Tia Setiawati's Blog, page 773

February 8, 2013

"Semua alasan untuk mencintaimu adalah benar bagiku. Walau mungkin bagi yang lain adalah kekonyolan...."

“Semua alasan untuk mencintaimu adalah benar bagiku. Walau mungkin bagi yang lain adalah kekonyolan. Hanya Tuhan saja, yang tahu kebenarannya.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 08, 2013 20:55

"Yes or no. Black or white. If you say it loud, maybe you’ll know where you stand. Be clear..."

“Yes or no. Black or white. If you say it loud, maybe you’ll know where you stand. Be clear about what you choose.”

-

Because to be in the middle of something which already clear, that’s no good.



- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 08, 2013 20:45

Karena Mencintaimu Memang Tak Pernah Cukup Satu Kali

karenapuisiituindah:



image


Ada suatu masa,
dimana mencintamu menjadi masa-masa tersulit sedunia,
atau masa dimana menyayangmu,
menjadi masa paling membahagiakan jiwa serta raga.


Aku teringat masa itu,
di mana aku melihatmu pertama kali dalam balutan jaket merah kelabu.
Kita bertatap dalam sepi,
karena merasa tak perlu ada kata dalam tatap mata pertama kali.


Namun seiring waktu berlalu dan menyepi sendiri,
kita menjadi dekat tanpa ada salah satu dari kita yang bahkan menyadari,
: bahwa cinta hadir disana, tanpa aku dan kamu kehendaki.


Waktu memang tidak akan pernah abadi,
karena ia datang lalu berlalu pergi.


Namun aku ingin kamu menyadari ini :
Walau selalu ada masa-masa sulit tak tertahan dihati,
atau ribuan kilometer jarak memisahkan setiap kata disetiap hari,
 : aku masih akan selalu mencintamu tanpa kompromi.


Karena selalu satu, selalu kamu yang ada di sini,
di mana rasa bersemayam dalam segala emosi,
walau terluka berkali-kali adalah kenyataan yang tak bisa kita pungkiri.


Dan lagi-lagi,
karena mencintamu memang tak pernah cukup satu kali.


Bandung, 18 februari 2011


- Tia Setiawati Priatna


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 08, 2013 00:15

February 7, 2013

Mungkin

Dunia ini penuh dengan ketidakpastian.
Salah satunya adalah kemungkinan-kemungkinan.


:)


karenapuisiituindah:



image


 


Mungkin,
kita semua mampu dibuat merana oleh orang lain.
Namun tetap saja,
izin bagi mereka untuk melakukan itu,
masih melekat pada diri kita. 


Mungkin,
aku mampu mencintaimu sampai raga ini tak ada lagi,
sampai napas ini sudah kembali pada Tuhan,
sampai aku lelah karena telah berkali-kali kau kecewakan.
Namun seperti yang kau tahu,
jodoh kita ada di tangan Tuhan. 


Mungkin, 
pilihan terakhir seseorang yang sedang patah hati 
adalah melepaskan dan mengikhlaskan, 
tanpa banyak tanda tanya. 


Karena beberapa pertanyaan pada akhirnya akan berpotensi sebagai pembatas kelapangan hati. 
Jadi sudahlah.


: diam, berdoa, dan terima saja.


Tangerang, 17 Juli 2012


- Tia Setiawati Priatna


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 07, 2013 22:39

Kita Berjalan Pada Ketidaksengajaan

Tuhan bilang, pertemuan aku dan kamu adalah takdirNya.
Bukan sebuah kebetulan, seperti yang kau simpulkan.


:)


karenapuisiituindah:



image


Pada waktu-waktu yang tak pernah kita duga,
kita akan berjalan biasa-biasa saja,
santai,
seolah tak ada apa-apa.


Lalu akan sangat mungkin,
kau bertemu aku,
pertama kali,
lewat kehadiran raga, suara,
ataupun kata-kata dalam keindahan bahasa.


Kemudian,
tanpa kau duga,
kau akan jatuh cinta,
dan kau merasa
: tak penting apakah aku merasa yang sama. 


Kupikir-pikir,
kita semua selalu berjalan pada ketidaksengajaan,
tak mengira akan ada cinta,
tak menduga akan ada hal istimewa
melalui perjumpaan sederhana.


Namun ketahuilah,
bahkan hal paling sederhana sekali pun,
tak akan luput dari rencana Tuhan,
: Sang Penguasa Semesta.


Jakarta, 16 Juli 2012


- Tia Setiawati Priatna


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 07, 2013 22:32

Terkadang, bersedia untuk ‘berpura-pura kuat’ adalah...



Terkadang, bersedia untuk ‘berpura-pura kuat’ adalah sebuah kelemahan. Menjadi yang bukan diri kita sendiri, tidak akan pernah semudah menjentikkan jemari.


:)


karenapuisiituindah:



Maka Aku Akan Tersenyum Saja




Mencintai diam-diam itu seperti menggenggam sebuah bom waktu.
Akan ada waktunya melepaskan bom itu.
Atau memutuskan untuk terus menggenggamnya,
sampai ia meledak dan membiarkan kabar hatimu tak terdengar.




Aku mencintaimu secara diam-diam.
Tentu, seperti inilah definisi diam-diam bagiku :





Kau tak pernah tahu.
Dan aku hanyalah serupa manusia bisu.
Keberanian mungkin adalah hal yang paling jauh berada dari ragaku. 




Maka mulai seterusnya,
aku hanya akan tersenyum saja.


Aku akan tersenyum saja,
saat kau bercerita kau telah bertemu wanita yang manis parasnya.


Aku akan tersenyum saja,
saat kau bercerita kau telah jatuh cinta pada pandangan yang pertama.


Aku akan tersenyum saja,
saat kau berbahagia karena cintamu telah resmi dia terima. 


Aku akan tersenyum saja,
saat kau berkata pipi wanitamu merona saat kau menggenggam tangannya.


Aku akan tersenyum saja,
ketika matamu masih mampu menangkap gerak lambat di bibirku,
saat kau sibuk bercerita ini dan itu. 


Namun ketika aku berbalik badan,
tak akan mampu lagi kau perhatikan,
air mata yang berurai di pipiku pelan-pelan.


Maka aku akan tersenyum saja.
Seandainya esok hari,
kau menanyakan alasan mengapa kemarin aku terburu-buru pergi.


Tangerang, 24 januari 2013


- Tia Setiawati Priatna 


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 07, 2013 22:24

Cinta akan membuatmu menjadi prioritas, bukan pilihan ke dua....



Cinta akan membuatmu menjadi prioritas, bukan pilihan ke dua. Pantaskan dirimu sendiri, untuk dicintai.


:)


karenapuisiituindah:



Karena Cinta Itu Satu



If it’s too hard for you to let go of me,
I hope you’ll be able to face the truth
 : I deserve someone else, better than you.
Keep moving! And don’t look back. We’ll be alright.




Mungkin perlu kukatakan sekali lagi ke padamu.
Aku tidak mampu lagi,
tinggal lebih lama dalam hatimu.

Karena bukankah manusia dinilai dari apa yang dia pilih?
Maka, aku memilih pergi.
Hidup dengan cara dan prinsipku sendiri.

Cinta itu satu, Tuan.
Apakah kau belum banyak belajar?
Dan jika kau tidak juga menentukan sebuah pilihan,
biarkan saja wanita ini yang memutuskan.

Aku pergi.
Aku pergi dari hatimu, namun bukan dari hidupmu.
Karena apa yang sudah terjadi tidak mampu kutarik kembali.
Dan aku menyadari,
aku pernah menjadi bagian dari hidupmu.
Dan akan tetap menjadi bagian dari hidupmu.
Hanya saja sekarang,
aku mungkin hanya akan ada di masa lalu.

Baik-baiklah dengan hidupmu.
Dan jadikan aku sebagai pelajaran terbaik.
Agar kau tidak lagi,
menjadi orang yang munafik.

Tangerang, 19 Januari 2013
- Tia Setiawati Priatna


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 07, 2013 22:21

karenapuisiituindah:

Sebelum Kau Berniat Untuk Tak Setia

Cinta...



karenapuisiituindah:



Sebelum Kau Berniat Untuk Tak Setia

Cinta adalah apa yang aku rasakan. 
Hubungan adalah apa yang aku komitmenkan.



Jika pernah sekali saja kau berniat untuk tak setia. 
Maka ingatlah beberapa hal ini, Cinta.


Dari sekian banyak kesalahan ataupun kekhilafan 
dalam mencintai dan dicintai seseorang, 
tak setia adalah satu-satunya yang tidak termaafkan. 
Setidaknya, ini aturan dalam berhubungan denganku. 
Saat kau siap untuk melanjutkan hidupmu bersamaku.


Dari sekian banyak cerita cinta yang kutulis dengan penuh rasa, 
tak setia adalah tema yang tak akan pernah kutulis. 
Tak pernah berniat untuk kutulis.
Karena jika ada cerita sedih untuk ditulis dalam rangka merayakan kesendirian, 
selalu ada hal lain yang layak untuk kuceritakan. 
Akan kuceritakan berbagai jenis kesedihan, kecuali: 
tak setia pada pasangan.


Dari sekian banyak orang yang berlaku memuakkan 
dalam menyakiti pasangan yang mereka akui sangat mereka cintai,
tak setia adalah yang paling membuatku mual.


Maka, sebelum kau berniat untuk tak setia, 
ada baiknya kau tahu apa yang akan kau dapatkan setelahnya.


Ah, ini bukan ultimatum ataupun ancaman. 
Terkadang hal yang terburuk memang harus kita siapkan kan, Tuan?


Dan seandainya saja nanti kau sudah terlanjur tak setia, 
anggaplah ini sebagai pembelajaran untukmu saja.


Tak ada lagi aku, ketika kau akan kali kedua tak setia.


Saat kau sedang tak setia yang berikutnya, 
aku pasti sudah bahagia. 
Dan wanita yang akan menderita nanti, 
itu pasti bukan wanita ini.


Jakarta, 31 Januari 2013


- Tia Setiawati Priatna


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 07, 2013 22:19

Seperti janji saya di postingan tadi siang, inilah salah satu...



Seperti janji saya di postingan tadi siang, inilah salah satu puisi dalam buku Kotak Perak Berpita Ungu.


Tak Mengenal Arti Tiada - Tody Pramantha


Dirimu, adalah puisi yang dituliskan Tuhan di tanganku,
larik demi larik,
indah bersembunyi di balik aksara rindu.


Aku hanya bisa terdiam mengingatmu.
Memendam,
apa yang seharusnya dipendam.
Lalu, bersiap untuk kehilanganmu.


Jika nanti kita dituliskan untuk tidak bersama,
Kau hanya perlu mengingat satu hal tentangku:


“Sayang, cinta untukmu tak mengenal arti tiada,
dan tak pernah usai menemukan tepinya.”


~ @___dy

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 07, 2013 08:16

"Suaraku memang tidak terlalu merdu. Namun semoga lantunannya masih mampu membuatmu merasakan; betapa..."

“Suaraku memang tidak terlalu merdu. Namun semoga lantunannya masih mampu membuatmu merasakan; betapa aku merindumu.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 07, 2013 07:55