Trinity's Blog, page 17

August 20, 2014

[Adv] E-Magazine #GetStranded


Udah lihat video di atas ini? Keren abis kan?


Itu adalah video kompilasi dari para pemenang #GetStranded yang udah berhasil jalan-jalan ke tempat-tempat eksotis di Indonesia. Mereka terdampar dengan sukses dan pulang membawa setumpuk cerita, foto, dan video sebagai hasil dokumentasi perjalanan seru mereka.


Nah, bagi kamu yang pengen juga jalan-jalan ke Bukittinggi di Sumatra Barat, Bukit Bangkirai di Kalimantan Timur, Desa Ramang-Ramang di Sulawesi Selatan, atau Pantai Ora di Maluku, silakan donlot Travel E-Magazine ini deh! Di situ udah lengkap diceritain gimana serunya perjalanan dan kerennya tempat-tempat tersebut, lengkap dengan foto-fotonya. Pokoknya berguna banget deh!


Bukan cuma itu aja. Dengan mendonlot dan men-share Travel E-Magazine ini, kamu dapat memenangkan hadiah pulsa 5 x 50 ribu setiap harinya, dan 2 orang pemenang bisa mendapatkan tiket ke Bali GRATIS (masing-masing 1 tiket). Gimana nggak baik tuh @telkomselflash! :)


Ayo buruan donlot Travel E-Magazine ini sebelum 24 Agustus 2014 ya!

Let’s #GetStranded once more!


 


 


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 20, 2014 09:21

July 25, 2014

[Buku Baru] The Naked Traveler Anthology

#TNTanthology


From blog to book


Buku “The Naked Traveler Anthology” ini merupakan kumpulan sebagian dari tulisan perjalanan yang dikirimkan oleh para pembaca blog naked-traveler.com yang dimuat pada tahun 2009-2011. Sejak memiliki travel blog tahun 2005, saya banyak mendapat masukan dari pembaca. Salah satunya adalah membuka laman khusus untuk menampilkan tulisan traveling mereka, yang saya beri nama “Anthology”.


Meski saya tidak menjanjikan apa-apa, namun saya menerima banyak tulisan. Kami pun bertumbuh bersama karena saya jadi belajar mengkurasi dan mengedit tulisan, sementara pembaca belajar menulis tentang perjalanan. Bagaikan membuat skripsi, terjadi lah proses revisi berkali-kali sebelum dimuat di blog.


Saya banyak mendapat pengetahuan baru, baik dari penulis pemula maupuan yang sudah memiliki blog. Karena Anthology itu, saya jadi pede menjadi Editor in Chief sebuah majalah travel. Di sisi lain, para penulis ada yang merasa lebih pede menulis, memiliki blog sendiri, atau menaikkan traffic pengunjung blog mereka. Apapun alasan dan efeknya, saya sangat bangga pada akhirnya Anthology itu diterbitkan menjadi buku.


Bila saat ini marak buku-buku yang ditulis oleh selebtwit (akun Twitter pribadi yang memiliki banyak follower), maka buku ini justru kebalikannya. Para penulis dulu tidak memiliki akun Twitter dan tidak menulis karena punya banyak follower, bahkan tidak tahu bahwa akan dijadikan buku. Sehingga tulisan-tulisan yang dihasilkan dari perjalanan pribadi mereka sendiri ini sangat jujur dan orisinil.


Sinopsis


Apa jadinya kalau traveler yang sudah menghabiskan ribuan jam di atas pesawat ternyata menyimpan ketakutan terhadap transportasi udara, seorang polisi yang menemukan bahwa tempat wisata favoritnya adalah lokasi populer untuk bunuh diri, atau traveler yang membayar mahal demi kenyamanan tapi terpaksa tertahan belasan jam di atas pikap pengangkut sapi?


Setiap traveler pasti memiliki tantangannya tersendiri dalam menaklukan setiap medan. Jalan terjal yang harus dilalui memang tak pernah sama. Tapi mereka memiliki tekad yang serupa: harus sampai ke tempat tujuan.


Pesan itulah yang ingin disampaikan oleh ke-15 traveler dalam buku ini. Latar belakang mereka yang begitu beragam, mulai dari wartawan, penulis novel, peneliti, hingga polisi membuat cerita-cerita yang dituturkan menjadi penuh warna.


Penulis


Trinity @TrinityTraveler | Ariy @Ariysoc | Aan Wulandari @aandiha| Hairun Fahrudin @hairun88 | Mayawati Nurhalim @maya_thedreamer | Maria Wardhani | Nova Dien @nezdn | Okke “Sepatumerah” @sepatumerah| Reinhard Hutagaol  @reregaol| Rini Raharjanti @riniraharjanti| Rocky Martakusumah @rockyrockers | Susan Poskitt @pergidulu | TJ | Vinda LS | Wendy Utji


Penyunting: Ikhdah Henny

Penerbit: B first (@BentangPustaka)

ISBN: 978-602-1246-05-4

Harga: Rp 44.000,-


Yuk, lengkapi koleksi buku The Naked Traveler! Buruan beli untuk bekal liburan atau hadiah untuk orang terkasih. Dapatkan di toko buku terdekat di kota Anda atau toko buku online, seperti di MizanStore.com (diskon 15%). Yang udah baca, mohon di-share di akun sosmed Anda dengan hashtag #TNTAnthology. Terima kasih, gaes! :)


Catatan: Buku ini bukan buku #TNT5/#TNTrtw. Tenaang… yang itu terbitnya bulan depan kok!


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 25, 2014 02:15

July 13, 2014

There’s Nothing Like Australia (2)



Kelar di New South Wales, saya dan @vjdaniel jalan-jalan lagi ke state lain yaitu Queensland – tepatnya di daerah Gold Coast. Dari Sydney kami terbang dulu naik pesawat ke Brisbane selama 1,5 jam, and the adventure continues…


Dreamworld


Dreamworld adalah theme park terbesar di Australia dengan luas 85 hektar atau 9 kali lipat lebih luas daripada Dufan. Selain terdapat 40 wahana, ternyata ada juga museum budaya Aborigin dan kebun binatang. Cukup gempor mengunjungi seluruhnya, maka sebagai penggemar extreme rides, saya langsung fokus naik roller coaster yang paling serem aja. Dimulai dari naik Mc Doohan’s Motocoaster (naik replika motor 500 cc lalu ngebut muter-muter pada kecepatan 72 km/jam), Tower of Terror II (kecepatan 161 km/jam yang berjalan mundur vertikal 100 m dan jatuh lagi!), Giant Drop (World’s Tallest Vertical Drop Ride yang dijatuhkan dari menara setinggi 119 m!) dan terakhir BuzzSaw (roller coaster dengan track berbentuk hati setinggi 46,2 m dan berjalan maju-mundur-berputar!). Gila, jantung rasanya mau copot!



Surfers Paradise


Dari namanya sudah menunjukkan artinya: surganya para surfer. Kota di tepi pantai ini merupakan pusat hiburan dan pariwisatanya Gold Coast. Hotel saya terletak seblok dari Calvill Avenue yang dipenuhi toko, restoran, kafe, bar, dan club, sehingga ke mana-mana tinggal berjalan kaki, termasuk ke pantai. Fun!


Australian Outback Spectacular


Hampir semua kota besar di Australia terletak di tepi pantainya, padahal ada penduduk yang tinggal di Outback – lahan semak di pedalaman yang berada di tengah benuanya. Australian Outback Spectacular sejatinya adalah menonton pertunjukan sambil makan malam Aussie BBQ yang bertempat di sebuah gedung berkapasitas 1000 orang – semacam gelanggang olah raga tapi di tengah arenanya adalah pasir. Dengan musik orkestra, proyektor raksasa, sound and lighting canggih, dikisahkanlah kehidupan outback sejak zaman perangsampai kisah kuda legendaris. Selama dua jam kami dihibur oleh aksi para aktor dan stunt riders yang lucu kadang menegangkan, serta puluhan kuda terlatih yang bikin kagum.


Hot Air Balloon


Naik balon! (pic by Hot Air)


Setelah naik balon di Cappadocia, Turki, nggak nyangka di Australia juga bisa. Jam 4 pagi saya pasrah dijemput naik bus ke lokasi launch-nya di sebuah padang rumput luas. Cuaca masih gelap, saya dan 22 orang penumpang lainnya memanjat keranjang untuk naik hot air balloon yang telah dikembangkan. Perlahan balon naik sampai ketinggian 2500 kaki. Sambil “mengambang” saya menikmati pemandangan matahari terbit di atas perbukitan Gold Coast Hinterland, juga Tamborine Mountain dan Lamington National Park. Spektakuler abis! Aktivitas itu pun ditutup dengan minum champagne dan makan sarapan lezat di perkebunan anggur Canungra Valley, tepatnya di O’Reilly’s Grand Homestead & Boutique Vineyard. Cheers!


Currumbin Wildlife Sanctuary


Disebut sanctuary karena memang habitat asli ratusan jenis hewan liar, juga merupakan pusat rumah sakit dan rehabilitasi hewan, jadi bukan kebun binatang. Di hutan Currumbin seluas 27 hektar ini saya sempat menonton pertunjukan burung dan pencukuran bulu domba. Saya juga tak menyiakan kesempatan untuk berfoto sama koala. Saking mereka menjaga, foto pun ada aturannya. Berdiri miring dengan menumpuk kedua telapak tangan, lalu koala diduduki di atas tangan saya, dan koala itu langsung ngejogrok aja memeluk saya. Uh, luthunaah!


Jet Boating


Belum habis adrenalin, saya pun ikutan Jet Boating… meski pas winter dengan suhu belasan derajat Celcius! Jangan khawatir, kita dipinjami ponco tahan air dan lifejacket kok. Boat berkapasitas 22 orang ini memiliki mesin turbo dengan kecepatan 40 knot (hampir 80 km/jam) sehingga suaranya menggelegar dan ngebutnya gila-gilaan. Saat diberi aba-aba untuk berpegangan erat, boat superngebut, tiba-tiba bermanuver, lalu berputar 360°! Dinginnya air laut pun menyiprat dan membasahi kami tanpa ampun. Selama hampir sejam, selain sightseeing ke sekitar perumahan elit dan taman nasional, kami teruncal-uncal dan ngepot ke sana-ke mari! Wih, seru banget!


Surfer’s Paradise dilihat dari SkyPoint (pic using Acer Liquid E3)


SkyPoint


Pemandangan 360° melihat Surfers Paradise dan sekitarnya adalah dari titik tertinggi di kota itu, yaitu dari SkyPoint. Menara setinggi 270 meter ini memiliki Observation Deck pada ketinggian 230 meter dengan naik lift setinggi 77 lantai dalam 43 detik saja. Ternyata dari situ kita bisa melihat Brisbane di utara, Gold Coast Hinterland di barat, Byron Bay di selatan dan Samudra Pasifik di timurnya. Menjelang sunset, saya pun menikmati pemandangan spektakuler itu sambil minum wine khas Australia.


Nah, di antara daftar di atas, Anda mau ikutan yang mana hayo? Yang jelas saya sih hepi banget jalan-jalan di Australia lagi! Rupanya Dwidaya Tour emang bisa bikin itinerary sesuai kemauan kita melalui paket Flexi Holiday-nya, jadi nggak perlu gabung dengan grup peserta tur lainnya. Salut juga sama Tourism Australia yang sukses bikin pariwisatanya tambah maju!


 


PS: For more pictures, check out my Instagram.


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 13, 2014 08:06

July 5, 2014

There’s Nothing Like Australia

Sunset from Sydney Tower (taken by Acer Liquid E3 smartphone)


Pernah kah mengulang traveling ke suatu tempat? Saya sih sering, dan biasanya kunjungan selanjutnya harus melakukan hal baru. Seperti bulan lalu ke Australia. Sebenarnya saya sudah pernah ke sana, tapi saat diajak traveling bareng Dwidaya Tour dan Tourism Australia saya bikin persyaratan: tempat-tempat dan aktivitasnya harus baru. Tambah serunya lagi, si ganteng @vjdaniel ikutan jalan bareng! Asiiiik!


Ini dia tempat-tempat dan aktivitas serunya di New South Wales (NSW), state di pantai Timur Australia:



Sydney City


Sydney Harbour & Opera House (taken by Acer Liquid E3)


Sydney sebagai ibukota NSW merupakan kota terbesar dan paling kosmopolitan di Australia yang memiliki landmark yang sangat tersohor: Sydney Harbour Bridge dan Opera House. Spot paling keren untuk melihat dan memotret keduanya adalah dari The Domain di Royal Botanic Gardens. Kalau doyan berjalan kaki, kita bisa mengunjunginya, sekalian ke daerah gaul Darling Harbour dan The Rocks. Kalau mau melihat pemandangan pantai berombak, pergi lah The Gap – tebing yang menghadap Laut Tasman, dan tentu ke Bondi Beach – pantai surfing dalam serial TV favorit saya, “Bondi Rescue” dan “Bondi Vet”.


Tall Ship Cruise


Tall Ship (taken by Acer Liquid E3)


Menikmati pemandangan di sekitar Sydney Harbour dari sisi lain bisa dilakukan dengan transportasi laut. Biasanya turis naik water taxi, kapal feri, atau yatch, tapi kali ini saya naik Tall Ship yang bersandar dari Campbell’s Cove. Kapal layar bernama Soren Larsen bergaya 1850an ini mirip kapalnya Pirates of the Caribbean yang terbuat dari kayu oak berusia 100 tahun. Saya ikut sailing sambil makan siang memandang berbagai landmark kota Sydney sambil diterpa angin laut segar. Sementara si @vjdaniel malah asyik mast climbing – memanjat tiang layar kapal setinggi 15 meter!


Sydney Tower


Bagi penggemar sunset, spot paling keren adalah dari atas Sydney Tower yang terletak di Central Business District (CBD). Gedung setinggi 309 meter ini adalah yang tertinggi di Sydney dan kita dapat melihat pemandangan kota Sydney  yang spektakuler. Setelah matahari terbenam, coba deh makan di Sydney Tower Buffet yang  memiliki restoran berputar 360° – jadi sambil duduk tak terasa pemandangan dari balik jendela berganti-ganti! Makanan bersistem prasmanan di sana sangat variatif dan lengkap sampai 40 jenis, paduan dari masakan Asia dan Barat, termasuk kuliner unik Australia berupa daging kangguru. Saya sampe berjam-jam bolak-balik makan saking enaknya! *elus-elus perut*


Port Stephens Sandboarding


Sandboarding with @vjdaniel


Tak banyak yang tahu mengenai Port Stephens, wilayah yang berjarak 160 km ke arah timur laut kota Sydney. Saya pun baru tahu di sana ada padang pasir luas di Stockton Beach sepanjang 31,8 km. Terbentuk karena tiupan angin terus menerus sehingga membentuk sand dune (bukit pasir) yang tingginya sampai 20an meter sehingga merupakan tempat yang cocok untuk melakukan sandboarding – semacam surfing menggunakan papan tapi di atas pasir. Setelah di-briefing tentang caranya, saya pun naik ke atas bukit, duduk, dan sroooooott… meluncur ngebut di lerengnya sampai ke dasar! Wah, seru banget! Si @vjdaniel ternyata seorang adrenaline junkie juga, turun naik sand dunes berkali-kali nggak ada matinya!


Dolphin Watch Cruise


Port Stephens juga merupakan “ibukota” lumba-lumba Australia. Dari Nelson Bay, saya ikut dolphin watch cruise naik kapal Moonshadow sambil makan siang lezat ala prasmanan. Awalnya saya kurang semangat, tapi ternyata lumba-lumba di sana berbeda jenis dengan yang biasa kita lihat di perairan Indonesia. Karena terletak di teluk, jenisnya adalah bottlenose dolphin dengan ukuran lebih besar – panjangnya  4 meter dan berat sampai 650 kg. Sambil menikmati indahnya pemandangan Tomaree National Park, ada sekitar 20 lumba-lumba yang melintas!


Saya jadi setuju dengan tagline pariwisata Australia: There’s nothing like Australia! Selanjutnya saya terbang ke Brisbane untuk memacu adrenalin lagi. Mau ngapain hayo?


(bersambung)


Note: More pictures on my Instagram at @trinitytraveler


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 05, 2014 07:52

June 30, 2014

[Adv] Kompetisi blog Air Asia berhadiah ke Nepal gratis!

Kompetisi blog Air Asia


Mimpi berpetualang ke Himalaya, Nepal? Mengeksplor peninggalan sejarah yang unik di Penang? Atau bersantai di pantai eksotis yang ada di Pulau Dewata, Bali?


Ikuti kompetisi blog 10 tahun AirAsia Indonesia dengan tema “Bagaimana AirAsia Mengubah Hidupmu?” di sini.


Hadiahnya sedap banget nih:

· Juara Pertama Piala dan Piagam + 2 Tiket PP ke Nepal, uang saku Rp 10 juta, dan akomodasi (5 hari 4 malam)

· Juara Kedua Piala dan Piagam + 2 Tiket PP ke Penang, uang saku Rp 7,5 juta, dan akomodasi (4 hari 3 malam)

· Juara Ketiga Piala dan Piagam + 2 Tiket PP ke Bali, uang saku Rp 5 juta, dan akomodasi (3 hari 2 malam)


Periode: 1 Juli – 31 Agustus 2014



 Syarat & Ketentuan:


· Kompetisi terbuka untuk umum, Warga Negara Indonesia (WNI), usia 18 sampai 55 tahun.

· Kontestan wajib memiliki Blog, Facebook, dan Twitter.

· Tulisan harus karya sendiri dan tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan kekerasan/

· Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar/

· Panjang tulisan minimal 500 kata maksimal 1000 kata yang sudah diposting di dalam blogmu.

· Kontestan wajib mengirimkan biodata (Nama, No. KTP/passport, Nomor HP, Alamat email, Alamat blog) beserta tulisan.

· Tulisan dikirim ke e-mail AABC_ID@airasia.com, jangan lupa cantumkan biodata di body email plus link tulisan blogmu.

· Kontestan boleh mengirimkan lebih dari satu tulisan.

· Kontestan wajib follow  social media AirAsia Indonesia di www.facebook.com/AirAsiaIndonesia dan www.twitter.com/AirAsiaID serta blog dan social media Trinity di www.naked-traveler.comwww.facebook.com/TrinityTraveler, dan www.twitter.com/TrinityTraveler

· Tulisan yang dikirimkan akan menjadi milik AirAsia Indonesia.

· Kompetisi ini tertutup untuk karyawan AirAsia Indonesia dan keluarga.

· Untuk pertanyaan lebih lanjut, silakan tulis komen di notes www.facebook.com/AirAsiaIndonesia

· Pajak hadiah ditanggung oleh pemenang.


Juri:


· Trinity (Blogger & Travel Writer)

· Tim AirAsia Indonesia


Tulis, sebarkan, dan wujudkan mimpi petualanganmu sekarang juga!


 


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 30, 2014 11:14

June 14, 2014

[Adv] Ikuti Perjalanan Pemenang #GetStranded!

Para pemenang #GetStranded


Sudah tahu kan lomba nulis #GetStranded berhadiah jalan-jalan gratis di tempat-tempat eksotis di Indonesia? Terima kasih banyak atas partisipasi teman-teman semua. Ternyata ada ratusan tulisan yang masuk sampe bingung milihnya. Setelah diskusi sama tim @telkomselflash, akhirnya tanggal 6 Juni 2014 sudah diumumkan pemenangnya.


Ini dia nih yang beruntung bisa jalan-jalan gratis bareng satu orang temannya:


1. Eji Belula –> Dapat hadiah gratis ke Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan. Selain itu ia akan ke Goa Leang-Leang, Bantimurung, Tanjung Bira, Pulau Kambing, Air Terjun Parangloe, dan mencicipi kuliner khas di Makassar.

Twitter: @ejiebelula #Celebes #GetStranded


2. Satya W. Sidabutar –> Dapat hadiah gratis ke Pantai Ora, Maluku. Selain itu ia akan keliling kota Ambon melihat Patung Pattimura dan Gong Perdamaian, snorkeling di sekitar Ora, ke Pulau Tengah dan Pulau Tujuh, trekking di Sawai, ke Pulau Pompo.

Twitter: @satsatwinnie #Maluku #GetStranded


3. Eureka P. Sari –> Dapat hadiah gratis ke Bukit Bangkirai, Kalimantan Timur. Selain itu ia akan ke Ngarai Sianok, Istana Bung Hatta, Lembah Arau, Danau Singkarak, ke Pulau Sikuai, ke Padang untuk mengunjungi Pantai Malin Kundang, Jembatan Siti Nurbaya dan makamnya.

Twitter: @eurekadotdid #Borneo #GetStranded


4. Dea Sihotang –> Dapat hadiah gratis ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Selain itu ia akan ke desa wisata Pampang, keliling Samarinda untuk melihat Islamic Center dan Air Terjun Tanah Merah, ke penangkaran buaya di Balikpapan dan hutan lindung Sungai Wein.

Twitter: @deasihotang #Andalas #GetStranded


Sebelum berangkat, pada 10 Juni 2014 para pemenang dan teman-temannya mendapat coaching session dari saya tentang tips budget traveling dan travel writing yang pastinya berguna sebagai bekal #GetStranded dan nulis untuk e-magz. Selain itu, mereka dapat tablet Samsung gratis! Asyik banget kan?


Setelah pembekalan tersebut, masing-masing pemenang membuat itinerary perjalanannya selama seminggu (sebagian saya tulis di atas). Ternyata mereka emang hebat-hebat banget! Itinerary-nya detil dan bukan hanya ke satu destinasi saja tapi sampe hampir sepropinsi! Bukan hanya sightseeings lihat pemandangan doang, tapi juga ke museum, trekking, snorkeling, manjat canopy, sampai mencoba kuliner lokal. Saya jadi sadar bahwa begitu banyak tempat yang belum saya kunjungi di Indonesia yang memang kaya akan potensi wisatanya. Wah, nggak nyesel deh milih mereka jadi pemenang karena emang traveler sejati! Saya jadi sirik karena nggak diajak! :(


Sekali lagi, saya ucapkan selamat jalan-jalan kepada para pemenang! Kalian bisa ngintip serunya perjalanan #GetStranded mereka selama 16-21 Juni 2014 di akun Twitter mereka masing-masing, atau melalui @telkomselflash.


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 14, 2014 08:09

June 11, 2014

The Naked Traveler jadi film layar lebar!

poster teaser #TNTmovie


Sering saya ditanya, kapan buku The Naked Traveler difilmkan? Saya cuman bisa ketawa. Siapa juga produser yang mau bayarin syuting di seluruh dunia? Lagian, buku saya kan adalah kumpulan cerpen yang isinya sangat random. Apa yang mau diceritakan dong? Ih, pasti ribet banget bikinnya! Sebenarnya sejak 3 tahun yang lalu saya sudah pernah dikontak oleh beberapa PH (Production House) yang tertarik memfilmkan TNT. Udah mitang-miting, tapi entah kenapa semua tidak ada ujungnya.


Barulah beberapa bulan yang lalu saya dikontak oleh sebuah PH baru bernama “Tujuh Bintang Sinema”. Meski orangnya sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing, namun PH ini belum pernah memproduksi film apapun dan film TNT bakal jadi film pertamanya. Ada nada miring yang mengatakan bahwa ‘kok berani sih sama PH baru dan tidak terkenal’? Well, saya sih percaya chemistry. Dari semua orang PH yang miting sama saya, cuma mereka yang membaca buku TNT. Mereka sudah tahu apa yang mereka mau lakukan dengan step-step yang cukup detil. Saya pun sangat mengapresiasi segala sesuatu yang “pertama”.


Film #TNTmovie ini diadaptasi berdasarkan buku TNT1 dan TNT2. Meski masih bertema traveling, tapi akan ada tambahan drama, jadi bukan film dokumenter. Syutingnya di mana masih belum tahu. Saat ini skenario sedang dibuat. Dari situ lah baru akan ditunjuk sutradara dan para pemainnya. Jadi, siapa yang akan memerankan Trinity? Tentu bukan saya! Selain kegendutan dan ketuaan, saya kan bukan artis profesional :). Yang jelas, #TNTmovie rencana tayang di bioskop pada 2015.


Kalau mau update sama kabar tentang #TNTmovie, follow aja Twitter @TNT_TheMovie dan @TrinityTraveler ya!

Dan yang terpenting, saya mohon doa NT-ers agar proses pembuatan film ini lancar.

Amin.


 


1 like ·   •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 11, 2014 13:31

May 28, 2014

[Adv] Kembali menyepi di Bandung

Yuk nyebur! (pic using Samsung Galaxy Camera)


Inget saya pernah nulis tentang menyepi di Bandung 2 tahun yang lalu? Dalam rangka nulis buku #TNT5, saya pun butuh menyepi lagi. Asal bukan pas weekend, Bandung masih tetap nyaman untuk melarikan diri sejenak dari sumpeknya Jakarta kok.


Saya sengaja menginap lagi di Sheraton Bandung Hotel & Towers karena katanya hotel itu baru saja direnovasi habis-habisan. Bener aja, baru nyampe di lobinya aja saya nggak mengenali sama sekali! Dulu kan tampak seperti hotel kuno, gelap, serba kayu, tradisional banget. Sekarang lobinya terang didominasi warna putih dengan aksen warna biru pastel, dekorasi lampunya pun keren! Resepsion sekarang model terbuka, bukan meja panjang yang kaku. Stafnya pun tetap ramah dan profesional. Kalau malam, di ujung lobi ada Samsara Lounge dengan live music diiringi piano.


Berjalan ke kamar saya di Towers Room, saya makin kaget karena berasa masuk ke hotel yang sama sekali baru. Bangunannya sekarang serba putih bersih. Desainnya model minimalis yang chic. Dekorasinya yang serba bunga tampak modern, katanya merepresentasikan Bandung yang dulu dijuluki sebagai Kota Kembang.


Towers Room (pic using Samsung Galaxy Camera)


Masuk ke kamar saya.. JRENG! Keren abis! Semuanya serba baru, bergaya kasual dan kontemporer. Didominasi warna krem dengan aksen ungu. Tempat tidurnya supernyaman dengan bantal besar dan empuk. Kamar mandinya luas – ada bathtub dan shower, toiletries yang lengkap dan hair dryer yang kenceng (penting nih bagi cewek!).


Keren lagi balkonnya dengan kursi rotan putih yang menghadap taman dan sungai. Lokasinya di Dago atas dengan halaman yang superluas itu masih sepi dan asri. Enak banget nongkrong di sini, apalagi suhunya berkisar di 20°C pada malam hari. Karena niatnya kerja, sudah tersedia meja kerja besar dan kursi bos. Kabar gembira lainnya, Wi-Fi hotel sekarang superkencang dan tersedia di mana pun kita berada selama berada di hotel! Horee!


Khusus yang menginap di Towers Room, tak jauh dari kamar ada Towers Lounge Club Floor yang buka setiap hari untuk duduk-duduk sambil makan aneka camilan dan cocktailall included!


Leyeh-leyeh!


Favorit saya tetap kolam renangnya, yang juga telah direnovasi. Kursi leyeh-leyehnya yang terbuat dari rotan dicat putih dibantali warna pink. Kalau takut hitam, bisa ngumpet di kursi rotan yang bentuknya kayak bawang raksasa. Cute! Meski hujan, saya cuek berenang-renang di kolamnya yang berbentuk lagoon ini. Segerr!


Chocolate fondue!


Paginya saya sarapan di restoran “Feast” yang terletak di samping kolam renang. Wih, interiornya juga berubah jadi kece berat! Tidak hanya penampakannya, ternyata variasi dan rasa makanan juga menjadi lebih baik. Sarapan yang termasuk ke dalam harga kamar ini tidak main-main isinya. Sebagai penggemar sarapan hotel, kriteria saya terpenuhi semua. Telur ala sunny side up dibikin sempurna tanpa harus menjelaskan “telur ceplok, jangan dibalik, kuningnya mentah”. Ada sashimi salmon yang bisa nambah sesukanya – Aaak.. saya bisa makan itu setiap hari! Ada komponen makanan lokal, seperti siomay dan semur iga sapi, yang rasanya beneran enak. Ada dessert yang bikin merem-melek, dan Sheraton menyediakan chocolate fondue – air mancur dengan coklat meleleh yang bisa dicocol sama marshmallow atau buah-buahan! Wah, saking banyaknya saya makan sampe skip makan siang! Hehe!


Saking terkesannya sarapan di Feast, saya juga jadi nyoba makan siang dan malam di situ. Menu a la carte-nya lengkap dari masakan Indonesia, Asia, dan Barat. Selain rasanya selangit, penampilannya juga cantik. Dibanding harga makanan sesama hotel bintang lima di Jakarta, harga Sheraton Bandung lebih murah. Supaya perbandingannya apple-to-apple dengan kunjungan saya sebelumnya, saya tetep makan burger dan rasanya tetep enak! Menu yang enak lainnya adalah pasta pesto dengan grilled salmon dan dessert Tiramisu.


Karena ruang Shine Spa masih dalam tahap renovasi, saya memesan paket massage yang dilakukan di dalam kamar. Mbak therapist-nya masih sama seperti 2 tahun yang lalu, dan pijatannya masih luar biasa enaknya!


Now.. kembali ke laptop! Buku #TNT5, I’m coming!


Quiz


Mau ikut merasakan nikmatnya menginap di hotel bintang lima Sheraton Bandung Hotel & Towers? Follow akun Twitter @SheratonBDG, twitpic fotomu dan foto orang yang akan diajak menginap bareng (boleh selfie) dan tulis kenapa mau ngajak dia, jangan lupa mention @SheratonBDG dan @TrinityTraveler, serta hashtag #SheratonBDGquiz. Akan dipilih 2 (dua) orang pemenang, masing-masing mendapat voucher menginap selama 1 malam di kamar Deluxe berikut breakfast buffet untuk 2 orang! Buruan twitpic foto kalian berdua yang unik, sebelum 10 Juni 2014 ya! Pengumumannya 12 Juni 2014.


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 28, 2014 10:56

May 15, 2014

[Adv] Let’s #GetStranded in Indonesia for FREE!

#GetStranded


Indonesia emang nggak ada matinya dijelajahi! Tahu kan kalo menurut saya, dari segi alam dan budaya, Indonesia adalah yang terkeren di dunia?


Ini ada 4 contoh tempat keren di Indonesia yang bisa kamu datangi:

1. Bukittinggi, Sumatra Barat – kota berhawa sejuk ini terkenal dengan Jam Gadang, Ngarai Sianok, Lubang Japang dan benteng Fort de Kock. Belum lagi kuliner lokalnya yang lezat, termasuk Keripik Sanjai!

2. Bukit Bangkirai, Kalimantan Timur – kawasan wisata hutan hujan tropis terletak 1,5 jam dari Balikpapan. Kita bisa berjalan di atas Canopy Bridge yang menghubungkan antar pepohonan setinggi 30 meter!

3. Rammang-Ramang, Sulawesi Selatan – kawasan batu karst yang terbentuk sejak ribuan tahun yang lalu ini sangat spektakuler, membentang seluas 4.750 hektar dan dikelilingi oleh sawah dan perbukitan.

4. Pantai Ora, Maluku – pantai terpencil di Pulau Seram ini memiliki pantai yang indah dan dikelilingi perbukitan hijau. Bisa trekking di hutannya dan snorkeling di antara terumbu karang lautnya yang keren!


Kabar gembiranya, kamu bisa mengunjungi tempat-tempat tersebut dengan GRATIS! Tiket pesawat, akomodasi dan makan termasuk lho!


Caranya gampang! Tulis pengalamanmu saat Jelajahi Indonesia dan raih kesempatan untuk terdampar di berbagai tempat paling indah dan eksotis di Indonesia di sini. Klik “Join Competition” lalu log in dengan menggunakan akun Facebook atau Twitter-mu, baru submit tulisanmu.


Syaratnya:

- Peserta adalah WNI berusia 18-45 tahun.

- Peserta adalah pengguna nomor Telkomsel (simPATI, KartuHalo dan KartuAS).

- Tema tulisan adalah ‘Jelajah Indonesia’. Tulisan berisi tentang pengalaman peserta saat menjelajahi tempat-tempat indah di Indonesia.

- Panjang tulisan sedikitnya 300 kata dan sebanyak-banyaknya 2000 kata.

- Tulisan tidak boleh mengandung unsur SARA, pornografi, dan/atau kekerasan.


Hadiahnya:

- Akan dipilih 4 (empat) pemenang yang akan diberangkatkan ke tempat-tempat tersebut.

- Tiap pemenang nantinya berhak mengajak 1 (satu) temannya untuk turut serta dalam perjalanan.

- Sebelum melakukan perjalanan, para pemenang akan mendapatkan coaching session (pelatihan) langsung dari saya antara tanggal 10 – 14 Juni 2014.

- Para pemenang akan diberangkatkan ke tempat tujuan pada tanggal 16 – 21 Juni 2014.

- Saya akan mengkurasi catatan perjalanan para pemenang yang kemudian akan dijadikan e-Mags dan dapat diunduh secara gratis.


Kalau ada pertanyaan tentang lomba ini, silakan langsung mention di Twitter @telkomselflash.


Jadi, tunggu apa lagi? Buruan submit tulisan jalan-jalanmu di Indonesia sebelum 31 Mei 2014 ya!


Good luck and let’s #GetStranded!


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 15, 2014 08:43

May 11, 2014

Panduan berobat ke Penang

Penang Adventist Hospital


Pulang dari #TNTrtw, ibu saya sakit parah. Sudah berobat ke tiga RS terkenal di Jakarta, bahkan sampai diopname 2 minggu, namun ibu saya tidak juga sembuh. Atas rekomendasi saudara dan teman, akhirnya kami pergi ke Penang, Malaysia, untuk check up. Penang dipilih karena memang terkenal sebagai medical tourism-nya. Selain kota yang tidak begitu besar, biaya hidupnya pun terjangkau, juga lokasinya tidak terlalu jauh dari Jakarta. Dibanding Singapura, Malaysia masih lebih murah.


Singkat cerita, hari pertama bertemu dokter dan dites, ternyata ibu saya divonis kanker lambung stadium empat. Keesokan harinya langsung dioperasi, dan setiap tiga minggu kami ke Penang untuk chemo therapy. Oleh karena itu saya minta maaf karena proses menulis buku #TNT5 jadi terbengkalai. Puji Tuhan, 7 Mei 2014 kemarin ibu saya dinyatakan selesai chemo-nya karena perkembangan kesembuhannya semakin baik. Paling tidak, ibu saya mendapatkan better quality of life.


Karena banyak yang bertanya kepada saya soal pengobatan ke Penang, saya ingin berbagi informasi kepada Anda yang mengalami hal yang sama: pasien yang sama-sama merasa tidak lebih baik meski telah berobat di RS di Indonesia. Bahkan saya sempat bertemu dengan beberapa pembaca saya di Penang atas anjuran saya dan orang tua mereka pun sembuh. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada para dokter dan RS di Indonesia, berikut panduannya. Perlu diketahui, sama sekali saya tidak dibayar untuk mempromosikan ini, jadi tolong jangan curiga.


Rumah Sakit


Tahukah Anda bahwa 90% pasien di RS Penang berasal dari Indonesia? Ada beberapa pilihan RS, silakan browsing sendiri sesuai kebutuhan (dokter spesialisnya) dan hubungi CS mereka langsung. Tenang aja, mereka bisa kok berbahasa Indonesia. Bahkan di RS ada representative khusus untuk menangani orang Indonesia. Petugas, dokter dan susternya pun bisa bahasa Indonesia kok. Soal harga, umumnya lebih murah daripada RS swasta di Jakarta, ditambah tidak pakai ngantri gila-gilaan dan pelayanan yang lebih baik.


Penang Adventist Hospital – di sini tempat ibu saya berobat. Sebenarnya RS ini spesialisasinya adalah penyakit jantung, namun penyakit apapun bisa ditangani. Harganya konon paling murah karena RS ini adalah non profit yang dimiliki gereja Advent. Tidak usah khawatir soal makanan halal karena RS ini hanya menyediakan makanan vegetarian, baik untuk pasien maupun masakan di kantinnya. Pelayanannya sangat baik dan petugas yang ramah – I have no complaints!


Island Hospital – Salah satu RS umum favorit orang Indonesia.


Gleneagles Penang Hospital – RS swasta ini gedungnya paling bagus. Favorit bagi para expatriate.


Mount Miriam Hospital – RS ini khusus menangani penyakit kanker. Letaknya agak jauh dari pusat kota.


Penerbangan


Air Asia – satu-satunya pesawat yang terbang direct dari Jakarta/Surabaya. Meski low cost airlines, tapi harganya tidak selalu lebih murah karena masih harus bayar kursi, bagasi, makan/minum, dan kursi roda. Penerbangan hanya ada sekali sehari pada sore/malam hari.


Garuda Indonesia – sampai saat ini harganya paling murah karena rute baru. Sayangnya transit di Medan sampai 3 jam dan bagasi tidak check through, jadi di Medan harus ambil bagasi dan check in lagi. Ribet untuk yang mengantar sendiri, apalagi kalau bawa kursi roda.


Malaysia Airlines – kalau lagi promo, harganya paling murah. Penerbangan dari/ke Jakarta ada 8 kali sehari dengan transit di Kuala Lumpur sehingga bisa milih jam yang convenient dan selalu on time. Makanannya enak, bisa minta wine pula. #eh


Singapore Airlines – paling baik dari segi pelayanan dan kondisi pesawat, makanan enak dan filmnya pun baru. Transit di Singapura hanya sejam, tidak usah lewat imigrasi lagi, sehingga paling efektif dan efisien. Harganya paling mahal, tapi bisa dicoba kalau lagi promo.


Kursi Roda


Paling enak sih kalau punya kursi roda sendiri, tapi kalau tidak punya bisa request ke penerbangannya. Air Asia men-charge Rp 112.000/one way namun tidak disediakan petugas yang mendorong sehingga ribet kalau yang mengantar sendiri karena harus ambil bagasi lagi. Sepesawat bisa ada 10 kursi roda, jadi harus buru-buru karena bergantian. Penerbangan full board dapat kursi roda gratis dengan request dan selalu tersedia petugas yang mendorong meski transit sekalipun. Dengan kursi roda, kita akan masuk pesawat duluan dan keluar belakangan. Sediakan surat keterangan dari dokter untuk membuktikan kondisi pasien.


Akomodasi


Ada banyak pilihan akomodasi di Penang, mulai dari hostel, hotel, apartemen, sampai guesthouse. Pilihlah yang dekat dengan RS agar mobilitas keluarga yang mengantar jadi lebih mudah. Saya sendiri lebih suka tinggal di guesthouse (saya menyebutnya kos-kosan) karena lebih berasa di rumah dan tidak sumpek. Cara mencarinya bisa bertanya kepada RS yang bersangkutan (RS punya harga diskon khusus bagi pasien yang akan tinggal di hotel yang telah bekerja sama), bertanya kepada sesama keluarga pasien, atau lihat sendiri kamarnya dengan berjalan kaki di sekitar RS. Biasanya hari pertama ya book aja di hotel biasa, baru kalau sudah ketahuan berapa lama akan tinggal di RS, cari deh penginapan. Harga menginap per malam per kamar untuk dua orang di hotel berkisar mulai dari MYR 150, di apartemen dan guesthouse bisa mulai dari MYR 50.


Bila Anda berobat ke RS Adventist, saya merekomendasikan guesthouse langganan saya “Kamar Indah Sewa”, 20 Jalan Midland, Pulau Tikus (Tel: +60164148641, Email: dorisyong_5552@yahoo.com, CP: Mrs. Doris/Mr. Heng). Kamarnya mulai MYR 60 dengan rumah dan halaman yang luas, hanya 1 blok dari mal Gurney Plaza & Gurney Paragon dan 2 blok dari RS Adventist, bisa masak sendiri di dapurnya yang lengkap dengan peralatan, dapat air minum gratis, AC, dan yang paling penting: ada WiFi!


Makan


Penang adalah surga kuliner! Makanannya lah yang membuat saya betah tinggal di Penang. Yang paling enak makan aja di hawker food dengan harga per porsi sekitar MYR 5. Rekomendasi makanan yang enak, bisa cek di Instagram #Penang saya di @trinitytraveler.


Wisata


Kalau ada waktu luang dan ingin berwisata di Georgetown, silakan baca tulisan saya di sini.


Tranportasi


Dari bandara Penang, kita bisa naik taksi ke penginapan – bisa juga naik bus tapi rempong kalau bawa pasien. Official taxi berwarna putih tersedia dengan membayar voucher di konter setelah keluar dari customs, harga fix sesuai alamat. Kalau ke daerah Pulau Tikus, harganya MYR 45. Saya tidak tahu RS lain, tapi RS Adventist menyediakan jasa shuttle bus gratis dari/ke bandara-RS dengan memesan terlebih dahulu ke RS.


Keliling Penang bisa menggunakan bus Rapid Penang, namun saya jarang menggunakan karena kemana-mana bisa diraih dengan berjalan kaki. Kalau malas, bisa naik taksi yang tersedia di luar RS. Ingat, taksi di Malaysia tidak menggunakan argo, jadi harus tawar-menawar sebelum naik. Bisa juga pakai taksi swasta tidak berlisensi dengan mobil bagus untuk mengantar ke bandara atau ke mana pun yang jauh dengan harga sedikit lebih murah daripada taksi lisensi. Rekomendasi saya: Mr. Lim +60164435468/+601118949999.


Good luck and keep the faith!


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 11, 2014 02:10

Trinity's Blog

Trinity
Trinity isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Trinity's blog with rss.