Reffi Dhinar's Blog, page 14

September 24, 2020

Novel Terbaruku La Venganza

 

review novel La Venganza

 

La Venganza adalah novel terbaru yang terbit setelah perjalanan lumayan panjang. Saya mengikuti tantangan menulis Gocengllenge dari AT Press Solo pada 2019 dan alhamdulillah berhasil masuk 5 besar. Sebuah prestasi terbaru karena untuk pertama kali saya menulis novel tanpa unsur romance. Di sini saya menjadikan tema disfungsi keluarga yang menjadi benang merah utama cerita.

Sebagai penulis yang menyukai genre thriller dan suspense di drakor, film, atau buku, saya akhirnya tahu jika menulis di genre tersebut bukanlah hal mudah. Saya wajib memperhatikan tiap detail cerita agar tidak sampai terjadi plot hole. Emosi tiap bab harus terjaga agar tetap menegangkan atau menimbulkan penasaran. Demi membangun emosi, saya sampai rewatch drakor Voice. Walaupun tegang, saya menyukai tokoh villain yang diperankan Kim Jae Wook di sana. 

(Baca Juga: 5 Drama Korea Thriller Keren di Viu)

 

Mendobrak Zona Nyaman

Novel ini adalah salah satu cara saya untuk keluar dari zona nyaman dark romance. Saat proses menulis tentu saja di tiap minggunya, saya banyak menemukan tantangan. Menjadikan tokoh Mikhaila Deswita yang sangat biasa sebagai tokoh utama, tanpa skill investigasi ala detektif, adalah salah satu tantangan yang saya coba.

review novel la venganza
 

Cerita ini bermula dari kematian seorang pengusaha muda bernama Riko Anggara secara mendadak. Pria tersebut dibunuh. Karena kematian kakaknya, Mikha akhirnya harus kembali ke rumah ayahnya yang juga seorang pengusaha terkenal. Hubungan Mikha dan ayahnya sangatlah buruk karena sifat ayahnya yang dominan serta cenderung kejam. Mario Anggara, ayah Mikha, adalah pengusaha yang tak segan melukai musuh bisnisnya jika diperlukan.


 

Mikha makin penasaran dengan dalang pembunuh Riko setelah membaca cerbung berjudul La Venganza di aplikasi Fingstory. Cerita itu ditulis oleh penulis misterius bernama Agatha Rey. Alurnya sangat mirip dengan masa kecil Riko dan Mikha sampai soal kematian tokoh yang digambarkan mirip Riko. Dari situlah ia berniat kuat untuk membongkar niat si pelaku. Apakah penulis favoritnya juga terlibat dan sengaja ingin memancing rasa penasaran Mikha? Sebuah ketidaknyamanan yang bagi saya menarik untuk dijadikan novel. Inilah plot utama La Venganza.

 

Proses Belajar

Setelah naskah dinyatakan masuk 5 besar dan bisa diterbitkan gratis, proses editing menjadi fase berikutnya. Banyak sekali yang harus saya perbaiki agar nuansa thriller bisa lebih baik. Lalu di tahun 2020 buku ini terbit. Versi Wattpad dan cetak pun banyak perbedaan. Saya sangat puas terlepas adegan thrillernya belum terlalu kental, tetapi respons pembaca cukup membuat semangat. Link salah satu review di IG bisa klik di sini.

 

Taken from IG @hanny1806

 

La Venganza juga bisa dibaca di Cabaca, salah satu platform digital yang saya incar. Senang sekali karena semesta bekerja dengan cara yang menarik. Oya, judul La Venganza ini diambil dari bahasa Spanyol yang berarti dendam. Saya suka membaca berita tentang kartel narkoba di Meksiko dan menonton film action. Judul ini terdengar catchy. Dan novel ini juga pernah diliput di salah satu harian lokal, Harian Disway.

 


Lewat La Venganza, saya belajar banyak hal baru. Bahkan banyak pengalaman menarik yang saya peroleh. Kalian bisa membelinya di penerbit AT Press Solo atau baca satu bab baru yang tayang tiap hari Minggu di Cabaca.

 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 24, 2020 01:08

September 23, 2020

My First Book : Triangle's Destiny

Inilah novel perdana saya yang alhamdulillah lolos sebagai sepuluh besar karya terbaik Sayembara Buku Penerbit AGPressindo 2013 lalu. Memang karya saya tidak menjadi juara sehingga tidak diterbitkan di penerbit mayor, tetapi masuk dalam jajaran sepuluh besar, mendapat kesempatan diterbitkan indie secara gratis dan menerbitkan impian- merupakan bonus berharga untuk karir kepenulisan saya yang belum matang. Mari berkenalan dengan tiga orang tokohnya yang terjalin dalam satu lingkaran rapat berupa takdir.


Vanda"Tiap sel otak dan saraf tubuh kita membutuhkan cinta agar semuanya bekerja dengan semestinya. Lihat saja orang-orang yang kekurangan cinta, baik dari keluarga atau lingkungannya, pasti mereka akan tumbuh menjadi orang-orang yang dingin, apatis, dan tidak memiliki aura menyenangkan untuk didekati,"
Langit"Kamu bisa keras kepala menutupi hati kamu, tapi kamu tidak bisa mencegah orang lain untuk menyayangi dan mendekati kamu secara tulus. Kalau kamu bisa, berarti kamu telah berubah menjadi Tuhan,"
Navta"Kamu yang memutuskan untuk pergi ke tempat ini. Kamu sudah harus siap untuk menghadapi apapun yang akan terjadi nanti,"
Sinopsis singkat:
Vanda Terestria, gadis cantik yang sedang berkuliah di jurusan Sastra Jepang, memiliki masa lalu yang rumit dengan Navta. Vanda dan Navta adalah sepasang kekasih saat mereka masih duduk di bangku SMU, namun terpisah setelah Navta pindah ke Australia. Hubungan mereka terputus hingga datanglah sosok Langit yang begitu gencar mendekati Vanda.  Tak disangka, tiba-tiba Navta kembali ke tanah air dan menemui Vanda. Hubungan cintanya dengan Vanda tidak bisa dilanjutkan karena Navta sedang dalam sebuah pencarian. Sementara itu rupanya Langit juga memiliki misi terselubung saat mendekati Vanda. Navta yang mengetahui rahasia Langit, berusaha mencegah Vanda agar tidak terjebak. Rahasia itu mengikatkan mereka bertiga dalam takdir yang tak terduga. Sebuah rahasia yang telah ada sejak orang tua mereka masih muda.
Jika tertarik, silahkan pesan melalui SMS dengan format berikut,TRIANGLE'S#Nama Lengkap#Alamat Lengkap#Jumlah#  kirim saja ke 0878 260000 53, atau hubungi penerbit via inbox FB https://www.facebook.com/agpressindo?...
Testimoni pembaca,
"Ceritanya nggak mudah tertebak, walau ada beberapa detil yang mungkin perlu ditambah, tapi alurnya asyik dan lumayan bikin penasaran. Bikin lagi sekuelnya "
(Ira Nucy- Japanese Interpreter, Surabaya) ""Plotnya unik, dan salah satu novel yang bisa bikin aku jatuh cinta sama tokoh cowoknya, aku naksir Navta. Tokoh juga digambarkan dengan baik," (Hanna A. Santoso, graphic designer, penulis terpilih kumcer Ototo wa Koibito, Penerbit DIVA Press)
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 23, 2020 20:49

Pemuda Matahari- (Sebuah Kisah Yang Terselip di Antara Kisah Cinta Lainnya)


Read My Story About
MY LOVE #2

Genre : Kumpulan Cerpen 
Penulis : Boneka Lilin et Boliners 
Editor & Layout : Boneka Lilin
Design Cover : BoLin
Penerbit : Harfeey
ISBN : 978-602-1200-01-8
Tebal : Hlm, 14, 8 x 21 cm (A5)
Harga : Rp40.000,- (Harga Kontributor Rp34.000,- setiap pembelian bukunya)
CP Order : 081904162092

Sinopsis

You're simply amazing. And I just couldn't imagine my life without you. I wanna be the last one you love.

***
Kontributor:
Boneka Lilin, Waritsah Assilmi, Irpan Ilmi, Anggar Nilasari, Diah Amelia Risky, Hanifah Permatasari, Ismawati, Alzenni Manda, Mahardika, Mutia Rafif, Mery Eldiandra, Tiara Putri, Silviana Maya, Redisha, Utami Pratiwi, Airis Ahluma, Nunik Susilo Rini, Diyah Hardiyati Khasanah, Rela Sabtiana, Kasiyati, Eny Lestari, Bunga Aprilla Maharani, Dessy Purbandari

Bisu. Menjadi gagu adalah salah satu ‘keistimewaan’ yang kumiliki. Aku tak sengaja bertemu dengannya sekali lagi. Tubuhnya ceking dengan kulit kuning bersih. Mata sipitnya dihiasi dengan kacamata minus- sederhana saja penampilannya. Tiap kali berpapasan dengan asisten dosen cerdas itu, aku akan kehilangan kemampuan berpikirku dan lidahku kelu serta gagu.“Ayo dong disapa, Div. Jangan Cuma bengong kaya gitu,” Lia menyenggol tubuhku yang sedang berdiri kaku di samping laboratorium bahasa.Setelah sepersekian detik menahan nafas, akhirnya ia berlalu juga, dan akupun bisa menghirup oksigen dengan lega,”Nggak bisa. Aku malu.”Lia mengacak rambut sebahuku dengan gemas,”Lihat. Kamu sampai kehilangan kemampuan bicara tiap kali berpapasan dengan Kak Fendi. Mau sampai kapan kamu naksir dia diam-diam? Apa kamu nunggu sampai itik bertelur anak ayam?”Aku hanya mengedikkan bahu tanda acuh. Sebelum aku melangkah lagi, aku sengaja menoleh ke belakang. Aih, punggung tegap itu membuatku berdebar. Sungguh aku ingin sekali sesekali bisa bersandar di punggungnya dan mendengarkan suara serak merdu itu menjelaskan teori Pengantar Akuntansi.“PDKT yang sungguh-sungguh dong. Masa kamu mau keduluan si Tika, lihat tuh dia selalu rajin nempel sama Kak Fendi,” sergah Lia sedikit keki melihat sosok cantik Tika menyapa Kak Fendi dengan genit.Kak Fendi memang memiliki sikap ramah. Masalahnya, aku tak punya keberanian seperti Tika atau gadis-gadis lain yang berani mendekati Kak Fendi. Bagiku ia bagai matahari yang membuat hangat orang-orang di sekitarnya, sementara aku hanyalah seseorang yang mungkin namanya saja tidak ia ingat dan hanya berani melihatnya dari sudut gelap dan teduh.***“Udah denger kabar terbaru? Kak Fendi berhasil menjadi mahasiswa teladan tahun ini, dan dua minggu lagi ia akan mengikuti pertukaran mahasiswa selama satu tahun di Australia,” celoteh Lia.Dua minggu lagi? Kenapa secepat ini? Lalu mengapa aku menjadi segelisah ini? Bukannya aku hanya mengaguminya saja? Mengapa setengah hatiku berharap tidak ingin melihatnya pergi?“Kamu harus gerak cepat,” ujar Lia seraya menatap mataku serius.“Serius buat apa?” tanyaku.“Kamu harus dekati Kak Fendi dan utarakan perasaanmu.”“Whaat? Aku ini cewek. Dan lagi aku ini nggak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan cewek-cewek itu,” aku memekik pelan sembari melirik Tika yang berpakaian modis dan segar serta beberapa gadis manis dan percaya diri lainnya yang juga menyukai Kak Fendi.“Hei, kan ada aku di sini. Cukup turuti dan lakukan semua wejangan yang kuberikan. Reputasiku sebagai mak comblang sudah sangat teruji. Masa aku nggak bisa nyomblangin sobatku sendiri,” Dan inilah jadinya diriku sekarang. Sesuai dengan arahan Lia, kacamata minusku telah berganti soft lens warna cokelat, jins gombrongku berganti skinny jeans, dan kemeja kebesaranku berganti blus yang cenderung feminin. Seketika penampilan jadulku berganti menjadi sedikit lebih modern. Tapi masalahnya, mulutku masih tak bisa kupaksa bicara. Tetap saja pribadiku yang gagu ini, tak mampu menyapa orang yang kukagumi walau hanya sepatah kata.Memalukan. Saat aku bnar-benar berpapasan dan mampu memanggil namanya, mulutku justru tak mau bersahabat. Saraf bicaraku mengunci, enggan membuka. Kak Fendi hanya memandangku heran. Bahkan Tika dan beberapa teman lainnya memandangku aneh karena aku hanya menyapa lalu bisu seketika. Lia memanggil namaku, namun aku terlanjur pias dan malu.“Kenapa kamu malah lari?” sembur Lia tak sabar.“Aku malu. Penampilanku sekarang ini bukanlah gayaku sebenarnya. Memang banyak yang memuji perubahan penampilanku, tapi ini membuatku tidak nyaman. Sorry, Lia,” aku berusaha menahan tangis. Memang aku justru merasa tidak nyaman ketika menjadi perhatian orang lain. Aku masih nyaman berdiam di sudut gelap.Lia menunjukkan raut wajah penuh penyesalan. Aku tahu ini bukan salahnya. Aku tak tahu bagaimana caranya menonjolkan diri. Aku takut akan ada sikap penolakan atau menjadi terlalu salah tingkah tingkah di hadapan Kak Fendi. Jika memang aku hanya sekedar kagum, mengapa aku bisa segelisah ini? Apakah perasaanku ini sudah naik satu tingkat menjadi cinta? Ah, tidak mungkin begitu.“Aku ingin sendiri Li, maaf ya.” Hanya itu yang bisa kukatakan pada Lia. Lia bisa memaklumi dan meninggalkanku sendirian di gazebo dekat taman kampus.Sudah beberapa hari aku berganti penampilan. Namun hasilnya tetap saja, aku masih merasa minder. Sementara waktu keberangkatan Kak Fendi semakin dekat, dan aku mungkin hanya akan menjadi penggemar rahasianya. Kejadian tadi membuatku semakin malu untuk bertemu dengan Kak Fendi lagi.“Diva, boleh aku duduk di sini?” sebuah suara yang sering kurindukan membuyarkan lamunanku. Aku mengangguk mempersilahkan.Kak Fendi menunjukkan buku catatan warna pink padaku. Itu buku catatan yang berisikan karya puisiku dan hilang seminggu yang lalu.“Sudah lama ingin kukembalikan, aku tak sengaja menemukannya di meja kelas, tapi rasanya aku malu untuk sekedar menyapa,” tukasnya dengan senyum penuh arti.Aku membuka buku catatan itu, ada sebuah memo kecil terselip di dalamnya. Isinya membuatku tertegun dan berbunga-bunga.“Sudah lama aku mengamatimu. Kamu selalu tampak cantik di mataku. Buku catatan ini sebenarnya ingin kujadikan alat agar bisa ngobrol sama kamu. Emm, kamu bisa tunggu kepulanganku?” tanyanya penuh harap.Aku tersenyum. Jawaban itu sudah tampak jelas di mataku. Ya, baru kumengerti, rupanya ini yang dinamakan rindu.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 23, 2020 20:46

September 22, 2020

Semua Jadi Bencana Ketika Menjadi Angka

 

tips motivasi blog kata reffi

Angka adalah sebuah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Saya yang mulanya berpikir jika bisa hidup baik-baik saja tanpa dikejar ‘angka’, ternyata tanpa sadar berjalan di jalur yang sama dengan kebanyakan orang. Angka itu bisa berupa penghasilan, usia, sampai jumlah follower di media sosial. Ketika tersadar, saya mengerem laju kecerobohan ini lalu merenungi diri sendiri. Wah, hampir saja kebablasan nih.

Meskipun telah menyadari bahaya dari terlalu mendewakan angka, masih saja kadang saya terpapar hasrat untuk mengejar sesuatu karena iming-iming ‘angka’. Padahal saya selalu membanggakan diri sebagai seorang yang kreatif dan tidak hanya mengutamakan jebakan angka. Kenyataannya diam-diam, ada bibit kecil yang bersembunyi jauh di pojokan hati dan kepala, sayup-sayup ia berbisik, “Ah dasar munafik. Beneran kamu nggak peduli sama angka?”

 

Ambisi Ingin Sekeren Orang Lain

Jebakan pertama yang paling sering saya lalukan adalah ambisi ingin sekeren orang lain. Masalahnya, teman-teman keren itu bertebaran di setiap medsos yang saya punya. Ada teman penulis yang sukses menggali nominal lumayan di sebuah aplikasi novel, ada yang berhasil memenangkan kompetisi menulis dengan total hadiah mengejutkan, bahkan ada juga yang berhasil menerbitkan buku di penerbit mayor berkali-kali meskipun negara masih lesu karena pandemi. Saya ingin menjadi mereka sampai lupa mengasihani diri sendiri.

Kambuh lagi hasrat untuk menulis banyak hal dalam waktu bersamaan. Tiap hari yang saya pikirkan adalah cerita apa yang kira-kira menarik untuk ditulis di platform, buku, atau dijadikan ebook. Pikiran sedikit teralihkan ketika saya sedang di kantor, begitu jam kerja selesai, saya akan kembali ke lingkaran pemikiran tak henti. Saya tak mengistirahatkan otak. Badan mulai protes karena fokus saya hanya pada bagaimana cara mendulang angka.

 

tips motivasi blog kata reffi
 

“Bagaimana caranya bisa keren kaya kamu, Kak? Bagaimana cara manajemen waktu untuk tetap menulis sambil sibuk kerja?” Sebuah pertanyaan masuk ke salah satu medsos dan saya dibuat terhenyak.

Orang lain melihat saya begitu produktif. Ada juga yang begitu terang-terangan mengatakan jika apa yang saya capai adalah impian mereka selama ini. Ketika saya sedang sibuk mendaftar kekerenan orang lain dan berusaha untuk mengikuti jejak mereka, ada orang-orang yang melihat saya mencintai apa yang saya kerjakan. Lucu sekali. Kemana seorang Reffi yang sangat menikmati apa yang ditulis bukan karena patokan angka?

Itulah cara-cara Tuhan menegur saya untuk lebih menyayangi diri sendiri. Boleh saja mengagumi keberhasilan orang lain tetapi tidak seharusnya membuat saya bersikap terlalu keras pada diri sendiri. Tiap orang punya passion berbeda. Saya tak mungkin menjadi semuanya. Maka saya amati hal-hal apa yang benar-benar menarik minat lalu mulai serius belajar. 

 

Jebakan Uang

Benar, saya memang ingin sekali mendapat lebih banyak pundi-pundi rezeki lewat tulisan. Namun karena pandemi yang masih belum berakhir, klien yang semula rutin memberikan job menulis, lalu mendadak cuti. Saya tak mendapat job menulis konten. Kemudian banyak invoice yang tertahan berbulan-bulan karena kondisi klien juga terpukul pandemi. Saya pun mulai membuka situs freelancer lagi. Saya ingin mencari job menulis sebanyak mungkin.

Lalu alarm itu menyala. Saya ingat jika masih ada pekerjaan utama yang memberikan stabilitas. Berapapun nominal yang saya hasilkan dari menulis, saya merasa sangat istimewa. Tidak sebanding dengan gaji bulanan pastinya, tetapi cukup untuk menambah puni tabungan. Apalagi setelah Papa pensiun, kadang saya dibutuhkan untuk membantu keluarga.

 

tips motivasi blog kata reffi

Berkarya untuk mendapatkan sebuah ‘angka’ memang bukan dosa, tetapi perlu diperhatikan juga bagaimana kesehatan mental kita dalam melakukannya. Jangan salahkan postingan bahagia orang lain jika kita merasa insecure. Perhatikan lagi apa yang ada di dalam hati dan benak kita, mengejar angka membabibuta hanyalah tindakan sia-sia.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 22, 2020 06:59

September 17, 2020

Insight Bergizi TedX Jalan Tunjungan: World Strategist

[image error]

Saya adalah pecinta video Ted Talk. Maka ketika tahu jika ada komunitas resmi TedX yang menjadi penyelenggara event Ted Talk seperti di video-video yang saya suka saat berselancar di Youtube ada di Surabaya, wajar saja jika saya berminat mengikuti acaranya langsung. Sejak medio akhir 2018 sampai 2019 ada beberapa acara TedX Jalan Tunjungan yang saya ikuti, tetapi karena pandemi Covid 19 menyerang Indonesia, maka semua acara TedX pun dijalankan secara daring.

Mengikuti webinar, mengajar atau belajar, sampai sekadar kopdar melalui aplikasi Zoom dan Google Meet adalah sebuah bentuk kenormalan baru (new normal) yang dilakukan selama masa pandemi. TedX Jalan Tunjungan pun melakukan inovasi yang sama. Di acara Xplore mereka kali ini tidak diselenggarakan secara tatap muka langsung melainkan melalui Zoom. Tema yang diangkat di acara pre-event 21 Agustus dan eventnya pada 22 Agustus 2020 lalu bertajuk World Strategist. Dua kata yang sering saya dengar dan baca, hanya saja maknanya belum sepenuhnya saya cerna

 

[image error] .

Beruntungnya, setelah menjawab beberapa pertanyaan di form pendaftaran event, saya terpilih sebagai salah satu penerima event scholarship sehingga bisa mengikuti acara utama secara gratis. Dalam pre-event, peserta diajak untuk latihan membuat konsep event. Kami dibagi dalam beberapa kelompok kecil dengan tema tertentu lalu merancang konsep sebuah acara, serunya waktu diskusi pun sangat terbatas. Inilah esensi cara membuat strategi paling dasar. Strategi untuk memecahkan masalah tak hanya butuh satu kepala pintar, sinergi bersama tim yang solid dan kompeten adalah kunci utamanya.

 



Dua Pembicara yang Membuka Kebuntuan Soal Masalah Dunia

Dalam event utama pada 22 Agustus, saya menyerap banyak ilmu bergizi dari video dua pembicara yang membahas isu berbeda. Fiona Terry membicarakan isu yang dihadapi organisasi kemanusiaan sedangkan Dambisa Moyo mengangkat topik yang bersilangan erat dengan Emerging Country. Saya baru tahu jika istilah emerging country atau negara udaya adalah sebuah negara yang tidak lagi negara berkembang namun setingkat di bawah negara maju. Indonesia sendiri kini digolongkan sebagai negara udaya pada MIKTA.


 

[image error]

 

Fiona Terry membicarakan masalah organisasi kemanusiaan yang mendapat hambatan karena kurangnya undang-undang untuk melindungi kegiatan mereka, terutama dari campur tangan politik. Contoh kasus yang disebutkan ada di Somalia. Ketika organisasi kemanusiaan memberikan bantuan untuk Somalia, ternyata tak semua rakyatnya menerima sesuai dengan apa yang disumbangkan. Bantuan telah dipergunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Kejadian di Afghanistan juga tak kalah sedih. Negara yang luluh-lantak akibat perang sipil dan kekacauan lokal tersebut juga menjadi tujuan banyak badan kemanusiaan untuk mendapat bantuan. Nyatanya, bantuan kemanusiaan dipergunakan sebagai alat untuk memenangkan hati rakyat. Ada unsur politis yang tidak tulus.

Menurut Fiona, seharusnya organisasi kemanusiaan haruslah netral. Ia mempertanyakan bantuan yang diberikan memang berada di tangan yang sesuai. Jika ada undang-undang yang mengatur kode etik selama bertugas, mungkin saja kejadian-kejadian menyedihkan di Somalia dan Afghanistan tidak akan terungkit. Saya sangat suka sesi ini.  Selama ini saya kira jika organisasi kemanusiaan mudah mendapat akses ke negara-negara yang sedang berkonflik, ternyata tantangannya juga sangat beragam.

Saya jadi ingat kasus ledakan Beirut bulan lalu. Ketika banyak orang membuka link donasi, penduduk Beirut mengingatkan untuk lebih waspada sebelum berdonasi. Lebih baik jika menyalurkan dana ke organisasi internasional daripada badan yang dibentuk pemerintahnya karena sering banyak kasus korupsi dana bantuan yang membuat hasilnya tidak tersalurkan pada rakyat. Fakta yang cukup mengejutkan, bukan?

 

Belajar Dari Cina Sebagai Negara Udaya

Kata pepatah, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Kini sepertinya bukan menjadi isapan jempol belaka. Dambisa Moyo, salah seorang pakar ekonomi terkemuka, menyampaikan pendapatnya bagaimana seharusnya negara-negara di dunia mau belajar dari perkembangan pesat ekonomi Cina. Ia juga menjelaskan perbedaan sistem liberalisme dan komunisme dalam ekonomi.

Dulunya inovasi dan pencapaian Amerika Serikat menjadi contoh banyak negara. Private capitalism dan juga demokrasi dianggap sangat penting. Lalu Dambisa memberikan contoh, “Bagaimana kita akan berpikir soal demokrasi jika kita hidup dengan gaji di bawah standar dengan tanggungan yang berat? Kita akan lebih berpikir tentang bagaimana cara bertahan hidup daripada berpikir soal voting untuk pemilu.”

 

[image error]
 

Cina dengan sistem kapitalisme publiknya yang berlawanan dengan sistem private capitalism ala Amerika, sukses membangun kemakmuran rakyatnya. Ada hajat-hajat hidup yang dikontrol oleh negara sehingga pemerataan kemakmuran bisa dicapai. Kita seharusnya belajar, bahwa untuk masa depan bukan soal teknologi dan inovasi saja yang seharusnya diperhatikan sebuah negara tetapi juga bagaimana negara itu berperan aktif dalam menyelesaikan masalah di dunia. Dan juga bagaimana infrastuktur dibangun untuk membantu rakyat di negaranya.

Acara berikutnya juga tak kalah seru. Bulan depan akan ada event TedX Jalan Tunjungan Countdown: Zero Carbon World. Masuk ke website TedX Jalan Tunjungan

Saya  mendapat event scholarship juga nih, yuk kita bertukar ide di eventnya bulan depan :) 

[image error]

 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 17, 2020 20:02

September 9, 2020

Perempuan dan Standar Nilai dari Pernikahan

 

 

perempuan dan standar nilai dari pernikahan

 

“S2 dulu atau menikah dulu?”

Salah satu iklan produk kecantikan dengan jargon tersebut pernah populer beberapa tahun lalu, mungkin kurang mirip tetapi sepertinya begitu. Seorang gadis cantik diberi pilihan apakah ia akan melanjutkan pendidikan atau memilih menikah? Meskipun iklan tersebut disampaikan dengan nuansa ceria, sesungguhnya saya merasa tertohok ketika mendengarkannya.

Bukankah iklan tersebut sedang menyindir? Perempuan diberikan pilihan semacam itu—terutama perempuan di tengah masyarakat kita—untuk menilaidirinya. Baru lulus kuliah S1, akan terdengar pilihan mau menikah langsung atau bekerja beberapa tahun. Kalau sudah bekerja, ditanya mau kapan menikahnya. Saat berencana melanjutkan pendidikan magister, pasti perempuan akan mendapat komentar, “Jangan sekolah tinggi-tinggi, nanti sulit dapat jodoh. Laki-laki tidak suka perempuan yang terlalu pintar, nanti minder.”

Hidup selama dua dekade lebih sebagai perempuan, saya sudah hapal dan kenyang dengan cerita-cerita dari rekan-rekan sesama perempuan yang juga mendapat pertanyaan serupa. Mau seberapa majunya zaman, hidup di desa dan di kota, masih saja banyak yang menilai kualitas perempuan dari pernikahan, seolah kalau sudah menikah maka hidupnya telah sempurna.

 


Pernikahan adalah sebuah fase hidup dan saya sangat setuju jika pernikahan adalah sebuah hal yang sakral. Tetapi glorifikasi pernikahan sebagai sebuah tujuan kebahagiaan perempuan dan mengenyampingkan pendidikan di tingkatan kedua, membuat tekanan sosial terhadap perempuan ini lebih meningkat.

Bukan berarti laki-laki tidak mengalaminya, tetapi betapa banyak perempuan yang sering mengeluh atau galau di media sosial tentang dirinya yang belum menikah di usia yang dianggap sudah matang. Meskipun pekerjaan dan status pendidikan perempuan tersebut berkualitas, jika belum menikah maka akan dicap sebagai perawan tua. Kegalauan di media sosial ini menjadi salah satu indikator betapa sempitnya pilihan hidup perempuan.

 

Bahaya Kampanye Menikah Muda

Perempuan seharusnya juga mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, bukannya terjebak dalam sebuah ikatan pernikahan atas dasar gengsi keluarga atau tetangga. Saat ini bertebaran kampanye menikah muda demi mengekang hawa nafsu anak muda dan juga menegakkan syariat Islam lewat pernikahan.

Memang benar, menikah adalah salah satu  cara untuk memperoleh karunia dari Allah SWT, akan tetapi perlu ditilik lagi apakah menikah muda itu sesuai dengan kondisi realita sosial yang tersaji di tengah-tengah masyarakat? Pada kenyataannya, masih banyak praktik pernikahan anak, yakni perempuan di bawah usia 18 tahun, dinikahkan begitu saja tanpa memberikan pendidikan psikologis yang tepat, pengetahuan tentang kesehatan alat reproduksi yang cukup, termasuk bagaimana mengatur kondisi keuangan pribadi.

Embel-embel menikah muda akan mampu mengekang hawa nafsu jika tidak dibersamai dengan pemahaman tentang bahaya pernikahan dini dan efek jangka panjangnya bagi perempuan remaja yang belum siap, malah akan memicu banyak permasalahan yang lebih rumit. Korbannya pun lagi-lagi perempuan.

Menurut Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA, Lenny N Rosalin, pernikahan anak akan memiliki dampak terhadap gagalnya seorang anak perempuan memperoleh pendidikan yang layak, risiko kesehatan ketika mengandung dan melahirkan, permasalahan ekonomi dan segudang permasalahan kompleks yang akan mengikuti.


 

Hasil riset dari Susenas pada tahun 2013 menyatakan bahwa perempuan yang menyandang status pernah kawin pada usia 20-24 tahun mencapai 24%. Memang prosentase tersebut terus menurun secara perlahan hingga tahun 2016, tetapi masih dalam kisaran angka yang cukup tinggi. Selain itu dari hasil survei tersebut juga ditemukan jika perempuan pada usia 20-24 tahun yang pernah melakukan pernikahan usia anak, cenderung memiliki pendidikan lebih rendah dibanding dengan perempuan yang menikah di atas 18 tahun.

Oleh sebab itu, sudah saatnya gerakan menikah muda ini dihentikan dan diganti dengan pemberian wawasan bagaimana seharusnya perempuan berhak mengenyam pendidkan lebih tinggi dan juga bagaimana hubungan antara keluarga serta institusi pendidikan dalam memberikan pendidikan seks yang cukup. 

Akan lebih baik jika perempuan diarahkan untuk menikah minimal usia 22 tahun, di saat ia telah lulus kuliah dan usianya sudah cukup dewasa untuk memahami tanggung jawab dalam rumah tangga. Sudah bukan saatnya lagi anak perempuan dianggap sebagai komoditi atau dianggap manusia kelas dua yang tujuan hidupnya hanya untuk pernikahan.

 

Pilihan Perempuan Sebagai Manusia

Beranjak ke fenomena berikutnya terlepas dari masalah pernikahan dini yang masih menjadi kebiasaan beberapa masyarakat, pernikahan seolah menjadikan perempuan tidak bisa memilih hal lain di luar itu. Saat ada seseorang yang memutuskan untuk mengejar karir atau berusaha meraih pendidikan setinggi mungkin, ada saja cibiran yang datang. Beda halnya jika seorang laki-laki yang tak kunjung menikah karena berusaha mencapai cita-citanya. Sebagian orang mampu memaklumi ketika laki-laki sukses masih betah melajang.

Perempuan memiliki pilihan. Sebagai manusia yang juga diciptakan Tuhan sebagai makhluk paling sempurna, sudah saatnya perempuan tak lagi dipaksa untuk memilih pernikahan sebagai standar pasti. Memperbanyak keturunan bukanlah hal yang ideal jika hanya dijadikan sebagai sebuah tradisi. Perempuan bisa menikah di usia berapapun, sesuai dengan kehendak mereka.

“Bagaimana kalau perempuan sampai ada yang memilih untuk tidak mau menikah dan hanya sibuk dengan pekerjaannya? Bukankah ia akan kesepian?” Pertanyaan semacam ini juga sering diterima oleh para perempuan karir yang masih lajang.

Faktanya, laki-laki dan perempuan yang menikah tidak selalu mendapat kebahagiaan seperti di dongeng pangeran dan putri. Perempuan akan menikah dan bahagia selamanya, hanya menjadi isapan jempol jika tidak diimbangi dengan kerjasama dan pengertian yang baik antara suami dan istri.

Sesuai dengan data di Lokadata pada bulan Agustus 2019, tingkat perceraian menunjukkan peningkatan. Menurut hasil data yang dikumpulkan oleh Dirjen Peradilan Agama Mahkamah Agung, sekitar 44,6% perceraian disebabkan oleh pertengkaran. Lalu disusul 28,2%  perpisahan karena masalah ekonomi, sedangkan 18,2% dikarenakan meninggalkan pasangan dengan berbagai alasan.

 

Menikah bisa membuat bahagia, bisa juga tidak. Nilai kebahagiaan seseorang bisa saja dari pekerjaan dan karya yang dibuat dan bagaimana seseorang mengabdikan dirinya untuk kemaslahatan masyarakat.

 

Dari hasil data tersebut, bisa disimpulkan jika pernikahan, baik yang menikah atas keputusan sendiri atau dijodohkan, tidak selalu memberikan hidup bahagia. Bukan berarti kita sebaiknya menghindari pernikahan, tetapi perlu diketahui juga jika pernikahan bukanlah cara utama untuk mendapat kesenangan. Menikah bisa membuat bahagia, bisa juga tidak. Nilai kebahagiaan seseorang bisa saja dari pekerjaan dan karya yang dibuat dan bagaimana seseorang mengabdikan dirinya untuk kemaslahatan masyarakat. Jikalau ingin menikah pun, perempuan harus mempertimbangkan dengan sadar dan mendiskusikan hal-hal penting sedetail mungkin dengan calon suami. Kerjasama yang baik, komunikasi terbuka, dan sikap saling menghargai adalah kunci agar rumah tangga mampu melewati rintangan. Cinta saja tidak cukup.

 

Dukungan Pemberdayaan Perempuan

Dukungan terhadap pemberdayaan perempuan tak bisa hanya bergantung pada pemerintah saja. Butuh sinergi yang kuat dari keluarga hingga ruang lingkup karir perempuan agar diskriminasi terhadap perempuan bisa semakin dikurangi.

Yang pertama adalah pemerintah bisa melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat yang nantinya diteruskan hingga lingkup desa untuk mengedukasi pentingnya pendidikan untuk perempuan. Ibu Sri Mulyani selaku Menkeu yang juga dianggap sebagai contoh figur sukses seorang ibu rumah tangga, juga dapat berkarir dengan baik, menyebutkan jika penyerapan tenaga kerja perempuan di sektor informal mencapai 30%. Rendahnya pendidikan dan kurangnya kecakapan, membuat perempuan digaji lebih rendah dari laki-laki.

 


Dengan bantuan organisasi kecil atau komunitas yang ditunjuk di desa-desa, berikan informasi untuk anak-anak dan remaja perempuan, didampingi dengan kedua orang tua, bagaimana cara mendapatkan beasiswa pendidikan. Adapun bagi yang ingin bekerja, berikan penyuluhan terkait keterampilan dan juga sertifikasi resmi yang dapat membantu kemampuan perempuan dihargai lebih profesional.

Kedua, dari segi pendidikan, guru juga harus rajin melakukan dialog atau pendekatan secara rutin dnegan pihak orang tua yang terbatas akses informasinya mengenai manajemen keuangan (financial literacy) dan juga pendidikan seks untuk anak-anak perempuan yang akan memasuki usia pubertas. Pernikahan bukanlah jalan satu-satunya untuk melepas anak perempuan seolah kelahirannya menjadi beban. Pendidikan agama yang positif—tidak hanya merujuk pada dalil pernikahan—juga sangat penting untuk ditanamkan. Berikan cerita-cerita inspiratif dari para tokoh perempuan baik di Indonesia maupun mancanegara yang sukses meraih cita-cita.

Ketiga, instansi dan juga industri yang menerima tenaga kerja perempuan juga perlu menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif bagi perempuan yang  menjadi ibu. Tak hanya pemberian cuti hamil yang lebih panjang, misalnya 6 bulan agar bayi mendapat ASI eksklusif, sediakan juga ruang khusus untuk perempuan memompa ASI. Bisa juga beberapa perusahaan di satu komplek industri bersepakat untuk membangun tempat penitipan anak usia dini. Seorang ibu tunggal pun akan terbantu dengan adanya fasilitas ini ketika tidak ada seseorang yang  bisa dipercaya untuk menjaga buah hatinya.

Dalam dunia profesional, perempuan juga harus mendapat kesempatan yang layak dalam peningkatan karir dan gaji. Selama kecakapan seorang staf perempuan itu mumpuni dan kredibel, sudah sewajarnya jika ia diberi kesempatan untuk naik level.

Yang terakhir adalah perlunya kesadaran dari sesama perempuan. Sudah bukan zamannya lagi, perempuan karir merasa lebih tinggi dari ibu rumah tangga. Begitu pula sebaliknya, perempuan yang telah menikah di usia dua puluhan dan bahagia dengan keluarganya, tidak perlu mencibir seorang ibu yang masih berkarir. Tinggalkan perdebatan tidak penting yang berpotensi membuat saling iri dan saling membenci. Perempuan seharusnya bersinergi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan bakat mereka.

Laki-laki tidak perlu cemas dengan tingkat pendidikan dan kecerdasan perempuan. Perempuan cerdas pasti akan lebih berdaya dalam mendidik anak dan mendukung pasangan. Bagi perempuan yang tidak menjadikan pernikahan sebagai prioritas utama juga tetaplah perempuan yang wajib dihormati. Perempuan bisa menjadi apa saja dan memilih akan seperti apa masa depannya nanti.

 

Referensi:

·         Perkawinan Anak: Sebuah Ikatan Sakral Pemadam Api Harapan (https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/1685/perkawinan-anak-sebuah-ikatan-sakral-pemadam-api-harapan)

·         Sri Mulyani Bicara Tentang Pilihan Wanita: Karir atau Ibu Rumah Tangga? (https://finance.detik.com/wawancara-khusus/d-3480351/sri-mulyani-bicara-tentang-pilihan-wanita-karir-atau-ibu-rumah-tangga)

·         Pertengkaran dan masalah ekonomi: penyebab utama perceraian (https://lokadata.id/artikel/tingkat-perceraian-lebih-tinggi-dari-perkawinan)

·         Women need to stop choosing  career or family – and take the third way instead (https://www.telegraph.co.uk/women/business/women-need-stop-choosing-career-family-take-third-way-instead/)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 09, 2020 23:37

September 1, 2020

Cara Mencari Kerja Dengan Cepat Via Online


Sekarang jika ingin mencari pekerjaan, tak perlu lagi mencari info lowongannya di surat kabar. Internet menjadi solusinya. Kamu juga tidak perlu bingung, bagaimana sih cara melamar kerja lewat internet atau gimana sih cara yang baik untuk mencari lowongan kerja via online? Yuk langsung saja kita bahas cara-caranya!

 

1. Gunakan Media Sosial

Cara pertama yang sebaiknya kamu coba adalah dengan menggunakan situs media sosial yang kamu miliki. Apakah lebih mudah? Apakah akan berhasil? Berhasil atau tidak yang paling penting adalah kamu ada usaha untuk mencari lowongan kerja. Tenang saja, saat ini media sosial sudah sangat dikenal di Indonesia. 

Selain di website atau aplikasi pencari kerja,  biasanya perusahaan juga mencari karyawan dan membuka lowongan kerja lewat media sosial seperti Facebook dan juga Instagram. Bisa dengan cara kamu follow akun lowongan kerja atau komunitas dan grup lowongan kerja di Facebook. 

 

tips mencari kerja online

Di Instagram pun kamu bisa juga menggunakan hashtag loker, lowongan kerja, job vacancy atau yang terkait dengan lowongan kerja. Melalui media sosial, kamu juga bisa sharing dengan teman kamu di akun sosmed. Tapi ingat, jika kamu mencari lowongan kerja via online menggunakan media sosial, jangan mudah tergiur dengan gaji yang besar apalagi jika jenis pekerjaannya hanya hal sepele. Bisa jadi itu adalah penipuan. Sebaiknya cari tahu juga tentang perusahaan yang sedang membutuhkan karyawan, alamat dan profil yang lain supaya kamu juga lebih percaya dan yakin.

 

 2.  Pakai Aplikasi Lowongan Kerja

Jika cara yang pertama sudah kamu lakukan dan belum juga berhasil atau masih kurang ampuh menurut kamu, cobalah menggunakan aplikasi lowongan kerja yang terpercaya seperti Mamikos. Selain lebih mudah, aplikasi lowongan kerja juga biasanya lebih dapat dipercaya dan sudah dilengkapi dengan kualifikasi, alamat, gaji yang ditawarkan serta ada tombol untuk daftar, apply atau kirim lamaran.

 

tips mencari kerja

Kelebihan lainnya dari aplikasi lowongan kerja adalah info lowongan kerjanya lebih beragam, mulai dari lowongan kerja freelance, lowongan kerja untuk lulusan SMU, dan berdasarkan bidang yang sedang kamu cari. Jadi, aplikasi lowongan kerja ini menawarkan kemudahan kepada kita untuk mencari lowongan kerja via online yang lebih cepat dan efisien.

 

3. Subscribe Situs Lowongan Kerja

Kamu juga bisa cara satu ini untuk mendapatkan lowongan kerja via online dengan udah dan cepat. Saat mengunjungi situs lowongan kerja biasanya ada tombol subscribe kemudian meminta alamat email. 

 


Jadi nanti jika ada update terbaru seputar lowongan kerja, kamu akan langsung mendapatkan pemberitahuan dari situs yang sudah di subscribe. Cara ini juga cukup efisien sambil kamu menyiapkan cv dan protofolio untuk melamar kerja nanti.

 

4. Cari Situs yang Terpercaya

Cara mencari lowongan kerja via online selanjutnya adalah dengan mencari loker di situs–situs yang sudah terkenal dan terpercaya. Dengan begini kamu memperkecil kemungkinan untuk ditipu, karena sekarang ini ada banyak penipuan iklan kerja yang ujung-ujungnya hanya meminta uang dan merugikan. 

 


Cobalah untuk mencari situs lowongan kerja dari tingkat popularitas, dari iklan di media sosial, TV atau di media yang lainnya.  Nah, kamu juga harus berhati-hati jika muncul situs yang kurang terkenal karena rata-rata info yang diberikan adalah palsu.

Kelebihan lain dari situs terpercaya adalah info yang diberikan rata-rata sudah pasti akurat dan lebih lengkap. Jika ada keluhan atau mungkin kamu kurang paham cara melamar kerja, di situs biasanya ada kolom komentar atau cara-cara memasukkan lamaran. Cukup mudah dan cepat!

 

Jooble Menjadi Salah Satu Solusi Penyedia Lowongan Kerja

 

[image error]Jooble – situs penelusuran lowongan kerja. Berusia 13 tahun,  Jooble telah tersedia di 71 negara dengan 24 bahasa.

 

Jooble merupakan mesin telurus khusus lowongan kerja dengan pengguna 2 juta setiap harinya, sama dengan mesin telusur seperti Google atau Yandex. Jooble tidak menyimpan semua informasi di dalam basis datanya sendiri. Jooble cuma bisa mencari informasi dan itu adalah hal yang jooble melakukan memang lebih bagus daripada lainnya.

 

Jooble juga adalah mesin telusur dengan perbedaan kecil : mesin ini mengkhususkan diri dalam pencarian lowongan kerja. Pencarian dilakukan di antara semua portal dengan pekerjaan di Indonesia. Mesin telusur Jooble mencari posting lowongan kerja di segenap situs lowongan kerja utama di Indonesia.

 

Jooble menyaring pos yang sama secara otomatis, sehingga lowongan yang serupa dari berbagai situs kerja diperlihatkan sebagai satu posting saja. Sambil menelusuri, silakan perhatikan panel filter kami yang di layar kiri. Panel ini akan membantu menyaring hasil yang tidak diperlukan dari penelusuran lowongan kerja.

Dengan Jooble, temukan lowongan kerja yang kamu impikan !!!    


 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 01, 2020 06:10

August 28, 2020

Pandemi, Mencari Kerja dan Solusi




Sejak akhir tahun 2019, dunia digemparkan dengan wabah penyakit yang dinamakan Covid-19 yang pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan negara-negara di dunia. Dampak yang ditimbulkan bukan hanya dari segi kesehatan, tetapi juga dari segi ekonomi dan ketenagakerjaan.

 

Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Litbang Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia selama periode 24 April sampai 2 Mei 2020 terhadap penduduk usia 15 tahun keatas, dengan jumlah responden yang terjaring sebanyak 2.160 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dapat diprediksi 10 juta pengusaha mandiri.

 

Analisa Data Efek Buruk Pandemi di Segala Instansi

 

COVID-19 juga telah menimbulkan ketidakpastian dan perlambatan ekonomi bagi dunia usaha sehingga berujung pada PHK, perumahan karyawan maupun penyerapan tenaga kerja. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia pada Q2 2020 mengonfirmasi hal ini. Indikator Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada Q2 2020 tumbuh minus 35,75% lebih buruk dari Q1 2020 yang minus 5,56%. Artinya kegiatan usaha jauh berkurang. COVID-19 terbukti menghambat kegiatan produksi dan memukul permintaan. SBT tenaga kerja tumbuh minus 22,35% di Q2 2020 memburuk dari Q1 2020 minus 1,13%. Pemburukan ini berarti ada pengurangan penggunaan tenaga kerja oleh pelaku usaha. Sejalan dengan itu,

 

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat jumlah pengangguran sudah bertambah sekitar 3,7 juta orang selama pandemi. Data BPS per Februari 2020 mencatat jumlah pengangguran sudah mencapai 6,88 juta orang. Dengan tambahan 3,7 juta itu, maka jumlah penganggur diperkirakan mencapai 10,58 juta orang. Kondisi ini sama buruknya pada angka pengangguran 2007 yang juga mencapai 10 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 9,1%.

 

Pandemi memukul jatuh banyak bisnis

 

 

Belum lagi jika memperhitungkan pekerja informal dan mandiri. Persaingan antara pencari kerja juga tidak bisa dipungkiri semakin menjadi-jadi. Selain menghadapi limpahan tenaga kerja dari pengangguran, Kemnaker mencatat tiap tahunnya ada 2 juta tenaga kerja baru yang perlu diakomodir. Wakil Ketua Umum bidang ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia Bob Azam mengatakan sekitar 80% pelaku usaha terdampak COVID-19 dan dari jumlah itu mengalami gangguan hingga 40-50% bisnisnya.

 

Salah satu dampaknya, kata Bob, adalah mereka menghentikan perekrutan tenaga kerja. Kalau pun hari ini ada lowongan, ia bilang itu sebatas mengisi kekosongan saja. Misalnya akibat perusahaan yang kebablasan mem-PHK sehingga kekurangan tenaga kerja, regenerasi mereka yang pensiun, atau pekerjaan tersebut tergolong langka pasar tenaga kerjanya. Pandemi berimbas pada nasib jutaan pekerja yang dirumahkan dan di-PHK.

 

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) per 27 Mei 2020, sebanyak 3.066.567 pekerja terdampak Covid-19 di-PHK maupun dirumahkan. Sedangkan menurut catatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, hingga Juli 2020 ada lebih dari 6,4 juta pekerja yang di-PHK ataupun dirumahkan.

 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebelum pandemi, tepatnya pada Februari 2020 penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan masih didominasi tiga lapangan kerja, yakni pertanian sebesar 29,04%, perdanganan sebesar 18,63%, dan industri pengolahan sebesar 14,09%. Sementara itu, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase, jika dibandingkan dengan Februari 2019, yakni jasa pendidikan meningkat 0,24%, konstruksi meningkat 0,19%, dan jasa kesehatan meningkat 0,13%.

 

BPS pun mencatat, pada Februari 2020 tingkat pengangguran terbuka (TPT) sekolah menengah kejuruan (SMK) paling tinggi dibandingkan tingkat pendidikan lainnya, yakni 8,49%. Sementara TPT terendah adalah jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah, yakni 2,64%.

 

Di sisi lain, BPS yang melakukan analisis big data ketenagakerjaan selama Januari hingga April 2020 menemukan fakta bahwa jumlah iklan lowongan kerja di semua sektor bisnis mengalami penurunan. Jobs.id menjadi situs web pencarian lowongan kerja yang digunakan sebagai objek riset.

 

Peluang  Kerja di Masa Pandemi

 

Pada April 2020, jumlah iklan lowongan kerja di situs web tersebut menyusut menjadi 3.439 dibandingkan pada Maret 2020 sebanyak 11.090. Sementara jumlah perusahaan yang memasang iklan lowongan kerja turun sebesar 50%, dari yang pada Maret 2020 ada 502 perusahaan menjadi 235 perusahaan pada April 2020.

 

Menurut Brand Activation Associate Manager Kalibrr—Andrew Nugraha Patty, masih ada kesempatan mendapat pekerjaan di tengah masa pandemi. Andrew membeberkan, dari Maret hingga Juni 2020 peluang bekerja di bidang penjualan dan pemasaran (sales and marketing) paling besar, mencapai 50,5%. Rinciannya, sebanyak 0,35% internship, 32,49% entry level, 65,14% associate, 1,98% mid senior dan 0,07% director.

 

Ia menyebut, peluang lowongan pekerjaan di bidang IT dan software mencapai 13,4%, dengan rincian 2,92% internship, 37,92% entry level, 39,01% associate, 19,82% mid senior, dan 0,33% director.

 

Lowongan kerja menjadi idaman


 

Lalu, posisi berikutnya bidang pelayanan umum (general services) sebesar 11,5%, dengan rincian 32,44% internship, 66,56% entry level, 0,78% associate, 0,19% mid senior, dan 0,03% director. Andrew mengatakan, secara keseluruhan lowongan kerja yang dibuka untuk lulusan baru mencapai 54,2%.

 

Posisi program officer development paling banyak dicari calon pekerja. Diikuti account officerbusiness analystsocial media officer, dan banking officer. Menurut Andrew, berdasarkan riset internal Kalibrr, sebesar 73% lowongan pekerjaan masih terpusat di Jakarta. Selanjutnya di Banten 6%, Jawa Timur 4%, Jawa Barat 3%, Jawa Tengah 2%, dan daerah lainnya 12%.

 

Terkait jenjang pendidikan, Andrew menuturkan, sebesar 91% iklan lowongan pekerjaan yang tersedia di situs webnya menjadikan strata satu (S1) sebagai syarat utama. Berikutnya, diploma tiga (DIII) sebesar 5%, lulusan sekolah menengah atas (SMA) 4%, serta S2 dan S3 1%.

 

Perusahaan skala startup dengan jumlah karyawan 0-30, kata Andrew, sebesar 15% merupakan lulusan S1 dan 27% lulusan SMA. Perusahaan small to medium-sized enterprises (SMEs) dengan 31-1.000 karyawan, kebutuhan menjadikan S1 sebagai syarat utama mencapai 57%, SMA 50%, dan diploma 67%. Sementara perusahaan enterprise dengan jumlah lebih dari 1.000 karyawan terdapat 28% yang menjadikan S1 sebagai syarat utama, 39% S2, 100% S3, 24% diploma, dan 23% SMA.

 

Pencari kerja mayoritas berasal dari Jakarta dengan jumlah 33%, lalu Jawa Barat 24%, Banten 10%, Jawa Timur 9%, dan Jawa Tengah 6%. Pekerja muda dan lulusan baru, kata Andrew, juga mendominasi pemakai situs web Kalibrr sebesar 41%. Lalu, magang 26%, mid-senior level manager 11%, dan director 1%.

 

Secara umum, sebanyak 77% pengguna Kalibrr didominasi pencari kerja dengan tingkat pendidikan S1. Diikuti lulusan SMA/SMK dan diploma, masing-masing 10%.
Secara umum, pekerjaan itu ibarat jodoh. Kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan seperti apa pekerjaan yang akan kita geluti di kemudian hari. Bukan rahasia lagi jika banyak sarjana yang setelah lulus kuliah malah bekerja bukan di bidang keilmuan yang ia pelajari. Misalnya ada sarjana pertanian yang bekerja di bank, atau ada pula sarjana teknik yang malah bekerja pada bidang personalia.

 

Idealnya memang kita bekerja berdasarkan dari bidang keilmuan yang dipelajari, akan tetapi realita di lapangan ternyata lowongan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah lamaran yang masuk. Sehingga dalam hal ini terjadi surplus tenaga kerja, yang pada akhirnya banyak calon pekerja yang tidak terserap di bidang keilmuan yang ia pelajari. Oleh sebab itu mereka terpaksa mencari pekerjaan lain di luar bidang keilmuan yang dimiliki.

 

Badan Pusat Statistik mencatat Tingkat Terbuka (TPT) per Februari 2019 ada di angka 5,01 persen dari tingkat partisipasi angkatan kerja Indonesia, jadi dalam hal ini ada sekitar 6,82 juta orang pengangguran di Indonesia. Pantas saja setiap ada Job Fair atau bursa kerja, peminatnya pasti membludak dari tahun ke tahun.

 

Tantangan dari Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Pengangguran

 

Upaya pemerintah dalam rangka menekan tingkat pengangguran memang telah dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari mengadakan pelatihan bagi para lulusan sekolah, meningkatkan kualitas pendidikan hingga memberikan informasi mengenai lowongan kerja di luar negeri. Namun sampai ini ternyata masalah pengangguran belumlah terselesaikan sepenuhnya.

 

Kenapa perusahaan begitu sulit untuk mendapatkan tenaga kerja? Salah satu faktor utamanya adalah dari lowongan kerja yang dibutuhkan, para pelamar tersebut berasal dari bidang keilmuan yang lain. Misalnya kami membutuhkan staf akunting, yang melamar sarjana ilmu manajemen ekonomi dan ilmu hukum. Selain itu ada pula yang meminta gaji tinggi padahal masih fresh graduate yang skillnya belum terbukti dan teruji.

 



 

Hal lain yang menjadi masalah utama adalah, banyak pekerja yang telah diterima bekerja tidak menunjukkan disiplin yang baik, malas serta tidak jujur. Meraka inilah sebenarnya merupakan salah satu penyakit di dalam organisasi perusahaan yang kalau tidak segera diobati, bisa menular kepada pekerja lainnya. Belum lagi menghadapi tipe pekerja kutu loncat, yang sebentar-sebentar keluar dari perusahaan untuk berpindah ke perusahaan yang lebih besar lagi.

 

Jadi, sebenarnya yang namanya masalah ternyata akan selalu ada di manapun kita berada. Hanya bentuknya saja yang berbeda. Bagi pencari kerja, masalahnya adalah berbagai bentuk penolakan dari perusahaan yang kita lamar. Bagi perusahaan adalah sulitnya mencari pekerja yang tepat di posisi yang lowong.

 

Bagi para pelamar sebaiknya melamar pada bidang keilmuan yang dimiliki, dan apabila telah diterima bekerja tunjukkanlah dedikasi yang baik, ulet, tekun, jujur, disiplin, rajin dan pantang menyerah, sehingga bisa diandalkan oleh atasan dan menjadi penggerak roda organisasi perusahaan.

 

Bagi perusahaan, berilah gaji yang sesuai dan pantas, sehingga penghasilan yang didapat oleh pekerja tidak hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup, akan tetapi ada kelebihan sehingga bisa ditabung. Selain itu, sediakanlah jenjang karir yang jelas, sehingga para pekerja bersemangat memperbaiki kualitas hasil pekerjaan, karena merasa yakin hidupnya akan lebih baik di masa depan bila bergabung dengan perusahaan.

 

Jooble Sebagai Salah Satu Solusi Pencarian Kerja

 

Salah satu situs pencari lowongan kerja yang bisa dibuka saat ini juga adalah Jooble. Jooble hadir sebagai solusi, membantu Anda mendapatkan pekerjaan dengan mudah dan cepat.

 

Jooble – situs penelusuran lowongan kerja. Kini telah berusia 13 tahun,  Jooble tersedia di 71 negara dengan 24 bahasa. Di Jooble pengguna dapat menemukan lowongan kerja yang ada di dunia termasuk Indonesia.

 

[image error]

 

Jooble merupakan mesin telurus, sama halnya dengan Google atau Yandex namun berorientasi khusus pada pencarian lowongan kerja. Jooble tidak menyimpan semua informasi di dalam basis datanya sendiri. Jooble hanya bisa mencari informasi dan itu adalah hal yang jooble lakukan lebih baik daripada yang lain.

 

Pencarian dilakukan di antara semua portal dengan pekerjaan di Indonesia. Mesin telusur Jooble mencari posting lowongan kerja di segenap situs lowongan kerja utama di Indonesia.

Jooble menyaring pos yang sama secara otomatis, sehingga lowongan yang serupa dari berbagai situs kerja diperlihatkan sebagai satu posting saja. Sambil menelusuri, silahkan perhatikan panel filter yang di layar kiri. 

 

Panel ini akan membantu menyaring hasil yang tidak diperlukan dari penelusuran lowongan kerja. Pengguna dapat menikmati fitur lengkapnya dari mulai menentukan lokasi, jenis pekerjaan, gaji dan lain sebagainya. Di tengah pandemi yang menghadang dengan Jooble, temukan lowongan kerja yang Anda impikan !!!!


 

 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 28, 2020 07:58

August 23, 2020

Review Emakku Bukan Kartini




Judul: Emakku Bukan Kartini

Penulis: Hasanudin Abdurakhman

Jumlah halaman: 311 halaman

Tahun terbit: Cetakan kedua, April 2017

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

 

“Tapi kan dia orang Jawa, bukan saudara Emak.”

“Suku memang beda, tapi kita ini saudara. Sama-sama berjuang, jadi saling menolong. Emak dengan istri Kang Kijan itu dulu macam kakak-adik, tak terasa macam orang lain.” (Halaman 44)

 

Kalimat tersebut membuat saya terhenyak. Sebuah kalimat yang diucapkan seorang ibu di dataran Kalimantan dan tinggal jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Betapa banyak di antara kita yang saat ini sibuk dengan kepentingan kelompoknya sendiri-sediri sehingga mudah sekali membara karena sedikit sentilan. Agama, suku, dan ras sekarang menjadi sebuah senjata yang mampu memecah-belah.

Buku ini adalah kumpulan catatan penulis untuk kedua orang tuanya, khususnya sang ibu yang dipanggil Emak. Penulis adalah anak bungsu dari delapan bersaudara. Ia lahir di sebuah perkampungan bernama Teluk Nibung. Teluk Nibung berada di jajaran pulau kecil yang masih menjadi satu wilayah dengan Kalimantan. Dikelilingi lautan, sebagian masyarakat Teluk Nibung bermata pencaharian sebagai nelayan dan sebagian lagi bertani.

 

Sosok Perempuan Visioner

Emak adalah sosok perempuan kampung buta huruf yang berbeda dari perempuan lain. Sejak kecil hasrat belajarnya sangat tinggi. Akan tetapi ia tidak pernah merasakan nikmatnya belajar agama atau sekolah, sedangkan Ayah sempat mengenyam pendidikan di sekolah rakyat sampai setingkat kelas 2 SD hanya sekadar bisa baca, tulis, dan menghitung sederhana. Walaupun tidak mengenyam pendidikan tinggi, Emak memiliki pemikiran visioner. Ia ingin taraf hidup yang lebih baik agar anak-anaknya nanti dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

 

“Mak, mengapa kita menanam padi?” tanyaku.

“Tentulah supaya kita punya beras untuk makan.”

“Tapi kan kita bisa membeli saja dari uang hasil menjual kelapa. Orang-orang yang sudah punya kebun kelapa seperti kita kan tidak berladang lagi. Mereka membeli beras saja.”

“Nak, uang kita mesti ditabung, untuk biaya sekolah abang kau, dan sekolah kau kelak.”

(Halaman 98)

 

Melalui kisah Ayah dan Emak ini kita juga bisa meneladani bagaimana hubungan suami istri yang harmonis juga turut berperan besar dalam membangun rumah tangga yang kolaboratif. Ayah adalah sosok yang dihormati di kampung. Di rumah Ayah jugalah yang mengajari Emak mempelajari ayat-ayat Alquran dan berdoa.(Baca Juga: Ulasan Novel Red Thread)

Di samping itu, Ayah sangat mengerti hasrat dan impian Emak untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Tidak ada sikap meremehkan. Bersama-sama mereka bekerja keras membuka ladang sendiri, membangun rumah sederhana, lalu mulai mencari cara untuk terus mengembangkan ladangnya. Tidak ada sikap menggurui Emak, Ayah adalah sosok suami idaman yang membuat saya terkagum-kagum.

 

Semangat dari Ayah dan Emak

Ketika pemerintah mulai membangun SD Inpres, Emak dan Ayah berharap kampungnya pun akan mendapat jatah. Sayangnya di pembangunan pertama, sekolah itu malah dibangun di kampung lain. Tak kurang akal, Emak dan Ayah mencari tanah untuk diwakafkan. Warga kampung pun bergotong-royong membangun sekolah baru. Guru diambil dari mereka yang sempat mengenyam pendidikan SPG (Sekolah Pendidikan Guru) seperti kakak ipar penulis yang dipanggil Bang Long.

Kisah di buku ini seolah mengantarkan saya ke adegan-adegan menarik di Laskar Pelangi. Eksotisme perkampungan dan masa kecil penulis membuat saya ikut tersenyum membayangkan. Beberapa kali saya ikut menitikkan air mata ketika menyerap kalimat penuh semangat dari Emak. Demi menyekolahkan anak-anaknya, ia rela mengirimkan satu per satu buah hatinya  menyeberangi selat untuk bersekolah di kota. Tindakan Emak ini juga menjadi trendsetterdi kampung. Selepas SD, orang tua yang mampu akan mengirim putra-putrinya ke kota. (Baca Juga: Proses Kreatif Red Thread)

Setelah mulai bisa mengumpulkan dana untuk sekolah, Emak punya cita-cita lain. Ia ingin membangun rumah di kota agar anak-anaknya tak lagi menumpang di rumah saudara. Saat itu Emak pun mulai berdagang kain dan pakaian. Kemudian kemampuannya bertambah sebagai ahli rias pengantin. Semua pekerjaan yang mulanya asing, perlahan dipelajari dan kini menjadikan keuangan keluarga lebih stabil. Hal ini menyiratkan jika Emak tak hanya pekerja keras tetapi juga sangat suka belajar. Kecerdasan itu menurun ke anak-anaknya termasuk pada penulis. Penulis memiliki cita-cita tinggi sejak kecil. Dengan segala jatuh bangunnya, akhirnya ia bisa bersekolah hingga ke Jepang.

Membaca buku ini, membuat saya makin bersyukur memiliki ibu seperti Emak dan ayah yang mengayomi serta mau mengerti. Tidak ada usaha untuk saling mengungguli. Orang tua saya menjadi teladan buat saya dan adik, seperti halnya orang tua penulis. Sebuah kisah yang sepatutnya bisa dibaca berbagai generasi. Sepertinya jika difilmkan pun tak akan kalah dari Laskar Pelangi.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 23, 2020 23:06

August 18, 2020

Tips Usaha Makanan untuk Pemula


Sejak Covid-19 menyerang banyak negara termasuk Indonesia, banyak sekali perusahaan kolaps hingga merumahkan atau melakukan tindakan PHK kepada karyawannya. Untuk bertahan hidup di masa pandemi ini, kita dituntut untuk berpikir kreatif dan tidak putus asa agar roda perekonomian bisa berjalan pelan-pelan seperti membuka bisnis makanan. Tips usaha makanan untuk pemula di artikel ini akan menjelaskan persiapan apa saja yang harus Anda cermati sebelum mulai.

Usaha makanan atau kuliner adalah jenis bisnis yang tidak kenal kata tren. Tiap orang butuh makan mulai dari makanan pokok sampai camilan dan makanan penutup. Jangan merasa minder jika belum punya pengalaman berbisnis, semua pebisnis hebat dimulai dari tangga yang paling bawah.

 

1.   Persiapkan Modal Usaha

Yang paling penting dalam tiap bisnis termasuk bidang jual makanan adalah modal. Periksa modal yang Anda miliki lalu tentukan jenis makanan apa yang bisa dijual sesuai dengan modal. Contohnya jika Anda memiliki modal sekitar 1 juta rupiah, menjual makanan untuk sarapan atau kue bisa dilirik.


Beda halnya kalau Anda punya modal yang cukup besar, cobalah cari informasi untuk usaha waralaba dari sebuah merk makanan yang cukup ternama. Bagaimana jika modal yang dimiliki di kisaran ratusan ribu? Coba intip resep makanan penutup atau dessert dalam wadah kecil misal puding kreasi.

 

2.   Petakan Pasar yang Dituju

Setelah menghitung ketersediaan modal dan sudah memikirkan jenis makanan yang akan dijual, Anda harus mulai melakukan riset pasar. Riset ini untuk mengetahui jenis makanan apa yang sedang digandrungi atau dibutuhkan. Misalnya, kalau Anda ingin menjual dessert, tentukan range usia pembelinya. Lalu lakukan riset jenis dessert apa yang diminati oleh orang kelompok 18-25 tahun misalnya.

 


Riset pasar juga bisa menggunakan tool internet seperti Google Trend. Anda bisa mengecek berapa banyak jenis makanan yang dijual di wilayah tertentu. Menentukan pasar ini akan membantu Anda membuat konsep menu dan kemasan untuk menarik calon pembeli.

 

3.   Cari Sisi Unik Bisnis

Hal penting dalam tips usaha makanan untuk pemula adalah cari tahu sisi unik bisnis makanan agar orang lain bisa tertarik. Ada banyak menu makanan yang sebenarnya sudah banyak penjualnya tetapi masih menarik minat pembeli misalnya berjualan bakso. Ada bakso yang diberi nama bakso granat, bakso iblis, atau bakso POM Bensin.


Anda dapat mengkreasikan dari mencoba perpaduan menu yang jarang dibuat, kemasan yang unik, atau nama yang menjual. Tentunya harus disesuaikan juga dengan pasar yang dituju serta ketersediaan modal. Riset ini dibutuhkan sambil Anda mulai mencoba sedikit demi sedikit menu makanan yang akan dijual.

 

4.   Mulai Mencari Pemasok Bahan

Tips usaha makanan untuk pemula berikutnya adalah mencari pemasok bahan baku. Bergerilyalah untuk mendapatkan pemasok bahan baku berkualitas dengan harga yang terjangkau. Jangan asal memilih murah tetapi kualitasnya kurang terjamin. Cobalah membeli dari beberapa pemasok berbeda lalu bandingkan hasil ketika bahannya diolah.

tips usaha makanan untuk pemula

Pasokan bahan tidak harus dicari di supermarket mahal, Anda dapat mencarinya juga di pasar tradisional. Kualitas ini harus dicek dari kesegaran bahan, tanggal kadaluarsa, kebersihan, asli atau tidaknya suatu bahan, dan elemen lainnya seperti harga. Jika sudah menemukan agen pemasok yang cocok, ajak untuk bekerjasama dalam jangka waktu panjang sehingga Anda pun berkesempatan memperoleh diskon harga.

 

5.   Tentukan Lokasi Penjualan dan Mulai Promosi

Berikutnya tentukan tempat usaha murah yang tidak menguras bagian modal terlalu besar. Kalau masih pemula, mulai saja bisnis dari rumah. Manfaatkan kecanggihan internet untuk memasarkan bisnis makanan Anda. Beda halnya kalau Anda memiliki modal usaha yang cukup, maka lakukan riset lokasi yang strategis sesuai target pasar.


Setelah semuanya beres,lakukanlah promosi. Buat nama brandserta logo menarik. Pergunakan media sosial dan tools di internet untuk memaksimalkan promosi. Pelajari hal-hal terkait internet marketing yang sangat berguna untuk pengembangan bisnis.

 

Inilah tips usaha makanan untuk pemula yang bisa Anda coba. Tak perlu banyak berpikir, mulai lakukan action sekarang juga.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 18, 2020 01:01