Pandji Pragiwaksono's Blog, page 25

September 19, 2012

MakeMoney Production Notes 1

Hari ke 6


Jl Cut Meutia


15.30


 


There’s something magical about movie making.


Seperti berada dalam dunia dengan berbagai macam dimensi yang berselisihan


Cepat tapi juga lamban pada saat yang bersamaan


Seru tapi juga membosankan


Susah tapi juga… engga ding, susah aja. Titik.


Saya menulis ini di lokasi pengambilan gambar untuk film MAKE MONEY produksi Bamboom films. Film ini, adalah film pertama untuk Bamboom films, juga film pertama untuk sutradara-nya Sean Monteiro di Indonesia, dan juga film pertama untuk saya.


Sejak kecil, saya punya kekaguman yang tidak pernah surut terhadap dunia film. Kadang saya berpikir, film lebih menginspirasi saya daripada musik. Memamng musik membawa saya kepada emosi tertentu, tapi film menggiring saya kepada sejumlah pemikiran. Saya berkomunikasi juga lewat film. Untung membumbui hubungan Ayah-anak antara saya dan Ayah saya, seringkali saya ajak menonton film untuk menunjukkan besarnya cinta saya kepada beliau. Maklum, kami adalah tipe Ayah-Anak yang tidak biasa berkata “I love you” atau bahkan berpelukan. Maka, saya ajak almarhum untuk nonton baik di bioskop ataupun di DVD, film film yang ada hubungannya dengan Ayah dan anak seperti “Pursuit Of Happyness” , “Legends Of The Fall” , “Proof” , dll.


“Serendipity” adalah film yang sering saya sebut untuk menggambarkan hubungan awal saya dengan Gamila. Karena munculnya bersamaan dengan awal hubungan saya dengan Gamila. Waktu saya pernah melakukan selingkuh para dari Gamila, film yang sedang main di bioskop adalah “Closer”. Saat itu, setiap adegan dan setiap dialog terasa dekat dengan kejadian saya di kehidupan nyata. Bahkan saya memutuskan dengan mantap untuk menikahi Gamila ketika keluar bioskop setelah menonton film “Mr & Mrs Smith”. I know, its not quite the kind of movie that you would call romantic, but it happened.


Dengan besarnya pengaruh film dalam hidup saya, adalah mimpi yang jadi kenyataan ketika saya ditawarin untuk main dalam sebuah film layar lebar.


Awalnya, ada DM masuk. Ketika saya cek, ternyata Mas Erwin Arnada yg bertanya “Tertarik untuk main film ga?”. Film yang dimaksud, adalah MAKE MONEY yang naskahnya ditulis sendiri oleh Sean Monteiro sang sutradara. Sean ini lahir dan besar di Melbourne, Australia. Dia di sana berkarir sebagai sutradara iklan, kemudian ketika berniat untuk membuat film, Sean memutuskan untuk pindah ke Indonesia 1,5 tahun yang lalu. Sesampainya di Jakarta, dia langsung mendirikan Bamboom Films dan mulai menulis naskah MAKE MONEY.


MAKE MONEY, secara singkat bercerita tentang kakak beradik kaya raya yang kehilangan segalanya, dan seorang pemulung yang tiba tiba memiliki segalanya. Premise-nya memang sederhana dan cukup umum, tapi eksekusinya yang menurut saya keren.


Sean punya kecintaan yang besar dari dunia film komedi, dalam pertemuan pertama, kami bertukar cerita tentang film komedi favorit kami; Hangover, Grown Ups, Tropic Thunder, Click, dll. Kami sama sama menyukai Entourage dan ketika dia berkata “We’re going to do a lot of shots that looks like Entourage. Camera is always moving, every cast are doing their dialogues walking..” di situ saya langsung tertarik dengan  film ini. Ketika Sean bilang bahwa filmnya akan seperti film film Sandler yang sebenarnya film komedi tapi punya bagian bagian dramatis yang bisa bikin mata berkaca kaca, saya langsung mantap ingin bergabung. Waktu saya disodorkan naskah filmnya (saat itu draft 8) saya langsung jatuh cinta.


Sebagai seorang Stand-Up Comedian, bagian yang sangat penting dari komedi adalah naskah dan timing. Naskah MAKE MONEY, sangat menarik bagi saya. Secara selera, saya satu selera dengan naskah ini. Sean menulisnya bersama Haqi Ahmad dan sering berkonsultasi dengan Salman Aristo, dan MAKE MONEY melakukan finalisasi naskah di draft ke 9. Kata orang orang yang lama berkecimpung di industri film, jarang naskah komedi bisa sampai draft ke 9 (alias dikembangkan hingga versi ke 9) tapi ini menunjukkan dedikasi mereka untuk mendapatkan naskah yang terbaik. Itupun di set, Sean sering membuka kesempatan untuk improvisasi yang sebenarnya membuat produksi film komedi jadi lebih seru


 


Di tulisan selanjutnya, saya akan cerita tentang kejadian kejadian selama shooting berlangsung, sekarang udahan dulu.. Udah dipanggil untuk shooting


 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 19, 2012 22:01

September 8, 2012

siapakah komika Indonesia yang akan naik namanya?

Saya percaya, ada masa untuk setiap komika.


Richard Pryor besar di era ketika kesetaraan ras jadi isu terpenting di Amerika saat itu, komedinya yang pada dasarnya mengajak orang untuk masuk ke dalam kehidupan orang kulit hitam tanpa harus benar benar datang ke pemukiman kumuh tempat mereka tinggal, jadi salah satu jalan menuju intergrasi antar ras di Amerika Serikat. Kulit putih belajar mengenai kehidupan masyarakat kulit hitam dari pengalaman dan pengamatan Pryor.


Berseberangan dengan Richard Pryor, Bill Cosby juga muncul di era yang sama namun dengan pendekatan beda yang juga dibutuhkan Amerika Serikat. Bahwa warga kulit hitam seperti Cosby juga ternyata mengalami masalah yang tidak jauh berbeda dengan warga kulit putih. Masalah keluarga, masalah anak anak, dll.


Cosby dan Pryor itu seperti Seinfeld dan CK jaman sekarang.


Pada era setelahnya, George Carlin naik namanya juga ketika Amerika Serikat penuh dengan aktivisme. Kesetaraan gender, HAM, anti  perang, adalah sentimen yang mengisi hari hari di Amerika Serikat pada masa itu.


Seinfeld, membumbung tinggi ketika kulit putih Amerika sedang menikmati nyamannya kesuksesan kapitalisme Amerika Serikat. Tidak ada kebutuhan untuk aktivisme, tidak perlu ada sentimen negatif. Life was good and Seifeld showed it through his clean routines.


Eddie Murphy serupa namun pada tatanan sosial yang berbeda. Kulit hitam Amerika Serikat sudah tidak lagi didiskriminasi sehingga komedi kulit hitam kini tidak ada tuntutan untuk memberikan kritik sosial. Banyak yang bilang Murphy adalah Michael Jordan-nya dunia komedi.


Chris Rock membumbung tinggi dan sempat jadi komedian terbaik di Amerika Serikat tahun 2004-2005 karena komedinya lagi lagi (seperti nama nama sebeumnya di era masing masing) sesuai dengan jamannya


Amerika di era Bush penuh dengan kesadaran politik, kritik sospol menjadi bagian dari normalitas kehidupan. Cocok dengan Chris Rock yang memang selalu membawa ilmu dan pencerahan. Kritik dan serangan.


Kini, Amerika Serikat sedang menggandrungi Louis CK, lebih dari sebelum sebelumnya. Mengapa bisa demikian?


Tepat.


Karena CK kini relevan dengan jamannya.


CK yang bitnya berbicara mengenai sulitnya hidup bahkan sebagai orang kulit putih, jadi relevan dengan kondisi sosial Amerika Serikat masa sekarang yang nyaris mengalami depresi. Pengangguran di mana mana, krisis ekonomi yang tidak kunjung usai membuat Amerika Serikat bisa menemukan relevansi dalam komedi Louis CK.



Komedi adalah mengenai referensi.


Itulah mengapa, setiap komika bisa meledak namanya karena referensi komedi mereka sesuai dengan relevansi jaman.


Komika tertentu akan naik dan jadi pemuncak pada jaman yang berbeda.


Pertanyaannya, di jaman Indonesia seperti sekarang ini, siapakah komika Indonesia yang akan naik namanya?


 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 08, 2012 22:02

September 1, 2012

Mengapa Online

Banyak yang bertanya, kapan DVD Bhinneka Tunggal Tawa akan ada di toko toko DVD pada umumnya, semoga tulisan ini menjelaskan


Pertama, memang saya menunda (2 kali bahkan) merilis DVD BTT di toko toko DVD.


Semuanya berawal dari pertemuan rekan saya Endru March kepada salah 1 distributor DVD terbesar di Indonesia. Yang didatangi ini, adalah yg terbesar. Endru memberikan copy DVD BTT dan reaksinya tidak menyenangkan. Mereka memilih untuk hanya mau mendistribusi dan mau mengambil sedikit karena tidak yakin akan laku. Sedikit itu, 50-100 keping.


100 keping utk didistribusi se-Indonesia. Jakarta aja toko DVDnya ada lebih dari 20 toko, berarti kalau hanya distribusi Jakarta akan ada 5 DVD BTT saja per toko?


Mungkin orang yang bertanggung jawab dari distributor ini tidak suka stand-up comedy, atau lebih parah tidak tahu stand-up comedy, apa lagi perkembangannya di Indonesia. Atau Menurut dia, saya tidak lucu. hehehe. bisa juga sih..


Pengalaman ini, memperkuat perkiraan saya soal label dan distributor, sedari saya berkarir di hiphop. Di mata mereka, seniman hanyalah potensi pemasukan. Orang lain punya karya, dia punya jaringan dan di luar sana ada pembeli. Biaya dari jasa mereka adalah 40% dari hasil penjualan. Selama menurut mereka seniman ini bakal laku, maka mereka akan bersedia berbisnis dengan berhitung 40% pemasukan sambil berlomba lomba mencari seniman seniman lain yang akan bantu tutup overhead perusahaan mereka Saya melihatnya berbeda. Di benak saya, mereka adalah sekelompok orang yang mau “bantu” saya jualan, mengaku bisa distribusi menjangkau ke pelosok, dan minta 40% dari jerih payah karya saya.


Padahal, yang jadi business advantage mereka sudah lemah: Distribusi & Promosi. Mengapa distribusi & promosi adalah business advantage yg lemah? Karena sekarang ada internet, dan saya sudah bertahun tahun (sejak 2008) bereksperimen dan telah membuktikannya, termasuk sampai dengan penjualan DVD BTT ini


Dalam kurang dari 24 jam, 500 DVD Bhinneka Tunggal Tawa habis. Sebenarnya nggak bulet 500 keping karena beberapa ada yg dibatalkan pemesanannya karena tidak membayar atau ada yg tidak sengaja pesan 2 kali. Tapi angkanya mendekati 500 keping. Terbukti, walaupun harganya relatif tinggi yaitu Rp 100.000,- orang bersedia untuk membeli dan (ini yang terpenting) seorang seniman, bisa hidup dari karyanya.


Biaya total produki DVD BTT adalah Rp 22.000.000,- Ini termasuk sekitar Rp 14.000.000,- untuk proses rekaman gambar dan audio Rp 8.000.000 untuk produksi 1000 keping DVD. Dengan pemasukan 500 keping DVD BTT, saya tidak hanya balik modal, bahkan saya untung besar. Ini baru 500 keping, sisa 500 kepingnya lagi jadi profit murni yang akan saya nikmati setelah saya kurangi untuk produksi 1000 keping lainnya.


Pertanyaannya kemudian, mengapa bisa laku keras? Apakah karena followers saya banyak? Bisa jadi, tapi kurang tepat.


Followers yang banyak hanya masalah skala.


Jawaban sebenarnya, adalah: Pemasaran.


Perlu diingat, saya tidak kuliah pemasaran. Apa yang saya praktekkan adalah hasil baca buku buku dan mengamati dunia sekitar.. dan sedikit eksperimen pribadi.


1. Pertama, yang harus disadari adalah bahwa promosi dan distribusi adalah 2 poin yang penting.


Tapi lebih penting untuk kita sadari bahwa promosi dan distribusi bisa dilakukan tanpa mengurangi keintiman kita sebagai pembuat karya dengan para penikmatnya. Promosi harus dilakukan dengan kesadaran di kepala bahwa produk anda akan bersaing tidak hanya dengan produk yg serupa. Kalau anda jualan DVD, maka pesaing anda bukan hanya DVD lain tapi juga film baru yang rilis di bioskop pada pekan itu, atau restoran hip yang jadi tempat wajib malam mingguan, atau sebuah gadget baru yg akan rilis. Intinya, konsumen punya banyak pilihan sementara uang yang mereka miliki hanya segitu segitu saja. Chris Rock berhasil mendapatkan poin ini dengan sempurna, dalam talkshow Taking Funny. “Artistically, you’re not competing. You should write for yourself. But when you’re playing (in) Madison Square Garden. You’re competing with Led Zeppelin that was there the night before or Prince.” Lalu Jerry Seinfeld menambahi “You’re competing with something to sell that ticket” Poin dari argumen di atas adalah, apapun karya anda yang akan dirilis, sadari bahwa calon konsumen anda uangnya terbatas sementara yang “minta dibeli” banyak. Anda bersaing dengan itu. Pertanyaannya, bagaimana cara anda mendapatkan perhatian, memancing antusiasme, dan melahirkan hasrat utk membeli karya anda dibanding misalnya film Transformer Ultimate yg akan rilis atau iPhone X atau apapun yang didukung dana luar biasa banyak untuk berpromosi? Jawabannya, adalah dengan memahami isi kepala penikmat karya anda.


2. Membangun antisipasi


Pernah membaca / menonton laporan tentang penjualan album pada minggu pertama, atau pemasukan film boxoffice pada minggu pertama? Misalnya bagaimana Lil Wayne menjual 1000.000 album dalam minggu pertama albumnya rilis, atau bagaimana The Avengers meraup pemasukan sebesar $ 200.000.000 dalam minggu pertamanya. Mengapa selalu dibahas pemasukan selama minggu pertama? Karena biasanya, penjualan pelan pelan menurun setelah itu. Kalau produknya baik dia akan turun sampai sebuah level, lalu secara konsisten terjual dalam kisaran angka tersebut. Antusiasme, adalah kunci dari penjualan yang baik. Sepanjang pengalaman saya, kalau kita punya tanggal yang pasti kapan akan rilis, lebih mudah untuk kita mengendalikan penjualan. Saya selalu mengamati penjualan karya karya saya. Karya yang tanggal rilisnya tidak pasti, tidak pernah mendapatkan hasil yang fenomenal karya karya lain saya yang punya tanggal rilis yang jelas.


Karya tanpa tanggal rilis yg pasti:


1. How i sold 1000 CDs in 30 days (buku)


2. You’ll never know when someone comes in and press play on your paused life (album hiphop)


3. NASIONAL.IS.ME (buku)


4. Merdeka Dalam Bercanda (buku)


Karya dengan tanggal rilis:


1. Provocative Proactive (album hiphop)


2. NASIONAL.IS.ME (e-book)


3. Merdesa (Digital)


4. Merdesa Deluxe Edition (album hiphop)


5. 32 (Digital)


6. Tiket Bhinneka Tunggal Tawa (Stand-Up Special)


7. DVD Bhinneka Tunggal Tawa


Buku fisik memang relatif susah untuk bisa punya 1 tanggal pasti akan rilis kapan. Bahkan secara umum, kalau ada banyak pihak di antara kita dan penikmat, seperti misalnya penerbit dan toko toko buku atau label/ distributor dan toko toko CD, biasanya semakin susah punya tanggal pasti. Kecuali, bagi pihak ketiga tadi anda adalah seniman yang jadi andalan mereka dalam pemasukan. They will treat you special.


Kalau kita punya tanggal yang jelas, maka promosi yang kita lakukan didesain untuk membangun antisipasi masyarakat terhadap 1 tanggal yang pasti. Di masa ketika semua orang sibuk melakukan banyak hal, tanggal adalah satu satunya pegangan untuk memudahkan mereka memasukkan karya kita dalam rangkaian rencana mereka. Baik itu perencanaan waktu ataupun perencanaan keuangan. Promosinya bisa berulang ulang mengingatkan tanggal yang sama.


Tujuan utamanya, adalah secepat mungkin membuat core-fans kita menikmati karya kita, agar dia bisa dengan senang hati berbagi pengalamannya menikmati karya tersebut ke orang lain. Kita akan bahas lebih detil nanti soal ini. Antusiasme, dibangun dengan “teasing” atau menggoda calon pembeli kita. Menggoda yang dimaksud di sini, persis seperti dalam konteks seks. Informasi tentang karya kita, pelan pelan dibuka, jangan langsung telanjang. Kurang greget, kalau kata Mad Dog.


Nah, ada 2 hal yang paling susah dari teasing:


a. Seberapa banyak yang harus dibuka. Alias informasi yang mana yang boleh kita ungkap untuk penikmat karya dan mana yang harus kita simpan untuk dibuka belakangan. Mana yang tidak perlu kita buka sama sekali hingga saatnya produk rilis.


b. Tempo. Ini sangat penting. Berapa lama jeda dari satu informasi ke informasi lainnya.


 


3. Toko online yang dapat diandalkan


Ini sangat sangat penting. Ada banyak memang cara memiliki toko online. Bisa bikin sendiri atau menggunakan jasa penyedia e-commerce. Saya tidak punya keahlian dan tidak punya waktu untuk bikin sendiri, maka saya menggunakan multiply.com Bagi saya, yang mereka tawarkan sangat membuat saya nyaman sebagai penjual. Data yang sangat jelas dari jumlah barang yang terjual dan tersisa, siapa saja yang sudah lunas dan siapa yang belum, berapa banyak pemasukan real time yg ada di dompet virtual saya, sampai kepada pemindahan dana transaksi dari rekening multiply ke rekening saya. Kerjasama resmi antara Multiply dengan JNE juga memudahkan pengiriman. Dari sisi pengguna mereka sangat dimudahkan dengan tidak perlu punya akun multiply, pembayaran bisa kartu kredit, e-banking, sms banking, transfer ATM. Saya sampai sekarang masih berbisnis retail dengan bisnis saya MAINBASKET clothing. Saya tahu persis, bahwa kunci dari penjualan retail yang baik, adalah kerapihan transaksi. Ini, yang harus diperhatikan oleh setiap penjual.


4. Produk yang pantas dibicarakan


Kalau kita menggunakan Manchester United sebagai perumpamaan, dengan segala promosi yang mereka lakukan dengan dukungan begitu banyak uang, apakah akan laku kalau timnya busuk? Jelas tidak. For football teams, winning is a way of promoting. Maka, sebelum promosi yg efektif, sebelum distribusi yg luas, pastikan dulu produknya yang pantas dibicarakan orang. Ketika dia dibicarakan orang, maka ada kepantasan di situ. Ada faktor yang membuatnya begitu beda, begitu unik, begitu memancing utk dibicarakan.


DVD BTT tidak akan terjual kalau kualitas performa saya buruk. 7 video yang saya rilis gratis di youtube adalah bagian dari teasing yang saya lakukan, tapi kalau teasing tersebut mengungkap bahwa ternyata saya tidak lucu maka tidak mungkin DVDnya ludes 500 dalam 1 hari.


Sebagai stand-up comedian, produk yang bagus akan datang dari jam terbang, termasuk di dalamnya kemauan untuk kerja keras, belajar, tidak takut ngebom, tidak takut kritik, evaluasi, disiplin dalam menulis dan disiplin dalam openmic. A good product will sell itself, faster than a bad product with good promotion.


Pertimbangannya begini: Barang jelek dengan promosi yang bagus mungkin akan berhasil menjual 1000 produk dalam hari pertama. Tapi karena barangnya jelek, 1000 orang tersebut tidak akan merekomendasikan barang tadi kepada orang lain. Bahkan mungkin, 1000 orang tadi akan ngetweet betapa buruknya barang tersebut. Penjualan, bisa jadi mentok.


Nah, barang bagus dengan promosi seadanya mungkin akan menjual 100 produk di hari pertama. Tapi karena produknya begitu bagus, 100 orang tadi dengan bangga dan senang hati merekomendasikan produk tersebut kepada sebanyak banyaknya orang. Selain karena puas, adalah karena ada kebanggaan sebagai orang orang pertama yang tahu/ punya produk bagus ini. Hasilnya, produk ini akan berlanjut dari 100 yang terjual hingga mungkin 1000 dan bahkan berlanjut seterusnya


Sebenarnya, tulisan di atas masih bisa dibedah lebih dalam. Saya juga masih banyak yang ingin disampaikan.. tapi tulisannya mulai panjang. Mungkin lain kali Mungkin lebih baik saya jadikan buku saja…


Yang pasti untuk sekarang cukup dulu. Setidaknya cukup untuk menjawab pertanyaan “Mengapa Online?”

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 01, 2012 21:25

August 23, 2012

i’d know what i want.

My biggest problem, has always been about biting more than i can chew.


Rakus, dlm konteks makan dan dlm kontek kehidupan.


Sekarang, mendewasa, saya semakin menjaga makan. Berhenti sebelum kenyang & tidak lagi mudah lapar mata.


Setidaknya, tidak seliar dulu.


I have long been thinking about taking less bites in life.


Now i am faced with another dillema: Which one to bite and which one to let alone.


I guess i’ll find out pretty soon


Something tells me that by the end of this year, i’d know what i want.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 23, 2012 09:13

August 20, 2012

Review RAPutasi2

RAPutasi II adalah proyek solo dari Endrumarch, personil Soul ID yang dulu dikenal dengan Drusteelo. Disebut RAPutasi II karena sebelum ada Soul ID, Endru sudah merilis album RAPutasi. Sebagai orang yang beruntung pernah mendengarkan album pertama tersebut, saya merasakan pertumbuhan seorang Drusteelo menjadi Endrumarch.


Sebelum kita bahas RAPutasi II, saya tertarik untuk bahas RAPutasi pertama yang menurut saya tidak tertandingi rawness-nya. Penuh eksperimen kreatif, penuh subjektifitas menarik dan yang membuatnya lebih keren lagi, seluruh rekamannya dilakukan di kamar mandi.


Kini, RAPutasi II lahir dari tangan Endrumarch. Berikut tanggapan saya terhadap setiap lagu sesuai dengan urutannya di album.


1. Prakata: Lagu yg tepat untuk kick off album ini, dimulai dengan Endru yang freestyle, kemudian musik masuk di tengah tengah seakan mengejar dari belakang. Seperti judulnya, Prakata menerangkan mengapa album ini hadir. Untuk setiap rapper, dia akan kelak diingat dari apa yang pernah dilakukan semasa hidup atau secara singkat: raputasi


Quotables: “Sekarang bikin musik seperti mie instan, cepat bikin kenyang dan cepat dibuang. So, kukan buktikan dan pertahankan raputasi sampai ke akhir waktu”


 2. L.I.A.M. feat Raisa: The old school is back, and its here to stay. Membawa kita kembali ke masa masa mixtape, atau dalam bahasa kita “kaset rekaman” ketika kita mengkompilasi lagu lagu dalam kaset C60, C90 atau C120 (tapi yg ini cepet kusut hehe) berisikan lagu lagu yang mewakili perasaan. Di sini raisa, terasa sekali influence Brian McKnight-nya terutama dari pengambilan nada di Bridge.


Quotables: “Its like going back on the 1st date, coz love is like a mimxtape”


3. Hidden Agenda feat Dmust Akira: Lagunya lucu, menggambarkan benak seorang laki laki yang mencoba meraba isi kepala perempuan di hadapannya. Apalagi ketika perempuannya banyak maunya, hehehe.


Quotables: “you got what i want, i got what you need. See masing masing punya agenda tersembunyi”


4. 1 of these dayz: Endru is probably at his best when he’s spitting his truths. Dari dulu, setiap kali Endru berkesempatan ngerap tentang uneg uneg yang keluar selalu lirik tajam bagaikan samurai nyabet nyabet kanan kiri.


Quotables: “Jadikan kegagalan sebuah berkah, amanah yang lebih berharga dari ijazah”


 5. 2nd Born feat Saykoji, Pandji Pragiwaksono: 3 rapper bapak bapak yang memiliki persamaan berupa anak ke dua perempuan yang mengubah pandangannya terhadap hidup dan fatherhood. Tidak ada di lagu apapun di Indonesia, Saykoji, Endrumarch, Pandji Pragiwaksono berkumpul dalam 1 lagu. Apalagi menunjukkan sisi paling lembutnya.


Quotables: “Walau hidung dan pipi Ayah sering dicakar, tetap dengan bangga i showed the world my scar”


6. Salute: This track smells like the 90s. It has all the elements of the good ol days. Endru emang jago mengambil elemen elemen musik dari jaman jaman tertentu. Mungkin karena dia lama jadi DJ. Kalau anda umur 25-35, mendengarkan lagu ini akan membawa semangat positif sambil melaju di tol menembus lampu lampu jalan, Billboard, dan gedung gedung. Kalau lagi nggak macet.


Quotables: “You gotta give respect to the old and new, tanpa sejarah takkan ada hal yang baru”


7. Dedicated to feat RyanV: Saya menyukai lagu ini karena dengan ge-er merasa lagu ini diciptakan untuk saya dan orang orang yang memiliki semangat yang sama dengan sama. Pekerja keras yang menampikkan lelah untuk mengejar impian, yang percaya pencapaian dan bukan uang yang akan membawa kebahagiaan


Quotables: “Dedicated to the people who believes in the struggle and the problems will fade away”


8. Aku dan Renjana feat Chewy Dilmy: Ini lagu yang menarik, Endru meremake lagu milik Katon Bagaskara yang sudah lama. Dari mana Endru tahu lagu ini merupakan misteri, tapi keinginannya untuk meremake lagu ini adalah karena di lagu aslinya, Katonnya juga ngerap. Hasilnya, berkolaboras dengan Chewy Dilmy membuat lagu ini hidup lagi jadi karya keren.


Quotables: “Hujan selimuti angkasa, termangu aku dalam renjana..” (Katon banget nih lirik hehehe)


9. What’s on you mind feat Renita: Cool song, the classic back and forth of a boy and a girl. Dipadu dengan musik yang keren dan suara Renita yang vibe-nya unik membawa lagu ini muncul ke permukaan album RAPutasi II.


Quotables: “I see you lookin kinda upset seperti awan mendung menutupi keindahan sunset”


10. Dulu dan Sekarang: Bisa jadi ini salah satu lagu terfavorit di album ini. Walau sebenarnya Endru mungkin sedang membicarakan dirinya sendiri di lagu ini, tapi rasanya semua laki laki terwakili dengan lagu ini. Pertumbuhan kejiwaan seseorang adalah proses yang sangat berharga dan semuanya tercatat dalam lagu ini. Tapi dari semua yang berubah, Endru mengungkap ada yang tidak berubah yaitu kecintaannya terhada hiphop. And you dont stop.


Quotables: “Dulu its all about the biggest check, skarang ga ngaruh if you aint got respect”


VERDICT: I love this album. A lot. Bukan karena saya ada di album ini atau karena saya kenal Endru, tapi karena saya seumuran sama dia. Hehehe. Referensi Endru dalam album ini, nyambung dengan referensi kehidupan saya. Saya tidak bisa mewakili mereka yang lebih muda dari saya, tapi asumsi saya mereka masih bisa menikmati lagu lagu dalam album ini karena secara musikalitas sangat berkelas, terutama di lagu lagu Endru bertema cinta. Contoh L.I.A.M yang walaupun referensinya 90an, tapi kuping tidak bisa memungkiri musik bagus. Kalau enak ya enak aja di kuping.


Untuk mereka yang mengikuti karir endru selama di Soul ID, akan sangat menarik memiliki album ini. Subjektifitasnya tinggi sehingga ketika kita mendengarkan kembali album album Soul ID kita bisa membaca di mana pengaruh Endru distempelkan dalam setiap lagu. Kunci kesuksesan album ini selain kejujuran Endru terhadap hal hal yang dia resahkan dan dia rasakan, adalah musikalitasnya. Pertama, seorang rapper juga dinilai dari kupingnya dalam memilih atau membuat beat. Album ini menunjukkan Endru kupingnya canggih. Kedua, pengalaman Endru sebagai DJ cukup lama dan sebagai orang yang sudah sangat lama di scene hiphop Indonesia, membuat album ini kaya akan referensi. Bagaikan DJ, Endru banyak mengambil elemen elemen hiphop klasik yang membuat kita tersenyum ketika menemukannya dalam lagu lagu RAPutasi II. Jadi ketauan ternyata selama ini siapa di album album Soul ID yang dengan cerdik mengambil bits dari lagu lagu hiphop dunia.


Kalaupun ada kekurangan dari album ini adalah terkadang di beberapa lagu, suara vokal Endru seakan terkubur suara musik. Sebagai yang punya album, saya lebih ingin dengar suara Endru “maju” ke depan musik musik sehingga bisa lebih jelas dengar liriknya. Tapi itu selera saya, sebuah album tentunya berdiri di atas subjektifitas musisinya. Overall, if Endrumarch released the CD, to me, its worth to collect. Its a part of Indonesian hiphop history. I’d love to have that in my library.


CREDITS:


Prakata Written by :Endru March Sukardi Produced by: Endrumarch & Kitut Sinjingo for Soulbrothaz Production


L.I.A.M(Love Is A Mixtape) Written by :Endru March Sukardi , Raisa Produced by: Kitut Sinjingo for Soulbrothaz Production Additionalbacking vocal by :Izqie Fidian Additionalguitar by : Pandji Akbari Kautsar of The ExtraLarge VocalDirector by : Joel Banget for Soulbrothaz Production


HiddenAgenda Writen by :Endru March Sukardi , Dimas Putro Prasetyo Produced by: Dmust Akira, Kitut Sinjingo for Soulbrothaz Production


1OfTheseDayz Written by :Endru March Sukardi Produced by:M.O.C (Zero One) Additionalbaseline by: Kitut Sinjingo for Soulbrothaz Production


2ndBorn Written by :Ignatius Penyami, Endru March Sukardi, Pandji Pragiwaksono Produced by: M.O.C (Zero One)


Salute Written by :Endru March Sukardi Produced by: Kitut Sinjingo & Joel Banget for Soulbrothaz Production Backingvocal by : Chewy Dilmy


Dedicated to Written by :Endru March Sukardi, Ryan Valentinus Produced by: Kitut Sinjingo & Joel Banget for Soulbrothaz Production Guitar by :P andji Akbari Kautsar of The ExtraLarge


Aku &Renjana Written by :Katon Bagaskara Additionallyrics by : Endru March Sukardi Produced by: Kitut Sinjingo & Joel Banget for Soulbrothaz Production Guitar by :P andji Akbari Kautsar of The ExtraLarge Vocals by :Chewy Dilmy


What’s OnYour Mind Written by :Endru March Sukardi, Renita Tampubolon Produced by: Kitut Sinjingo & Joel Banget for Soulbrothaz Production VocalDirector by : Joel Banget for Soulbrothaz Production


Dulu &Sekarang Written by:Endru March Sukardi Produced by: Kitut Sinjingo & Joel Banget for Soulbrothaz Production VocalDirector by : Joel Banget for Soulbrothaz Production Backingvocal by : Chewy Dilmy

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 20, 2012 23:46

Ga usah banyak alasan

Ada yang mengaku jarang baca buku gara gara twitter


Ada yg mengaku jarang ngeblog gara gara twitter


Saya main twitter tapi produkifitas ngeblog tinggi.

Buku yang saya baca banyak bahkan sekarang lagi rutin baca buku


Kalau males mah males aja

Ga usah banyak alasan

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 20, 2012 08:19

August 16, 2012

pilihan di tangan anda…

Yang membedakan orang terjajah dan orang merdeka, adalah pilihan.


Orang terjajah tidak punya pilihan selain menjalankan perintah penjajahnya


Orang merdeka terbuka akan pilihan, bahkan kadang, beberapa orang yang hidupnya lebih dari sekedar nyaman, memiliki kemewahan akan pilihan yang  terlalu banyak.



Saya bertemu dengan mereka di sebuah gang di daerah menteng Jakarta Pusat. Gang tempat tinggal mereka diapit rumah rumah mewah yang tidak terbayangkan oleh saya berapa harganya.


Tidak seperti mereka yang tinggal di rumah mewah tadi, anak anak ini beserta orangtua mereka, pilihannya terbatas.


Mereka sudah cukup senang bisa punya rumah di tengah kota, senang bahwa gang mereka tidak pernah ada maling, senang (dan kadang sebal tergantung siapa yang jadi subjek) karena rapatnya jarak antar rumah, tidak ada rahasia di antara mereka. Apapun yang terjadi di manapun di gang tersebut, semua orang tahu.


Namun kalau mereka punya pilihan, mereka ingin pindah ke tempat yang lebih baik. Anak anak mereka main bola di depan rumah di tengah tengah jalan gang yang lebarnya 2 kali lebar tubuh saya. Kualitas PAUD dan kualitas pelayanan kesehatan tentu tidak sebaik yang ada di tempat tempat lain yang lebih layak.


Tapi mereka tidak merajuk. Mereka tahu pilihan yang mereka miliki.


Terbatas.


Banyak orang lain di Indonesia, punya pilihan untuk membantu.


Dengan memberikan Subsidi pilihan.


Kita yang punya banyak pilihan, berbagi kepada yang lain yang tidak punya pilihan.


Kita punya pilihan untuk menggalang teman teman dan menjadi relawan PAUD di daerah daerah yang butuh pendidikan anak usia dini lebih baik.


Kita punya pilihan untuk membangun fasilitas bermain anak di tanah pemerintah yang menganggur tidak jauh dari gang tempat tinggal mereka.


Kita punya pilihan untuk sekadar datang, bersosialisasi dan menunjukkan bahwa strata ekonomi tidak perlu jadi batas pertemanan. Kalau yang mampu mau bergaul dengan yang tidak mampu dan sebaliknya, sesungguhnya pilihannya ada di tangan mereka yang ingin melakukannya.


Merdeka, berarti terbuka terhadap pilihan yang tadinya direnggut dari kita.


Pilihan pilihan ini, kini ada di atas meja.


Kalau kebahagiaan bagi anda adalah kepemilikan, maka pilihan tersebut bisa anda ambil


Kalau kebahagiaan bagi anda adalah pencapaian, maka pilihan itupun terbuka untuk anda


Kalau kebahagiaan bagi anda adalah membuat orang lain bahagia, maka pilihan itu menanti anda di atas meja


Sebagai mahluk sosial, tidak terhindarkan bahwa pilihan yang kita ambil akan berdampak langsung terhadap kehidupan dan lingkungan sekitar  kita.


Yang manapun yang akan anda ambil, pilihan di tangan anda


 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 16, 2012 21:32

August 14, 2012

Mari terus belajar

Selama Apple fanboy masih tersinggung ketika dikritik Hotradero

Selama pendukung ManUtd masih tersinggung ketika dikritik Benhan


Maka


Kerukunan beragama juga tidak akan hilang dari Indonesia

Krn konflik horisontal kita tidak ada hubungannya dgn intoleransi beragama


Tapi ketidak mampuan utk hidup dlm perbedaan ketika dihadapkan dgn kebebasan berpendapat

Ketidak mampuan utk terbuka terhadap ragam opini, termasuk yg berseberangan dengan kita.

Ketidak mampuan untuk berkata

“Okay, mari sepakat utk tidak sepakat. Saya meyakini kebenaran saya, anda meyakini kebenaran anda. We dont have to agree, and we dont have to be enemies. Say what ever you like, i will oppose you but i will not hurt you . For whatever words you say will never hurt me”


Kita semua masi harus belajar berdamai dgn perbedaan

Baik perbedaan gadget

Perbedaan klub EPL

perbedaan agama

Dan terutama perbedaan pendapat.


Mari terus belajar

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 14, 2012 18:30

August 12, 2012

waktu yg tepat utk berkarya tiba.

Kelihatannya, setelah tahun ini akan ada penurunan produktifitas karya dari saya.

Bukan karena malas atau tidak ada waktu.

Tapi karena saya ingin berkarya dgn dorongan inspirasi, bukan hanya karena “harus”.

I want to write books when i have burning desire to.

I want to do a special, when the situation happening in the world requires me to do one

I want to release an album, when i have the desire to spit some.


Tahun ini, buku baru, album baru, special baru sama sama rilis.

Masing masing karena memang didorong hasrat yg besar


Buku rilis karena saya ingin melanjutkan misi dari NASIONAL.IS.ME

Album rilis karena keadaan mengharuskan saya bercerita ttg politik kpd anak muda Indonesia

Special rilis karena saya gatal ingin lebih baik daripada special sebelumnya..


Setelah ini, belum ada inspirasi yg mengetuk saya.


Maka saya mengunggu..

Hingga waktu yg tepat utk berkarya tiba

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 12, 2012 17:07

July 26, 2012

Mengagumkan

Yang menarik dari Stand-Up Specials adalah, orang datang, bayar untuk nonton kita manggung. Membicarakan hidup kita dan pendapat kita.


That feels awesome.


Tapi membeli DVD Stand-Up Specials beda. Orang beli, untuk mengkoleksi kita yang sedang membicarakan hidup dan pendapat kita.


That feels humbling


Inilah sensasi yang menarik dari berkarir di Stand-Up Comedy .


Ketika kita berdiri di hadapan ratusan atau ribuan orang, menjadi diri sendiri, membicarakan kehidupan kita dan mengutarakan pendapat kita, kemudian orang menerima pendapat kita dan mengapresiasi, dan bisa hidup dari situ… Rasanya mengagumkan.


 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 26, 2012 20:07

Pandji Pragiwaksono's Blog

Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Pandji Pragiwaksono's blog with rss.