Pandji Pragiwaksono's Blog, page 38
July 2, 2011
Masuk surga..
Ya Tuhan, semoga orang orang di bawah ini Kau karuniai dgn surga:
1) Pencipta Mie Instan (terutama Mie Goreng)
2) Penemu high heels krn membuat perempuan nampak sexy
3) Penemu Hot Pants utk alasan yang sama dengan di atas
4) Africa Bambataa utk hiphop
5) Mereka yang ada di dalam Pixar
6) George Carlin yg walaupun menentangMu tapi sesungguhnya jenius dan membuat hamba tertawa
7) SBY supaya beliau nggak mbeye di Neraka dan membuat kesal Hitler dan Idi Amin
Trio atlet idola saya: Muhammad Ali, Magic Johnson, Ryan Giggs
9) Penemu sneakers
10) Saya, Istri dan anak anak saya. Supaya di Surga bisa senang senang bersama lagi
Semoga, semua yang diatas masuk surga
June 29, 2011
After all..
Gue baru sadar, bahwa ada perbedaan signifikan sejak Presiden dipilih (dan nasibnya bergantung kepada) rakyat.
Sejak Presiden dipilih rakyat, untuk pertama kalinya dalam sejarah kita punya Presiden yg tidak diturunkan sebelum usai masa kepemimpinannya dan/atau melanjutkan utk periode selanjutnya.
Sukarno, diturunin
Soeharto, diturunin
BJ Habibie, melanjutkan dan tidak dipilih lagi
GusDur, diturunin
Megawati, melanjutkan dan tidak dipilih lagi
Nah ini..
SBY sampai usai, dan bahkan dipilih lagi.
Fenomena apa ini?
Entahlah, tapi yang pasti, ada strategi baru yg nampak efektif berjalan semenjak nasib jabatan Presiden ada di tangan rakyat:
"Pencitraan"
Siapa yg nyangka, ternyata pencitraan yg dilakukan Pak SBY membuatnya jadi bisa menjabat lama.
Karena pencitraan, adalah strategi yg dilancarkan kepada rakyat.
Dan nampaknya, rakyat (ternyata) kemakan pencitraan tersebut.
Kalau Pak SBY bisa bertahan sampai 2 periode tanpa diturunkan siapapun, tidak bisa disangkal lagi, beliaulah Presiden Indonesia paling hebat dalam mempertahankan jabatan.
Who wouldve known, "The Thinking General" might have been actually thinking very hard after all..
June 28, 2011
The new cool
Gue lagi baca majalah WIRED dan ada 1 artikel yg menarik buat gue..
Artikelnya bercerita tentang "akhir dari kaset"
Ingatkan? Kaset pita, sarana kita mendengarkan musik sebelum era CD apalagi digital?
Di Indonesia, entah berapa banyak yg menggunakan kaset, tapi asumsi gue angkanya menurun.
Kalangan menengah ke atas sekarang tidak lagi menggunakan kaset. Bahkan di koran Kompas beberapa hari yg lalu diceritakan bahwa kuli jalanan dan bahkan pemulung sampah banyak yg menggunakan ponselnya untuk mendengarkan musik
(Siapa tau ternyata selama ini joki 3 in 1 juga main twitter, hehehe)
Sony sendiri berhenti produksi walkman di Oktober 2010. Pabriknya ditutup.
Mobil terakhir yg masih menyertakan pemutar kaset di Amerika adalah Lexus SC 430 thn 2010.
Apakah artinya semua ini?
Artinya, kaset akan kembali jadi sesuatu yg "cool"
Kenapa begitu?
Karena kaset kini mulai menjadi sesuatu yg unik, vintage dan collectible
Sebagaimana kita tau vinyls atau piringan hitam adalah sesuatu yg keren karena sifatnya yg sudah jadi barang koleksi.
Jay Z baru baru ini juga meluncurkan beberapa album dalam format piringan hitam utk menyuguhkan kebutuhan para kolektor
Sama seperti kamera polaroid yg hasilnya keluar instan tapi harus dikipas kipas dulu , hehehe
Beberapa label indie mulai merilis musik musik mereka dgn kaset kembali krn "its the new cool"
Seorang musisi indie Clive Tanaka y su Orquestra memulai "hype" tahun lalu ketika dia mengirimkan kaset berisi lagu2nya kepada blogger. Dgn senang hari blogger membahas musiknya dan tentunya keunikan pengalamannya..
Clive, akhirnya dibahas di Chicago Tribune karena tindakannya tadi, lalu kini dia dapat deal rekaman, publicist, dan rombongan penggemar yg melobi Coachella (sejenis festival musik indie yg besar di US) dan akhirnya berhasil masuk ke daftar pengisi di Coachella 2011
Seorang pemilik label di LA bernama MatthewDavid bikin pesta bulanan namanya "Top Tape" yg memainkan lagu lagu dari kaset. Katanya tujuannya supaya pecinta musik bisa saling memperdengarkan koleksi dan bertemu dgn musik musik yg tidak dapat dijumpai dgn format lain..
****
Dalam sejumlah tulisan terdahulu, gue pernah bilang bahwa masyarakat jaman sekarang bukannya ga mau beli musik. Mereka tidak mau beli CD. Karena format itu sudah usang.
Tapi bukan berarti, CD ditinggalkan.
CD sekarang jadi lebih valuable
Lebih punya nilai tambah..
Maka musisi harusnya mulai memperlakukan musik digital sebagai "dagangan" utama dan memperlakukan musik fisik seperti CD sebagai collectible item yg dipasarkan utk fans setia. Yg ingin punya sesuatu utk dipegang, dilihat dan dikoleksi.
CD isn't dead, but I will soon be the new cool….
Akhirnya Datang Juga..
Buku nasional.is.me akhirnya segera meluncur
Sabtu, tgl 2 Juli
Panggung Utama
Pesta Buku Jakarta
Istora Senayan
Jam 13.30 – 15.00
Harganya Rp 54.000,-
Berisi lebih dari 300 halaman.
Ada bab tambahan tentang pengamatan saya akan dunia pendidikan di Indonesia.
Beberapa bab juga ada tulisan tulisan tambahan supaya lebih relevan dgn masa sekarang
Juga ada foto foto tambahan yang masuk ke dalam buku. Termasuk foto culun saya kelas 1 SMA dan para host Provocative Proactive.
Seperti yg sudah pernah saya jelaskan dalam tulisan sebelumnya, buku ini memiliki misi sosial.
Karena format pertama adalah buku-e (e-book) maka banyak teman teman di Indonesia yg tidak bisa punya buku tersebut karena daerahnya koneksi internetnya tidak cukup baik bahkan beberapa daerah tidak ada koneksi sama sekali.
Kini, setiap 1 orang membeli buku nasional.is.me, dia telah menyumbangkan 1 buku untuk didistribusikan kepada anak anak muda Indonesia di daerah daerah yg tidak punya koneksi internet.
Sehingga siapapun bisa baca dan Insya Allah mendapatkan ilmu dan semangat dari buku ini, apalagi utk teman teman tersebut, bukunya mereka dapatkan, gratis.
Atas dukungan Bentang Pustaka dan Putra Sampoerna Foundation.
Tanggal 2 juli adalah peluncurannya, sekitar pertengahan juli bukunya bisa didapatkan diseluruh toko buku terdekat di kotamu
Untuk yang lama menanti versi buku cetaknya, ini pesan untukmu:
"Akhirnya Datang Jugaaaa.."
PS: Ini sampul bukunya, biar mudah menemukannya nanti di pesta buku / toko toko buku
June 25, 2011
Apakah kamu iseng?
Suatu hari, seorang yg iseng ngosrek ngosrek kotoran luwak, memunguti biji dari kotoran luwak, membersihkannya, membuat kopi darinya.
Kemudian, seseorang yg cerdas minum kopi tersebut.. Menemukan kenikmatan, dan berpikir byk org lain yg akan suka. Ia kemudian menjualnya
Orang2 sedunia sekaran banyak yang tergila2 dengan Kopi Luwak.
Hari ini, apa yang terjadi dgn si orang iseng? Mungkin lagi iseng ngosrek ngosrek kotoran kebo.
Moral of the story: Orang iseng bisa jadi penemu. Orang cerdas yg menjual. Orang lain yg menikmati.
Hehehehe
Apakah kamu iseng?
June 24, 2011
4321 Indonesia
Ini adalah materi yg sering gue presentasikan ketika diundang utk jadi pembicara soal kepemudaan.
"4321 Indonesia" adalah sebuah langkah menuju Indonesia yg lebih baik, di tangan pemudanya.
4 Bukti Indonesia selalu diubah pemuda.
1908, Sutomo waktu mendirikan Boedi Oetomo masih thn pertama kuliah di STOVIA
1928, Kongres Pemuda ke 2 isinya anak anak muda usia 20-24thn. Rapatnya, dilakukan di kost-kostan. Dgn segala keterbatasan sarana komunikasi, mereka berhasil berkumpul dari segala penjuru Indonesia. Tanpa email, sms, twitter, facebook, dll.
1945, Kalau bukan krn pemuda yg memaksa Bung Karno dan Bung Hatta utk merdeka secepatnya, bisa jadi kita tidak jadi merdeka karena sekutu keburu datang dan Jepang sudah menyerah..
1998. Mahasiswa menurunkan rezim 32 tahun Soeharto. Pemuda seluruh Indonesia.
Kalau kita ingin ada perubahan dlm korupsi, kemiskinan, dll menuju ke arah yg lebih baik, maka sejarah telah berulang kali membuktikan, harus dilakukan oleh pemuda.
3 hal yg hrs dimiliki pemuda Indonesia:
Pemahaman yg bener ttg Indonesia,
bukan pemahaman ttg Indonesia yg didapatkan dari berita TV dan koran.
Berita TV dan koran hanya akan ceritakan yg buruk dari Indonesia krn "bad news sells"
Berhenti cari tau ttg Indonesia dari berita akan bikin kita pesimis akan Indonesia.
Cari tau sendiri Indonesia seperti apa. Bacalah buku. Google apa yg ingin diketahui. Jelajahi negerimu. Minimalnya keluarlah dari kota tempat tinggalmu
Makin byk yg kamu tau ttg Indonesia, dijamin akan semakin optimis.
Rasa memilliki Indonesia,
ini penting karena tanpa rasa memiliki, tidak ada keinginan utk mau merapihkan negri ini.
Kalimat yg tepat utk menggambarkan poin ini adalah dari lagu "Tangan Kotor":
"Lihat Ibumu walau ada pembantu, tetap beres beres rumah, tetap mau nyapu. Rasa memiliki membedakannya dan kamu. Rumah itu miliknya, bukan milik pembantu. Kini lihat keluar, lihat potret bangsamu, God Bless bilang ini 'Rumah Kita'.. Ingatkah lagu itu? Kalau negara berantakan di matamu, apa kau yg bereskan atau main suruh? Rasa memiliki Indonesia, penting utk tahu kesehatan bangsa"
Pemahaman yg benar akan kepemimpinan.
Penting utk disadari: Leadership is not a position. Its a choice. If you choose to be a leader then a leader you are.
Org yg berpikir Pemimpin adalah jabatan akan menunggu disuruh utk berbuat sesuatu. Atau, tdk mau melakukan sesuatu krn bukan tanggung jawab dia.
Org yg punya kepemimpinan, yg mau menjadi pemimpin, akan punya inisiatif, akan punya tanggung jawab.
Semakin byk org yg mau menjadi pemimpin, semakin maju negri ini.
2 hal yg bisa pemuda lakukan:
Menuntut Perubahan + Menciptakan perubahan
Tuntutlah perubahan kepada pemerintah. Itu hak kita sebagai warga negara. Itu peran kita sebagai pengawas jalannya pemerintahan.
Pemerintah itu harusnya takut pada rakyatnya. Bukan sebaliknya.
Ciptakanlah perubahan yg ingin dilihat dari Indonesia.
Jadilah bagian dari sebuah gerakan, atau mulailah gerakan sendiri.
Cara lain? Berkaryalah.
Org yg berkarya akan hasilkan sesuatu yg luar biasa. Sesuatu yg luar biasa itu akan ikut mengangkat bangsanya
1 hal yg akan bangkitkan Indonesia:
Optimisme.
Pernah liat orang sukses yg pesimis?
Tidak akan ada.
Maka kalau kita ingin negara ini sukses, bangsanya harus optimis.
Indonesia akan jadi negara yg luar biasa, kalau kita mau pahami dan jalankan bersama sama "4321 Indonesia"
Bring It On
I can easily stay being a funny guy & lose the risk of being criticized for the things I say or do.
But that's not how I want to live..
I want to be the ultimate me.
To be everything that I am.
If that means having the risk to be criticized, well then by all means:
Bring it on.
June 23, 2011
NASAKOM
Eits, NASAKOMnya bukan yg elo biasa tau..
Yg ini: Nasionalis Asal Komersil
Hehehehehe
Label ini sudah biasa ditempelkan org kepada gue
Katanya gue nasionalis komersil, walau gue ga bener bener yakin apa maksudnya, tapi kyknya mereka ga suka melihat gue dapet uang dari "menjajakan" nasionalisme
Kalau memang itu yg dimaksud, gue agak bingung karena pertama tama, apa yg gue lakukan adalah sesuatu yg memang gue ingin ucapkan, sesuatu yg ingin gue utarakan, sesuatu yg ingin gue sampaikan.
Tentu, byk yg tidak percaya, dan tentu gue tidak perlu ucapkan atau lakukan apapun utk mereka percaya.
Yg penting gue tulus.
Nah, pertanyaannya, misalnya gue melakukan sesuatu dgn tulus, salahkah kalau misalnya gue mendapatkan imbalan?
Ada mungkin yg berkata "Jelas salah, kalau emang tulus harusnya tdk dapat imbalan"
Maka gue akan bertanya balik
"Menurut elo TNI tulus ga dalam membela negara? Digaji ga mereka?"
Atau gue tanya, Presiden harusnya tulus ga dlm memimpin negara? Digaji ga?
Nelson Mandela, org yg sangat dikagumi dunia itu saja digaji sbg Presiden. Padahal ketulusannya memajukan Afrika Selatan rasanya tidak perlu ditanyakan lagi.
Pada intinya begini "If you do something good, you will get something in return."
Mungkin bukan uang, tapi tentu Tuhan punya imbalan utk perbuatan tsb.
Maka mempertanyakan imbalan yg diterima seseorang krn dia tulus melakukan sesuatu sesungguhnya aneh. Krn di agama, berbuat baikpun diganjar dgn pahala. Walau tentunya, hrsnya bukan pahala yg dikejar dgn sengaja berbuat baik
Sederhananya gini:
Misalnya elo sangat passionate thd dunia fotografi. Elo cinta sekali dgn fotografi. Masak krn elo tulus dlm berkarya lalu elo minta supaya tdk dibayar?
Tau nggak berapa harga sebuah karya fotografer yg berbulan2 di dalam hutan krn passionate dgn gorila atau berbulan2 di negara dlm kondisi perang. Mahal!
Ada pemahaman yg salah antara tulus dan uang.
Padahal surga dunia adalah ketika kita bisa hidup dari melakukan sesuiatu yg kita cintai.
Gue sendiri, tdk menutup fakta bahwa gue mendapatkan sesuatu dari apa yg gue lakukan ini.
Ada yg materi sifatnya, ada yg bukan.
Lalu anggapan bahwa gue "mengkomersilkan/menjual nasionalisme" sesungguhnya membuat gue bingung.
Bagaimana dgn Bimbo, apakah mereka dianggap menjual agama dgn hidup dari musik religius dan nampak ramai di TV ketika Ramadhan saja?
Atau band2 yg keluarkan album religi ketika Ramadhan, apakah mereka dianggap menjual agama?
Bagaimana dgn cinta? Kenapa tdk ada yg protes dgn "mengkomersilkan" cinta?
Cinta harusnya tulus datang dlm jiwa seseorang untuk orang yg dia kasihi. Ini adalah hadiah terindah dari Tuhan. Sesuatu yg dimiliki semua orang. Seperti jg agama dan kecintaan thd negara.
Apakah ada yg protes dgn band2 yg temanya cinta?
Apakah ada yg protes dgn hari valentine di mana pada hari itu industri seakan mendikte "kalau cinta maka belilah sesuatu utk tgl 14 februari"
Atau bagaimana dgn privacy?
Adakah yg protes kepada infotainment, media gosip, yg menjual privacy seseorang kepada publik.
Apakah infotainment akan batal memberitakan perceraian sepasang artis apabila artisnya minta utk tidak diberitakan?
I never heard of that?
Bagaimana dgn menjual "rebel".
Semangat pemberontakan jg byk yg sudah jadi sesuatu yg komersil.
Bahkan ada bukunya "Rebel Sell" sampulnya foto sebuah cangkir dgn gambar Che Guevara.
Membuat org yg "rebel" jadi membeli musik mereka. Tidakkah itu juga masuk kategori "mengkomersilkan" ?
Apakah ada yg protes kepada Rage Against The Machine atau Koil atau Homicide karena mereka menjual "semangat pemberontak"
Mungkin di sini ada yg akan berkata, "Ah Koil atau Homicide tdk bisa dikategorikan komersil. Mereka underground"
Lah memang definisi komersil apa? A sense of commerce di mana ada aktifitas jual-beli.
Lagipula, kalo skala besar dan kecil jadi patokan komersil atau tidak, maka harusnya gue ga masuk kategori komersil.
Wong album pertama gue aja cuma bikin 4000 keping..
Album kedua cuma 3000 keping.
PerCD gue terima 25rb dari harga jual 50rb krn 50% gue sumbangkan ke Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia utk adik2 pasien kanker.
Do ur own math.
Is that a commercial success to you?
If it is, man you must be pissed with RATM too then
)
Gue sendiri, tidak menganggap semua yg di atas mengkomersilkan sesuatu.
Bagi gue, mereka melakukan sesuatu yg mereka cintai, dan mendapat imbalan dari situ.
Bottom line, I never get people who thinks I'm commercializing the love for our country.
But its okay, to me, its funny.
Apabila org mau mengkritik gue mengkomersilkan nasionalisme, ya terserah. Gue sih trima trima aja.
Karena sebagai seseorang yg sangat menyukai dunia Pemasaran, saya selalu mencari cara agar produk saya bisa terjual dgn baik.
Malah ini juga kenapa saya cari cara agar musisi bisa hidup dari musik walau budaya unduh gratis dan pembajakan sdg marak.
Coz I love marketing.
Jadi saya sih kuat menerima kritik seperti itu..
Asal mereka tidak menganggap pedagang bendera merah putih, pedagang kaos2 timnas dan merchandise Indonesia di pinggir GBK, atau atlet yg membela negara seraya berteriak "Indonesiaaaaa" & mencium bendera merah putih di kaosnya sebagai Nasionalis Asal Komersil hanya karena mereka dapat imbalan atas apa yg mereka lakukan dgn tulus
Karena kasian, udah tulus, eeeh dapet label: NASAKOM
Hehehehe
June 19, 2011
just like business…
I found out that running a business is like raising a child. There is no generic way to raise a child. Every child is unique, and thus needs a special way in nurturing.
You can read every book on raising a child, but it gets down to paying attention to your child.
In business, if you go to business schools, read business books, but you deny the quality time for your business, it will not grow up to be a successful business.
Children, will eventually grow up.
But not every grown ups are succesful.
Just like business.
Pandji Pragiwaksono's Blog
- Pandji Pragiwaksono's profile
- 130 followers

