Skylashtar Maryam's Blog: Mimpi dan Ilusi, page 5

January 20, 2016

HOPE: Sebuah Catatan untuk Orang-Orang yang Telah Pergi


Namanya Santi, teman satu kelompok ketika SD dulu. Saya mengingatnya sebagai teman perempuan yang selalu datang ke sekolah dengan bagian tubuh yang dihiasi lebam. Kadang di tangan. Kadang di kaki. Tak jarang di pipi. Dua tahun setelah kami lulus dan meneruskan ke SMP yang berbeda, saya mendengar kabar bahwa ia meninggal. Hemofilia; penyakit yang bahkan waktu itu tidak pernah saya tahu apa artinya.

Namanya Diki, teman sekelas sewaktu SMP. Teman yang tak pernah bosan mengajari saya bahasa Inggris. Kami masih sering bertemu bahkan ketika masing-masing sudah lulus dari SMU. Hanya kepada ialah saya berani bercerita tentang hal paling buruk dalam hidup saya. Waktu itu ia hanya mengatakan satu kalimat, "You are a tough girl. You can conquer the world if you want." Setahun kemudian Diki meninggal di rumah sakit. Sampai hari ini saya tidak tahu apa nama penyakitnya.

Namanya Najwa Ishtary Maryam, anak kedua saya. Ia meninggal 5 jam setelah dilahirkan karena kelainan anenchepalus. Penyakit yang merampok tulang tengkorak kepalanya.

Anda tahu bagaimana rasanya ketika orang-orang yang kita kenal, orang-orang yang kita cintai, direnggut oleh penyakit yang sukar diobati? Anda tahu? Rasa sakit akibat kehilangan kerap menjadi hantu. Selama bertahun-tahun, saya hidup dengan hantu yang bergentayangan di dalam kepala saya itu.


...
Andai, Anda mengenal seseorang yang sedang menderita penyakit kronis dan hanya diberi dua pilihan untuk bertarung atau menyerah, yang mana yang akan Anda sarankan?

Wulan Guritno, Amanda Soekasah, dan Janna Soekasah-Joesoef telah menjawabnya untuk Anda melalui #BraceletofHOPE campaign. Mereka bertiga bukan berbagi rasa kasihan, melainkan berbagi harapan kepada para cancer survivor dan keluarganya. Ini bukan gerakan main-main atau gerakan yang hari ini ramai besok padam. Sebab seperti yang dikatakan Janna, "Harapan adalah cara membuat mimpi menjadi kenyataan." Dan mimpi ada untuk diwujudkan, bukan untuk dilarung kepada ketiadaan.


#BraceletofHOPE
Bentuk fisiknya adalah gelang yang dibuat dari Kain Pelangi Jumputan, kain sisa desainer Ghea Panggabean. Bentuk lainnya adalah gelang yang mengikat dan menghantarkan harapan bagi mereka yang tengah berjuang melawan kanker. Seluruh hasil penjualan 3 jenis gelang (kepang, etnik, dan plat) akan disumbangkan kepada yayasan-yayasan kanker di seluruh Indonesia juga disalurkan langsung melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan di beberapa kota.

Dengan membeli gelang ini, Anda tidak sedang menyumbang uang sebesar seratus ribu rupiah, tapi sedang menghantarkan harapan. Menghantarkan harapan kepada mereka yang mungkin kesakitan ketika proses kemo, mereka yang mungkin sudah lelah lalu ingin menyerah, kepada mereka yang mungkin sedang bertanya-tanya mengapa kanker justru memilihnya.


#JourneyofHOPEJourney of HOPE adalah gerakan yang dilakukan dari kota ke kota, memberikan sumbangan langsung kepada para pasien kanker dan keluarganya, penggalangan dana, dan segala bentuk dukungan. Bukan hanya para founder yang melakukan perjalanan ini, tapi juga orang-orang yang ikut mendukung, orang-orang yang kelak disebut Warriors of Hope.


#IamHOPEtheMovie Film garapan Alkimia Production ini akan dirilis serentak pada tanggal 18 Februari 2016. Film ini bercerita tentang Mia (Tatjana Saphira) yang bermimpi untuk membuat sebuah pertunjukan teater. Namun, di tengah-tengah proses, Mia divonis kanker dan harus menjalani kemo. Untuk sinopsis lengkap mungkin Anda bisa berkunjung ke blog kawan saya Raja Lubis yang lebih ahli soal film atau bisa menonton official trailer-nya di Youtube. 

Selain Tatjana Saphira, film yang disutradarai Adilla Dimitri ini juga dibintangi artis dan aktor yang sudah tidak asing lagi bagi Anda. Tio Pakusadewo, Ray Sahetapy, Alessandra Usman, Fachry Albar, dan Aryo Wahab.  

Saya hanya ingin mengatakan bahwa dengan menonton film ini, dengan meluangkan waktu untuk datang ke bioskop dan membeli tiket, Anda juga telah menyediakan bahu bagi mereka yang tengah bertarung dengan kanker. Saya tahu Anda ingin sekali melakukan banyak hal agar tidak ada lagi teman-teman yang pergi dengan cara paling menyakitkan. Tapi ketahuilah bahwa hal besar adalah sekumpulan hal-hal kecil.

Secarik tiket Anda adalah harapan yang besarnya tidak bisa kita kira karena 25% keuntungan dari film I am Hope juga akan disumbangkan. 


...
Kanker telah merenggut banyak orang dari kita. Bukan karena mereka tidak mau atau sanggup bertahan, tapi karena hal-hal di luar itu. Minimnya pengetahuan tentang gejala, keterlambatan deteksi, keterlambatan penanganan, biaya, alat-alat, tenaga medis, dan hal-hal teknis lainnya.

Namun patut diingat bahwa yang mereka butuhkan bukan rasa kasihan melainkan dukungan, semangat, dan keyakinan. Bahwa mereka tidak sedang berjuang sendirian. 

Hari ini #BraceletofHOPE berbagi harapan kepada para cancer survivor dan keluarganya. Esok, gerakan ini akan berbagi harapan kepada siapa saja yang sedang membutuhkan. Merangsek maju sebagai kendaraan kemanusiaan.

Anda siap bergabung dengan saya, dengan kami? Siap menjadi orang-orang yang menyediakan transfusi harapan kepada mereka yang kesehatannya tengah berada di ujung kerongkongan? Siap menjadi lengan dan bahu dan punggung yang menyediakan tempat bersandar bagi para keluarganya?

Please, be brave to share your HOPE. All of us are the Warriors of HOPE. Welcome. 

Regards,
~eL

 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 20, 2016 20:45

January 17, 2016

[DESIGN] How to Create a Blog Title in Ms. Office Publisher


Difficulty: Beginner
Length: Quick


This time I will show you how to create a blog title using Ms. Office Publisher. It is a simple tutorial. Please, enjoy.

Tutorial AssetsWe will use 2 types of fonts and 1 free background from Pixabay. Do not forget to install the font before you start.
Desk background by theglassdeskBakery font from DafontFuturaExtended fontGet the Document ReadyStep 1Create a new Microsoft Office Publisher Document (right click > new > Microsoft Publisher Document).



Step 2In the toolbars > Page Design > Page Setup > click the little arrow to pop up the Page Setup dialog box. 


   
Step 3We will create 560px x 315px page sheet. Follow the settings as shown below. If you can't find the pixel unit in the dialog box, just simply type "px" after numbers and it will convert to inch automatically. 



Step 4Set some guides so we have vertical & horizontal rule. Go to Page Design > Guide > Add Horizontal Rule Guide > Add Verctical Rule Guide. 






Preparaing the BackgroundStep 1Place background and set until it fix to your page sheets. Insert > Picture.




Designing the Blog TitleStep 1Type your blog post title. Insert > Draw Text Box. Set the font, Home > Font. Please feel free to set your size and color. This time I use RGB custom colors: R=254, G=70, B=125.






It will looks like this:




Step 2Create rectangle shape for your second title background. Home > Shapes > Rectangle. You can choose your own fill color, I use main black lighter 25%, anyway.




Step 3Type your second title and set. Place the title above the background.






Exporting the Page SheetThis is the last step. Because we usualy use image in blogpost, we will save the page sheet to image. File > Save As > type your file name > Save as type: JPEG. Do not forget to change the resolution to high quality (300 dpi). 




Congratulations!That's it! We're done! Ms. Office is not for professional designers, it just help you whether your design software in trouble or you do not have Internet connection to acces every blogger favorite website: CANVA. :) 



Regards,
~eL




 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 17, 2016 23:54

IM3 Freedom Combo for Your Freedom


Selamat, Anda mendapat kuota 4GB dengan ketentuan sebagai berikut:
1GB pukul 06.00-17.001GB pukul 17.00-00.001GB pukul 00.00-16.001GB pada jaringan super WIFI

Anda pasti tidak asing lagi dengan pesan dari provider seperti di atas, bukan? Saya sendiri kerap merasa tertipu. Rasanya lebih sakit di-PHP-in provider daripada oleh gebetan. Itu sebabnya mengapa saya senang sekali ketika Indosat Ooredoo resmi meluncurkan IM3 Freedom Combo serentak di beberapa kota di Indonesia. Di Bandung, peluncuran IM3 Freedom Combo dihelat di 90 Gourment, Jalan LLRE. Martadinata, pada hari Rabu (13/1/2016). 


"Ada 3 komitmen besar yang ingin dicapai oleh Indosat Ooredoo. Pertama, memberikan produk yang membebaskan. Kedua, memberikan jaringan data terkuat. Ketiga, memperlakukan pelanggan sebagai teman."
- Andri Pranata, Group Head Channel Management Indosat Ooredoo -

Saya kira ini bukan komitmen main-main dan memang sudah terealisasi. Terbukti dengan Paket Freedom Combo tanpa tanda bintang ini. Tanpa tanda bintang? Yup, tidak ada syarat dan ketentuan berlaku yang ditulis dengan huruf 6pt sehingga sering tidak terdeteksi oleh para pelanggan.

Dengan paket terbarunya, kita akan mendapatkan keuntungan berupa syarat dan ketentuan yang transparan. Jika IM3 mengatakan kuota 3GB itu artinya 3GB, tidak ada pembagian zona waktu, geografis, jaringan, dll. Juga tidak ada pembagian berupa website apa saja yang bisa diakses. Anda bebas menggunakan kuota Anda, bebas mengakses website apa saja, kapan saja.

Uh oh, bukan itu saja, Freedom Combo juga bundling dengan unlimited nelpon & SMS kapan saja ke sesama nomor Indosat. Daaannn, ada bonus kuota untuk para pengguna SIM card 4Gplus. Ketentuan tarifnya bisa dilihat di bawah ini:


     
Sebentar, itu kan syarat dan ketentuan. Begini, Mas, Mbak. Saat ini jaringan Internet sedang mengalami revolusi, Indosat Ooredoo sendiri sudah menyediakan jaringan 4Gplus di 27 kota di Indonesia dan akan terus bertambah. Anda yang masih menggunakan jaringan 3G bisa meng-upgrade SIM card, caranya gampang, datang saja ke gerai Indosat terdekat dan minta SIM card Anda di-upgrade. Jangan lupa backup nomor telepon karena setelah di-upgrade semua kontak di SIM card akan otomatis terhapus.

Syarat lainnya? Smartphone Anda juga harus support jaringan 4Gplus. 


...
CARA DAFTAR Ada 2 cara untuk mendaftar Paket IM3 Freedom Combo:*123# > Pilih Paket Freedom Combo yang Anda butuhkanMellalui aplikasi mycare...
Well, sekian sharing session kali ini. Semoga bermanfaat.

Regards,
~eL
 •  1 comment  •  flag
Share on Twitter
Published on January 17, 2016 21:34

[FILM] Dragon Blade: Sampai Jumpa Nanti Malam di Celestial Movies, Jackie Chan


Ada beberapa alasan mengapa saya menyukai film-film laga epik Mandarin. Pertama, karena muatan sejarahnya membuat saya ingin membuka buku. Kedua, karena adegan perkelahiannya bukan hanya baku hantam melainkan pameran seni bela diri. Ketiga, karena bumbu-bumbu dramanya membuat film jadi lebih humanis. Keempat, karena saya memang tumbuh besar dengan film-film seperti ini.

Ngomong-ngomong soal film Mandarin, Anda tentu kenal dengan Jackie Chan, aktor laga yang sudah menjadi ikon bukan hanya di Cina, tapi juga di seluruh dunia. Seperti saya, Anda juga pasti rindu dengan film terbarunya. FYI aja sih, Dragon Blade, film terbaru Jackie Chan sudah dirilis tahun lalu di bioskop-bioskop dan akan ditayangkan di televisi malam ini juga. Penasaran? Detailnya penayangannya akan saya ceritakan nanti.


REUNI PARA PEMAIN BESARJika Anda terbiasa melihat Jackie Chan di film-film bergenre laga komedi, kali ini Anda harus siap-siap melihat aktingnya di film serius. Dragon Blade merupakan reuni para aktor dan aktris besar dari berbagai generasi. Bercerita tentang Tiberius (Adrien Brody), Raja Romawi yang berusaha mengkekspansi Jalur Sutra. Jackie Chan sendiri berperan sebagai Huo An, kepala tim penjaga Jalur Sutra yang dipercaya untuk mencegah serbuan ribuan tentara Romawi. Pemain besar lainnya adalah John Cusack yang berperan sebagai Lucius dan Choi Siwon yang berperan sebagai Yin Po, ahli strategi sekaligus tangan kanan Huo An.

Karena saya cerpenis, bagi saya pemilihan aktor dan aktris serta akting mereka adalah bagian dari penokohan. Berhasil atau tidak sebuah film tergantung dari seberapa piawai para pemain di dalamnya. Jadi, saya penasaran dengan akting para pemain di film arahan sutradara Daniel Lee ini. Semakin penasaran ketika melihat official trailer-nya di Youtube. Oke, Adrien Brody adalah aktor terbaik Oscar tahun 2003, tapi berperan sebagai penjahat? Tadinya saya mau mengatakan bahwa Tom Hiddleston lebih "gampar-able", tapi saya urungkan karena foto di bawah ini:


Raja, ambisius, kejam, pembunuh ayahnya, dan berseteru dengan adiknya sendiri. Look at his face. Betapa kesepiannya dia duduk di singgasananya itu. Ada sisi lain dari seorang penjahat, bukan hanya diktator lalim yang sering disumpahi atau diludahi penonton. Hal-hal kompleks seperti inilah yang saya harapkan dari sebuah film.


...
Jackie Chan, ah aktor satu ini memang juara. Saya sudah pernah menonton filmnya sejak saya masih kecil dan selalu kagum dengan totalitasnya. Jackie Chan yang tidak pernah mau memakai stuntman sih bukan rahasia lagi, Jackie Chan yang bertampang serius tanpa adegan komedi "yaelah" barulah sebuah kejutan.

I can't wait to watch these heroic scene
Konon, Jackie Chan dinobatkan sebagai aktor pekerja keras karena bersedia syuting selama 14-15 jam per hari di tengah cuaca esktrem Gurun Gobi. Selama itu pula ia bersedia memberikan masukan-masukan kepada aktor lainnya. What a humble person. :)


...
Penggemar K-Pop dan drakor mana suaranya? Tapi tolong, kali ini lupakan dulu polisi ganteng, dokter ganteng, atau opa-opa ganteng. Kali ini Choi Siwon akan berperan sebagai Yin Po, ahli strategi militer gagah. Lengkap dengan janggut dan rambut gimbal. Tahan diri Anda, Nona-Nona. Pesona Siwon kali ini agak sukar dielakkan. :)


BEHIND THE SCENEDragon Blade ini film mahal karena dibuat selama 7 tahun dan menghabiskan bujet sebesar USD 65 juta. Selain itu, film ini dibuat di tengah-tengah Gurun Gobi, di tengah cuaca ekstrem 50 derajat Celcius.

Yang lebih menarik lagi, scene-scene tidak dibuat dengan latar belakang green-screen melainkan langsung di lokasi yang dibuat khusus menyerupai Dinasti Han Barat pada masa itu. Pun dengan properti dan kostum para pemain. Serius sekali, ya?


DRAGON BLADE DI CELESTIAL MOVIES (CM)Wait, apaan sih Celestial Movies? CM adalah saluran televisi berbayar yang memutar film Mandarin dan Asia selama 24 jam nonstop. Kerennya lagi, Celestial Movies juga menayangkan film-film blockbuster secara perdana. Anda yang sering telat ke bioskop seperti saya dan kebetulan memiliki TV kabel, saya sarankan untuk tidak ke mana-mana setiap Minggu malam. Udah, nonton televisi aja udah. :)

Apakah CM ada di Indonesia? Oh ada, dong. Berikut ini provider TV kabel yang menayangkan saluran Celestial Movies:


IndovisionNexmediaDens TXK-VisionMNC PlayOrange TVOkevisionSkynindoTransvisionTopas TVUsee TVMatrix TVSo, malam ini Anda tidak akan ke mana-mana, kan? Tidak ada utang deadline atau reportase, kan? Tidak punya antrean blogpost yang harus dijadwal ulang, kan? Nggg ... oke, itu saya. Tapi tapi tapi, sayanya mau nonton dulu sambil nge-draft naskah lomba. #eh

Emang punya televisi? Nggak sih, saya mau nonton via streaming TV kabel. Emang bisa bahasa Inggris dan Mandarin? Ya nggak perlu juga, kali. Kan ada subtitle bahasa lokal atuh. Ini nih jadwalnya:


...
Mewahnya nonton film blockbuster di rumah adalah bisa bebas bawa makanan dan minuman dan nonton dengan posisi apa saja. Tidak perlu antre tiket, tidak perlu ngesot-ngesot ke bioskop, tidak perlu hmmm ... nyari teman nonton.

Saya tunggu pendapat Anda tentang film ini. See you tonight. 

Cheers,
~eL





 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 17, 2016 00:01

January 15, 2016

UTEESME, Your Tshirt is Your Identity



"Kaos itu identitas, ciri, dan eksistensi diri."
- Ervan, Karyawan BUMN - 


"Kaos adalah simbol kebanggaan komunitas." 
- Kang Udung, anggota Komunitas #BOAEDAN -

Apa pun deskripsi kaos menurut Anda, yang jelas hari ini kaos bukan hanya perkara fesyen, bukan perkara merek, bukan perkara harga, tapi tentang eksistensi dan jati diri.

Puluhan, bahkan mungkin ada ribuan design kaos yang saat ini beredar di pasaran, tapi coba saya tanya, apakah kaos yang Anda pakai hari ini adalah kaos yang benar-benar ingin Anda pakai atau hanya karena Anda tak punya pilihan? Apakah gambar atau tulisan yang tercetak benar-benar mengatakan apa yang ingin Anda katakan?

Anda sudah menonton slideshow di atas, bukan? Mereka adalah orang-orang yang berasal dari berbagai kalangan, usia, pendidikan, ekonomi, dan profesi. Beberapa orang adalah teman yang sudah saya kenal cukup lama, sisanya adalah orang-orang yang justru saya temui di jalan dan saya todong dengan pertanyaan, "Bagaimanakah kaos yang keren menurut kamu?"
Ketika mengajukan pertanyaan kepada Galih, anggota Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ), misalnya. Tadinya saya mengira akan mendapat jawaban semacam bermerek, banyak dipakai orang, dan hal-hal mainstream semacam itu. Ternyata tidak, Galih malah menjawab dengan tegas, "Tulisan di kaos adalah simbol perlawanan."
"Perlawanan tidak bisa didapat dari design tshirt kodian," Ekiw, rekan Galih menambahkan.
Well, untuk alasan-alasan itulah mengapa saya membuat kaos custom di Uteesme. Sebab ada hal-hal yang tidak bisa saya sampaikan dengan bahasa verbal, sebab bagi saya desain bukan hanya kemampuan grafis, tapi juga kemampuan menyampaikan pesan.

...IDENTIFY YOURSELF


Dari seluruh jawaban yang saya terima, dapat diambil kesimpulan bahwa kaos yang keren adalah kaos yang dibuat sendiri. Mengapa demikian? Ya karena itu tadi, identitas diri. Kaos yang saya buat, custom tshirt dengan tulisan “JANDA” yang tercetak besar-besar di dada belum tentu cocok untuk Anda. Pun jika Anda membuat desain sendiri, belum tentu cocok untuk saya.

Nah, ngomong-ngomong soal design your own tshirt, ini memang bukan hal baru di kancah industri fashion Indonesia (halah). Anda yang orang Bandung atau sering ke Bandung mestinya tahu betapa ganasnya print kaos satuan merajalela. Tapi, tapi nih. Bagi para eksistensialis mualaf (baca: mereka yang ingin punya kaos sendiri tapi tidak bisa mendesain), print satuan tetap saja bukan solusi mumpuni.

Mbak, Mas. Mendesain kaos menggunakan Corel itu bukan hal mudah, lho. Jasa desainer kaos juga tidak murah. Jadi ketika ada sebuah website yang menyediakan fasilitas design tshirt online, kita patut berbahagia dan menyambut ini dengan gembira. Saya sih yes, ndak tahu kalau ... ah sudahlah.
...
PLUS MINUS 
Sepengalaman saya, ada beberapa keuntungan dari fasilitas online tshirt creator yang disediakan oleh Uteesme:
PLUS1. USER FRIENDLYYang perlu kita lakukan hanya sign up, klik tab “design your own” lalu bersenang-senang dengan fitur-fitur yang disediakan.


2. MEMANGKAS JARAK DAN WAKTUSaya curiga bahwa bisnis Uteesme terinspirasi dari kisah pedih para aktivis LDR. Sekarang, Anda, saya, kita bisa mendesain dan pesan kaos tanpa hambatan jarak. Bahkan, Uteesme melayani pengiriman barang ke luar negeri. 


3. MINIMUM ORDERMinimum order cuma 1. Nggak harus sekodi. :D




4. TEMPLATESelain mendesain bebas, juga disediakan template bawaan yang bisa kita pergunakan. Yaaa ... tinggal edit-edit dikit jadilah.


5. PILIHAN MODEL Pernah tidak Anda menemukan desain kaos yang keren luar binasa tapi kaos yang bersangkutan tidak bisa Anda beli karena terhambat model? Nah, di Uteesme kita bisa memilih 3 model yang disediakan: regular, female, dan kids.
Dear Meitha KH, 
Sekarang keinginan lu untuk membuat kaos keluarga bisa segera terwujud. Please, jangan suruh gue mendesain kaos lagi, Met. Please.

Regards,
Uchan

6. PILIHAN WARNATerus terang, 10 warna bagi saya terlalu banyak karena saya cuma memakai kaos dalam 3 warna: hitam, abu, dan merah. Hahahah. Tapi perlu Anda tahu bahwa dalam dunia print kaos digital, ini merupakan kemewahan. FYI aja sih, jarang ada outlet print kaos satuan yang menyediakan warna lain selain putih. Biasanya nih, warna selain putih akan dikenakan biaya yang berbeda. Di Uteesme mah harganya flat.


7. BISA JADI DUITTadinya saya ingin menjadikan ini sebagai poin pertama, tapi ketika melihat desain-desain ganas yang ada di website-nya, saya kok jadi merasa gimanaaa gitu. Hapalah saya si desainer buku mualaf ini jika dibandingkan dengan dedek-dedek yang bisa mendesain kaos keren itu.

But, for your reference, jika desain kaos Anda ada yang membeli, Anda akan mendapatkan komisi sebesar $1.11.


8. CEPATIni nggak seru, beneran. Nggak ada drama teriak-teriak ke petugas ekspedisi atau apa. Ya masa iya saya place order tanggal 7 Januari, eh tanggal 8-nya udah nyampe? *ditabok :v 


9. BEBAS ONGKIR Berkah seperti apa lagi yang bisa diharapkan dari belanja online selain bebas ongkir, coba?




MINUS1. TIDAK ADA FITUR UNDOKhilaf adalah hak semua manusia dan CTRL+Z adalah sebuah senjata. Sayangnya tidak ada fitur undo eung, atau saya yang nggak tahu, ya?
2. SIZE CHARTTip aja sih, lebih baik pesan kaos lebih besar dari yang biasa dipakai.
3. WARNA UNGUTidak ada warna ungu. Ada jutaan perempuan di Indonesia yang membeli barang bukan karena fungsi, tapi karena warnanya. Coba ya disediakan warna ungu agar penjualan bisa meningkat secara signifikan.

...




Selain hal-hal di atas, kualitas print-nya bagus sih kalau menurut saya mah. Sayangnya bahan agak-agak kaku, tadinya saya kira bahannya yang lebih tipis dan jatuh sehingga dapat memberikan kesan langsing. (Ya masalah elu itu mah, Chan)

Jadi, sekali lagi sebuah kaos bagi saya bukan hanya baju yang lekat di badan. Melalui kaos yang saya desain dan saya pakai inilah saya menyuarakan hal-hal yang selama ini sulit diutarakan. 
My Uteesme tshirt is my identity. My statement. What about you?
~eL

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 15, 2016 08:30

January 10, 2016

2016: 7 Mimpi yang Semoga Saja Dicatat Oleh Semesta

Setiap tahun, setiap tanggal 31 Desember, ketika jam berdetak meninggalkan angka 23.59, saya melakukan ritual yang sama: berdoa. Kadang doa itu dipanjatkan di tengah ingar-bingar suara terompet dan letusan kembang api, kadang di antara gelak tawa dan aroma jagung bakar, kadang di sela-sela petikan gitar dan deru jalanan. Tahun ini ritual doa yang saya lakukan agak berbeda, saya tak lagi berada di keriuhan melainkan duduk di depan laptop sambil mengerjakan beberapa tugas yang tertunda. Suara kembang api dan terompet hanya menjadi latar, menjadi suara yang menggapai-gapai dari jauh. Sekadar pertanda bahwa tahun telah berganti.

Doa yang saya panjatkan biasanya berisi rasa terima kasih atas tahun sebelumnya dan keinginan-keinginan untuk tahun berikutnya. Orang-orang mengatakan itu sebagai resolusi, saya menyebutnya mimpi. 

Tapi, seperti biasa, sebelum sampai kepada mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan, saya harus melakukan evaluasi diri sebagai bahan introspeksi. Ada beberapa evaluasi yang saya highlight selama tahun 2015:

Kurang quality time dengan anak-anak Masih pemalasMasih sering menunda-nunda segala sesuatuMasih sering nyasarKurang olah raga, kurang minum air putih, terlalu sering begadangBelum bisa menabungBelum bisa move on dari mantan *ehgimana?
Tidak, "dosa-dosa" tahun 2015 tidak lantas saya jadikan resolusi untuk tahun 2016. Itu sekadar cermin dan bahan perbaikan, ada mimpi lain yang ingin saya wujudkan.
...
MIMPI UNTUK TAHUN 2016
Ada 7 buah keinginan, 7 buah resolusi, 7 buah mimpi yang ingin saya capai di tahun 2016. Mimpi yang semoga saja dicatat oleh semesta.


1. Lingkaran Kupu-KupuLingkaran Kupu-Kupu adalah hasil obrolan serius saya dengan seorang teman. Ini adalah semacam tempat singgah untuk para perempuan yang mengalami nasib seperti saya, para perempuan yang berkutat dengan trauma pasca KDRT atau yang sedang mengalami KDRT. 

Tempat-tempat seperti ini memang sudah banyak dari yang mulai menyediakan sekadar psikiater sampai bantuan hukum. Tapi mereka lupa bahwa KDRT adalah puncak gunung es. Segala bentuk bantuan eksternal barangkali memang dibutuhkan, tetapi untuk benar-benar sembuh, para perempuan harus bisa bertarung dengan dirinya sendiri.  

Lingkaran Kupu-Kupu akan menjadi tempat berbagi, tempat para perempuan yang pernah dan tengah mengalami KDRT menyembuhkan diri sendiri. Akan ada psikiater dan para pengacara jika dibutuhkan. Ini mimpi besar, semoga saya dan teman saya diberi kekuatan untuk mewujudkannya. 


2. Mengobati IbuIbu saya sakit stroke ringan sejak 9 tahun lalu yang menyebabkan seluruh bagian tubuh sebelah kirinya tidak bisa berfungsi baik. Dibutuhkan pengobatan intensif dan biaya yang tidak sedikit untuk mengobatinya. Tahun ini saya dan adik sudah berniat untuk meluangkan waktu dan biaya untuk mengobati Ibu.


3. KuliahIni mimpi besar. Mimpi yang akan menjadikan saya sebagai satu-satunya orang dalam keluarga yang menyandang gelar sarjana. Tahun kemarin saya sempat mendaftar di kelas karyawan sebuah universitas swasta, sayangnya tidak dilanjutkan karena terhambat oleh (lagi-lagi) biaya.

Tahun ini mimpi yang sama kembali saya ulang. Saya memang keras kepala, sebab bagi saya, mimpi ada untuk diwujudkan, bukan hanya dipetieskan.


4. Menulis NovelIni juga keinginan yang terus diulang dari tahun ke tahun. Resolusi yang belum mendapatkan tempat untuk terealisasi. Dibutuhkan tenaga dan waktu ekstra untuk menyelesaikan sebuah novel, sayangnya saya belum mendapatkan kesempatan istimewa seperti itu karena masih harus berkutat dengan kebutuhan hidup. 

Tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, menulis dan menyelesaikan naskah novel masuk ke dalam daftar keinginan. 

5. Traveling ke YogyaSejak SMP saya selalu batal pergi Yogya, alasannya macam-macam. Kadang waktu, biaya, atau tidak ada kawan seperjalanan. Saya kerap membayangkan duduk lesehan di warung Malioboro, atau berusaha menyentuh arca di dalam salah satu stupa di Borobudur, atau menyusuri Parangtritis.  

Yogya adalah mimpi yang belum sanggup saya beli hingga hari ini. Mimpi yang ingin segera saya wujudkan, mungkin itu sebabnya saya jadi sering mengintip promo hotel di Flipit. Karena saya berencana membawa serta Salwa dan Aksa, tentu saya tidak bisa menggelandang dari masjid ke masjid seperti dulu. :)





6. Membaca 48 Buku per TahunBagi sebagian orang, barangkali ini bukan keinginan istimewa. Apa hebatnya membaca 48 buku per tahun? Tapi, bagi saya ini adalah target pencapaian yang kemudian berubah menjadi resolusi. Karena kesibukan, tahun lalu saya hanya berhasil membaca 8 buku. Bayangkan, 8 buku dari target 30 buku. Sebagai seorang penulis, ini menyedihkan.

Itu sebabnya saya mematok membaca 1 buku per minggu, bukan hanya untuk hiburan, tapi juga sebagai sumber asupan. Isi kepala seorang penulis harus selalu diisi dan distimulasi agar inspirasi tak pernah mati.


Rak buku di kamar kos saya
Ngomong-ngomong soal buku, nasib buku-buku saya sedang terancam karena tidak memiliki tempat yang memadai. Buku-buku ditumpuk begitu saja untuk menghemat tempat. Ini menyebabkan kertasnya cepat rusak dan menguning. Ketika berjalan-jalan ke Bilna, maka yang pertama kali saya kunjungi adalah bagian furnitur dan jatuh cinta kepada Funika 6 Cube Storage Shelf. Dengan segera, rak cantik ini masuk ke dalam wishlist


Funika 6 Cube Storage Shelf
Sumber: Bilna
Saya memilihnya bukan tanpa alasan, selain fungsi, rak ini juga akan membuat kamar kos saya lebih ceria. Juga karena ukurannya yang tidak terlalu besar, tidak akan memakan banyak tempat di kamar kos saya yang tidak begitu luas ini.





7. Sepeda untuk Aksa Sepeda roda tiga untuk Aksa
Sumber: Bilna
Usia Aksa baru 15 bulan, baru bisa berjalan, sedang belajar berbicara, dan mulai senang bermain di luar. Akhir-akhir ini dia sedang menggandrungi sepeda, nyaris setiap pagi dan sore hari dia akan mengajak saya untuk "berkeliaran" di parkiran kosan karena di sana ada sepeda bekas entah milik siapa. Sesekali saya membantunya naik ke sadel, tapi lebih sering dia hanya memutar-mutar pedal dan bermain dengan roda sepeda. 

Saya tidak tahu bagaimana sebuah benda bisa menjadi daya tarik kuat bagi seorang batita. Yang jelas, matanya selalu berbinar ketika menunjuk-nunjuk sambil berkata, "Da, ndah." 

Setelah furnitur, saya berjalan-jalan ke bagian sepeda untuk anak-anak dan menemukan sepeda roda tiga yang harganya tidak terlalu mahal. 


...

DAFTAR KEINGINAN ANDASaya yakin Anda pun memiliki keinginan-keinginan yang berusaha Anda wujudkan di tahun ini. Mungkin Anda ingin membeli sepeda untuk anak Anda seperti saya, mungkin juga ingin membeli sebuah smartphone atau komputer untuk bekerja. Maka saya ingin mengajak Anda untuk ikut kuis berhadiah voucher Bilna sebesar Rp600.000. 


Caranya mudah sekali, seperti berikut ini:
1. Klik banner di bawah ini dan Anda akan diarahkan ke shop page Bilna di Flipit. 





2. Klik "Ikuti Quiz" sampai muncul halaman seperti di bawah ini, lalu klik "Mulai". 



3. Di bagian Ketentuan dan Kondisi Kuis, centang kolom "I accept". 



4. Masukkan nama Anda.



5. Masukkan alamat email Anda.



6. Di bagian 4, isikan alamat blog saya seperti dalam gambar di bawah ini: http://www.langitamaravati.com.




7. Masukkan apa saja yang ingin Anda beli di Bilna dan berikan alasannya.




8. Jika sudah selesai, klik "submit".



9. Bagikan ke Facebook dengan menandai Flipit dan saya. Jika Anda kesulitan menandai ketika membagikan kuis ini, bagikan saja dulu lalu edit dan tandai. Oh, jangan lupa, like dulu fanpage Flipit dan Blogger Perempuan, juga follow Twitter FlipitID dan Blogger Perempuan agar Anda tidak ketinggalan info-info menarik lainnya. 



10. Kuis ini berlangsung sampai hari ini, 10 Januari 2016, dan akan diumumkan tanggal 14 Januari 2016. Good luck. ^-^


...  
Saya percaya bahwa keinginan, mimpi, resolusi, atau apa pun namanya adalah doa yang suatu saat akan bermuara kepada 3 hal: dikabulkan, ditangguhkan, atau diganti dengan yang lebih baik. Tugas saya hanya berusaha mewujudkannya, bukan berkutat dengan hasilnya. 

Bagaimana dengan Anda? Apa mimpi-mimpi Anda?

Salam,
~eL 

  

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 10, 2016 00:49

January 4, 2016

Mencari Paru-Paru


Melakukan rihlah ke Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda atau Tahura yang terletak di Dago Pakar bagi saya bukan hanya mengisi kembali paru-paru dengan udara segar, tapi juga mengisi kembali energi yang sudah aus dimamah polutan kota besar. Meski lahir dan besar di Bandung, saya memerlukan waktu 32 tahun untuk sampai ke tempat ini. Selama ini saya sudah terlanjur patah hati dengan pembangunan mal-mal yang membuat Bandung sedemikian riuh hingga lupa bahwa jantung kota ini tidak terletak di gedung-gedung, tidak terletak di festival-festival, tidak terletak di atas aspal, tidak terletak di keramaian, melainkan jauh menepi ke utara. Jantung kota ini berada di batang-batang pohon mahoni dan angsana, berada di deru hulu Sungai Cikapundung, berada di cericip burung. 

Tahura yang terletak di Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan ini memiliki luas 590 ha yang membentang dari Pakar hingga Maribaya. Luas yang bisa dibilang tidak cukup besar untuk memasok oksigen bagi Bandung, tapi cukup membuat saya bertenang diri. Setidaknya, saya tidak usah khawatir kekurangan oksigen. 

Hari Minggu, tanggal 3 Januari 2016 merupakan hari yang akan saya ingat selalu. Bukan hanya karena saya mendapat kesempatan untuk berdekatan dengan 2500 jenis tanaman yang terdapat di Tahura, tapi juga mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Goa Belanda dan Goa Jepang, dua tempat bersejarah yang selama ini hanya saya dengar dari cerita orang-orang. 

Hari itu, Minggu, 3 Januari 2015, saya, Teh Ani Berta, Teh Nchie, Jeung Sari Novita, Widya Herma, Sekar, Olive, Dita, dan keluarga Teh Okti Li melakukan rihlah bersama-sama. Melakukan tracking sepanjang jalur Pakar-Maribaya sambil menikmati keteduhan pohon-pohon, udara segar, dan percakapan-percakapan ringan. 
AWAL RIHLAH

Lokasi Tahura berada di lintasan Kota dan Kabupaten Bandung, meski cukup jauh, tapi mudah diakses dengan kendaraan umum. Kalau Anda pemalas seperti saya, Anda bisa menyewa ojek atau taksi hingga ke pintu gerbang. Dengan tiket masuk sebesar Rp11.000/orang, banyak sekali yang bisa Anda dapatkan.

Begitu masuk ke kawasan saya disambut oleh berbagai jenis pepohonan, suara tonggeret, dan tanah merah yang sukar didapat di perkotaan. Ini adalah pemandangan mewah, lebih berharga daripada gedung-gedung bertingkat yang membosankan.
INFO:
Alamat: Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Lembang, Jawa Barat Waktu buka: Setiap hari, 08.00-18.00 Tiket: Rp11.000/orang, Rp75.000/orang asing Akses: Dapat dicapai melalui Jalan Dago maupun melalui Jalan Cikutra. Semua jenis kendaran bisa masuk hingga ke pintu gerbang utama. Bila menggunakan kendaraan umum, angkot hanya sampai Terminal Dago, selanjutnya perjalanan diteruskan dengan kendaraan umum lain jurusan Kampus Unisba dan berhenti di Kordon. Dari Kordon perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 500 m. (Wikipedia)
RIHLAH

Tracking dari Pakar ke Maribaya yang berjarak 6 Km rasanya seperti diseret pasir waktu, ketika Bandung masih sehijau dulu. Kami, saya dan rombongan, berjalan beriringan menyusuri jalan setapak yang untungnya sudah di-paving block. Di kanan kiri kami terdapat hutan yang ditumbuhi pohon-pohon pinus, angasana, mahoni, dan 40 familia lain yang tidak bisa saya kenali satu per satu.

Ada beberapa destinasi yang bisa kami kunjungi, tapi saat itu kami memutuskan untuk ke Goa Jepang, Goa Belanda, lalu meneruskan perjalanan ke Curug Omas yang terletak di Maribaya. 

Waktu menunjukkan pukul 11 siang ketika kami berdelapan memasuki Goa Jepang, berbekal senter sewaan yang dibandrol dengan harga Rp5.000. Tidak banyak yang bisa kami lihat di goa ini selain terowongan-terowongan tanah. Dulu, saya sempat berpikir bahwa Goa Jepang adalah labirin yang memenjarakan Ikarus, ternyata tidak. Meski beberapa buntu, tapi terowongan saling berarsiran sehingga tidak sulit untuk menemukan akses keluar. Gelap? Tentu saja, tidak ada akses cahaya lain selain senter yang kami bawa. 

Goa Belanda lain lagi. Bukan tanah yang kami temui melainkan terowongan-terowongan beton yang lebarnya lebih kecil. Seperti di Goa Jepang, di depan goa juga terdapat orang-orang yang menyewakan senter. Pun, kami tidak sempat menelusuri goa lebih lama karena banyak sekali orang dan entah kenapa ada yang masih sempat bercanda dengan mengeluarkan suara-suara a la hantu. Mungkin mereka bermaksud melucu, meski saya tetap merasa bahwa selera humor mereka kampungan.     


TIP: Tempat ini memang tidak seseram seperti yang sering ditayangkan di program televisi. Tapi saran saya, jangan pernah membawa anak kecil ke goa ini. 


Pepohonan yang memagari jalan Jalan setapak menuju Curug Omas Salah satu warung di jalur tracking


Medan menuju Curug Omas cenderung ramah. Memang, ada beberapa tanjakan yang membuat kami para emak-emak blogger sadar akan usia, tapi bisa kami lalui dengan gembira walau napas tersenggal-senggal. 

Kalau Anda berpikir bahwa Tahura adalah hutan belantara di negeri antah berantah lengkap dengan pepohonan berdiameter raksasa, mungkin Anda akan kecewa. Pohon-pohon yang memagari jalan setapak sepertinya masih muda jika dilihat dari diameternya. Pohon-pohon besar hanya saya temui beberapa, mungkin yang lainnya tengah bertenang diri jauh di kedalaman hutan. Terlebih lagi ada warung-warung yang menjual berbagai penganan dan minuman. Kalau Anda sudah cukup lelah, Anda bisa beristirahat di balai-balai atau bangku bambu sambil makan ketan atau jagung bakar dan menyesap kopi. 

Jangan khawatir tentang harga. Bagi saya yang sering menyesal ketika membeli air mineral seharga 15 ribu di kafe-kafe, harga penganan dan minuman di Tahura termasuk murah.  

Atau kalau Anda sudah sangat menyerah, Anda bisa menumpang ojek yang berseliweran, mudah sekali ditemukan. Tarif? Tidak, saya tidak tahu karena tidak sempat bertanya. Yang jelas, Tahura masih terjangkau oleh peradaban, bahkan oleh sinyal. :D


HARGA:
Ketan bakar: Rp5.000/potong Bandros: Rp1.000/potong Kopi: Rp4.000/gelas
Ada beberapa hal lain yang saya perhatikan di sepanjang perjalanan: tempat sampah, toilet, dan kebersihan. Setiap beberapa puluh meter, terdapat tempat sampah beton yang kondisinya tertib. Tertib di sini maksudnya tidak ada sampah yang berhamburan, kondisi yang jauh lebih baik daripada di tengah perkotaan. Nyaris setiap warung yang agak besar juga dilengkapi dengan toilet, sayangnya kondisinya masih belum layak kalau menurut saya. Ya, namanya juga di hutan. 

Tidak, saya tidak menemui sampah di sepanjang jalan. Ini kabar gembira, bukan?

TIP:
Tetap bawa kantong sampah sendiri. Anda kampungan kalau masih nekad membuang sampah di hutan. 
Bagi para fotografer mualaf seperti saya atau Anda yang perlu mengisi postingan di Instagram, hutan lindung yang dirintis sejak tahun 1960 ini bolehlah dijadikan objek foto. 

Karena ini hutan, bukan hamparan bunga, jadi tidak usah khawatir jika mengunggahnya ke media sosial. Memangnya apa yang bisa dilakukan para alayers? Naik ke pohon angsana dan disambut monyet-monyet yang bergelantungan di sana? 

Dengan kecepatan kami, memakan waktu 3.5 jam untuk sampai ke Curug Omas. Waktu berlari di Tahura, saya bahkan sempat mengira kalau kami hanya melakukan perjalanan selama 1 jam. Ah, alam memang seperti mesin pembakar waktu.

Tidak perlu membayar tiket lagi untuk masuk ke Curug Omas. Kita bisa langsung masuk dan menikmati deru sungai dan beristirahat di bawah rimbun pepohonan. Anda bisa memilih tempat istirahat di kiri atau kanan sungai. Kami memilih untuk beristirahat di kanan sungai, jadi harus menyeberangi jembatan. 


TIP: Di tonggak jembatan ada tulisan "maksimal 5 orang", untuk keselamatan bersama sebaiknya menyeberang secara bergiliran. Meski jembatan ini terbuat dari besi, tapi kan tidak lucu kalau suatu saat rubuh karena para turis lokal yang tidak sabaran. 
Aliran Sungai Cikawari
Curug Ciomas



Di kanan jembatan sudah terdapat tikar-tikar yang terhampar. Bukan, ini bukan tikar sambutan melainkan tikar yang disewakan dengan tarif Rp18.000. Ketika sampai, kami sudah cukup lelah dan lapar, jadi buru-buru mencari penjual makanan berat. Ada beberapa warung yang menjual berbagai jenis makanan dari mulai batagor, lotek, sampai nasi liwet. Rasa dan harganya sih lumayan, terutama sambal terasinya. Sayangnya kebersihan makanan dan piring-piring penyajian agak mengkhawatirkan. Saran saya sih, lebih baik membawa bekal makanan berat dari rumah. 

Berjalan kaki selama 3 jam akan membuat siapa saja kelaparan, sepiring nasi dengan lauk ayam goreng, tempe, tahu, lalapan, dan sambal di hadapan saya tandas dalam waktu sesingkat-singkatnya. Di antara kami, cuma Teh Ani yang tidak makan. Meski pada perjalanan pulang beliau membalas dendam dengan semangkuk cuanki. Hahaha.

Menurut artikel yang saya baca di Wikipedia, Curug Ciomas memiliki ketinggian kurang lebih 30 meter dengan kedalaman 10 meter. Sayangnya curug aliran Sungai Cikawari ini tidak bisa diakses dari bawah, hanya bisa dinikmati dari dua jembatan yang berada di atas dan di bawahnya. Beberapa meter dari tempat kami beristirahat memang ada akses jalan yang mengarah ke aliran sungai, sayangnya lagi) kami tidak sempat ke sana karena hari sudah beranjak petang.

Saya sendiri hanya sempat mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi. Oh ya, bagi Anda yang membawa anak-anak, di kawasan curug juga disediakan arena bermain seperti ayunan, perosotan, dan jungkat-jungkit. 

PERJALANAN PULANG


Kami kembali menyusuri setapak menuju Dago Pakar. Saat itu pukul 3 sore dan gerimis. Berbeda dengan sebelumnya, perjalanan pulang kami lalui lebih cepat, kurang dari 2 jam. Selama perjalanan pulang itulah kami kembali disuguhi menu pepohonan dan udara segar. 

Walau musim hujan, tidak banyak "medan berbahaya", ada beberapa jalan yang paving block-nya rusak sehingga agak licin. Tapi, tidak terlalu menyulitkan. Saya sering berpapasan dengan keluarga yang membawa anak-anak dan kelihatannya bocah-bocah itu juga tidak kesulitan. Suhu pun tidak terlalu esktrem. Mungkin karena kami berada di sana ketika siang hari. 

Mendekati pintu keluar, kami mengambil rute yang berbeda. Kali ini kami sempat melewati arena outbond, museum, dan monumen Ir. H. Juanda. Di sepanjang perjalan pulang inilah pula kami mencetuskan ide-ide revolusioner untuk para blogger yaitu: outing berkala tanpa goodiebag. #eh




Monumen Ir. H. Juanda

Malam dan hujan mulai turun ketika satu per satu dari kami pulang ke rumah masing-masing. Pulang berbekal paru-paru yang dicuci oleh udara hutan. Pulang berbekal pikiran yang dipenuhi rimbun dan hijau pepohonan. 

Saya berjanji di dalam hati bahwa dalam waktu dekat akan membawa Salwa dan Aksa ke tempat ini. Memperkenalkan hutan kepada mereka, menceritakan muasal Sungai Cikapundung yang membelah Kota Bandung. Menyampaikan kepada mereka bahwa rekreasi bukan pergi ke restoran cepat saji atau arena bermain artifisial. 

Saya berjanji.

~eL



 •  4 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 04, 2016 22:30

January 1, 2016

Teman Baru: Acer Revo One RL85

Foto: Acer
Kamar kos saya hanya berukuran 4x4 m2, isinya tempat tidur ukuran single, lemari pakaian, rak buku, meja kerja, dan benda-benda lain yang tidak bisa saya sebutkan karena akan meruntuhkan integritas saya sebagai penulis. *ehem

Sekilas memang tidak ada masalah, tapi harap diingat bahwa saya punya batita yang punya ketertarikan berlebihan terhadap alat-alat elektronik. CPU saya yang dulu sudah beberapa kali disiram susu, keyboard sering nge-hang karena dipukuli, mouse yang dijadikan alat lempar lembing, dan modem yang almarhum karena dicabut paksa dari port. Setelah PC tersebut sukses dipensiunkan, Aksa si batita kekinian jadi agak-agak kesepian. 

Ketika saya mendapatkan Acer Revo One RL85 dari kuis #RevolusiRuang, ia tampak gembira. Saya curiga bahwa dia menyangka mini PC yang saya pasang itu adalah mainan. Mungkin karena bentuknya yang lucu, bisa jadi juga karena ukurannya yang hanya 10.6 x 10.6 x 15.5 cm. But for your information, bentuknya yang mini justru merupakan kelebihan. Setidaknya, saya bisa menyimpannya di atas atau di dalam lemari kalau sedang tidak digunakan. Tolong jangan protes, ini adalah ikhtiar seorang mamah muda untuk menyelamatkan perangkat kerjanya.
...

SPEK & FITUR
Di bawah ini adalah spesifikasi dan fitur Acer Revo One sebagai bahan referensi Anda:


(Klik untuk memperbesar)Berbicara tentang spek dan fitur, berarti juga berbicara tentang kebutuhan. Selain blogger, saya juga desainer. Saya menggunakan 4 software utama: Adobe Indesign, Photoshop, Illustrator, dan After Effects CS5. Kok nggak Adobe CC terkini? Karena Adobe CC tidak stabil jika digunakan bersamaan dengan Internet. Saya lebih nyaman menggunakan CS5. 

FYI, Adobe CS5 membutuhkan RAM minimal 1GB dan 2GB untuk After Effects. Dengan kata lain, RAM yang dimiliki Revo One agak-agak pas-pasan. 


... PLUS MINUS ACER REVO ONE RL85:PLUS:1. Spek secara umumSpek yang dimiliki nyaris sama dengan desktop konvensional yang beredar di pasaran. RAM 2GB dengan HDD 500GB, tapi yang ini bentuknya lebih kecil. Bisa dimasukkan ke laci meja atau lemari atau bahkan disimpan di rak buku.    2. OSWindows 8.1 menurut saya sih nanggung dan agak kurang stabil. Kabar baiknya, OS bisa di-upgrade ke Windows 10.
3. Upgrade-able HDDDengan kapasitas 500GB, Acer Revo One bukan hanya berfungsi sebagai PC Mini, tapi juga bisa dipakai sebagai gudang penyimpanan file. Saya tidak perlu khawatir lagi mengenai file-file desain yang jumlahnya banyak dan memakan space begitu besar. Juga ada ruang yang lebih mencukupi untuk menyimpan film-film Korea. Nggg ... mengenai film Korea, bisa minta tolong jangan disebarkan? 
Since, HDD bisa di-upgrade hingga 2TB, saya agak tergoda untuk melakukannya. Yaaa ... upgrade ke 1TB cukuplah. Tapi mungkin nanti kalau koleksi film Korea, eh, kalau hobi saya membuat film pendek kambuh lagi.
4. KonektivitasSaya paling malas memindahkan data dari smartphone ke PC atau sebaliknya melalui kabel data karena tidak terlalu aman. Selama ini saya menggunakan Google Drive sebagai back up dan jembatan antara smartphone dengan PC. Sayangnya Drive hanya memiliki kapasitas 15GB sedangkan file-file desain saya butuh diselamatkan. Mini PC Acer Revo One ini dilengkapi dengan Build Your Own Cloud (BYOC) yang bisa digunakan untuk menyimpan, mensinkronisasi, dan membagikan berbagai file, fungsinya nyaris sama dengan Drive. Itu artinya, gudang back up tambahan. 

5. Wireless
Dilengkapi dengan Wireless Display (WiDi), jadi monitor, keyboard, dan mouse bisa disambungkan ke desktop tanpa kabel. 
6. Dimensi
Karena ukurannya yang mini, desktop besutan Acer ini tidak memakan banyak ruang, bisa diletakkan di atas meja kerja saya yang hanya berukuran 40x60 Cm. Dengan bobot kurang dari 1 Kg, juga memudahkan jika akan dibawa ke tempat servis atau pindahan. Untuk mamah-mamah yang tidak sanggup mamanggul benda berat selain beban kehidupan, ini adalah keunggulan tersendiri.

7. Hemat Listrik
Untuk alasan ekonomis, Ibu Kos senang dengan kelebihan yang satu ini. Saya sendiri senang untuk alasan-alasan idealis.

8. Mudah Dibersihkan
Coba, siapa di sini yang sering bermasalah dengan CPU yang beralih fungsi menjadi sarang debu dan laba-laba? Kadang kita malas bongkar-bongkar CPU untuk membersihkan debu yang menempel di fan. Oke, mungkin itu cuma saya. Well, yang jelas Revo One mudah sekali dibersihkan, tinggal dilap memakai tisu kering. 


...MINUS
1. RAMJujur, RAM 2GB dengan kecepatan 1.4GHz bagi saya terhitung kurang. Ini spek standar bagi seorang desainer, saya membutuhkan minimal 4GB dengan kecepatan 2.5GHz. Iya, Revo One bisa di-upgrade hingga ke 8GB, tapi tipe yang saya miliki hanya bisa di-upgrade hingga 4GB dengan biaya tambahan sekitar Rp525.000. 

2. Prosesor & Kecepatan
Intel Celeron setara dengan dual core, prosesor yang sering dipakai untuk netbook atau laptop. Prosesor jenis ini memang terkenal lebih dingin sehingga tidak cepat rusak, tapi juga memiliki kemampuan yang terbatas. Performanya akan terganggu jika dipakai untuk membuka berbagai aplikasi pada saat bersamaan. Kalau hanya untuk membuka Ms. Office dan internetan sih tidak masalah, sayangnya kecepatannya berkurang ketika digunakan untuk membuka Adobe dan Internet secara bersamaan. 

3. Port
Ada dua jenis pilihan port untuk perangkat display: HDMI dan Mini Display Port. Masalahnya, monitor Acer saya jenisnya masih LCD dengan port VGA, jadi diperlukan konverter VGA to HDMI atau VGA to MDP. Gara-gara itu pula saya jadi browsing LED lalu naksir berat dengan Acer Monitor LED Touchscreen [FT200HQL].

Duh, kapan sih gajian? >.<    
4. No Disc Drive
Ini yang membedakan Mini PC dengan desktop konvensional atau laptop: tidak ada Optical Disc Drive (ODD). Ini menyulitkan ketika melakukan instalasi software, juga tidak bisa digunakan untuk mem-burning CD. Memang bisa menggunakan eksternal ODD, tapi itu artinya device tambahan.

...
PERFORMA

Pernahkah saya mengatakan bahwa saya memiliki chemistry untuk merusakkan alat-alat elektronik dalam waktu sesingkat-singkatnya? IT di kantor saya dulu bahkan sempat membuat sticky notes yang ditempel di monitor komputer pusat berisi tulisan: Susan, do not touch anything.  

Itu sebabnya mengapa saya menggunakan Revo One dengan hati-hati, melakukan "test drive" secara bertahap. Berikut ini hasilnya:


Media player (Musik, video) ==> lancarWinamp + Ms. Office ==> lancarMs. Office + Internet ==> lancarMs. Office + Winamp + Internet ==> lancarAdobe Indesign ==> lancarAdobe Indesign + Ms. Office ==> lancarAdobe Indesign + Internet ==> lancarAdobe Indesign + Internet + Ms. Office ==> lancarAdobe Indesign + Adobe Illustrator ==> sempet nge-lag setelah dipakai 4 jamAdobe Indesign + Adobe Illustrator + Internet ==> kecepatan mulai menurunSaya tergoda untuk membuka 3 software desain + Internet, tapi berusaha menahan diri karena khawatir ada apa-apa dengan mini PC kesayangan. Menurut tetangga saya yang orang IT, besaran RAM tanpa upgrade prosesor tidak akan berpengaruh besar terhadap kecepatan. Tapi, setidaknya saya bisa membuka 2 software + Internet tanpa khawatir nge-lag karena memori penuh. Nantilah, kalau saya sudah upgrade RAM, saya beri ulasan lagi.
...
Kesimpulannya, dari skala 1-10, saya memberi nilai:7.5 untuk performa 9 untuk bentuk dan tampilan, mungkin akan naik jadi 10 kalau ada warna hitam :D
Oh ya, mungkin Anda bertanya-tanya tentang harganya, produk inovatif dari Acer ini dibandrol dengan harga Rp3.799.000. Harga yang ramah jika dibandingkan dengan PC yang memiliki spesifikasi sejenis. FYI lagi, ini bukan paket bundling, isi kotak sebagai berikut:Acer Revo One RL85Kabel powerAdaptorBuku petunjuk penggunaanBuku petunjuk BYOCKartu garansiInformasi garansiInformasi keselamatanInformasi update Windows 10
Oke deh, saya cukupkan sekian ulasan ini. Semoga bermanfaat. Have a nice day.
Cheers,~eL 
       

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 01, 2016 21:56

December 27, 2015

OPPO R7s & Percakapan-Percakapan di Kepala

Ruangan presentasi yang tadinya riuh mendadak sunyi ketika saya berjalan ke depan ruangan, menuju meja dan menata "alat-alat perang" di atasnya: laptop, proyektor, alat tulis, dan pointer. Ini bukan hanya presentasi biasa, audiens saya kali ini adalah orang-orang yang mengerti betul tentang teknologi. Tugas saya bukan hanya memerkenalkan spesifikasi OPPO R7s, tapi juga meyakinkan mereka bahwa gadget ini layak dijadikan pilihan untuk menyambut tahun 2016.  

"Selamat siang!" sapa saya ketika layar proyektor mulai menyala. 

Beberapa orang menjawab dengan senyum ceria, beberapa orang hanya mengangguk, sebagian yang lain hanya memandangi saya dengan raut wajah penasaran. Saya tahu, mereka sedang menunggu hal baru apa yang akan saya tawarkan. 

"Nama saya Langit Amaravati. Penulis, blogger, dan desainer lepas. Kali ini saya akan mengajak Anda berjalan-jalan ke teknologi terbaru dengan judul "All About Flash, OPPO R7s". Tapi sebelum kita sampai pada presentasi utama, mari kita menonton official unboxing ini terlebih dahulu."




Tepuk tangan bergemuruh ketika video selesai dimainkan, media audio visual selalu menjadi ice breaking yang berguna. 
"Ketika memilih smartphone, apa saja yang Anda jadikan bahan pertimbangan? Tolong sebutkan minimal 3 poin."
Seorang perempuan berparas mirip Isyana Sarasvati mengangkat tangan, "RAM, jaringan, daya tahan baterai."
Saya mencatat. "Yang lain?"
"Memori, prosesor, OS, kamera, dan harga," jawab seorang lelaki berbaju biru. 
"Bagaimana dengan Anda? Apa yang Anda jadikan pertimbangan?" seorang pemuda berkaca mata malah balik bertanya. 
"Well, saya sendiri cenderung memakai dua pertimbangan ketika memilih smartphone. Yang pertama disesuaikan dengan kebutuhan, yang kedua disesuaikan dengan anggaran. Jadi smartphone yang ingin saya miliki adalah smartphone yang bisa mengakomodasi kebutuhan profesi saya, juga menjadikan saya lebih produktif."
Audiens di depan saya mengangguk-angguk. 
"Nah, sekarang saya akan membawa Anda berjalan-jalan ke teknologi yang ditawarkan OPPO R7s."
...
DESAIN & DIMENSI
  
...SPESIFIKASI & FITUR


Android 5.1 atau Android Lollipop 5.1 merupakan penyempurnaan dari Lollipop 5.0. Setidaknya ada 5 kelebihan jika dibandingkan dengan pendahulunya.SPEED. Antarmuka lebih cepat 30%, lebih mulus, dan lebih menarik. Anda tak perlu lagi pusing dengan berbagai aplikasi yang berantakan.QUICK SHAKE. Dengan fitur quick shake, semua ikon yang ada di desktop lebih mudah disortir hanya dengan menggoyangkan smartphone Anda. Quick shake ini juga berfungsi untuk menggulirkan halaman desktop. AUTOMATIC CLEANING. Lebih efisien dalam membersihkan memori. LOCKSCREEN NOTIFICATION. Dengan fitur ini Anda bisa mengatur notifikasi yang masuk. QUICK SETTINGS. Ada perbedaan antara 5.0 dengan Lollipop 5.1. Di OS yang lebih baru, Anda bisa menyembunyikan toggle yang ada di notification bar dengan cara menekannya lama. ... Delapan inti prosesor. Jika Anda seorang game addict, smartphone dengan prosesor Octa-core adalah pilihan tepat karena kebanyakan aplikasi game membutuhkan jumlah core yang banyak untuk bisa berjalan baik. Octa-core juga memengaruhi kinerja RAM ketika menjalankan aplikasi. 
... Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari kapasitas RAM, ROM, dan memori yang disandingkan dengan prosesor Octa-Core:RAM 4 GB adalah sebuah terobosan besar dalam dunia smartphone. Jika dianalogikan sebagai manusia, OPPO R7s ini adalah seorang sprinter. Larinya cepat. Disandingkan dengan prosesor Octa-core, artinya Anda bisa menggunakan berbagai aplikasi pada saat bersamaan tanpa khawatir dengan "lag" atau "hang". Dengan kapasitas memori eksternal sampai 128 GB, coba bayangkan apa saja yang bisa Anda simpan di smartphone Anda. ... Bukan hanya kapasitas baterai juara yang ditawarkan smartphone terbaru OPPO Indonesia, tapi juga kecepatan pengisian daya dan perlindungan device


...
Memiliki 2 slot SIM card plus 2 slot untuk memory card dan nano SIM card. Anda tak perlu lagi bingung soal memilih jaringan. Dual SIM card memang tidak asing lagi di Indonesia, tapi biasanya hanya satu yang hanya bisa digunakan untuk akses Internet. OPPO memberikan kebebasan kepada Anda untuk memilih jaringan apa yang Anda perlukan atau disesuaikan dengan sinyal di wilayah tempat Anda berada. 
...

...

...
FITUR LAINNYA




...

Ruangan presentasi sunyi, saya menarik napas. Siap-siap dengan sesi tanya jawab yang biasanya tak terduga. Layar proyektor sengaja tidak saya matikan, memperlihatkan dua warna OPPO R7s yang menggoda. 
"Ada pertanyaan?" 
"Bagaimana dengan video dan audio? Anda tidak membahasnya," tanya seorang perempuan yang duduk di baris kedua. 
"Ah, iya. Untung saja Anda bertanya. Video format yang di-support adalah tipe AVI/3GP/MP4/WMV/RMVB/MKV/MOV/ASF/RM/FLV. Untuk RMVB dan RM Anda memerlukan aplikasi tambahan. Juga jangan khawatir dengan file audio, R7s mendukung format MP3/AAC/APE/AMR/WAV/MID/OGG/FLAC dan WMA," jelas saya.
"Pure image seri keberapa kamera yang dimiliki R7s?" kali ini seorang lelaki dengan kaos bergambar kamera yang bertanya. Sepertinya dia seorang fotografer.
"Pure image 2.0+. Fitur kamera inilah yang akan Anda dapatkan," saya mengganti tampilan di layar proyektor.

Setelah semua orang tampak puas dan tidak ada lagi yang bertanya, saya membagikan secarik kertas kepada 27 orang audiens yang hadir. Mereka berasal dari berbagai kalangan dan profesi. Kebutuhan mereka akan smartphone tentu berbeda-beda pula. 
"Well, saya sudah menyampaikan spesifikasi dan fitur dengan spesifik. Anda diundang kemari karena memberikan respons positif atas survey yang saya lakukan beberapa hari lalu. Sekarang saya meminta Anda menuliskan minimal 7 alasan mengapa Anda menginginkan OPPO R7s dan berhak mendapatkannya. Waktu Anda 10 menit, dimulai dari ..." saya melirik jam tangan di pergelangan tangan kanan, " ... sekarang."
...
WHY I NEED OPPO R7s
Saya masih memandangi layar laptop ketika seseorang berdiri di belakang saya, "Chan, makan dulu. Kamu belum selesai juga dari tadi malam?" 
Saya terhenyak, menatap wajah seseorang di belakang lalu mencari-cari audiens yang sedang mengisi kuisioner. Ternyata tidak ada siapa-siapa, saya bahkan tidak sedang berada di ruang presentasi melainkan di sekretariat KPRI. Semua percakapan hanya terjadi di kepala saya. 
"Membuat infografis untuk presentasi, eh, lomba blog," dengan gugup saya menjawab. 
"Makan dulu gih," katanya lagi.
"Sebentar, aku masih membuat daftar alasan mengapa aku berhak mendapatkan OPPO R7s. Ada masukan?" saya mengangkat alis.
"Karena kamu keren?" ia menyeringai. 
Oke, sepertinya saya bertanya kepada orang yang salah. Saya mendelik lalu melanjutkan membuat infografis. 


    Hujan mulai turun ketika saya selesai membuat infografis terakhir. Bau tanah basah menyeruak melalui jendela yang terbuka. Ini hujan di penghujung bulan Desember, hujan yang menyambut pergantian tahun baru. Juga menyambut kedatangan gadget baru: OPPO R7s. 

~eL


Sumber referensi & gambar:

http://www.oppo.com/id/smartphone-r7s...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 27, 2015 01:31

December 26, 2015

Menebus Tahun-Tahun yang Hilang


Mengingat sebuah perjalanan, yang bahagia ataupun tidak, adalah menyelam ke dasar pikiran. Mengais-ngais memori, memanggil kembali ingatan dari berbagai stasi. Ketika melakukannya, sering kali kita ingin membalikkan pasir waktu, berusaha kembali kepada saat-saat yang kita inginkan. Sayangnya hidup dan waktu seperti tiket kereta api satu kali jalan, kita hanya punya tiket pergi, tak bisa kembali. Yang bisa kita lakukan hanya mengingat, mungkin sesekali berharap mengambil keputusan yang berbeda meski harapan seperti itu tidak akan banyak berguna. 

Saat itu bulan Februari tahun 2005, usia saya baru 23 tahun, single parent dengan anak berusia 14 bulan, dan pengangguran. Atas desakan ekonomi dan keluarga, saya merantau ke Lobam, Kepulauan Bintan. Meninggalkan putri saya yang baru saja bisa berjalan. Ia bahkan belum bisa melafalkan kata "bunda" dengan benar. Ia memanggil saya "dada".   

Hari itu, saya diantar oleh Bapak ke SMKN I Bandung, meeting point para rekrutan. Salwa, putri saya, "diungsikan" ke rumah tetangga agar tidak melihat kepergian saya. Sialnya, satu-satunya jalan yang bisa kami lewati berada tepat di depan rumah tetangga itu. Maka ketika mendengar deru suara motor Bapak, Salwa yang tengah bermain seketika menoleh. Saat dia melihat saya di boncengan, gegas ia berlari, meneriakkan satu kata dengan tangan menggapai-gapai.

"Dadaaa!" 

Jangan tanya seberapa remuk hati saya waktu itu. Yang jelas teriakan Salwa kerap menjadi hantu selama saya berada di perantauan. Menyelusup ke dalam mimpi paling buruk.  

Seperti yang dialami Ollie dalam bukunya Passport to Happiness , perpisahan telah banyak menghadiahkan luka. Saya mulai bertanya-tanya tentang arti perjalanan yang saya lakukan. Demi apa? Kenapa demi sebuah impian hidup berkecukupan harus dengan cara semenikam itu? Kenapa Bandung tidak menyediakan satu pun lapangan pekerjaan bagi para ibu agar tak harus berpisah dengan buah hatinya? 
  
Tapi luka akibat perpisahan dengan orang terkasih tidak bisa disembuhkan dengan apa pun kecuali oleh waktu. Maka saya bersabar, berdamai dengan rasa sakit, melanjutkan hidup dengan satu tujuan: pulang.


...
Bekerja sebagai buruh pabrik di perantauan dengan masyarakatnya yang majemuk adalah sebuah perjalanan yang akan terus saya ingat. Banyak hal yang saya temukan. Banyak hal yang saya pelajari. Sedikit banyak mengubah cara pandang saya terhadap hidup.

Saya belajar tentang keberagaman. Mengenal orang-orang dari berbagai suku, agama, warga negara, dan budaya yang berbeda. Lobam adalah miniatur Indonesia, seperti Jakarta. Melalui teman-teman satu dormitory dan perusahaan, saya bukan hanya belajar menghargai, tapi juga memahami bahwa perbedaan hanyalah ilusi yang kita buat sendiri. Memahami manusia sebagai manusia, tak peduli dengan hal-hal di luar itu.

Saya belajar kelembutan hati dari Kak Bertha, orang Mandailing beragama Katolik yang setiap sahur sering kali membangunkan dengan cara menepuk kaki saya. Saya belajar strata cinta dari Shinta, orang Palembang yang menjadi tulang punggung keluarganya. Saya belajar memperbaiki selera humor dari Kak Iyen, perempuan bersuku Melayu yang mulutnya kadang tak bisa direm tapi ialah satu-satunya "pelawak" yang selalu menghibur kami. Saya belajar tentang kebaikan dari Mbak Nurul, supervisor saya di perusahaan.

Di Lobam inilah juga saya kembali belajar menulis, sesuatu yang sempat saya lupakan bertahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, cerpen saya berhasil menembus media nasional. 

Di tempat yang sama, saya mulai "mencari" Tuhan. Memperbaiki hubungan dari sekadar pencipta dengan hamba menjadi sesuatu yang lebih lekat. Saya yang tadinya keras kepala dan cenderung memaksa ketika berdoa, menjadi saya yang lebih bijaksana memilih keinginan, menjadi saya yang lebih banyak berserah diri daripada mendikte.       

Saya belajar dari banyak orang. Dari banyak hal. Belajar berbahagia dengan cara berbeda.  
...
Namun rindu, sering kali menjadi seteru. Sebahagia apa pun saya di perantauan tak bisa menggantikan kebahagiaan ketika bersama dengan buah hati sendiri. Setiap minggu saya menulis surat kepada Salwa. Meminta adik saya untuk membacakannya agar meski jarak menyekat kami, ia tahu bahwa saya masih ibunya. Ketika ponsel mulai ramai digunakan, saya membeli dua buah. Yang satu saya kirimkan ke rumah. Dua hari sekali saya menelepon demi mendengar suara Salwa yang sedang belajar berbicara.

Di tahun kedua, saya memutuskan untuk pulang. Inilah perjalanan saya yang sesungguhnya, seorang ibu yang pulang. 

Anda tahu bagaimana rasanya dua tahun berpisah dengan buah hati? Anda tahu bagaimana rasanya ketika akhirnya dipertemukan kembali? Sepanjang perjalanan dari Bandara Hang Nadim ke Bandara Soekarno Hatta dada saya tak berhenti berdebar. Langit yang biasanya menjadi pemandangan memukau kali itu seakan menjadi penghalang. Saya ingin cepat mendarat, ingin cepat melanjutkan perjalanan ke Bandung.    

Perjalanan dengan kereta api dari Jakarta ke Bandung adalah hal yang lain lagi. Waktu 3 jam terasa memuai menjadi ribuan. Selama di perjalanan saya tak henti-hentinya melirik jendela, bertanya-tanya berapa lama lagi waktu yang harus saya relakan untuk sampai ke Bandung.  

Selama itu pula benak saya dipenuhi berbagai macam pertanyaan. Apakah Salwa akan mengenali saya? Apakah Salwa akan memanggil saya "bunda" atau sebutan lainnya? Apakah Salwa ...?

Ketika kereta api memasuki Stasiun Bandung, saya bersiap-siap dengan dada masih penuh debar. Saat itu pukul 7 malam, saya disambut dengan udara dingin Bandung yang khas ketika menginjakkan kaki di peron. "I'm home," bisik saya lalu bergegas menuju pintu keluar.

Dan di situlah ia. Berdiri di samping Ibu sambil membawa boneka yang saya kirimkan beberapa bulan sebelumnya. Gadis kecil berambut bob dengan poni mirip Dora, tokoh kartun favoritnya. 

Di setiap langkah kaki, rasa nyeri yang bersarang di dada selama dua tahun perlahan-lahan luruh bersama air mata. Saya berlutut di hadapannya dengan mata berkaca-kaca tanpa mengatakan apa-apa. Ia memandang saya malu-malu, mungkin sedang mengais-ngais memori di benak kecilnya. 

Saya menahan diri untuk tidak mengatakan, "Ini Bunda." Maka saya hanya tersenyum, merentangkan tangan, menjanjikan sebuah pelukan. 

Ia mengerjapkan mata, memandang boneka di tangannya, menoleh ke arah Ibu dan Bapak, lalu kembali menatapi wajah saya. "Bunda ..." bisiknya. Saya mengangguk. 

Perlahan, ia berjalan, lalu melingkarkan tangan di leher saya. Saya memeluknya erat, menciuminya dengan isak tertahan. Dari sudut mata, saya melihat mata Bapak dan Ibu juga berkaca-kaca.

"Bunda pulang, Sayang. Bunda pulang," hanya itu yang sanggup saya katakan.  


...

Hidup, sejatinya memang sebuah perjalanan. Bukan hanya perkara destinasi atau stasi tempat kita berhenti. Bertahun-tahun sudah lewat sejak saat itu, berbagai peristiwa telah saya lalui dari satu perjalanan ke perjalanan yang lain. Tapi perjalanan menuju kebahagiaan saya bukan terletak di langkah kaki, perjalanan saya yang sesungguhnya berada di dalam sini. 

Sejak saat itu saya bertekad untuk tak pernah pergi lagi. Saya ingin menebus tahun-tahun saya yang hilang. 

Sebab bahagia bukan di mana, tapi dengan siapa kita melewatinya. 

~eL

  
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 26, 2015 00:17

Mimpi dan Ilusi

Skylashtar Maryam
An author's blog ...more
Skylashtar Maryam isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Skylashtar Maryam's blog with rss.