Tia Setiawati's Blog, page 778
February 1, 2013
"Ada kupu-kupu yang tetap berusaha terbang saat salju baru saja turun di jalanan. Serupa cintaku,..."
- Tia Setiawati Priatna
"Sesungguhnya tak ada persahabatan yang benar-benar tua lalu mati. Kita, hanya bertambah usia setiap..."
-
Tia Setiawati Priatna
Dari puisi : Kita Hanya Bertambah Usia Setiap Hari
"Ketika kau mulai bosan dengan masalah yang ada, aku jadi ingin bertanya; ‘Apakah kau mulai..."
-
Masalah seharusnya mampu mendewasakan, bukan membuatmu berhenti di tempat dan jadi tidak punya tujuan.
- Tia Setiawati Priatna
"Jangan terlalu khawatir ketika kau merasa kau telah jatuh cinta pada orang yang salah. Ingatlah..."
- Tia Setiawati Priatna
Perkara Mencinta
Perkara Mencinta
Perkara mencinta,
pernah sekali waktu kau tanya.
Namun tak pernah kau dapatkan jawabannya.
Menurutku,
jikapun mencinta ada alasannya,
sebagian dari kita mungkin saja tahu.
Namun tetap sulit bahkan tak mampu berkata-kata.
Lalu sebagian yang lain,
kurasa memang tak pernah tahu mengapa.
Bagi mereka,
: cinta ya hanya cinta saja.
Jakarta, 2 Mei 2012
- Tia Setiawati Priatna
Kita Hanya Bertambah Usia Setiap Hari
Satu-satunya puisi yang pernah saya buat, untuk semua orang yang telah dikirimkan Tuhan, menjadi sahabat saya; sahabat kehidupan.
:)
Kita Hanya Bertambah Usia Setiap Hari
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati,
yang kau taburi dengan kasih
dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lupa
dan mencarinya saat jiwa mau kedamaian.
- Kahlil Gibran
![]()
Dahulu,
hidupku sempat dipenuhi kamu.
Ya, kamu,
: yang lebih dari sekedar teman sepermainanku.
Kita setuju berpendapat,
persamaan-persamaan adalah hal yang dapat mempersatukan,
dan perbedaan merupakan hal yang tak pernah kita permasalahkan.
Lalu saat ini,
aku sadar kita sudah terpisah,
entah di belahan waktu yang mana,
aku sibuk dengan duniaku,
kau sibuk dengan citamu,
lalu tentang cinta,
kurasa kita sama-sama menyimpan hasrat untuk bercerita,
seperti dulu,
saat setiap waktu adalah milik aku dan kamu.
Pada seringnya waktu,
ia memang tak pernah berpihak pada rindu,
rindu kita,
saat masa-masa dulu sempat masuk dalam ingatan di kepala.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu,
biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Apa gerangan sahabat itu?
jika kau sentiasa mencarinya untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu.
- Kahlil Gibran
Kau tahu?
masih ada rasa yang sama,
yang kuingin kau tahu detail tentangnya,
masih ada cerita-cerita,
yang kuingin kau tetaplah orang pertama yang mendengarnya,
masih ada kita,
yang kuharap memang selalu akan ada.
Karena,
selalu ada kamu,
di setiap ingatku tentang damainya bercengkrama,
selalu ada kamu,
di setiap waktuku tertawa tanpa beban yang terlalu kurasa.
Lalu saat ini,
ingin kukatakan lagi,
: Sesungguhnya tak ada persahabatan yang benar-benar tua lalu mati,
kita hanya bertambah usia setiap hari.
Tangerang, (dini hari) 13 Mei 2012
- Tia Setiawati Priatna
PS :
Teruntuk roudhlotuljannah, ini janjiku di suratmu yang lalu.
"Tidak ada yang benar-benar tahu, sampai kita mengalaminya langsung; sendiri. Termasuk juga tentang..."
-
Menilai dari luar, memang berbeda dengan merasakannya sendiri; dari dalam.
- Tia Setiawati Priatna
Kak gimana caranya berhadapan dengan orang rasis? Gimana caranya biar dia gak rasis lagi?
Saya ingat, weniirwt. Ini pertanyaanmu dua minggu yang lalu kan? :)
Waktu itu saya menjawab :
Menghadapi bukan berarti ikut memusingkan segala hal yang seseorang lakukan atau tidak lakukan.
Jadi baiknya, cukup lah kamu hadapi dia dengan tidak mengikuti apa yang menurutmu tidak baik dan tidak pantas untuk diikuti.
Terkadang beberapa orang merasa kurang diperhatikan oleh sekitarnya, sehingga mencari perhatian dengan cara yang tidak disukai.
:)
Kita sama sekali tidak bisa mengendalikan sikap seseorang hanya karena kita tidak suka dia bersikap demikian, terlepas dari fakta apakah sikapnya salah atau benar, baik atau salah.
Yang bisa dikendalikan adalah diri kita sendiri. Coba persibuk diri, barangkali kamu hanya kurang kegiatan, sehingga memusingkan hal-hal yang sebenarnya tidak penting untuk dipusingkan.
Biarkan saja. Yang tidak baik, tidak akan memiliki tempat di mana-mana.
Berhentilah mengkhawatirkan hal yang tidak perlu kau khawatirkan. :)
"Sejak tak ada keyakinan pada diri sendiri, tak perlu heran mengapa kamu menjadi sosok yang sering..."
- Tia Setiawati Priatna
"To be honest about you mistakes is never easy. But if you decide to do that, people will give you a..."
- Tia Setiawati Priatna


