Mawar Safei's Blog, page 98

June 27, 2017

Bertemu dia dari ruang masa lalu, ternyata membawa masuk ...


Bertemu dia dari ruang masa lalu, ternyata membawa masuk banyak perihal. Kami bercakap tentang pencarian, penantian dan pertemuan yang sekian masa diharap menjadi nyata. Tali halimunan penuh rahsia yang mengikat kami selama ini, di luar sedar melingkarkan rindu yang sangat aneh. Dan ia bukan tentang kenangan atau bayangan mahupun sejarah yang pernah singgah seperti angin. Ia barakah Syawal yang saya sangat rasakan tahun ini. Pertemuan kami menjadi seperti duduk berdiang di tepi unggun Ramadhan kembali. Perenungan tentang khusyuknya solah dan al-Qur'an, terus mengiringi jalan takdir Syawal ini. Ya, saya sangat faham, ia bukan soal nostalgia, sebaliknya perihal daya untuk mempertahankan. Apatah lagi apabila berjarak, sedikit sebanyak ia seperti separuh terpisah. Allah ya Allah.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 27, 2017 17:35

June 26, 2017

Syawal ketiga. Sekali lagi dapat bertemu ahli keluarga da...



Syawal ketiga. Sekali lagi dapat bertemu ahli keluarga dalam suasana lebaran, mesranya meresap lama. Hari ini masih dalam rencana ziarah, saya akan bertemu dengan susuk dari masa lampau. Dan hingga saat mengetik ini, saya masih belum dapat mengimbau ingatan tentang dia. Menurutnya, saya dicari sekian masa dan tahun. Subhanallah. Pernahkah Sdr tahu, sepanjang menjalani rutinitas, berdepan dengan pelbagai wajah pertelingkahan mahupun liku dalam peribadatan, rupa-rupanya Sdr sedang dinanti dan dijejaki. Dan Sdr sangat berada dalam ingatannya. Allah ya Allah, saya tidak pernah terfikir sama sekali bahawa saya sering dikenang. Mudah mudahan barakah Ramadhan yang baru lalu, terus mewangi dalam Syawal ini dengan jalinan silaturahmi.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 26, 2017 16:38

June 24, 2017

1 Syawal 1438Buat semua yang mengikuti  catatan saya...


1 Syawal 1438
Buat semua yang mengikuti  catatan saya di sini, khas kepada Sdr Anonymous, tetamu rahsia saya saban hari.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 24, 2017 12:53

June 23, 2017

Ramadhan kedua puluh sembilan. Allah ya Allah. Jarang &nb...



Ramadhan kedua puluh sembilan. Allah ya Allah. Jarang  perasaan ini datang. Ia hanya akan tampil apabila ada isyarat selamat tinggal atau hingga jumpa atau keberangkatan. Saat itu bagai seribu gelombang merempuh dada dan ia pasti sangat menyakitkan. Siapa yang mampu bertahan dengan gempuran sebak serta keharuan akibat ditinggalkan. Saya antara yang seringkali tewas. Apalagi diajak berteka teki, apakah akan ada lagi pertemuan selepas ini.  Allah ya Allah. Begitu dia berlalu, mudah-mudahan dia kembali dan menuntun terus hati dan iman saya. Ya, ini hari terakhir kami. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 23, 2017 16:36

June 22, 2017

Ramadhan kedua puluh lapan. Catatan ini sebenarnya saya...


Ramadhan kedua puluh lapan. Catatan ini sebenarnya saya bawakan daripada latar petang semalam. Menuju garis akhir Ramadhan kali ini, membentangkan saya dengan pelbagai capahan kesimpulan. Dalam perjuangan debu yang berterbangan ini, memang saya lelah, dengan segala kepincangan, walau saya mencuba. Dan ternyata di sekian banyak padang yuda, saya tewas. Terlihat markah saya masih rendah tahun ini. Dalam menebak ikhlas, ketulusan, kejujuran, saya sendiri tahu di mana kaki kecil saya berdiri. Allah ya Allah. Begitu ghairah saya merencana, begitulah segalanya tidak terpenuhkan. Berapa banyak jalan pembaikan yang mahu saya masuki sejak Ramadhan lalu. Akhirnya apa yang dapat saya perbuat adalah kembali ke ruang persujudan, memohon pengampunan dan melakukan penyerahan. Saat memandang separuh kubah masjid kampus dari jendela kamar kerja,  dan langit petang yang sangat redup, saya berdoa moga ada Ramadhan lagi buat kita. Insya-Allah.  
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 22, 2017 16:58

June 21, 2017

Muslim yang mukhlisRamadhan kedua puluh tujuh. Kami sudah...

Muslim yang mukhlis
Ramadhan kedua puluh tujuh
. Kami sudah memasuki an-Nur. Namun beberapa catatan dari al-Mu'minin sebelumnya, sangat menjejak. Ya, tentang ciri orang muslim yang mukhlis.  Subhanallah. Mereka adalah  ~ orang yang berhati-hati kerana takut akan azab Allah ~ orang yang beriman dengan ayat-ayat Allah ~ orang yang tidak mempersekutukan Allah ~ orang yang memberi sadaqah tapi takut segala amalan itu tidak diterima Allah. Ya, dalam solah hajat malam tadi usai tarawikh, antara ingatan imam, mohonlah agar setiap ibadah yang dilakukan khusus sepanjang Ramadhan ini, dijawab dan diterima Allah. Saya sangat sebak. Allahumma aamiin. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 21, 2017 16:59

June 20, 2017

Ramadhan kedua puluh lima. Kartu ini diselit di pintu rua...


Ramadhan kedua puluh lima. Kartu ini diselit di pintu ruang kerja saya. Dan ia sangat membahagiakan. Terima kasih Sya. Ternyata ucapan yang tulus dari kalbu sangat mudah membekas di kalbu juga. Apatah lagi bertulis tangan. Ia mencair dengan sangat alami. Betapa saya rasakan keluhuran kasih sayang yang tidak dizahirkan pada setiap kali berkesempatan bertemunya. Dan saya tahu ia mengalir jernih. Ya, naluri adalah bahasa halimunan yang nyaring dan ia dapat hinggap lebih lama daripada kata-kata yang sengaja direka dan disusun dengan muluk. Subhanallah. Terima kasih ananda Sya, saya akan simpan rapi kartu ini dalam hati. Mungkin ini satu-satunya kartu idul fitri yang saya terima kali ini. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 20, 2017 02:11

June 18, 2017

Ramadhan kedua puluh empat. Sebelumnya, kita menanti...



Ramadhan kedua puluh empat. Sebelumnya, kita menanti Ramadhan dan sekarang pastinya masih ada yang menunggu malam seribu bulan. Menanti. Amalan yang jarang saya mahu lakukan sejak bergelar mahasiswa. Saya biasa sendiri. Saya tidak menanti  berteman untuk ke kuliah atau ke perpustakaan mahupun ke kafe. Saya sebenarnya mudah lelah dalam menanti. Akan ada kecewa juga nantinya. Sehinggalah takdir melapangkan pintunya, saya jadi bersahabat dengan penantian ini. Saya sering menunggu bilakah munculnya. Ia membikin saya jadi selalu menunggu lama di penjuru sajadah mahupun bacaan al-Qur'an. Sesekali saya jadi dungu apabila harus menunggu dan ia mungkin saja tidak perlu. Sedang segala-galanya  terus berjalan dan tumbuh dan hidup, tanpa peduli siapa saya sama sekali. Apatah lagi, entah siapa yang mahu hirau dengan penantian dan pengharapan si debu yang berterbangan ini.   
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 18, 2017 21:41

June 16, 2017

Ramadhan kedua puluh dua. Masih dengan semangat memburu m...



Ramadhan kedua puluh dua. Masih dengan semangat memburu malam al Qadar. Ya, masih juga dengan mencari kaedah terbaik membaca al-Qur'an. Sahabat jauh menitip panduan Bro Nouman Ali ini. Bukankah sewaktu membaca al-Qur'an, ia adalah saat Allah berbicara dengan kita. Dan ia sangat benar. Berapa banyak antara hati kita yang terkait dengan apa yang sedang dibaca. Berapa banyak antara kita yang terasa dengan setiap penggalan ayat. Allah ya Allah. Pedomannya adalah membaca ayat, membaca terjemahannya dan berdoa. Ya, berdoa apa yang berhubungan dengan setiap ayat yang sedang dibaca itu. Dan pasti saja doa yang dipohon itu pula tersangkut dengan apa yang kita sedang  depani; pertelingkahan, pelanggaran bahkan kesyukuran.  Subhanallah. Saya mencubanya dan ia sangat menjejak. Ternyata membaca al-Qur'an adalah mengartikan hubungan yang lebih dalam. Sangat dalam. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 16, 2017 17:08

June 15, 2017

SayaRamadhan kedua puluh satu. Beginilah, seperti dalam f...

SayaRamadhan kedua puluh satu. Beginilah, seperti dalam foto masyhur ini, saya membentangkan diri untuk sepuluh malam terakhir ini. Dengan lelah saya cuba mengamankan hati. Dengan debu yang menyeret, saya pertaruhkan apa yang ada. Subhanallah. Siapalah saya untuk dikurnia malam seribu bulan. Di mana-mana, beberapa hari ini banyak yang menghitung angka 83 tahun. Saya sangat lemah dalam kira-kira sejak sekolah hingga sekarang. Namun, saya fikir saya mengambil keputusan untuk tidak mahu banyak membilang angka atau mendarab dengan sifir yang memadam keikhlasan atau melemaskan saya dalam gelombang harapan yang datang dan pergi. Biar saya mohon terus Maghfirah dan Rahmah-Nya. Saya sangat yakini betapa Pengasih-Nya Dia.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 15, 2017 15:52

Mawar Safei's Blog

Mawar Safei
Mawar Safei isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Mawar Safei's blog with rss.