Rhein Fathia's Blog, page 22
July 18, 2011
Semarang... Semarang...
Last weekend, my boyfriend took me to his hometown, Semarang. Friday afternoon after office hour, we enjoy the damn regularly traffic jam from Lebak Bulus to Senen Train Station. My boyfriend little bit worried if we will be late and miss the train. Fortunately, we didn't. Senja Utama Semarang leave Senen at 19.20.
This is my first time go to Semarang with my boyfriend! Hahaha.. Because we have long distance relationship before, I live in Bogor and he lives in Semarang. Lucky me, he got job in Jakarta since April, so we can meet more often. Hehehe...
Saturday morning in Semarang, sun was shining brightly. Let's call it, Silaw, Man! :D. Well, Semarang is one of the most hot city in Java. I must re-apply sunblock if do not want get burned. Finally, we arrive in my boyfriend home and take a rest for some time.
In the afternoon, we go to my friend cafe, Soccer Zone Cafe & Distro. A unique cafe because all of the decoration based on soccer concept. I'm sure everyone who loves soccer will love this cafe. They have delicious menus, cozy place, and regular event like Nonton Bola Bareng.
Soccer Zone Distro & CafeOn Saturday night, me, my boyfriend, and some friends go to Semawis. This place is like China Town in Semarang, there are a lot of snack seller with varied menu. There are also chinese food that contain pork, of course we didn't try to eat them. Hehehe.. Besides food, Semawis also a place for Tionghoa people to meet and have fun together. They sing, dance, have dinner together.
Semawis, Semarang
Sunday aternoon, we go back to Jakarta using Argo Bromo Anggrek... Well, I love spending time with you, my Dear.. I miss when I fall asleep on your shoulder... :)
Love is real, real is love. -John Lennon-
This is my first time go to Semarang with my boyfriend! Hahaha.. Because we have long distance relationship before, I live in Bogor and he lives in Semarang. Lucky me, he got job in Jakarta since April, so we can meet more often. Hehehe...
Saturday morning in Semarang, sun was shining brightly. Let's call it, Silaw, Man! :D. Well, Semarang is one of the most hot city in Java. I must re-apply sunblock if do not want get burned. Finally, we arrive in my boyfriend home and take a rest for some time.
In the afternoon, we go to my friend cafe, Soccer Zone Cafe & Distro. A unique cafe because all of the decoration based on soccer concept. I'm sure everyone who loves soccer will love this cafe. They have delicious menus, cozy place, and regular event like Nonton Bola Bareng.


Sunday aternoon, we go back to Jakarta using Argo Bromo Anggrek... Well, I love spending time with you, my Dear.. I miss when I fall asleep on your shoulder... :)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on July 18, 2011 07:42
June 30, 2011
Busy Month and Lovely Sister!
What a busy month! I have deadline and must finish 3 books that will publish in early July. As an editor, I handle 3 cooking recipes books on June because they must publish before Ramadhan and Idul Fitri come. Alhamdulillah.. 2 books already finish, ready to publish, and will be available on bookstores as soon as possible. Horaaayy! If you love cooking and love to try new recipes, please buy some of my books... Hehehe... :D Here they are:
Recipes of Indonesian FoodsThis kind of two books content recipes of Indonesian foods that you can cook daily. Easy to cook and of course delicious! Hohoho.. Other book is about Italian Food that have not ready to publish yet... But I will finish it as soon as possible!
Next story is about my sister, Furky Syahroni. Finally, she goes home after have game match in Dutch and Ceko. She and her team WON the Prague Softball Week 2011, Ceko. Horraaayy... They got bronze. For complete stories, you can click here: http://www.detiksport.com/read/2011/06/28/023727/1670055/82/softball-putri-indonesia-peringkat-3-di-ceko
So proud of you, Uki... :)
Furky, Pitcher of Indonesian Team
And she is a loveable sister! She didn't forget to bring me some gift! Hahaha...
Some chocolates, cheese, postcards, and many more!
The last but not the least, my favorite one. She bring me shoes.... :D :D
Ready for the next Devil Wears Prada :))Now, my sister Furky still in training for next game match: SEA GAMES! Please pray for her and Indonesian Team, friends.. :)
==========================================================================
ps: Mencoba nulis blog dalam Bahasa Inggris. Masih belajar, masih belepotan :p
Love is real, real is love. -John Lennon-

Next story is about my sister, Furky Syahroni. Finally, she goes home after have game match in Dutch and Ceko. She and her team WON the Prague Softball Week 2011, Ceko. Horraaayy... They got bronze. For complete stories, you can click here: http://www.detiksport.com/read/2011/06/28/023727/1670055/82/softball-putri-indonesia-peringkat-3-di-ceko
So proud of you, Uki... :)

And she is a loveable sister! She didn't forget to bring me some gift! Hahaha...

The last but not the least, my favorite one. She bring me shoes.... :D :D

==========================================================================
ps: Mencoba nulis blog dalam Bahasa Inggris. Masih belajar, masih belepotan :p
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on June 30, 2011 07:28
June 14, 2011
Backpacking & Birthday!


Sampai di stasiun Bandung, langsung capcus ke Lembang naik angkot jurusan St.Hall - Lembang menuju penginapan. Iya kawan-kawan, kami mau nginep dong. Penginapan Pondok Buah Sinuan tempat kami bermalam ini enak banget. Suasananya sejuk, deket sama Bosscha, tamannya luas, bersih, ada air hangat, dapet sarapan, plus murah pula! Kebetulan Rhein booking 2 kamar (untuk cewe & cowo). 1 kamar muat untuk 6 orang, dengan harga IDR 275.000 saja. Murah kaaannn... Namanya juga backpacking hemat, beb.. :D

Pulang dari Bosscha, LAPAAARRR... Langsung meluncur ke Setiabudi, nongkrong di Surabi Imut.



Yang spesial dari postingan ini, juga karena Rhein Ulang Tahuuunn.. Hoorreee... Alhamdulillah, masih dikasih kesempatan untuk hidup dan berkarya. Merayakan ulang tahun bareng adek yang juga ultah. Sekarang adek saya ini udah terbang ke Eropa mau pertandingan Softball. Doakan semoga menang ya, blogger... :)


Semoga, seiring bertambahnya usia, Rhein bisa makin bermanfaat bagi sesama.. Aamien... :)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on June 14, 2011 01:52
May 22, 2011
Kembali jadi Kuli: Editor

And, here I am! Kembali menjalani profesi kuli Jakarta setelah 2 bulan jadi full-writer di rumah untuk menulis novel CoupL(ov)e. Emang sekarang jadi kuli apa sih, Rhein? Jadi ceritanya, kurang lebih sebulan yang lalu Rhein dapet panggilan dari beberapa perusahaan untuk tes kerja. Lolos lah di tiga buah perusahaan. Pertama dari penerbit buku, untuk jadi editor. Kedua dari sebuah majalah, jadi repoter gosip! *Demi apa??!!* . Ketiga di perusahaan advertising, jadi web developer & content writer, sama kayak di kantor sebelumnya. Terus, mana yang Rhein pilih? Jeng...jeng...!
Awalnya Rhein sempet bingung diantara dua pilihan *ceilaaahh berasa lebih berat daripada milih cowok* . Antara jadi editor atau web developer? Lah, reporter gosip? *buang* . Keduanya pekerjaan menarik. Jadi editor, jelas menarik karena Rhein akan bekerja di dunia yang penuh buku. Dunia buku?? Oemji.. That's heaven for me! Jadi web developer di periklanan juga menantang karena Rhein pasti bakal ketemu banyak orang kreatif dan belajar banyak hal. So, then I call him for advice. Ternyata, memang benar keputusan saya untuk mengikuti saran dia. I choose Editor. Hohohoo...
Setelah 3 minggu kerja, gimana rasanya? Senaaaaannnggg...!! Jadi editor ternyata nggak cuma cek-cek titik spasi koma plus EYD loh, Manteman... Tapi pegang karya seseorang dari yang berupa naskah sampai jadi buku. Apalagi Rhein jadi editor untuk buku-buku resep masakan, craft, dan buku kesehatan. So pasti, Rhein juga ikut pemotretan untuk isi buku tersebut. Kebayang dong, pas Rhein pegang naskah buku masakan, Rhein bakal ke rumah Chef yang bikin buku masak tersebut, terus motret masakan yang udah jadi, dan pastinya ngicip gratis! Hahahaha...
Lain lagi waktu Rhein pegang buku kesehatan, penulisnya udah profesor bo... Jadi tuh isi buku emang rada 'berat'. Karena Rhein baca tuh buku berulang-ulang dari awal hingga akhir sampai mendetail *iyalah sampe titik koma segala* , Rhein jadi paham isi buku tersebut. Bener-bener nambah ilmu. Rhein jadi mikir, coba dulu pas kuliah Rhein jadi editor buku fisika. Wah, IP 4 pasti dapet tuh... Hahaha...
See, I use my passion on my job. Kalau ditanya capek, kerjaan mana sih yang nggak capek? Apalagi kalau lembur. Tapi ketika kita mengerjakan dengan senang hati, rasa lelah itu bener-bener terasa worth it. Rhein sering liat orang-orang yang mengeluh karena pekerjaan mereka. Bilang capek lah, sibuk lah, kesannya depresi banget. Bagi Rhein itu berarti 2 hal: pertama, mereka hanya cari perhatian seolah-olah ingin menunjukkan pada dunia dirinya orang paling sibuk dan menderita. Kedua, emang kerjaan tersebut bukan di passionnya. Kalau alasan pertama, yah itu mah derita orang tersebut. Kalau alasan kedua, hey... take it or leave it! Complain about your job will never solve your problem.
Dulu waktu Rhein memutuskan resign dan nganggur, bukan berarti Rhein nggak merasa takut. Jujur ada rasa khawatir. Duh nganggur, ntar nggak punya duit buat belanja make up gimana, ga bisa backpacking gimana, kalau ditanyain orang-orang kerja di mana trus jawabnya "punya perusahaan sendiri" tapi disangka sombong gimana? Tapi toh karena di kantor lama memang terlalu monoton dan tidak ada tantangan dalam kerjaan *meski gaji lumayan* , maka resign jadi pilihan. Rhein memilih untuk menikmati masa nganggur *karena sejak lulus kuliah belom merasakan* , menikmati rasa bokek, menikmati ikut tes kerja ke sana kemari. Bosan? PASTI! Namun ketika dinikmati dengan sabar dan senang hati, plus doa yang nggak putus pastinya, ternyata Allah ngasih pekerjaan yang lebih menyenangkan :).
So, enjoy your life... Even in the most boring time or the busy one. Mengeluh tidak akan menghasilkan jawaban.
PS: Karena sekarang saya jadi editor, bagi siapapun yang suka masak, buat kerajinan tangan kayak craft, dan ahli di bidang kesehatan, boleh loh kasih karyanya ke saya. Siapa tahu bisa diterbitkan bukunya. Ketika menjadi penulis, berbagi ilmu menjadi lebih luas. Ilmu akan jadi pahala yang tak pernah putus bahkan ketika kita mati... :) Yuk buat tulisan yuuukkk....
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on May 22, 2011 05:32
April 20, 2011
Wanita Seperti Apa Dirimu?
Selamat Hari Kartini!
Mumpung momennya pas, Rhein mau berceloteh tentang keinginan seorang wanita. Kita tau dong, Indonesia mengenal wanita-wanita hebat dari zaman perjuangan dulu. Kartini salah satunya, dengan perjuangan beliau agar wanita mendapatkan hak pendidikan sama seperti pria. Di mana kala itu, wanita hanya dipandang sebagai warga kelas dua yang hanya melayani para lelaki. Seiring perkembangan zaman, peringatan hari Kartini ini mulai berubah dari waktu-ke waktu, yang juga bergantung dari umur kita sebagai wanita.
Zaman TK sama SD, mungkin kita memperingati hari Kartini dengan memakai baju-baju adat plus make up menor yang lucu-lucu. Hahaha... Zaman SMP & SMA, mulai deh ada lomba-lomba berbau kewanitaan yang diadakan di sekolah. Bahkan ga cuma lomba kewanitaan, lomba sepakbola dan tarik tambang cewek pun ada.. (gw pernah ikutan soalnya, hahaha...). Lalu setelah melalui fase-fase peringatan Kartini yang sederhana itu, ngapain lagi nih kita sebagai wanita?
Buat kita-kita yang udah berusia twenty-something atau lebih, Rhein pikir, sebagai wanita kita harus mulai menggali, Ingin Menjadi Wanita Seperti Apa Diri Kita Nanti? Konon, usia-usia segini menjadi usia emas untuk bisa menggali potensi seluas-luasnya. Lalu, mengapa kita juga tidak berpikir dan merencanakan kodrat seorang wanita di diri kita ke depannya. Lima tahun lagi? Sepuluh tahun lagi? Tiga puluh tahun lagi? *semoga panjang umur, Aamien*
Jika ingin menjadi wanita karir, serius lah. Jalani kompetisi di perusahaan dan tunjukkan prestasi yang tidak kalah dibanding lelaki. Jika memilih menjadi Ibu rumah tangga, waw itu mulia sekali, pelajari bagaimana bisa mendidik anak-anak yang cerdas dan pendorong kesuksesan suami. Atau ketika ingin membuka bisnis, lihatlah peluang-peluang yang ada dan jalani dengan tekun. Sebagai wanita, kita pun harus ingat bahwa semua proses tidak bisa dilakukan secara instan. Gali dan temukan apa potensi yang bisa membawa kesuksesan kita dan lingkungan. Lalu, bergerak!
So, Ingin Menjadi Wanita Seperti Apa Dirimu? Rencanakan dan lakukan dari sekarang! :)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Mumpung momennya pas, Rhein mau berceloteh tentang keinginan seorang wanita. Kita tau dong, Indonesia mengenal wanita-wanita hebat dari zaman perjuangan dulu. Kartini salah satunya, dengan perjuangan beliau agar wanita mendapatkan hak pendidikan sama seperti pria. Di mana kala itu, wanita hanya dipandang sebagai warga kelas dua yang hanya melayani para lelaki. Seiring perkembangan zaman, peringatan hari Kartini ini mulai berubah dari waktu-ke waktu, yang juga bergantung dari umur kita sebagai wanita.
Zaman TK sama SD, mungkin kita memperingati hari Kartini dengan memakai baju-baju adat plus make up menor yang lucu-lucu. Hahaha... Zaman SMP & SMA, mulai deh ada lomba-lomba berbau kewanitaan yang diadakan di sekolah. Bahkan ga cuma lomba kewanitaan, lomba sepakbola dan tarik tambang cewek pun ada.. (gw pernah ikutan soalnya, hahaha...). Lalu setelah melalui fase-fase peringatan Kartini yang sederhana itu, ngapain lagi nih kita sebagai wanita?
Buat kita-kita yang udah berusia twenty-something atau lebih, Rhein pikir, sebagai wanita kita harus mulai menggali, Ingin Menjadi Wanita Seperti Apa Diri Kita Nanti? Konon, usia-usia segini menjadi usia emas untuk bisa menggali potensi seluas-luasnya. Lalu, mengapa kita juga tidak berpikir dan merencanakan kodrat seorang wanita di diri kita ke depannya. Lima tahun lagi? Sepuluh tahun lagi? Tiga puluh tahun lagi? *semoga panjang umur, Aamien*
Jika ingin menjadi wanita karir, serius lah. Jalani kompetisi di perusahaan dan tunjukkan prestasi yang tidak kalah dibanding lelaki. Jika memilih menjadi Ibu rumah tangga, waw itu mulia sekali, pelajari bagaimana bisa mendidik anak-anak yang cerdas dan pendorong kesuksesan suami. Atau ketika ingin membuka bisnis, lihatlah peluang-peluang yang ada dan jalani dengan tekun. Sebagai wanita, kita pun harus ingat bahwa semua proses tidak bisa dilakukan secara instan. Gali dan temukan apa potensi yang bisa membawa kesuksesan kita dan lingkungan. Lalu, bergerak!
So, Ingin Menjadi Wanita Seperti Apa Dirimu? Rencanakan dan lakukan dari sekarang! :)
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on April 20, 2011 22:56
April 16, 2011
CoupL(ov)e Process
Finally, Alhamdulillah... Proses pembuatan novel CoupL(ov)e ini selesai sudah. Tadi siang, baru saja Rhein kirim ke salah satu penerbit buku di Indonesia. Entah lolos atau tidak, tapi Rhein excited banget dengan proses pembuatan novel ini. Rhein benar-benar menikmati proses penulisan novel ini, setelah sekian lama vakum dari menulis novel. Rasanya? WOW! Hahaha..
Mulai dari memikirkan ide, menuliskan poin-poin adegan di noteblock, berkhayal, merasuk ke dalam masing-masing tokoh, riset tentang masalah keluarga, bicara sendiri di depan cermin untuk menghayati dialog antar tokoh <-- this is silly, but it works to fulfill character on dialog. De-es-be.
what is to start writing a novel? Think and write.
Selesai menulis novel ini selama kurang lebih 3 bulan, mulai lah edit sana-sini. Kesalahan tersering Rhein adalah typo. Hahaha.. salah ketik banyak banget. Dan meski udah di cek berkali-kali, tetep aja ada yang salah. Maafkan Rhein ya buat para first reader yang jadi editor dadakan.. Setelah menambahkan endorsment dari first reader, dan tak lupa pula minta dibuatkan cover first draft oleh Aldriana. Main-main deh ke blognya. Lucu-lucu loh gambar dia. Suka banget deh sama cover ini. Sayang, pas ngeprint tintanya abis.. Jadi orange gradasi pink. Tapi tetep lucu kok.. hehe.. :D
edit-edit dan endorsment dari first readerThen... taaaarrraaaaa... my new baby was born! Hahaha... Setelah print out sebanyak 200 halaman lebih, ngejilid spiral pake acara ditodong bencong di tempat potokopi (>.<), akhirnya jadi juga first draft ini. Sempat bermalam di kamar sehari. Dan pagi tadi sudah dikirim :)
me & my novelHonestly, Rhein juga nggak tahu apakah nanti novel ini bakal lolos penerbit dan bisa diterbitkan secara cetak massal. Kalau ternyata iya, Alhamdulillah banget... Ini salah satu resolusi Rhein tahun 2011. Tapi kalau pun rencana ini harus tertunda, Rhein udah seneng banget karena bisa berkreasi lagi membuat novel. Rasanya masih sama seperti dulu bikin novel-novel sebelumnya. Mendebarkan! Hahaha.. lebay ya? Tapi iya loh, entah kenapa, setiap membuat novel, Rhein selalu merasa excited dan tokoh-tokohnya seperti berjumpalitan dalam khayalan. Well, dunia yang Rhein ciptakan sendiri. :p
Oiya, Rhein mau ngucapin terima kasih banyak, terutama yang udah baca novel CoupL(ov)e versi online dan ngasih komentar. Ada yang pernah bertanya, "apa nggak takut nanti ada yang nyontek ide terus diterbitkan sama si plagiator?" Hahaha.. jawaban Rhein adalah tidak. Justru Rhein mempublikasikan CoupL(ov)e ini secara online, supaya Rhein semangat nulis sampai tamat, supaya didoain bisa terbit, plus Rhein bahagia ternyata bisa menghibur temen-temen yang suka suntuk di kantor. Hehehe.. Kalau ada yang berniat plagiat, tiap penulis punya style masing-masing. Ketahuan kalo dia nyontek :D
Oiya, jangan lupa isi polling di web CoupL(ov)e ya.. Kalau mau join Grup CoupL(ov)e di FB klik sini . Rhein juga bikin akun twitter couplove, isinya spoiler-spoiler cerita. Efek pengangguran mantan marketer, promosi teruuuussss.. Hahaha...
Love is real, real is love. -John Lennon-
Mulai dari memikirkan ide, menuliskan poin-poin adegan di noteblock, berkhayal, merasuk ke dalam masing-masing tokoh, riset tentang masalah keluarga, bicara sendiri di depan cermin untuk menghayati dialog antar tokoh <-- this is silly, but it works to fulfill character on dialog. De-es-be.

Selesai menulis novel ini selama kurang lebih 3 bulan, mulai lah edit sana-sini. Kesalahan tersering Rhein adalah typo. Hahaha.. salah ketik banyak banget. Dan meski udah di cek berkali-kali, tetep aja ada yang salah. Maafkan Rhein ya buat para first reader yang jadi editor dadakan.. Setelah menambahkan endorsment dari first reader, dan tak lupa pula minta dibuatkan cover first draft oleh Aldriana. Main-main deh ke blognya. Lucu-lucu loh gambar dia. Suka banget deh sama cover ini. Sayang, pas ngeprint tintanya abis.. Jadi orange gradasi pink. Tapi tetep lucu kok.. hehe.. :D


Oiya, Rhein mau ngucapin terima kasih banyak, terutama yang udah baca novel CoupL(ov)e versi online dan ngasih komentar. Ada yang pernah bertanya, "apa nggak takut nanti ada yang nyontek ide terus diterbitkan sama si plagiator?" Hahaha.. jawaban Rhein adalah tidak. Justru Rhein mempublikasikan CoupL(ov)e ini secara online, supaya Rhein semangat nulis sampai tamat, supaya didoain bisa terbit, plus Rhein bahagia ternyata bisa menghibur temen-temen yang suka suntuk di kantor. Hehehe.. Kalau ada yang berniat plagiat, tiap penulis punya style masing-masing. Ketahuan kalo dia nyontek :D
Oiya, jangan lupa isi polling di web CoupL(ov)e ya.. Kalau mau join Grup CoupL(ov)e di FB klik sini . Rhein juga bikin akun twitter couplove, isinya spoiler-spoiler cerita. Efek pengangguran mantan marketer, promosi teruuuussss.. Hahaha...
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on April 16, 2011 07:06
April 10, 2011
TAMAT

Minggu ini rencana akan terbang ke salah satu penerbit. Mohon doanya ya, teman-teman... Semoga ada penerbit yang berminat sama novel ini. Rasanya deg-degan euy.. Saya udah lama nggak nerbitin novel.Oiya, gambar di atas itu jadi cover first draft. Dibuatin sama Aldriana Amir. Lucuuuuu dan aku suka banget! Thanks a lot, Aldri... Sebenarnya sih, kalau mau kirim first draft nggak harus pakai cover juga. Tapi, saya pengen pake... *maksa* Karena saya merasa full, dalam membuat CoupL(ov)e ini.. Nggak mau nanggung, harus diperindah... Hohoho..
Yang mau baca, silakan klik link-nya aja. Dan jangan lupa isi pollingnya ya.. Sekali lagi, mohon doa! ^_^
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on April 10, 2011 06:45
March 9, 2011
Berasa Buronan -___-"

Iya, jadi ceritanya sejak satu bulan lalu, Rhein sudah resign dan mundur dari Gank Kuli Jakarta. Hoorreeee...!! Nggak ada lagi cerita macet Jakarta, supir angkot nyebelin, antrian busway lama, susah nyebrang jalan, sampe gajian telat. Hahahaha... Bahagiaaaaa... Jadi pengangguran kok bahagia, Rhein? Iyalah, bahagia atau tidak, itu tergantung persepsi. Selama kita masih bisa menggali potensi diri dan ada hal yang dihasilkan, kenapa harus sedih? Penghasilan tidak selalu uang, toh? Well ya, meski emang bokek sih #curcol. Hahaha...
Baiklah, curhat dimulai (jadi daritadi belom?). Sebenarnya, sudah agak lama Rhein punya project buat novel lagi. Setelah vakum sekian tahun dengan alasan sibuk dan kurang waktu, akhirnya ditetapkan harus buat novel lagi. Rhein kangen berkarya, kangen tulisan-tulisan Rhein dibaca banyak orang, kangen bikin orang bisa mengambil hikmah dari semua tulisan yang Rhein buat. So, sejak awal tahun Rhein sudah nulis novel lagi deh. Cerita Novel bisa dilihat di posting di bawah ini (berasa iklan). Waktu awal-awal buat sih, Rhein cuma sharing sama para sahabat yang juga sering magabut di kantornya #eh. Setelah resign, pengen coba di share dalam bentuk blog supaya lebih banyak yang baca dan ngasih pendapat. So, jadilah blog CoupL(ov)e .
Awal-awal terbitnya CoupL(ov)e di blog sih nggak terlalu rame, ya.. Pengunjung masih sedikit, dan Rhein masih harus sebar link kemana-mana. Lalu lama-kelamaan, atas bantuan teman-teman di PlurkVille dan TwitterLand , makin menyebar luas lah itu novel. Thanks a lot, friends... Seneng banget banyak yang baca dan ngasih komentar untuk CoupL(ov)e ini.
Jadilah pekerjaan menjadi full-writer untuk nulis CoupL(ov)e Rhein jalani. Tiap hari masih tetap bangun pagi (oke jujur, agak siang), mandi, dandan (I do love make up!), sarapan, dan jam setengah 9 sudah standby bareng si Leptok yang konek ke Internet. Jam 9an (pake -an ya) adalah jadwal CoupL(ov)e update. Selanjutnya, Rhein nongkrong di PlurkVille dan TwitterLand untuk mention teman-teman yang request kalau ada update-an. Bersyukur banget mereka juga bantuin pak RT #ganyambung.
Setelah pengunjung CoupL(ov)e makin banyak, follower Rhein juga bertambah, yang request update juga makin banyak. Huaaaaa... Padahal jujur nih ya, itu novel CoupL(ov)e aja belum selesai Rhein buat. Tiap hari, Rhein masih harus ngetik ber-halaman-halaman, edit pangkas sana-sini, berkhayal scene per scene, mikirin untaian cerita supaya tetep cantik, baca referensi, plus mencari kira-kira makna apa yang bisa Rhein sampaikan melalui novel ini.See? Easy reading is hard writing. Apalagi kalau harus dikejar-kejar mention yang merayu-rayu agar Rhein update sering-sering. Hahahaha... Berasa buronan deh bener. Well, meski Rhein belum pernah jadi buronan sih. Tapi, makasih banyak untuk yang udah baca CoupL(ov)e dan memburu Rhein. Karena dengan adanya permintaan dari yang baca, Rhein merasa bahagia, dihargai, dan makin semangat nulis lagi.
Baiklah, daripada nulis ni posting kebanyakan, mending lanjut bikin CoupL(ov)e lagi deh. Kalau nggak tamat, banyak yang nimpuk ntar. -____-"
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on March 09, 2011 20:01
February 26, 2011
CoupL(ov)e

Sometimes, people get married not because they're in love. They're couples who only have same future dream and decide to get happy live.
CoupL(ov)e (a pre-novel)
ps: I try to write a novel again. Hope I can finish it :D
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on February 26, 2011 04:15
February 8, 2011
Demi Surga
Sejak kecil, Bapak Ibu selalu mengajarkan saya untuk berbuat kebaikan
Tulus, tanpa pamrih...
Dan ketika guru agama di sekolah mengajarkan, berbuat baiklah agar dapat pahala
Seketika itu saya kebingungan.
Bukankah pahala adalah pamrih dari Tuhan?
Rancu...
Mengapa banyak pemahaman agama bisa begitu rancu?
Hingga kini, masih saja manusia berperang atas nama agama
Karena pemahaman agama yang rancu
Demi apa, wahai kawan, perang itu?
Demi Surga?
Surga bisa dicapai, tidak dengan saling membantai...
Love is real, real is love. -John Lennon-
Tulus, tanpa pamrih...
Dan ketika guru agama di sekolah mengajarkan, berbuat baiklah agar dapat pahala
Seketika itu saya kebingungan.
Bukankah pahala adalah pamrih dari Tuhan?
Rancu...
Mengapa banyak pemahaman agama bisa begitu rancu?
Hingga kini, masih saja manusia berperang atas nama agama
Karena pemahaman agama yang rancu
Demi apa, wahai kawan, perang itu?
Demi Surga?
Surga bisa dicapai, tidak dengan saling membantai...
Love is real, real is love. -John Lennon-
Published on February 08, 2011 01:50