Rhein Fathia's Blog, page 20
February 7, 2012
Dear Brain

Beberapa bulan lalu, mungkin pikiran gue hanya dipenuhi oleh target kerjaan, rencana jalan-jalan, dan gaji yang nggak pernah cukup buat jalan-jalan. Memasuki 2012, sesuai dengan Resolusi Uyeah yang pernah dibicarakan, membuat otak gw sepertinya harus berbagi kasih dengan banyak hal. Selain karena emang otak gw sendiri yang berontak karena capek mikirin hal itu-itu saja dan membuatnya tidak berkembang banyak. Seolah-olah dia berkata, "Please deh, Rhein. Dasarnya gw ini udah kece dan nggak oke banget kalau cuma stuck di satu hal yang itu-itu aja." . See, yes I have arogant brain.
Jadilah, sejak Januari gw menuruti kemauan si otak yang haus akan supply supaya dia merasa kece lagi dengan ikut les IBT. Lumayan sih untuk exercise supaya dia bekerja lebih berat dan berkembang. Nah, ternyata dari urusan les ini otak gw makin songong minta hal-hal lain yang menurutnya akan makin seru untuk dilakukan. Akibatnya, ya gw yang jadi banyak pikiran.
Mikirin kerjaan tetep masih lah ya. Target kejar buku terbit per bulan, belum lagi ketemu beberapa klien yang mau jadi calon penulis. Mikirin jadwal dan deadline. Yah, namanya juga kerja pasti menyisihkan sebagian kemampuan otak untuk bekerja. Setelah kerja, tentu rencana jalan-jalan pun masih menyita kerja si otak. Apalagi gw sedang merencanakan backpacking miskin ke Karimunjawa bareng temen-temen. Karena udah beberapa kali memfasilitasi/mengoordinir acara backpacking, eh ternyata malah banyak peminat. Hadeeuuhh... Bukannya gw nggak mau backpacking ngajakin banyak-banyak orang, cuma gw bukan travel agen dan urusan booking-booking itu dikerjakan sendiri. Belum nanti kalau pas on the spot ngurusin transport dan makan. Nah, gw khawatir karena ngurusin hal-hal kayak gitu nanti jadi nggak bisa menikmati backpacking, doonngg... Hahaha...
Ada lagi yang musti diurusin sama si otak ini, yaitu persoalan beasiswa. Gw dan si-partner-in-crime sudah berniat ngejar-ngejar beasiswa untuk sekolah ke luar negeri. Atau minimal menikmati proses seleksinya dulu, deh. Jadilah otak gw musti mikir jadwal untuk tes TOEFL, nyari surat referensi, dan mencari syarat-syarat lainnya. Belum lagi pastinya musti belajar dulu dong yah sebelum tes. Terus...terus... Kalau udah fix gw akan mencari beasiswa atau lolos tes untuk sekolah S2, otomatis gw harus resign dari kantor. Terus, darimana gw dapat DUIIITT?? Satu-satunya jalan atau investasi yang gw punya hanyalah draft novel CoupL(ov)e yang belum juga terbit. Gw mikir hanya ini cara supaya bisa dapet duit tanpa perlu kerja kantoran. Jadilah, lagi-lagi otak gw berpikir lebih kuat untuk kembali berkhayal menyelesaikan tuh novel.
So, dear my Brain, enjoy your daily live. Belajar, berkhayal, bekerja profesional.
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on February 07, 2012 23:30
January 19, 2012
Busy?
Published on January 19, 2012 20:18
January 12, 2012
Crowded & Fun

Sekarang lagi musim hujan, ya... Meski nggak pengaruh juga sih kalau di Bogor emang sering hujan tanpa kenal musim.(Oke, ini hanya intro)
Jadi ceritanya, selama dua minggu ini gw lagi dikejar target beberapa buku yang harus terbit bulan Januari ini. Sudah bisa dipastikan dong kalau dikejar target itu artinya gimana? Deadline, maraton selesaikan kerjaan, pulang malem, diteror penulis, diteror bos, gw meneror layouter, pokoknya semua seolah-olah berubah jadi teroris. Apalagi gw dapet penulis yang dari awal emang agak-agak 'susah' dengan attitude yang nggak cocok dengan karakter gw. Kita sebut saja namanya Melati. Jadinya ya... Sutres deh gw.
Oiya ada sedikit cerita. Dari dulu, setiap kali ketemu orang kapan dan di mana pun, gw selalu punya feeling apakah orang itu bakal cocok berteman sama gw atau nggak. Bahkan untuk orang asing sekalipun. Feeling gw ini hampir 100% selalu benar loh. Makanya, kalau dari awal ketemu atau dikenalin sama seseorang dan feeling gw berkata "NO", gw selalu waspada dan siaga. Bukan su'udzon, anggap saja ini feeling (lha emang tadi bilang apa?). Nah, suatu hari jauh sebelum gw kerja di kantor sekarang, gw pernah ketemu Melati. Gw menatapnya dan feeling gw berkata "NO". Terus? Ya sudahlah toh gw nggak kenal, dia hanya orang yang kebetulan gw liat aja di sebuah acara. Lalu, beberapa bulan setelah gw kerja di kantor sekarang, gw bertemu lagi dengan si Melati ini, dengan kondisi dia penulis dan gw editornya. Jeng! Jeng! Jeng!
Seperti yang sudah bisa gw tebak, hubungan gw sama dia itu manis di mulut menggerutu di hati, feeling gw lagi-lagi benar. Sekeras apa pun gw mencoba bersikap baik, benturan itu selalu ada. Tapi, kerja harus profesional, dong! Alhamdulillah, minggu ini semua buku-buku yang target penerbitan bulan Januari ini, SELESAAAIII!! Hoooreeee.... Berasa plong nggak punya hutang. Se-kesel apa pun gw sama Melati, gw tetep berdoa semoga bukunya laris dan jadi best seller. Tentunya supaya gw dapet bonus. Hahaha.. Sebenernya gw pengen liburan setelah maraton beberapa buku deadline, sayangnya gw belum punya hak cuti. Hiks... :'(
Nah, setelah cerita kerjaan yang bikin otak & fisik capek terkuras, tetep ada cerita seneng yang bikin gw bisa selalu semangat. Sejak sebulan lalu, gw dan si-partner-in-crime yang udah sobatan lama, memutuskan untuk ikut les TOEFL IBT. Karena kami punya cita-cita yang sama yaitu pengen kuliah ke luar negeri dan butuh sertifikasi TOEFL IBT. Daripada kami ikut tes yang bayarnya mahal itu, terus skor jelek, ya mending les itensif dulu. Sebelum les dimulai, kami juga harus ikut beberapa tesnya. Apa kami memenuhi standar untuk ikutan les tersebut. Ribet ya, bo... Hahaha..
Setelah bolak-balik ke UI, kami pun datang untuk liat apakah kami lulus tes dan tanya skor. Alhamdulillah kami lulus dan waktu tanya skor, ternyata skor kami ada di atas 500. Hohoho... Sebagai penganut prinsip kesombongan-di masa-muda-yang-indah, gw dan si-partner-in-crime dengan songongnya berpendapat, "Gile, kita nggak belajar buat tes aja bisa dapet skor TOEFL di atas 500. Sayangnya ga dikasih tau skor pasti, sih. Siapa tau kita dapet skor 599." Hahahaha... Dari sini gw seneng, ternyata otak gw yang cerdas ini masih jalan dan bisa dipake buat belajar. Soalnya semenjak lulus kuliah terus kerja, gw merasa nggak dapet asupan ilmu sama sekali. Namanya juga kuli...
Perihal kedua yang bikin gw seneng lagi adalah MENANG di ajang WRITING CONTEST yang diadakan oleh Mizan.com. Horeeee.... Jujur, nggak nyangka banget bisa menang karena gw sempet banyak protes sama admin-nya dan hopless, deh. Lagipula pesertanya banyak, sampe 360 tulisan dan cuma diambil 5 pemenang. Hohoho... Ternyata, alhamdulillah jari-jari gw masih punya "kemampuan menari dan menciptakan koreografi kalimat yang indah." *Tsaaahhh*. Berita lengkap tentang pengumuman Writing Contest bisa dibaca di sini, loh.
So, it's Friday 13th, guys! :D(Oke, ini cuma penutup)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on January 12, 2012 23:32
January 4, 2012
Resolusi Uyeah!!

Tuliskan semua mimpi-mimpimu. Jika suatu saat kamu terlupa, kamu bisa membacanya kembali dan lebih berusaha untuk menggapainya.
Sebelumnya, Rhein mau mengucapkan,
"SELAMAT TAHUN BARU 2012"
Semoga di tahun ini kita semua menjadi pribadi yang lebih baik ya... Jadi pribadi yang baik dulu, baru berharap hal-hal baik datang ke kita. Nah, kalau salah satu temen blogger Rhein si cantik nona Siska ini membuat posting tentang kaca spion, mungkin kalau tulisan Rhein kali ini istilahnya kaca mobil depan kali yaaaa... Hahaha... Dari dulu, Rhein nggak pernah bikin resolusi atau semacamnya di tahun baru. Paling cuma dipikirkan, di awang-awang, dijalani saja, lalu saat akhir tahun kembali bertanya-tanya, tahun ini gw udah ngapain aja ya? Mending kalau dipikirin, biasanya sih dilewati dengan biasa saja juga. Hahahaha...
Setelah Rhein pikir-pikir, sepertinya membuat resolusi ada bagusnya juga. Supaya tetap ingat kalau punya target yang harus dipenuhi dan membuat semangat hidup lebih meningkat pastinya. Soalnya ya... seperti yang bisa dilihat dari skrinsyut di atas, resolusi Rhein butuh BIAYA besar bangeeettt... Hahaha... Lagipula, adek Rhein, Furky si atlet nasional aja udah bikin resolusi LIBURAN, masak tetehnya kalah sih...
So, mari coba dirunut Rhein mau ngapain aja di tahun ini.
Lulus TOEFL IBT. Iya, Rhein pengen lanjut sekolah lagi, kalau bisa ke luar negeri. Dari hasil searching dan tanya-tanya temen yang udah pada hengkang dari negeri tercinta ini, TOEFL IBT adalah syarat masuk ke kebanyakan universitas di sana. Nggak semuanya sih, tergantung kampusnya juga.Lulus tes GRE. Alasannya sama, untuk syarat lulus kuliah di salah satu kampus luar negeri.Lulus tes kuliah. Kalau nggak dapet di luar negeri, minimal lulus di kampus negeri sendiri dulu deh... Hehehe...Khatam ngaji minimal 1 kali. Ngaji di sini maksudnya membaca Al-Qur'an ya... hihihi.. Ketahuan deh kalau selama ini Rhein suka bolong-bolong ngaji nya... :pInvestasi LM 10 gr 5 keping. Alhamdulillah sejak tahun lalu Rhein udah bisa belajar investasi dikit-dikit. Alasan utama pasti untuk nabung ya... Dan cara investasi yang paling cocok untuk Rhein saat ini dengan gaji pas-pasan ya di Logam Mulia ini. Alhamdulillah udah mau punya 2 keping. Semoga sampai akhir tahun bisa terkumpul 5 keping.Backpacking! Oke...oke... dari skrinsyut di atas emang banyak banget ya tujuan backpacking Rhein... Pasti semuanya butuh biaya yang nggak sedikit. Tapi, sangat berharap bisa terwujud semuanya. Mumpung masih muda, mumpung belum nikah. *eh*.Terbitin NOVEL!! Oke... Oke... target CoupL(ov)e ada di toko buku belum tercapai tahun lalu karena kemalasan saya sendiri... Hahahaha....Belajar buat script film. Ehmmm... Sebenernya bukan pure buat script film sih ya... Cuma pengen belajar bagaimana sebuah cerita yang biasanya Rhein tulis bisa dibuat menjadi naskah yang bisa dipakai untuk film. Ngerti ngga? :DBuat kumpulan cerpen. Sudah sekian tahun Rhein nggak bikin cerpen. Seriously, nulis cerpen lebih susah daripada nulis novel.Karier yang lebih baik. Aamieeennnn sajaaahhh... :D :DOkaayy... Sudah cukup resolusi tahun 2012 ini. Muluk-muluk? Ah, bagi Rhein tidak pernah ada mimpi yang muluk-muluk. Mimpi itu gratis! Yang nggak gratis itu usahanya. Butuh modal, butuh integritas. Pembaca juga tolong di-aamien-kan ya semua resolusi ini agar terwujud. Doa banyak orang lebih cepat diijabah. :)
Jadi, kini saatnya membuat time table dan rancangan biaya, deh...
Published with Blogger-droid v2.0.2
Published on January 04, 2012 22:35
December 27, 2011
This is Why I Love Gio

Pertama dari segi komunikasi. Gw sangat mengandalkan What'sApp. Aplikasi yang bisa dipakai di Android, Blackberry, iPhone, dan Nokia ini bener-bener asik buat keep contact dan memperlancar komunikasi. Karena sistemnya pakai nomer hp sendiri, jadi nggak perlu buat akun kayak messenger lain. Sistem chattingnya mirip BBM dan sms. Lagipula, gratis. Hahaha...
Kedua, aplikasi social media yang pastinya lengkap. Mulai dari twitter, facebook, google +, dll bisa gw gunakan dengan cara yang simpel. Apalagi kemudahan untuk browsing apapun. Ketiga yang penting banget adalah email. Kebutuhan akan email buat gw saat ini hampir jadi kebutuhan primer. Dengan adanya Gio, gw selalu mendapat update gmail & yahoo kapan pun email baru masuk.
Aplikasi lain yang gw suka dan sangat membantu kerjaan gw sebagai editor adalah KBBI. Hahaha... Jadi gw ngga perlu buka-buka kitab KBBI yang tebel itu. Selain itu gw juga pake aplikasi Easy Money buat mengontrol keuangan, berbagai macam aplikasi TOEFL buat belajar, ThinkFree Office untuk nulis, ngedit, buat ppt, baca ebook, dll.
Oh ya, jangan lupa untuk yang narsis kayak gw perlu banget aplikasi Little Photo yang bisa ngasih efek-efek lucu dan keren. Untuk games, gw sih cukup Angry Birds, Fruit Ninja, sama Super Sudoku. Hihihi... Selain itu, nonton youtube di Gio ini juga bisa.. Hoho...
Dan jangan lupa, gw nulis posting ini juga dari Gio. You really support my activities, dear..
Published with Blogger-droid v2.0.2
Published on December 27, 2011 20:24
December 26, 2011
Sherlock Holmes: A Game of Shadows

Gw boleh nggak nonton Breaking Dawn, melewatkan Mission Imposible 4, atau ketinggalan Smurf. Tapi tidak untuk Sherlock Holmes! Setidaknya, setiap kali gw nonton Sherlock Holmes, gw nggak akan terganggu oleh berisiknya ABG labil kayak kalau nonton serial Twilight atau celotehan anak-anak kayak kalau nonton Harry Potter. Hehehe...
Selain itu, sejak zaman SMP gw selalu kecanduan novel-novel detektif, terutama cerita Sherlock Holmes yang dengan jeniusnya diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle. Gw juga nggak melewatkan serial Sherlock Holmes yang pernah tayang tahun 1984-1994 dengan aktornya Jeremy Brett. Pastinya gw nonton hasil donlotan, secara tahun 1984 gw aja belum tercipta.
Maka, saat Sherlock Holmes pertama kali muncul di layar lebar tahun 2009, asli gw seneng banget! Hoaaa... Reviewnya udah pernah gw tulis di sini. Khusus untuk tahun 2011, Sherlock Holmes: A Games of Shadow ini yang paling gw tunggu diantara film lain. Jadilah, pertama tayang di Indonesia tanggal 23 Desember lalu, langsung gw tonton! Hahaha...
Dari kabar-kabar yang sudah beredar, tentang perbedaan 'orang-orang di belakang layar' dalam pembuatan film ini dibanding yang pertama, pastilah akan mengakibatkan perbedaan juga di hasilnya. Dari segi cerita, lebih kompleks dengan cakupan masalah yang lebih luas, masalah sebelum perang dunia gitu lah. Gw sendiri sampai ragu benarkah Sherlock Holmes bisa memecahkan masalahnya? Dan ternyata.... *rahasia*. Dari segi opening, entah kenapa gw lebih merasa WOW di film pertama. Opening di film kedua ini lebih menampakkan bom yang meledak-ledak layaknya film action dibanding mengusung kecerdasan Sherlock Holmes.
Sampai ke tengah cerita, semua tampak membingungkan dan bikin gw sebagai penonton penasaran dan lagi-lagi berfikir "Bisa nggak ya, terpecahkah masalahnya?". Dari tengah cerita sampai akhir.... Waaaahhh.. SERU ABIIISSS!! Tegang, kocak, seru, mikir, sedih, terharu, semua campur aduk dan ditempatkan di cerita dengan pas. Apalagi didukung sinematografi yang KEREN ABIS! Adegan-adegan slow motion menimbulkan efek tegang dan seru. Gw suka banget sama cerita di film sekarang juga sebagian mirip dengan novel aslinya. Lalu, berakhir dengan dramatis dan sama sekali nggak ketebak.
Untuk penokohan, akting Begitulah sekilas review Sherlock Holmes A Games of Shadows ini. Overall, recommended bangeeettt!!!
(8.5 of 10)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on December 26, 2011 23:01
December 21, 2011
We Love You, Ibu...

Untuk dia yang rela mundur dari kesempatan sekolah ke luar negeri karena mengandung sosok janin
Untuk dia yang rela mengundurkan diri dari kantor perusahaan minyak dari negara lain demi mengurus sosok bayi
Untuk dia yang rela bangun tengah malam dan kehilangan banyak berat badan karena meladeni anak nakal
Untuk dia yang rela berhemat dan mengesampingkan keinginannya demi pendidikan anak-anaknya
Untuk dia yang telah bersikap kejam dan mengesampingkan rasa memanjakan demi membentuk pribadi anak-anaknya agar menjadi sosok tangguh
Untuk dia... Untuk dia... Untuk dia... Yang sudah aku ganggu hidupnya sejak aku berada dalam rahimnya. Yang namanya selalu kusebut dalam setiap doa.
Semua prestasiku, pasti belum cukup untuk membalas semua kerelaanmu ya, Bu...
Selamat Hari Ibu.
We love you...



Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on December 21, 2011 19:55
December 8, 2011
11 Kutukan

Dikasih kutukan sama om Sea. Duh...duh... Rhein bingung mau nulis apa. Sebenarnya tulisan kayak gini pernah ada juga duluuuu banget. Jadi, beberapa Rhein copas dari tulisan lama aja, yaaaa.. Hahaha.. Lagipula, yang saya tulis di sini bukan beneran kutukan, kok. Tapi, ANUGERAH. :)
1. Sejak bayi sampe sekarang udah ditakdirkan nomaden. Lahir di Karawang, bayi di Jakarta, balita di Cisalak, TK di Tasikmalaya, SD-SMP di Semarang, SMA di Bogor, Kuliah di Depok n Bandung. Pernah di Bandar Lampung sebentar.
2. Anak sulung, dengan 2 adik. Satu cewe yang kayak cowo, dan satu cowo tulen.
3. Kata orang-orang yang kenal gw waktu kecil, mereka bilang gw itu centil, narsis, suka nyanyi n joget-joget ga jelas, dan paling seneng kalau ada pengamen dateng ke rumah karena gw suka ikutan nyanyi dan joget-joget. Sumpah, sekarang gw ga kayak gitu kok... :p
4. Suka astronomi sejak TK, awalnya ketika gw tanya sama bapak, "Pak, batasan langit itu dimana?" dan bapak menjawab, "Langit itu ga ada batasnya.". Dan, GW GA PERCAYA itu... Dasar anak TK sotoooyy...
5. Sangat-sangat pembosan dalam hal apapun. Baik hobi, aktivitas, penampilan, lingkungan, bahkan cowok. Tapi kalau udah milih satu hal yang disuka, bakal dipertahankan sampai seumur hidup.
6. Sudah menghasilkan karya berupa novel "Jadian 6 Bulan" saat SMA, 2 kumpulan essay tentang Jomblo dan pengalaman Jatuh cinta sama mbak Asma Nadia, novel "Jalan Menuju Cinta-Mu", dan online novel "CoupL(ov)e" yang bisa dibaca gratis sama semua orang. Semoga masih bisa terus berkarya...
7. Pernah kuliah di Universitas Indonesia, jurusan Fisika, Peminatan Fisika Nuklir Partikel, dan menjadi perawan di sarang penyamun. Jangan tanya kenapa gw milih kuliah di sini, gw juga bingung.
8. Gw salah satu finalis Gadis Kotex Be You! 2008. Untungnya ga ada syuting iklan pembalut segala. Tapi gw sangat bahagia karena akhirnya punya banyak temen cewek.
9. Pekerjaan tetap gw adalah freelancer dan pekerjaan cadangan adalah wanita karir.
10. Kata someone, gw punya tampang "tempat curhat" yang mana setiap orang yang liat muka gw bawaaannya pengen curhat mulu.
11. Pecinta kopi, cokelat, yoghurt, dansa, nyanyi, backpacking, dan bergosip.
Nah, selanjutnya saya dapet pertanyaan kutukan yang harus dijawab, nih. Berikut pertanyaan dan jawabannya.
1. Nama tempat yang pengen banget kamu kunjungi? Banyak bangeeettt... Tapi terutama seluruh kawasan Eropa.
2. Mengerjakan pekerjaan yang sulit atau yang mudah terlebih dahulu? Yang mudah dulu, supaya seneng.
3. LDR. Gimana meresponnya secara positif? Nggak bosen. Bisa mengembangkan potensi masing-masing tanpa bergantung sama pasangan. Nggak manja. Belajar toleransi sangat tinggi. Belajar ngasih kepercayaan dan memegang kepercayaan. Dunia sosial masing-masing tidak terganggu.
4. Nama Band atau selera musik yang paling digemari? Band: Sheila on 7. Musik: Jazz & Klasik
5. Salary besar dengan pressure tinggi atau kenyamanan kerja dengan salary cukup, berikut alasan? Salary besar dengan pressure tinggi. Alasan: Suka tantangan dan suka jajan.
6. Bagaimana sih menghindari pengaruh buruk dari orang yang lebih tua namun tidak menentang? Tolak dengan halus dan senyum. Kalau nggak mempan, bisikin aja dengan lembut "udah bau tanah nggak usah rese' deh" << kidding :))
7. Perlu gak sih pacaran sebelum menikah? Buat saya, perlu. Karena saya nggak tega sama si calon kalau harus kaget 3/4 mati atas sifat saya yg unpredictable.
8. Jejaring social yang paling disuka? Plurk.
9. Apa yang membuat kamu begitu gemar menulis? Hobi curhat.
10. Beribadah dengan bersabar atau beribadah dengan bersyukur, berikut alasan? Beribadah dengan bersyukur. Thankful make me happy.
11. Sedikit deskripsi mengenai sosok seorang Ibu? Ibu saya cantik, pinter, matre, bussiness woman tangguh, kalau masak enak (tapi jarang masak. Haha..).
Nah, giliran saya ngasih pertanyaan 11 kutukan, ya!
1. Cita-cita kamu waktu kecil apa?
2. Enak mana, jomblo atau punya pacar? Alasan?
3. Tempat di Indonesia yang paling pengen dikunjungi?
4. Kalau udah nikah, pengen bulan madu ke mana?
5. Pilih mana, Julia Perez atau Dewi Persik?
6. Paling suka baca buku dengan genre apa?
7. Sebutkan musuh Ksatria Baja Hitam RX di Dunia Crisis siapa saja!
8. Kalau dikasih kesempatan punya adik kandung lagi, mau cewek atau cowok? Alasan?
9. Suka galau nggak? Kalau iya, biasanya galau karena apa?
10. Kriteria cewek/cowok yang kamu mau jadi pasangan hidup selamanya kayak gimana?
11. Pendapatmu gimana tentang novel online saya, CoupL(ov)e ? Kurangnya apa, lebihnya apa?
(pertanyaan dengan promosi terselubung. Padahal pengen dikomen. #ngikik)
Dan, orang-orang yang mendapatkan kutukan saya adalaaaahhh....
1. Lazione Budiyanto
2. Alley Hardhiani
3. AdaMux
4. Idha Septiarini
5. Nadia Almira Sagita
6. Ramadhan Kurniadi
7. Danis Syamara
8. Ribka Armanda
9. Putri Utama
10. Preman Kalem
11. Pipit Piharsi
Selamat mengerjakan ya, kawaan-kawaaaaannn... :D
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on December 08, 2011 06:21
November 24, 2011
Hello, Best friend :)

Gw sahabatan sama dia udah cukup lama. Dengan profesi gw sebagai pelacur bagi seluruh kasta, otomatis sobat gw ini jadi pelanggan tetap, dong. Curhat demi curhat sudah mengalir begitu banyak, sampai suatu kali dia menghardik gw dengan cukup kasar (kasar standar gw). Dari sini, buat gw masalah mulai muncul. Why? Pertama, dia yang curhat tentang problemnya. Kedua, gw mendengarkan dengan senang hati dan seksama (seperti biasa). Ketiga, dia minta pendapat. Keempat, gw ngasih saran, pendapat, dan analisis berdasarkan otak cerdas gw ini. Kelima, ternyata saran gw itu ada perbedaan dengan kondisi dia. Keenam, dia menghardik gw dan bilang omongan gw nggak ada yang bener dan cuma sok-sokan saja. Gw sakit hati? Jelas! Kalau dia nggak setuju sama tanggapan gw atas curhatnya, buat gw nggak masalah. Nggak semua tanggapan gw itu sama dan sesuai dengan kondisi yang orang lain curhatkan. Tapi, sikap menghardik dan bilang gw sok-sokan itu yang gw nggak terima. Buat gw, dia nggak menghargai gw sebagai pendengar dan pelacur (gratisan). Kalau mau tanggapan yang oke, jangan curhat sama gw, tapi sama psikiater. Gw pikir semua orang normal juga tau, sikap saling menghargai itu penting untuk semua relationship.
Oke, masalah ini selesai setelah dia minta maaf dan gw pun memaafkan. Sayangnya, dari dulu gw emang tipe orang traumatis yang kalau udah disakiti, susah sembuhnya. Jadilah, setiap kali dia curhat, gw mulai berhati-hati untuk menanggapi. Nggak bebas lagi mengeluarkan pendapat-pendapat dari otak cerdas gw ini. Bahkan gw lebih sering cari aman dengan jadi pendengar yang baik dan cuma menanggapi dengan "Oooh..."; "Oh begitu.. Lalu?";. Nah, mungkin dia jengah dan mulai komplain, "Kamu nggak asyik cuma bilang 'Oh...' doang." Ya sudah, suatu kali dia curhat lagi, gw pun kembali menanggapi, masih dengan hati-hati. Sampai suatu kali gw mengungkapkan suatu pendapat setelah dia curhat, dia malah bilang, " Siapa yang suruh kamu analisis masalah gw? ". Eh?? Udah gw dengerin, gw tanggepin baek-baek, dia komentar gitu?? Okay, dari sini gw mulai jengah.
Cerita masih berlanjut tentang sikap dia yang sering melontarkan topik-topik pembicaraan yang ujung-ujungnya adalah debat kusir karena beda pendapat. Gw yakin sih, dia pasti udah tau kalau gw punya pendapat yang beda sama dia, secara dia juga punya otak pinter lebih dari gw. Dan sepertinya dia sengaja ingin melempar 'bola panas' itu. Sikap dia ini emang kebiasaan dari dulu yang udah sering gw maklumi. Argumen dia sih, dia pengen melihat sisi lain dari sebuh topik dan mengambil jalan yang terbaik. Sayangnya, kami sama-sama keras kepala dan debat kusir itu cuma bikin gw capek aja. Mendingan otak cerdas ini buat mikir kerjaan gw sendiri, kan. Jadilah, akhir-akhir ini kalau dia mulai nyerempet-nyerempet topik yang nggak jelas ujungnya, males gw tanggepin.
Lalu, dia juga sepertinya mulai mencampuri urusan hidup gw. Maksud dia itu baik, perhatian sama gw. Sayangnya, sikap dia memberikan kritik pedas tentang jalan hidup gw, celaan terhadap profesi gw, ungkapan tidak sepakat dengan hubungan gw dan si pacar, dan bilang rencana-rencana gw itu lost focus, jujur gw nggak suka. Jalan gw mungkin emang nggak semulus dan se-terencana hidup dia, tapi gw selalu bersyukur dan seneng-seneng aja, kok. I've told you many times, you know nothing about me. Gw nggak pernah curhat masalah-masalah gw sama lu. Gw nggak pernah berbagi mimpi, cita-cita, dan rencana hidup sama lu. Lu nggak pernah kenal sama pacar gw. Lu juga nggak tau kondisi kerjaan gw kayak apa. See? Then, I just wanna say, " Siapa yang suruh kamu analisis jalan hidup gw? " Bwahahahaha.... =))
Tulisan gw kali ini emosional banget, yah. Hahahaha.... Kondisi gw sama dia udah jarang chatting. Gw sih berharap hubungan gw sama dia tetep baik-baik aja. Gimana pun juga, dia salah satu sahabat baik yang sebenarnya menyenangkan kalau diajak diskusi. Well, terkadang sahabat baik juga bisa selisih paham, toh. Yang penting kan baikan lagi... :p
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on November 24, 2011 03:59
November 22, 2011
Hello Again, Long Distance Relationship

Gw: Yank, kamu ditanyain Ibu, tuh. Katanya, mau berangkat ke Manado, kamu ngajak aku nikah dulu, nggak?
Pacar: Bah! Udah ngajak berkali-kali, kamunya nolak mulu...
Gw: *ngakak*
Hello again, long distance relationship... Pas awal pacaran di zaman kuliah, hubungan gw dan si pacar berjarak Bogor-Semarang. Awal-awal kami lulus dan mulai kerja, sempet berjarak Bogor-Palembang. Dan sekarang, si pacar yang udah lulus training dan dapet SK, dapet penempatan sementara di MANADO! Iya, sodara... Sekarang hubungan gw sama pacar berjarak Bogor-Manado. Jujur, dari dulu gw cuma tau Manado itu salah satu Ibukota di Sulawesi, titik (secara gw tukang nyasar dan buta arah). Sampai akhirnya gw maen aplikasi Latitude, yang memungkinkan gw bisa mengetahui posisi si pacar melalui GPS, akhirnya gw tau kalau Manado itu ada di Sulawesi Utara. Dan ternyata, jauh juga ya, bo! Hahaha...
Sebut saja gw pacar yang jahat, gw nggak merengek minta dia jangan pergi layaknya cewek-cewek di komik serial cantik atau novel roman. Gw pengen dia pergi, penuhi kewajibannya, dan tumbuh dewasa di sana. Meski gw juga udah ngebayangin pasti berat banget jauh dari orang-orang yang dicintai dan harus hidup dari awal dengan orang-orang baru. Tapi, sejak awal dia diterima di perusahaan itu, gw tau itu konsekuensi yang harus dijalani dan gw cuma bisa mendukung. Lalu, lagi-lagi gw bersikap jahat. Saat dia berangkat Selasa lalu, gw nggak ketemu dia apalagi nganter ke bandara. Gimana bisa?? Gw aja lagi ngejar deadline buku dan baru pulang kantor jam setengah sebelas malem! Hahahaha...
Cuma dapet kabar paginya, dia nge-What'sApp jam 4 pagi nyuruh gw bangun 'n solat Subuh. Plis deeehh... Kita tuh udah beda waktu 1 jam! Dia udah bangun subuh, ya gw masih molor... Hahaha... Selanjutnya, kerasa kangen ya pasti lah. Untungnya zaman teknologi udah semakin canggih, ya. Alhamdulillah komunikasi nggak pernah putus. Thanks to smartphone yang bisa bikin gw dan dia tetep merasa deket. Tetep bisa ngobrol, kirim-kirim foto aktivitas, curhat, atau ngelawak apapun, deh.
Hampir 2.5 tahun gw dan dia menjalani hubungan jarak jauh ini. Masalah pasti ada, berantem pasti pernah, layaklah sebuah hubungan lah. Tapi gw seneng, gw dan dia nggak pake pacaran lebaaaayyy... Hahaha.. Yang gw maksud lebay di sini tuh ya, ketemu tiap waktu, ke mana-mana nempel, bahkan sampai mengabaikan temen atau keluarga cuma karena pengen berduaan mulu. Dia membebaskan dan ngasih kepercayaan penuh pada gw untuk tumbuh, mengasah potensi, kerja, maen, dan ngabisin duit (teuteueepp). Pun gw sebaliknya. Mungkin karena itu juga, hubungan gw sama dia layaknya sahabat, bebas cerita banyak hal, bersikap apa adanya.
Terus selanjutnya gimana, nih? Selama menjalani hubungan sama si pacar, seperti yang pernah gw bilang di sini, "Cintaku padamu berupa bisik lirih pada Tuhan, meminta rasa ikhlas akan takdir yang telah Ia tetapkan".
Kok awet sih pacaran jarak jauh? Baca di link ini aja yaaaa.... :))
ps: Om Beruang, jangan lupa solat, ya.. I love you :)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on November 22, 2011 01:53