Femmy Syahrani's Blog: Catatan Penerjemahan, page 11
February 19, 2011
Aktif-pasif
Teks Inggris:
Statilius's limp form was let down … and finally Cethegus, who screamed and sobbed and put up such a tremendous struggle that two men had to sit on him while a third tied his wildly thrashing legs—in the end they tipped him through the hole head first and he fell with a thud.
Terjemahan pertama:
Sosok lemas Statilius diturunkan … dan akhirnya Cethegus, yang menjerit, terisak, dan meronta begitu kuat sehingga dua orang harus mendudukinya sementara orang ketiga mengikat kakinya yang menendang-nendang liar—akhirnya mereka mendorongnya ke dalam lubang itu dengan kepala lebih dulu, dan dia jatuh bergedebuk.
Setelah disunting:
Sosok lemas Statilius diturunkan … dan akhirnya Cethegus, yang menjerit, terisak, dan meronta begitu kuat sehingga harus diduduki dua orang sementara kakinya yang menendang-nendang liar diikat oleh seorang lagi—akhirnya dia didorong ke dalam lubang itu dengan kepala lebih dulu, dan dia jatuh bergedebuk.
Catatan:
Saya mengubah susunan kalimat ini agar subjek tidak berubah-ubah dalam kalimat panjang ini. Dalam terjemahan yang sudah disunting, begitu Cethegus disebut, subjek tidak berubah lagi, selalu merujuk pada orang ini. Menurut saya pribadi, ini meningkatkan keterpaduan (kohesi) kalimat karena fokus kalimat hanya pada satu orang, tidak berganti-ganti fokus ke beberapa orang.
Bahasa Indonesia lebih luwes beralih antara kalimat aktif dan pasif, tidak seperti bahasa Inggris yang lebih cenderung ke kalimat aktif. Oleh karena itu, keluwesan ini dapat dimanfaatkan dalam terjemahan saat menghadapi kalimat seperti ini.








February 15, 2011
Menerjemahkan kata ganti orang
Dalam pembahasan tentang rujukan (hlm. 181-186) di bukunya, In Other Words, Mona Baker menyebutkan bahwa setiap bahasa memiliki pola rujukan yang berbeda-beda. Dalam bahasa yang satu, mungkin cukup menyebutkan nama seseorang satu kali, lalu dalam teks selanjutnya merujuknya dengan kata ganti orang sampai berhalaman-halaman kemudian. Pembaca dalam bahasa itu sudah langsung mengerti siapa yang dimaksud. Namun, ada pula bahasa lain yang harus lebih sering mengulang nama yang dimaksud untuk mengingatkan pembaca.
Dalam penerjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kata he dan she. Kita tidak bisa selalu menerjemahkan kedua kata ini menjadi dia saja, tetapi kadang-kadang harus menggantinya dengan nama tokoh agar rujukannya menjadi jelas. Agar terjemahan tidak terlalu sering mengulang nama, kita bisa juga memanfaatkan kata lain untuk menggantikan rujukan, misalnya:
* Identitas tokoh: gadis itu, si orang tua, kedua orang itu
* Pekerjaan tokoh: sang raja, si pengacara, pencuri itu
* Hubungan antara tokoh: suaminya, anaknya, atasannya, temannya
Kita tidak perlu khawatir bahwa kita tidak mengikuti perujukan dalam bahasa Inggris secara persis. Toh seperti kata teori, setiap bahasa memiliki pola perujukannya masing-masing. Yang penting adalah terjemahan yang dihasilkan jelas dan enak dibaca.
Contoh:
After her father's death, Mosca's eyes had at least earned her a roof over her head. Her uncle, the older brother of her dead mother, was glad to have someone to take care of his accounts and letters. His niece was useful but not trusted, and every night he locked her in the mill with the account book to keep her out of trouble. This evening he had turned the key upon her as usual, without knowing that he was doing so for the very last time. He was now snoring like an accordion amid sweet dreams of grist and fine grain, with no inkling that his niece was loose yet again and embarked upon a desperate mission.
Setelah kematian ayahnya, setidaknya Mosca memperoleh tempat menumpang hidup berkat matanya itu. Pamannya, kakak mendiang ibunya, senang ada yang mampu menangani pembukuan dan surat-menyurat untuknya. Ia menganggap keponakannya itu bermanfaat, tetapi tak boleh dipercaya. Maka, setiap malam ia mengurung Mosca di penggilingan bersama buku pembukuan agar anak itu tidak menimbulkan masalah. Malam ini ia mengunci pintu dan mengurung keponakannya seperti biasa, tanpa mengetahui bahwa itulah terakhir kali ia melakukan itu. Kini ia sedang mendengkur bak akordeon sambil bermimpi indah tentang bulir halus dan serbuk gilingan, tak tahu-menahu bahwa anak itu lagi-lagi berkeliaran dan tengah mengemban sebuah misi nekat.








February 12, 2011
tell
Tell adalah kata yang umum, dan barangkali paling mudah diterjemahkan menjadi mengatakan atau bilang. "A tells B" diterjemahkan menjadi "A mengatakan kepada B".
Namun, kata ini sebenarnya memiliki makna yang beragam. Misalnya, situs The Free Dictionary mencantumkan sebelas makna, sedangkan Kamus Inggris-Indonesia Echols-Shadily mencantumkan tujuh padanan Indonesianya.
Berikut ini beberapa contoh penerjemahan kata tell yang sering saya temui (tidak mencakup semua definisi yang ada di kamus).
* She told her mother all about her experience during her trip to Italy.
* Dia menceritakan seluruh pengalamannya bepergian ke Italia kepada ibunya.
* He told his wife that a friend is coming for dinner that night.
* Dia memberi tahu istrinya bahwa ada teman yang akan ikut bersantap malam nanti.
* Mother told me to deliver this letter.
* Ibu menyuruhku mengantarkan surat ini.
* My father told me not to smoke.
* Ayahku melarangku merokok.
* I could tell from the way she smiles all day that her date went well last night.
* Karena dia tersenyum sepanjang hari, aku tahu kencannya tadi malam berjalan lancar.
* I can't tell the twins apart.
* Aku tidak bisa membedakan si kembar.
* I tell you, he's the thief!
* Percayalah, dialah pencurinya!








September 2, 2010
they yang bukan mereka
Untuk mengungkapkan suatu pernyataan yang umum, dulu bahasa Inggris menggunakan kata he untuk mewakili laki-laki maupun perempuan.
* A student should hang his labcoat at the designated place.
Namun, kaum perempuan menganggap penggunaan he ini seksis, sehingga muncul istilah he/she dan his/her.
* A student should hang his/her labcoat at the designated place.
Karena istilah ini canggung dan tidak sedap dipandang, banyak orang akhirnya memilih menggunakan pernyataan dengan kata benda jamak.
* Students should hang their labcoats at the designated place.
Perkembangan selanjutnya yang sering saya temui sekarang adalah penggunaan they untuk menghilangkan gender meskipun orang yang dirujuk sebenarnya tunggal.
* If a teacher finds that a student hangs their labcoat at another place, the teacher should reprimand them.
Jadi, saat ini penerjemah harus berhati-hati saat melihat kata they dan variasinya, karena belum tentu bermakna jamak, terutama dalam kalimat pernyataan umum. Untunglah kata ganti orang dalam bahasa Indonesia tidak mengenal gender, sehingga tidak perlu pusing membuat kalimat yang tidak seksis. Saya sendiri lebih memilih kalimat berkata benda tunggal dalam menyusun kalimat Indonesianya, bagaimana pun bentuk kalimat Inggrisnya.
* Murid harus menggantung jas labnya di tempat yang ditentukan.
Kalimat dengan kata benda jamak hanya menghamburkan kata. Apa lagi, jika kalimatnya panjang atau berderet beberapa sekaligus, pengulangan kata mereka akan terasa canggung. Kata dia dan partikel -nya lebih singkat dan meningkatkan keterbacaan.
* Murid(-murid) harus menggantung jas lab mereka di tempat yang ditentukan.








August 12, 2010
I wish (1)
Dalam pekerjaan menerjemahkan, saya sering menemukan ungkapan I wish yang diikuti anak kalimat past tense. Ini berarti bahwa hal yang diungkapkan dalam anak kalimat tersebut adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Biasanya saya menerjemahkannya menjadi salah satu dari tiga alternatif berikut, tergantung konteksnya.
* I wish I could remember what my grandfather looked like, but I was still very young when he passed away.
* Aku ingin sekali bisa ingat wajah kakekku, tetapi aku masih kecil sewaktu dia meninggal.
* It's raining cats and dogs, and I wish I brought my umbrella.
* Hujan turun lebat sekali, dan aku menyesal tadi tidak membawa payung.
* I wish he were here.
* Andai saja dia ada di sini.
Ada juga yang menerjemahkan frasa ini menjadi aku berharap. Tetapi, menurut saya ini kurang pas karena kata harap menyiratkan bahwa si pembicara merasa hal yang diharapkannya masih bisa tercapai, dan makna kalimatnya menjadi berbeda. Mari kita rasakan makna kalimat-kalimat ini:
* Aku berharap aku bisa mengingat wajah kakekku.
* Aku berharap aku membawa payung.
* Aku berharap dia ada di sini.
Jika diterjemahkan balik, menjadi:
* I hope I can remember what my grandfather looked like (after seeing his photos again).
* I hope I will bring my umbrella (I will not forget to bring it).
* I hope he is here (he hasn't gone somewhere else).








April 13, 2010
return (home)
Kata return paling sering diterjemahkan menjadi kembali. Tetapi, jika tujuannya ke tempat asal si subjek, misalnya kembali ke rumah, kembali ke kota sendiri, kembali ke negara sendiri, kita dapat menggunakan kata pulang saja, dan jika konteksnya cukup jelas, kita dapat menghilangkan kata "rumah".








January 26, 2010
look like
"She looks like her father. "
Bagaimana cara menerjemahkan kalimat ini?
"Dia terlihat seperti ayahnya."
"Dia tampak seperti ayahnya."
Yang kusukai:
"Dia mirip ayahnya."
Lebih singkat, dan kurasa lebih lazim diucapkan oleh penutur bahasa Indonesia.








May 1, 2009
The Necessity of Influence: A Conversation with Damion Searls (Part II, Translation)
Omivoracious menayangkan artikel wawancara dengan Damion Searls, seorang penulis-penerjemah. Artikel pertama tentang sisi kepenulisannya, artikel kedua tentang sisi kepenerjemahannya.
"In general I think poets understand better than prose writers (and editors and readers of prose) that it's much more important to be a good writer in the language you translate into than fluent in the source language. It's easy to work with native speakers and consult about difficult words or sentences; it's hard to write a good sentence, and you can't get much help with that. What matters is whether the result, the book in English, is as powerful as the original."








March 19, 2009
one step forward, two steps back
"When I took one step forward, she took two steps back." Kalimat ini dapat diterjemahkan menjadi, "Saat saya mengambil satu langkah ke depan, ia mengambil satu langkah ke belakang." Namun, saya kira kalimat akan lebih hemat dan wajar jika diterjemahkan menjadi, "Saat saya maju selangkah, ia mundur dua langkah."








December 17, 2007
brothers and sisters
Penggambaran hubungan saudara kandung dalam bahasa Inggris dan Indonesia berbeda. Dalam bahasa Inggris, kata yang paling sering digunakan adalah brother dan sister, yang secara otomatis membedakan jenis kelamin. Jika usia perlu dibedakan, barulah ditambahkan kata older, younger, big, little, dan sebagainya. Sebaliknya, dalam bahasa Indonesia, kata yang paling sering digunakan adalah kakak dan adik, yang secara otomatis membedakan usia, dan baru ditambahkan lelaki atau perempuan jika jenis kelamin perlu dibedakan.
Secara maknawi, tidaklah keliru jika brother diterjemahkan menjadi saudara lelaki atau saudara, dan sister menjadi saudara perempuan atau saudari. Namun, penerjemahan seperti ini menimbulkan pergeseran penekanan, dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Kata yang tadinya digunakan secara wajar dalam bahasa sumber tanpa penekanan apa-apa, memperoleh penekanan jenis kelamin dalam bahasa sasaran. Selain itu, kewajarannya pun hilang.
Misalnya, seseorang bertanya kepada rekannya, siapa perempuan yang menjemputnya sepulang kerja kemarin. Yang ditanya menjawab, "That was my sister." Kalimat ini bisa saja diterjemahkan, "Dia saudara perempuanku." Namun, dalam percakapan bahasa Indonesia sehari-hari, tentu lebih wajar jika dia menjawab, "Dia adikku" atau "Dia kakakku."
Dengan demikian, aku sendiri lebih suka menerjemahkan brother dan sister dengan kakak dan adik, dengan melihat konteks untuk mengetahui perbedaan usia orang-orang yang dirujuk dalam tulisan.
Contoh lain yang terkait:
Kalimat asal: How many brothers and sisters do you have?
Alternatif terjemahan: Kamu punya berapa kakak dan adik? Kamu berapa bersaudara? Kamu anak keberapa dari berapa bersaudara?









