Pandji Pragiwaksono's Blog, page 36

August 24, 2011

Karena gue bisa dan gue mau…

Ada yg pernah nanya sama gue: Kenapa elo peduli politik?


Gue jawab: Gue ga punya pilihan. Gue hrs peduli. Karena gue ga mau dibohongin

Karena gue mau duit gue yg sudah gue bayarkan lewat pajak digunakan dgn baik dan benar


Diantara uang yg digunakan pemerintah utk ini dan itu, adalah uang hasil jerih payah gue


Justru inilah kenapa gue mau bayar pajak. Karena gue mau punya hak yg tak terbantahkan lagi utk menuntut pemerintah agar bekerja dgn benar


Itu uang gue yg gue serahkan utk rakyat Indonesia


Gue ga punya pilihan lain selain utk peduli politik.

Krn gue mau Indonesia maju.


Kenapa gue ngotot pengen Indonesia maju?


Karena gue terbakar semangatnya utk membuktikan para peragu salah ketika mereka berkata "Indonesia tidak akan pernah bisa maju"


Indonesia bisa maju


Kita hanya perlu utk terus berjuang dgn semangat kepahlawanan, menciptakan perubahan dan menuntut perubahan.


Perubahan apa yg kita tuntut dari pemerintah?


Bisa dimulai dari menempatkan orang yg tepat di kursi yg tepat.


Mengapa ini penting?


Ilustrasi sederhana yg jelas:


Krisis ekonomi global 1998

&

Krisis ekonomi global 2008


Thn 98, pos2 ekonomi di pemerintahan dijadikan jatah partai. Akhirnya ketika ekonomi dunia roboh, kita ikut roboh.


Thn 2008, pos2 ekonomi diisi oleh profesional, sehingga ketika krisis ekonomi global datang, tim ini sudah mempersiapkan diri dgn benar, walhasil, Indonesia yg akhirnya disebut sbg The Economic Golden Child tidak roboh disaat semua negara terluka karena krisis tersebut


Inilah mengapa gue kritis thd pemerintahan, terutama thd pos pos yg jadi jatah perjanjian politik presiden dgn partai2 lain


Kinerja Patrialis Akbar, Jero Wacik, Andi Mallarangeng, Tifatul Sembiring, gue pantau dekat.


Gue kritisi kalau melenceng


Mengapa?


Selain karena gue ga punya pilihan..

Karena gue bisa dan gue mau.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 24, 2011 00:00

August 20, 2011

You know I'm right

The most powerful business in the world: Financial businesses.


Their most powerful ally: Media businesses.


Their enemy: People who thinks success has nothing to do with the ammount of money you own. People whose happiness isn't decided by how much money you have


People who doesn't love money.


You know I'm right

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 20, 2011 20:58

August 18, 2011

You decide :)

Thn 2004, Comedy Central merilis 100 Stand Up Comedian terbaik.

Daftarnya sebagai berikut


Chris Rock favorit gue ada di urutan ke 5


100. Leo Gallagher


99. Janeane Garofalo


98. Pablo Francisco


97. Sandra Bernhard


96. Joey Bishop


95. Andrew Dice Clay


94. David Alan Grier


93. George Wallace


92. Louie Anderson


91. Jim Breuer


90. Dana Carvey


89. Kevin James


88. Paula Poundstone


87. Brett Butler


86. Jay Mohr


85. David Cross


84. Drew Carey


83. Norm Macdonald


82. Howie Mandel


81. Dick Gregory


80. Bobby Slayton


79. Dom Irrera


78. Cedric the Entertainer


77. Paul Reiser


76. Robert Schimmel


75. Eddie Izzard


74. Paul Rodriguez


73. Elaine Boosler


72. Bernie Mac


71. Red Buttons


70. Wanda Sykes


69. Pat Cooper


68. Dave Attell


67. Kevin Pollack


66. Shelley Berman


65. Sinbad


64. Richard Belzer


63. Jackie Mason


62. Eddie Griffin


61. Bobcat Goldthwait


60. Jeff Foxworthy


59. Gilbert Gottfried


58. Larry Miller


57. Richard Jeni


56. Colin Quinn


55. Alan King


54. D.L. Hughley


53. David Brenner


52. Damon Wayans


51. Lewis Black


50. Denis Leary


49. Freddie Prinze


48. Tim Allen


47. Henny Youngman


46. Adam Sandler


45. Richard Lewis


44. Joan Rivers


43. Dave Chappelle


42. Flip Wilson


41. Jon Stewart


40. Mort Sahl


39. Billy Crystal


38. Bill Maher


37. Martin Lawrence


36. Jim Carrey


35. Phyllis Diller


34. Buddy Hackett


33. Andy Kaufman


32. Albert Brooks


31. George Burns


30. Garry Shandling


29. Milton Berle


28. Jack Benny


27. Jay Leno


26. Ray Romano


25. Bob Hope


24. Redd Foxx


23. Steven Wright


22. Robert Klein


21. Dennis Miller


20. Louis C.K


19. Bill Hicks


18. Jonathan Winters


17. Don Rickles


16. Ellen DeGeneres


15. David Letterman


14. Bob Newhart


13. Robin Williams


12. Jerry Seinfeld


11. Johnny Carson


10. Eddie Murphy


9. Roseanne Barr


8. Bill Cosby


7. Rodney Dangerfield


6. Steve Martin


5. Chris Rock


4. Woody Allen


3. Lenny Bruce


2. George Carlin


1. Richard Pryor


Apakah sesuai dgn ekspektasi?


Juga, ini thn 2004, apakah keadaan sudah berubah di 2011?


You decide :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 18, 2011 22:02

August 14, 2011

Truth Be Told

Because this is on a personal level, I choose too write it in my blog, rather than to tweet it:


"Right now, I don't want anything else in life. What I want, is to maintain what I have, and improve it"


Truth be told

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 14, 2011 06:25

August 10, 2011

Brilliant

This is how comedy, can erase hatred through laughter:


The word Nigger stains the whole American culture.

A lot of people still bruised by the word.

But that can not stay that way


Dick Gregory, an african american comic, after being highly recoognized as a very witty comedian with his political stand up routines, wrote a book titled "Nigger".


On the 1st page he wrote


"Dear Momma, if ever you hear the word 'Nigger' again, remember they are advertising my book"

:)


Funny. Smart.

Brilliant.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 10, 2011 20:02

August 7, 2011

Iman elo tipis

Terganggu puasanya kalau liat orang makan?


Terganggu puasanya kalau liat orang minum minuman segar?


Terganggu puasanya lihat perempuan berpakaian sexy?


Terganggu puasanya lihat pasangan ciuman mesra?


Terganggu puasanya kalau tahu disekitar tempat tinggalmu ada cafe yg menjual bir?


Terganggu puasanya dengan semua di atas sehingga ingin dihormati? Ingin restoran ditutupi dgn gordijn?


Puasa itu harus bisa atasi cobaan dan lingkungan.

Kalau cobaan dipaksa utk hilang, sama aja dibikin gampang dong? Mana esensi puasanya?


Bagaimana dgn anak2?

"Kasian kan masih kecil, tayangan TV jangan kasih yg byk menayangkan makanan dan minuman dong"


Dari kecil ajarin yg benar dlm menahan nafsu


Kalau anak2 dimanja seperti itu, gedenya akan jadi orang orang yg minta puasanya dihormati..


Kalau dikit2 minta puasanya dihormati, mana esensi puasanya?


Lagipula, kalau puasa, tidakkah kita juga hormati yg tidak berpuasa?


Elo yg menuntut semua hal di atas mah bukan karena elo minta dihormati.


Itu mah karena iman elo tipis

:) )

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 07, 2011 12:52

August 6, 2011

Susah Tapi Pasti Bisa (part4)

Setelah ikutan openmic rabu kemarin di Comedy Cafe Kemang, nampak semakin jelas.


Meledaknya scene Stand Up Comedy bukan hanya memunculkan banyak penonton, tapi juga terutama pelaku.


Kelihatannya, orang orang yg selama ini suka Stand Up sudah lama ingin menjajal, hanya saja mereka butuh utk lihat orang lain memulai duluan, baru mereka berani ke permukaan


Ini adalah sesuatu yg hebat, tenu, yg bagus akan bertahan, yg jelek akan berguguran. Semua ditangan penonton Stand Up Comedy.


Belakangan, tawaran kerja (dibayar tentunya) utk StandUp semakin banyak muncul..


Karena itu, open mic akan jadi semakin penting.


Banyak orang yg belom tahu, bawa sesungguhnya openmic itu sering digunakan oleh comic baru utk memperkenalkan dirinya dan juga sering digunakan laboratorium bagi para comic yg sudah dikenal.


Openmic itu sering jadi tempat para comic utk ngetes materi yg mereka baru tulis, sebelum materi itu mereka gunakan di gig standup mereka (di mana mereka akan dibayar)


Kenapa materi yg ditulis harus di tes dan kenapa ngetesnya di openmic?


Semua comedian tahu, bahwa materi ketika ditulis dan dipraktekkan atau dibawakan di atas panggung bisa sangat beda.


Di tulisan bisa nampak lucu tapi dipanggung belum tentu


Makanya semua acara seperti The Tonite Show atau David Letterman atau Conan O Brien, bahkan juga Provocative Proactive TV, selalu ada blocking + reading sebelum shooting. Supaya materi yg ditulis dijajal dulu untuk merasakan langsung tempo dan terutama "feel"nya..


Kenapa harus di openmic?

Karena lebih aman utk mengambil resiko dalam melatih materi ketika di openmic.


OpenMic adalah sarana utk siapapun, baik itu comic yg lucu ataupun tidak, yg veteran atau yg amatir, untuk naik panggung dan menjajal kemampuannya. Penontonnya biasanya tdk ditarik enterance fee atau First Drink Charge


Karena itu, biasanya (terutama di US) org yg dateng ke openmic itu antara org yg memang menggemari seni-nya (those who love the art) atau org yg sekedar ingin senang senang2 tanpa ekspektasi yg tinggi


Beda dgn org yg memang bayar utk nonton stand up. Tentu karena sudah bayar, ekspektasinya ingin dibuat tertawa.


Itulah kenapa, OpenMic adalah laboratoriumnya para comic.


Raditya Dika pernah bilang, sebuah materi itu baru benar benar matang ketika dibawakan sampai 5 kali (tentunya di 5 kesempatan yg berbeda)


Karena itu, guepun sebenarnya kalo ngejajal openmic jarang gue upload ke youtube karena materi itu gue sedang latih utk gue pakai di job stand up gue..


Kalau mau, ya dateng aja lsg ke openmic. Dgn resiko tentunya harus bertemu dgn comic yg lucu dan yg tidak atau ketemu comic yg sudah dikenal tapi materinya ada yg lucu dan ada yg tidak.


Namanya juga laboratorium, penuh percobaan :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 06, 2011 13:01

August 5, 2011

Benar Cinta Indonesia

Cinta Indonesia tidak ditunjukkan dgn barang apa yang dia pakai, bahasa apa yang dia gunakan, merk apa yang dia beli.


Cinta Indonesia tidak ditunjukkan dgn apa yg dia tindakan, tapi dengan niat dibalik tindakan tersebut.


Banyak orang yg pake batik, celana kain asli Indonesia, sepatu buatan Indonesia, tapi korup dan mencuri hak orang lain


Banyak juga orang yg sekolah di luar negri tapi kembali untuk membangun bangsanya dgn ilmu yang didapat dari asing tersebut.


Tidak salah punya kemampuan berbahasa asing selama digunakan utk mewakili Indonesia dgn baik di mata dunia


Tidak salah menggunakan merk asing asal utk kebaikan Indonesia


Cinta sesuatu bisa dilakukan tanpa anti terhadap yg lain


Bayangkan kalau Bung Hatta tidak ke Belanda, negara asing yg notabene menjajah Indonesia, mungkin segala ilmu ekonomi dan tata negara yg beliau dapatkan di sana tidak akan teraplikasikan di Indonesia.


Dari Ekonomi Koperasi hingga menyusun pemerintahan, DPR. UUD, dll


Bayangkan kalau Bung Hatta tidak mau berbahasa asing hanya karena cinta Indonesia, beliau tidak akan bisa membawakan pledoi yg menggetarkan dunia: "Indonesia Vriij" di hadapan sidang di Belanda.


Atau bayangkan tim robotik Indonesia yg akhirnya jadi juara dunia, memangnya segala komputer dan part2 utk bikin robot adalah merk Indonesia? Tentu tidak. Tapi mereka telah mengharumkan nama Indonesia di mata internasional.


Makanya, jangan merasa paling cinta Indonesia kalau sudah pake merk Indonesia dan berbahasa Indonesa tapi tidak pernah berbuat apapun utk Indonesia


Jangan sempit kecintaannya thd Indonesia.


Cinta Indonesia itu ditunjukkan lewat niat, usaha, dan perjuangan utk Indonesia.


Itu, kalau benar cinta Indonesia

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 05, 2011 22:53

August 2, 2011

Hanya akan bisa menangis
Sambil menggelengkan kepala..

Papua Barat mau merdeka?

Saya memaklumi.

Tidak setuju, tapi saya memaklumi.

Di balik semua alasan alasan politis, akar permasalahannya adalah kemakmuran.


Kalau perutnya kenyang, tak akan siapapun berkoar


Kalau hidupnya nyaman, merasa setara, haknya disamakan dan dipenuhi, maka tidak akan ada pekik merdeka


Itulah yg gagal disediakan negara.

Oleh pemerintahnya

Dan oleh rakyatnya


Walaupun ada pihak2 lain yg mempolitisasi, tapi kalau tidak ada keadaan utk dipolitisasi, tidak akan keinginan utk merdeka ada di hati


Kemarin, byk yg protes, tidak mau rakyat disalahkan atas keinginan papua utk merdeka


"Itu semua salah pemerintah"


Tidak, salah kita semua sebagai kaum yg mengaku "orang Indonesia"

Kalau memang kita orang Indonesia, maka kita akan bantu sesama saudara orang Indonesia

Nyatanya, apa yg pernah kita sama sama lakukan utk saudara kita yg membutuhkan?


Bosan saya mendengar ucapan ucapan yang sama


"Memang kita bisa apa? Kita tidak punya kuasa!"


"Saya ini cuma pelajar, mana bisa saya lakukan sesuatu?"


"Realistislah mas pandji, bagi saya fokus saya adalah sekolah"


"Kalau saya karyawan, saya bisa apa?"


Bosan.


Selama bertahun tahun, setiap hari saya mencoba meyakinkan bahkan membuktikan bahwa kita bisa, masih saja ada orang orang yg menganggap dirinya lemah dan tanpa kuasa..


Kadang lelah rasanya berjuang membangkitkan pemuda tapi pemudanya banyak yg masih sama


Manja


Setiap kali saya mengajak mereka utk berjuang utk sesama selalu dibalas dgn ucapan "Memangnya Mas Pandji sudah ngapain utk Indonesia? Jangan cuma ngomong doang"


Ah, tak perlu rasanya menerangkan kepada mereka.

Karena setiap hari juga selalu saya terangkan perjuangan saya


Toh pergelokan sudah terjadi di Papua

Dan terus terang, merdeka bukanlah pilihan terbaik utk mereka


Yg terbaik adalah dgn tetap menjadi bagian dari Indonesia dan Indonesia mengubah perangainya dan membela kebutuhan mereka.


Karena di luar sana, banyak negara yg mengantre menunggu Papua merdeka.


Untuk apa?


Untuk memanfaatkan kekayaan mereka (lagi seperti sekarang)


Untuk bisa masuk setelah selama ini digawangi pemerintah Indonesia


Pesaing2 Freeport ingin berkesempatan utk menawarkan "kerjasama"


Atau bahkan Freeport menunggu kesempatan utk membuat "deal" langsung dgn pemerintah baru Papua merdeka dgn harapan punya kompensasi yg lebih baik


Mungkin ada beberapa orang Papua yg menunggu kesempatan ini juga.

"Daripada uangnya masuk ke Jakarta, mendingan masuk ke kasnya Papua"


Pertanyaannya, bener2 masuk ke kas papua atau ke kas beberapa orang saja?


Saya bukan suudzon, saya justru tidak berstandar ganda.


Kalau anda percaya bahwa pemerintah Indonesia korup, lalu apa yg membuat anda yakin pemerintah papua merdeka tidak akan korup juga?


Seseorang baru terlihat karakternya ketika diberi kekuasaan.

Papua Barat belum pernah punya kuasa penuh dan utuh. Ketika punya, baru terlihat karakter sesungguhnya


Lalu apa bedanya apabila tetap bergabung dengan Indonesia? Sama sama dikorup juga, sama sama disedot dan dilupakan juga


Tidak jauh beda memang.


Hanya pindah dari "penguasa" satu ke "penguasa" lainnya


KECUALI, kalau masyarakat Indonesia berjanji untuk bersikap beda

Kalau masyarakat Indonesia mau membantu menjamin kebutuhan masyarakat Papua dan juga yg ada di daerah lain terlengkapi.

Kalau semua di atas terjadi, maka bertahan dgn Indonesia akan berbeda.

Akan lebih baik untuk Papua.


Kenyataannya, kita butuh sesama


Kita akan lebih baik kalau kita sebangsa


Memang beda sekali kultur di Papua dan di Aceh dan di Solo


Tapi kalau kita bisa hidup berbangsa dan berbegara bersama dan bahagia, tidakkah akan lebih luar biasa rasanya?


Saya tidak menyalahkan dan dapat memaklumi apabila Papua Barat ingin merdeka.

Bisa jadi, saya tidak mampu menahan mereka dari niatnya utk meninggalkan Indonesia, walaupun takkan usai saya berusaha.


Hanya saja, tidak terbayang ketika bertemu Bung Hatta di kehidupan selanjutnya lalu beliau bertanya


"Mengapa kau dan generasimu membiarkan itu terjadi?"


Saya hanya akan bisa menangis

Sambil menggelengkan kepala..

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 02, 2011 22:14

Tidak beda dengan hewan kelakuannya..

Kenapa Kucing mengejar Tikus? Karena tikus lebih kecil dan karena tikus berbeda dgn kucing maka kucing mengintimidasi tikus


Kenapa anjing mengejar kucing?

Karena kucing lebih kecil dan karena kucing berbeda dgn anjing maka anjing mengintimidasi kucing


Manusiapun, banyak yg mengintimidasi manusia lain yg lebih kecil dan yg berbeda dengannya..


Atau golongan yg lebih kecil dan berbeda dengannya..


Manusia manusia itu, tidak beda dengan hewan kelakuannya..

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 02, 2011 01:20

Pandji Pragiwaksono's Blog

Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Pandji Pragiwaksono's blog with rss.