Rhein Fathia's Blog, page 21
November 14, 2011
Backpacking Jakarta Bromo (part-2)

Baiklah, mari kita lanjut cerita petualangan tim #4Bromo. Yang belum baca, silakan scroll web ini ke bawah ya... :)
Hari 3



Selanjutnya, jeep membawa kami ke padang pasir nan tandus yang merupaan bagian dari Taman Wisata Bromo. Beruntung bagi kami karena di Bromo sempat hujan, jadi kawasan padang pasir kaldera ini tidak terlalu berdebu dan panas. Konon menurut penduduk setempat, kalau musim kemarau, kawasan ini sangat berdebu karena pasir berterbangan. Sehingga siapapun wajib menggunakan masker dan kacamata. Sesampai di kaldera, kami disambut para ksatria berkuda alias penduduk setempat yang lagi-lagi menawarkan kuda untuk naik ke kawah Bromo. Nah, kami dikasih tips nih sama bapak pemilik rumah tempat kami menginap. Kalau ditawarin kuda, jangan mau dulu karena mereka akan menawarkan harga mahal, 100 ribu bolak balik. Jalan dulu selama beberapa puluh meter, niscaya harga kuda akan semakin turun. Hohoho...


Puas menikmati suasana Bromo dari puncak kawah, kami pun turun. Nah, dari saat turun ini kami merasa kaki udah mulai nyut-nyutan. Hahaha.. Akhirnya kami memutuskan untuk naik kuda, dengan perasaan agak takut karena semua kuda di wilayah Bromo adalah kuda jantan yang mana pastinya lebih garang. Setelah tawar menawar, kami berhasil mendapatkan harga IDR 20.000 / kuda. Huhuuuyy... Setelah sampai ke tempat Jeep, sarapan seadanya dari penjual-penjual yang ada di sana, kami pun kembali ke rumah penginapan. Hati senang, puas, dan pengen lagi.

Dari Probolinggo, kami kembali ke Surabaya untuk naik kereta Gumarang menuju Jakarta. See you again, Bromo. Thanks for giving us a supergreat memoir.
Ini koleksi foto-fotonya:










Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on November 14, 2011 05:31
November 7, 2011
Backpacking Jakarta-Bromo (part-1)

YAK! Alhamdulillah Rhein dan teman-teman sudah turun dari gunung Bromo dengan selamat dan kembali ke kantor masing-masing dengan terlambat. Hahaha.. Berikut catatan perjalanan kami, sodara-sodara.
Hari 1
Sejak satu bulan lalu, Rhein udah berencana untuk backpacking ke Bromo. Niat menyambangi salah satu gunung aktif nan terkenal akan keindahannya ini sebenarnya sudah ada sejak setahun lalu dan jadi salah satu target yang harus terealisasi tahun ini. Alhamdulillah sesuatu banget beneran bisa tercapai. Setelah Rhein woro-woro dan mengajak beberapa teman, akhirnya terkumpul 4 orang yang siap berangkat ke Bromo menurut waktu yang disepakati.
Sebagai sesama kuli Jekerda yang jam pulang kantornya jam 17.00, jadilah sepulang kantor semuanya langsung terburu-buru menuju meeting poin di stasiun Jatinegara. Kereta Gumarang tujuan Surabaya berangkat jam 18.15!! Hahaha.. Injury time banget deh, sampe di stasiun dan nggak lama kemudian kereta dateng. Naik kereta api.. tuut...tuut..tuut... Perjalanan di kereta nggak ada yang terlalu spesial. Kami semua tidur dan menikmati pantat tepos karena duduk selama 12 jam. Hohoho...
Hari 2
Sesampainya di stasiun Pasar Turi Surabaya, kami langsung cari sarapan di warung-warung murah yang ada di depan stasiun. Mencari warung di sekitar stasiun ini nggak susah kok, menu juga beragam. Selanjutnya, menurut informasi dari website-website backpacker, yang harus dilakukan kalau mau ke Bromo dari Surabaya adalah menuju terminal bus Bungurasih (Purabaya). Karena bingung mau naik angkutan apa, kami memutuskan naik taksi supaya cepat, nyaman, dengan biaya patungan. Kebetulan ada yang menawarkan taksi pakai argo dan tarif bawah. Tapi ternyataaaaa.... argo-nya argo zebra, booo!! Cepet banget tarifnya bertambah... Hahaha... Berhubung kami semua belum pernah ada yang berpengalaman ke Bromo, jadilah rada gambling dan kena tipu taksi ini. Taksi zebra ini kena tarif IDR 65.000, plus tol dan parkir. So, tips kalau mau ke Bromo naik taksi: Jangan Langsung Percaya dengan Argo dan Tarif Bawah! Alternatif lain untuk ke terminal Bungurasih adalah naik bis kota, tapi ya nunggunya lama.. :p


Lagi-lagi terjadi penipuan di sini. Konon menurut cerita calo bison, yang mau ke Bromo hari itu jarang. Jadi kalau kami mau ke Bromo, harus carter bison yang harganya hampir 400 ribu. Gile aje~~~ Padahal tarif bison itu cuma IDR 25.000/orang. Kebetulan kami ketemu 2 backpacker yang ternyata udah nunggu penumpang lain dari jam 3 pagi... -___-!!. Setelah terjadi tawar menawar dengan calo itu, jadilah sepakat tarif yang harus kami bayar IDR 40.000/orang. Yuk, capcus kami ber-6 naik bison tua. Beruntungnya kami, supir bison itu baiiikkk...banget! Kalau kami langsung nawar ke pak supir itu, seharusnya bisa pakai tarif biasa, sayangnya ketemu calo *cuih*. Pak supir juga menawarkan bisonnya menjemput kami kalau mau pulang dengan harga IDR 25.000/orang . Ya mau duunnkk...


Cuaca di Bromo sering mendung dan gerimis. Kondisi jam 2 siang pun terasa sudah jam 5 sore. Karena sudah seharian penuh kami melakukan perjalanan, pastinya mandi jadi pilihan wajib dong... Nah, ternyata sodara-sodara... Air di Bromo dinginnya seperti air freezer!! Bbbbrrrrr.... Sumpah, kaki Rhein sampai kram pas mandi! >.< Padahal itu mandi jam 2 siang...

Selepas maghrib dan makan malam di warung, kami kembali ke penginapan. Suasana pukul 7 malam berasa jam 10 malam. Hahaha.. Sepiiii...Gelaaappp...Dingiiiinnn... Jadilah, kami membunuh waktu dengan bermain poker! :D Jam 11 malam, akhirnya kami menyerah.. Bukan karena ngantuk, tapi karena harus tidur agar besok bisa bangun pukul 03.30 untuk naik ke Pananjakan melihat Matahari terbit. Tapi ternyataaaa.. GAK BISA TIDUR!! Sumpah dinginnya Bromo bener-bener bikin tidur nggak nyenyak, gigi gemeletuk dan badan gemetar. Bahkan 2 lapis jaket tebal plus selimut pun nggak mempan. Alamaaaakkk...
Galeri foto-foto:





Bersambung yaaaa....
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on November 07, 2011 23:02
October 30, 2011
Selingkuhan Baru

Saya lupa, kapan pertama kali tertarik dengan ponsel dengan OS Android. Pastinya sih udah lamaaaaa banget! Alasan tertarik tentunya karena Android berbasis Linux yang bisa membebaskan siapapun berkreasi membuat aplikasi. Pastinya, aplikasi untuk android ini buanyaaakk banget. Bahkan saya menemukan aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berguna banget buat para editor... Hohoho...
Makin ngebet pengen belin Android setelah si adek beli Samsung Galaxy Mini di hari ultahnya setelah Lebaran Idul Fitri lalu. Ngintip aplikasi-aplikasi yang dia punya, makin mupeng... Hahaha.. Sayangnya, saya nggak bisa langsung beli karena harus melunasi cicilan si Rele (Red Leptok Toshiba) :)). Nggak asyik dong ya, punya utang tapi udah beli gadget lain. Ditambah saya juga masih harus nabung buat investasi yang lebih penting.
Nah, setelah urusan si Rele ini beres, saya pun segera memboyong Mr. Gio ke rumah. Horaaaayy!! Jadilah Mr. Gio ini selingkuhan baru yang berhasil mengalihkan perhatian saya dari si pacar #plak. :D

Tapi untuk Android ini, selain urusan sosial media lebih lancar, urusan kerjaan terbantu, lebih murah *catet*, dan pastinya banyak aplikasi yang bisa ditambahkan. Kalau istilah adek saya sih, "hidup jadi lebih mudah" :)). Saya sendiri masih utak-atik nih selingkuhan baru. Nanti kapan-kapan saya review lagi deh aplikasi-aplikasi yang seru.
Oiya, aplikasi komunikasi yang paling saya suka adalah What'sApp. Buat yang mau tukeran nomer WA, mention aja di twitter saya yaaaaa~~~~~ *sok artis*.
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on October 30, 2011 06:52
October 17, 2011
Tip Minum Air Putih Teratur Supaya Sehat!

Lalu, gw selalu hitung berapa kali dalam sehari gw minum dari tuh botol. Minimal 5 kali -yg wajib gw hitung- (istilahnya fardu). Kalau lebih, gw anggap bonus (sunnah).Kalau di kantor, gw isi ulang tuh botol minum dan minum 5 kali selama di kantor 8 jam. Menurut gw itu cukup, karena tubuh nggak terlalu banyak mengeluarkan energi.Kalau gw lagi dapet kerjaan mobile keluar, panas-panasan, dll, botol minum tetep wajib gw bawa. Dengan catatan, wajib minum setiap 1 jam sekali/botol karena aktivitas tubuh juga butuh energi lebih. Terus, tuh botol minum isi ulang di mana?Biasanya gw beli aq*a gelas 2 biji, terus masukin botol minum. Pas aq*a gelas ke-2, pasti masih sisa.. Nah, itu minum deh.. Lalu satu jam kemudian, minum air di botol itu sampe habis. 1 Jam berikutnya, ambil lagi aq*a gelas, masukin botol, dst. Rugi dong beli aqua gelas terus?? Biasanya sih, kantor gw selalu sedia 1 kardus aq*a gelas tiap ada kerjaan mobile.. :DDengan ada takaran botol minum, gw jadi bisa ngukur apakah konsumsi air minum gw udah cukup atau belum.. Buat gw, air putih udah cukup untuk pasokan air dalam tubuh -selain secangkir kopi di pagi hari yang udah jadi candu. Gw sangat jarang beli produk-produk minuman kemasan selain air putih. Selain karena mahal kopet abis, juga nggak pernah suka rasanya. Pernah gw sekali dibeliin Miz*ne, baru sekali teguk, langsung muntah hahaha. Entah kenapa, beberapa produk minuman rasanya super aneh buat gw. Nggak pernah sekali-kali lagi gw beli tuh produk minuman. Trauma!
Hasil minum air putih secara teratur yang gw dapetin selama ini sih ya.. Alhamdulillah jarang sakit, meski kegiatan seabrek, pergi pagi pulang malem, dan pola makan gw nggak berubah kayak biasanya. Kulit lebih lembab, darah rendah jarang kambuh. Terus, yang kerasa banget sih, gw punya tipe bibir yang gampang banget kering. Dan selama menerapkan pola minum air putih di atas, bibir gw lembab2 aja.. Hohoh..
So, tetap sehat dengan air putih! :)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on October 17, 2011 19:40
September 25, 2011
Tuhan dalam se-iris Sunkist

Entah kenapa, selalu ada perasaan 'amazing' setiap kali mengiris sebuah jeruk sunkist. Suka sama motifnya, jatuh cinta pada tekstur dan pola yang cantik. Kenapa bisa begitu? Kenapa bisa teratur seperti itu? Kenapa bisa seindah itu? Adakah manusia bisa mencipta?
Pola jeruk sunkist yang cantik ini hanya mengingatkan saya pada satu hal. Ada kekuatan khusus yang menciptanya, yang tak bisa manusia lakukan. Kekuatan khusus yang sama, yang digunakan untuk mencipta semesta.
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on September 25, 2011 06:44
September 22, 2011
Simple Things Make Me Happy

Bagi para pecandu rutinitas kesibukan weekdays, weekend menjadi suatu suntikan 'obat suntuk' yang membuat rileks. Bahkan seringkali kita ingin menambah hari libur karena merasa terlena dengan 2 hari 'obat suntuk' yang melenakan. Senin sering menjadi hari ter-badmood, termalas, atau ter-stress bagi hampir semua orang pekerja. Padahal ingat loh teman, yang namanya obat kalau kebanyakan pasti berbahaya. Termasuk 'obat suntuk' itu. Terlalu lama libur dan bermalas-malasan bisa menurunkan potensi dan mematikan produktivitas. *kalau lama libur mah itu namanya pengangguran, Rhein!* =))
Beberapa waktu ini Rhein pun merasakan hal itu, rasa excited untuk bekerja mulai menurun. Ditambah dengan beberapa 'tokoh' di tempat kerja yang tidak satu ritme saat menjalani weekdays. Jadilah, ketegangan yang timbul membuat rasa excited tergantikan oleh pikiran-pikiran buruk, seperti "I'm not supposed to be here!" ; "I hate him!" ; "Are they stupid or imbesil?" ; "Well, stupid me for being stuck on this situation.". Pikiran-pikiran buruk tersebut, pastinya menambah beban yang ampun-ampunan menyebalkan.
I always say to myself, don't let other people affect your mood. Alhamdulillah, for several days, I try to figure out how can I get back my 'excited feeling' on my job. Ternyata, hal-hal simpel bisa melarutkan emosi dan membuat hari-hari kerja menjadi lebih menyenangkan.
1. Awali hari dengan sugesti positif. Gampang yah, teorinya :D. Setiap bangun tidur, Rhein yang masih bergelung dalam selimut menyempatkan untuk bergumam "Bismillah, hari ini akan menyenangkan!"
2. Lakukan hal menyenangkan di pagi hari sebelum memulai aktivitas, sekecil atau sesingkat apapun itu. Kalau Rhein pribadi, dandan! Hahaha.. Yup, aktivitas pagi hari Rhein didominasi oleh dandan. :))
3. Tersenyum lebih banyak. Bukan senyum-senyum nggak jelas, tapi ketika tidak sengaja berpapasan siapapun, cobalah untuk tersenyum. :)
4. Bagi yang muslim, sempatkan sholat Dhuha. Rhein merasakan bahwa basuhan air wudhu membuat pikiran lebih rileks.
5. Ketika kita merasa marah, keluarkan dengan sikap yang elegan dan intelek. Debat kusir, omelan, atau cerocosan dengan rekan kerja tidak akan menyelesaikan masalah. My boyfriend told me, work professional and don't trust anyone in office. Sepertinya hampir semua 'kuli' tahu, kantor beda dengan kampus, begitu pula isinya.
6. Jangan terlalu banyak berinteraksi dengan social media saat bekerja. Kecuali kalau kerjanya memang yang berhubungan dengan social media, ya... Fokus, kerjaan cepet selesai, bisa pulang tepat waktu! :D
7. Maafkan orang karena kebodohannya. Ketika pekerjaan tidak sesuai dengan yang kita rencanakan karena pengaruh pihak lain, maafkan dan segera cari solusi. Tentu hal yang patut diingat juga, cegah kebodohan kita merugikan orang lain.
8. Bersyukur. Bagi kuli seperti Rhein yang dibayar berdasarkan target, lalu ternyata ada anggota tim yang menghambat sehingga target tidak tercapai, awalnya menyebalkan sekali. Namun, syukurilah.. Mungkin belum saatnya Rhein mendapat rezeki itu. Kerja keras dan serahkan semua pada Tuhan.
9. Curhat. Rhein selalu menyempatkan curhat sama Ibu atau pacar setiap pulang kantor. Curhat ini tentunya bukan mengeluh tanpa solusi. Menceritakan hari-hari di kantor bisa meringankan beban emosi yang menghimpit hati.
10. Kembangkan mimpi, asah potensi, luaskan pikiran. Di sela-sela waktu senggang, cobalah cari kegiatan positif yang bisa mengembangkan potensi pribadi. Kursus, seminar, atau ikut acara sosial.
11. Nikmati weekend secara efektif! Nah, lakukan hal-hal yang kita suka deh... :D Weekend ini, Rhein mau mencoba resep masakan baru dari naskah yang sedang Rhein edit. Kebetulan tema-nya masakan Internasional.. hhuummm.. ssllrrppp =9
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on September 22, 2011 22:50
September 12, 2011
Thank You, Sofia... ^_^

I knew her from Facebook, she knew that I love to swap and collect postcard, then she messages me that she will send me some postcards. I think she interest to swap postcard with me just like my other friend, but no, she only will send me postcards for free. I feel so glad because of her kindness. Then, this afternoon when I'm home, I got package from her. When I open it, oh.. I'm so surprised! She gave a lot of postcards!! I really love it! She gave me a lot of postcards that I requested. She knew that I interest about something unique or culture of countries, so she gave me postcard about them. Thank you so much, Sofia.. I can't describe how happy I am. You're so kind...
Here some pictures of her special package for me.









Besides postcards, Sofia also gave me white flower made by herself. It supposed to bring me luck. I wish I can go to every place that shown by the postcards. :)
Thank you so much, Sofia... It's nice to know you. I pray for your good luck and best wishes. Hope our friendship can stay for long time...
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on September 12, 2011 06:22
August 21, 2011
Penonton Selingkuh

Kalau kalian pernah menjadi pelacur (pelayan curhat) bagi teman-teman kalian yang menjadi korban selingkuh, apa sih yang bakalan kalian lakukan? Membela teman kalian pastinya. Membesarkan hati, menghibur, membela, bahkan ikut menghina si pelaku yang menyelingkuhi teman kalian. Kata-kata, "Dia ga pantes buat kamu" atau "kamu beruntung ga lanjut sama dia" atau lagi "kamu terlalu berharga untuk dia", mungkin menjadi celoteh klasik yang muncul dari mulut kita.
Sebagai teman yang menjadi korban selingkuh, kita melihat proses kesedihan teman tersebut. Awalnya menangis (bahkan histeris), selanjutnya maki-maki, selanjutnya lagi mencoba bangkit dengan catatan tegas dalam hati "gw berharga dan berhak dapet yang lebih baik dari dia". Seringkali, sebersit benci pada si pelaku selingkuh ikut tertanam begitu dalam. Padahal, benci itu memberatkan hati, bukan?
Sebagai pelacur, mungkin kita bisa memberi perspektif lain pada teman tersebut. Bukankah dia dan kekasihnya pernah punya cerita indah? Bukankah dari awal hingga akhir (yang ternyata nggak enak) hubungan mereka, pasti ada kisah manis. Bukankah mereka pernah tertawa dan bermesraan? Mungkin hubungan mereka pada akhirnya akan berakhir, dan bagaimana caranya adalah bukan sesuatu yang bisa dia pilih.
Ketika sebuah hubungan retak, pecah berkeping-keping karena sebuah perselingkuhan. Lalu, ditambah dengan saran plus makian pada si pelaku, jujur saja, bukankah itu membuat kesedihan dan amarah semakin menggunung? Mungkin ada baiknya kita menghibur dengan mengingatkan si teman akan kenangan indahnya. Mungkin kita bisa membuka pikiran si teman bahwa si pasangan memang sudah tidak bahagia lagi dengannya. Bukankah kita tidak bisa memaksakan kebahagiaan seseorang? Mungkin kita bisa mendampingi si teman 'mengumpulkan kepingan hati yang berserakan' dengan memberi energi positif dari rasa ikhlas, tanpa benci.
Tak perlu bertanya mengapa, tak perlu membanding-bandingkan betapa buruk pelaku selingkuh dan betapa kasihan si korban, tak perlu mengukur siapa lebih berharga dari siapa. Karena semua itu tak akan ada habisnya.
Selingkuh terjadi, hubungan berakhir, that's it! Yang namanya sudah berakhir, lepaskan sajalah...
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on August 21, 2011 22:01
August 8, 2011
Fenomena Ramadhan a la Rhein

Bagi Rhein pribadi, ada beberapa perubahan dari Ramadhan tahun lalu. Kalau tahun lalu susah tarawih di masjid karena pasti masih terjebak macet Jakarta, tahun ini Alhamdulillah bisa tarawih di masjid. Kalau tahun lalu Bapak masih ngantor, Alhamdulillah tahun ini udah pensiun dan menghabiskan banyak waktu di rumah. Kalau tahun lalu si jago pitcher *adek Rhein yang cewe* jarang di rumah karena melanglangbuana ikut pertandingan, tahun ini giliran si jago komputer *adek Rhein yang cowo* ga di rumah gara-gara ospek di kampusnya di Bandung. Kalau tahun lalu Rhein masih males baca Al-Qur'an, tahun ini juga masih sama... *digetok pak ustadz*.
Kalau tahun lalu Rhein pulang-pergi kantor tinggal duduk manis di mobil karena ada supir, tahun ini pun Rhein tetep punya supir, tapi ganti-ganti tiap hari alias supir angkot. Nah, karena sekarang selalu pakai angkutan umum inilah Rhein jadi lebih 'melihat' berbagai fenomena Ramadhan yang kayaknya kok makin parah dari tahun ke tahun.
Fenomena konsumtif. Sepemahaman Rhein yang masih suka bolong-bolong ngaji ya... Ramadhan itu saatnya beribadah karena semua ibadah akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Hanya saja yang Rhein lihat, kok yang rame itu mall sama pasar, ya? Eits, bukan berarti Rhein tiap hari nge-mall loh, ya. Karena tiap hari Rhein PP kantor selalu lewat pasar sama mall dan di tempat-tempat itulah jalanan macetnya naudzubileeee... Apalagi menjelang jam buka puasa. Sejak kapan ada orang ngaji di mall coba? Setahu Rhein itu mall ato pasar nggak ngundang ustadz buat ceramah juga. Kesimpulannya ya itu orang-orang rame di mall atau pasar mau belanja. Belanja itu ibadah bukan, ya?
Sebenarnya fenomena ini juga diiringi dengan banyak selentingan tentang orang-orang yang udah heboh pada beli baju lebaran bahkan sebelum Ramadhan dimulai, bo! Ditambah lagi dengan rayuan diskon yang merajalela dengan spanduk dan balihonya. Hadeuuhh... Sayang banget, ya. Jujur Rhein pribadi merasa miris, Ramadhan seperti jadi ajang event bisnis karena kondisi masyarakat yang konsumtif. Rhein bukannya melarang beli baju baru buat Lebaran, toh menghormati hari raya dengan baju rapi dan bersih itu sangat penting. Hanya saja, esensi Ramadhan yang sebenarnya bukan di situ. Bukan di diskon mall, bukan di baju baru, bahkan bukan di saat buka puasa dengan menu yang lebih wah daripada hari-hari biasa.
Fenomena jam pulang kantor. Rhein seneng ya jam pulang kantor saat Ramadhan jadi lebih cepet, meski masih kalah cepet sama PNS *jam 3 udah pulang, bo!*. Nah, kalau saat-saat jam pulang kantor nih, itu jalanan buset dah kayaknya semua pemilik kendaraan pada jadi pembalap. Motor ngebut, mobil juga ga mau kalah. Belum lagi suara klakson tat-tet-tot yang bikin pusing *mobil/motor ngutang aja pamer deh, lo*. Padahal mah, ga usah lebay kali, biasa aja. Kan udah pulang cepet, pasti sampe juga lebih cepet jadi bisa buka puasa di rumah. Minimal shalat maghrib di rumah, deh. Toh Rhein juga tau banyak juga yang biasanya pulang kantor bablas maghrib karena masih di jalan. Yang sabar, tetep ikuti aturan lalu lintas.
Fenomena motor. Jujur ya, Rhein benci buangeeettt sama pengendara motor ga sopan yang suka salip sana-sini dan seruduk sana-sini. Apalagi para alay yang cuma ngabubrit momotoran di jalan sambil nongkrong atau kebut-kebutan. Plis deh, orang-orang pulang kantor pake motor tuh udah banyak, ga usah nambah-nambahin lah. Apalagi buanyak banget yang ga sopan. Sebagai pemakai kendaraan umum dan pejalan kaki, Rhein sering banget nyaris keserempet. Plus, jangan salah, udah beberapa kali Rhein lihat kecelakaan motor menjelang buka puasa selama Ramadhan ini. Astagfirullah... Dan fenomena motor ini, dari tahun ke tahun, Rhein lihat makin parah loh...
Fenomena razia. Hahahaha... ini yang paling lucu. Hati-hati deh... Pastinya tiap Ramadhan pak polisi jadi pada rajin bertugas! :))
Intermezzo...
Meski shaum, kerjaan Rhein tetep mendatangi rumah chef dan pemotretan untuk buku resep. Ngileeerrr...

Selamat menjalankan ibadah Ramadhan. Semoga kita semua termasuk orang-orang beruntung yang dapat mencapai taqwa. Bukankah itu tujuan kita shaum, teman? :)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on August 08, 2011 07:58
July 21, 2011
Dua Tahun ini Terlalu Singkat

Cintaku padamu bukan dalam bentuk rindu menggebu yang selalu menuntut waktu untuk bertemu
Cintaku padamu tidak hadir dalam bentuk rentetan sms atau telepon yang posesif dan kekanakan
Cintaku padamu bukan berupa rasa ingin memiliki yang teramat sangat hingga memaksa Tuhan untuk menjodohkan
Cintaku padamu terefleksi dalam gelak tawa dalam setiap canda, ataupun omelan ketika kamu bandel
Cintaku padamu adalah setumpuk pekerjaan yang kujalani diiringi senandung rindu, yang malah membuatmu merasa diduakan
Cintaku padamu seringkali hadir dalam bentuk tuntutan kedewasaan, yang aku yakin sangat kita butuhkan demi masa depan
Cintaku padamu berupa bisik lirih pada Tuhan, meminta rasa ikhlas akan takdir yang telah Ia tetapkan
Aku menikmati setiap langkah meski tanpamu di sampingku, membuatku belajar menjadi gadis tangguh yang bisa selalu mendukungmu
Aku menikmati komunikasi, pengertian, dan sikap saling mendukung yang selama ini kita lakukan, seperti janji yang pernah terucap bahwa kita pasangan hebat yang saling menghebatkan
Aku menikmati setiap detik yang terlewati saat sejenak berdua denganmu, begitu intens dan hangat, membuat hatiku tenang
Terima kasih atas kesabaran yang selama ini selalu kamu berikan. Terima kasih atas kepercayaan yang selama ini kamu beri dan jaga. Terima kasih atas kesediannmu untuk mencintaiku seperti meraup pasir tanpa menggenggam.
Happy anniversary, Om Beruang... Bagiku, dua tahun ini terlalu singkat... Aku ingin selamanya, semoga Allah mengizinkan..
Love you.. :-*
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on July 21, 2011 06:03