Tia Setiawati's Blog, page 776

February 2, 2013

"Ada yang tak pernah mudah untuk kau raih, agar ketika kau berniat melepaskannya, kau akan berpikir..."

““Ada yang tak pernah mudah untuk kau raih, agar ketika kau berniat melepaskannya, kau akan berpikir jutaan kali lagi.””

-

‘Easy come easy go’, somehow it could be so true. And unfortunately, you’ll find yourself trying to let (someone) go so easily.



- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 02, 2013 21:18

"Setiap puisi memiliki nyawanya sendiri. Dan pada setengah bagian dari setiap puisiku, mereka masih..."

“Setiap puisi memiliki nyawanya sendiri. Dan pada setengah bagian dari setiap puisiku, mereka masih bernyawakan kenangan atasmu.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 02, 2013 21:07

"Karena melepaskanmu tidak pernah mudah, maka setelah ini, kau harus lebih bahagia."

“Karena melepaskanmu tidak pernah mudah, maka setelah ini, kau harus lebih bahagia.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 02, 2013 20:02

"Jika tak mampu membuat seseorang sebagai ‘yang satu-satunya’, jangan datang pada orang..."

“Jika tak mampu membuat seseorang sebagai ‘yang satu-satunya’, jangan datang pada orang yang setia.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 02, 2013 20:01

"Aku akan semakin merasa beruntung memilikimu saat mengetahui bahwa kamu pun merasa beruntung karena..."

“Aku akan semakin merasa beruntung memilikimu saat mengetahui bahwa kamu pun merasa beruntung karena telah dipertemukan Tuhan denganku.”

-

Ada cinta yang mampu bertahan dan membesar, saat rasa syukur tidak lupa kita panjatkan.



- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 02, 2013 19:58

"Jika bukan dengan mengingatmu, lalu bagaimana caraku mengabadikanmu dalam hidupku?"

““Jika bukan dengan mengingatmu, lalu bagaimana caraku mengabadikanmu dalam hidupku?””

-

Karena dengan mengingatmu, aku akan senantiasa mendoakan kebaikanmu.



- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 02, 2013 19:58

Percuma

Mereka berkata,

‘Waktu akan menyembuhkan segala macam luka. Dan ia akan pula membantumu melupakan duka.’



Telah kubenturkan kepalaku.

Berkali-kali, sampai aku sadar kembali.

Kita sudah menjadi aku saja dan kamu saja.

Masing-masing, sendiri-sendiri.

Namun percuma.

Percuma saja.



Telah kusingkirkan semua pemberianmu.

Kumasukkan dalam kotak hitam.

Kutaruh dalam sebuah gudang yang gelap dan pengap.

Kuharap setelah itu,

tak akan ada kenangan yang muncul secara perlahan.



Telah kuterima seorang baru yang menawarkan cinta.

Mencoba mencintanya dengan kadar yang sama besar dengan cintanya.

Percuma.

Hatiku tetap menginginkan tuannya yang lama.



Kau tahu, ternyata hati tak mampu dipaksa diri sendiri.

Menghilangkan pemberianmu tak mampu mengenyahkan rindu.

Menghilangnya sosokmu dari pandangan nyata kedua mata,

tak mampu menghilangkan cinta.

Semuanya terasa percuma.

Percuma saja.



Karena yang ada di hati, lebih suka menetap selama yang ia ingini.

Maka jangan pernah memaksanya untuk amnesia tiba-tiba,

atau kau akan kecewa jika ia memutuskan tinggal lebih lama.



Aku akan melupamu.

Itu pasti.

Namun itu nanti.

Karena sekarang, kurasa percuma.

Percuma saja.



: Masih ada cinta, walau kau berkali-kali enggan untuk menerimanya.



Dalam perjalanan menuju Bandung (dari Jakarta), 2 Februari 2013



- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 02, 2013 01:38

February 1, 2013

Sempurna

Kau pernah tak menerima ketika kukatakan,

‘bagiku kau sempurna’

Lalu kau mencari alasan untuk menolakku dengan semua kalimat yang mampu membuatku tak mampu beranjak.



Kau bilang,

‘Aku tak pernah sempurna.

Maka jika kau katakan aku sempurna,

berilah aku waktu untuk benar-benar menjadi sempurna’.



Kemudian kau pergi.

Dan entah kapan akan kembali.

Barangkali, memang tak pernah kembali.



Ingin kukatakan untuk yang kesekian kali,

‘Silahkan menyempurnakan diri.

Sampai kau menyadari,

kesempurnaan hakiki adalah penerimaan diri terhadap apapun yang Tuhan beri’.



Aku mencintaimu dengan penerimaan seperti itu.

Namun kau tak tahu.



Dan aku tak akan menunggumu.



Jakarta, 2 Februari 2013

- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 21:36

"Masa lalu yang pantas untuk kau ingat lagi adalah dia yang membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik..."

“Masa lalu yang pantas untuk kau ingat lagi adalah dia yang membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik di hari ini.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 21:05

"Sometimes, you don’t have to hear what I say. Just look into my eyes and hear the unspoken..."

“Sometimes, you don’t have to hear what I say. Just look into my eyes and hear the unspoken words through your heart.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 01, 2013 21:04