Pandji Pragiwaksono's Blog, page 32

December 30, 2011

Personal Highlite 2012

In random order:


- Kelahiran putri ke dua kami, Ourania Almashira Wongsoyudo. Kami meminta lewat doa, Tuhan kabulkan kami anak ke dua


- Bangkitnya Stand Up Comedy di Indonesia, yg dimulai dari openmic 13 Juli di Comedy Cafe Kemang


- Berkenalan dgn comic2 di Indonesia


- Bhinneka Tunggal Tawa. Historic.


- Konser Berani Mengubah dan aransemen "Menoleh" medley "Indonesia Pusaka"


- Kolamkomik lahir dan DeGalings dicinta orang


- Diteriakin "Ngent*ot!" oleh oknum polisi ketika membawakan "Atas Nama Kebenaran" di hadapan ratusan polisi di KPK


- Terbitnya buku nasional.is.me dan reaksi positif yg timbul


- Provocative Proactive ulang tahun yg pertama


- tim H2O terbentuk, dan dimulailah produksi 3 chapter pertama


- Ke Melbourne untuk ngemsi dan stand up


- Akhirnya ke Aceh dan Ambon 2 dari 3 destinasi impian. Tinggal Wamena :) Insya Allah 2012


- Mbak Tyas dan Handriya menikah dan sekarang hamil (bukan Handriya-nya, istrinya)


- Provocative Proactive di somasi kemenhukam gara2 kami merekomendasi Patrialis Akbar pantas direshuffle. Efeknya, kami tidak lagi shooting live hingga entah kapan. Tak lama setelah somasi, Patrialis Akbar direshuffle SBY. Bukti bahwa kami benar, dan walau kebenaran yg kami perjuangkan mengorbankan kami sendiri tapi itulah esensi dari kehadiran Provocative Proactive: Menjadi pintu masuk anak muda menuju politik dan Menghajar politisi busuk.


- ManUtd menang 8-2 atas Arsenal (walau rontok 1-6 dari ManCity)


- Salaman, foto bareng, dan kaos PE ditanda tangani oleh Chuck D. Sehari sebelumnya ketemu Flava Flav di eX dan foto bareng


- Nonton Public Enemy paling depan di Soulnation


- Rilisnya Merdesa Deluxe Edition, terjual 300 dlm seminggu pertama, 100 dlm sehari

:)


Demikian personal highlite 2011

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 30, 2011 21:18

December 27, 2011

Susah Tapi Pasti Bisa (part 19)

Production notes:


Gue memutuskan untuk bikin dedicated stand up special.

Kemarin di Konser BeraniMengubah gue gabung dgn musik gue.

Kali ini mau gue jajal lagi materi 1jam kemarin dgn lebih baik lagi.

Krn kemarin sayang aja cuma 150 yg ntn langsung. Dan gue yakin gue masih bisa lebih bagus lagi deliverynya..

Tgl sudah dipilih. 28 desember

Melihat availability Usmar Ismail, di antara pilihan yg ada, ini terbaik.


Di bawah adalah catatan produksi yg gue tulis cicil per tanggal-tanggal tertentu.

Utk catatan gue sendiri, dan biar elo tau proses di balik semua ini :)


Nov 10, Rabu


Gue abis minta segala denah dan spesifikasi Usmar Ismail.

Kapasitas 430 kursi.

30 mau gue kasi komunitas stand up.

400 mau gue jual.

Itung2an gue, kalau gue jual 400 tiket ini Rp50.000, ga nutup.

Usmar Ismail sebenernya terhitung murah. Tp ditambah sound dan gue mau bayar 5 comic dgn harga yg pantas. Jadi ga nutup.

Musti Rp 100.000

Pada mau ga ya..

Apakah menurut penikmat stand up gue cukup ada nilainya sehingga mereka mau bayar Rp 100.000 untuk nonton gue (dan 5 comic lain)


Nov 15, selasa


Gue nanya MoSidik, kalau gue jual tiket show gue ini Rp 100rb bisa sold out ga. Dia jawab "Bisa lah. Ini Usmar Ismail. Tempatnya bagus. Mau lah org bayar segitu"

Sedikit ngasih ketenangan, tapi gue masih ragu..


Nov 22, selasa


Kemungkinan dapet sponsor belum tertutup. Tapi belum pasti juga.. Moga moga dapet.

Kalau gue ga dapet sponsor, tiket terpaksa gue jual Rp 100.000 biar nutup semua biaya

Kalau gue dapet sponsor, tiket akan gue jual Rp 50.000 krn biaya sebagian sudah ketutup.

Bismillah..


Nov 23, rabu


Gue resmi booking Usmar Ismail. Toh kalaupun tanpa sponsor gue akan coba modali dgn uang gue sendiri dgn harapan tidak merugi dalam penjualan tiket.

Ibaratnya, nge-executive produce show sendiri. Hehe

Sore gue mengumumkan secara resmi via akun @pandji tentang stand up special gue..

Banyak yang antusias. Kebanyakan nanyain harga. Sesuatu yg belum bisa gue buka.. Krn tenggat nyari sponsor adalah sampai 30nov..


Nov 24, Kamis


Hari ini, gue survey kecil ke follower twitter gue. Kira kira apa judul Stand Up Special gue

Chris Rock punya Bigger and Blacker, Never Scared, Kill The Messenger.

Seinfeld punya I'm telling you for the last time

Robin Williams punya Weapons of Mass Destruction


Nah, gue punya apa?

Ide dari followers gue bagus bagus. Beberapa yg jadi favorit gue adalah:


"Bhinneka Tunggal Tawa" (Berbeda tapi 1 dalam tawa)


"Ketawa Tunggal Ika" (Ketawa namun satu jua)


"Lupa namanya, ingat ceritanya"


"Tertawa, atau mati berusaha"


"Susah Tapi Pasti Bisa"


"Mulutku deritamu"


"Akhirnya Tertawa"


Yang ini bagus "Methumorfosis"


Tapi yang gue suka adalah yg satu ini:

RT @mkozama: @pandji "Tawa Brata" kayak jaman Majapahit "Tapa Brata",sama2 ngelakuin sendirian tp tujuannya utk masyarakat luas


Tawa Brata. 1 org melakukan tawa (comic) utk masyarakat luas


Hmmm pilih yg mana ya..


25 nov, Jumat


Gue kepikiran Bhinneka Tunggal Tawa, Methumorfosis dan Tawa Brata..

Hmmm..

Yg mana ya..


Hari ini jg ada followers yang mengingatkan utk tetap buka tiketbox untuk mengantisipasi orang yg uda mesen bahkan udah bayar tapi ga dateng.

Gue berencana utk buka early bird tapi tiket diambil hari H sejam sblm acara. Kalau engga akan gue lepas lagi utk orang yg mau beli

Gue harus apresiasi mereka yg datang dan pengen beli daripada yang uda bayar tapi ga nongol.

Walaupun dipikir2, sayang juga udah bayar Rp 100.000 terus ga nongol ya.. :p


27 Nov, Minggu


Gue ngumumin denah kursi Usmar Ismail via twitter, skalian memastikan nama stand up special gue: Bhinneka Tunggal Tawa.


Sempet gue survey antara Bhinneka Tunggal Tawa dan Methumorfosis. Hasilnya 60% pilih Bhinneka Tunggal Tawa, 30% pilih Methumorfosis, 10% bilang Bhinneka Tunggal Ika harusnya tidak diplesetin


Atas pertimbangan yang 60% dan yg 10% terpilihlah Bhinneka Tunggal Tawa.


Methumorfosis is a good title. But it stops there. Bhinneka Tunggal Tawa isn't just a good title for my show, it also ignite reaction. Which is good.


Ketika lagi ngetweet soal BTT (Bhinneka Tunggal Tawa), Ernest bbm dan nyaranin utk bikin 2 jenis harga. Rp 100.000 dan Rp 75.000

Katanya biar orang punya alasan utk beli kursi yang dibelakang. Takutnya harga sama tapi duduk jauh.

Gue itung sih balik modal, untungnya tipis. Comic2 lain ga bisa dihargai yg pantas menurut gue. Tp kata Ernest gapapa, toh utk sama sama..


Akhirnya, gue ambil saran dia..


28 Nov, Senin


Gue uda bayar DP Usmar Ismail, udah kasih bukti transfer.

Administrasi beres

Gue bersama Anes, Zaindra, Abe dan Shani ke Usmar Ismail utk liat tempatnya

Biasanya ketika di sana ada sgala set + lighting kompasTV

Kali ini bersih, polos, kami bisa mendiskusikan lighting, sound dan shani bisa mengatur kamera mau ditaro di mana aja..


Tadi jg skalian bikin promo utk BTT.

So far so good


1 Desember, Kamis


Gue upload video youtube iklan Bhinneka Tunggal Tawa pagi ini. Disitu juga utk pertama kali diumumkan harga tiketnya

Sengaja gue ga umumkan sebelum videonya gue upload.

Tanpa video itu, harga Rp 100.000 hanya akan terlihat sebagai harga tiket yg mahal.

Tapi kalau mereka liat venuenya seperti apa, mereka akan sadar bahwa harga tersebut sangat beralasan.

Strategi yg terbukti sukses.

Kurang dari 6 jam, 200 tiket yg gue siapin online sudah sold out.


3 Des, Sabtu


Gue kuatir 2 hal


A ) Yg datang hari H utk beli tiket sedikit


B) Yg datang hari H utk beli tiket membludak


Kalo yg pertama, efeknya adalah kerugian. Karena gue ga balik modal.


Yg kedua, efeknya adalah perasaan nggak enak di benak gue terhadap mereka yg niat untuk datang tapi ga dapet tiket


Kepikiran sama gue, mungkin kalau yg ga kebagian tiket ada sekitar 200 orang, gue akan bikin show ke 2 dalam mlm yg sama

Kalau show pertama selesai jam 22.00, maka gue akan mulai show ke 2 jam 22.30…

Hmmm..

Perlu sampai seperti ini ga ya..


5 Des, Senin


Abis latian beberapa bit baru di Marleys. Ga bisa banyak2 bit yg dilatih krn akan lama dan mengganggu comic2 lain yg ngantre setelah gue

Ada beberapa yg "jadi" ada beberapa yg "kurang"

I need to practice more

I need more crowds

Mungkin kamis ini mau openmic di tempatnya komunitas Stand Up Bekasi. We'll see..


8 Des, kamis


Tadi baru pulang dari Coffee Toffee Kalimalang, stand up di openmicnya Standupindo Bekasi.

Gue nyoba bit2 yg akan gue pake utk BTT.

Beberapa berhasil, beberapa mentah

Gue baru sadar. I have a point, but I don't have a comedic side to it.

Sepulangnya gue langsung diskusi sama Comedy Buddy gue, si Gamila.

Berdiskusi dgn Comedy Buddy itu seru, karena kadang orang lain bisa menyelami dan mendalami sebuah premis dgn gaya berpikir yg beda, menantang kita utk berpikir dan membayangkan

Bit bit mentah tadi udah gue tulis ulang. Skrg pertanyaannya, jajal di openmic mana lagi ya..


10 Desember, Sabtu


Baru pulang dari polsek Pulo Gadung

Semalam, rumah gue dibobol maling.

TV, dvd, laptop, perhiasan, keyboard yamaha utk Dipo latian agar bisa menjadi David Foster (okay, lebay) juga dicuri

Anehnya, skarang otak gue penuh dengan bits utk stand up.

Apakah gue tidak berduka?

Gue berduka, kesal, sebal dgn kejadian itu

Tapi memang kenyataannya ada banyak hal2 lucu dari kecurian itu

Tgl 28 akan gue ungkapkan semua. Seperti pasien kepada psikiaternya, gue akan menterapi diri sendiri dengan membuka kejadian kecurian dihadapan penonton.


11 Desember, Minggu


Sendirian di rumah jam 23.15

Dengerin "Lose Yourself"-nya Eminem untuk menyemangati diri sementara gue latian utk Bhinneka Tunggal Tawa.

Just thought I need to note this.


20 Desember, Selasa


Malam ini gue taping utk StandUpComedyShow Special Tahun Baru milik MetroTV.


Gue belajar banyak dari Raditya Dika dan bagaimana dia mendapatkan LPM (Laugh Per Minute) yg tinggi

Dia "mengisi" bit2nya dgn emosi scr total dan rasanya itu yg direspon penonton..


Mayan, ilmu utk tgl 28


21 Desember, Rabu


Barusan telfon2an sama Zaindra, road manager gue utk karir hiphop gue yg membantu urusan teknis Bhinneka Tunggal Tawa

Kami lagi ribet ngurus perijinan utk baligo yang akan dipasang di Jl Kuningan.

Juga urus perijinan acara.

Juga bayar pajak utk tiket yang akan dijual.

Biasanya orang menghindari bayar pajak dengan bikin "First Drink Charge" dan bukan menjual tiket.

Tapi gue mau bayar pajak

Pertama karena gue ingin tau tata caranya

Kedua, because its the right thing to do.

This is my 1st special. I wanna do it right.

People will think I'm naïve, but there's nothin naïve in doing the right thing.

Jangan jadiin pemerintah korup sebagai alasan menghindari pajak.

Pemerintah biarin aja ngaco, rakyatnya tetap benar.

Kalau pemerintah ngaco, rakyat ngaco, apa jadinya negara kita?


Hari ini juga merupakan kesempatan terakhir gue ngejajal bit2 BTT.


Gue lakukan di WhiteBox Menteng.. Di depan penonton yg tidak terlalu banyak. Cocok bagi gue.


Bit2 tadi cukup baik, masalahnya masih banyak bit2 yg belum sempet dicoba sama sekali.

Ya sudahlah.

Kita liat apa yang terjadi nanti


24 Desember, Sabtu


Gladiresik bersama Gamila, ada beberapa bit yg sama sekali belum pernah di latih dan gue juga ingin tau durasi utuhnya.

Setelah gladi di kamar ditonton Gamila seorang, gue selesai dgn durasi 1 jam 12 menit

Itupun, ada sejumlah bit penting yg kelupaan.


But it felt good.


I feel confident.


Ga parno dan ga meraba raba.


Setelahnya gue dan Gamila berdiskusi lagi.

Sebagai comedy buddy, walau bukan seorang comic, Gamila sangat membantu dalam membuka "pintu-pintu" pilihan yg tadinya ga keliatan oleh gue dalam bit bit tertentu

She's funny, no, she's hillarious

Ga banyak yg mengerti dia, tapi itulah masalah rata rata orang jenius :p


26 Desember, Senin


Rapat teknis terakhir di lakukan di Usmar Ismail.

Yang hadir Zaindra sbg yg ngurus teknis, Ariefdidu yang ngurus tiket dan Ernest sebagai Koh-Mandan. Juga Abe yg akan ngurus sound system serta Shani dan tim dokumentasinya


Anes juga hadir. Tadinya gue ga ngajak, tp nampaknya indra ke enam Anes merasa ada ga beres. Maka Anes menawarkan diri utk dateng

Dan untung Anes dateng karena dia yang menyadarkan gue akan hal hal kecil tapi penting dalam teknis Bhinneka Tunggal Tawa seperti: Konsumsi utk semua yg kerja hehehehehe

Kalau ga ada Anes pada mati kelaparan tuh semua


Tapi rapat teknis berjalan dgn baik


Terutama urusan tiket sudah dibahas dgn detil.


Somehow I have a feeling, the ticketing department will be quite stressful on D day.


I hope I'm wrong


27 Desember, Rabu, H-1


Gue menulis ini di salon

Sambil cukur rambut

Ada yg menyebutnya potong rambut, gunting rambut atau cukur rambut.


Intinya sama.


Merapihkan penampilan.


Ada 2 hal yang selalu sama setiap kali gue mau manggung di acara besar.


1) Beberapa hari sebelumnya gue cukur rambut


2) Biasanya gue manggung dlm keadaan flu.


Untuk poin ke 2 ini sudah terjadi berkali kali. JavaJazz 2007, Soulnation 2008, 2009, 2010, Konser Berani Mengubah..


Kemarin kemarin gue sempet flu, sampai harus tidur di kamar yang terpisah.


Hari ini, gue bangun dengan tubuh bebas dari flu :)

Nampaknya, kali ini gue akan manggung dgn kondisi tubuh sehat 100%


Harus sehat. Harus bugar. Gue mempersiapkan diri apabila ada 2 show.

Stand Up sejam 2 kali berturut turut bisa bikin semaput.


But not me

Not tomorrow.


Semangat org yg datang utk menonton gue akan menyemangati gue di atas panggung.


Malam ini, gue akan gladiresik (lagi) bersama Gamila.

Just so that my body remembers my bits


After that, its resting and show time.


Ini adalah catatan terakhir gue.


Terima kasih sudah membaca persiapan balik layar gue yang tercatat dari sekitar 1 bulan lebih


Bhinneka Tunggal Tawa adalah sesuatu yg spesial bagi gue, tapi lebih dari itu, ia adalah sesuatu yg spesial bagi negara ini


Bhinneka Tunggal Tawa adalah harapan hidupnya genre komedi baru di Indonesia.

Komedi yg membawa begitu banyak kebenaran yang kadang menyakitkan

Harapan bahwa perbedaan Indonesia bisa dibersatukan oleh tawa.

Harapan akan Indonesia yang telah sembuhkan lukanya oleh canda

Indonesia yg mampu menertawakan dirinya sendiri dan tidak mudah tersinggung


Indonesia yang lebih dewasa. Lebih bersatu.


Susah, tapi pasti bisa :)


Viva La Komtung!

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 27, 2011 02:08

December 23, 2011

Susah Tapi Pasti Bisa (part 18)

Banyak yang mulai bertanya, "Bhinneka Tunggal Tawa" tema-nya apa? Akan ngomongin apa? Bit baru atau lama?


Lemme break it down for you, what to expect on Bhinneka Tunggal Tawa..


Sebelum di mulai, sedikit glossary:


Set: Satu kesatuan show stand up, durasinya bisa 20mnt, 30mnt atau 1 jam . Terdiri dari sejumlah bit.


Bit: Istilah utk satu kesatuan joke yg terdiri dari set up – punchline.


Nge-Kill: Sukses bikin ketawa


Nge-bomb: Garing alias gagal menuai tawa


Nah,


Bit2 gue di Bhinneka Tunggal Tawa (BTT), 80% sudah "proven" alias sudah terbukti kesuksesannya. Sudah pernah dijajal. Sudah pernah dicoba.


Kalau ada yg bertanya, "Kok di BTT ngeluarin bit2 yg udah dipake?"


Bukan "sudah dipakai" tapi "sudah dilatih".


Krn justru itu tujuannya, seorang comic profesional tidak akan mengambil resiko menggunakan bit yg belum jelas kesuksesannya.


Orang sudah bayar (mahal bahkan dlm konteks BTT) untuk nonton, mereka harus menonton set yg penuh dgn bit bit proven.


Bit2 gue mayoritas sudah gue latih, sudah gue poles, sudah gue asah sebelumnya.

Untuk mereka yang hadir dalam kesempatan gue openmic di Comedy Cafe Kemang, WhiteBox Menteng, CoffeeToffee Bekasi, Marleys SCBD, dan nonton Final KompasTV, maka mereka sudah melihat cuplikan bit2 yang akan dipakai.

Karena tiap kesempatan openmic gue hanya punya waktu 10-20 menit maka hanya segelintir dari total 1 jam set gue yg telah mereka ketahui.

Itupun, mereka tonton ketika dalam pengembangan.

Harapan gue adalah, ketika tgl 28 Desember, bit bit tadi sudah "matang".


Juga kalau ada yang datang ke standup sejam gue di Konser Berani Mengubah, mereka akan menemui bit2 serupa


Karena tujuannya memang mengulang performance gue di Konser Berani Mengubah.

Waktu itu hanya 150 org yg bisa nonton langsung.


Kali ini gue akan lakukan di hadapan 400an penonton. Yang datang dan bayar untuk nonton gue.


Bit2 dari set Berani Mengubah yang kurang sukses gue buang, gue ganti dengan bit2 yg gue latih di openmic kemarin kemarin ini..


Harapannya, tgl 28 Desember 2011, Bhinneka Tunggal Tawa akan berhasil sesuai misinya: Berbeda, tapi satu dalam tawa.


Susah, tapi pasti bisa :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 23, 2011 20:59

December 17, 2011

Susah Tapi Pasti Bisa (part 17)

"Stand Up Comedy Indonesia" acara KompasTV yg jadi alasan mengapa Stand Up Comedy bisa meledak seperti hari ini akhirnya menemukan juaranya


Ryan Adriandhy.


Peserta termuda di antara lainnya, yang akhirnya berdiri di puncak pencarian comic terbaik Indonesia.


Saya pribadi, tidak pernah suka perlombaan ketika berkaitan dgn kesenian.

Tidak pernah suka anggapan bahwa 1 orang lebih baik keseniannya daripada orang lain.


Seni itu relatif. Tergantung persepsi masing masing penikmatnya


Siapa bilang The Beatles lagunya terbaik? Kata siapa? Tolok ukurnya apa?

Menurut penggemar Jay Z, yg terbaik adalah lagu lagunya Jay Z.


Siapa yg benar?


Dua duanya.


Yg salah adalah orang yg memperdebatkannya.


Ryan dan Akbar berdiri berdua di Grand Final Stand Up Comedy Indonesia


Walau saya dgn segala hormat mengakui kehebatan mereka, tapi mereka bukan lantas akan lebih sukses daripada peserta yang lain seperti misalnya MoSidik dan Ernest, dll..


Gini deh, ke mana coba si Veri yg juara pertama AFI ?

Apakah jadi jaminan juara kompetisi akan jadi juara kompetisi kehidupan?

Nah, bahwa hidup adalah kompetisi, gue setuju dan Ryan menjuarai kompetisi ini adalah bagian dari babak tertentu dlm kompetisi hidup.

Dia masih harus berkompetisi di medan yang berbeda lagi


Ryan dan Akbar, sama sama punya kekuatan masing masing dan punya gaya yg berbeda


Seru memang menonton Grand Final.

Seperti melihat 2 petinju hebat dgn gaya bertinju yang berbeda


Putaran pertama, Ryan kuat luarbiasa. Impersonationnya akan Akbar mendapatkan standing ovation dari penonton


Putaran kedua, sepertinya imbang. Tidak ada yang lebih menonjol


Putaran ketiga, Akbar luar biasa lucu. Di sini, ia mendapatkan standing ovation.


Selintas, nampak seri. Tapi di benak saya, Ryan unggul sedikit. Karena di putaran ke 3, salah satu tolok ukur kesuksesannya adalah memuatkan teknis stand up seperti: Call back, one liner, act out, rule of three, dgn kualitas set up – punchline yg prima.

Di sinilah, Akbar agak kendor.

Sebenarnya, tidak jaminan bahwa paham dan mampu semua teknis itu lalu bisa jadi coomic yg hebat.

Namun berhubung ini adalah acara stand up comedy dan stand up comedy adalah sesuatu yg baru di Indonesia, maka rasanya pantas kalau ada unsur edukasinya, tmsk dengan memasukkan teknis2 tadi.


Ketika juri memastikan utk menilai jga performa selama musim kompetisi, Ryan semakin jelas unggul.

Di beberapa eps, Akbar sempat masuk zona tdk aman dan hampir tereliminasi. Sementara Ryan dari awal sampe akhir slalu aman


Ryan, tidak menang karena dia org Jakarta

Akbar, tidak kalah karena dia org Surabaya.


Akbar tidak kalah karena dia logatnya Surabaya dan Ryan bukan menang karena dia pake "gue-elo"


Itu anggapan menggelikan yang datang dari orang minder yang mudah tersinggung thd hal2 yg tidak nyata. Hal2 yang hanya ada dalam benaknya saja.


Menikmati Stand Up Comedy JUSTRU harus melihat dan menilai lebih dalam daripada bahasa yang diucapkan.

Menikmati Stand Up Comedy harus melihat dan menilai maksud di balik ucapan


Orang yang menilai Stand Up dari bahasa yg digunakan sesungguhnya blm siap utk menikmati maksud dibalik ucapan seorang comic


Stand Up Comedy, seperti kesenian yang lain, cocok cocokan dgn selera.


Kalau ga suka dgn Eminem yg ngerapnya bahasa kasar dan slang, dengerin Will Smith yang bersih dari umpatan dan baku


Apakah Will Smith lebih baik daripada Eminem?


Tentu tidak, pertanyaan yang bodoh.


Kalau bahasa dibiarkan diatur2, apalagi topik?

Jangan jangan nanti Stand Up Comedy di Indonesia kalau bahasa di atur atur kelak ga bisa membahas hal hal yg merupakan keresahan orang orang seperti isu SARA dll yg JUSTRU merupakan akar dari Stand Up Comedy


Nikmatilah Stand Up Comedy dgn dewasa.


Kalau anda ga suka, bukan berarti dia jelek.

Berarti dia ga sesuai dgn selera anda. Itu saja.


Memang, belajar utk bisa menerima ini tidak mudah.


Susah, tapi pasti bisa :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 17, 2011 09:31

December 13, 2011

Bersatu, dan bukan berseteru

Siapa yang berhak bilang, perjuangan ini benar dan itu salah?


Mengapa gue nanya begini, karena dari dulu, inilah yang selalu terjadi.


Sukarno-Hatta-Sjahrir.


Ditambah Sudirman, Tan Malaka, Amir Sjafroeddin


Semua pada akhirnya terpecah, karena menurut masing masing caranya paling benar dan menurut masing masing cara yg lain berjuang adalah salah.


Hari ini, hal sama masih berulang.


Sementara "the bad guys" sangat terorganisir, "the good guys" terjebak demokrasi dan banyak berseteru sesamanya.


Sinergi.


Itulah yg harusnya dilakukan


Sadar bahwa setiap orang punya perannya masing masing.


Itulah yang harus dipahami


Mencermati, daripada hanya bereaksi


Mencoba memahami sebelum membenci


Bersatu, dan bukan berseteru

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 13, 2011 10:29

December 7, 2011

AIRBORN

AIRBORN, adalah nama kelas kepenyiaran yg gue bikin


Gue selalu bilang, ini adalah kelas untuk yg ingin jadi "A great broadcaster" dan bukan hanya "A good broadcaster" karena yang gue ajarkan adalah hal hal diluar yang biasanya diajarkan kepada org yang training sebagai penyiar di sebuah radio


Dilaksanakan tgl 17 Desember, Sabtu di Sinou Kaffe Hausen.

Jl Panglima Polim V


Biaya per orang Rp 500.000,- dan kapasitas kelas hanya 15 orang


Berikut pelajarannya:


09-10 Personal Branding

10-11 Public Speaking

11-12 Materi Siaran + Adlibbing

12-13 Lunch break

13-14 Latihan Materi Siaran + Public Speaking

14-15 Wawancara

15-16 Making ur own radio show

16-17 Switching from broadcaster to presenter


Kalau tertarik, pendaftaran ada di http://pandji.multiply.com


Ditunggu :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 07, 2011 11:01

Bukan cuma masalah giting

Di balik keramaian "SBY nyimeng" gue menyimpan kesedihan


Sedih karena akhirnya yang terangkat dari ganja lagi lagi adalah "nyimeng"nya


Sebuah kesalahan yang harus gue akui, pemicunya gue sendiri


Padahal, ketika kita bicara cannabis sativa bisa sangat banyak yang dibahas diluar nyimeng


Memang, nyimeng lebih mudah dipahami dan lebih dulu dipropagandakan


Dukungan gue terhadap legalisasi ganja, bukan karena gue nyimeng. Gue ga nyimeng, ngerokokpun engga. Juga sebenarnya bukan "legalisasi ganja" per se yang diincar teman teman Lingkar Ganja Nusantara, tapi pemanfaatan daun ganja semaksimal mungkin untuk kebaikan seluruh bangsa Indonesia


Banyak yang nanya "Elo itu ngomong uda punya dasar ga sih? Tau data datanya ga sih?


Gue bisa jawab, punya dan tau. Bahkan gue 319 halaman yang isinya fakta dan data tentang daun ganja.


Buku "Hikayat Pohon Ganja" bukan  gue yang nulis, tapi gue mendukung isinya


Seperti gue mendukung isi buku "Purple Cow"nya Seth Godin, bukan berarti gue yang nulis kan?


Kalau yang elo tau dari ganja cuman cimeng, dan kalau yang elo tau adalah ganja itu 100% buruk tanpa manfaat positif, gue TANTANG elo kalau berani untuk membaca buku itu.


Kalau berani, coba untuk memahami sebelum memutuskan untuk membenci.


Siapa tahu elo pikir gue cuman akal akalan untuk elo beli bukunya, gue ceritakan kurang lebih apa isi buku tersebut.


Sekali lagi, buku itu adalah kumpulan data, jurnal medis, dan dengan kata pengantar oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat yang bahkan mengutip ayat suci Al Quran berkaitan dengan dukungannya


Selama 12.000 tahun, daun ganja telah memberikan manfaatnya untuk umat manusia


Daun ganja, tersebar di 2/3 permukaan bumi menjadikannya sebagai salah satu tanaman yang paling mudah tumbuh di mana mana


Tidak ada 1pun produk di muka bumi ini, yang tidak bisa dibuat oleh ganja.


Sejak dulu, pelaut menggunakan serat ganja untuk tali temali mereka, pakaian, layar, dll


Daun ganja adalah tanaman yang paling dimanfaatkan diseluruh muka bumi, hingga tahun 1930


Apa yang terjadi tahun 1930?


Amerika, krisis ekonomi parah


Dalam kondisi tersebut, mereka harus mengembalikan kondisi keuangan mereka. Saat itu, Amerika mengembangkan serat sintetis.


Serat sintetis ini, diproduksi dengan teknologi manufaktur yang saat itu hanya dimiliki Amerika. Sialnya, karakteristik dan kualitasnya serupa dengan serat dari daun ganja. Sementara daun ganja, tidak perlu menggunakan teknologi rumit untuk pemanfaatannya. Singkatnya, dagangan amerika, jeblok.


Amerika, kemudian mengeluarkan larangan terhadap tanaman Ganja dan merupakan negara pertama dalam sejarah yang melakukan pelarangan tersebut. Pelarangannya dikaitkan dengan isu ras, dengan melemparkan kabar bahwa ganja yang dihisap akan membuat budak budak kulit hitam beringas. Larangan ini disebarkan ke seluruh dunia.


Tidak lama, Amerika menjilat ludah sendiri ketika mereka memasuki Perang Dunia ke 2. Kemampuan produksi serat sintetis mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan perang. Akhirnya, mereka kembali menggunakan serat ganja untuk seragam, tas, tali temali, parasut, dll.


Setelah Perang Dunia 2, black campaign Amerika terhadap ganja menggunakan metoda yang berbeda. Mereka mulai menyebarkan info bahwa Ganja bikin bodoh, bikin ketergantungan. Lewat PBB, mereka menyebar luaskan propaganda ini.


Ini menjawab tanda tanya besar "Mengapa sebuah tanaman yang dimanfaatkan di seluruh dunia selama ribuan tahun tiba tiba bisa jadi sesuatu yang jahat?". Karena ulah Amerika di atas tadi


Apakah pemanfaatan ganja bisa mengejar Millenium Development Goals? Bisa menekan angka kemiskinan? Bisa.


Dan sudah terbukti.


Di mana?


Cina.


Cina, tidak menyetujui ganja untuk dihisap, tapi memanfaatkan daun ganja untuk industri.


Industri untuk apa?


Untuk apa saja.


Industri pakaian, serat ganja adalah serat pakaian kualitas terbaik makanya dipakai untuk baju perang dan parasut


Industri kendaraan (Henry Ford yang melihat minyak bumi akan kelak habis mengembangkan kendaraan yang tubuhnya terbuat dari serat ganja dan jaland engan biofuel dari ganja)


Industri medis, tercatat daun ganja dimanfaatkan jadi bagian dari pengobatan alzheimer, glaukoma, HIV/AIDS, Asma, kanker, Distonia, Epilepsi, Tuberkulosis, Sindrom Tourette, Osteoporosis, Kardiovaskular, Diabetes, dan masih banyak lagi penyakit yang kalau saya sebut akan sangat menyita tulisan ini. Ketika Amerika berencana menghentikan ganja medis, diprotes keras. Oleh kalangan dokter :)


Industri kertas,  sekedar mengingatkan "Declaration Of Independence" Amerika serikat ditulis di atas hemp. Varian ganja untuk industri. 97% buku yang dicetak antara tahun 1900 – 1937  (waktu masih pakai ganja) masih kuat sampai 300-400 tahun sementara kertas dari serat kayu bertahan rata rata hanya selama 50 tahun. Untuk membuat kertas dengan jumlah yang sama, kertas dari serat pohon akan memakan lahan hutan lebih luas daripada kertas dari serat ganja


Ada banyak sekali pemanfaatan daun ganja untuk industri yang sudah digunakan dengan lazim oleh negara lain KECUALI oleh Indonesia.


Lha wong Amerika sendiri yang pertama kali mengeluarkan larangan aja sekarang sudah menggunakan ganja untuk industri. Mengapa Indonesia, negara yang terkenal memiliki ganja dengan kualitas terbaik dunia karena tanah yang subur, matahari yang melimpah, hujan yang mengguyur bumi, tidak bisa memanfaatkan ganja untuk kebaikan bangsanya?


Andaikan ganja dimanfaatkan untuk industri sebagaimana yang sudah lazim dilakukan buanyak negara lain, bayangkan tenaga kerja yang diserap. Bayangkan angka pengangguran yang turun dan dengan itu angka kemiskinan yang ditekan.


Ganja bisa dimanfaatkan untuk apapun. Bisa ditanam dimanapun. Memprosesnya tidak perlu teknologi yang mutakhir.


Kalau anda memegan daun ganja dan anda gosok gosok ke telapak tangan, nanti akan keluar minyaknya. Minyak tersebut sering digunakan untuk obat sebagaimana kita pakai minyak telon dan minyak kayu putih. Bayangkan betapa mudahnya memanfaatkan ganja.


bayangkan betapa meruginya industri obat obatan negara negara maju yang mengandalkan pasar kita kalau kita bisa memanfaatkan daun ganja.


bayangkan betapa meruginya banyak sekali industri apabila ganja bisa dimanfaatkan.


Saya nggak nyimeng jadi saya ga peduli kalau ganja tetap ilegal untuk dihisap.


Tapi saya masih berpegang kepada pernyataan saya


Lebih baik anak saya nyimeng daripada ngerokok.


Mari saya terangkan


Pertama, kalau anak saya dewasa, mau ngerokok, nyimeng, itu urusan dia.


Saya tidak merokok, tapi kakak, adik, ibu saya merokok. Saya tidak melarang mereka karena mereka sudah cukup dewasa.


Kedua, kriminalisasi bahwa ganja LEBIH bahaya dari  rokok terus terang aneh.


Rokok jelas JAUH LEBIH menyebabkan ketergantungan daripada ganja. Tidak percaya? Coba sendiri saja dan coba suruh teman anda yang perokok berhenti. Juga baca jurnal jurnal medis sekali kali supaya tahu kenyataan dibalik ucapan saya ini.


Rokok terbukti telah membunuh jutaan orang pertahun akibat langsung dari menghisap rokok. Bisa anda temukan datanya di mana mana. Sekarang, sebutkan 1 data, jurnal medis, hasil riset yang menyatakan pernah ada orang yang meninggal karena menghisap ganja.


Anggapan bahwa pecandu narkoba memulai semuanya dari menghisap ganja adalah argumen yang mudah dipatahkan. Coba tanya, apakah pencandu narkoba itu juga merokok? Kenapa tidak bilang candu narkoba dimulai dari menghisap rokok?


Mengapa seorang anggota DPR tertangkap basah menghilangkan pasal dalam RUU pengaturan tembakau yang menyatakan "rokok menyebabkan ketergantungan" ? Atas perintah siapa dia melakukan itu? Orang bloon macam mana yang bilang rokok tidak menyebabkan ketergantungan?


Ada riset yg menyatakan bahwa negara bagian di Amerika Serikat yang melegalkan ganja, ternyata angka kecelakaan mobilnya lebih rendah daripada negara yang mengilegalkan ganja. Ternyata, di negara bagian yang legalkan ganja, masyarakatnya berpindah dari minum bir ke nyimeng. Angka kecelakaan yang turun menyatakan bir lebih berbahaya sebagai pemicu kecelakaan daripada cimeng. Ada di majalah time terbaru bagian kesehatan kalau mau baca.


Sekali lagi, gue nggak nyimeng dan dukungan gue terhadap LGN bukan untuk ganja rekreasi (sebutan pemanfaatan ganja untuk dihisap) tapi untuk industri.


Baca baca lagi gih, dan elo akan menemukan bahwa daun ganja dengan varian bernama HEMP banyak dimanfaatkan untuk industri, dan mau diisep seladangpun HEMP tidak akan membuat elo giting. Go ahead, do your own research, Elo akan menemukan bahwa omongan gue ini benar.


Bahkan waktu Dhira (ketua Lingkar Ganja Nusantara) berdebat dengan juru bicara BNN, pihak BNNpun tidak bisa menjawab hingga akhirnya cuma bisa menutup dengan ucapan "Kami hanya menjalankan perintah Undang Undang"


Bagaimana dengan ucapan "Dari dulu ga akan pernah berhasil usaha melegalkan ganja, usaha kali ini pun akan percuma"


jawaban gue sederhana, dari kalimatnya aja udah keliatan yg ngomong kayak gitu mentalitasnya pecundang. hehe


Pemenang akan berkata "Susah, tapi pasti bisa"


Pecundang akan berkata "Susah, itu tidak mungkin"


Sejarah menyatakan bahwa belum tentu yang masyarakat umum anggap benar itu adalah kebenaran yang sesungguhnya


Contoh, dulu seluruh dunia berpikir bumi itu rata.


Kita smua tahu kini itu kesalahan yang tolol.


Dulu, seisi bumi berpikir bumi itu pusat tata surya.


Galileo Galilei sampai mati dihukum karena dianggap penghinaan kepada agama akibat keyakinannya bahwa mataharilah pusat tata surya (dulu adalah gereja yang menyatakan bumi pusat tata surya)


Copernicus melanjutkan argumen Galilei dan sekarang kita semua tahu, siapa yang benar.


Semua fakta fakta di atas, bisa jadi elo ga percaya.


Tapi mari gue tantang sekali lagi. Elo mau berhenti di ASUMSI bahwa gue ngarang, atau mau mencoba cari tahu kebenaran dibalik ucapan gue?


Elo mau langsung membenci, atau mau mencoba memahami?


kalau elo nggak mau, ya ngga rugi di gue.


Kalau mau, silakan baca buku Hikayat Pohon Ganja. Atau nggak usah beli deh, buka buka aja halamannya dan temukan kenyataan bahwa semua yang tertulis ada dasar jelas. Daftar pustaka dan catatan kakinya detil dan rapih.


Sekali lagi, gue bukan penulisnya. Gue cuman jadi moderator.


Pahami, bahwa ganja bukan cuma masalah giting


 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 07, 2011 09:20

Tertawalah, sebelum tertawa itu dilarang…

Jadi, hari ini jagad raya ramai karena pernyataan saya yang dikutip oleh detik.com


Tepatnya, pernyataannya seperti ini


"Jangankan saya, Obama saja mengaku pernah nyimeng. Bahkan saya yakin, SBY itu pasti juga pernah menghisap ganja"


Berikut adalah klarifikasi saya


Pertama kaitannya dengan "pernyataan" saya yang jadi judul detik "Semua orang pernah nyimeng, saya yakin SBY juga"


Seperti yang anda baca, di dalam beritanya sendiri tidak ada kutipan dari saya yang mengatakan "Semua orang pernah nyimeng.."


Kutipannya berbunyi (sekali lagi lagi saya tulis di sini): "Jangankan saya, Obama saja mengaku pernah nyimeng. Bahkan saya yakin, SBY itu pasti juga pernah menghisap ganja"


Seingat saya, saya tidak berkata "Semua orang pernah nyimeng" yang saya katakan adalah "Banyak banget orang yang pernah nyimeng". Tapi toh percuma juga saya membela diri untuk urusan ini karena yang keluar di situs berita tersebut adalah seperti di atas.


Tapi setidaknya, anda tahu versi saya.


Kedua, soal pernyataan saya "SBY itu pasti juga pernah menghisap ganja"


Pernyataan ini, konteksnya bercanda.


Justru, bagi saya adalah sangat lucu apabila ada yang menganggap itu ucapan atau tuduhan yang serius saya lontarkan.


Reaksi paling bijak adalah dari Julian Pasha, jubir Presiden yang berkata "Masak saya harus komentari halusinasi"


:)


Ucapan itu tidak serius, maka sebaiknya jangan ditanggapi serius.


Kalau dirasa becandaan saya melampaui batas, maka dengan ini saya menyatakan permohonan maaf


Kadang memang, kita tidak akan pernah tahu di mana garis batas hingga kita melanggarnya.


Sekarang saya tahu, di mana batasnya.


George Carlin, seorang comic (sebutan untuk seorang stand up comedian) legendaris dari Amerika Serikat dikenal sebagai komedian yang "Exploring the limits of comedy, sometimes by crossing them"


Tidak ada niat saya untuk jajal jajal batas komedi, tapi kini saya tahu batas tersebut.


Sebuah perusahaan dalam iklannya menampilkan foto yang kontroversial di mana kepala negara berciuman dengan kepala negara lainnya di BIBIR. Merkel, Sarkozy, Obama, Paus Benedictus, semua terlihat berciuman mesra sampai tertutup matanya. Obama berciuman Hu Jintao, juga Obama dengan Chavez


Iklan tersebut menuai kontroversi, tidak sedikit yang mengamuk melihat simbol negara dijadikan bercandaan.


Tidak pantas, katanya.


Namun Chavez sendiri tidak marah dan berkata bahwa iklan itu lucu.



 




 


Lucu atau tidak, pantas atau tidak, silakan anda nilai sendiri.


Pada akhirnya, kepantasan seseorang dalam bercanda selalu relatif. Di twitter, yang menanggapi ucapan bercanda saya dengan tawapun banyak.


Ada yang mengganggap bercandaan pukul pukulan dan tendang tendangan dibubuhi hajaran properti styrofoam lucu tapi ada juga yang merasa itu tidak pantas


Ada yang menganggap bercandaan sarkas yang datang dari sebuah ucapan itu lucu tapi ada juga yang merasa itu tidak pantas


Namun, bukan jadi pembenaran, sekali lagi, apabila bercanda saya dianggap melampaui batas maka saya minta maaf yang sebesar besarnya.


Apalagi apabila Pak Susilo Bambang Yudhoyono tersinggung, saya bersedia untuk mengundang beliau dalam jamuan makan malam di rumah saya.  Agar saya bisa menerangkan maksud dibalik ucapan saya.


Apalagi, istri saya jago masak :)


Setelahnya, kita bisa berbincang santai sambil nyim… eit.. BERCANDAAAAAAAA.. hehe


Demikian, semoga jelas. Saya bertanggung jawab penuh terhadap ucapan saya, termasuk apabila ada konsekuensinya yang diminta dari saya


Sekian.


Epilog:


Gamila (istri saya) tadi menggenggam tangan saya dan berkata "Everything will be okay Mas. I promise"


Abis ngomong gitu dia langsung ngambil HP. Saya tanya "Nelfon siapa kamu?"


Gamila jawab "Nelfon nyari kerjaan. Kalau kamu dipenjara, dapet duit dari mana?"


-_-*

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 07, 2011 06:30

December 4, 2011

Susah Tapi Pasti Bisa (part 16)

Gila juga ya, udah sampe part 16 :) )

Untuk yg baru menemukan serial blog ini, "Susah Tapi Pasti Bisa" adalah seri blog gue yg isinya catatan pribadi gue dalam membangkitkan stand up comedy di Indonesia.

Ini adalah tulisan ke 16 jadi kalau baru tau, silakan gali ke belakang baca part 1 sampai 15


Okay. Saatnya serius:


Saya janji untuk membahas kaitan antara Stand Up Comedy dan youtube.


Ini menarik sekali karena kita akan membahas soal

A ) Mengapa jarang sekali comic mengunggah materi mereka ke youtube


B ) Mengapa di youtube kok kesannya ga lucu


C ) Mengapa dari Chris Rock, Robin Williams sampai Raditya Dika dan Soleh Solihun, video video stand up comedy di youtube selalu menuai kontroversi, minimalnya, perdebatan


Youtube, sejak dulu selalu jadi cara untuk "menyiarkan" sesuatu, atau mempublikasikan sesuatu. Belakangan ini, mengingat makin banyak orang menghabiskan wakti di internet, youtube juga jadi cara untuk mengamplifikasi sebuah kegiatan.


Hal yang sama terjadi dengan Stand Up Comedy di Indonesia. Amplifikasi dari openmic 13 juli 2011 di Comedy Cafe adalah yang memicu perkembangan Stand Up Comedy di Indonesia seperti hari ini


Sekarang, saya sendiri sudah jarang mengunggah video youtube ketika lagi openmic

Alasannya jelas.

Hari ini, ketika anda lihat saya datang ke openmic, saya sedang berlatih untuk sebuah gig (stand up berbayar) atau saya sedang melatih sebuah bit baru agar segera matang.

Bit "Matang" menurut Raditya Dika adalah bit yang sudah kita bawakan 5 kali. Menurutnya, setelah 5 kali, sebuah bit sudah matang dari tidak bisa lagi tumbuh.


Nah yang dimaksud dengan bit yang "tumbuh" adalah bit yang setiap kali dibawakan tiba tiba berkembang ketika kita bawakan di atas panggung.

Mungkin kalau anda yg membaca ini adalah seorang comic, anda akan sadar bahwa setiap kali anda mengulang bit di atas panggung, tiba tiba nemu sebuah pengembangan atau hal baru dari bit tersebut. Itulah yang dimaksud dengan "tumbuh"


Karena saya datang openmic utk latihan, maka dipastikan set saya tersebut belum matang.

Jadi saya sengaja tidak mengunggah ke youtube sesi openmic saya karena pertama set tersebut masih mentah dan kedua karena saya mempersiapkan itu untuk gig di mana saya dibayar.


Beberapa alasan mengapa comic tidak lagi mengunggah materinya ke youtube adalah karena dia ingin orang untuk datang dan bayar untuk menonton dia. Sesuatu yg sangat wajar karena dia negara yang industri stand up comedy-nya sudah berkembang, seorang comic dapat penghasilan dari manggung.


Masalah mengapa di youtube kok tidak terasa selucu itu, sebenarnya bisa dijawab dengan berbagai macam jawaban tergantung keadaan yang sedang dialami penonton tersebut


Mengapa di youtube rasanya tidak lucu, berikut sejumlah kemungkinan jawaban:


1) Anda lagi galau karena abis diputusin


2) Anda tidak mengerti maksud dari lawakan yang dilempar karena referensi yang tidak sama. Cth: Kalau anda anak SMP besar kemungkinan tidak akan ketawa mendengar lawakan yang membahas kehidupan orang menikah. Atau kalau anda seorang akuntan, mungkin tidak bisa mengerti konteks lawakan seseorang yang melawak tentang dunia militer.

Biasanya orang yang seperti ini akan bergumam "Gue ga ngerti lucunya di mana"


3) Selera yang memang beda beda. Bukan berarti karena anda tidak ketawa nonton Soleh Solihun lalu dia adalah comic yang tidak lucu. Tentu tidak. Seperti musik, ini masalah selera seleraan. Saya tidak suka Justib Bieber bukan berarti dia jelek. Sama dgn stand up comedy


4) Because you weren't there


Percaya deh, nonton secara langsung efeknya ratusan kali lipat daripada menonton di youtube. Sudah banyak orang yang jadi bukti kebenaran ini. Tanya deh sama orang orang yang ngakak nontonin Mongol di youtube, pas nonton langsung pasti ngakaknya lebih parah. Bahkan seorang teman yang mengaku tidak ketawa nonton saya di youtube, mengaku ngakak pas nonton pertama kali secara langsung di comedy cafe.


Terakhir saya mau membahas soal mengapa banyak comic sebenarnya menghindari materinya diunggah ke youtube.

Jawabannya adalah, karena orang yang datang untuk menikmati stand up comedy, datang dengan pikiran terbuka.

Stand Up Comedy, yang dikenal sebagai comedy yang membawa kebenaran akan sering kali membawa kebenaran yang pahit tapi dibawakan dengan jenaka. Ini saja, berpotensi konflik pendapat.


Maka Stand Up Comedy, bukan hanya cocok untuk orang dengan referensi yang sama, dia juga cocok untuk orang yang berpikiran terbuka.

Dalam bincang di ON|OFF kemarin Isman HS bilang bahwa berpikiran terbuka itu kurang lebihnya "Saya mungkin tidak setuju dengan ucapan anda, tapi saya bisa menerima."

Cara pandang ini akan membuat orang tersebut akan bisa tertawa mendengar sesuatu yang dia dengar. Dia bisa terima walau tidak dia setujui.


Nah youtube, penuh dengan orang yang sangat beragam.


Orang yang nonton video stand up comedy di youtube belum tentu orang yang benar benar mencari.

Bisa jadi dia masuk karena melihat temannya ngetweet tautan ke video tersebut. Bisa jadi karena sebuah referensi di blog seseorang atau di sebuah thread kaskus.


Artinya, mentalitas dan cara pandang orang ketika di youtube belum tentu berpandangan terbuka semua.


inilah mengapa boro boro saya, radit, soleh, ernest, ryan, sammya, dll.. bahkan sampai Chris Rock, George Carlin, Robin Williams, George Lopez, Russel Peters-pun di youtube banyak dihujani ucapan "ga lucu", "lucunya di mana ya?", atau kritik kritik keras terhadap isu yang mereka angkat.

Karena youtube terlalu luas penontonnya.


Pada akhirnya, video stand up comic amerika, diunggah oleh fansnya. Bukan oleh comic itu sendiri. Tak terhindarkan akhirnya, hal hal di atas.


Indonesia, harus bergelut dengan ragam penonton youtube karena kita masih berusaha mengenalkan kesenian ini dan youtube adalah sarana efektif.

Tantangan tersendiri.


Susah, tapi pasti bisa :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 04, 2011 08:43

Berani Fokus

Beberapa hari yang lalu, gue nonton CNN Heroes. Lalu gue teringat acara Kick Andy Heroes, dan gue menemukan suatu fakta


Bahwa memang orang orang yang diakui dunia pantas jadi pahlawan di acara semacam CNN Hero, adalah orang yg fokus dgn begitu lama kepada 1 masalah spesifik.


Tidak ada CNN Hero yg generalis atau dikenal karena kegiatan sosialnya general dan banyak serta berbeda beda.


Selalu hanya 1 orang dgn 1 kegiatan sosial yg spesifik. Seorang yg mencoba mengatasi sebuah masalah yg menurutnya mungkin bukan yang paling mendesak, tapi sesuai dengan panggilan jiwanya.


Ini menurut gue yang penting untuk kita cermati sama sama


Berhentilah untuk berkegiatan sosial sesuai dengan yang sedang ramai. Berpindah pindah kegiatan sosial karena mengikuti apa yang sedang ramai dibahas media.


Dimanakah panggilan jiwa kita dalam berkegiatan sosial?


AIDS?

Penanganan bencana alam?

Anak jalanan?

Pendidikan?

Kesehatan?

Bullying?

Lansia?

Pemberdayaan ekonomi?

Lingkungan?

Kesehatan jiwa?


Jangan beramal hanya di bulan Ramadhan karena mereka membutuhkan uluran tangan anda setiap hari termasuk di bulan selain Ramadhan


Jangan pindah pindah kegiatan sosial karena yang anda tinggal akan selalu membutuhkan bantuan anda.


Ingat Bilqis? Betapa banyak yg muncul untuk membantu (yang adalah sangat bagus tentunya) lewat "Koin Cinta Untuk Bilqis" , tapi ketika akhirnya Bilqis dipanggil Yang Maha Kuasa, banyak yang pergi meninggalkan anak anak lain dgn penyakit yang sama.

Orang tua yg anaknya punya kondisi yang sama sudah banyak berharap melihat animo masyarakat terhadap penyakit Atresia Bilier atau penyakit dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Tapi akhirnya mereka menemukan diri mereka hampa, tangan terbuka tanpa ada lagi yang memperhatikan..


Panggilan jiwa saya sejak 2006 adalah untuk anak anak pasien kanker di Indonesia lewat Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia.

Yayasan yang gue dirikan bersama teman teman di mana gue berdiri sebagai pembina bersama dr Edi Tehuteru.


Di mana panggilan jiwa anda?


BeraniMengubah, juga berarti harus Berani Fokus.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 04, 2011 02:51

Pandji Pragiwaksono's Blog

Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Pandji Pragiwaksono's blog with rss.