Mawar Safei's Blog, page 109

February 8, 2017

Ke Laut JawiBerlayar berbelok-belok,Sauh dibongkar di tem...


Ke Laut Jawi

Berlayar berbelok-belok,
Sauh dibongkar di tempat tenang;
Yang tinggal hati tak elok,
Yang pergi hati tak tenang.


Saya ingat pantun sarat tamsilan ini pernah kami gunakan dalam sebuah seminar yang dianjur. Mendoakan yang pergi, memujuk yarng ditinggal. Pantun ini juga dalam mengenang nenda yang jauh di Laut Jawi. Nenda yang suka berpantun, bersyair, menyanyi dan menurut cerita lama, pernah ada hubungan dengan seorang pelakon masyhur Seri Mersing. Aduhai. Foto ke laut jawi yang pernah dititip sahabat yang punya narasi panjang tentang pantai dan gelombang. Foto yang saya rapikan kembali.





 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 08, 2017 17:29

February 6, 2017

Laluan HalimunanSuka melihatnya setiap kali melintasi blo...

Laluan Halimunan


Suka melihatnya setiap kali melintasi blok dari ruang kerja saya ke pejabat utama. Kali ini ia dirakam dari penjuru yang berbeda. Ternyata ia membawa tafsiran yang tidak sama. Begitulah ia menjadi laluan halimunan akibat tafsiran yang berjarak. Bukankah kita sering  menanggap hal yang sama dengan mata yang berbeda. Itu kata kunci yang kerap saya beritahu mahasiswa, menjadi penulis harus mempunyai mata yang lain, tidak akan jadi persis dengan orang di sebelah. Minggu hadapan kuliah bermula lagi, saya akan bertemu dengan mahasiswa yang harus melihat subjek dengan kepelbagaian peka rasa.Terima kasih sedalamnya kepada sahabat yang menitip foto ini. Ia menawarkan asuhan.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 06, 2017 20:30

February 5, 2017

Jalan takdirMelewati jalan ini menuju kampus, saya sering...



Jalan takdir
Melewati jalan ini menuju kampus, saya sering mengenang nenda yang jauh. Betapa saya rindu, betapa saya akan terus mencintai. Rindu dan cinta akan kasih sayangnya yang terus tumbuh hingga ke akhir nafas saya. Subhanallah. Mengapa saya mengenang nenda di jalan (takdir) ini? Mendongak pohon yang tinggal ranting dan dahan kosong, saya pernah bertanya tanya sendiri, inikah jalan akhir saya nantinya. Sewaktu nenda berpulang, ya beberapa hari lagi menggenap empat tahun, siapa pernah menyangka jalan yang digunakan setiap hari adalah jalan yang dilalui menuju penempatan abadi. Allah ya Allah.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 05, 2017 13:19

February 3, 2017

A n A lagi....Dalam rusuh seminggu ini saya menyantuni A ...


A n A lagi....
Dalam rusuh seminggu ini saya menyantuni A dan A, menuju saat perpisahan kami. Aneh apabila mengenang ada tarikh tertentu yang sudah kita tahu, pada tanggal itu kita akan mula kehilangan.  Bagaimana nanti saat saya memerlukan sahabat untuk menuang rasa apabila AM atau sesiapa sahaja di rumah ini membuat angin taufan saya berputar ligat. Perit memang. Nyeri pasti. Sedang kasih dan sayang kian mula saya satukan, saya terpaksa memilih jalan ini. A dan A seperti sangat mengerti mata kalbu yang saya titip setiap kali saya  berdoa di hadapan mereka. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 03, 2017 16:25

February 2, 2017

Keluar dari wad AM tempohari, pertama yang saya cari...

Keluar dari wad AM tempohari, pertama yang saya cari adalah coklat. Zahar dan AM menemani saya ke CS. Seperti keluar daripada kurungan halimunan, saya mendapatkan FR, Whittaker's dan sangat bahagia menerima kehangatan matahari. Alhamdulillah. Terima kasih kepada semua sahabat yang mendoakan AM dan masih terus mendoakan. Amat saya hargai sedalamnya. Saat mengetik ini, saya membaca kembali pesanan ringkas daripada HIAZ antaranya dititip pujukan al-Bukhari: Tidaklah Allah menurunkan suatu ujian atau penyakit melainkan  Allah menurunkan sama penyembuhnya. Saya mencicip Reese's dengan linangan airmata. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 02, 2017 20:37

February 1, 2017

Ternyata saya masih gembeng. Pulang ke rumah selepas dua ...


Ternyata saya masih gembeng. Pulang ke rumah selepas dua malam di wad AM, saya bertambah kasihan melihat AM. Saya langsung tidak menoleh basikalnya yang berdiri di bahu pintu pagar rumah. Saya seperti mahu membuangnya ke sungai. Saya sudah mula ada alahan dengan "basikal." Ingatan dari Dr Azaiddin: tidak ada bola, tidak ada basikal untuk dua tahun ini. Kasihannya anak mummy. Saya mula memikirkan pengisian lain untuk AM yang ternyata masih rancak walau tangan kirinya tergantung untuk empat ke enam minggu ini. Sesekali saya melihat AM seperti si jenjang gantungan Togari di ruang kerja. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2017 21:17

January 31, 2017

Pasangan sahabat AM, Kamila dan Khayra datang berziarah. ...


Pasangan sahabat AM, Kamila dan Khayra datang berziarah. Saya sangat terharu dengan setiap ziarah hatta hanya yang singgah dengan mata qalbu. Saya sangat rasa diiringi dalam berjarak dan diam. Ujian hanya datang di pintu rumah yang disayangi Allah. Sabar, solat dan bersyukurlah. Pujukan yang selama ini saya simpan dalam saku, kali ini diucapkan Ibu K dan K, sahabat rapat saya. Cukuplah Allah bagiku dan Dialah sebaik-baik Penolong. Itulah penuntun yang karib. Itu juga penguat saat K dan K sekeluarga berdepan dengan ujian besar di penjuru tahun lalu. Saya mendakap K dan K yang comel lalu bisik Kamila, mata auntie sudah berkaca. Dan saya semakin jadi perempuan tua yang sangat cengeng!  Bukan kepalang malunya saya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 31, 2017 13:00

January 30, 2017

Aduhai. AM patah tangan lagi. Ini kali ketiga. Jatuh basi...



Aduhai. AM patah tangan lagi. Ini kali ketiga. Jatuh basikal. Jatuh di padang bola. Jatuh basikal. Allah ya Allah. Terima kasih kepada beberapa sahabat rapat yang saya hubungi khusus untuk mendoakan AM. Saya menjunjung tinggi doa yang dipohon. Dr Azzaidin yang sekali lagi menangangi AM di dewan bedah hanya menggeleng. Astaghfirullah. Saya semakin nyeri memasuki tahun baru. Hari lahir AM dalam bulan Januari menjadi titik yang sering mendebarkan saban tahun sejak 2013. Mudah mudahan AM lebih berhati-hati...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 30, 2017 22:38

January 28, 2017

TSISudah ada kawan-kawan yang bertanya harga. Saya mengak...

TSI
Sudah ada kawan-kawan yang bertanya harga. Saya mengaku saja, saya sangat malu untuk bercerita jual buku. Ikutkan hati, saya mahu hadiahkan kepada mereka yang bertanya dan berminat untuk mendapatkannya. Namun pendirian kami bertiga adalah membantu Penerbit UPM. Jadi terpaksa saya maklumkan butiran ini. Harga di kedai buku UPM adalah RM58.00. Harga kami adalah RM45.00 dan jika perlu menggunakan perkhidmatan pos adalah RM50.00. Aduhai. Boleh hubungi saya lanjut. Saya dahului dengan ungkapan ini: dengan kerendahan hati saya dan dua sahabat mengucapkan   terima kasih atas perhatian Sdr.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 28, 2017 13:09

Buku terbaru kamiIa lambang persahabatan. Ia lambang kere...

Buku terbaru kami


Ia lambang persahabatan. Ia lambang kerendahan hati. 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 28, 2017 00:14

Mawar Safei's Blog

Mawar Safei
Mawar Safei isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Mawar Safei's blog with rss.