Reffi Dhinar's Blog, page 18
January 21, 2020
Sumber Air Bersih dari Sumur Bor
Air adalah kebutuhan vital utama manusia selain makanan. Air memang tidak disebutkan secara spesifik dalam skala kebutuhan sandang, pangan, dan papan, tetapi semua kebutuhan sehari-hari tak lepas dari air. Mulai dari mandi, buang air kecil atau besar, memasak, mencuci dan aktivitas lainnya jelas sekali butuh air bersih.
Masalahnya, kebutuhan air bersih ini tidak semudah yang kita kira. Indonesia memang memiliki banyak sekali sumber air melimpah mengingat wilayah perairan kita lebih luas dari daratan. Air laut tersebut mengalir hingga sungai-sungai kecil yang dekat wilayah pemukiman. Sayangnya, karena padatnya penduduk pula yang membuat kebutuhan air bersih menjadi terhambat.
Untuk mengatasi kebutuhan akan air bersih, maka diperlukan jasa pembuatan sumur bor. Sudah banyak ahli pembuat sumur bor yang siap membantu Anda mencari sumber air bersih dan berkualitas untuk membantu membuatkan sumur yang lebih bagus dibanding membuat sumur konvensional. Namun jangan sampai salah pilih mitra. Gali informasi mengenai pembangun sumur bor yang bagus, salah satunya di website www.sumurbor-murah.com ini.
Pengalaman Mumpuni di Bidang Sumur Bor
Air bersih (Sumber: Unsplash/@_mrjn_esf)
Melalui informasi di website ini, Anda tidak hanya akan mengetahui keuntungan menggunakan jasa pembuatan sumur bor, melainkan juga track recordnya dengan lebih spesifik. Jasa pengeboran sumur bor di website sumurbor-murah.com ini sudah berjalan sejak 25 tahun dan siap untuk melayani konsumen di wilayah DKI Jakarta, Bekasi, Tangerang, Karawang, Cikampek serta Bogor.
Jika Anda berada di luar wilayah tersebut, hubungi saja tim marketingnya untuk membuat janji hingga dealharga. Merupakan hal yang sangat menarik karena selain bisa berkomunikasi dengan tim marketing melalui telepon, Anda bisa mengecek apa saja yang sudah dikerjakan oleh tim serta fasilitas yang ditawarkan lewat website.
Mengikuti perkembangan zaman, tim dari sumurbor-murah.com terus meningkatkan kompetensi dengan teknologi sumur bor yang terbaru, lebih canggih, serta bisa dipercaya kualitasnya. Garansi satu tahun pun diberikan bagi pelanggan untuk mengecek bagaimana kondisi sumur dan air bersihnya pasca pembangunan sumur bor. Dengan jaminan kualitas dan sikap yang amanah, Anda pun tidak perlu dipusingkan soal harga yang selangit. Hubungi tim marketing lalu lakukan negosiasi harga hingga mencapai kesepakatan menarik.
Pentingnya Sumur Bor untuk Keluarga dan Bisnis
Sumber: sumurbor-murah.comTinggal di perkotaan yang padat dan juga sulit mencari sumber air bersih menjadi alasan utama mengapa Anda perlu mencari kontraktor sumur bor yang berkualitas. Para ahli dari tim sumurbor-murah.com akan mengecek wilayah tanah di area rumah Anda dengan teknologi terkini yang sudah terjamin. Dengan bekal wawasan serta pengalaman tersebut, kualitas air yang diperoleh pun jauh lebih bersih.
Efisiensi waktu juga menjadi alasan mengapa sumur bor perlu dipertimbangkan. Saat Anda membangun rumah, maka kebutuhan air adalah hal yang menjadi perhatian utama. Pembuatan sumur bor tidak membutuhkan waktu sampai berhari-hari. Keluarga pun jadi lebih tenang karena kebutuhan air bersih teratasi dalam waktu singkat.
Sumur bor juga menjadi komponen utama jika Anda memiliki area bisnis. Tidak ada bidang bisnis yang jauh dari air. Hotel, restoran, hingga bangunan kursus pun butuh air bersih untuk operasional bisnisnya. Jangan asal memilih kontraktor sumur bor sebagai mitra. Selain membuat sumur bor yang berkualitas, bagaimana cara maintenance sumur bor juga harus diperhatikan. Misalnya saat musim kemarau hingga menyebabkan debit air berkurang, maka kontraktor sumur bor dapat membantu untuk mengalirkan sumber mata airnya dengan peralatan yang dimiliki.
Tim dari sumurbor-murah.com sanggup membuat sumur dari berbagai level sesuai kebutuhan konsumen. Kerjasama baik pun telah terjalin dengan beberapa instansi dan korporasi. Perlengkapan yang sederhana hingga canggih telah disiapkan oleh tim untuk mengatasi apa saja kebutuhan calon pelanggan. Bahkan tim sumurbor-murah.com juga berpengalaman dalam membuat sumur imbuhan yang tekniknya sering digunakan di wilayah negara berkembang serta usaha menjaga tanah agar tidak sampai erosi di musim hujan.
Karena air bersih adalah kebutuhan penting bagi kehidupan kita, jangan sampai salah memilih partner untuk membangun sumur bor yang akan mengalirkan sumber air bersih Anda.
Published on January 21, 2020 04:33
Melompat Tinggi dengan Bisnis Franchise
Bisnis adalah salah satu bidang yang makin banyak peminatnya. Banyak pebisnis sukses dan para ahli mengatakan jika ingin meningkatkan taraf perekonomian suatu negara, maka minimal ada sekitar 2% pengusaha atauu entrepeneurnya. Namun rupanya, tak semua punya nyali untuk terjun di dunia bisnis.
Butuh ketekunan, kerja keras, rasa ingin tahu tinggi dan kepekaan cukup agar sebuah bisnis dapat dikembangkan. Sudah bukan hal yang aneh jika banyak anak muda yang usianya di awal 20-an hingga awal 30-an sukses menjadi pebisnis hebat. Dan tidak semuanya dimulai dari modal besar. Banyak juga pebisnis yang memulai kerajaan usahanya dari modal yang sangat minim, salah satunya lewat cara franchise.
Untuk mendapatkan informasi terkait bisnis franchisedan apa saja keuntungannya, kini bisa didapatkan di satu website. Undercover.co.id adalah salah satu platform online yang membantu Anda dalam memberikan wawasan apa saja yang termasuk bisnis franchise.
Ulasan Padat Soal Bisnis FranchiseSebelum memulai bisnis, hal wajib yang perlu Anda lakukan adalah mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Informasi penting yang didapat dari sumber kredibel, akan mengurangi risiko Anda melakukan kesalahan berbisnis yang tidak perlu. Website ini menjadi sebuah solusi untuk pemahaman singkat terkait apa saja yang dapat dilakukan untuk mendapat kesempatan membuka bisnis franchise.
Mari berbisnis! (Sumber: Unsplash/@adeolueletu)Sebagai pebisnis pemula, Anda tidak perlu takut jika ingin memulai. Di dalam ulasan website yang juga memasang branding sebagai Media Promosi Bisnis Indonesia ini juga memberikan penjelasan menarik tentang bisnis franchise yang dapat memberi profit dari 1 juta sampai 1 milyar rupiah.
Apa saja sih yang menarik dari bisnis franchiseselain keuntungannya?1. Sudah ada perangkat SOP yang hanya tinggal diikuti oleh Anda sebagai pembeli hak franchisenya. Perangkat SOP tersebut menjadi dasar Anda dalam menjalankan bisnis, mengelola pegawai, hingga tata cara memasarkan bisnis misalnya.
2. Praktis dari segi waktu dan modal. Membangun bisnis franchise tentu lebih terjangkau modalnya dibanding membuat bisnis tanpa nama sejak awal. Selain itu Anda pun dapat menghemat waktu untuk mengurus legalitas nama perusahaan, izin usaha, dan detail pendirian lainnya.
3. Promosi pun akan terbantu oleh pihak penyedia franchise. Salah satu contohnya adalah membuat akun Instagram dan Fanpage dengan nama sesuai binsis franchise, hanya lokasi yang berbeda. Penyedia franchise akan mengelola akun untuk mempromosikan bisnis Anda.
4. Risiko membuka bisnis franchise termasuk sedang. Anda hanya menyediakan modal, waktu dan lokasi untuk mempelajari sistem bisnisnya lalu mulai menjalankan sesuai SOP yang sudah diberikan. Berinovasi pun diperbolehkan jika pihak penyedia franchise juga telah menyepakati ide Anda.
5. Luasnya networking adalah salah satu alasan menarik mengapa bisnis franchisemakin digemari masyarakat. Dari lingkup bisnis ini Anda akan diajari total bagaimana perangkat bisnisnya sampai petunjuk menjalankannya oleh penyedia franchise, serta dukungan sistem yang saling menopang. Ini sangat bagus bagi pebisnis pemula yang bisa saja ingin mengembangkan sayap bisnis lainnya.
Daftar Bisnis Franchise Terupdate di WebsiteSelain memberikan wawasan terkait bisnisfranchise dan waralaba, website undercover.co.id juga mengulas ragam franchise apa saja yang sudah berjalan di Indonesia. Anda tinggal membacanya satu per satu lalu memilih jenis bisnis apa yang paling cocok. Mulai dari bisnis kuliner seperti makanan cpeat saji dan minuman, pengisian air minum, sampai ritel juga bisa menjadi pilihan menarik untuk dicoba.
Mulailah bermimpi! (Sumber: Unsplash/ @dsmacinnes)Sudahkah mulai berpikir untuk mengikuti jejak sukses para pebisnis waralaba dan franchise lainnya? Jika Anda memiliki bisnis serupa atau jenis bisnis lain, promosi sangat penting dilakukan. Promosikan bisnis Anda di website undercover.co.id dan klik di sini untuk informasi kerjasama promosi bisnis. Kini menjaring calon konsumen baru hingga sukses bukan lagi menjadi impian. Mari melompat ke tangga kesuksesan lebih tinggi lewat bisnis franchise!
Published on January 21, 2020 04:10
January 19, 2020
Tidak Melakukan Apa-Apa Juga Penting
Betapa sering kita mengeluh kekurangan waktu untuk bersantai. Bahkan saya sendiri pernah merasakan hal yang sama. Kerjaan freelance menulis begitu banyak sampai saya muak melihat buku dan laptop. Ketika hendak bersantai, saya merasa bersalah. Rebahan adalah kata yang saya hindari demi mencapai target pribadi.
Sampai saya memutuskan untuk hidup lebih waras dan seimbang. Saya mulai berolahraga, membatasi pekerjaan freelance, sesekali jalan-jalan bersama keluarga dan sahabat, atau sekadar tidak melakukan apa-apa. Dan kini tiap hari saya membiasakan untuk memberi waktu setengah sampai satu jam hanya untuk rebahan sambil melamun melihat langit-langit kamar. Ternyata ketika membaca buku Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Masalah Besar karya Richard Carlson, bab soal diam tanpa melakukan apa-apa ini dibahas dalam satu bab khusus.
Diam Sejenak Demi ProduktivitasTanpa membaca dari berbagai sumber, saya menemukan bahwa kunci dari produktivitas selain dari menyusun jadwal harian dan membuat goal setting mendetail, saya perlu melakukan kegiatan diam tanpa beraktivitas apapun, membiarkan otak melayang bebas sebentar saja. Saya pernah mencoba meditasi, namun rasanya sulit. Jadi pilihan rebahan sembari menatap langit-langit kamar menjadi pilihan yang lebih mudah dilakukan.
Sumber: Unsplash (@trapnation)Saat diam, saya biarkan otak bergerak dari satu hal ke hal lain. Tema novel yang akan saya tulis, rencana kerja hari itu, atau sekadar membayangkan adegan drakor yang sedang saya tonton. Kegiatan ini tanpa suara lain. Hanya saya dan detak jantung. Entah bagaimana prosesnya, keruwetan pikiran terurai. Tiba-tiba saya dapat ide bagus untuk lanjutan bab novel contohnya. Maka ketika sedang buntu ide, saya tutup laptop sejenak, rebahan di atas kasur sambil pasang alarm supaya tidak kebablasan. Otak rileks malah membuat produktivitas ide meningkat.
Belajar MelepaskanMama saya sering mengeluh badan kaku dan kepala pusing. Saya dan Papa langsung tahu penyebabnya. Mama adalah tipe ibu rumah tangga yang tidak akan bisa istirahat jika cucian masih menumpuk, rumah belum dibersihkan, atau masakan belum selesai dibuat. Padahal, saya, adik, dan Papa maklum jika memang Mama capek maka pekerjaan rumah tangga tidak perlu dipusingkan. Rumah biar bisa dibersihkan anak-anaknya dan jika masakan belum matang pun bisa kami beli di warung. Tidak ada yang memaksa Mama.
Sikap perfeksionis itu menyiksa Mama hingga sekadar tidur siang pun sulit meskipun anak-anaknya sudah dewasa. Otak yang selalu dalam kondisi ready juga tidak bagus. Saya menyarankan Mama agar belajar melepaskan rasa bersalah dalam mengurus rumah. Ibu-ibu lain tetap bisa tidur siang meskipun baru mengerjakan 60% pekerjaan rumah tangganya.
“Jadi emak-emak itu kerjaannya nggak pernah habis,” kata Mama.
Memang benar jika memikirkan pekerjaan itu, maka kecemasan akan meningkat. Saya dan adik pun sering mengingatkan kalau toh masakan belum siap, kami bisa makan di luar. Kerjakan saja yang prioritas, misalnya mencuci baju cukup dua hari sekali saja. Papa pun membelikan mesin cuci agar beban kerja Mama lebih terbantu. Saya juga mencuci baju sendiri di kos.
Sumber: Unsplash (@nate_dumlao)Ini juga yang saya terapkan di diri. Dulu saya akan senang hati menerima tawaran menulis dari banyak klien. Selain masih belum berumahtangga, saya merasa perlu untuk memperoleh tambahan dana untuk traveling. Lama-kelamaan menulis jadi membosankan. Saya lebih banyak menulis untuk klien daripada kesenangan pribadi. Novel pun tidak selesai karena waktunya tersisihkan.
Jadinya, saya mulai memilah mana pekerjaan freelance yang sekiranya bisa saya kerjakan dan tidak mengganggu waktu bersantai. Saya tidak kalap mengikuti berbagai lomba menulis lagi. Ada lomba yang harus saya lepas karena saya mendapat project yang lebih menjanjikan. Semua tergantung kebutuhan di saat itu. Saya tetap butuh waktu leyeh-leyeh demi kesehatan mental dan batin.
Momen Eureka dari BersantaiDi salah satu artikel yang pernah saya baca, Archimedes mendapatkan momen Eureka-nya ketika sedang berendam di bak mandi. Ia memecahkan teori ilmiah justru ketika tidak sedang duduk menghadap buku sambil berpikir. Hal inilah yang sering terjadi, kita mendapat ide ketika sedang buang hajat atau saat main-main air di kamar mandi.
Tidak melakukan apa-apa berarti membiarkan tubuh dan otak melanglang buana sesuai keinginan mereka. Asal tidak kebablasan malas sampai pekerjaannya tidak diselesaikan. Waktu bersantai ini disesuaikan kebutuhan.
Saya suka berpikir dan bekerja tetapi juga meluangkan waktu untuk bersantai ringan tiap hari. Matikan internet, hirup aromaterapi, lalu nikmati me-timedengan senang hati.
Published on January 19, 2020 00:44
January 14, 2020
Pentingnya Manajemen Energi Bagi Penulis
Menjadi pekerja kantoran sekaligus penulis bukanlah hal yang bisa dianggap ringan. Dulu ketika saya menganggap menulis hanya sebagai hobi, maka konsistensi menulis tiap hari tidak menjadi hal penting. Namun semenjak tahun terakhir kuliah di periode 2012-2013 lalu, saya menahbiskan diri untuk serius di kegiatan menulis. Sebagai content writer dengan deadline ketat, ternyata menghabiskan energi cukup besar jika tidak diatur dengan baik.
Kini saya sadar. Setelah menerbitkan beberapa buku solo, antologi, menjadi editor, dan content writing, saya makin percaya jika tak hanya waktu yang harus saya pedulikan. Energi di dalam tubuh dan pikiran ini juga butuh disayang. Selama ada deadline, seorang penulis biasanya akan mampu mengatur jadwal kesehariannya agar target terpenuhi. Namun apakah kita sudah tahu kapasitas energi yang akan terpakai? (Baca Juga: Menulis Adalah Menangkap Hantu Gagasan di Udara)
Jangan sampai karena demi mengejar deadline, lalu pikiran penat dan tubuh ambruk. Kehabisan energi dan kelelahan hebat adalah hal yang harus kita hindari. Saya pernah mengalami ini di masa kuliah, saat sedang sibuk mengurus kegiatan hingga lupa makan siang hingga malam, tubuh saya limbung.
Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan penulis agar manajemen energinya bisa terjaga dengan baik.
· Cukup Makan BergiziAda kawan saya yang harus menulis dengan makan camilan dan kopi agar kuat melek. Makan camilan ini bagus jika bukan makanan berpengawet, terlalu banyak gula, dan tidak banyak mengandung minyak. Saya ‘beruntung’ memiliki penyakit asam lambung yang mudah kambuh jika salah makan. Saya lebih suka camilan ringan yang tidak banyak MSG, agar-agar, atau kacang-kacangan.
Sumber: Unsplash (@inayali) Toh pada dasarnya saya jarang suka ngemil karena saat ini sangat menjaga asupan kalori yang masuk di dalam tubuh. Lalu soal kopi juga tak seharusnya Anda minum bercangkir-cangkir. Kopi hitam tanpa gula mungkin tidak berisiko diabetes, namun begadang dengan minum kopi hampir tiap hari apakah baik buat kerja jantung?
Tiap kali mempersiapkan proyek menulis panjang, saya akan mengatur jam makan. Misal menulis di jam 4 pagi sebelum sarapan, lalu olahraga, kemudian sarapan. Menulis di jam istirahat kantor sekitar 15 menit setelah jam makan siang. Menulis setelah jam makan malam sekitar pukul 7 sampai 9 malam misalnya. Pilih buah yang Anda suka sebagai camilan juga lebih sehat untuk tubuh.
· Olahraga RinganSejak 2018 lalu, saya berkomitmen untuk rutin melakukan olahraga ringan. Karena di tahun 2016, tangan kiri saya sempat cedera hampir dua bulan, aktivitas menulis pun terganggu. Penyebabnya, otot kelelahan dan skoliosis ringan di pinggang kiri yang kaku. Dokter menyarankan agar saya rutin berolahraga agar semua otot rileks.
Ajaib, setelah rutin berolahraga, keluhan sakit otot itu berkurang. Jangan ditanya betapa nyerinya tangan kiri yang tidak bisa diangkat sampai harus dibebat perban.
Sumber: Unsplash (@cliqueimages) Dokter menganjurkan untuk rutin berenang, masalahnya saya tidak bisa dan tidak suka. Makanya saya pilih aerobik dengan musik menyenangkan sebagai pilihan olahraga. Minim, 2 hari sekali saya berolahraga 10 menit. Di akhir pekan jika tidak sedang travelingke luar kota, saya akan berolahraga dalam waktu 30 menit sampai satu jam.
Penulis wajib berolahraga karena posisi menulis yang diam selama berjam-jam, kurang gerak, ditambah kurang minum akan mengancam kesehatan. Percayalah, saya sudah membuktikannya. Energi saat menulis pun bisa jadi lebih optimal. · Cukup IstirahatBagi penulis yang bekerja dalam shift atau sibuk sebagai ibu rumah tangga, waktu istirahat kadang bisa kacau. Misalnya saja seorang ibu hanya bisa menulis di malam hari setelah anak-anaknya tidur. Saya sendiri mewajibkan cukup tidur malam sekitar 6 jam. Bagi IRT bisa mengakali dengan menulis ketika anak tidur siang contohnya, dicicil lagi saat pagi hari jam 4, lalu malam maksimal jam 11 sudah harus tidur.
Sumber: Unsplash (@all_who_wander) Tiap orang memiliki zona waktu nyaman yang berbeda-beda. Saya tidak bisa menyamakan zona waktu saya dengan orang lain yang pastinya situasinya tidak sama. Ketahuilah berapa lama istirahat dan kapan waktu tidur yang pas buat diri Anda sehingga energi untuk menulis dan aktivitas lainnya tidak kacau.(Baca Juga: Tips Mengembangkan Diri Bersama Komunitas) · Tidak Serakah Pada Job MenulisDi poin paling akhir ini saya tidak menekankan jalan-jalan atau piknik sebagai cara mengatur energi. Tidak semua orang punya waktu dan kesempatan untuk jalan-jalan. Apalagi bagi penulis yang sudah berkeluarga, acara jalan-jalan bersama kelaurga terkadang malah menghabiskan energi lebih besar dibanding menulis.
Yang paling saya tekankan di bagian akhir sekaligus utama ini adalah jangan serakah menerima segala job menulis yang datang. Kita sudah mengatur waktu makan, istirahat dan olahraga, tetapi menerima lima job dalam waktu berdekatan contohnya, tentu akan menghabiskan energi kita lebih cepat.
Sumber: Unsplash (@ikukevk) Saya sempat mengalami fase serakah ini. Job yang menggiurkan saya terima semua. Sampai akhirnya saya hampir burn out lalu muak tiap kali melihat laptop. Hasrat menulis hilang meski ide terus berdatangan. Saya benci menulis. Ternyata ini disebabkan kelelahan otak saya. Meski berolahraga dan cukup istirahat, saya mengalami kebosanan akut karena menulis untuk pesanan klien bukannya untuk proyek pribadi.
Akhirnya saya putuskan untuk mulai menyeleksi job menulis yang masuk. Jika fee cocok dan deadline tidak terlalu mepet, maka akan saya terima. Di saat mengerjakan job tersebut lalu ada job lain masuk, saya akan tolak agar tidak mengacaukan ritme job pertama. Beda halnya jika Anda tidak bekerja kantoran seperti saya. Silakan saja menerima job apa saja. Dan yang paling penting ketahui batas maksimal kita dalam mengerjakan apa saja. Uang banyak tetapi stres juga percuma.
Inilah hal-hal penting yang perlu dipedulikan oleh penulis terkait manajemen energi. Menulislah dan tetap hidup sehat agar tubuh serta pikiran tetap baik kesehatannya.
Published on January 14, 2020 22:13
January 2, 2020
9 Buku Terbaik 2019 Versi Blog Kata Reffi
Wah sudah berganti tahun nih! Tidak terasa akhirnya kita menginjak ke tahun 2020, sebuah dekade baru yang semoga saja semakin penuh berkah dan petualangan baru. Nah, salah satu resolusi yang sukses saya lampaui sebagai bentuk pencapaian pribadi—meski tidak muluk-muluk—adalah konsisten membaca dan memenuhi target Reading Challenge di Goodreads. Dan hasilnya sangat memuaskan sebab saya bisa membaca 67 buku dari target 65 buku yang saya patok.
Dari 67 buku tersebut tentu saja ada yang menghibur, menyentuh, dan menjengkelkan. Tipe menjengkelkan ini untungnya tidak banyak sehingga saya bisa tega memberi rating rendah (dan kebanyakan para reviewer juga berpikiran sama). Seperti tahun lalu, kali ini saya membagikan 9 buku terbaik versi saya yang berhasil menambah rasa syukur, menumbuhkan empati serta memperluas wawasan tentunya. (Baca Juga: 9 Buku Terbaik Versi Saya Tahun 2018)
Yuk simak buku keren apa saja yang sudah saya baca, barangkali ada buku favorit kalian di daftar ini? Saya tidak mengurutkan buku dari yang terbaik hingga terbawah ya. Daftar ini secara acak saja saya pilih. Buku yang saya baca juga tidak semuanya buku baru.
1. Escape karya Carolyn Jessop
Escape saya beli di sebuah lapak toko buku impor second langganan. Membaca sinopsisnya saja membuat saya terhenyak. Penulis menceritakan pengalaman pribadinya sebagai perempuan yang tumbuh di dalam keluarga pengikut sekte keagamaan bernama Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints (FLDS). Horor banget waktu tahu di Amrik juga ada sekte keagamaan yang mencuci otak pengikutnya sedemikian rupa.FLDS mengizinkan laki-laki untuk memiliki istri sebanyak mungkin. Perempuan dan anak-anak harus patuh pada ayah dan suami mereka meski dipukul, tidak dihargai, hingga dikekang hak kebebasannya. Banyak perempuan di bawah umur yang dinikahkan dengan laki-laki seusia ayah atau kakek mereka.
Perempuan dianggap sebagai obyek yang bisa menjadi sarana persatuan bisnis atau alat melahirkan keturunan. Carolyn pun mengalami hal yang sama hingga di suatu hari ia tidak tahan lagi tinggal di rumah suaminya. Istri-istri suaminya saling berebut perhatian sampai kadang tega melakukan fitnah keji. Lewat perjuangan panjang setelah kabur dengan tujuh ankanya dari suami yang seusia ayahnya itu, Carolyn menceritakan blak-blakan bagaimana kerasnya ketidakadilan para pria kepada perempuan. Kekerasan rumah tangga dianggap sebagai cara mendidik yang baik. Anak-anak pun dilarang belajar di sekolah umum. Doktrin mengerikan membuat mereka tumbuh dalam kengerian dan rasa takut.
2. The 4 Tendencies karya Gretchen Rubin
Setelah jatuh hati dengan karya penulis sebelumnya, Happiness Project, saya menemukan buku terbaru Gretchen Rubin di Gramedia. 4 Tendencies ini menjelaskan empat jenis tendensi atau kecenderungan manusia. Kita akan diajak mengenali diri sendiri dan orang lain. Tujuan utamanya bukanlah untuk menunjukkan tendensi mana yang paling baik karena semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tendensi itu disebut Upholder, Obliger, Questioner, dan Rebel. Saya termasuk Questioner dan bisa menganalisis beberapa kawan setelah membaca buku ini. Sebuah buku bagus untuk diri sendiri, pendidik, profesional di dunia karir, dan orang tua agar bisa berkomunikasi dengan baik antar individu yang berbeda.
3. Educated karya Tara Westover
Lagi-lagi buku memoir atau biografi penulis menarik perhatian saya. Educated ini menjadi buku yang dibaca idola saya Maudy Ayunda dan menjadi buku yang paling laris di Amrik pada 2018. Buku ini menceritakan pengalaman hidup Tara sejak lahir hingga dewasa.Tara lahir dari orang tua yang mempersiapkan kehidupan menuju Hari Akhir. Ayahnya tak percaya polisi, dokter, guru. Ketika sakit, ia meminta obat herbal dari istrinya. Ibu Tara adalah seorang ahli herbal yang juga menjadi semacam bidan tak resmi untuk warga sekitarnya. Kalau di Jawa disebut dukun beranak mungkin ya. Tara dan saudara-saudaranya dididik di rumah, tidak punya akta kelahiran, dan tidak pernah pergi ke dokter. Yang paling mengerikan, keluarganya sempat mengalami kecelakaan lalu lintas, namun ibunya menolak pergi ke dokter. Ayah Tara percaya hanya Tuhan saja yang bisa menyembuhkan segala penyakit serta kesusahan.
Tara yang memiliki rasa ingin tahu mengalami peristiwa traumatik dengan salah satu kakak laki-lakinya. Ia pun berjuang untuk sekolah hingga universitas. Perjuangan itu sangat sulit karena Tara tidak pernah mengenal pelajaran umum dan baru mengenal dunia luar. Ternyata setelah ia banyak membaca serta belajar, kelak ia tahu jika ayahnya sebenarnya memiliki gangguan mental sehingga membuat keluarganya menjadi parnaoid dengan dunia luar.
4. You’re Badass At Making Money karya Jen Sincero
Saya membaca versi terjemahannya yang bisa dibeli di website Penerbit Baca. Buku ini memperbaiki mindsetsoal uang. Jen yang sempat terpuruk di usia 40-an dengan kehidupan finansial berantakan, memberikan tips untuk mengubah mindsetsoal uang dan kekayaan menjadi sesuatu yang baik tanpa takut menjadi serakah.Banyak orang ingin uang namun juga menilai hasrat untuk kaya adalah kesalahan. Ingin menambah uang dianggap materalistis serta kotor. Lewat buku inilah Jen juga berbagi pengalamannya bagaimana mengubah mindset salah hingga kini ia menghasilkan uang dengan pikiran positif.
5. Kim Ji Yeong Lahir 1982 karya Cho Nam Joo
Buku ini hits di semester akhir 2019 lalu apalagi setelah filmnya tayang. Saya menonton filmnya dulu dan dada ini rasanya nyesek. Film dan novelnya menuai protes di Korsel oleh gerakan anti feminis. Sebagai perempuan, saya ikut mengamini beberapa ketidakadilan yang juga terjadi di Indonesia. Secara blak-blakan, penulis membongkar buruknya budaya patriarki di Korea yang membuat posisi perempuan seperti babu bahkan di dalam keluarganya sendiri. Ada keterangan data riset serta sumber referensi yang terkait dengan setting di dalam buku sehingga kita pun bisa bertambah wawasan sosialnya.
6. The Alpha Girl’s Guide karya Henry Manampiring
Buku lama karya Henry Manampiring ini kini akan diterbitkan lagi dengan kover baru. Saya membeli ebooknya di Playbook. Dan setelah membaca, rasanya banyak yang ingin saya screenshot lalu dipajang di Instastory, hahaha. Buku ini menarik karena penulis adalah seorang pria yang menulis tentang bagaimana seharusnya seorang Alpha Girl bersikap. Jadi sudut pandangnya jelas berbeda jika buku ini ditulis perempuan. Seorang Alpha Girl di sekolah, kerja, dan lingkungan harus bersikap baik, bertanggung jawab dengan tindakannya, rajin belajar, cepat bangkit dari keterpurukan, namun tetap menghargai orang lain. Seorang Alpha Girl juga boleh bersikap feminin yang secara fisik tidak sama dengan pria. Jangan menjadi Alpha Girl kuat dan cerdas yang mudah meremehkan orang lain dan tidak mau dibantu orang lain.
7. Reasons to Stay Alive karya Matt Haig
Lago-lagi buku memoir tentang penulisnya yang berjuang melawan depresi berat. Matt menceritakan bagaimana keluarga dan kekasihnya mau bersinergi untuk terus hidup di bawah tekanan depresi. Ia menuliskan perjalanannya dalam berjuang mempertahankan hidup. Sebagai penulis sekaligus survivor, Matt memberikan alasan dan jenis usaha yang ia lakukan agar tidak memutuskan bunuh diri, walau suara di kepalanya meminta itu. Sebuah buku menyentuh yang membuat saya lebih berempati pada penderita mental illness.8. The Feminist Minds karya Magdalene
Magdalane adalah media daring yang menampung esai dari banyak orang dan kebanyakan membahas soal feminisme serta kesetaraan gender. Buku kumpulan esai ini membicarakan hal-hal tabu yang dihadapi para penulisnya. Ada hal-hal yang saya setujui dan ada yang kontra dengan prinsip saya. Membaca buku ini membuka perspektif bahwa dunia tidak hanya soal hitam dan putih, melainkan berwarna-warni.9. P.S I Still Love You karya Jenny Han
Semenjak saya menonton film original Netflix To The Boys I Loved Before, saya jadi bucin dengan Lara Jean dan Peter Kavinsky. Cerita teenlit yang segar, menyentuh dari sisi keluarga Lara Jean, dan plot kisah romance yang lucu serta unik. Tidak membahas cowok keren jago basket seperti di teenlit Indonesia, namun murni melibatkan kelabilan emosi remaja ketika sedang jatuh cinta. Ada isu-isu yang diangkat di film pertamanya seperti jahatnya komentar di media sosial bisa membuat orang lain malu. Di novel kedua ini saya juga merasakan galaunya Lara Jean. Saking cintanya, saya beri rating 5 di Goodreads.Inilah 9 buku terbaik yang saya baca tahun lalu. Apa ada buku yang pernah kalian baca atau sedang ingin dibaca? Let’s have a nice reading time!
Published on January 02, 2020 01:49
December 29, 2019
Review Lip Matte Cream Madezein No. 06
Lipstik merupakan salah satu perangkat kosmetik yang membuat saya gemas. Selain bedak, lipstik adalah piranti make up yang tidak boleh terlupa dibawa. Di antara sekian banyak jenis lipstik, saya paling suka yang tipe matte. Karena bibir saya termasuk tebal, tipe lipstik matte akan memberi warna yang penuh tanpa kilap berlebihan, selain efek warnanya yang tahan lama. Ada beberapa warna lipstik matte yang saya koleksi lalu saya menemukan Lip Matte Cream No. 06 dari Madezain yang warnanya natural nan cantik.
Jujur saja, ini pertama kalinya saya memakai lip cream, karena saya terbiasa memulas bibir dengan lipstik matte biasa. Saya pilih Lip Matte Cream No.06 karena memang belum punya yang warnanya Caramel. Selama ini saya suka warna yang lebih bold seperti merah anggur dan fuscia. Ternyata setelah memakai Lip Matte Cream ini, bibir saya tidak terlihat pucat lho.
Kemasan Elegan dan PraktisLip Matte dari Madezein ini baru diluncurkan pada November 2019 dan langsung memberikan banyak varian warna yang cantik-cantik. Walaupun termasuk brand baru, produknya sudah mengantongi izin BPOM. Pertama kali melihat bungkusnya, saya langsung kagum. Kardus luarnya berwarna hitam dengan font tulisan yang elegan. Lalu wadah lip matte terbuat dari kaca ringan tembus pandang. Praktis untuk disimpan di dalam dompet atau pouch khusus make up.
Selain itu, Lip Matte Cream ini tutupnya mudah dibuka. Karena bentuknya cream, tentu saya tidak perlu takut ada kejadian menjengkelkan semacam lipstik patah karena kurang tepat menutupnya sampai terpencet tutup atau jatuh di lantai.
Long Lasting Color dan Lembut di BibirSaya suka bereskperimen dengan lipstik. Saya sempat takut terlihat pucat ketika memakai lip matte ini karena terbiasa memakai warna merah atau pink yang lebih bold. Ternyata warna cokelatnya kalem di bibir namun tidak membuat warna bibir terlihat pucat. Cocok dipakai buat kalian yang kurang suka warna lip matte terang dan tidak ingin terlihat polos tanpa warna.
Percobaan di tone kulit saya yang cokelatCukup sekali pulas untuk tiap bibir, lalu oles pelan-pelan sampai merata. Sewaktu dipakai minum juga tidak meninggalkan bekas di gelas. Saya pakai makan juga tidak cepat lenyap warnanya. Memakai Lip Matte Madezain tidak butuh tambahan lip balm, bibir saya juga tidak kering. Kandungan Vitamin E, moisturizer, dan Emollient di dalam produknya bisa melembabkan bibir dan memberi nutrisi. Oya, sesuai info di akun Instagramnya, lip matte ini bisa dipakai wudu juga.
Kiri dan kanan buat perbandinganNah supaya lebih jelas bagaimana hasilnya di bibir saya, coba cek foto bibir saya dalam jarak dekat ini.
Atas pucat banget, yang bawah sudah lebih kalem dan lembutJika membaca kandungan zat di bagian bungkus luarnya, ada Methicone, Jojoba Esters, Copernicia Cerifera Wax, Isopropyl Titanium Triisostearate, dan Acacia Decurens Wax yang disebut sebagai Emollient. Emollient ini penting agar bibir lebih lembap dan kenyal karena bisa mengisi celah kerak di sel kulit bibir.
Lip Matte Cream Madezain No.06 ini cocok dipakai untuk kerja, kuliah atau hang out santai bersama kawan. Cek varian produknya di Instagram official @madezein.official dan bisa lakukan pemesanan sesuai petunjuk. Be simple and beautiful!
Published on December 29, 2019 05:46
December 23, 2019
Hari Ibu, Bukan Mother's Day
22 Desember baru saja berlalu. Dan hingar-bingar kawan-kawan di media sosial mengucapkan selamat untuk ibu mereka masing-masing, menghiasi beranda saya. Saya pun tahun lalu mengucapkan Selamat Hari Ibu kepada Mama, namun tahun ini tidak. Kenapa? Karena esensinya, Mama berhak mendapat ucapan terima kasih tiap hari, dan 22 Desember itu hakekatnya hari untuk perjuangan perempuan Indonesia, tak hanya tertutup untuk para ibu yang sudah melahirkan buah hatinya.
Salah kaprah ini menjadikan Hari Ibu dipersempit maknanya. Untuk memperingati Hari Ibu, banyak sekolah yang menyelenggarakan acara berkesenian dan berpakaian tradisional. Lalu di sisi lain, mendorong perempuan hanya memaknai dari segi tugas tradisionalnya saja. Apakah perempuan yang belum menikah tidak berhak mendapat ucapan Selamat Hari Ibu? Apakah seorang istri yang tidak memiliki keturunan (baik yang belum diberi rezeki maupun memutuskan childfree) juga tidak layak mendapat semangat di Hari Ibu?
Marilah menilik sejarah dan meluruskan kembali niat berkembang serta berdaya di Hari Ibu.
Sejarah Kongres PerempuanPresiden Soekarno meresmikan 22 Desember sebagai Hari Ibu di bawah Keppres RI No. 316 tahun 1959, di peringatan ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Kongres Perempuan dilaksanakan sebagai bentuk semangat perempuan Indonesia untuk meningkatkan kesadaran berbangsa serta bernegara (dilansir di Wikipedia).
(Sumber: historia.id)Kongres dihadiri tiga puluh organisasi wanita dari 12 kota baik Jawa dan Sumatra. Sebenarnya sejak tahun 1912 organisasi wanita sudah berdiri dan semangat mereka terinspirasi dari para pahlawan perempuan abad 19, sebut saja RA Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyk Meutia, Dewi Sartika, dll. Jika menilik sejarah yang melatarbelakangi semangat didirikannya organisasi dan terakumulasi diselenggarakannya Kongres Perempuan ini menunjukkan jika Hari Ibu bukanlah sekadar seremonial untuk para ibu kandung kita, melainkan untuk keberdayaan dan kesadaran perempuan akan hak dan kewajibannya.
21 April yang ditentukan Presiden Soekarno sebagai Hari Kartini untuk mengenang masa perjuangan emansipasi wanita mendapat protes dari beberapa kalangan. Mereka yang kontra dengan Hari Kartini berpendapat jika Kartini hanya berjuang di lingkup daerahnya saja yakni Rembang dan terlalu dekat dengan tokoh Belanda yang notabene menjadi penjajah. Tokoh perempuan lain seperti Cut Nyak Dien juga berhak mendapat apresiasi. Maka untuk mengakomodasi penghargaan pada pahlawan-pahwalan perempuan lain, presiden mengemukakan bahwa Hari Ibu Nasional pada 22 Desember (sumber di Wikipedia).
Jangan Hanya Meyakini Tanpa Perenungan DiriSetelah tahu sejarah dan latar belakang Hari Ibu milik kita, sudah selayaknya kita juga memberi selamat untuk diri sendiri. Sebagai perempuan apakah kita sudah berkontribusi sebaik mungkin sesuai peran, profesi dan kesempatan yang kita punya?
(Sumber: Unsplash by @priscilladupreez)Ibu rumah tangga berperan mendidik generasi penerus bangsa sebaik mungkin, Ibu Guru mendidik muridnya, seorang pegawai perempuan juga bekerja sebaik mungkin unuk memenuhi nafkah dirinya serta keluarga, Ibu Ustadzah memberikan pendidikan agama di lingkungannya, serta para perempuan yang tak hanya dipandang dari fungsi seksualitasnya melainkan penghargaan sebagai manusia, bukannya makhluk kelas dua.
Perempuan rawan saling mencibiri sesamanya soal kecantikan, kekayaan, bahkan semacam seorang perempuan belum menikah atau belum punya anak pun tak luput dari cibiran. Perempuan seharusnya saling mendukung sesamanya. Sinergi perempuan inilah yang diajarkan oleh para pendahulu kita di Kongres Perempuan.
Jadi mulai sekarang jangan hanya mengucapkan Selamat Hari Ibu untuk ibu yang melahirkan dan membesarkan kita. Hari Ibu adalah hari kita bersama, dari perempuan dan untuk perempuan Indonesia.
Published on December 23, 2019 19:39
December 17, 2019
Podcast: Resolusi Haruslah Terukur Bukan di Awang-awang
Menjelang akhir tahun biasanya banyak bertebaran status dan juga foto yang menggambarkan perjalanan selama satu tahun. Rangkaian daftar impian atau resolusi yang tercapai atau belum tercentang lalu diucapkan kembali di bulan Desember sebagai evaluasi.
Banyak yang lalu membuat resolusi untuk tahun 2020, malah ada gurauan jika resolusi tahun depan adalah melanjutkan resolusi tahun ini yang masih tertunda. Kalau saya sebelumnya juga sering mengalami hal yang sama, sampai akhirnya mengenal cara membuat Goal Setting dan tahu apa yang bisa diukur dan hal mana yang berada di luar kuasa kita. Dan 2 tahun ini, banyak kejutan karena sebagian besar resolusi bisa tercapai. Resolusi juga butuh strategi.
Ingin tahu cerita saya? Dengarkan di Wordholic Podcast akun 'Reffi_D' yang bisa diakses di Anchor, Apple Podcast, Spotify atau klik link ini untuk mendengarkan.
Published on December 17, 2019 17:58
December 15, 2019
Hari terakhir Penuh Keceriaan (Last Day Trip KL Day 3)
Halaman depan Royal MuseumAkhirnya sampai juga di hari terakhir jalan-jalan di Kuala Lumpur. Di hari ketiga ini saya bersyukur karena bisa bangun pagi dengan segar setelah kaki rasanya capek dan mau lepas karena kebanyakan dipakai berjalan. Saya dan Lita berdiskusi dulu mau jalan-jalan ke mana paginya sebelum kita check out lalu ke bandara karena jam terbang kembali ke Surabaya adalah pukul 16.30.
Karena kami memang tidak memesan kamar dengan layanan breakfast, tentu saja setelah mandi pagi saya dan Lita jalan ke area belakang hotel untuk mencari sarapan. Di sinilah kami tahu jika hanya perlu lima menit jalan kaki untuk sampai Fahrenheit Mall. (Baca Juga: Trip KL Day 2 )
Setelah beberapa menit berjalan, kami sampai di sebuah warung yang baru buka. Warung itu menjual nasi goreng dan ada label halalnya. Ternyata nasi gorengnya belum buka, jadi kami putuskan untuk sarapan roti canai khas India. Yang menjual adalah orang India yang Bahasa Inggrisnya lumayan agak sulit dipahami karena masih tercampur aksen khasnya. Untung saya bisa berkomunikasi setelah beberapa kali menanyakan apa maksud si bapak penjual.
Kalau doyan belanja barang impor, di sini surganyaMeskipun di jam ponsel yang sudah disetting sesuai dengan waktu di Kuala Lumpur menunjukkan pukul 6, langit masih gelap karena selisihnya satu jam sama Waktu Indonesia Bagian Barat. Di jam segini sudah banyak orang-orang berjalan kaki menuju tempat kerjanya masing-masing. Selama di sini, fenomena orang-orang berjalan kaki ini membuat saya kagum. Di Sidoarjo dan Surabaya kebanyakan orang menggunakan sepeda motor dan mobil jika ingin berangkat kerja. Pagi-pagi wajar sekali jika terdengar suara klakson di mana-mana.
Angkutan umum di Kuala Lumpur termasuk cukup rapi. Pengguna sepeda motor tidak sebanyak di kota saya. Orang-orang berpakaian rapi turun dari bus kota lalu jalan agak jauh dari jalan raya bukan menjadi pemandangan aneh di Kuala Lumpur. Selesai sarapan saya berjalan lagi ke arah jalan utama Bukit Bintang dan mengambil beberapa foto dengan latar pagi hari. Setelah agak siang, kami pun memesan taksi Grab untuk menuju destinasi berikutnya yang baru diputuskan saat kami sarapan.
Jalan Alor Street Art
Harusnya sih saya tulis ini di hari kedua tetapi karena lupa jadi saya sisipkan di sini. Street Art di Jalan Alor ini adalah gang yang isinya bangunan dan dinding yang dicat warna-warni. Banyak mural unik yang menjadi tempat asyik untuk difoto. Tetapi areanya tidak terlalu luas jadi saya hanya memotret bangunan-bangunan bagusnya.
Saya juga menyempatkan diri untuk berfoto cantik. Aduh rasanya malas pulang walau di beberapa bagian itu ada yang bau kurang sedap karena lokasi gang di area belakang restoran, jadi tempat pembuangan sampah dan selokan pun berada di situ.
Hello from me!
Hotel gambar kucingnya lucu bangetBerkunjung Ke Royal MuseumNah awalnya saya sempat ingin pergi ke pagoda begitu, tetapi melihat jaraknya yang lumayan sementara saya dan Lita masih mau membeli oleh-oleh, maka saya mencari lokasi lain yang menarik untuk dikunjungi di Kuala Lumpur. Saya menemukan tempat bagus yang sepertinya masih jarang dieksplor kawan-kawan lain yang pernah ke Kuala Lumpur, bahkan Lita saja yang setahun lalu datang kemari juga baru tahu adanya museum ini.
Royal Museum atau nama lainnya Muzium Diraja adalah istana lama Yang Dipertuan Agung, sultan utama di Malaysia. Terletak di Jalan Syed Putra dan memiliki luas 50,000 meter persegi. Sesampainya di sana masih pukul 8 pagi, jadi saya dan Lita menunggu di depan gerbang selama sejam sampai pukul 9 waktunya buka. Mata saya langsung terbelalak kagum karena bagian halaman depannya bisa dipakai main bola atau main golf. Gulung-gulung pakai dress buat rekaman video klip juga bagus (hahaha, oke imajinasi saya kadang terlalu liar).
Menurut Wikipedia, istana ini mulanya dibangun oleh seorang miliarder keturunan Cina bernama Chan Wing pada 1928. Lalu pada masa pendudukan Jepang di tahun 1942-1945, istana megah ini dijadikan tempat tinggal gubernur Jepang untuk Kuala Lumpur. Akhirnya pada tahun 1957, bangunan direnovasi lalu dijadikan tempat tinggal Yang Dipertuan Agung bersama keluarganya. Jadi baru di sini saya tahu jika Malaysia terbagi menjadi beberapa negara bagian yang dipimpin Sultan. Nantinya tiap 5 tahun sekali akan dipilih secara bergantian siapa yang selanjutnya menjadi Yang Dipertuan Agung untuk memimpin seluruh wilayah Malaysia.
Selain halaman yang cantik dan luas, saya suka dengan desain bangunannya yang mirip bangunan ala Turki dan sentuhan Eropa. Ada bagian-bagian atap berbentuk kubah dan taman bunga yang dirawat cantik. Pengunjung dewasa hanya perlu membayar 10 ringgit. Sandal dan sepatu dilarang dipakai di dalam istana yang kini menjadi museum ini. Dan kami dilarang mengambil foto di bagian dalam. Ada banyak CCTV terpasang di dalam bagian museum. Jadi saya hanya bisa mengambil foto di luar bangunan.
Untuk pertama kalinya saya memasuki bekas tempat tinggal seorang sultan. Bangunan yang terbagi dari ruang tamu, kamar kerabat, dapur, perpustakaan, kamar pribadi permaisuri dan Yang Dipertuan Agung, pun bisa dilihat. Suhu udara sejuk karena di dalam gedung terpasang AC di mana-mana. Banyak foto-foto lama dari Yang Dipertuan Agung yang pertama serta kunjungan diplomatik seperti foto Putri Diana digantung di dinding istana. Sentuhan warna emas dominan memberi kesan mewah. Desain interior juga sangat elegan. Beberapa bagian terkesan feminin dengan sentuhan warna merah muda dan ungu karena permaisuri yang mendesain.
Aslinya tangan gatal ingin diam-diam memotret buat kenang-kenangan tanpa diposting di medsos, tetapi daripada nanti kena masalah jadi saya urung melakukannya.
Oleh-Oleh di Petaling StreetNah jalan-jalan terakhir kami ke Petaling Street. Di sini saya membeli gantungan kunci 12 buah untuk keluarga dan kawan kantor. Lalu saya diajak Lita mampir ke sebuah supermarket untuk membeli cokelat. Saya kalap belanja beberapa cokelat buatan Malaysia untuk diri sendiri dan keluarga. Di Petaling Street juga banyak dijual souvenir, tetapi saya hanya memilih gantungan kunci karena bahan kaosnya panas. Di Indonesia juga banyak kalau mau.
Berakhir sudah liburan tiga hari saya bersama Lita di Kuala Lumpur. Saya bahagia dan bersyukur sebab bisa juga ke luar negeri pada akhirnya, hehehe. Di sini saya sempat berbincang dengan salah satu TKW asal Probolinggo yang baru setahun bekerja. Katanya tiap malam dia main kucing-kucingan dengan polisi setempat agar tidak ditangkap. Izin kerja legalnya sudah habis dan masih ada kontrak 5 tahun lagi.
Perjalanan ke tempat baru selalu menambah wawasan dan membuat hati hangat ketika berinteraksi dengan masyarakat setempat. Semoga tahun depan saya bisa menjelajah ke tempat lain lagi. Eh, saya sudah pesan tiket berangkat sih di bulan April. Semoga rencana saya dan Lita bisa lancar tahun depan. Happy traveling!
Oya, saya juga sudah membuat video sederhana perjalanan awal saya sampai selesai di Youtube. Jangan lupa klik like dan subscribe ya. Mohon maaf jika videonya amatiran banget :D Klik di sini untuk melihat videonya.
Published on December 15, 2019 02:20
December 7, 2019
4 Cara Berkembang Bersama Komunitas yang Disuka
Pernah mendengar idiom,”Jika ingin berbau harum, maka bergaullah dengan penjual minyak wangi?” Idiom atau pepatah tersebut memiliki arti bagaimana kita seharusnya bergaul. Memang tidak dipungkiri, jika kualitas pribadi seseorang seringkali dinilai dari lingkungan pergaulannya. Misalnya, kita berteman dengan anak-anak muda yang hobi keluyuran malam hari pulang pagi, meskipun kita tidak ikut-ikutan, orang lain akan menilai diri kita berkelakuan sama dengan kawan-kawan kita.
Bergaul adalah salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial. Setelah usia beranjak dewasa, teman dan lingkungan pergaulan akan memberi banyak pengaruh lebih kuat dibanding keluarga. Saya tidak akan berbicara mengenai bagaimana seharusnya orang tua mengarahkan anak-anaknya, di sini saya hanya ingin berbagi tentang bagaimana menjadi anak muda yang berkualitas positif dengan lingkungan dan komunitas yang tepat.
Jangan merasa sendiri ^_^(Source: Pexels by Brett Sayles)
Selain menuntut ilmu dan mencari uang untuk membiayai kehidupan, generasi muda sudah seharusnya memiliki passion dalam bidang kegemarannya. Kita tidak harus memiliki keahlian spesial agar dikenal banyak orang. Kenali diri dan kesukaan kita dan carilah komunitas yang bisa mendukungnya.
Tidak masalah jika Anda pecinta travelling, skateboard, membaca buku atau bus misalnya. Justru dengan bergabung di sebuah komunitas yang sepaham dengan bakat minat, akan menumbuhkan kepercayaan diri kita. Berikut ini beberapa tips sederhana agar kita memilih komunitas yang tepat.
Gali Hobi dan Potensi
Temukan Passionmu!(Source: Pexels by Pixabay)Hobi atau passion adalah hal positif yang bisa kita tekuni tanpa peduli biaya yang dihabiskan dan mampu menjadi pembunuh kebosanan kita di saat senggang. Temukan satu atau dua, lalu cari komunitas yang sesuai. Jangan gegabah mengikuti banyak komunitas agar kita fokus.
Jangan hanya sebuah tren, lalu kita ikut-ikutan masuk demi konten Instagram atau medsos lainnya. Sah-sah saja belajar banyak hal baru, namun apakah kita benar-benar butuh hal itu sekarang? Apalagi jika Anda termasuk orang yang sibuk di pekerjaan dan keluarga.
Temukan Komunitas di Media Sosial
Cari Nama Komunitas di Media Sosial(Source: Pexels by Kaboompic)Setelah mengetahui minat dan bakat, coba buka internet dan search nama komunitas yang sesuai dengan diri kita. Media jejaring sosial seperti Facebookdan Twitter juga menjadi basis komunitas yang potensial.
Seperti saya yang sangat menyukai buku dan menulis, maka saya mengikuti dua komunitas menulis yang dekat dengan tempat tinggal. Jarak juga menjadi faktor yang penting serta akses kita untuk bisa mengikuti pertemuan rutinnya juga perlu dipertimbangkan.
Komunitas Daring Juga Sama Kerennya
Komunitas Offline Tak Bisa, Maka Online Saja(Source: Pexels by Pixabay)Jika Anda hanya mempunyai waktu sangat terbatas karena kondisi tidak memungkinkan, contohnya ibu rumah tangga dengan anak bayi, bisa saja temukan komunitas positif yang basis gerakannya secara daring atau online.
Sekarang sudah banyak bermunculan komunitas yang bisa menjadi wadah berbagi ilmu sambil menjadi sarana mendukung peserta satu sama lain. Misalnya komunitas membaca buku yang mendorong anggotanya untuk membaca buku seminggu satu kali lalu tiap minggu diminta posting di Instagram. Ada daftar keanggotaan, bedah buku daring bersama penulis keren hingga sesekali tantangan membaca buku tertentu. Otak terisi sekaligus menambah kawaan yang punya minat serupa sangatlah asyik, bukan?
Menjadi Pembawa Pengaruh Bagi Teman Lainnya
Jadilah Pembawa Pengaruh Baik(Source: Adobe Stock by designer491)
Mengajak kawan-kawan lain dengan minat serupa untuk bergabung dalam komunitasjuga penting. Perlu diingat, meski kita sudah tergabung dalam komunitas yang menyenangkan, kita harus tetap menjadi diri sendiri.
Bergabung dalam komunitas tujuan utamanya untuk saling tukar informasi, melakukan kegiatan positif bersama kawan-kawan komunitas, refreshing dan lain-lain. Jangan menjadi follower yang mengganggu kenyamanan orang lain. Hargailah peraturan tak tertulis di sebuah komunitas. Jika memang merasa tidak nyaman, segera keluar dengan cara baik-baik dan tetaplah menjalin komunikasi yang baik dengan kawan-kawan komunitas.
Siapa tahu dengan mengenali bakat dan minat serta bergabung di komunitas yang tepat, maka kemampuan kita akan semakin mengkilap. Menggalang dana untuk bencana alam, mengikuti lomba keterampilan, atau sekadar bertukar informasi penting tentang hobi adalah nilai plus dalam sebuah komunitas.
Published on December 07, 2019 07:27


