Pandji Pragiwaksono's Blog, page 31

January 19, 2012

Indonesia yang luar biasa

Buku itu ajaib bagi saya


Untuk orang lain, buku adalah tumpukan halaman bertulisan dibungkus sampul bergambar


Tapi saya kalau lihat buku, baik dalam format fisik maupun digital, melihat itu sebagai ilmu dalam kemasan.


Ilmu adalah dasar kebangkitan sebuah bangsa


Apalagi saya meyakini "We are what we know"


Kita adalah hasil dari keputusan kita dan pengambilan keputusan kita berdasarkan wawasan kita.


Maka semakin luas wawasan kita, semakin banyak pertimbangan dalam pengambilan keputusan, semakin dalam dasar pengambilan keputusan tersebut.


Ketika saya menulis

Nasional.is.me, tujuannya hanya agar orang orang bisa semakin mencintai dan optimis terhadap Indonesia.


Setelah sudah cinta dan optimis, lalu apa?


Pertanyaan yang sering saya dapatkan.


Itulah mengapa sekarang setelah rampung menulis "Merdeka Dalam Bercanda" (buku saya tentang Stand-Up Comedy) saya sedang menulis buku tentang bagaimana cara membangkitkan Indonesia dari sudut pandang saya. Tahap demi tahap


Bukunya masih lama terbitnya, masih di semester ke 2 tahun ini.


Kelak akan jadi ilmu yg menurut saya pantas untuk saya bagikan seluas luasnya.


Ilmu dalam kemasan alias buku, banyak bertebaran di toko toko buku. Tapi ada serangkaian buku yang menurut saya akan jadi dasar kebangkitan Indonesia.


Kebetulan, saya kenal semua penulisnya.


Buku buku ini, apabila ilmunya diserap oleh seseorang dan terutama dipraktekkan akan menciptakan individu yang saya yakini bisa membangkitkan Indonesia


1: Untuk Indonesia Yang Kuat: 100 langkah untuk tidak miskin, oleh Ligwina Hananto


Buku ini, adalah dasar dari menjadi individu yg mampu membangkitkan Indonesia. Tidak bijak rasanya untuk mengurusi orang orang lain kalau diri sendiri masih berantakan hidupnya. Jadilah individu yg kuat secara finansial karena yang menopang ekonomi bangsa adalah kelas menengah yg jumlahnya paling banyak di Indonesia.

Amerika rontok ekonominya karena rakyatnya hidup dari hutang. Terbiasa berhutang untuk ini dan itu padahal tidak mampu untuk membayar cicilan2 atas banyak sekali hutang


2. Your Job is not your career & Ultimate you, oleh Rene Soehardono


Memahami apa yang akan jadi pilihan karir kita, menurut saya krusial untuk kesuksesan individu tersebut.

Memahami siapa diri kita seutuhnya, menurut saya adalah langkah besar pertama menuju kebangkitan setiap individu.

Buku ini membebaskan kita dari menjadi zombie zombie yang mengisi bumi dengan hanya melakukan rutinitas. Berkegiatan tanpa hati, dan pikiran yang melayang ke mana mana


3. Creative Junkies , oleh Yoris Sebastian


Bangsa yang kreatif bukan hanya akan jadi bangsa yang berkarya, tapi juga jadi bangsa yang solutif.


Saya percaya bahwa Indonesia akan dibangkitkan karya demi karya. Maka itu artinya, Indonesia butuh lebih banyak orang untuk berkarya dan orang orang itu harus lebih mampu dalam mengatasi masalah masalah yg kerap kali muncul dalam berinovasi.


Saya ingat kutipan lirik Tompi dalam lagu saya yg berjudul "Ada yang salah". Kurang lebih begini liriknya "Kalau negri ini bukan negri babu, ayo anak negri mana karyamu?"


4. Dreamakers oleh Alanda Kariza


Hanya 1 pembeda antara mereka yang menjalani hidup dengan antusias dan mereka yang tidak: Keberanian untuk mewujudkan mimpi.


Mimpi, selama bukan mimpi buruk, adalah sesuatu yang indah.


Lebih indah lagi, kalau mimpi tersebut bisa jadi kenyataan.


Buku Alanda ini belum rilis tapi saya sudah baca isinya. Ketika rilis, buku ini saya yakini akan memicu keberanian dan keinginan dalam benak setiap orang untuk mewujudkan mimpinya


Inilah yg Indonesia nanti nantikan, orang orang yang benar benar HIDUP. Orang yang antusias adalah orang yang tahu arah hidupnya.


Bayangkan pemuda kita, adalah seperti itu. Luar biasa bangsa kita jadinya.


5. Young On Top, oleh Billy Boen


Sukses pada usia muda, bukan hanya sebuah keinginan setiap anak muda saat ini. Tapi juga yang dinanti nanti oleh Ibu Pertiwi.


Bayangkan, Bung Karno pernah berkata "Beri aku 10 pemuda, dan aku akan mengguncang dunia". Bisa dibayangkan kalau 10 pemuda ini adalah pemuda yang sudah sampai dipuncak pencapaiannya. Bukan hanya mengguncang, mereka bisa mengubah dunia.


Bayangkan, ada individu yang menghidupi buku buku di atas, kemudian dibalut dgn kecintaan dan semangat kepahlawanan yang luar biasa terhadap Indonesia sehingga bersedia jadi bagian yang membangkitkan Indonesia


Bayangkan individu seperti itu ada banyak.


Bayangkan seperti apa Indonesia jadinya.


Indonesia yang luar biasa

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 19, 2012 19:13

January 18, 2012

Menikmati karyanya sendiri

Posting ini, diawali oleh banyaknya orang yang menanyakan hal yang sama:


Boleh nggak sih ketawa pas kita lagi Stand-Up?


Pertanyaan itu datang karena 2 hal, pertama karena saya sering tertawa ketika stand-up (terutama setelah melemparkan punchline) dan kedua karena di Stand-Up Comedy Indonesia, Insan Nur Akbar, peserta dari Surabaya pernah dikritik karena tertawa dalam Stand-Upnya yg membuat performanya justru terkesan garing


Nah, jawaban saya sederhana. Seorang comic boleh ketawa, selama ketawa itu tulus. Real. Bukan dibikin bikin.


Akbar mengakui waktu itu dia ketawa untuk memberi efek lucu pada bitnya. Ada juga pengaruh grogi. Nampak memang. Ketawanya dibuat buat.


Saya, tertawa karena tidak bisa menahan tawa.

Bagi saya, kenyataan yang saya lempar dalam bit bit stand-up itu lucu. Dan kelucuan itu tak tertahankan oleh saya.


Jangankan Stand-Up, dari album pertama, kedua, ketiga dan nanti di tengah tahun ini, album ke empat, saya banyak tertawa dalam lagu lagu saya (cth paling gampang lagu LXIX)


Waktu saya ospek kuliah, saya sering dihukum karena tidak bisa menahan ketawa (saya kuliah di fakultas seni rupa dan desain, ospeknya memang lucu).


Lagipula, semakin banyak video stand-up yang ada tonton, anda akan semakin sadar. Sangat banyak comic yang tertawa ketika lagi Stand-Up: Chris Rock, George Carlin (terutama ketika era 70an-90an), Richard Pryor, Eddie Murphy, adalah nama nama legendaris. Semuanya tertawa menertawakan bit-nya sendiri ketika Stand-Up.

Russel Peters, Dave Chapelle, Nick Swardson, semua tertawa ketika Stand-Up.


Mengapa? Karena menurut saya mereka menikmati karya mereka sendiri.


Dan itu wajar


Setiap orang yang berkarya harusnya bisa menikmati karyanya sendiri.


Aneh kan menonton musisi yang membawakan lagunya sendiri males malesan? Setiap musisi pasti dengan caranya sendiri menikmati karyanya ketika sedang dia bawakan.


Saya suka mendengarkan lagu saya sendiri. Ini bukan narsis, ini justru yang benar.


Saya bermusik bukan utk orang lain kok, saya bermusik sebagai bentuk berkesenian, saya berkarya untuk kenikmatan saya sendiri.

Setiap lagu yg saya tulis dan rekam adalah lagu yg saya ingin dengar, lagu yg tidak saya temukan di dunia ini, maka saya buat sendiri.


Musisi macam apa yang bikin lagu supaya orang lain senang tapi lagunya tidak membuat senang dirinya sendiri?


Comic macam apa yang nulis bit supaya orang lain ketawa tapi dia sendiri tidak merasa itu lucu?


Syarat utama orang yang berkarya, adalah bisa menikmati karyanya sendiri

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 18, 2012 19:10

January 16, 2012

The Real Thing

I judge a school by its environment

I judge a hotel by its breakfast

I judge a restaurant by its fried rice

I judge a book by its praise


Nobody judge a book by its cover anymore


We now look for the praise on the back of the cover. Praises from people we know who (supposedly) read the book and told us how they think of it.


That's also how people judge a person nowadays, from their reputation


With so many open window towards information, there are so many ways to find out about a person


Looks can be deceiving, but the words you say and the action you take, is the real thing.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 16, 2012 23:25

January 15, 2012

Seburuk itukah pengaruh asing?

Ada orang orang yg bilang kultur barat buruk untuk kita


Paranoid sekali


Padahal tidak semua kultur barat itu buruk, sebagaimana tidak semua yang jadi kultur timur itu baik


Lagipula siapa sih yg pertama kali membeda bedakan barat dan timur.


So seggregated.


Apapun itu, entah pengaruh TV, entah pengaruh kultur "barat", tidak akan berdampak buruk kepada kita selama kita kuat dalam mengenal karakter diri kita sendiri


Saya suka sekali komik jepang dan amerika. Entah berapa banyak uang habis dulu utk beli Kungfuboy, Kenji, DragonBall, Ashura, Shoot. Juga Spiderman, Ironman dan Batman.

Begitu menyukai komik komik tersebut, sehingga saya penasaran mengapa di Indonesia belum ada komik yg menembus kultur pop. Meledak hingga merchandise-nya diburu fansnya. Dari kaos hingga mainannya.

Sekarang, saya sibuk bersama tim mengerjakan H2O. Komik karya anak Indonesia diterbitkan oleh kolamkomik.com, penerbitan komik online Indonesia.


Saya suka sekali dgn kota Melbourne. Kotanya nggak gimana gimana banget, nggak mewah dan nggak penuh dgn mal mal megah. Tapi jalannya bagus, sistem parkirnya bagus, transportasi kotanya bagus (walau memang bentuk kotanya ga seperti kita), perpustakaan kotanya bagus dan harga bluray murah.. Hehe.

Pulang pulang ke Jakarta, bertemu dgn semrawutnya kota ini, saya langsung berpikir bagaimana caranya Jakarta bisa perbaiki dirinya.

Saya teringat pemilihan Gubernur yang akan terjadi tahun ini. Memilih pemimpin, penting utk perubahan kota.

Saya belum tahu, tapi tanggung jawab saya utk kota yg lebih baik adalah mencari tau cagub terbaik dan mendukungnya


Suka dgn stand-up comedy, banyak comic favorit saya (err, semua tepatnya) adalah orang Amerika: Chris Rock, George Carlin, Richard Pryor, Dave Chappelle, Alonzo Bodden, Robin Williams, dll


Katanya, Stand-Up Comedy itu barat banget tapi kalau mereka menonton Asep Suaji, Sammy DP, Luqman, Ryan Adriandhy. Ernest Prakasa, mereka akan sadar: Indonesia banget.


Saya dengan Stand-Up Comedy ingin membawa citarasa baru dlm komedi dan ingin membuka hati serta pikiran orang Indonesia dgn mengangkat kebenaran kebenaran tabu dan kritis yg hanya berani org bisikkan di warung warung kopi ke atas panggung di hadapan ratusan, kelak ribuan orang

Bhinneka Tunggal Tawa adalah buktinya


Suka dgn hiphop, Amerika banget. Rapper favorit saya, Amerika banget juga: Jay Z, Kanye West, Eminem, Talib Kweli, Public Enemy.

Tapi siapapun yang sudah mendengar 3 album saya dgn total lebih dari 45 lagu yg pernah saya rilis akan tahu bahwa isinya penuh dgn ke-Indonesiaan. Penuh usaha utk membangkitkan Indonesia lewat provokasi provokasi ber-rima di atas hentakan musik hiphop.


Suka dgn Nike. Suka banget bahkan. Tapi kesukaan saya dgn Nike membuat saya bertanya tanya sendiri: Kenapa tidak ada sepatu olahraga lokal yg dipakai orang2 Indonesia dgn bangga? Kenapa tidak ada kaos kaos basket merk Indonesia yg mengisi GOR Basket Indonesia?

Akhirnya saya menawarkan diri (ya betul, menawarkan diri) kepada League untuk jadi Brand Ambassador mereka. Karena saya ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwa League itu keren. Tentu saya punya sepatu Nike, tapi saya tidak mau membantu mereka. Saya ingin membantu League.

Juga 2004 saya mendirikan REF Basketball Clothing karena saat itu (bahkan hingga sekarang) tidak ada merk kaos basket Indonesia yg penetratif kpd kultur basket Indonesia itu sendiri.

Hari ini, saya tersenyum setiap kali saya masuk GOR Basket di kota kota tertentu dan menemukan anak anak muda menggunakan kaos saya.


Jadi, seburuk itukah pengaruh asing?

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 15, 2012 20:21

January 12, 2012

Bahagia itu sederhana..

I use to love going out with different girls.


Until I came home to an empty home.


No matter how fun it was during the day, I came back home to find myself alone.


And then there's silence.


There will come a day, where you'll trade the excitement of having sex with a lot of people with the comfort of living with 1 person


The lovely feeling of coming home, is the kind of peace you can get without having to go through war.


Bahagia itu sederhana :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 12, 2012 19:19

January 10, 2012

Make sense?

Sering bgt org protes soal TV yg katanya "semena mena" mengambil video di youtube tanpa ijin yang upload video.

Malah ditulisnya "Courtesy of youtube"


Protes ini meluas, semua orang menyalahkan TV karena kelakuan yang menurut mereka "sembarangan"


Betulkah TV salah?


Coba kita telaah sedikit


Pertama:

Ketika kita bikin akun youtube, di terms and condition ada tulisan yang menyatakan bahwa semua video yang diupload ke youtube jadi milik youtube (atas alasan tersebut mereka berhak menghapus video video yg sekiranya melanggar norma atau hukum)


Banyak yang tidak sadar ada tulisan tersebut di youtube karena ketika bertemu dgn terms and condition biasanya kita lsg tick "I have read and agreed with the terms and condition" tanpa benar benar baca hehehe


Ke dua:

Coba perhatikan, di youtube sering banget video yang dia upload bukanlah video orisinil yang dia kerjakan.

Coba lihat video2 clip sepakbola yg bertebaran di youtube. Yg ngedit mungkin pemilik akun tsb, tapi dia nyomot dari tayangan TV dan tentunya, tanpa ijin.

Atau ketika seseorang nonton konser Kanye West dan dia merekam diam diam dan tanpa ijin Kanye dia upload video tersebut apakah itu berarti video itu milik si pengupload?

Banyak banget video youtube yang bukan benar benar milik di pemilik akun.

Apalagi kadang nama nama akun youtube aneh aneh

Masak TV mau nayangin video youtube kemudian ditulis "Courtesy of superstud17″ ??


Nah, mengingat 2 poin di atas, lalu apa keputusannya?


Menurut gue udah paling bener TV bilang "Courtesy of youtube" karena pertama udah jelas semua video di youtube jadi miliknya youtube dan belum tentu si pengupload benar benar pembuat dan pemilik video


Make sense?


PS: Upload itu bahasa Indonesianya Unggah.

Biar tau aja :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 10, 2012 07:56

January 8, 2012

Kalau ga kiamat :p

Tahun 2012 akan jadi tahun yg sangat menarik.


Pertama, #BeraniMengubah memasuki fase pelatihan dan akan mulai mewujudkan konsep yg digagas para peserta terpilih untuk menjadi kenyataan. Sejak lama gue meyakini bahwa lebih dari menuntut perubahan, menciptakan perubahan adalah tanggung jawab pemuda. Bahwa pemudalah pelaku perubahan dgn kedua tangannya sendiri.

Ide ide yang masuk dan terpilih semuanya keren. Sekarang waktunya kami mendiskusikan dan mencari cara utk memastikan ide ini bisa jadi kenyataan. Efektif, efisien, dan bisa dipraktekkan di banyak daerah di Indonesia

Exciting!

Can't wait to learn new things during the process


( Utk yg ketinggalan informasi, coba buka pandji.com/beranimengubah utk lebih paham kampanye ini )


Ke dua, album ke 4 juga akan rilis tahun ini. Akan ada sesuatu menarik yg akan saya rilis pada tanggal turunnya Soeharto :)

Album ini, saya kerjakan dengan banyak sekali keresahan dalam hati berkaitan dengan politik, kepahlawanan, sejarah dan belenggu yg menyulitkan kita untuk maju. Belenggu yg dipasang pada era Orba

Untuk saya pribadi, album ini seperti sebuah teriakan penuh emosi.

Album ini dikerjakan dibawah pengaruh kondisi Indonesia yang saya lihat dan pengalaman sepanjang 2011, termasuk menonton langsung Public Enemy hehe


Ke tiga, H2O juga akan rilis tahun ini. Salah satu cita cita sejak lama, sejak kuliah tepatnya, akhirnya akan jadi kenyataan.

Tim yang tepat sudah terbentuk

Harusnya memang, rilis bulan ini. Tapi lebih penting dari sekedar rilis tepat waktu, adalah kesiapan timnya sendiri

Maka saya memutuskan untuk mengundurkan waktu rilisnya.

H2O adalah komik yang menceritakan ulang kisah Ramayana dgn plot yang sama persis dgn Ramayana klasik. Bedanya, ini diceritakan dengan situasi dan kondisi yg lebih kekinian.

Tokoh utamanya adalah seorang mahasiswa Bandung yang gemar dgn dunia robotik.

Sounds familiar doesn't it? :)


Ke empat, saya akan rilis 2 buku tahun ini. Yang pertama tentang Stand Up Comedy dan yang kedua tentang menciptakan perubahan. Dua hal yang mengisi kepala saya sejak lama.

I love writing so these books will be fun to work on and hopefully fun to read

Buku tentang Stand Up Comedy diproyeksikan rilis Februari


Ke lima

Akan menarik melihat perkembangan Stand Up Comedy tahun ini.

Perasaan saya mengatakan tahun ini akan terjadi penyusutan.

Akan mulai keliatan mana yang benar benar cinta stand up comedy, mana yang ikut ikutan.

Yang cuman pengen tau, cuma ikut ikutan akan mulai mundur teratur

Akun komunitas yang benar benar kuat dan terorganisir akan bertahan, akun komunitas yang cuma ikut ikutan akan mulai menghilang

Ini wajar karena hukum rimba berlaku di mana mana.

Nanti yg bertahan, akan mengawal stand up comedy memasuki industri.

Tahun ini, comic akan bisa hidup dari Stand Up Comedy

Amin


Ke enam, dengan gugurnya Provocative Proactive di MetroTV mulai pertengahan Februari nanti maka akan menarik melihat acara acara baru yg akan digagas oleh tim random

Komitmen kami adalah membuat acara TV yg keren. Edukatif. Politik akan jadi ciri khas walaupun tidak menutup tematik lain dalam acara yang kami gagas.

Memang saya akui, idealisme dan keberanian kami membuat kami susah untuk bergerak dgn nyaman di bawah mikroskop KPI dan pemerintah.

Tapi itu adalah peran kami.

We speak for those who can't

We fight for those who's weak.

Kami tidak mencari rating, kami mencari kebenaran dan dengan itu, perubahan.


Aaaaah, 2012..

2012 akan jadi tahun yang menarik…


Kalau ga kiamat :p

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 08, 2012 18:31

January 6, 2012

The joy of waking up every morning

I wish only to live a life that is full of happiness


My happiness doesn't come from what I have or bought.


It is from what I accomplished


What I achieved


My achievements doesn't come without failure


Hence, my happiness doesn't come without despair


Living isn't really about winning, its about the joy of waking up every morning

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2012 18:15

the path you choose…

"Pekerjaan" ibaratnya mobil yang diberikan kepada kita

"Karir" ibaratnya jalan yg kita pilih.


Kalau mobilnya rusak, atau diambil lagi oleh yg ngasih ke kita, bukan berarti kita berhenti melanjutkan perjalanan.


Perjalanan lewat jalan yang kita pilih bisa terus berlanjut. Bisa jalan, atau ambil kendaraan yang berbeda, tapi yang pasti jalan terus.


Mungkin itu maksudnya Rene Soehardono dgn "Your job is not your career"


Your job was given to you. Your career is the path you choose.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2012 07:26

December 30, 2011

Susah Tapi Pasti Bisa (part 20 – end)

Usai sudah


Usai sudah Bhinneka Tunggal Tawa


Usai sudah segala persiapan, perjuangan, untuk menutup tahun ini dgn prestasi


Niatnya, hanya 3:


1) Pembuktian diri. Bahwa saya bisa jadi seperti mereka yang saya kagumi. Chris Rock. George Carlin. Richard Pryor. Dave Chapelle, Russel Peters, Alonzo Bodden.

Saya bisa stand up sejam dan bisa membungkusnya dalam acara yang berkelas, bergengsi. Saya lakukan semua dgn benar. Bayar ijin. Bayar pajak. Saya sadar teman teman akan belajar dari sini.


2) Memberi hadiah utk pecinta Stand Up Comedy di Indonesia. Ini adalah tahun yang luar biasa. Maka sepantasnya ditutup dgn luar biasa. Niat ini, ditangkap baik oleh teman teman se Indonesia. Terbukti, Bhinneka Tunggal Tawa jadi saksi Bhinneka Tunggal Ika.

Ada yg dari Aceh, Pontianak, Jogja, dan lain lain. Ada comic comic besar Indonesia hadir malam itu. Ada orang orang media hadir.

Ini persembahan saya untuk semua


3) Sebagai alat perjuangan. Stand Up Comedy jadi media pelepasan pemikiran. Seperti juga buku dan album hiphop saya, bhinneka tunggal tawa jadi kesempatan saya mengutarakan pemikiran, meledakkan perasaan. Sebuah terapi. Cocok untuk menutup tahun dgn perenungan


Malam itu, terjadi karena bantuan kawan2. Dari Anes , Zaindra, Abe. Lalu Shani dan tim dokumentasi, hingga Ernest sebagai Koh-mandan dan pasukannya: Iam, Adjis, Arief, Ence, Kumaan, Dimas dan Giyna.


Para pembuka juga tampil luar biasa: Sammy, Rindra, Asep, Luqman, Ernest.


Hasil keuntungan, kami bagi sama rata tanpa ada yang lebih banyak, tanpa ada yang kurang.


Mungkin kami semua berpikiran hal yang sama: Bukan uang yg dicari, tapi kepuasan berkarya dan mencetak sejarah.


Lagipula, "bayaran" tertinggi untuk saya pribadi adalah ketika saya melihat teman teman comic tertawa terbahak bahak menonton saya.


Terhormat rasanya mendapat apresiasi dari orang orang yang kita hormati


Saya pribadi, harus berterima kasih kepada banyak pihak atas set (satu keseluruhan standup yg terdiri dari sejumlah bit) Bhinneka Tunggal Tawa.

Set tersebut, diinspirasikan banyak orang.


Dana @weztepha, adalah inspirasi dari penutupan Bhinneka Tunggal Tawa dgn callback yg bertumpuk. Saya pertama kali seumur hidup melihat itu di comedy cafe, dilakukan olehnya. Malam itu saya bilang kepadanya betapa mengagumkannya callback bertumpuk itu. Sebelum Bhinneka Tunggal Tawa, saya bilang penutup saya terinspirasi oleh dirinya


Raditya Dika, pada beberapa malam sebelum Bhinneka Tunggal Tawa, saya melihat efek dari penanaman emosi yg total dalam setiap bit. Acting Out yg maksimal.

Itu adalah malam taping StandUpComedyShow MetroTV spesial malam tahun baru.

Malam itu Radit luar biasa sukses menuai tawa penonton

Malam itu, adalah rahasia di balik act out maksimal yg saya praktekkan di Bhinneka Tunggal Tawa


Insan Nur Akbar, melihat kritik sosial yang secara konsisten dia lakukan, memacu saya untuk berani melakukan hal yang sama. Itulah dasar dari bit2 kritik sosial dan pemerintahan yg keluar di Bhinneka Tunggal Tawa


Ryan dan Ernest, entah mereka sadar atau tidak, yang mengajarkan saya teknik teknik stand up itu justru mereka (aneh memang, padahal saya mentor mereka kemarin di StandUpComedyIndonesia KompasTV)

Saya dengar kata "Call Back" pertama kali dari mereka seingat saya.

Ernest bahkan, orang pertama yang lihat saya benar benar dgn sadar melakukan callback waktu kami kerja di Citos.

Ryan, pada malam openmic Bekasi, mempraktekkan callback dgn super ganas.

I loved it.

I was inspired by it.

I fell in love with it.

Makanya, kemaren di Bhinneka Tunggal Tawa, Callbacks bertebaran.

Di satu sisi, saya ingin itu jadi signature acara itu, di sisi lain saya merasa agak lebay callbacksnya tapi sudahlah :p

Namanya juga baru bisa, nggak eman emang dipakenya hehehe


George Lopez, Katt Williams, Bernie Mac, dan masih banyak lagi comic comic di Amerika Serikat menggunakan musik sebagai bagian dari gimmick set mereka.

Itulah inspirasi dari bit "Shuffling" yang ternyata sukses dicintai penonton show pertama dan ke dua.

Di Amerika itu umum banget, di Indonesia entah siapa yg pernah pake itu selain saya.

Saya memutuskan utk menggunakannya sebagai "refreshment" di tengah2 set sejam saya.


It was memorable


Show pertama dan ke dua masing masing ada kelebihan


Show pertama ada 5 opener, dan Stand Up 1jam 15menit yang saya lakukan bersejarah bagi saya. Tidak tergantikan.


Show kedua ga ada opener, tapi saya stand up lebih lama, lebih lengkap, lebih nekat (krn tidak direkam) dan durasi totalnya 1.5 jam.


Di hadapan total 651 penonton saya total stand up selama 2 jam 45 menit.


Yg nonton tahu, tidak surut tenaga saya, energi saya, tidak surut totalitas saya.


It was a night to remember


***


Usai sudah


Usai sudah Tahun 2011


Usai sudah tahun yg akan tercatat dalam sejarah sebagai tahun meledaknya Stand Up Comedy


Iwel pasti bahagia.


Mengawali semua ini sendirian, sekarang ada banyak comic comic utk dijadikan teman seperjuangan


Bang Ramon pasti bahagia.


Dari 97 mengajarkan karyawannya sendiri dan orang orang dekatnya juga murid murid awalnya untuk stand up comedy, sekarang beliau telah menjadi guru besar yg dihormati di Indonesia


Raditya Dika pasti bahagia.

Sengaja atau tidak, meledaknya Stand Up Comedy di Indonesia adalah karena pengaruhnya, dan kebesaran hatinya utk mengajarkan comic2 baru Indonesia


Semua orang yang sejak lama memimpikan stand up comedy hadir di Indonesia pasti bahagia.


Karena impian itu telah jadi kenyataan.


They say, a dream is a wish your heart makes.


A dream come true, is a wish granted for you


Congratulations Indonesia, we got what we deserved


A new brand of comedy for a new and better Indonesia


Katanya sih Stand Up Comedy akan susah diterima di Indonesia, tapi kita sudah sama sama buktikan…


Bisa

:)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 30, 2011 23:39

Pandji Pragiwaksono's Blog

Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Pandji Pragiwaksono's blog with rss.