Pandji Pragiwaksono's Blog, page 28
May 1, 2012
Info Merdeka Dalam Bercanda Comedy Tour
Di atas adalah poster untuk Merdeka Dalam Bercanda Comedy Tour
Tur stand-up solo terbesar tahun ini
Ada 12 kota destinasi dan kemungkinan akan nambah.
April 23, 2012
The Interview
Pertama kali saya melakukan ini, alasannya adalah karena iseng bercampur aduk dengan putus asa.
Tidak ada media yang mau mewawancara saya, lama lama dipikir saya wawancara diri sendiri saja. Toh blog adalah media yang saya miliki.
Ternyata banyak sekali yang suka karena mereka terhibur dengan keanehan saya mewawancara diri saya sendiri
Yang belum baca, silakan baca dulu di sini
Sekarang, wawancara imajiner ini kembali dalam rangka album ke 4 berjudul 32.
Selamat menikmati
____________________________________________________________________________________________
Pandji Presenter (PP): Apa kabar Pandji, terima kasih sudah menyetujui undangan wawancara ini, saya tahu anda pasti sibuk
Pandji Rapper(PR): Kabar baik, sama sama.. Saya selalu senang diwawancara oleh anda, pertanyaan anda bagus bagus. Kalau saya jadi anda, pertanyaan demikianlah yang akan saya tanyakan
PP: Hehehehe seakan akan mewawancarai diri sendiri ya..
PR: Begitulah..
PP: Sejak terakhir kali saya mewawancarai anda, sudah ada banyak perubahan..
PR: Cukup banyak, perubahannya sekitar 8 kg..
PP: Maksud saya dari sisi kesibukan
PR: Oooh… awkward -_-*
PP: Saat itu, anda belum menjadi seorang komika (sebutan bahasa Indonesia untuk comic atau stand-up comedian – red), anda sudah menulis buku tapi belum meledak sebagaimana NASIONAL.IS.ME begitu diminati di seluruh Indonesia. Anda belum punya Random Creative House yang memproduksi acara acara TV seperti Provocative Proactive dan kini saya dengar ada 2 proyek program TV akan jalan.. Anda juga punya perusahaan penerbitan komik digital . Anda juga sudah punya 2 anak skarang. Banyak yang berpikir kesibukan kesibukan baru ini, terutama di stand-up comedy, anda mulai meninggalkan hiphop
PR: Cukup bisa dipahami, saya dari 2008, 2009, 2010 selalu meluncurkan album dan 2011 orang pikir saya tidak meluncurkan album baru. Padahal saya meluncurkan DVD saya yang pertama sekalian dengan peluncuran album fisik MERDESA Deluxe Edition. Juga selain itu, saya merasa sayang karena album ke 3 materinya bagus. Saya kuatir dengan keluarnya album 4 terlalu dekat, lagu lagu dari album ke 3 belum maksimal dikenalkannya
PP: Ini adalah tahun ke 5 anda berkarya di dunia hiphop. Terbayangkah akan sejauh ini?
PR: Terus terang saya malah targetnya akan berkarya di hiphop selama 1 dekade. Pada 2018 saya harusnya rilis album terakhir saya.
PP: Itu berarti anda akan berumur 39 tahun. Memang rapper ada yang umurnya segitu?
PR: Silakan google nama Jay-Z. Saya tidak punya cukup waktu untuk menerangkan..
PP: Okay, sebentar…
PR: ……………
PP: ……………
PR: Udah belum?
PP: Belum ini… koneksi lama..
PR: Ya intinyaaaaaa -_-* Saya akan terus berkarya dan walau umur akan 39 pada saat itu, yang penting adalah pesan dalam lagu saya dan relevansinya dengan umur saya. Mana mungkin saya di umur 39 tahun akan ngerap soal bolos sekolah..
PP: Tapi melihat 5 tahun berkarya ini, apakah anda cukup merasa sukses untuk bertahan dan terus berkarya? Banyak orang membecandai anda tidak laku. Bahkan anda sendiri sering bercanda dan berkata anda nggak laku. Kalau nggak laku, buat apa bikin album lagi?
PR: My music isnt for 100.000 Lambs. It is for 100 Lions.
PP: ………..
PR: Paham?
PP: Sebentar ini lagi saya google translate kalimat tadi….
PR: -_-*
PP: Anda berusaha untuk menjelaskan bahwa musik anda memang bukan untuk semua orang.. Bukan untuk ratusan ribu domba tapi hanya untuk ratusan singa.
PR: Betul. Saya sebenarnya tidak perlu menjelaskan lagi mengenai makna kesuksesan bagi saya. Apalagi kepada anda karena di wawancara sebelumnya saya pernah menerangkan itu kepada anda..
PP: Oiya ya? …….
PR: Nggak usah di-google -_-* Intinya begini, kalau anda bertemu dengan seorang musisi, yang musiknya berisi tentang kritik terhadap DPR (DPR, 2010), tentang kebenaran dibalik pembajakan (Bajak Lagu Ini, 2008), tentang makna kebahagiaan yang datang dari kesederhanaan (Kesederhanaan, 2009), lalu lagu lagu tentang semangat kebangsaan (Untuk Indonesia, 2008. GBK, 2009. Menoleh, 2010) maka anda akan paham bahwa saya bermusik bukan untuk jualan. Tapi untuk berekspresi dan untuk menyampaikan pesan. Mana ada ceritanya lagu lagu seperti tadi masuk Dahsyat dan Inbox. Manalah mungkin lagu macam “Atas Nama Kebenaran” yang berisi tentang Polisi korup akan jadi nomor 1 di tangga lagu radio? Berapa banyak sih yang suka lagu lagu semacam itu ketimbang lagu lagu yang isinya tentang cinta. Sekalinya ada lagu saya yang berkaitan dengan cinta, pasti isinya sex (Super Sugarcane Man, 2009) atau perselingkuhan (Mulanya Biasa Saja, 2008) , sex dan perselingkuhan (Babyplum, 2009) dan mentok mentok tentang pernikahan (Calvin N Susie, 2009).
PP: Oiya, ini di google tertulis bahwa anda pernah berkata di wawancara kita 3 tahun yang lalu bahwa kalau anda ingin kaya dari musik maka anda akan jadi penyanyi dangdut..
PR: -_-* tetep loh di google..
PP: Hehehehe
PR: Mereka yang menggemari lagu saya, jelas sekali tipikalnya seperti apa. Mereka adalah orang orang dengan pola pikir dewasa, optimims dan memiliki kecintaan yang besar terhadap Indonesia. Memaksakan musik saya kepada mereka yang hanya senang dengan lagu lagu cengeng atau mereka yang hanya ingin mendengar lagu tentang jatuh cinta berjuta rasanya, tentu bukanlah hal yang bijak. Itulah mengapa saya tadi berkata “My music isnt for 100.000 Lambs. It is for 100 Lions”.
PP: Itu analogi yang anda ambil dari idiom “Lions for Lambs” ya? Tentang ucapan orang Jerman mengenai tentara Amerika? Orang Jerman sering menggambarkan tentara Amerika sebagai Singa Singa yang dipimpin para domba..
PR: Benar sekali, tau dari mana anda? Saya tebak! Pasti google.
PP: Bukan, dari altavista.
PR: Ha? Emang masih ada?
PP: Engga deeeeng, dari google..
PR: Ini… -_-* aneh amat deh lo..
PP: Kembali ke pertanyaan, kalau misalnya tolok ukur sukses anda bukan dari penjualan album atau dari terkenal atau tidaknya anda sebagai rapper, lalu bagaimana anda mengukur sukses secara musik?
PR: Dari pencapaian dan dari pengakuan orang orang yang saya hormati. Contoh, dari sisi pencapaian saya bangga menjadi solois pertama yang dipercaya untuk mengisi panggung utama Soulnation selama 3 tahun penyelenggaraan. Waktu itu di tahun 2010
Bahkan saya bangga atas kesediaan Iwa K yang notabene merupakan pahlawan musik hiphop dan legenda musik Indonesia untuk mau featuring dengan saya di panggung Soulnation. Juga Denada yang kembali dari pensiunnya di dunia hiphop dan ngerap bersama saya membawakan “Kujelang Hari”
Setahun sebelumnya di Soulnation 2009, saya juga mendapatkan kehormatan luar biasa ketika panggung saya menjadi panggung dengan penonton terbanyak
Tahun ini, baru saja kemarin saya dipercaya untuk mengisi panggung Konser Kemanusiaan Untuk Indonesia Timur yang dikerjakan teman teman VOTE di Alun Alun Kidul Yogyakarta. Nama nama pengisi panggungnya kaliber nasional seperti Slank, Shaggy Dog, SID, Glenn Fredly, Tompi dan Ras Muhammad..
Bahkan kalau dipikir pikir, bangga juga rasanya lagu saya pernah jadi sejenis theme song untuk salah satu gerakan sosial terbesar, #IndonesiaUnite
Dari sisi pengakuan saya bangga karena diajak Glenn Fredly dalam konser solo-nya di Jakarta Convention Center, diajak Slank manggung untuk ngerap dalam lagu mereka
Diajak featuring dalam album teman teman musisi dari BLP hingga Kahitna, juga bentuk pengakuan dari musisi yang saya hormati. Kesediaan Abdee Slank dan Denada juga Tompi, Angga Maliq & D’Essentials, Endah N Rhesa, Soul ID, Saykoji, serta masih banyak lagi dalam mengisi panggung bersama saya juga membuat saya merasa diterima di dunia musik Indonesia. Ngomong ngomong diterima, saya jadi ingat kemarin waktu manggung di Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono ke 10 menonton dari samping panggung. Setelah manggung, saya melempar kaos saya ke penonton dan keluar panggung telanjang dada, entah ada apa, mungkin kaget mendengar ada rapper yang ngerap tentang Indonesia dan semangat kepahlawanan, beliau sekonyong konyong berdiri dari kursinya dan menghampiri saya. Tangan beliau terjulur mengajak salaman, sementara refleks saya menutup dada saya yang kemana mana.. kaget dan malu.. hehehe
Nah, berbicara mengenai Yogyakarta, saya mau cerita sedikit untuk menggambarkan makna sukses, teman teman saya dari Rotra, Jahanam, bersama Kill The DJ dalam Jogja Hiphop Foundation mungkin tidak pernah anda lihat rutin di Dahsyat, Inbox dan sejenisnya. Secara pemasukan mungkin tidak sefenomenal Afgan atau Vidi Aldiano, tapi musik mereka yang berkarakter membawa mereka bolak balik tur ke Amerika Serikat. Bahkan banyak rapper terkenal Indonesiapun belum dapat undangan untuk tur ke Amerika Serikat.
Di sini saya berusaha menggambarkan bahwa sukses itu berbeda untuk setiap orang. Untuk saya, anda, JHF, Iwa K, Soul ID, Saykoji, JFlow, Kojek, dll. Pahami apa yang jadi target anda, dan kejarlah. Jangan teralihkan oleh gemerlap yang lain.
PP: ………
PR: Kenapa anda diam?
PP: Enggak, ini kenapa pas anda ngomong lalu foto foto pada bermunculan gini?
PR: Oooh, sengaja saya munculkan. Kan kalo kata anak kaskuser “no pic = hoax, gan!” hehehe
PP: Ngomong ngomong soal pengakuan anda juga dipuji oleh Pak Hermawan Kertajaya ya…
PR: Iya, tapi itu karena strategi pemasaran musik saya untuk album Merdesa
PP: Boleh diterangkan?
PR: Intinya, saya merilis album secara gratis di tahun 2010. Namun walaupun gratisan, saya tetap mendapatkan pemasukan uang dari gratisan tersebut. Ini metoda yang saya sebut “Free Lunch Method”. Dalam 10 hari, saya mendapatkan Rp 100.000.000,-
PP: Seratus juta rupiah????
PR: Iya, dalam 10 hari. Tapi jangan fokus pada uang yang saya dapatkan, fokus pada kenyataan bahwa musik saya sangat ceruk, sangat idealis, tapi justru saya bisa hidup dari idealisme tersebut tanpa harus kompromi kepada pasar, tanpa harus ikut ikutan trend, tanpa harus “jualan”, tanpa harus meninggalkan karakter kita
PP: Di mana saya bisa membaca lebih detil tentang Free Lunch Method ini?
PR: Anda bisa baca di sini
PP: Apakah metoda yang sama akan anda praktekkan pada album ke 4?
PR: Iya, saya akan kembali lakukan hal yang sama. Bedanya adalah, di album ke 3 kemarin saya merilis seluruh lagu pada hari yang sama. Untuk kali ini, saya akan merilis 2 lagu per bulan. Agar saya bisa fokus dalam mempromosikan isi dari setiap lagu, dan agar orang bisa lebih terikat untuk kembali setiap bulan. Karena saya akan merilis total 14 lagu dalam 7 bulan. Setiap bulan rilis 2 lagu yang berbeda. Di bulan ke 7 yaitu November, saya akan bikin konser hiphop yang rencananya untuk kapasitas 400 penonton.
PP: Anda tidak akan mengisi di Soulnation 2012?
PR: Selama Soulnation disponsori rokok saya tidak akan jadi pengisi di sana, palingan hanya featuring membantu teman teman musisi..
PP: Berbicara mengenai album ke 4, saya dengar judul albumnya “32″. Apa konsep di balik judul tersebut?
PR: Betul, album ke 4 saya judulnya 32. Intinya mengenai perjalanan dan pemikiran selama hidup 32 tahun dan juga berkaitan dengan 32 tahun era Soeharto yang tersisa hingga hari ini. Saya satu hari menyadari bahwa sepanjang hidup saya berada di dalam era Soeharto dan selepasnyapun hidup saya masih terimbas dampak sosial dari era tersebut.
PP: Berarti penikmat musik anda akan bertemu dengan lagu lagu refleksi hidup anda dan juga pada album yang sama akan mendengarkan lagu lagu tajam bertema sosial – politik ?
PR: Betul sekali, sebagai gambaran: “Selamat Pagi”, “Lagu Putus”, “Bertahanlah”, “Ode Untuk Ayah”, “Ge er”, adalah lagu lagu yang berkaitan dengan perjalanan hidup saya hingga sampai kepada lagu “Sahabatku” tentang mereka yang menemani saya selama 5 tahun. Kemudian lagu seperti “Berani Mengubah”, “Terjebak”, “Menolak Lupa”, “Indonesia Free”, “Demokrasi Kita” bertema sosial politik
PP: Nah, kebetulan, saya dengar bahwa lagu “Indonesia Free” dan “Demokrasi Kita” adalah sebenarnya pidato Mohammad Hatta? Mengapa anda memutuskan untuk memasukannya ke album anda dalam bentuk lagu hiphop?
PR: Karena anak anak muda Indonesia kurang gemar membaca dan akhirnya tidak pernah tahu pernah ada 2 pidato hebat dari orang yang juga hebat. Mereka bisa saja tidak akan tahu bahwa isi dari 2 pidato tersebut ternyata relevan sekali dengan kehidupan kita hari ini.
“Indonesia Free” asalnya dari pidato pembelaan “Indonesia Vrij” yang Hatta dengan lantang bacakan di hadapan persidangan Belanda di mana pemerintah Belanda menganggap tulisan tulisan Hatta adalah bentuk pembangkangan. Bayangkan, di sidang di Belanda, dikelilingi orang orang Belanda, Hatta melemparkan pledoi yang tajam dan bisa jadi merupakan pidato yang membawa nama Hatta tersebar ke seluruh pelosok Bumi. Dalam pidato tersebut, Hatta menyindir Belanda yang merayakan kemerdekaannya di negara yang dia jajah. Hatta berkata, aneh rasanya negara mengaku menjunjung tinggi kebebasan tapi ternyata hanya mempraktekkan secara internal tapi tidak mempraktekkan secara internasional, terbukti dengan penjajahan mereka atas Indonesia. Hatta juga menyatakan bahwa siapapun akan membuka terhadap perdagangan selama dilakukan secara adil tanpa praktek kecurangan. Masih banyak lagi isi pidato Hatta tersebut yang relevan kalau kita bandingkan dengan Indonesia hari ini, tapi terhadap negara yang berbeda
Pidato “Demokrasi Kita” juga relevan sekali dengan hari ini di mana Hatta berkata, Demokrasi kita terbelenggu kebebasan kita yang kebablasan. Bagaimana politisi dan pertarungan mereka melupakan 1 hal yang justru terpenting yaitu rakyat.
PP: Dalam juga lagu lagu anda ya.. apa kendala yang anda temukan dalam menulis lagu tersebut?
PR: Kedua pidato tersebut teramat panjang, sehingga saya harus bisa memilih bagian yang tepat untuk masuk dan lebih ribet lagi, pidato itu ditulis tidak dengan rima. Lagu Indonesia Free lebih rumit lagi karena aslinya ditulis dalam bahasa Belanda, saya harus melakukan alih bahasa ke Bahasa Indonesia kemudian mengubah menjadi Bahasa Inggris.
PP: Lagu.. umm.. “Ode Untuk Ayah” ini untuk Ayah anda tentunya?
PP: Betul, saya tulis di malam setelah almarhum saya makamkan..
PP: Tentu emosional..
PR: Tentu, ketika menulis emosional. Ketika rekaman juga emosional. Di akhir verse pertama terdengar saya menjauh dari mikrofon karena takut terdengar suara saya yang mulai bergetar..
PP: Oooooh, so sweet.. sini saya peluk
PR: -_-*
PP: Ada featuring siapa sajakah di album ini?
PR: Ada Ryan Valentinus, Abenk Ranadireksa..
PP: Abenk Soulvibe?
PR: Iya betul.. Juga ada Teddy Adhitya dari BoyzIIBoyz dan merupakan vokalis dari Barry Likumahuwa Project. Ada Davinaraja dari The Extralarge, ada Reptamasta dari Yogyakarta dan tentunya Gamila Arief
PP: ……..
PR: Kok diem lagi? Lagi nge-google apa?
PP: Enggak, sudah selesai wawancaranya..
PR: Sudah selesai?
PP: Iya sudah
PR: Kok abisnya gitu doang, apa kek ditutup pake terima kasih kek, tanya kalimat penutup kek..
PP: Oiya, ada kalimat penutup untuk pembaca?
PR: If you’ve been waiting for my new album, wait no more. Album ke 4 saya akan rilis mulai tanggal 21 Mei 2012. Nantikan di akun @pandjimusic kalau ingin tahu harus kemana untuk mengunduh gratis lagu lagu tersebut
PP: Permisi, numpang nanya…
PR: Iya?
PP: Dari sini kalau mau pulang ke arah Rawamangun naik angkot nomor berapa ya..
PR: …….
PP: Kok diem?
PR: LAGI NGE-GOOGLE! -_-*
PP:
The Best Interview Ever
Pertama kali saya melakukan ini, alasannya adalah karena iseng bercampur aduk dengan putus asa.
Tidak ada media yang mau mewawancara saya, lama lama dipikir saya wawancara diri sendiri saja. Toh blog adalah media yang saya miliki.
Ternyata banyak sekali yang suka karena mereka terhibur dengan keanehan saya mewawancara diri saya sendiri
Yang belum baca, silakan baca dulu di sini
Sekarang, wawancara imajiner ini kembali dalam rangka album ke 4 berjudul 32.
Selamat menikmati
____________________________________________________________________________________________
Pandji Presenter (PP): Apa kabar Pandji, terima kasih sudah menyetujui undangan wawancara ini, saya tahu anda pasti sibuk
Pandji Rapper(PR): Kabar baik, sama sama.. Saya selalu senang diwawancara oleh anda, pertanyaan anda bagus bagus. Kalau saya jadi anda, pertanyaan demikianlah yang akan saya tanyakan
PP: Hehehehe seakan akan mewawancarai diri sendiri ya..
PR: Begitulah..
PP: Sejak terakhir kali saya mewawancarai anda, sudah ada banyak perubahan..
PR: Cukup banyak, perubahannya sekitar 8 kg..
PP: Maksud saya dari sisi kesibukan
PR: Oooh… awkward -_-*
PP: Saat itu, anda belum menjadi seorang komika (sebutan bahasa Indonesia untuk comic atau stand-up comedian – red), anda sudah menulis buku tapi belum meledak sebagaimana NASIONAL.IS.ME begitu diminati di seluruh Indonesia. Anda belum punya Random Creative House yang memproduksi acara acara TV seperti Provocative Proactive dan kini saya dengar ada 2 proyek program TV akan jalan.. Anda juga punya perusahaan penerbitan komik digital . Anda juga sudah punya 2 anak skarang. Banyak yang berpikir kesibukan kesibukan baru ini, terutama di stand-up comedy, anda mulai meninggalkan hiphop
PR: Cukup bisa dipahami, saya dari 2008, 2009, 2010 selalu meluncurkan album dan 2011 orang pikir saya tidak meluncurkan album baru. Padahal saya meluncurkan DVD saya yang pertama sekalian dengan peluncuran album fisik MERDESA Deluxe Edition. Juga selain itu, saya merasa sayang karena album ke 3 materinya bagus. Saya kuatir dengan keluarnya album 4 terlalu dekat, lagu lagu dari album ke 3 belum maksimal dikenalkannya
PP: Ini adalah tahun ke 5 anda berkarya di dunia hiphop. Terbayangkah akan sejauh ini?
PR: Terus terang saya malah targetnya akan berkarya di hiphop selama 1 dekade. Pada 2018 saya harusnya rilis album terakhir saya.
PP: Itu berarti anda akan berumur 39 tahun. Memang rapper ada yang umurnya segitu?
PR: Silakan google nama Jay-Z. Saya tidak punya cukup waktu untuk menerangkan..
PP: Okay, sebentar…
PR: ……………
PP: ……………
PR: Udah belum?
PP: Belum ini… koneksi lama..
PR: Ya intinyaaaaaa -_-* Saya akan terus berkarya dan walau umur akan 39 pada saat itu, yang penting adalah pesan dalam lagu saya dan relevansinya dengan umur saya. Mana mungkin saya di umur 39 tahun akan ngerap soal bolos sekolah..
PP: Tapi melihat 5 tahun berkarya ini, apakah anda cukup merasa sukses untuk bertahan dan terus berkarya? Banyak orang membecandai anda tidak laku. Bahkan anda sendiri sering bercanda dan berkata anda nggak laku. Kalau nggak laku, buat apa bikin album lagi?
PR: My music isnt for 100.000 Lambs. It is for 100 Lions.
PP: ………..
PR: Paham?
PP: Sebentar ini lagi saya google translate kalimat tadi….
PR: -_-*
PP: Anda berusaha untuk menjelaskan bahwa musik anda memang bukan untuk semua orang.. Bukan untuk ratusan ribu domba tapi hanya untuk ratusan singa.
PR: Betul. Saya sebenarnya tidak perlu menjelaskan lagi mengenai makna kesuksesan bagi saya. Apalagi kepada anda karena di wawancara sebelumnya saya pernah menerangkan itu kepada anda..
PP: Oiya ya? …….
PR: Nggak usah di-google -_-* Intinya begini, kalau anda bertemu dengan seorang musisi, yang musiknya berisi tentang kritik terhadap DPR (DPR, 2010), tentang kebenaran dibalik pembajakan (Bajak Lagu Ini, 2008), tentang makna kebahagiaan yang datang dari kesederhanaan (Kesederhanaan, 2009), lalu lagu lagu tentang semangat kebangsaan (Untuk Indonesia, 2008. GBK, 2009. Menoleh, 2010) maka anda akan paham bahwa saya bermusik bukan untuk jualan. Tapi untuk berekspresi dan untuk menyampaikan pesan. Mana ada ceritanya lagu lagu seperti tadi masuk Dahsyat dan Inbox. Manalah mungkin lagu macam “Atas Nama Kebenaran” yang berisi tentang Polisi korup akan jadi nomor 1 di tangga lagu radio? Berapa banyak sih yang suka lagu lagu semacam itu ketimbang lagu lagu yang isinya tentang cinta. Sekalinya ada lagu saya yang berkaitan dengan cinta, pasti isinya sex (Super Sugarcane Man, 2009) atau perselingkuhan (Mulanya Biasa Saja, 2008) , sex dan perselingkuhan (Babyplum, 2009) dan mentok mentok tentang pernikahan (Calvin N Susie, 2009).
PP: Oiya, ini di google tertulis bahwa anda pernah berkata di wawancara kita 3 tahun yang lalu bahwa kalau anda ingin kaya dari musik maka anda akan jadi penyanyi dangdut..
PR: -_-* tetep loh di google..
PP: Hehehehe
PR: Mereka yang menggemari lagu saya, jelas sekali tipikalnya seperti apa. Mereka adalah orang orang dengan pola pikir dewasa, optimims dan memiliki kecintaan yang besar terhadap Indonesia. Memaksakan musik saya kepada mereka yang hanya senang dengan lagu lagu cengeng atau mereka yang hanya ingin mendengar lagu tentang jatuh cinta berjuta rasanya, tentu bukanlah hal yang bijak. Itulah mengapa saya tadi berkata “My music isnt for 100.000 Lambs. It is for 100 Lions”.
PP: Itu analogi yang anda ambil dari idiom “Lions for Lambs” ya? Tentang ucapan orang Jerman mengenai tentara Amerika? Orang Jerman sering menggambarkan tentara Amerika sebagai Singa Singa yang dipimpin para domba..
PR: Benar sekali, tau dari mana anda? Saya tebak! Pasti google.
PP: Bukan, dari altavista.
PR: Ha? Emang masih ada?
PP: Engga deeeeng, dari google..
PR: Ini… -_-* aneh amat deh lo..
PP: Kembali ke pertanyaan, kalau misalnya tolok ukur sukses anda bukan dari penjualan album atau dari terkenal atau tidaknya anda sebagai rapper, lalu bagaimana anda mengukur sukses secara musik?
PR: Dari pencapaian dan dari pengakuan orang orang yang saya hormati. Contoh, dari sisi pencapaian saya bangga menjadi solois pertama yang dipercaya untuk mengisi panggung utama Soulnation selama 3 tahun penyelenggaraan. Waktu itu di tahun 2010
Bahkan saya bangga atas kesediaan Iwa K yang notabene merupakan pahlawan musik hiphop dan legenda musik Indonesia untuk mau featuring dengan saya di panggung Soulnation. Juga Denada yang kembali dari pensiunnya di dunia hiphop dan ngerap bersama saya membawakan “Kujelang Hari”
Setahun sebelumnya di Soulnation 2009, saya juga mendapatkan kehormatan luar biasa ketika panggung saya menjadi panggung dengan penonton terbanyak
Tahun ini, baru saja kemarin saya dipercaya untuk mengisi panggung Konser Kemanusiaan Untuk Indonesia Timur yang dikerjakan teman teman VOTE di Alun Alun Kidul Yogyakarta. Nama nama pengisi panggungnya kaliber nasional seperti Slank, Shaggy Dog, SID, Glenn Fredly, Tompi dan Ras Muhammad..
Bahkan kalau dipikir pikir, bangga juga rasanya lagu saya pernah jadi sejenis theme song untuk salah satu gerakan sosial terbesar, #IndonesiaUnite
Dari sisi pengakuan saya bangga karena diajak Glenn Fredly dalam konser solo-nya di Jakarta Convention Center, diajak Slank manggung untuk ngerap dalam lagu mereka
Diajak featuring dalam album teman teman musisi dari BLP hingga Kahitna, juga bentuk pengakuan dari musisi yang saya hormati. Kesediaan Abdee Slank dan Denada juga Tompi, Angga Maliq & D’Essentials, Endah N Rhesa, Soul ID, Saykoji, serta masih banyak lagi dalam mengisi panggung bersama saya juga membuat saya merasa diterima di dunia musik Indonesia. Ngomong ngomong diterima, saya jadi ingat kemarin waktu manggung di Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono ke 10 menonton dari samping panggung. Setelah manggung, saya melempar kaos saya ke penonton dan keluar panggung telanjang dada, entah ada apa, mungkin kaget mendengar ada rapper yang ngerap tentang Indonesia dan semangat kepahlawanan, beliau sekonyong konyong berdiri dari kursinya dan menghampiri saya. Tangan beliau terjulur mengajak salaman, sementara refleks saya menutup dada saya yang kemana mana.. kaget dan malu.. hehehe
Nah, berbicara mengenai Yogyakarta, saya mau cerita sedikit untuk menggambarkan makna sukses, teman teman saya dari Rotra, Jahanam, bersama Kill The DJ dalam Jogja Hiphop Foundation mungkin tidak pernah anda lihat rutin di Dahsyat, Inbox dan sejenisnya. Secara pemasukan mungkin tidak sefenomenal Afgan atau Vidi Aldiano, tapi musik mereka yang berkarakter membawa mereka bolak balik tur ke Amerika Serikat. Bahkan banyak rapper terkenal Indonesiapun belum dapat undangan untuk tur ke Amerika Serikat.
Di sini saya berusaha menggambarkan bahwa sukses itu berbeda untuk setiap orang. Untuk saya, anda, JHF, Iwa K, Soul ID, Saykoji, JFlow, Kojek, dll. Pahami apa yang jadi target anda, dan kejarlah. Jangan teralihkan oleh gemerlap yang lain.
PP: ………
PR: Kenapa anda diam?
PP: Enggak, ini kenapa pas anda ngomong lalu foto foto pada bermunculan gini?
PR: Oooh, sengaja saya munculkan. Kan kalo kata anak kaskuser “no pic = hoax, gan!” hehehe
PP: Ngomong ngomong soal pengakuan anda juga dipuji oleh Pak Hermawan Kertajaya ya…
PR: Iya, tapi itu karena strategi pemasaran musik saya untuk album Merdesa
PP: Boleh diterangkan?
PR: Intinya, saya merilis album secara gratis di tahun 2010. Namun walaupun gratisan, saya tetap mendapatkan pemasukan uang dari gratisan tersebut. Ini metoda yang saya sebut “Free Lunch Method”. Dalam 10 hari, saya mendapatkan Rp 100.000.000,-
PP: Seratus juta rupiah????
PR: Iya, dalam 10 hari. Tapi jangan fokus pada uang yang saya dapatkan, fokus pada kenyataan bahwa musik saya sangat ceruk, sangat idealis, tapi justru saya bisa hidup dari idealisme tersebut tanpa harus kompromi kepada pasar, tanpa harus ikut ikutan trend, tanpa harus “jualan”, tanpa harus meninggalkan karakter kita
PP: Di mana saya bisa membaca lebih detil tentang Free Lunch Method ini?
PR: Anda bisa baca di sini
PP: Apakah metoda yang sama akan anda praktekkan pada album ke 4?
PR: Iya, saya akan kembali lakukan hal yang sama. Bedanya adalah, di album ke 3 kemarin saya merilis seluruh lagu pada hari yang sama. Untuk kali ini, saya akan merilis 2 lagu per bulan. Agar saya bisa fokus dalam mempromosikan isi dari setiap lagu, dan agar orang bisa lebih terikat untuk kembali setiap bulan. Karena saya akan merilis total 14 lagu dalam 7 bulan. Setiap bulan rilis 2 lagu yang berbeda. Di bulan ke 7 yaitu November, saya akan bikin konser hiphop yang rencananya untuk kapasitas 400 penonton.
PP: Anda tidak akan mengisi di Soulnation 2012?
PR: Selama Soulnation disponsori rokok saya tidak akan jadi pengisi di sana, palingan hanya featuring membantu teman teman musisi..
PP: Berbicara mengenai album ke 4, saya dengar judul albumnya “32″. Apa konsep di balik judul tersebut?
PR: Betul, album ke 4 saya judulnya 32. Intinya mengenai perjalanan dan pemikiran selama hidup 32 tahun dan juga berkaitan dengan 32 tahun era Soeharto yang tersisa hingga hari ini. Saya satu hari menyadari bahwa sepanjang hidup saya berada di dalam era Soeharto dan selepasnyapun hidup saya masih terimbas dampak sosial dari era tersebut.
PP: Berarti penikmat musik anda akan bertemu dengan lagu lagu refleksi hidup anda dan juga pada album yang sama akan mendengarkan lagu lagu tajam bertema sosial – politik ?
PR: Betul sekali, sebagai gambaran: “Selamat Pagi”, “Lagu Putus”, “Bertahanlah”, “Ode Untuk Ayah”, “Ge er”, adalah lagu lagu yang berkaitan dengan perjalanan hidup saya hingga sampai kepada lagu “Sahabatku” tentang mereka yang menemani saya selama 5 tahun. Kemudian lagu seperti “Berani Mengubah”, “Terjebak”, “Menolak Lupa”, “Indonesia Free”, “Demokrasi Kita” bertema sosial politik
PP: Nah, kebetulan, saya dengar bahwa lagu “Indonesia Free” dan “Demokrasi Kita” adalah sebenarnya pidato Mohammad Hatta? Mengapa anda memutuskan untuk memasukannya ke album anda dalam bentuk lagu hiphop?
PR: Karena anak anak muda Indonesia kurang gemar membaca dan akhirnya tidak pernah tahu pernah ada 2 pidato hebat dari orang yang juga hebat. Mereka bisa saja tidak akan tahu bahwa isi dari 2 pidato tersebut ternyata relevan sekali dengan kehidupan kita hari ini.
“Indonesia Free” asalnya dari pidato pembelaan “Indonesia Vrij” yang Hatta dengan lantang bacakan di hadapan persidangan Belanda di mana pemerintah Belanda menganggap tulisan tulisan Hatta adalah bentuk pembangkangan. Bayangkan, di sidang di Belanda, dikelilingi orang orang Belanda, Hatta melemparkan pledoi yang tajam dan bisa jadi merupakan pidato yang membawa nama Hatta tersebar ke seluruh pelosok Bumi. Dalam pidato tersebut, Hatta menyindir Belanda yang merayakan kemerdekaannya di negara yang dia jajah. Hatta berkata, aneh rasanya negara mengaku menjunjung tinggi kebebasan tapi ternyata hanya mempraktekkan secara internal tapi tidak mempraktekkan secara internasional, terbukti dengan penjajahan mereka atas Indonesia. Hatta juga menyatakan bahwa siapapun akan membuka terhadap perdagangan selama dilakukan secara adil tanpa praktek kecurangan. Masih banyak lagi isi pidato Hatta tersebut yang relevan kalau kita bandingkan dengan Indonesia hari ini, tapi terhadap negara yang berbeda
Pidato “Demokrasi Kita” juga relevan sekali dengan hari ini di mana Hatta berkata, Demokrasi kita terbelenggu kebebasan kita yang kebablasan. Bagaimana politisi dan pertarungan mereka melupakan 1 hal yang justru terpenting yaitu rakyat.
PP: Dalam juga lagu lagu anda ya.. apa kendala yang anda temukan dalam menulis lagu tersebut?
PR: Kedua pidato tersebut teramat panjang, sehingga saya harus bisa memilih bagian yang tepat untuk masuk dan lebih ribet lagi, pidato itu ditulis tidak dengan rima. Lagu Indonesia Free lebih rumit lagi karena aslinya ditulis dalam bahasa Belanda, saya harus melakukan alih bahasa ke Bahasa Indonesia kemudian mengubah menjadi Bahasa Inggris.
PP: Lagu.. umm.. “Ode Untuk Ayah” ini untuk Ayah anda tentunya?
PP: Betul, saya tulis di malam setelah almarhum saya makamkan..
PP: Tentu emosional..
PR: Tentu, ketika menulis emosional. Ketika rekaman juga emosional. Di akhir verse pertama terdengar saya menjauh dari mikrofon karena takut terdengar suara saya yang mulai bergetar..
PP: Oooooh, so sweet.. sini saya peluk
PR: -_-*
PP: Ada featuring siapa sajakah di album ini?
PR: Ada Ryan Valentinus, Abenk Ranadireksa..
PP: Abenk Soulvibe?
PR: Iya betul.. Juga ada Teddy Adhitya dari BoyzIIBoyz dan merupakan vokalis dari Barry Likumahuwa Project. Ada Davinaraja dari The Extralarge, ada Reptamasta dari Yogyakarta dan tentunya Gamila Arief
PP: ……..
PR: Kok diem lagi? Lagi nge-google apa?
PP: Enggak, sudah selesai wawancaranya..
PR: Sudah selesai?
PP: Iya sudah
PR: Kok abisnya gitu doang, apa kek ditutup pake terima kasih kek, tanya kalimat penutup kek..
PP: Oiya, ada kalimat penutup untuk pembaca?
PR: If you’ve been waiting for my new album, wait no more. Album ke 4 saya akan rilis mulai tanggal 21 Mei 2012. Nantikan di akun @pandjimusic kalau ingin tahu harus kemana untuk mengunduh gratis lagu lagu tersebut
PP: Permisi, numpang nanya…
PR: Iya?
PP: Dari sini kalau mau pulang ke arah Rawamangun naik angkot nomor berapa ya..
PR: …….
PP: Kok diem?
PR: LAGI NGE-GOOGLE! -_-*
PP:
April 22, 2012
Karya saya…
Sebagai orang yang gemar membaca buku, tentu menerbitkan buku sendiri adalah sesuatu yang tak tergambarkan rasanya
Setelah NASIONAL.IS.ME yang disambut dengan baik oleh pembaca, kini MERDEKA DALAM BERCANDA melanjutkan kerja sama antara saya dan Bentang Pustaka.
MDB adalah catatan perjalanan kebangkitan Stand-Up Comedy di Indonesia, lengkap dengan foto dan ilmu bagi mereka yang ingin menjadi seorang komika (sebutan comic dalam bahasa Indonesia) termasuk bagaimana sebaiknya memulai, dan bagaimana kalau ingin mempersiapkan Stand-Up Special.
Harusnya, MDB sudah tersedia di toko toko buku seluruh Indonesia, namun kalau ternyata susah ditemukan, jangan kuatir.
Teknologi hadir untuk memudahkan
Anda bisa beli online di sini dan bukunya akan dikirim langsung ke rumah. Kalau mau gratis ongkos kirim belanjanya di atas Rp 100.000,-
Jadi sekalian aja beli album saya atau buku saya yang lain, hehehe
Selamat mencari dan selamat membaca
Selama anda membaca, saya sekarang mulai menulis buku ke 3 saya yang rencananya akan terbit Oktober sekitar Sumpah Pemuda.
Buku ke 3 ini adalah kelanjutan dari NASIONAL.IS.ME
Cukup segitu informasinya, biar penasaran
Akhir kata, terima kasih telah memberi saya semangat untuk terus berkarya, dengan anda menghargai karya saya
April 13, 2012
Bantu Memfasilitasi
Ketika saya ingin serius, saya menggunakan musik sebagai sarana
Ketika saya ingin bercanda, saya menggunakan komedi tunggal sebagai sarana
Ketika saya ingin menyampaikan pemikiran mendalam, saya menulis buku sebagai sarana
Saya beruntung Ibu tidak pernah menghalangi saya ketika kecil dalam mengeksplorasi diri, sehingga kini saya bisa manfaatkan semaksimal mungkin apapun kebisaan saya.
Saya akan lakukan hal yang sama kepada anak anak saya.
Biarkan mereka serap dan pelajari apapun kebaikan yg mereka minati
Kita hanya bisa bantu memfasilitasi.
April 10, 2012
Di tangan para pemeluknya…
Islam, mungkin dibandingkan banyak agama lain, sekarang ini namanya relative tercoreng
"Berkat" kegiatan terorisme yang dikaitkan dengan agama, belakangan ini Islam identik dengan terorisme. Juga terutama di Indonesia, "berkat" poligami yang dilakukan dengan suka cita oleh beberapa pria berhasrat besar, memberi kesan Islam tidak memberikan hak imbang terhadap perempuan.
Sebagai orang Islam, tentu refleks saya menolak anggapan di atas, tapi pertanyaannya sekarang, kalau saya menolak, lalu argument saya apa?
Untuk anggapan pertama bahwa Islam identik dengan terorisme, saya cukup bertanya balik "Hitler agamanya apa?"
Jawabannya, Hitler dilahirkan dari keluarga Katolik yg taat. Tapi dalam bukunya Mein Kampf dia menyatakan keimanannya dan bahwa dia memeluk agama Kristen. Bahkan sebelum Perang Dunia, Hitler mendukung "Positive Christianity" sebuah gerakan pembersihan dari hal hal berbau yahudi, prinsip ini dia masukkan ke dalam filosofi Nazi. Pada akhirnya gereja gereja Kristen di Jerman menolak pendekatan Hitler dan membuat Hitler geram. Hitler kemudian menghilangkan segala kaitan terhadap gereja Kristen bahkan menghilangkan segala logo dan emblem dalam Nazi yang berkaitan dengan Kristiani. Namun karena sejarah Jerman yang lama dan dalam terhadap agama Kristen pada akhirnya Hitler tidak bisa menunjukkan penolakannya terhadap gereja gereja Kristen sebagaimana dia menunjukkan kebenciannya terhadap Yahudi. Sementara penolakannya terhadap Katolik cukup jelas. Dia melakukan terror kepada umat Katolik dan mencabut salib salib yang dipasang di tembok tembok sekolah untuk diganti dengan…….. wajah dia.
Pada akhirnya dia sempat melemparkan pernyataan "Penghapusan segala macam agama secepatnya setelah perang (dunia II) dimenangkan"
Pernahkah kita mendengar anggapan bahwa Kristen adalah agama yang jahat karena jadi dasar Hitler dalam memusnahkan Yahudi? Tentu tidak, karena yang tidak bisa dihindari adalah intepretasi seseorang (atau bahkan banyak orang) terhadap apa yang ditulis dalam Kitab Suci.
Agamanya, tidak mungkin salah. Orangnya, bisa saja salah.
Namanya juga manusia.
Tapi, di sisi sebaliknya, namanya juga manusia, bisa saja sebuah agama yang terkesan tidak memiliki kesetaraan gender justru terbukti sebaliknya dalam praktek kesehariannya
Contoh, anggapan bahwa Islam tidak memberikan keseteraan gender kepada perempuan, jelas terbantahkan dalam praktek nyata.
Saya baca di "The Future Of Freedom"nya Fareed Zakaria, 4 negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia: Indonesia, Pakistan, Bangladesh, India (walaupun mayoritas Hindu tapi pemeluk agama Islamnya berjumlah 120.000.000 orang) , sudah memiliki pemimpin perempuan. Indonesia punya Megawati, 3 negara lain tadi pernah punya Perdana Mentri perempuan. 4 negara dgn penduduk Islam terbesar di dunia, sudah memiliki pemimpin perempuan bahkan lebih dulu dari kebanyakan Negara Negara Barat.
Bahkan, Islam yang terkesan teokratis dan penuh dengan kediktatoran, ternyata dalam kenyataanya terbukti sebaliknya. 800.000.000 umat Islam di seluruh dunia, hidup di Negara Negara Demokrasi.
Ada 1.2 Milyar umat muslim di dunia dan mayoritas tidak merasakan anggapan bahwa Islam tidak pro Demokrasi.
Lalu, mengapa ada anggapan demikian?
Jawabannya, adalah karena dunia selalu menganggap, Islam adalah Arab.
Mungkin tanpa sadar, atau mungkin juga dunia sengaja melakukan itu.
Nah di sini masalahnya, banyak Negara Negara Timur Tengah, hidup di bawah kediktatoran. Tentu kita berharap Mesir setelah revolusi yang terjadi kemarin akan mengalami kemajuan. Kenyataannya, pemimpin baru mereka masih merupakan turunan dari Hosni Mubarak. Sekedar informasi, tidak ada aturan dalam konstitusi mereka mengenai pembatasan masa jabatan seorang Presiden. Cukup menggambarkan kondisi Demokrasi di sana.
Ada sebuah poin yang saya ingin bahas di sini, bahwa dunia bahkan kita di Indonesia selalu berkiblat ke Negara Negara Arab ketika berbicara tentang Islam.
Padahal, Negara Negara Arab punya masalah dengan penjaminan kebebasan kepada rakyatnya, keadilan, kesetaraan, demokrasi . Ini bisa dilihat lewat media apapun baik TV, Koran, Internet bahkan buku buku yang membahas topik topik berkaitan dengan hal ini.
Menjadi orang Islam yang baik, tidak harus menjadi orang Arab.
Betul, ketika kita berbicara Arab Saudi adalah bagian yang penting dalam agama Islam, terutama ketika kita bicara mengenai kota Mekkah. Namun harusnya, menurut saya dunia justru belajar dari Indonesia tentang bagaimana hidup berdampingan dengan damai.
Bayangkan India ketika lepas dari Inggris, mereka akhirnya pecah karena penduduk India beragama Islam pada saat itu, kuatir tidak akan mendapatkan keadilan dan kesetaraan. Akhirnya keluarlah mereka dan berdirilah Pakistan. Proses perpindahan penduduk muslim India menuju Pakistan adalah pemandangan yang sangat memilukan. Sambil berjalan beriringan mereka yang meninggalkan India menuju Pakistan dicemooh dan diejek. Bandingkan dengan Indonesia yang tidak harus mengalami hal serupa walaupun Islam mayoritas.
Ketika terjadi revolusi di Timur Tengah, banyak orang yang beranggapan bahwa Indonesia harus mengambil inspirasi dari mereka dan melakukan hal yang sama. Padahal menurut saya, Negara Negara itu justru meniru apa yang Indonesia lakukan di 1998. Kalau kita meniru kembali mereka, berarti kita melakukan sebuah kemunduran.
Mereka yang memperjuangkan Negara Islam di Indonesia akan mendidih darahnya membaca tulisan saya, karena saya berargumen kalau Negara Islam yang mereka cita citakan ini berkiblat kepada Negara Negara Timur Tengah, maka kita semua sama sama sudah tahu akan seperti apa jadinya. Rasanya, kita sama sama sepakat, kita tidak ingin hidup di Negara seperti itu.
Kalau mereka yang ingin mendirikan Negara Islam di Indonesia berkata mereka tidak mengacu ke Negara Negara Timur Tengah, lalu mengacu ke mana lagi? Kalau bukan mengacu ke Indonesia hari ini. Kita Negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Demokrasi (walau masih sangat muda dan ringkih) sudah berjalan dan membawa Indonesia seperti hari ini. Sebuah Negara dengan ekonomi yang semakin gagah dan masyarakat yang semakin cerdas, terutama terhadap politik (yang pada prakteknya masih sangat terbelakang) Tentu, banyak ruang untuk perbaikan dan perkembangan, tidak ada yang bilang Indonesia adalah Negara yang sempurna, tapi mari bandingkan, setelah mengamati kehidupan masyarakata di negara negara timur tengah, tidakkah kita beruntung tinggal di Indonesia?
Kalau memang acuannya Indonesia, ya sudah lah biarkan Indonesia jadi Negara seperti hari ini.
We are already on the right track. We just have to stay the course.
Sebuah Agama, Agama apapun itu, tentu mengajarkan kebaikan
Mari jadi duta yang baik untuk Agama kita masing masing.
Karena Agama, reputasinya, ada di tangan para pemeluknya.
April 5, 2012
Merdeka Dalam Bercanda
Ini adalah sampul buku ke 2 saya bersama Bentang Pustaka, setelah NASIONAL.IS.ME saya dan Bentang Pustaka melanjutkan kerja sama untuk buku ini, Merdeka Dalam Bercanda
Buku ini, adalah buku mengenai Stand-Up Comedy pertama di Indonesia.
Merdeka Dalam Bercanda bercerita tentang meledaknya Stand-Up Comedy di Indonesia dilihat dari sudut pandang saya dan dilihat dari perspektif kebebasan berpendapat di Indonesia
Di dalam buku ini, selain ada runutan kejadian dari Stand-Up Nite pertama di Comedy Cafe pada tanggal 13 Juli 2011, juga ada sedikit ilmu yang saya bagi kepada mereka yang antusias dan ingin belajar Stand-Up Comedy
Ilmunya berangkat dari pengalaman saya mengisi dari panggung ke panggung. Dari Openmic, sampai Stand-Up Special. Dari acara kampus sampai acara korporat.
Di buku ini saya akan membeberkan metoda saya dalam berlatih dan apa saja yang dibutuhkan menurut saya, agar seseorang bisa jadi comic yang hebat. Bukan hanya comic yang baik, tapi comic yang hebat.
Penuh dengan foto foto, buku ini Insya Allah cukup memuaskan teman teman yang sejak lama menunggu ada buku tentang Stand-Up Comedy dalam bahasa Indonesia
____________________________________________________________________________________________
Saat ini, teman teman bisa melakukan Pre-Order buku Merdeka Dalam Bercanda
Pre-Order dibuka dari tanggal 6 April – 15 April dengan jumlah yang terbatas
Pada tanggal 16 April buku akan dikirim ke seluruh pemesan
Keuntungan Pre Order:
1. Harga diskon 25%, orang yang beli PO hanya perlu membayar Rp 44.250 (harga normal Rp 59.000)
2. Dapet tanda tangan (tanda tangan saya tentunya, masak tanda tangan Iko uwais?)
3. Berkesempatan mendapatkan merchandise dari multiply.com
4. Bisa baca duluan sebelum Merdeka Dalam Bercanda akhirnya tersedia di toko toko buku
Yang mau melakukan Pre Order silakan langsung meluncur ke sini
Selamat menikmati karya terbaru saya, semoga kita di Indonesia bisa Merdeka Dalam Bercanda
March 28, 2012
The Big Picture
Sebuah kesempatan langka berkesempatan ke NTT, kala itu saya datang dalam rangka revitalisasi posyandu di sana. Sesuatu yang sangat dibutuhkan banyak masyarakat. NTT adalah propinsi dengan angka kematian anak tertinggi di Indonesia
Sampai hari ini pengalaman berharga itu masih membekas sampai hari ini, untuk yang belum baca perjalanan saya, silakan klik di sini
Pulang dari Kupang, saya menyimpan pertanyaan spesifik. Dari bertanya, saya akhirnya tahu jarak garis lurus antara Kupang dengan perbatasan timorleste adalah 140km, jarak tempuh ke sana dari Kupang sekitar…. 8 jam.
Jakarta-Bandung lewat Cipularang juga 120km bisa saya tempuh dalam waktu 2 jam, bahkan kalau saya nyetir dengan membayangkan film FastFive saya bisa sampai Bandung dalam 1 jam saja.
Mengapa bisa seperti itu? Jawabannya adalah infrastruktur.
Pemerintah Indonesia, tidak terlihat konsisten dalam niatnya membangun Indonesia karena terutama di Indonesia Timur, infrastruktur yg abal abal membuat saudara saudara kita di sana tidak bisa mendapatkan kesempatan yang adil.
Ini pemahaman saya tentang infrastruktur
1. Misalnya anda mau menjual rumah anda, lalu jalan di depan rumah, rusaknya ampun ampunan. Kalau bawa mobil di jalan tersebut, anda akan merasa seperti sedang naik rover di permukaan bulan. Lalu, pemerintah kota memperbaiki jalan di depan rumah anda tersebut. Jalan menjadi mulus seperti paha personil cherrybelle. yang manapun. Otomatis, VALUE rumah anda akan naik. Harga rumah anda meningkat dan dengan itu uang yang anda terima jadi nambah.
Kejadian sebaliknya terjadi di Kelapa Gading, pasca banjir 2007 banyak rumah yang dijual. Harga rumah rumah yang dijual di Kelapa Gading ini seharga Rp 300juta. Sekedar informasi, sebelum banjir, nilainya sekitar Rp 1M. Mengapa bisa turun? Karena banjir. Si penjual hanya menjual dengan harga tanah karena siapapun yang membeli rumah tersebut pasti akan harus merobohkan rumah yang lama dan kemudian membangun kembali rumah yang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir. Ketika infrastruktur berupa Banjir Kanal Timur diselesaikan dengan harapan banjir tidak akan lagi melanda Kelapa Gading, harga harga rumah mulai kembali normal.
2. Selain Grameen Bank ada sebuah perusahaan namanya Grameen Phone, inisiatif Muhammad Yunus ( inisiator Grameen Bank) bersama Nokia, untuk menyediakan ponsel kepada para pedagang kecil di Bangladesh. Ponsel tersebut dilengkap juga dengan informasi mengenai harga bahan bahan dasar, dll yang berkaitan langsung dengan bisnis mereka Sejak program ini jalan, pemasukan para pedagang kecil Bangladesh meningkat pesat. Ternyata selama ini, jarak yang terlalu jauh antara pasar (market place) dengan sawah/ ladang/ peternakan menghambat bisnis mereka. Contoh paling sederhana, seorang peternak kambing mendapatkan kabar via teman yang baru datang dari pasar bahwa ada yang ingin membeli kambing. Sang peternak, jalan KAKI sekitar 6 jam hingga ke pasar hanya untuk menemukan fakta bahwa si pembeli sudah mendapatkan dari peternak lain, dan ternyata yang dia cari adalah SAPI .
Handphone, membantu efektivitas perdagangan para pelaku usaha kecil ini. Saya langsung ingat cerita Angga Sasongko tentang keadaan di Mentawai. Di sana, boro boro orang bisa tahu berapa angka pasti korban tsunami, wong telfon aja ga ada. Kemkominfo pernah memberi sejumlah telefon satelit untuk Mentawai, sekarang rusak semua. Boro boro untuk perdagangan, untuk urusan nyawa saja, infrastruktur seperti telefon tidak bisa disiapkan
3. Saya kemarin baru dari Pasar Senen untuk kebutuhan shooting, saya berbincang dengan banyak pedagang di sana, beberapa sudah ada di sana sejak 1970an. Mereka mengeluh, pemasukan yang berkurang. Mereka mayoritas tidak menyalahkan hypermart yang sekarang marak bermunculan karena memang, menyasar segmen yang berbeda, harga Hypermart juga sebenarnya lebih mahal dan mereka juga nampaknya sadar faktor kebersihan jadi alasan mengapa orang mulai meninggalkan dagangan mereka. Obrolan ini, terjadi di lantai dasar Pasar Senen, di area pasar basah, dengan kaki berkubang entah air apa yang membasahi lantai, dengan seorang pedagang ikan yang sibuk mengusir kecoak yang lari lari di atas ikan ikan dagangan mereka.
Saya lalu berbincang dengan seorang bernama Pak Suwito beliau seorang pengusaha properti (mal tepatnya) yang menulis buku "Jakarta dan Pusat Perbelanjaan". Saya bertanya, apa yang bisa pemerintah lakukan untuk membantu pasar tradisional tidak terluka seperti sekarang ini. Jawabannya, lagi lagi infrastruktur "Pemerintah daerah harusnya memberi dukungan dalam bentuk perbaikan infrastruktur. Perbaiki kondisi pasar pasar tradisional, bersihkan, buat agar pasar kembali menjadi nyaman dan bersih sehingga punya daya saing". Beliau kemudian mencontohkan bagaimana pemda banten memberi dukungan kepada Pasar Tradisional di Serpong dengan membawa BPOM masuk ke pasar tersebut. Pasar kemudian dibimbing agar dagangannya bersih dan sehat, hingga kini akhirnya omset pedagang di sana meningkat karena harganya murah tapi kebersihan terjamin. Saya lalu bertanya, "Lalu apa yang membuat Pasar Senen sebagai pasar besar pertama di Jakarta bisa bertahan sampai sekarang?" Jawabannya lagi lagi karena infrastruktur "Coba kamu lihat, ke Pasar Senen itu gampang, mau naik bis trans jakarta bisa, mau naik KRL stasiunnya ada, mau naik mikrolet ada trayeknya, lalu ada jembatang penyebrangan ber AC dengan toko toko di dalamnya untuk orang yang mau menyebrang dari Atrium Senen ke Pasar Senen dan sebaliknya"
NAH
Saya tahu anda masuk ke blog ini untuk membaca tentang kenaikan BBM, anda mungkin bingung mengapa jadi membaca semua yang ada di atas. Jawabannya adalah, karena saya ingin memberikan gambaran umum mengenai pentingnya pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Indonesia untuk menstimulasi kesejahteraan masyarakat. Sehingga ketika anda tahu bahwa alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur (di APBN tulisannya: belanja modal) kecil, anda akan kaget dan mempertanyakan di mana keseriusan pemerintah
Apalagi karena siapapun yang menolak kenaikan BBM dengan alasan kasian kepada rakyat kecil harusnya tahu bahwa kalau memang peduli kepada rakyat kecil, harusnya uangnya dialihkan kepada infrastruktur seperti apa yang direncanakan pemerintah ( saya baca di sini dan menurut saya komik tadi itu merupakan inisiatif menarik dari pemerintah untuk menerangkan soal kenaikan BBM)
Mungkin sudah jelas sampai sini bahwa saya berpihak kepada kenaikan BBM. Yang belum jelas saya terangkan adalah, bahwa menurut saya anjuran untuk tidak menaikkan harga BBM juga bukan sesuatu yang salah.
Bingung?
Mari saya jelaskan…
Di Provocative Proactive Radio selasa malam kemarin (27 maret 2012) saya mewawancara Mas Aco Patunru seorang peneliti dari LPEM FEUI dan juga dosen Mikro Ekonomi, Makro Ekonomi, Perencanaan Pembangunan, Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan di FEUI. Saya juga membawa ke studio Mas Arief Budimanta seorang anggota DPR Komisi 11 yang membidangi keuangan, perencanaan keuangan nasional, perbankan dan lembaga keuangan bukan bank. Beliau dari PDI-P.
Mas Aco pro kenaikan BBM, Mas Arief kontra kenaikan BBM.
Saya membawa mereka berdua ke studio karena saya lelah melihat, mendengar, membaca opini opini. Saya ingin bertemu dengan fakta fakta baik dari mereka yang mendukung dan yang tidak. Saya ingin bertanya agar kemudian saya bisa berkesimpulan sendiri dengan keyakinan penuh.
Latar belakang diskusinya begini, Pemerintah tidak kuat terus terusan mensubsidi BBM apalagi dengan harga minyak yang terus meningkat. Pemerintah merasa APBN bisa jebol kalau terus terusan begini.
Mengapa harga minyak dunia meningkat? Sederhana saja, minyak bumi adalah sumber energi yang tidak dapat terbarukan. Kelak akan habis. Sementara, jumlah manusia yang mondar mandir di atas Bumi meningkat terus. Kalau ada barang dagangan yang menipis dan yang mau beli jumlahnya banyak, pasti harga akan naik. Seperti cinta saya. Saya cuma punya cinta sedikit, yang pengen cinta dari saya banyak, walhasil cinta saya mahal….. hehehe
Selain itu, konflik antara Amerika Serikat dengan Iran juga menambah buruk keadaan. Iran yang ngotot terus mengembangkan teknologi nuklir akhirnya "dihukum" Amerika Serikat. AS "memerintahkan" negara negara termasuk negara kita untuk tidak membeli minyak dari Iran. Maklum, kita sudah keluar dari OPEC dan tidak lagi mengekspor minyak. Kita cuma boleh produksi 650 ribu barrel perhari sementara yg harus disokong adalah kebutuhan sejumlah 1 juta barrel. Akhirnya kita banyak mengimpor. Karena kita mengimpor maka harga minyak dunia sangat berpengaruh kepada kita. Pertanyaannya, kenapa kita musti nurut atas perintah Amerika Serikat?
Karena Indonesia saat ini emang masih jadi kacungnya Amerika Serikat hehehehehehehehe
Banyak aliran dana dari Amerika Serikat yang masuk ke Indonesia baik dalam bentuk pinjaman maupun hibah. dari US AID, dan lain lain. Biasanya uang uang tersebut masuk untuk pembangunan infrastruktur. Makanya kalau kita nggak nurut, uangnya ga turun, sementara kita tahu alokasi dana untuk infrastrukur jauh di bawah yang dibutuhkan itulah mengapa pemerintah RI kemarin kemarin ini sangat mengandalkan uang dari asing.
Sayang memang. Padahal kalau bisa pake uang sendiri, mending pake uang Indonesia sendiri. Oiya lupa, uangnya dipake untuk subsidi BBM, hehehe
Kembali ke BBM, dari penuturan di atas berarti kita sama sama sepakat bahwa harga minyak dunia akan terus naik. Kalau kita terus menerus mensubsidi, maka lama lama jumlah subsidinya akan terus naik dan semakin memberatkan APBN.
Cadangan BBM yang Indonesia miliki, yang diperkirakan masih tersisa dalam bumi pertiwi, akan habis 25 tahun dari sekarang. Kalau habis, berarti 100% kebutuhan BBM kita akan import dari asing, pada saat itu terjadi maka kita mau nggak mau harus pakai harga dunia dan akan sangat berat. Kalau nggak percaya, silakan google sendiri harga BBM di negara negara lain. harga kita adalah yang termurah.
Bahkan negara lain sering bertanya "Bagaimana, Indonesia sudah menarik pajak dari BBM?" , kita akan jawab boro boro, ngurangin subsidi aja diprotes hehehe
Ya, betul sekali. Negara lain mulai menarik pajak dari penggunaan BBM sebagai diinsentif penggunaan BBM. Bahasa sederhananya, supaya orang males pake BBM.
Mengapa orang harus dibuat males? Supaya membuka jalan untuk pengembangan energi alternatif
Di Indonesia pengembangan energi alternatif tidak berjalan. Tidak ada investor yang mau masuk ke area itu. Mengapa? Karena harga BBM di Indonesia murah. Energi alternatif yang mereka akan tawarkan tidak akan bisa bersaing harga. Saya tahu ini karena beberapa waktu lalu saya bertanya kepada banyak pihak mengapa di Indonesia tidak ada yang mengembangkan tenaga matahari, atau arus bawah laut dan masih banyak lagi potensi energi alternatif terbarukan yang Indonesia miliki. Bahkan negara negara lain mengakui, Indonesia adalah rumah untuk sumber sumber energi alternatif terbarukan terbesar di dunia. Tapi mengapa tidak ada yang mengembangkan? Jawabannya, karena mahal dan tidak dapat bersaing dengan BBM yang masih murah di Indonesia.
Mas Arief, yang notabene seorang anggota DPR fraksi PDI-P, sebuah partai yang keras menolak kenaikan BBM juga mengakui bahwa harga minyak dunia akan terus naik, beliau juga setuju harga BBM di Indonesia kelak memang terpaksa harus dinaikkan
Saya tanya kepada beliau, "Kalau misalnya Mas Arief ga setuju kenaikan BBM sekarang, lalu Mas setujunya akan naik kapan?"
Jawaban Mas Arief "Entah, tergantung momentum.."
Mungkin maksud beliau "Tergantung siapa Presidennya", karena sekarang Presidennya SBY maka ini momentum yang tepat untuk menolak kenaikan tersebut. PDI-P jadi keliatan oke di mata rakyat. hehehe
Karena kenyataannya, waktu Megawati jadi presiden, harga BBM juga naik, 3 kali bahkan. Mas Arief bilang "Waktu itu kondisinya beda.."
Iya, beda Presidennya. Kalau Presidennya dari partai PDI-P tentu keputusan naikin BBM akan dibela.
hehe
Diskusi kami, saya, Mas Aco dan Mas Areif akhirnya mondar mandir di urusan besarnya APBN dan dan berapa banyak yang harus dikurangi.
Mas Arief berargumen sebenarnya pemerintah tidak perlu menaikkan BBM kalau yg dikhawatirkan adalah uangnya ga cukup.
Karena uangnya ada. Bahkan dari sisa anggaran yang lalu bisa dipakai dan dimasukkan kepada rencana APBN sekarang.
Mas Arief bilang, kenaikan BBM harusnya tahun 2011 ketika daya belanja masyarakat sedang tinggi tingginya. Ketika saya tanya, "Bukankah sekarang juga kuat?" Jawaban Mas Arief, "Sedikit melemah dibandingkan tahun lalu"
Mas Arief bilang, perkuat dulu kemampuan ekonomi masyarakat baru naikkan BBM.
Cari solusi solusi lain agar APBN bisa selamat tanpa harus mengorbankan rakyat. Dampak inflasinya akan mencekik rakyat.
Masuk akal argument Mas Arief, apalagi karena solusi yang ditawarkan pemerintah untuk mengtasi dampak inflasi adalah solusi yang saya kurang sreg. BLSM. Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. Di mana 30% masyarakat dengan ekonomi terbawah di Indonesia akan mendapatkan uang sebesar Rp 150.000 selama 3 bulan untuk mengurangi dampak inflasi tersebut dengan asumsi setelah 3 bulan masyarakat sudah bisa menyesuaikan dengan dampak inflasi.
Saya tidak pernah suka dengan BLT dan juga BLSM. Saya bingung dengan praktek dan efektifitasnya.
Kata Mas Aco dibandingkan Negara Negara lain yang menjalankan program seperti BLSM, Indonesia ternyata angka kebocorannya terrendah.
Tidak membuat saya tenang.
Itu seperti "Naik mobil ini gapapa kok, kecelakaannya lebih sedikit. Tetep nabrak, tapi sedikit…"
Mas Aco beropini, kenaikan BBM harusnya tidak dilihat dari urusan defisit anggaran saja seperti yang selama ini diperdebatkan.
Menurut Mas Aco, kenaikan BBM harus dilakukan karena memang hal yang benar. Menurut SUSENAS, Survey Ekonomi Sosial Nasional, yang menikmati subsidi BBM hanya 10% masyarakat teratas di Indonesia. Aneh menurut saya karena masyarakat bawahpun mendapatkan efek dari kendaraan umum yang dia gunakan dan harga harga pokok kan juga terpengaruh dari BBM
Kedua menurut Mas Aco kalau memang peduli kepada penggunaan energi alternative, harus dipaksa untuk mengurangi penggunaan BBM dengan menaikkan harga sehingga ada peluang untuk mengembangkan energy alternative (demandnya ada) dan energy alternative bisa bersaing secara harga. Di sini saya setuju.
Ketiga dan ini poin yang saya setujui juga, adalah alasan pengalihan sisa dana untuk infrastruktur.
Kesimpulan: Tidak ada yang salah, kedua solusi sama sama benar.
Kalau anda mempelajari jalan yang ingin diambil pemerintah dan jalan yang ditawarkan oleh PDI-P, sebenarnya tidak ada yang salah
Hanya saja kebanyakan di antara kita kalau sudah pro terhadap 1 sisi, cenderung enggan untuk mencoba memahami sisi yang lain.
Saya sih memaksa diri untuk memahami keduanya. Dan sejauh yang saya amati, keduanya ada sisi baik dan buruknya
PRO kenaikan BBM:
Positif:
Langkah yang benar, tidak melakukan pembodohan kepada masyarakat dengan "harga palsu"
Mengurangi kemungkinan kecurangan, korupsi akibat kesenjangan harga minyak antar Negara bahkan daerah di Indonesia
Memberi ruang untuk pembangunan infrastuktur di daerah daerah Indonesia yang tertinggal
Memberi harapan terhadap pengembangan energi alternative
Negatif:
Berat untuk seluruh rakyat Indonesia. Yang menengah ke atas bisa lebih mudah menyesuaikan, berat tapi bisa menyesuaikan. Yang menengah ke bawah akan sulit untuk beradaptasi. BLSM bagi saya beresiko.
KONTRA kenaikan BBM:
Positif:
Rakyat tidak kaget dengan kenaikan ini dan tidak terkena dampak inflasi (walaupun sebenarnya sih akan kerasa terus untuk selamanya..)
Soal anggaran ada banyak cara untuk mengisi kekurangan yang dibutuhkan seperti sisa anggaran sebelumnya dan termasuk menyumbat kebocoran kebocoran anggaran akibat korupsi
Negatif:
Kurang mendidik, karena hanya mengundurkan bom waktu. Bomnya akan meledak. Hanya saja kalau bisa meledaknya jangan sekarang. Jangan ketika kita yang merasakan nanti saya generasi mendatang yang merasakan (maaf terdengar sinis hehe)
Keterangan di atas memang sangat disederhanakan.
Intinya, 2 jalan tadi ada positif dan negatifnya, tapi secara umum keduanya benar.
Naif sekali apabila kita berpikir, hanya ada 1 jalan menuju Indonesia yang lebih baik
Buka peta Indonesia dan buka mata anda baik baik.
Lihat dan pahami bahwa Indonesia terlalu luas, terlalu beragam , terlalu banyak perbedaan untuk punya 1 solusi maha sakti yang mujarab
Lalu pertanyaan di benak anda, kalau dua duanya benar, kita menjalankan yang mana?
Jawabannya, bukan kita yang menjalankan.
Pemerintah.
Pemerintah yang punya kewenangan untuk menjalankan.
Its their choice.
Setiap pemerintahan tentu punya subjektitas dalam cara menjalankan keputusan dan dalam mengambil jalan.
Masalahnya, kita percaya atau engga kepada pemerintah
Iya kan? J
Pasti kita semua sepakat, kalau pemerintahan kita jalannya bener, bersih, baik, dan terbukti dengan nyata, kita juga tidak akan separno ini terhadap apapun keputusan yang di ambil mereka
Kalau PDI-P lebih sreg dengan jalan yang mereka tawarkan, ya silakan jalankan ketika mereka jadi partai yang berkuasa.
Kalau saya pribadi, saya akan setuju agar pengeluaran pemerintah utk subsidi BBM bisa berkurang agar bisa dialihkan kepada pembelanjaan modal.
Memang ada argument yg berbunyi begini:
"Kalau misalnya dananya dialihkan kepada infrastruktur lalu apa jaminannya benar benar akan dibangun infrastruktur tersebut?"
Pertanyaan itu sama naifnya dengan "Kalau BBM tidak dinaikkan, apa jaminannya rakyat tidak akan tercekik hidupnya?
Dengan tidak adanya listrik di daerah daerah pelosok Indonesia, air bersih tidak ada, fasilitas pendidikan yang mengenaskan, fasilitas kesehatan yang menyedihkan, sarana komunikasi yang terbelakang dan keadaan transportasi yang busuk?
Ketika saya bilang transportasi saya bukan hanya bicara tentang kendaraan umum untuk rakyat, tapi terlebih lagi, ketersediaan JALAN RAYA yang bisa mengeliminir masalah jarak dan medan di daerah daerah terpencil Indonesia
Masalah Indonesia adalah Negara kita luar biasa besar.
Bukan hanya itu, kita terpisah lautan!
Secara medan, Indonesia itu luar biasa menantang. Kalau bukan infrastruktur, lalu bagaimana lagi kita bisa membantu saudara saudara kita terutama di Indonesia Timur?
Ada lagi argumen:
"Kalau dialihkan ke infrastruktur apa jaminannya tidak jadi lahan korup?"
Pertanyaan itu sama naifnya dengan "Siapa bilang tidak ada yang korup dengan kondisi harga BBM seperti sekarang ini?"
Peluang korupsi dari selisih harga yang terlalu jauh ini, jadi arena bermain yang menarik bagi kampret kampret yang ada di Indonesia. Banyak yang membeli dengan harga murah di sini, lalu menjual dengan harga tinggi di tempat lain. Memanfaatkan murahnya harga BBM di Indonesia.
Lagipula, sudahlah. Tidak perlu kita lama lama terpecah seperti ini.
Sekarang, ketika memahami peta keseluruhan, saya baru sadar bahwa 80% dari segala pembicaraan soal kenaikan BBM ini, adalah hasil manuver politik.
Adalah hal yang pasti, PDI-P berseberang jalan dengan pemerintah. Kan mereka partai oposisi.
Masalahnya, PDI-P saat ini sedang punya 2 pertaruhan besar.
Pemilihan Gubernur dan 2014
Di Pemilihan Gubernur, citra pro rakyat pasti tercermin dalam sentimen para pemilih terhadap calon mereka. Apalagi Jokowi dan Ahok kalau dijumlah hasilnya adalah: Merakyat.
Untuk 2014, mereka butuh citra yang baik untuk mendapatkan hati masyarakat
Walaupun, perasaan saya berkata, rakyat akan ilfil ketika tahu calonnya lagi lagi adalah Megawati atau setidaknya Puan Maharani. Kenapa ilfil? Gimana rakyat percaya PDI-P pro demokrasi kalau partainya aja kayak kerajaan gitu. Tidak bisa move on dengan calon diluar keturunan Bung Karno.
Salahkah PDI-P melakukan politik pencitraan seperti itu? Ya ga salah secara politis
Cuman aja saya sebel karena alasan utama mereka terhadap penolakan BBM bukan karena baik untuk rakyat, tapi karena baik untuk citra partai.
Buktinya? PKS yang harusnya 1 suara dengan koalisinya, malah asik asik koar koar di media tidak setuju. Semua demi citra yg "pro" rakyat.
Here's what I know about leadership: Leaders often time, make the hard decision because it's the right thing to do
Ketika misalnya, anda memilih saya untuk memimpin. Maka saya akan ambil keputusan keputusan yang terbaik. Tentu saya akan mendengar suara anda, tapi saya harus tetap mengambil jalan yang benar. Anda memilih saya (harusnya) karena anda percaya saya kompeten di mata anda. Kalau benar begitu, biarkanlah saya bekerja. Saya tidak harus mengambil keputusan yang anda inginkan hanya untuk memenangkan hati anda. Saya sudah terpilih. Kalau ada yang ingin memenangkan hati anda, itu adalah karena mungkin dia mau mengambil jabatan saya.
Alasan politis kedua, adalah bahwa semua ini gara gara SBY juga
Tahun 2008 atau 2009 saya lupa, Presiden SBY memutuskan untuk menurunkan harga BBM. Dua kali bahkan
Beliau sendiri yang muncul di TV untuk penurunan BBM. Taking credit. Seakan akan itu keberhasilan beliau. Padahal dalam kenyataannya, memang harga minyak dunia lagi turun
Mengapa turun?
Bayangkan anda dagang pisang. Lalu pembeli terbesar anda, bangkrut dan tidak bisa beli pisang anda. Takut pisang anda busuk, anda akan menjual pisang anda dengan harga yang murah.
Itulah yang terjadi di 2008. Amerika Serikat, kolaps. Pembeli terbesar tidak lagi mampu membeli, maka harga minyak dunia turun.
Alasan SBY menurunkan harga BBM adalah "Untuk terus menyesuaikan dan mengikuti trend harga dunia"
Maka ketik a harganya turun, ya SBY ikut turunkan.
MASALAHNYA, ketika harga minyak dunia naik lagi di tahun 2010, dia nggak kembali menaikkan harga. Padahal katanya dia ingin terus menyesuaikan. Mengapa tidak dinaikkan?
Kayaknya (ini opini subjektif ya) karena takut citranya jelek di mata rakyat.
Benar kata Mas Arief, harusnya naikin aja setelat telatnya 2011 ketika kemampuan konsumsi rakyat Indonesia lagi hebat hebatnya.
SBY yang terlalu so slow bimbang you don't know, akhirnya blunder sendiri ketika mentri mentrinya bilang, kenaikan tidak dapat dihindari.
Akhirnya, dia harus mengambil jalan yang ga enak, meminta DPR utk merevisi UU yg berkaitan dengan subsidi BBM. Ketika, dia minta bantuan DPR, maka DPR yang berisi partai partai pencari kesempatan dalam kesempitan, langsung riang memanfaatkan keadaan. Seperti piranha yang mencium bau darah. Kecil kecil, banyak, beringas.
Nah alasan politis ketiga:
Ada yang tidak mau kita mengembangkan energi alternatif
Siapakah orang orang itu?
Ya orang orang yang hidup dari migas.
Mereka mencoba agar ketergantungan terhadap BBM tinggi karena investasi dan bisnis mereka besar di migas. Walaupun gas dipegang mereka juga dan ada kecenderungan beralih ke gas, tapi sesungguhnya iklimnya belum siap. Konsumsi BBM masih sangat tinggi.
Kebetulaaaaaaaan, ada petinggi partai, ada mentri yang bisnisnya di migas. Hehehe..
Padahal, peneliti dari Negara Negara lain iri dengan Indonesia, bahkan memberi julukan Indonesia sebagai Negara dengan sumber energy terbarukan terbesar di dunia.
Panas bumi
Matahari melimpah (ingat khatulitiwa?)
Arus bawah laut (ingat lautan kita yang merupakan bagian terbesar Indonesia?)
Dan masih banyak lagi, merupakan kekayaan kita yang tidak bisa digali untuk kebaikan bangsa kita sendiir.
Karena apa? Karena dihalang halangi. Ada yang tidak mau harga BBM naik karena akan memberi jalan kepada eksplorasi energy alternative. Kalau eksplorasi itu berjalan, jelas bisnis mereka akan mati
Percaya sama saya, semua perusahaan migas dalam dan luar negri membubuhkan kata "alternative energy" di website mereka, tapi sedikit sekali yang benar benar serius menggarap ke sana Mereka membubuhkan itu agar terkesan "peduli lingkungan"
Saya kasih fakta penutup:
Saya sedang baca buku "The Future Of Freedom" karya Fareed Zakaria. Disitu ditulis, dan ini didukung dengan sumber sumber lain yang saya baca di internet:
Negara yang masih mengandalkan natural resources tidak bisa berkembang secara ekonomi.
Negara yang ekonominya tidak berkembang, susah untuk bisa meraih kebebasan dari demokrasi yang benar. Ada satu hal yang disebut illiberal democracy alias demokrasi pura pura, contohnya pemerintahan Presiden Soeharto.
Mengapa kalau mengandalkan natural resource tidak bisa mengembangkan ekonomi? Karena bisnis bisnis sumber daya alam bisa berjalan tanpa fundamental perekonomian yang sehat.
Salah satu contoh sederhananya, bisnis SDA tidak menarik banyak SDM . Padahal menurunkan angka kemiskinan bisa dilakukan dengan membuka lahan pekerjaan seluas luasnya, sementara bisnis di Indonesia belum memiliki ekosistem yang cocok. Ekosistem terhadap bisnis belum cocok karena masih bergantung kepada bisnis berbasis Sumber Daya Alam.
Contoh, Venezuela. Kaya akan sumber daya alam memiliki simpanan minyak bumi terbesar di dunia di luar Negara Negara timur tengah, lama berkutat di sana, akhirnya economic mismanagement yang berujung kepada political corruption
Lagi nih..
Apa persamaan dan perbedaan Cina dan Russia?
Persamaannya, sama sama ingin menuju kemakmuran
Perbedaannya, Russia mengambil jalan perubahan politik dengan harapan ekonomi kemudian akan membaik. Sementara Cina merubah system ekonomi mereka jadi lebih terbuka dan efeknya (diluar keinginan mereka) politiknya jadi lebih terbuka.
Memang sekarang Cina masih represif, tapi sekarang rakyatnya mulai berani melawan DAN MENANG.
Tahun 97 rakyat Cina melakukan tuntutan kepada pemerintahannya sebanyak 90.557 tuntutan. Bandingkan dengan jumlah tuntutan yang dilakukan rakyat kepada pemerintah di tahun 1984: 0 tuntutan.
Sementara Russia masih berkutat dalam perjuangan politiknya. Kenapa susah memperbaiki politiknya? Selama perut orang orang masih lapar dan masih banyak orang orang yang kurang terdidik, potensi pelencengan di atas sana selalu besar.
Ekonomi membaik = rakyat yang lebih makmur = pendidikan lebih terjangkau = masyarakat yang lebih cerdas = rakyat yang lebih kritis = Pemerintahan tidak bisa lagi membohongi rakyat = Praktek politik yang benar = Pembangunan yang baik = Negara yang hebat
Sederhananya gitu..
Perubahan ekonomi yang lebih baik selalu dalam sejarah dan hingga hari ini, mengakibatkan perubahan ke arah pemerintahan yang lebih sehat.
Jadi sekarang pertanyaannya, masih mau berlama lama mengandalkan minyak bumi?
Atau mau mulai berani menatap masa depan, dengan memanfaatkan potensi yang kita punya?
Kalau anda memilih untuk menatap masa depan dan memanfaatkan potensi yang kita punya, maka anda akan setuju untuk mulai meninggalkan industri berbasis sumber daya alam, yang berarti anda juga pro terhadap pemanfaatan energy alternative yang berarti juga anda setuju terhadap kenaikan harga bbm karena itu akan membuka potensi dan peluang untuk eksplorasi sumber energy alternative terbarukan.
Now, what do you think after you see the big picture?
March 24, 2012
Pantau gebrakan kami :)
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
Melihat semua mainan dan merchandise di atas, terpikir ga kenapa kita jarang menemukan mainan dan merchandise dari komik dan film Indonesia?
Jawabannya gampang, karena kalau kita bicara komik, belum ada komik Indonesia yg tembus kultur pop dan bertahan terbit cukup lama utk meninggalkan kesan mendalam si benak pembacanya
Kalau tidak dalam kesan yg dirasakan maka belum terpicu keinginan untuk mengoleksi
Inilah cita cita besar yg kami miliki di @kolamkomik
Lewat H20 kami ingin ubah keadaan.
Pantau gebrakan kami
March 23, 2012
Bersambung
Melanjutkan tulisan saya mengenai kebijakan kebijakan ekonomi SBY yg ternyata berdampak baik untuk liberalisasi demokrasi dan juga obrolan dgn Pak Anies tentang Karakter kepemimpinan presiden SBY, saya ingin berbagi pemikiran saya tentang Presiden seperti apa yg Indonesia butuhkan.
Pertama saya mau mulai dgn menanamkan pemikiran bahwa demokrasi tidak sama dengan kebebasan
Menegakkan demokrasi tidak serta merta akan membawa kebebasan bagi rakyatnya
Demokrasi sbg sebuah sistdm politik berarti rakyat mencari diantaranya utk maju mencalonkan diri, kemudian dipilih oleh rakyat lagi, untuk bekerja bagi kebaikan rakyat juga.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana kalau ternyata rakyat tidak tahu apa yg baik untuk dirinya sehingga mereka memilih orang yg salah?
Tidak mungkin kata anda? Sebaliknya, sangat mungkin!
Tahukah anda bagaimana Hitler terpilih jadi kanselir Jerman? Lewat pemilu! Lihat hasilnya
Di Indonesiapun nyata terlihat bagaimana rakyatnya belum tahu apa yg terbaik untuk dirinya.
Contoh: Memilih artis dalam pemilu legislatif.
Partai partai di Indonesia sadar bahwa majunya reformasi politik di Indonesia tidak diikuti pleh pemahaman rakyatnya. Partai majukan artis artis dgn harapan dipilih oleh rakyat sehingga mereka bisa punya sebanyak banyaknya kursi di parlemen. Artis artis ini tidak perlu paham apa apa, kalaupun paham tidak akan pengaruh apapun karena jumlah kursi akan penting bagi partai dalam penentuan kebijakan. Yg penting semua legislator yg duduk di kursi tersebut kelak bisa 1 suara. Suara partai.
Kalau rakyat tahu apa yg baik utk dirinya maka mereka alan memilih wakil yg kompeten, bukan hanya yg populer ( walau ada masalah selanjutnya wakil wakil tersebut ga jelas kualitasnya)
Nggak usah jauh jauh deh, bukti rakyat Indonesia tidak tahu apa yg baik untuk dirinya bisa dilihat dari acara TV dengan rating tertinggi di Indonesia: Sinetron.
Lalu kalau ternyata rakyat tidak tahu apa yg terbaik untuknya maka solusinya bagaimana?
- bersambung-
Pandji Pragiwaksono's Blog
- Pandji Pragiwaksono's profile
- 130 followers

