Tia Setiawati's Blog, page 777

February 1, 2013

"You are not perfect. But I will love you, until my last breath."

“You are not perfect. But I will love you, until my last breath.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 21:03

"Tunjukkanlah wajah yang berbahagia. Aku tak terlalu menyukai, wajahmu yang bermuram durja. Tak ada..."

“Tunjukkanlah wajah yang berbahagia. Aku tak terlalu menyukai, wajahmu yang bermuram durja. Tak ada yang boleh memakai topeng kesedihan terlalu lama.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 20:52

"Mereka yang sempat pergi namun kembali lagi pada suatu hari, tidak selamanya harus kau curigai...."

““Mereka yang sempat pergi namun kembali lagi pada suatu hari, tidak selamanya harus kau curigai. Terkadang, kesempatan kedua perlu dicoba untuk menunjukkan ‘kisah yang berakhir bahagia itu ada, karena kau mengusahakannya’.””

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 09:52

"Terkadang kita harus berterimakasih pada dia yang menganggap kita adalah lawannya atau musuhnya;..."

“Terkadang kita harus berterimakasih pada dia yang menganggap kita adalah lawannya atau musuhnya; kita diajarkan arti pentingnya kerja keras dan tidak kenal lelah, untuk ada di urutan yang pertama.”

-

Karena yang terbaik sudah seharusnya dihargai dengan lebih baik.



- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 09:39

Bukan Lagi Elegi

Izinkanlah aku mencium telapak...



Bukan Lagi Elegi

Izinkanlah aku mencium telapak tanganmu,
sebelum kau pergi keluar pintu,
sebelum kau balik mengecup keningku



Dan tinggalkan saja segelas teh hangat itu,
aku tahu,
kau meneguknya dengan rindu yang tak pernah kemana-mana,
di atas meja kita, 
meja penuh cinta,



Lalu, tahukah kamu?
telah kutaruh kembang merah itu tepat di hadapanmu,
sambil tersenyum malu-malu,
kukatakan :




‘aku mencinta harumnya, seperti aku mencinta harummu
aku mencinta warnanya, seperti aku mencinta ronamu
aku mencinta bentuknya, seperti aku mencinta lekuk tubuh saat memelukmu’




Tenanglah, Sayang
kau tak akan mencumbu apapun selain hadirku,
bayangku sudah pergi jauh,
jauh sampai tak mungkin kita rengkuh,

dan tentu saja,
setelah semua itu,
kita bukanlah lagi elegi,
: seperti puisi-puisi.



Tangerang, 29 Maret 2012


- Tia Setiawati Priatna 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 09:30

Hai, Riska. Tidak, aku tidak akan pernah bosan :)
Sudah pernah...



Hai, Riska. Tidak, aku tidak akan pernah bosan :)


Sudah pernah membaca puisi Kepada Kamu, Jodohku ? Sudah ada Musikalisasi puisinya juga di Soundcloud. Coba di cek ya.


:)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 09:20

Sayangnya, Kamu Tidak
Jangan pernah menjawab segala hal yang...



Sayangnya, Kamu Tidak

Jangan pernah menjawab segala hal yang pernah kukatakan 
tentang rasaku ke padamu. 
Diam saja, tolong rapatkan bibirmu. 
Karena barangkali saja, dengan begitu aku akan lupa, 
kata-kata yang sudah kukatakan padamu dulu.




Aku begitu menyukaimu. 
Aku begitu mengagumimu. 
Aku begitu mencintaimu. 
Dan aku begitu berharap dapat memilikimu. 
Bukan hanya sekedar menjadi teman. 
Walau sudah terlalu banyak waktu yang kita bersama habiskan.


Jatuh cinta padamu, 
seperti melengkapi kebahagiaan hidupku.




Jangan. Sudahlah jangan. 
Tak perlu kau memikirkan kalimat-kalimat tentang cintaku padamu. Cinta yang sudah sedari lama kurasakan. 
Anggaplah aku hanya membaca keras-keras 
kalimat dalam buku romantis. 
Supaya semua yang mendengarnya 
dapat bersikap sangat manis.



Ah, sudahlah. 
Mengapa kau terus saja bertanya apa yang begitu kutakutkan? 
Aku begitu tak ingin mengungkapkan. 
Membayangkanmu akan mengatakannya, 
membuatku kehilangan seperempat jiwa. 
Dan akan sangat sulit untuk kembali menumbuhkannya.



Aku begitu sayang kamu. 
Sayangnya, kamu tidak. 



Jakarta, 31 Januari 2013


- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 09:17

Sebelum Kau Berniat Untuk Tak Setia


Cinta adalah apa yang aku...



Sebelum Kau Berniat Untuk Tak Setia


Cinta adalah apa yang aku rasakan. 
Hubungan adalah apa yang aku komitmenkan.




Jika pernah sekali saja kau berniat untuk tak setia. 
Maka ingatlah beberapa hal ini, Cinta.



Dari sekian banyak kesalahan ataupun kekhilafan 
dalam mencintai dan dicintai seseorang, 
tak setia adalah satu-satunya yang tidak termaafkan. 
Setidaknya, ini aturan dalam berhubungan denganku. 
Saat kau siap untuk melanjutkan hidupmu bersamaku.



Dari sekian banyak cerita cinta yang kutulis dengan penuh rasa, 
tak setia adalah tema yang tak akan pernah kutulis. 
Tak pernah berniat untuk kutulis.
Karena jika ada cerita sedih untuk ditulis dalam rangka merayakan kesendirian, 
selalu ada hal lain yang layak untuk kuceritakan. 
Akan kuceritakan berbagai jenis kesedihan, kecuali: 
tak setia pada pasangan.



Dari sekian banyak orang yang berlaku memuakkan 
dalam menyakiti pasangan yang mereka akui sangat mereka cintai,
tak setia adalah yang paling membuatku mual.



Maka, sebelum kau berniat untuk tak setia, 
ada baiknya kau tahu apa yang akan kau dapatkan setelahnya.


Ah, ini bukan ultimatum ataupun ancaman. 
Terkadang hal yang terburuk memang harus kita siapkan kan, Tuan?



Dan seandainya saja nanti kau sudah terlanjur tak setia, 
anggaplah ini sebagai pembelajaran untukmu saja.


Tak ada lagi aku, ketika kau akan kali kedua tak setia.


Saat kau sedang tak setia yang berikutnya, 
aku pasti sudah bahagia. 
Dan wanita yang akan menderita nanti, 
itu pasti bukan wanita ini.



Jakarta, 31 Januari 2013


- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 09:14

Perkara Mencinta


Perkara mencinta,pernah sekali waktu kau...



Perkara Mencinta


Perkara mencinta,
pernah sekali waktu kau tanya.
Namun tak pernah kau dapatkan jawabannya.



Menurutku,
jikapun mencinta ada alasannya,
sebagian dari kita mungkin saja tahu.
Namun tetap sulit bahkan tak mampu berkata-kata.

Lalu sebagian yang lain,
kurasa memang tak pernah tahu mengapa.
Bagi mereka,


: cinta ya hanya cinta saja.



Jakarta, 2 Mei 2012


- Tia Setiawati Priatna


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 09:04

Perpisahan


Perpisahan,adalah apa yang kau bilang penuh...



Perpisahan

image



Perpisahan,
adalah apa yang kau bilang penuh perjuangan.


Perpisahan,
adalah apa yang kubilang penuh dengan tangisan.


Bisakah kita membuat perpisahan yang mengharukan, sayang?


Bukan sekedar air mata,
atau peluk yang memenuhi waktu-waktu terakhir kita.


Aku ingin kita bahagia.
Aku ingin melihatmu tersenyum penuh rela.
Aku ingin melihat hangat matamu, seraya berkata :


‘kita akan baik-baik saja nantinya’


Karena aku ingin percaya,


Perpisahan adalah mengikhlaskan, bukan sekedar melepaskan.
Perpisahan adalah merelakan, bukan malah mengabaikan.
Perpisahan adalah kebaikan yang direncanakan Tuhan, 
untuk bahagianya masa depan



Tetaplah cemerlang, sayang.
Agar kutahu, kau tak pernah berhenti berjuang. 



Tangerang, 26 November 2011


- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 09:02