAVORITE merhcandise. The Astronaut Girl! >.<Salah satu dosen di kampus Rhein pernah berkata, "Pendidikan di Indonesia tidak memberi peluang untuk orang-orang yang 'beda' atau kreatif. Sehingga orang-orang kreatif kurang dihargai, sulit menjadi profesi yang 'dilirik'. Produk lokal kurang mentereng dari produk luar. Hasilnya, bangsa kita hanya menjadi bangsa konsumtif."
Semoga dengan adanya PopCon Asia ini, orang-orang kreatif di negara kita makin dihargai dan makin banyak lagi yang mau berkecimpung di dunia kreatif. Mulai dari diri sendiri, yuk hargai hasil kreatifitas teman-teman dari negeri sendiri. Sampai jumpa di PopCon Asia 2014! :D
#30DaysChallenge Day 26 Love is real, real is love. -John Lennon-
Sabtu lalu, Rhein dan Bani datang ke acara PopCon Asia 2013. Apaan tuh? Semacam sodara Pop Corn? *sumpah garing*. Oh bukan, ini adalah sebuah acara International Pop Culture Convention in Indonesia yang diadakan di JCC Senayan. Semacam ajang bagi para artist/seniman khususnya komikus untuk unjuk gigi secara lebih luas. Ini Rhein kutipkan penjelasan acara dari Fan Page PopCon Asia:
Popular Culture Convention Asia 2013, atau lebih dikenal dengan nama Popcon Asia 2013kembali hadir di Jakarta Convention Center, tanggal 5-7 Juli 2013 mendatang. Tahun ini Popcon Asia tidak hanya fokus pada komik saja, tapi juga mengajak teman-teman kreator, mulai dari toys designer, animator, hinggapembuat film untuk menampilkan kreasinya. Mengangkat tema “Cross-Dicipline Success Story”, Popcon Asia 2013 memiliki misi untuk menelurkan sebanyak-banyaknya kolaborasi kreatif antara para kreator dari berbagai bidang hiburan.








Semoga dengan adanya PopCon Asia ini, orang-orang kreatif di negara kita makin dihargai dan makin banyak lagi yang mau berkecimpung di dunia kreatif. Mulai dari diri sendiri, yuk hargai hasil kreatifitas teman-teman dari negeri sendiri. Sampai jumpa di PopCon Asia 2014! :D
#30DaysChallenge Day 26 Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on July 08, 2013 02:55
July 1, 2013
Jalan Menuju Cinta-Mu (Pre-Order)
Ah ya, Alhamdulillah.. Novel saya, Jalan Menuju Cinta-Mu, yang pernah terbit tahun 2008 kini diterbitkan ulang oleh Bunyan Bentang Pustaka dengan cover baru. Yeeeyy.. re-cover, re-publish. Senangnyaaaa.. :D Di bawah ini penampakan cover lama dan baru ya..
Jalan Menuju Cinta-Mu re-publish re-coverBerikut adalah sinopsisnya:
Belum tersebar merata di toko buku. Bagi yang mau PRE-ORDER novel plus Tanda Tangan, bisa ikutan tata caranya ya:
Kirim email ke contactme@rheinfathia.com atau sms ke 08989.760.706 dengan format:
Love is real, real is love. -John Lennon-

Sekilas cerita tentang Jalan Menuju Cinta-Mu, novel ini Rhein buat pada tahun 2005 setelah novel Jadian 6 Bulan terbit. Masih berokohkan remaja SMA yang penuh gejolak emosi dan mencari jati diri. Bedanya, kisah cinta di sini lebih kompleks. Antara sahabat, cowok yang ditaksir, dan keluarga. Di novel ini, entah kesambet apa ya.. Rhein nulis beberapa bait pusi! Iya, puisi. Tema yang Rhein angkat di novel ini adalah: Bagaimana seorang remaja menghadapi perceraian orang tuanya?
Sahabat setia selamanya. Aku dan Maya seakan tak terpisahkan. Tetapi kini, satu badai besar meluluhtantakkan persahabatan kami. Maya, yang selalu menyediakan bahu saat aku menangis dan setia mendengarkan cerita ketika aku jatuh cinta, sekarang justru menjadi orang yang tak lagi bisa kupercaya.
Ah, hatiku remuk. Aku tak punya siapa-siapa lagi. Aku tak peduli apa-apa lagi. Apalah arti keluarga, cinta dan persahabatan kalau orang yang paling kamu sayangi di dunia melukaimu diam-diam?
Ya Tuhan, kenapa harus aku yang mengalami cobaan ini? Aku hanya bisa berharap, Engkau tak akan meninggalkanku seorang diri. Karena aku yakin, selalu ada jalan menuju cinta-Mu …
Ella, Sosok gadis yang nyaris sempurna. Cantik, cerdas, pede, mandiri, dari keluarga berada pula. Hanya saja, sifatnya yang tertutup dan jutek membuat ia tidak terlalu banyak memiliki teman. Hanya satu sahabat yang ia punya dan percaya, Maya.Bagaimana kelanjutan cerita dalam novel ini? Yuk ah, dibeli.. Sudah beredar di banyak toko buku online.. Listnya bisa dilihat di sini>> Jalan Menuju Cinta-Mu (online-bookstore).
Hidup Ella baik-baik saja hingga pada suatu waktu ia merasa ada yang aneh dengan kondisi Mama-Papanya. Mereka sering keluar kota meninggalkannya dengan alasan pekerjaan. Jarang berbicara, bahkan tidak lagi makan bersama di ruang makan seperti biasanya. Hingga suatu hari, Mama berkata pada Ella bahwa mereka akan bercerai!
Pertengakaran-pertengkaran orang tuanya yang ia tak mengerti. Egoisme orang tua yang ia tak pahami. Semua ia saksikan dan beban batin itu dipendamnya sendiri. Mama sibuk mengejar karir, Papa selingkuh. Rasa cinta pada orang tuanya beralih menjadi benci. Konflik masih berlanjut. Maya yang hamil diluar nikah, Ella nyaris diperkosa, persahabatan mereka yang pecah, serta cinta diam-diam yang tak tersampaikan.
Belum tersebar merata di toko buku. Bagi yang mau PRE-ORDER novel plus Tanda Tangan, bisa ikutan tata caranya ya:
Kirim email ke contactme@rheinfathia.com atau sms ke 08989.760.706 dengan format:
Nama:Jangka waktu pre-order tanggal 1-7 Juli 2013 atau sampai maksimum 50 eksemplar buku yang dipesan. Terbatas. So, BURUAN!Harga Rp 30,000 belum termasuk ongkos kirim dari Bogor. Harga di toko buku Rp 32,000.Kalau belum jelas, silakan tanya-tanya melalui email atau mention twitter @rheinfathia Terima Kasih :)
Jumlah buku:
Alamat+kode pos:
Nomor hp:
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on July 01, 2013 03:09
June 28, 2013
Inovasi Perpustakaan
Tanggal 27 Juni kemarin, saya dan teman-teman sekelas mengikuti seminar dan workshop tentang bisnis di Hotel Panghegar Bandung. Acaranya seru, beberapa keynote speaker memberi insight banget dan memotivasi untuk lebih berpikir kreatif, inovatif. Ditambah lagi, makanannya enak-enak.. Maklum mahasiswa dan anak kos, gak betah liat makanan enak berlimpah.. *Mulai salah fokus*
Di salah satu workshop, pembicara meminta kami memikirkan inovasi apa yang bisa dilakukan pada perpustakaan. Lalu, ide apa yang bisa diusung agar perpustakaan bisa menjadi bisnis. Selama ini, dari beberapa perpustakaan yang pernah Rhein datangi, permasalahannya antara lain sulitnya pencarian index buku yang tidak lengkap, pencantuman lokasi buku yang kurang informatif, penjaga perpus yang jutek (semoga sekarang udah nggak lagi), suasana perpus yang 'dingin', kaku, serius, sampai sulitnya mengambil buku di rak-rak yang tinggi *untuk yang bertubuh pendek kayak gw, ini masalah*.
Lalu, inovasi apa yang kelompok Rhein lakukan? Salah satunya adalah dengan membuat atmosfer ruang baca sesuai dengan genre buku.
Corat coret kreatifKonsepnya begini, membaca butuh tempat yang nyaman (bukan berarti hanya tenang). Suasana ruang baca akan berpengaruh pada feeling yang kita dapat saat membaca. Nah, kami membuat konsep adanya ruangan-ruangan baca dengan desain interior dan nuansa sesuai dengan genre buku. Misalnya ruang baca romance, isinya ada karpet nyaman dengan bantal berbentuk love, boneka teddy bear, kursi warna-warna cerah seperti pink, oranye, merah. Bisa ditambahkan dengan wallpaper/cat ruangan bernuansa romantis bahkan kalau bisa digambar adegan-adegan romantis dari film based on romance novel. Untuk ruang baca science fiction, pengelola perpustakaan bisa menyulap ruangan seperti bernuansa laboratorium (tanpa alat lab yang menganggu pastinya). Untuk ruang baca fairy tale/dongeng/fantasi, pastinya seru kalau dibuat desain peri-peri, bidadari, permen lolipop, awan cerah, unicorn, dan gambar dunia fantasi lain. Yang seru pastinya ruang baca horror/thriller dong... Kebayang gimana baca buku serem di ruangan dengan nuansa hantu, dark, pisau berdarah, psikopat, kalau perlu ada miniatur tuyul atau patung vampir, pocong, dan genderuwo. Hahahaha...
Tujuan pembuatan ruang baca bergenre ini tentu agar saat membaca, kita bisa lebih dapet feel isi bukunya. Pengalaman psikologis antara membaca isi buku dan ruangan yang mendukung pasti akan memberi kepuasan tersendiri. Selain ruang baca bergenre, kami juga mengajukan konsep tersedianya musik yang bisa didengarkan melalui headphone. Hal ini dikarenakan ternyata banyak juga orang-orang yang suka membaca sambil mendengarkan musik. Jadi, yang suka baca buku sambil mendengarkan musik ada fasilitasnya. Sedangkan yang suka membaca buku dalam keadaan tenang tetap tidak terganggu.
Well, belum tahu sih udah ada yang membuat inovasi perpustakaan dengan konsep seperti ini atau belum. Tapi di Indonesia sepertinya belum ada, ya. Semoga suatu hari nanti perpustakaan nggak kalah seru dengan mall dan tidak identik dengan hal-hal serius atau nerd. Reading is fun! :)
#30DaysChallenge Day 16
Love is real, real is love. -John Lennon-
Di salah satu workshop, pembicara meminta kami memikirkan inovasi apa yang bisa dilakukan pada perpustakaan. Lalu, ide apa yang bisa diusung agar perpustakaan bisa menjadi bisnis. Selama ini, dari beberapa perpustakaan yang pernah Rhein datangi, permasalahannya antara lain sulitnya pencarian index buku yang tidak lengkap, pencantuman lokasi buku yang kurang informatif, penjaga perpus yang jutek (semoga sekarang udah nggak lagi), suasana perpus yang 'dingin', kaku, serius, sampai sulitnya mengambil buku di rak-rak yang tinggi *untuk yang bertubuh pendek kayak gw, ini masalah*.
Lalu, inovasi apa yang kelompok Rhein lakukan? Salah satunya adalah dengan membuat atmosfer ruang baca sesuai dengan genre buku.

Tujuan pembuatan ruang baca bergenre ini tentu agar saat membaca, kita bisa lebih dapet feel isi bukunya. Pengalaman psikologis antara membaca isi buku dan ruangan yang mendukung pasti akan memberi kepuasan tersendiri. Selain ruang baca bergenre, kami juga mengajukan konsep tersedianya musik yang bisa didengarkan melalui headphone. Hal ini dikarenakan ternyata banyak juga orang-orang yang suka membaca sambil mendengarkan musik. Jadi, yang suka baca buku sambil mendengarkan musik ada fasilitasnya. Sedangkan yang suka membaca buku dalam keadaan tenang tetap tidak terganggu.
Well, belum tahu sih udah ada yang membuat inovasi perpustakaan dengan konsep seperti ini atau belum. Tapi di Indonesia sepertinya belum ada, ya. Semoga suatu hari nanti perpustakaan nggak kalah seru dengan mall dan tidak identik dengan hal-hal serius atau nerd. Reading is fun! :)
#30DaysChallenge Day 16
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on June 28, 2013 07:53
June 26, 2013
Tentang Kematian
Di kampus, Rhein dapat mata kuliah Kepemimpinan. Apah? Jadi pemimpin sampe ada mata kuliahnya segala? Itu mah ikut banyak organisasi atau kepanitiaan aja, jadi ketua, lebih real! Atau kerja beberapa tahun di perusahaan, sampai diangkat jadi bos. No.. No.. Mungkin perlu sedikit Rhein tekankan: Pemimpin itu bukan status atau jabatan. Pemimpin itu karakter seseorang.
Bicara tentang pemimpin, udah pada tahu Steve Jobs, dong. Dalam pidato beliau yang sangat cetar di Universitas Stanford pada tahun 2005, Steve Jobs bercerita tentang ringkasan hidupnya dalam 3 point penting, yaitu:
Dari sedikit kalimat tentang kematian dari Steve Jobs, Rhein mencoba menarik ulur ingatan pada sabda Rasulullah, "Bekerjalah untuk duniamu seakan akan kamu akan hidup selamanya dan beribadahlah seakan akan kamu akan mati besok (Al Hadist)". Kematian. Menjadi satu hal penting yang dikatakan oleh pemimpin umat manusia dan satu sosok paling berpengaruh di dunia saat ini. Why?
Dulu, mengingat mati mungkin hanya sekedar teori yang lewat dari kuping kanan dan keluar dari kuping kiri. Plis deh, itu kan menyeramkan! Bahkan sampai sekarang pun Rhein masih sering merasa takut. Tapi tidak bisa dipungkiri, berada dekat dengan kematian akan membuat seseorang berubah, membuat sosok tersebut ingin merubah sesuatu menjadi lebih baik meski sekecil apa pun. Ketika Steve Jobs sudah mengetahui kalalu dirinya mengidap kanker pankreas dan waktunya tinggal sedikit, beliau berkata, Remembering that I’ll be dead soon is the most important tool I’ve ever encountered to help me make the big choices in life.
Satu pengalaman Rhein dekat dengan kematian itu sekitar tahun lalu. Ceritanya lagi backpacking ke Lombok, untuk pertama kalinya, menantang diri sendiri menjadi solo backpacker dan hanya berbekal pengetahuan ala kadarnya dari Google. Iya, sendirian! Suatu pagi, Rhein menyewa motor untuk jalan-jalan dari Mataram hendak menuju Kuta. Kondisi jalanan di Lombok itu menyenangkan, besar, aspal mulus, jarang macet, pokoknya bagi pengendara di Jabotabek yang biasa kena macet, pasti berasa pengen ngebut melulu, deh. Satu hal yang agak menyeramkan, banyak truk besar lewat, bahkan di jalan perumahan sekalipun.
Karena ingin cepat-cepat sampai Kuta, supaya nggak terlalu siang, Rhein agak ngebut. Tapi masih di jalur lambat, sebelah kiri, selayaknya kalau mengendarai motor. Sampai tiba-tiba, Rhein lihat seperti ada tumpahan air di sepanjang jalan. Kengerian mulai terjadi, entah kenapa, jalanan tiba-tiba terasa licin, motor oleng hebat, nggak bisa di-rem! Sekian detik kemudian Rhein terpelanting! Nggak cukup sampai di situ, selain terpelanting dan guling-guling di aspal, Rhein juga terseret motor yang posisinya ada di atas tubuh gw. Dalam otak Rhein, sekali ada truk besar melintas dari arah berlawanan, wassalam... Waktu itu rasanya detik-detik berlalu lama banget, kenapa Rhein terseret terus? Yang bisa Rhein lakukan saat itu hanya jerit-jerit Allahuakbar, terbayang wajah Bapak-Ibu, adik-adik, dan sudah ikhlas kalau pun harus dipanggil Yang Mahakuasa. Di tempat asing, sendirian.
Entah berapa puluh meter terseret sampai akhirnya motor berhenti dan Rhein masih hidup! Rhein membayangkan, kalau nggak pakai helm kenceng, sepertinya sudah 'lewat', karena pas terpelanting itu kerasa banget benturan di kepala. Oh, baju, jaket, dan tas udah sobek semua karena terseret aspal. Sampai tembus ke kulit dan berbekas sampai sekarang. Lumayan, jadi pengingat.
And hey, I'm still alive now. Alhamdulillah sehat wal afiat. Kalau diingat-ingat lagi sekarang, pengalaman dekat dengan kematian itu membuat Rhein jadi lebih mikir ketika akan memutuskan sesuatu, ada rasa ingin lebih membahagiakan orang lain terutama orang terdekat, dan memunculkan ambisi ingin melakukan suatu hal yang bermanfaat bagi kalangan yang lebih luas. Alasannya, mumpung masih ada waktu. Oh, mungkin pengalaman kematian ini belum membuat Rhein sampai pada tahap menjadi pemimpin seperti Steve Jobs, ya. Dia itu emang ada unsur jeniusnya.
Namun, mengingat bahwa kita punya batas waktu ternyata bukan hal buruk. Bagi Rhein, justru memicu diri sendiri untuk melakukan banyak hal yang disuka, tetap bahagia, dan bermanfaat bagi sesama. Again, as Steve Jobs said, your time is limited, so don't waste it living someone else's life.
#30DaysChallenge Day 14
Love is real, real is love. -John Lennon-
Bicara tentang pemimpin, udah pada tahu Steve Jobs, dong. Dalam pidato beliau yang sangat cetar di Universitas Stanford pada tahun 2005, Steve Jobs bercerita tentang ringkasan hidupnya dalam 3 point penting, yaitu:
Connecting the dotLove and LostThe deathSaat ini, Rhein pengen bahas yang poin 3, tentang kematian. Steve jobs mengatakan di dunia ini tidak ada orang yang ingin mati, bahkan orang yang ingin masuk surga pun mereka nggak ingin melalui tahap 'mati'. Loh, kalau kasus bunuh diri? Mereka bukan ingin mati, mereka ingin lari dari masalah. Back to Steve Jobs, dalam pidatonya pun beliau mengatakan, "If today were the last day of my life, would I want to do what I am about to do today?" And whenever the answer has been "No" for too many days in a row, I know I need to change something.

Dari sedikit kalimat tentang kematian dari Steve Jobs, Rhein mencoba menarik ulur ingatan pada sabda Rasulullah, "Bekerjalah untuk duniamu seakan akan kamu akan hidup selamanya dan beribadahlah seakan akan kamu akan mati besok (Al Hadist)". Kematian. Menjadi satu hal penting yang dikatakan oleh pemimpin umat manusia dan satu sosok paling berpengaruh di dunia saat ini. Why?
Dulu, mengingat mati mungkin hanya sekedar teori yang lewat dari kuping kanan dan keluar dari kuping kiri. Plis deh, itu kan menyeramkan! Bahkan sampai sekarang pun Rhein masih sering merasa takut. Tapi tidak bisa dipungkiri, berada dekat dengan kematian akan membuat seseorang berubah, membuat sosok tersebut ingin merubah sesuatu menjadi lebih baik meski sekecil apa pun. Ketika Steve Jobs sudah mengetahui kalalu dirinya mengidap kanker pankreas dan waktunya tinggal sedikit, beliau berkata, Remembering that I’ll be dead soon is the most important tool I’ve ever encountered to help me make the big choices in life.
Satu pengalaman Rhein dekat dengan kematian itu sekitar tahun lalu. Ceritanya lagi backpacking ke Lombok, untuk pertama kalinya, menantang diri sendiri menjadi solo backpacker dan hanya berbekal pengetahuan ala kadarnya dari Google. Iya, sendirian! Suatu pagi, Rhein menyewa motor untuk jalan-jalan dari Mataram hendak menuju Kuta. Kondisi jalanan di Lombok itu menyenangkan, besar, aspal mulus, jarang macet, pokoknya bagi pengendara di Jabotabek yang biasa kena macet, pasti berasa pengen ngebut melulu, deh. Satu hal yang agak menyeramkan, banyak truk besar lewat, bahkan di jalan perumahan sekalipun.
Karena ingin cepat-cepat sampai Kuta, supaya nggak terlalu siang, Rhein agak ngebut. Tapi masih di jalur lambat, sebelah kiri, selayaknya kalau mengendarai motor. Sampai tiba-tiba, Rhein lihat seperti ada tumpahan air di sepanjang jalan. Kengerian mulai terjadi, entah kenapa, jalanan tiba-tiba terasa licin, motor oleng hebat, nggak bisa di-rem! Sekian detik kemudian Rhein terpelanting! Nggak cukup sampai di situ, selain terpelanting dan guling-guling di aspal, Rhein juga terseret motor yang posisinya ada di atas tubuh gw. Dalam otak Rhein, sekali ada truk besar melintas dari arah berlawanan, wassalam... Waktu itu rasanya detik-detik berlalu lama banget, kenapa Rhein terseret terus? Yang bisa Rhein lakukan saat itu hanya jerit-jerit Allahuakbar, terbayang wajah Bapak-Ibu, adik-adik, dan sudah ikhlas kalau pun harus dipanggil Yang Mahakuasa. Di tempat asing, sendirian.
Entah berapa puluh meter terseret sampai akhirnya motor berhenti dan Rhein masih hidup! Rhein membayangkan, kalau nggak pakai helm kenceng, sepertinya sudah 'lewat', karena pas terpelanting itu kerasa banget benturan di kepala. Oh, baju, jaket, dan tas udah sobek semua karena terseret aspal. Sampai tembus ke kulit dan berbekas sampai sekarang. Lumayan, jadi pengingat.
And hey, I'm still alive now. Alhamdulillah sehat wal afiat. Kalau diingat-ingat lagi sekarang, pengalaman dekat dengan kematian itu membuat Rhein jadi lebih mikir ketika akan memutuskan sesuatu, ada rasa ingin lebih membahagiakan orang lain terutama orang terdekat, dan memunculkan ambisi ingin melakukan suatu hal yang bermanfaat bagi kalangan yang lebih luas. Alasannya, mumpung masih ada waktu. Oh, mungkin pengalaman kematian ini belum membuat Rhein sampai pada tahap menjadi pemimpin seperti Steve Jobs, ya. Dia itu emang ada unsur jeniusnya.
Namun, mengingat bahwa kita punya batas waktu ternyata bukan hal buruk. Bagi Rhein, justru memicu diri sendiri untuk melakukan banyak hal yang disuka, tetap bahagia, dan bermanfaat bagi sesama. Again, as Steve Jobs said, your time is limited, so don't waste it living someone else's life.
#30DaysChallenge Day 14
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on June 26, 2013 05:28
June 25, 2013
Aturan TV Untuk Kami
Terinspirasi dari twitnya mba Pitaloka yang gemes sama stasiun TV yang entah kenapa sering menyiarkan film anak-anak saat maghrib, Rhein jadi teringat sesuatu. Begini ceritanya... *halaaahh*
Konon, film anak-anak yang diputar setiap hari menjelang maghrib itu udah ada dari zaman dahulu kala. Dosen mata kuliah Creativity pernah cerita, bahkan di zaman beliau kecil, saat masih TVRI, itu film anak-anak selalu kepotong adzan maghrib. Zaman Rhein kecil juga begitu. Entah mengapa stasiun TV sampai sekarang pun masih menggunakan formula sama, bahwa program untuk anak-anak itu jadwalnya dari sore hingga maghrib. Bagi keluarga muslim, hal ini berdampak pada sulitnya orang tua menyuruh anak-anaknya shalat maghrib karena ya-namanya-juga-anak lebih tertarik sama film kartun/anak yang diputar daripada shalat berjamaah dan mengaji. Daripada protes sama stasiun TV yang kemungkinan besar nggak ditanggapi, sepertinya ortu Rhein lebih mencari trik untuk mendisiplinkan anak-anaknya.
pic taken from http://www.pediatricbehavior.com/Arti..., sampai sekarang Rhein dan adik-adik bisa dibilang nggak kecanduan nonton TV sama sekali. Hal ini pengaruh dari didikan ortu zaman kami kecil dulu. First, ortu jarang banget nonton TV terutama di hari kerja. Kalau pun TV nyala, seringnya nonton berita atau pertandingan olahraga. Ortu juga lebih sering ngajak main, nyanyi, menggambar, atau membuat prakarya apa lah saat kumpul keluarga daripada nonton TV. Hal ini menjadi pengalih perhatian bagi kami yang masih anak-anak untuk lebih sering melakukan aktivitas main daripada nonton TV.
Kedua, sejak Rhein masuk sekolah dan pasti mulai bandel-bandelnya, ortu sudah memberi peraturan, 1. Tidak boleh nonton TV setelah adzan maghrib. 2. Tidak boleh nonton TV malam hari kecuali libur. Yang mana jadwal Rhein dulu adalah pagi-siang sekolah, dilanjut bobo siang, sore mengaji, lalu yasudahlah sedikit sekali kesempatan nonton TV di sore hari. Oh ya, dua peraturan itu saklek sekali dan jangan coba-coba melanggar. Rhein dan adik-adik pun menurut saja... Why? Karena ortu memberi pengertian bahwa belajar lebih penting daripada nonton TV, bahwa acara TV malam hari banyak yang tidak bagus untuk anak-anak. Malam hari lebih baik belajar, supaya pinter, dapat ranking, dan kami bisa meminta hadiah apa pun selama bisa ranking. Selain itu, ortu juga memfasilitasi dengan beragam buku dan majalah untuk Rhein baca. Atau minimal Ibu akan mendongeng sebelum kami tidur.
Ketiga, konsistensi. Peraturan masalah TV itu berlaku untuk semua anggota di rumah. Ortu dan pengasuh nggak nonton TV di waktu-waktu yang sudah ditetapkan. Terkadang orang tua kesulitan melarang anaknya nonton TV karena ya TV tetap menyala saat waktu anak-anak belajar, istirahat, atau ibadah. Rhein pernah datang ke sebuah keluarga yang TV menyala hampir 24 jam!
Kemudian ketika malam minggu dan hari minggu, Rhein diperbolehkan nonton TV sepuasnya tanpa diganggu. Waktu bebas! Dengan aturan jelas beserta pengertian yang diberikan, Rhein dan adik-adik pun menurut dan relatif jarang melanggar. Nggak hanya masalah TV yang dapet peraturan ketat, tapi juga jenis tontonan. Kami dilarang nonton yang mengandung 17+ baik itu seksualitas, kekerasan, sadisme, psikopat, dll. Jadi kalau dulu masih zaman sewa CD, itu pasti diseleksi dulu sama ortu. Nggak boleh nonton sembarangan. Hahaha...
Mungkin untuk para orang tua, bisa dimulai ya disiplin dan konsistensinya kayak orang tuanya Rhein.. Hehehe.. :D
#30DaysChallenge Day 13 Love is real, real is love. -John Lennon-
Konon, film anak-anak yang diputar setiap hari menjelang maghrib itu udah ada dari zaman dahulu kala. Dosen mata kuliah Creativity pernah cerita, bahkan di zaman beliau kecil, saat masih TVRI, itu film anak-anak selalu kepotong adzan maghrib. Zaman Rhein kecil juga begitu. Entah mengapa stasiun TV sampai sekarang pun masih menggunakan formula sama, bahwa program untuk anak-anak itu jadwalnya dari sore hingga maghrib. Bagi keluarga muslim, hal ini berdampak pada sulitnya orang tua menyuruh anak-anaknya shalat maghrib karena ya-namanya-juga-anak lebih tertarik sama film kartun/anak yang diputar daripada shalat berjamaah dan mengaji. Daripada protes sama stasiun TV yang kemungkinan besar nggak ditanggapi, sepertinya ortu Rhein lebih mencari trik untuk mendisiplinkan anak-anaknya.

Kedua, sejak Rhein masuk sekolah dan pasti mulai bandel-bandelnya, ortu sudah memberi peraturan, 1. Tidak boleh nonton TV setelah adzan maghrib. 2. Tidak boleh nonton TV malam hari kecuali libur. Yang mana jadwal Rhein dulu adalah pagi-siang sekolah, dilanjut bobo siang, sore mengaji, lalu yasudahlah sedikit sekali kesempatan nonton TV di sore hari. Oh ya, dua peraturan itu saklek sekali dan jangan coba-coba melanggar. Rhein dan adik-adik pun menurut saja... Why? Karena ortu memberi pengertian bahwa belajar lebih penting daripada nonton TV, bahwa acara TV malam hari banyak yang tidak bagus untuk anak-anak. Malam hari lebih baik belajar, supaya pinter, dapat ranking, dan kami bisa meminta hadiah apa pun selama bisa ranking. Selain itu, ortu juga memfasilitasi dengan beragam buku dan majalah untuk Rhein baca. Atau minimal Ibu akan mendongeng sebelum kami tidur.
Ketiga, konsistensi. Peraturan masalah TV itu berlaku untuk semua anggota di rumah. Ortu dan pengasuh nggak nonton TV di waktu-waktu yang sudah ditetapkan. Terkadang orang tua kesulitan melarang anaknya nonton TV karena ya TV tetap menyala saat waktu anak-anak belajar, istirahat, atau ibadah. Rhein pernah datang ke sebuah keluarga yang TV menyala hampir 24 jam!
Kemudian ketika malam minggu dan hari minggu, Rhein diperbolehkan nonton TV sepuasnya tanpa diganggu. Waktu bebas! Dengan aturan jelas beserta pengertian yang diberikan, Rhein dan adik-adik pun menurut dan relatif jarang melanggar. Nggak hanya masalah TV yang dapet peraturan ketat, tapi juga jenis tontonan. Kami dilarang nonton yang mengandung 17+ baik itu seksualitas, kekerasan, sadisme, psikopat, dll. Jadi kalau dulu masih zaman sewa CD, itu pasti diseleksi dulu sama ortu. Nggak boleh nonton sembarangan. Hahaha...
Semua peraturan ini berlaku sampai Rhein dan adik-adik SMA.Strict? Here's the result, setelah dewasa Rhein merasakan manfaatnya banget. Kami nggak ketergantungan dengan TV, lebih suka baca buku atau nonton di laptop yang lebih fleksibel bisa ditinggal sehingga tidak mengganggu aktivitas lain. Tapi kan kalau nggak nonton TV jadi nggak gaul, nggak bisa gosipan sama temen-temen sekelas? But hey, kami tumbuh jadi anak-anak pinter, lho. Ini mulai deh sombongnya, yah... Hahaha..
Mungkin untuk para orang tua, bisa dimulai ya disiplin dan konsistensinya kayak orang tuanya Rhein.. Hehehe.. :D
#30DaysChallenge Day 13 Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on June 25, 2013 06:30
June 23, 2013
Cerita Umroh (1)
Saya tahu.. Saya tahu.. Ini sudah lewat 1 minggu dan tulisan #30DaysChallenge kosong melompong. Daripada mengkambinghitamkan lingkungan sekitar, lebih baik saya mengakui kalau konsistensi ternyata masih jadi masalah yang harus saya perbaiki. YOSH!
Untuk tulisan kali ini Rhein pengen bercerita sedikit tentang pengalaman umroh.
Bulan Maret lalu, alhamdulillah banget keluarga bisa dipanggil ke tanah suci. Perjalanan ini sebenarnya udah keinginan sejak tahun lalu. Kemudian dengan memperhitungkan dana, waktu libur kuliah, musim di tanah suci, dll, akhirnya diputuskan bulan Maret, saat musim semi dimana konon nggak terlalu panas dan ngga terlalu dingin. Rhein dan adik-adik yang jarang di Bogor pun menyerahkan semua persiapan keberangkatan ke orang tua dan travel agent Lentera Hati. Sekilas info, travel agent ini biayanya murah dan pelayanan oke punya, lho! Kenalan Ibu.
Sebelum berangkat, Bapak hanya menekankan berkali-kali, "Teh, ini perjalanan ibadah, ya. Bukan backpacking!" Hehehe... :D. Tahu aja nih Bapak. Selain itu, ortu dan guru ngaji keluarga juga mengingatkan kalau selama umroh harus sabar, dibawa seneng, jangan mengeluh, dan kalau ada hal yang mengganjal di hati lebih baik diam dan istighfar. Lalu, berangkatlah kami dari bandara Soetta. Ini perjalanan spesial buat Rhein karena pertama kalinya ke luar negeri. Lebih spesial lagi buat Bani karena pertama kalinya dia naik pesawat, ke tanah suci pula. Perjalanan menyenangkan dengan waktu 9 jam dan makanan di pesawat enak-enak :p.
Ceritanya, kami sampai di hotel di Madinah saat adzan subuh berkumandang. Langit masih gelap, cuaca cukup dingin, angin berhembus kencang, udara kering, dan pemandangan yang Rhein lihat adalah orang-orang berbondong-bondong datang ke masjid Nabawi untuk shalat berjamaah. Tua, muda, laki-laki, perempuan, bahkan tidak sedikit yang menggunakan kursi roda, semua datang ke masjid. Saat itu juga Rhein merasa ter-tampol luar biasa. Di Indonesia, shalat subuh di kosan aja masih pake ngantuk luar biasa.
Jujur, ekspektasi Rhein pergi umroh emang agak kurang ajar mungkin. Iya, Rhein tahu itu ibadah. Segala tahap-tahap perjalanan sudah dipelajari dan apa-apa yang perlu dilakukan sudah dipahami, tinggal diikuti. Mungkin hati ini sudah terlalu beku dan terlalu sering memikirkan duniawi. Hingga saat datang ke masjid Nabawi untuk shalat subuh, mendengar imam membacakan surat, merasakan kemegahan dan rasa terlindungi entah dari mana, Rhein nangis... T_T. Seriusan itu nggak tahu kenapa tiba-tiba nangis. Merasa kecil, merasa lemah, merasa disayangi banget sama Rasulullah saat berada di masjid itu. Apalagi setelah shalat Ibu cerita,
Ah ya, pada tahap itu, satu yang Rhein pahami dan akan coba jalani... Belajar memiliki hati yang lembut..
Masjid Nabawi di siang hari yang tetap adem..
#30DaysChallenge
Love is real, real is love. -John Lennon-
Untuk tulisan kali ini Rhein pengen bercerita sedikit tentang pengalaman umroh.
Bulan Maret lalu, alhamdulillah banget keluarga bisa dipanggil ke tanah suci. Perjalanan ini sebenarnya udah keinginan sejak tahun lalu. Kemudian dengan memperhitungkan dana, waktu libur kuliah, musim di tanah suci, dll, akhirnya diputuskan bulan Maret, saat musim semi dimana konon nggak terlalu panas dan ngga terlalu dingin. Rhein dan adik-adik yang jarang di Bogor pun menyerahkan semua persiapan keberangkatan ke orang tua dan travel agent Lentera Hati. Sekilas info, travel agent ini biayanya murah dan pelayanan oke punya, lho! Kenalan Ibu.
Sebelum berangkat, Bapak hanya menekankan berkali-kali, "Teh, ini perjalanan ibadah, ya. Bukan backpacking!" Hehehe... :D. Tahu aja nih Bapak. Selain itu, ortu dan guru ngaji keluarga juga mengingatkan kalau selama umroh harus sabar, dibawa seneng, jangan mengeluh, dan kalau ada hal yang mengganjal di hati lebih baik diam dan istighfar. Lalu, berangkatlah kami dari bandara Soetta. Ini perjalanan spesial buat Rhein karena pertama kalinya ke luar negeri. Lebih spesial lagi buat Bani karena pertama kalinya dia naik pesawat, ke tanah suci pula. Perjalanan menyenangkan dengan waktu 9 jam dan makanan di pesawat enak-enak :p.
Ceritanya, kami sampai di hotel di Madinah saat adzan subuh berkumandang. Langit masih gelap, cuaca cukup dingin, angin berhembus kencang, udara kering, dan pemandangan yang Rhein lihat adalah orang-orang berbondong-bondong datang ke masjid Nabawi untuk shalat berjamaah. Tua, muda, laki-laki, perempuan, bahkan tidak sedikit yang menggunakan kursi roda, semua datang ke masjid. Saat itu juga Rhein merasa ter-tampol luar biasa. Di Indonesia, shalat subuh di kosan aja masih pake ngantuk luar biasa.
Jujur, ekspektasi Rhein pergi umroh emang agak kurang ajar mungkin. Iya, Rhein tahu itu ibadah. Segala tahap-tahap perjalanan sudah dipelajari dan apa-apa yang perlu dilakukan sudah dipahami, tinggal diikuti. Mungkin hati ini sudah terlalu beku dan terlalu sering memikirkan duniawi. Hingga saat datang ke masjid Nabawi untuk shalat subuh, mendengar imam membacakan surat, merasakan kemegahan dan rasa terlindungi entah dari mana, Rhein nangis... T_T. Seriusan itu nggak tahu kenapa tiba-tiba nangis. Merasa kecil, merasa lemah, merasa disayangi banget sama Rasulullah saat berada di masjid itu. Apalagi setelah shalat Ibu cerita,
Nanti setelah hari kiamat, pintu surga sudah terbuka untuk Rasulullah Saw. Tapi Rasul tidak masuk. Rasul menunggu umatnya datang dengan selamat, menunggu kita sampai, menunggu Teteh sampai. Bisa Teteh bayangkan sesayang apa Rasulullah sama kita?Makin curambay lah Rhein nangisnya. Kalau sudah ada sosok mulia yang sayang banget sama kita sampai seperti itu, rasanya malu aja kalau kita masih sering lalai, ya.. Men, Rasulullah udah banyak berkorban demi kita dan diminta saling menyayangi sesama aja, kita masih sering bertengkar...
Ah ya, pada tahap itu, satu yang Rhein pahami dan akan coba jalani... Belajar memiliki hati yang lembut..

#30DaysChallenge
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on June 23, 2013 19:25
June 17, 2013
Stop Galau, Raih Mimpimu!
Bangun pemudi pemuda IndonesiaApaan sih Rhein, sok patriotis banget pake nyanyi lagu kebangsaan segala. Ya nggak apa-apa, dong.. Suara gw bagus, kok.. *langsung upload soundcloud*.
Lengan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap Nusa
Sebenernya, saya prihatin... *ala pak SBY*. Oh bukan, maksudnya campuran antara miris, sebal, kasian, dan khawatir sama anak-anak ABG zaman sekarang. Kalau ditilik-tilik terutama dari jejaring sosial paling hits masa kini alias twitter, akun yang paling banyak menjamur dan paling banyak followernya itu adalah akun-akun galau. Ratusan ribu, lho. Duh! *tepok jidat*
Zaman bahasa 4L4y mungkin udah agak lewat dan sekarang yang ngehits adalah quote-quote dari akun galau. Rhein sendiri nggak follow mereka dan nggak perlu follow karena hampir tiap hari pasti ada yang nge-retweet jadi pasti kebaca. Galau di sini sasarannya lebih kepada remaja, mahasiswa, para jomblo, dan pelaku LDR. Isinya pun nggak jauh-jauh dari 'curhat betapa menderita' dan cukup mewabah sampai ke dunia nyata. Seolah-olah galau untuk hal nggak penting itu menjadi lifestyle dan tampak gaul. MEN! Tuh lihat, banyak anak SD di pelosok yang untuk sekolah aja sulit. Mereka lebih menderita...
Ada yang pengen Rhein sampaikan sama penggemar akun-akun galau itu. Apa yang kalian dapet dari penggalauan nggak penting itu? Apa mereka bisa menginspirasi kalian untuk melakukan hal terbaik untuk negeri ini atau minimal untuk diri sendiri? Kalian tahu dengan banyaknya follower, mereka itu cari duit. Mereka cari makan dari hasil bikin rusak mental anak muda. Kalau generasi sekarang ini pada hobinya galau hanya karena urusan jomblo, diputus pacar, cinta diam-diam, atau hal sepele lainnya, coba bayangkan 20 atau 30 tahun lagi. Saat negara ini dipimpin sama mereka, mau jadi apaaaa??
Sebagai anak muda, sayang banget kalau waktu hanya dihabiskan untuk mikir hal-hal galau seperti itu. Justru di usia muda itu saat yang sangat tepat untuk memikirkan apa yang kalian suka (jangan suka galau, ya), apa yang kalian mau di masa depan, mimpi besar apa yang kalian ingin raih. Asah sensitivitas kalian tentang lingkungan. Pernah nggak sih, terpikir apa potensi terbesar di Indonesia ini? Apa yang bisa digali dari Indonesia untuk devisa dan kemajuan negara? Kelautan, pariwisata, sumber daya alam, nasib wilayah selain pulau Jawa. Itu masa depan, itu mimpi. Jangan keduluan sama pihak asing yang keburu pasang taring. Mulailah dari hal positif yang kalian suka.
Okay, ini mulai ngelantur. Intinya sih, cuma pengen bilang STOP GALAU NGGAK PENTING. Anak muda harus melakukan aksi positif dan bermanfaat tiap hari. Kalau mau galau itu yang agak kece dikit, kek. "Aduh, gw galau butuh duit 100 juta untuk buka cabang bisnis di Flores." atau "Gw galau nih, butuh pasokan buku dan peralatan belajar untuk anak-anak di pelosok.". Yah, meskipun Rhein juga yakin kalau orang yang memikirkan masalah itu nggak ada waktu untuk galau tapi langsung beraksi mencari solusi... :p
Keep fight! Catch your dream for better future!
#30DaysChallenge Day 5
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on June 17, 2013 09:30