Reffi Dhinar's Blog, page 12
April 11, 2021
Beda Mindset Tulisan Fiksi dan Content Writing yang Perlu Kamu Tahu

Menulis fiksi dan content writing memiliki perbedaan yang mencolok. Namun, seringkali sebagai penulis ketika akan menulis, pikiran malah susah membedakan tujuan kontennya. Jika mengetahui rahasianya, pasti proses menulis pun jadi lebih mudah.
Kali ini yang ingin saya singgung adalah perbedaan mindset dari penulis, bukan soal tekniknya. Jadi kalau mau menekuni dua-duanya pun jadi tidak mudah bingung lagi.
1# Ego Penulis FiksiMenulis fiksi lebih banyak menggunakan ego penulis.
Walaupun menulis untuk genre populer yang sedang banyak disukai pembaca, plot cerita-karakter-konflik dan bagian lain diatur sesuai kehendak penulis. Makanya, pembaca jadi bisa punya interpretasi beragam. Ada yang suka ending, tetapi kurang suka salah satu karakter. Ada yang suka plot tetapi tidak suka endingnya.
Saat pembaca fiksi ingin plot yang berbeda, mereka bahkan bisa membuat fanfiction. Contohnya serial buku Harry Potter yang memiliki banyak cerita dengan versi berbeda di berbagai platform menulis.
2# Content Writing Fokus Pada PembacaMenulis konten atau content writing fokus pada ego pembaca.
Sebelum menyusun konten, baik untuk blog atau medsos, kita perlu riset keyword atau topik yang relate dengan pembaca. Apa saja sih yang dibutuhkan pembaca dan apa yang bisa kita buat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Membuat pembaca merasa menemukan jawaban setelah membaca konten menjadi lebih penting.
Ada beragam tools untuk mencari tren keyword. Kita bisa meriset keyword di kota hingga negara tertentu. Saat ingin membangun branding pun, kita juga butuh peka dengan tulisan artikel jenis apa yang menarik banyak pembaca, contohnya mengamati pageview di blog.

3# Fiksi Bisa Kita Tulis Sesuai Kehendak HatiMenulis fiksi sesuai dengan apa yang kita suka.
Apakah kamu suka fantasi? Maka menulis cerita petualangan dan dunia fantasi pasti menyenangkan. Ketika dipaksa menulis cerita religi, jadi terasa membosankan karena bukan minat yang disukai.
Temukan minat menulis sesuai novel dan cerpen yang kamu sering baca. Amati genre apa yang membuatmu ingin tahu lebih banyak. Menulis fiksi membebaskan kita untuk menulis apa saja asal tetap menggunakan logika cerita yang masuk akal.

4# Content Writer Harus Berwawasan LuasMenulis konten tidak selalu temanya kita suka.
Menjadi content writer berarti harus siap membaca berbagai tema yang tidak kita minati. Saat merintis karir content writer, kita harus membaca artikel pertanian dan otomotif sesuai pesanan klien misalnya meskipun kita kurang berminat pada topik tersebut.
Seorang content writer juga perlu keahlian membuat sudut pandang yang baru dari berbagai sumber artikel. Ketika menulis artikel untuk klien, ada juga yang harus membuat persona tertentu sesuai brief yang diberikan.
Sudah tahu ingin memulai karir menulis dari mana? Untuk menekuni keduanya juga tidak masalah, asal kalian tahu perbedaan mindset sebelum menulis.
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, rightMarch 26, 2021
Label Diri, The Brand is Me

Suatu hari saya mendapatkan pertanyaan. Pertanyaan ini juga tidak sekali saya terima. Rata-rata penasaran, saya ingin dikenal sebagai penulis genre apa. Mengapa mendadak muncul dengan genre thriller setelah sebelumnya sering menulis dalam genre young-adult romance. Malah di akhir tahun lalu saya juga menerbitkan picture book anak 16 halaman.
Momen-momen mendapat pertanyaan seperti itu sebenarnya tidak terlalu membuat saya nyaman. Makanya selalu saya jawab, “Saya adalah seorang wordholic, pecandu kata yang juga bisa membisniskan kata dan bahasa. I am wordpreneur.”
Selain berkecimpung di dunia fiksi, saya juga menekuni dunia content writing secara profesional. Sudah banyak berbagai klien bekerjasama dengan saya baik sebagai narablog maupun sebagai ghost writer di website klien. Sebagai content writer, malah saya wajib menulis dalam berbagai bidang seperti kecantikan, traveling, sampai kesehatan ibu dan anak.
Apakah saya tidak fokus dalam membuat personal branding?
Kadang saya berpikir seperti ini. Namun, masalahnya bukan soal coba-coba. Apa yang saya lakukan semuanya mendapat perhatian 100% ketika sedang dalam proses pengerjaan. Saya pun telah mengenyampingkan beberapa hal lain demi fokus di bidang-bidang yang saya geluti. Orang lain mungkin menilai saya sebagai generalis, padahal saya juga tidak asal menjajal semua bidang.
Seni Fokus Pada Minat
Setelah membaca buku Keep Going On dan Steal Like An Artistkarya Austin Kleon, saya menemukan banyak kesamaan dengan ide di dalam buku tersebut. Saya tidak suka dikotak-kotakkan dalam satu bidang tertentu. Meskipun melakukan hal-hal yang terkesan kurang nyambung, pada dasarnya ada satu benang merah yang menyatukan semuanya. Benang merah itu pikiran saya. Sayalah pusatnya.
Hobi nonton drakor dan anime, mengantarkan saya suka menulis teori dan pendapat di Twitter dalam threadpanjang. Nyatanya, hal ini malah disukai oleh mereka yang menyukai bidang yang sama. Selain itu kesukaan saya dalam belajar bahasa Inggris dan Jepang, membuat saya paham dengan tulisan para seniman dalam dua bahasa tersebut. Thread yang saya tulis dalam bahasa Inggris juga mempertemukan saya dengan kawan dari berbagai negara.

Lihat, semua masih mengerucut pada dua bidang besar yang saya tekuni sejak kecil yaitu menulis dan bahasa asing. Tanpa sadar, saya menguasai seni fokus pada minat sampai menghasilkan sesuatu yang berarti, yang powerful, setidaknya untuk diri sendiri. Caranya seperti ini:
Untuk menemukan apa yang kita minati, sebenarnya sangat mudah. Temukan hal apa yang sering kita bicarakan dengan berapi-api. Hal itu juga membuat kita rela meluangkan waktu dan melupakan kesenangan lainnya.
Sejak kecil saya selau tertarik dengan kamus yang bahasanya tidak saya pahami. Saya juga sangat suka menonton acara Putri Indonesia dnegan kontestan yang bisa berbicara dalam beberapa bahasa. Setelah lancar membaca, saya tersihir dengan pesona kata-kata dalam cerita hingga ingin bisa menjadi penulis yang serupa.
Beruntungnya, orang tua mendukung. Jadi mereka mencarikan guru les privat bahasa Inggris setelah saya merengek sampai menangis untuk menekuni bahasanya di usia 8 tahun. Setelah merasa mampu berbahasa Inggris, saya pun ingin belajar bahasa Jepang karena kesukaan pada anime. Aktivitas menulis saya lakukan dengan membuat cerita di halaman-halaman belakang buku pelajaran.
2# Memberikan perhatian penuh tanpa ambisiSetelah kuliah bahasa Jepang dan mulai memiliki angan-angan untuk menjadi Japanese Interpreteratau translator, saya mulai mengeksplor bahasa lain yaitu Korea. Namun, sebelum memutuskan belajar Korea, saya sempat membeli buku bahasa Prancis. Minat itu muncul karena saya merasa bahasa Prancis itu seksi. Nyatanya, semangat belajar tidak bertahan lama.
Dalam belajar bahasa, saya hanya memberikan perhatian penuh. Tujuan belajar jelas ada, tetapi tidak diwarnai ambisi yang terlalu berlebihan. Contohnya, untuk menjadi Japanese Interpreter, saya sadar jika ikut kursus saja belum mencukupi. Maka saya putuskan untuk kuliah di jurusan Sastra Jepang dan belajar tekun dalam waktu yang tidak sebentar.
Target yang saya buat selalu tinggi, tetapi masih bisa saya ukur dengan tangan. Misalnya, ingin lulus N2, setelah gagal 3 kali, maka saya putuskan untuk serius belajar selama setahun. Ada hitung-hitungannya agar tidak menyiksa diri sendiri. Orang lain mungkin bisa belajar selama 6 bulan, tetapi saya masih suka hang out dan traveling, jadi gaya belajar penuh ketegangan tidak cocok buat saya.
Eksplorasi tanpa rasa bersalah
Saya adalah pembaca buku berbagai genre. Hampir semua jenis buku populer saya lahap mulai dari psikologi, bisnis, novel, pengembangan diri, biografi, komik Webtoon, cerpen, puisi, dan esai. Dalam novel pun yang saya baca mulai dari romance, fantasi, dan thriller.

1# Ikuti rasa ingin tahu
Ketika muncul ide menulis dari genre berbeda-beda, saya terima itu. Saya eksplorasi sampai mendapatkan satu titik, apakah hal ini perlu saya tekuni atau saya biarkan berlalu?
Saya ikut kelas menulis resensi, ternyata saya hanya suka menulis review di Instagram dan sesekali di blog. Saya suka membaca kumpulan cerpen, ternyata saya lebih suka menulis novel. Tidak ada yang saya sesali selama proses belajar.
Hingga saya tahu tentang dua hal yang harus berjalan beriringan. Melakukan sesuatu untuk menyambung hidup dan membuat jiwa agar tetap kaya, tidak boleh salah porsinya. Saya menghidupi diri sebagai staf penerjemah bahasa Jepang dan content writer karena di bagian inilah genius zone saya bergema kuat.
Menulis novel menjadi semacam aktualisasi diri. Iya, saya tetap promosi dan juga menulis dengan sungguh-sungguh. Review dari editor pun saya pelajari dengan senang hati. Akan tetapi, saya tidak stres memikirkan hasil penjualan. Kesukaan saya adalah menulis seasyik mungkin, sebagus mungkin, lalu menunjukkanya pada dunia dengan penuh cinta. Promosi itu bagian dari wujud cinta saya.

2# Tetap realistis
Cari sesuatu yang bisa memberi penghasilan dengan layak, sambil berkarya untuk membuat jiwa kita tetap bahagia. Mungkin pekerjaan utama itu belum sesuai passion, tetapi berkarya dengan perut lapar dan lilitan utang malah mudah membuat kita depresi. Itu bukanlah jenis kehidupan yang bisa dibanggakan.
Lalu beberapa tahun ini saya malah menemukan satu genius zone lagi. Saya suka berbagi dalam kelas-kelas kepenulisan. Kalau semuanya digabungkan menjadi satu, maka saya bisa disebut sebagai penulis. Itu saja sudah cukup, tanpa embel-embel penulis romance, penulis anak, bla bla bla.
Namun, saya kagum dengan mereka yang fokus pada satu bidang hingga menjadi profesional. Jika memang sukanya menulis thriller saja, ya silakan menulis itu saja. Dalam tulisan ini saya hanya ingin mengatakan bahwa, menjadi penulis satu genre, juga sama baiknya dengan penulis berbagai genre, atau yang punya profesi di luar menulis.
The Brand is Me
“Kalau ada yang mengenal saya sebagai content writer, saya sangat senang. Jika ada yang tahu kemampuan saya sebagai Japanese Interpreter, saya sangat gembira. Bila ada yang mengenal saya dari novel yang mereka baca, tentu membuat hati hangat. Intinya silakan membuat interpretasi apapun sesuai karya yang kalian ketahui.”

Baik podcast, blog, buku antologi, buku solo, dan kelas menulis itu semua wujud dari diri saya. Pecahan-pecahan ide yang tidak bisa dijadikan tolok ukur siapa diri saya. If you want to know me, we should have a deep talk for hours and years.
Saya adalah seorang wordpreneur, penjual kata-kata dan bahasa. Menghibur lewat abjad yang kalian dengar atau kalian baca. The brand is me. And you call me, Reffi.
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, rightMarch 5, 2021
5 Drakor Fantasi Terbaik di Viu

Semua akan nonton drama Korea pada waktunya. Kira-kira kalimat inilah yang sering berseliweran media sosial. Sejak pandemi Covid-19 menghantam Indonesia tahun lalu, praktis aktivitas di luar rumah pun makin dibatasi. Streaming drama Korea menjadi hobi baru yang menyenangkan.
Drama Korea atau yang panggilan kerennya drakor, memiliki jenis genre cerita yang sangat luas. Mulai dari romance, keluarga, olahraga, politik, thriller, sampai fantasi memikat penggemar dari segala usia. Salah satu aplikasi terbaik untuk streaming drakor adalah Viu.
(Baca Juga: 5 Drama Korea Thriller Kriminal Keren di Viu)
Genre fantasi adalah jenis cerita yang membutuhkan imajinasi tinggi. Drakor fantasi memberikan cerita yang tidak biasa seperti tema lintas waktu, makhluk mitos, hingga teknologi. Selain kepiawaian akting dan chemistry para pemerannya, sinematografi dan teknologi CGI di drakor fantasi setara dengan film berkelas di Hollywood, makanya produksi dramanya bisa menghabiskan budgetfantastis.
Drakor Fantasi Terbaik yang Tayang di Viu
Inilah 5 drakor fantasi terbaik di Viu yang memiliki basis penggemar militan. Apakah sudah kamu tonton semua?
1# Goblin
Goblin tayang di penghujung tahun 2016 hingga periode awal 2017. Berkisah tentang makhluk mitos yang disebut dokkebi atau goblin bernama Kim Shin (Gong Yoo) yang ingin mencari pengantin untuk melepas kutukan keabadiannya. Drakor ini memantik sukses besar hingga melambungkan nama seluruh pemainnya.

Ji Eun Tak (Kim Go Eun) mampu mengaduk emosi penonton dengan tingkah ceria dan juga air matanya. Kita juga akan dibuat gemas sekaligus sedih dengan kisah cinta malaikat maut yang diperankan oleh Lee Dong Wook dan Sunny (Yoo In Na).
Drakor ini menyinggung masalah tentang kematian dan juga filosofi kehidupan. Tak hanya kisah romancedan plotnya yang penuh twist, kita pun dibuat terpingkal dengan persahabatan goblin dan malaikat maut yang seharusnya saling bermusuhan. Kim Eun Sook sebagai penulis naskah dan Gong Yoo mendapat penghargaan di Baeksang Arts Award.
2# Hotel Del Luna
Drakor ini besutan Hong Sisters yang terkenal dengan tangan dinginnya di genre fantasi. Ceritanya tentang hotel yang menerima tamu arwah untuk singgah sebelum menuju akhirat. Di sini kita akan melihat akting nyentrik IU sebagai Jang Man Wol. Jang Man Wol adalah bos Hotel Del Luna yang berusia ratusan tahun. Gu Chan Sung (Yeo Jin Goo) adalah manajer hotel yang direkrut Man Wol untuk mengelola hotel.

Tiap episode kita akan bertemu dengan hantu dan arwah yang punya cerita masing-masing. Plot flashback Jang Man Wol saat masih menjadi manusia biasa juga membuat drakor ini semakin menarik. Penonton pun dibuat penasaran dengan latar belakang Jang Man Wol masih bertahan di dunia manusia. Kita dibuat terharu dengan kisah tokoh utama serta persahabatan staf Hotel Del Luna yang semuanya bukan manusia.
3# My Love From The Star
Fans berat drakor yang suka genre fantasi mungkin familier dengan kata ini, “Sowryy.” Kata ‘sorry’ diucapkan dengan nada bergaya dan juga gaya kocak oleh Cheon Song Yi (Jun Ji Hyun). My Love From The Star mengusung cerita cinta antara manusia dan alien. Aliennya tentu saja tampan yaitu Do Min Joon (Kim Soo Hyun).

Drakor yang boomingdi tahun 2014 ini membuat baper, penasaran, sekaligus terbahak-bahak hampir di tiap episode. Jun Ji Hyun memang disebut sebagai ratunya genre romantic comedy. Karakter Cheon Song Yi membuat penonton gemas sampai malu karena tingkahnya yang kadang tidak masuk akal. (Baca Juga: 5 Komik Manhwa Romantis di Webtoon)
4# My Girlfriend is Gumiho
Sebelum membuat Hotel Del Luna, Hong Sisters telah dikenal dengan karyanya yang juga meledak yakni My Girlfriend is Gumiho. Memasangkan Lee Sung Gi sebagai Cha Dae Wong dan Shin Min Ah yang berperan menjadi siluman rubah berekor sembilan atau gumiho. Cerita mereka manis dan menggemaskan.

Cinta beda dunia ini juga dipenuhi tantangan. Meskipun termasuk drakor lama, kita tidak akan bosan untuk rewatch lagi dan merasakan baper.
5# Tale of the Nine Tailed
Makhluk mitos seringkali menjadi topik utama genre fantasi yang diangkat dalam drakor. Dan drama yang tayang tahun lalu ini juga mengisahkan tentang gumiho. Jika sebelumnya Lee Dong Wook berperan sebagai malaikat maut di Goblin, di drakor ini ia menjadi Lee Yeon, gumihodari Gunung Baekdu.

Lee Yeon rela meninggalkan posisinya sebagai roh penjaga gunung yang disegani demi mencari reinkarnasi Ah Eum (Jo Bo Ah), gadis manusia yang ia cintai. Dalam sebuah insiden, Ah Eum tewas mengenaskan di depan Lee Yeon. Pencarian ini juga tidak mudah karena siluman lain mengincar nyawa reinkarnasi Ah Eum di zaman modern. Kim Bum melakukan comeback sebagai Lee Rang, adik Lee Yeon yang setengah manusia dan setengah siluman.
Berlangganan Viu di Google Play
Saat ini untuk langganan aplikasi di Google Play sangat mudah. Kalian bisa berlangganan dengan Gopay. Sedang bertaburan bonus di Promo Google Play yang sangat sayang jika dilewatkan. Berikut ini cara berlangganan Viu dengan Gopay.






Bagaimana? Sudah tahu drakor fantasi apa yang ingin kalian tonton? 5 drakor fantasi terbaik di Viu ini bisa ditonton tanpa iklan dan siap membuatmu semangat selama di rumah saja.
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, rightMarch 1, 2021
5 Komik Manhwa Paling Romantis di Webtoon

Komik selama ini menjadi jenis bacaan yang tidak kehilangan penggemar. Apalagi dengan kecanggihan teknologi, kini kita bisa membaca komik berwarna praktis cukup di gawai saja. Aplikasi favorit saya untuk membaca komik adalah LINE Webtoon.
Genre yang paling saya gemari di Webtoon adalah romance dan thriller. Cerita-cerita romance di Webtoon tidak hanya mengungkapkan cerita cinta-cintaan saja, tetapi juga berkisah tentang profesi tertentu sampai sisi psikologis manusia yang terwakili oleh tokohnya.
Mulai dari cerita cinta di sekolah, kisah cinta segitiga di sebuah perusahaan, sampai cerita romance yang dibalut fantasi atau thriller, tersaji apik di Webtoon. Kebanyakan cerita komiknya berasal dari Korea Selatan sehingga disebut manhwa. Sudah banyak drakor menarik yang diangkat dari komik Webtoon populer.
Dan inilah 7 komik manhwa paling romantis di Webtoon yang membuat saya ketagihan untuk membaca sampai ikut beli koin Webtoon.
Yumi’s Cells adalah perpaduan cerita komedi dan juga romance. Selain menceritakan tentang sosok Yumi yang mencari jati diri dan juga cinta sejatinya, kita akan dihibur dengan tingkah laku lucu sel-sel otak dan tubuh Yumi yang digambarkan tersendiri.

Sel-sel tubuh tersebut memiliki panel cerita sendiri. Apapun yang terjadi pada perubahan emosi, pikiran, dan sikap Yumi, dipengaruhi dari sel-sel lucu nan imut tersebut. Sebut saja sel cinta, sel lapar yang bentuknya paling besar sehingga Yumi punya nafsu makan besar dan malas diet, sel menulis, sampai sel nakal.
Tak jarang sel-sel tubuh dan pikiran Yumi saling bertengkar untuk memberikan respons terbaik. Lewat cerita ini, kita akan melihat perkembangan Yumi yang ingin menjadi seorang penulis profesional. Kisah cintanya pun menarik. Yumi harus mengalami kegagalan beberapa kali sampai ia tahu cara mencintai diri sendiri. Sel-sel tubuhnya tentu mengalami konflik yang mengocok perut. Komik ini akan ditayangkan sebagai drakor dan dibintangi Kim Go Eun, lo!
Sesuai judulnya, komik Webtoon ini berfokus pada dunia pergaulan cewek SMA. Walaupun berlabel cerita romantis, Girl’s World memiliki komposisi cerita cinta lebih besar di season keduanya. Di season pertama, kita akan dibuat terpingkal-pingkal sampai menangis terharu dengan cerita persahabatan empat gadis berbeda watak.

Oh Nari adalah seorang gadis pintar dan baik hati yang punya krisis percaya diri karena pernah memiliki tubuh gemuk. Setelah diet mati-matian, Oh Nari kini mempunyai tubuh langsing. Semangatnya runtuh ketika tahu teman lamanya Yoona, juga masuk di SMA yang sama. Terlebih lagi ada dua orang baru lain yaitu Seo Mirae dan Sunji yang datang mendekat.
Kita akan merasakan cerita di dalam komik ini sangat relate dengan pengalaman cewek di masa remaja. Konflik persahabatannya cukup kompleks. Ada cerita soal perundungan, pengucilan, saingan antar perempuan, sampai intrik antara sahabat dekat. Kesalahpahaman di dalam persahabatan juga disinggung secara apik di dalam komik Webtoon ini.
3# I am Gangnam Beauty
Cerita ini punya basis fans sangat besar di aplikasi Line Webtoon. Berkisah tentang Kang Mirae yang melakukan operasi plastik besar-besaran untuk mempermak wajah. Semasa kuliah, Mirae sering ditolak dan dicaci karena wajahnya yang dianggap buruk rupa.

Saya suka dengan komik ini karena mengulas topik paling penting bagi perempuan, yaitu mengenai rasa rendah diri pada penampilan. Plot romantis antara Kang Mirae dan kawan sekampusnya juga sangat manis. Pelajaran penting tentang menghargai penampilan orang lain serta belajar untuk semakin mencintai diri, juga tersirat di dalam alurnya. Manhwa ini juga telah diadaptasi menjadi drakor populer yang dibintangi oleh Cha Eun Woo.
4# Cheese In The Trap
Cheese In The Trap mengangkat kehidupan mahasiswi bernama Hong Seol yang berjuang keras untuk mempertahankan prestasi akademik dengan biayanya. Cerita yang diangkat bertemakan young adult di bangku perkuliahan.

Komik Webtoon ini menjadi cerita yang saya baca pertama kali ketika mengunduh aplikasinya. Kita bisa ikut merasakan perjuangan Hong Seol yang berusaha menyeimbangkan kehidupan kuliah-kerja paruh waktu-percintaan yang mendadak membuat hidupnya semakin lelah. Tokoh utamanya pun memiliki karakter yang membuat kita paham kompleksnya psikologis manusia. Jumlah penggemar ceritanya juga sangat besar.
Drakor adaptasinya dibintangi Kim Go Eun dan Park Hae Jin yang mendapat respons cukup bagus saat penayangan. Bahkan Kim Go Eun meraih prestasi sebagai Best New Actress di ajang Baeksang Arts Award tahun 2016.
Ada yang suka kisah cinta dengan plot dari benci jadi cinta? Manhwa ini cocok buat kalian yang menyukai alur menggemaskan antara dua tokoh utama yang bersumpah tidak akan saling menyukai, tetapi pada akhirnya saling jatuh cinta. Bercerita tentang Junhee yang memiliki impian untuk menjadi bartender sukses dan menikah kontrak dengan Lee Jun, seorang pebisnis tampan serta sukses pilihan kakeknya.

Walaupun jenis plot cerita ini sering muncul di komik ataupun drama, tetap saja kita dibuat hanyut dengan interaksi tokoh utama.
Mudahnya Membeli Koin Lewat Gopay
Selama ini kita tahu jika bisa langganan aplikasi di Google Play. Google Play juga bisa disambungkan dengan Gopay. Beli koin Webtoon pun dapat dilakukan dengan praktis. Sejak Februari lalu, pengguna juga dimanjakan dengan Promo Gopay di Google Play yang bertabur bonus.
Ketika akan membeli, pilih bagian beli Coin lalu ikuti sesuai petunjuk berikut ini.
1. Beli koin di Coin Shop, pilih sesuai yang kalian inginkan. Gunakan Promo Google Play yang bertabur bonus.


3. Akan dikirimkan juga bukti pembayaran ke email.

Bagi kalian yang suka dengan komik, di aplikasi LINE Webtoon ini juga tak hanya menyediakan manhwa. Ada juga komik buatan komikus Indonesia yang populer dan tak kalah bagus. Dengan pilihan beberaap bahasa, kita bisa membaca komik original negara lain. Yuk unduh sekarang juga!
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, rightFebruary 7, 2021
4 Cara Cerdas Mengatur dan Meningkatkan Finansial Buat Millenial

Pernah mendengar jika millenial tidak akan bisa memiliki rumah atau properti semudah generasi ayah dan ibu kita? Millenial identik dengan pribadi yang menyukai teknologi, sistem kerja efisien, dan suka mencoba hal baru. Akibatnya, tidak jarang jika kaum dewasa muda yang baru memasuki usia kerja setelah lulus kuliah, lebih banyak yang mudah berpindah pekerjaan demi mencari yang paling sreg buat hati.
Tentu kamu tidak ingin kondisi finansialmu bocor halus terus, dong? Penting sekali bagi siapapun untuk mulai belajar menata kondisi finansial karena kondisi masa depan yang terkadang tidak bisa diprediksi. Siapa yang tahu jika di awal tahun 2020 lalu akan ada pandemi Covid-19 yang menghantam seluruh dunia. Tidak pandai dalam mengatur kondisi finansial bisa menjadi jebakan Batman di masa depan.Selain itu, millennial juga perlu paham caranya menambah pemasukan di era digital.
Permasalahan finansial yang dialami millenial di berbagai negara tidak jauh-jauh dari kurang cakapnya mengatur kondisi keuangan pribadi. Apakah di antaranya juga kamu alami?

Sulit Memiliki Rumah
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di tahun 2019, ada sekitar 81 juta generasi millenial yang belum memiliki rumah. Kecendeungan millenial untuk menggunakan uangnya dalam membeli pengalaman seperti travelingdan gaya hidup, membuat alokasi dana untuk membeli rumah pun tidak terlalu dipentingkan. Terlebih lagi bagi millenial yang memilih gaya hidup sebagai digital nomad.
Penggunaan Kartu Kredit BerlebihanGaya hidup yang bisa dibanggakan di media sosial juga turut menyumbang porsi pengeluaran bagi millenial. Kemudahan memiliki dan menggunakan kartu kredit terkadang tidak disertai kontrol yang baik. Saat ini kartu kredit dapat dipakai untuk membeli tiket pesawat, makan di restoran atau kafe yang instagramable, sampai belanja online. Besar pasak daripada tiang, membuat utang kartukredit menumpuk dan membuat millenial sulit menabung.
Tidak Memilik Investasi, Dana Darurat, dan PensiunBisa dibayangkan karena pengeluaan yang terlalu besar, maka kesempatan untuk berinvestasi, menyimpan dana darurat, dan mempersiapkan dana pensiun pun jadi terhambat. Kita tidak bisa memprediksi masa depan. Ketika ada barang yang rusak, keluarga yang sakit, atau PHK dari kantor misalnya, maka hidup akan terasa sulit. Jika hal ini terus dibiarkan, bisa saja jebakan utang untuk menutup kebutuhan akan turut membesar.
Cara Cerdas Mengatur Keuangan Buat Millenial
Setelah mengetahui apa saja pemasalahan keuangan yang sering dihadapi millenial, maka cobalah untuk tidak panik dan tarik napas dalam-dalam. Semua persoalan tersebut bisa dicegah jika kita memiliki perencanaan finansial yang baik. Berikut ini beberapa tips cerdas agar kondisi keuangan kita tetap terjaga dengan baik.

#1 Mencatat Pengeluaran
Mencatat pengeluaran adalah hal paling mendasar yang bisa kita lakukan untuk mulai mengatur pengeluaran. Unduh aplikasi pencatat keuangan dan masukkan biaya apa saja yang kita keluarkan sedetail mungkin. Kumpulkan karcis parkir dan nota belanjaan untuk menelusuri jejak pengeluaran kita.
Setelah tercatat rapi, analisis lagi di pos pengeluaran mana yang paling boros. Buat target pengurangan budget sedikit demi sedikit. Jangan langsung mengurangi nominal terlalu drastis. Lalu buat target tabungan yang ingin dicapai tiap bulan. Catat pemasukan tambahan jika mendapat penghasilan di luar gaji bulanan dari kantor.
#2 Melunasi Utang
Kalau masih memiliki utang baik itu berupa utang KPR atau kartu kredit, prioritaskan untuk mengalokasikan gaji untuk membayarnya. Sisihkan sedikit uang untuk tabungan tetapi prioritaskan untuk membayar utang. Tidak perlu dulu berambisi memiliki uang tabungan besar tetapi utang malah terabaikan.
Mulai minimalisir penggunaan kartu kredit. Jika pengeluaran terbesar ada pada kartu kredit, catat pengeluaran apa saja yang sering menggunakan kartu kredit. Sambil membayar sisa cicilan, mulai pangkas aktivitas tidak penting semacam nongkrong dua hari sekali menjadi lima hari sekali. Kalau sebelumnya suka minum kopi di kafe, sekarang alokasikan dana untuk membuat kopi sendiri di rumah atau kos. Utang hanya akan menggerogoti tujuan finansial kita jika tidak dikendalikan.
#3 Persiapkan Dana Darurat
Mana yang harus dipilih lebih dulu, menyusun dana darurat atau investasi? Jawabannya tentu saja mulai sisihkan dana darurat. Jadi utamakan untuk mendata apa saja rencana pengeluaran bulanan kita seperti listrik, air, cicilan, uang makan, dan transportasi mingguan. Setelah rencana pengeluaran bulanan terdata, sisihkan uang untuk dana darurat.
Dana darurat memiliki manfaat sebagai dana cadangan dan juga pengeluaran tidak terduga. Umumnya, total dana darurat sebaiknya sebesar 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan. Jangan langsung minder dengan totalnya ya. Maka menganalisis pengeluaran yang penting tiap bulan itu sangat penting. Menabung sebulan 200 ribu untuk dana darurat pun tidak masalah.
Manfaat mempunyai dana darurat akan sangat terasa jika ada perubahan mendadak yang tidak bisa diduga dalam hidup. Kehilangan pekerjaan adalah salah satu contohnya. Dana darurat juga berguna ketika kita butuh uang untuk perbaikan kendaraan, membantu biaya keluarga yang sakit, reparasi laptop, dan pengeluaran tidak terduga lainnya. Simpan dana darurat di rekening terpisah yang likuid seperti reksadana pasar uang atau tabungan beda bank.
#4 Mulai Berinvestasi
Setelah mulai terbiasa dengan pengaturan finansial yang diterapkan selama beberapa bulan dan ada kelebihan dana, mulai rencanakan untuk berinvestasi. Ingat, kita tidak perlu memaksakan diri untuk berinvestasi jika keuangan pribadi masih belum sehat. Tentukan tujuan keuangan sebelum memilih investasi, misalnya jika ingin mengumpulkan DP rumah.
Kemudian pilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko. Sebagai investor pemula, baca semua propektus dan ketentuan investasi secara cermat. Saat ini sudah banyak aplikasi yang membantu kita berinvestasi dari nominal yang sangat terjangkau. Cek juga izin aplikasi investasi tersebut di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jangan terpikat dengan hasil yang besar dalam waktu singkat. Berinvestasi butuh ketekunan dan ketelitian.
Menambah Penghasilan di Era Digital
Setelah mengetahui cara mengatur keuangan, kini saatnya kita belajar bagaimana meningkatkan penghasilan di era digital. Pekerjaan ini bisa juga dilakukan meski kita bekerja penuh waktu.

Apakah kamu memiliki kemampuan di bidang fotografi, menulis, membuat prakarya, dan skill menarik lainnya. Kalau kamu percaya diri, bukalah kelas daring. Setelah pandemic melanda, kelas daring mulai bermunculan dan menjadi incaran banyak orang dari berbagai bidang. Kelas daring bisa dilaksanakan di Zoom, Google Meet, WhatsApp sampai Telegram, lho!
#2 Jual barang second di marketplace
Punya barang koleksi yang sudah menumpuk terlalu banyak? Pasti membuat ruanganmu sesak dan tidak leluasa, ‘kan? Nah cobalah untuk memilah tumpukan barang lama dan cek kondisi. Foto barang tersebut untuk kemudian dijual di marketplace. Berjualan baju atau buku second juga lumayan mendatangkan keuntungan karena banyak orang yang suka thrift shopping alias berburu barang bekas dengan kualitas bagus. Berikutnya kamu bisa menawarkan untuk menjual barang bekas milik teman dengan margin profit tertentu.
#3 Menjadi reselleratau dropshipper
Alternatif lain jika ingin memulai bisnis dengan modal sedikit adalah mencoba menjadi reseller atau dropshipper. Tentunya barang yang akan kamu jual harus kamu ketahui dulu kualitasnya. Menjadi dropshipper malah tidak memerlukan tempat untuk menyetok barang. Jika dilakukan dengan baik dan tekun, bisa saja suatu hari kamu bisa menjadi agen distributor yang lebih besar. Cukup bermodalkan smartphone dan internet, kamu bisa mulai mempromosikan katalog produk distributor.
Bergabunglah di website freelancer yang ada di dalam negeri maupun mancanegara. Di dalam website tersebut, ada beragam proyek yang bisa kita kerjakan sesuai minat dan skill. Proyek yang ditawarkan mulai dari programming, menulis, input data, menerjemahkan, dan sebagainya. Fee yang didapat juga mulaai dari rupiah hingga dollar. Asyik, ‘kan?
Inilah 4 tips cerdas mengatur dan meningkatkan kondisi finansial untuk millenial yang bisa kalian coba. Jalankan dengan hati gembira dan capai tujuan keuangan yang kita inginkan.
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
February 4, 2021
Cerpen: Sesal

“Ibu enggak merestui kita setelah hitung-hitungan weton kemarin. Maaf ya, Sita.” Novan, kekasihku selama setahun ini memberikan kejutan yang membuatku tercengang. Hah? Dari segala alasan untuk putus, kali ini soal weton? Memang dia adalah putra sulung keluarga terpandang yang masih punya darah bangsawan, tetapi di zaman semodern ini masih juga ada yang putus karena weton?
“Kamu yakin soal itu? Aku udah sering ketemu sama ayah sama ibu kamu, mereka kelihatannya baik-baik aja. Tapi enggak tahu lagi gimana perasaan mereka. Kamu yakin ini bukan alasan yang dibuat-dibuat?” Aku berharap ada alasan yang lebih masuk akal dari sekadar weton.
Novan mengeluarkan selembar kertas dari saku kemejanya. Kertas itu dlipat kecil. Setelah kubuka, ada berbagai hitungan dan tanda panah yang tidak pernah kuterima selama di sekolah. Bahkan rumus Matematika bisa jadi lebih mudah dari hitungan yang sedang kubaca.
“Ayah dan Ibu ngiranya kita pacaran biasa aja, belum mikir ke jenjang serius. Makanya pas minggu lalu kubilang kalau mau melamar kamu, mereka langsung pergi ke sesepuh keluarga kami. Ulang tahunmu sama ulang tahunku dihitung, ketemunya jelek. Kalau kita nekad nikah, rejekinya bisa seret dan anak kita akan sakit-sakitan sampai ada yang meninggal.”
“Van, kamu percaya itu?” potongku tidak sabar.
“Dulu aku enggak percaya tapi tanteku yang nekad menikah walau ada pantangan weton dan udah diruwat sekalipun, akhirnya meninggal setelah melahirkan anak pertamanya. Dari hasil hitungan weton dengan suaminya, salah satu bakal ada yang meninggal.”
Aku bisa membaca arti mata Novan hari ini. Ia takut dan khawatir. Novan lebih takut pada ramalan weton daripada kehilangan diriku.
“Kamu tahu kan kalau percaya hal beginian sama dengan musyrik. Tantemu meninggal ya karena komplikasi melahirkan, bukan karena weton. Kalau kamu maunya begitu, mending kita pisah aja,” kataku pasrah.
“Maaf, Sita. Aku sayang kamu...”
“Sayang? Kalau kamu sayang sama aku, kamu akan mencari jalan keluar buat kita bisa bersama, bukannya percaya weton!” Aku berdiri lalu mengangsurkan lembaran uang. “Makanan yang kupesan hari ini, kubayar. Resmi hari ini kita enggak ada hubungan apa-apa lagi. Makasih buat setahun ini ya.”
Kubiarkan Novan memanggil namaku berkali-kali. Aku keluar dari restoran yakiniku dengan perut kenyang namun hati terbelah. Kugosok mata berkali-kali. Aneh, aku tidak menangis. Setelah menemukan taksi di depan restoran, aku langsung minta diantar ke rumah. Tubuhku lelah sampai aku mendesah beberapa kali.
“Mbaknya lagi ada masalah ya? Dari desahannya kelihatan kaya lagi sumpek gitu,” ujar si sopir taksi.
Aku sedikit terusik. Orang ini kenapa sok tahu? Tapi benar juga sih, beban pikiranku rasanya menumpuk. Tiga hari lagi ulang tahunku yang ke-28 dan sekarang aku resmi menjadi jomlo untuk kesekian kali.
“Baru putus sama pacar, Pak. Padahal kami udah ngebicarain soal pernikahan. Kenapa susah sekali ya nyari jodoh? Enggak kaya orang-orang yang bisa gampang banget ketemu pasangan hidupnya.” Oke aku memang butuh tempat curhat. Peduli amat kalau si bapak sopir taksi ini geli mendengarkan curhatanku. Curhat ke orang yang tidak dikenal, lebih baik daripada curhat sama orang yang berpotensi jadi ember bocor.
“Sudah berapa kali pacaran kok kelihatannya seperti capek sekali kalau dengar ceritanya, Mbak?”
“Ini putus yang kelima dalam tiga tahun ini, Pak. Yang terakhir ini paling lama, sampai setahun pacaran. Yang lain biasanya hanya enam sampai tujuh bulan. Putusnya juga ada aja, padahal nggak ada mantan saya yang selingkuh.”
“Ooh begitu.” Pak Sopir menghentikan taksinya di depan lampu merah. Masih ada beberapa menit sampai rumahku. “Bisa jadi ada orang yang pernah Mbak sakiti dan Mbak belum minta maaf? Makanya di hubungan selanjutnya jadi enggak lancar. Saya bisa bilang begini karena teringat apa kata ibu saya dulu. Sebelum dapat istri yang sekarang, saya juga sering ditolak perempuan. Ternyata karena saya pernah menghina wajah anak gadis yang naksir saya saat SMA. Saya pikir itu hal biasa, ternyata kalimat yang diucapkan saat sakit hati itu bisa dikabulkan Tuhan lho. Makanya saya mencari perempuan itu buat minta maaf dan sebulan kemudian saya bertemu gadis cantik lain yang sekarang jadi istri.”
Siapa yang pernah kusakiti? Bukannya aku yang selalu diputusin? Taksi melintas di sebuah mal. Sudah lama aku tidak berkunjung ke mal yang mempunyai restoran puncak gedung terkenal itu. Seketika aku teringat sesuatu. Itu di hari ulang tahunku tiga tahun lalu.
“Sepertinya ada, Pak. Mungkin orang ini sakit hati banget sama saya waktu itu,” ujarku diliputi rasa sesal.
“Mbak temuin orangnya, minta maaf. Walau enggak diterima, yang penting Mbak mau mengaku salah.”
Aku berterima kasih pada Bapak Sopir bijaksana itu. Sesampainya di rumah, kubuka akun Instagram lama. Tiga tahun lalu aku sengaja berganti akun untuk memulai lembaran baru. Dia juga tidak mencari akunku yang lain. Kami berada di satu kota, tetapi tidak pernah lagi kami bertemu walau tidak sengaja.
“Ceweknya cakep banget emang. Kayanya model nih,” gumamku ketika menelusuri akun Instagram Ervan, mantan kekasihku tiga tahun lalu. Terakhir kali fotonya diposting seminggu lalu. Jantungku berdebar. Kira-kira dia mau nerima maafku, tidak ya? Bisa dibilang aku sangat egois waktu itu.
Hi, Ervan. Gimana kabar? Mungkin aneh kalau aku mendadak ngirim DM kaya gini. I want to say sorry, so much. Beberapa tahun ini aku tahu kamu bisa hidup dengan happy, sorry juga aku memblok kamu lalu ngilang. Aku pakai akun baru. Tapi ternyata, rasa bersalah bikin aku enggak tenang. Aku punya utang maaf dan utang penjelasan sama kamu. Kalau kamu bersedia buat maafin, can we meet in Canola Cafe tiga hari lagi? Kutunggu jam 4 sore. Kalau kamu enggak datang, itu hakmu juga sih, yang pasti aku akan nunggu sampai beberapa jam. I hope you come and listening to my explanation. Thanks.
Kalau di kisah cintaku setelah Ervan, aku selalu menjadi pihak yang ditinggalkan. Ternyata aku pernah jadi orang brengsek juga. Aku tidak berpikir soal rasa bersalah sampai bertemu Bapak Sopir Taksi. Bisa jadi Ervan mengutuk dalam hati ketika kutinggalkan begitu saja. Ya, aku begitu karena aku terlalu cinta sama dia. Sangat cinta sampai aku rela mati demi Ervan.
“Jangan pernah terlalu cinta sama laki-laki. Lihat Ibu sekarang. Sementara ayahmu bahagia sama keluarga selingkuhannya, kita berdua harus kerja keras hanya buat makan.” Itulah kalimat Ibu setelah kami keluar dari rumah lalu hidup mengontrak. Sekarang Ibu memiliki rumah sendiri dengan bisnis katering dan kuenya yang melaju pesat. Aku sengaja mengontrak untuk belajar hidup mandiri.
Bertemu Ervan, membuatku lupa diri. Mungkin ini sebabnya, di perpisahan-perpisahanku setelah Ervan, aku tidak terlalu bersedih. Iya, aku yang memutuskan pergi, tapi ini buat melindungi perasaanku supaya jangan sampai seperti Ibu.
Tiga hari serasa sangat lambat. Dan pada hari ulang tahunku, aku bersiap untuk menemui Ervan. Rasanya kejam sekali, tetapi ini lebih baik daripada aku tidak mendapat maaf dan tidak bisa menikah selamanya hanya karena rasa sakit hati Ervan. DM dariku sudah dibaca walau tidak ada balasan. Ya sudahlah, yang penting aku usaha dulu.
***
Dinding kaca Canola Cafe memantulkan penampilanku yang baru selesai mendapat sentuhan hairstylist. Dress krem selutut kupadukan flat shoes warna soft pink. Ini memang bukan kencan, tetapi aku yakin jika untuk meminta maaf sekalipun, aku harus memberikan penampilan terbaik. Demi kesuksesan hasil.
Aku menyantap salad dan jus jeruk yang terhidang. Sejak siang, perutku tidak kemasukan makanan. Lagu yang diputar di kafe mungkin telah berganti belasan kali sampai saladku habis dan jus jerukku tinggal seperempat gelas. Sepertinya Ervan memutuskan tidak akan akan datang. Akhirnya aku memesan dimsum. Satu jam menunggu memang menyebalkan apalagi kalau sampai dua jam. Lagipula ini demi diriku sendiri jadi aku harus bersabar.
“Permisi, apa benar kamu Sita Angelia?” Seorang gadis anggun mendekati mejaku. Wajahnya nampak tidak asing.
“Ya, itu nama saya. Kamu siapa ya?”
“Aku Mayra.” Gadis itu duduk di hadapanku. “Kamu pasti udah lihat di akunnya Ervan, kan? Ada aku di situ.”
What? Jadi yang membaca pesan DM-ku itu pacarnya Ervan? Pantes enggak ada balasan.
“Sorry, kamu jangan mikir yang bukan-bukan ya, Mayra. Aku cuman mau minta maaf. Aku enggak ada niatan buat gangguin hubungan kalian. Aku ke sini sebagai teman yang pernah punya salah.”
Mata Mayra menyipit menatapku. Dilihat dari dekat seperti ini, terlihat sekali kalau dia lebih cantik daripada fotonya. Make uptipis, mungkin tidak setebal pulasanku, tetapi kulitnya terlihat tanpa cela. Cantik sekali mirip Ariana Grande.
“Kenapa baru sekarang?” tanya Mayra.
“Ma...maksudnya?” Aku tidak paham.
“Kenapa baru sekarang kamu mau minta maaf? Apa karena enggak ada cowok lain yang cintanya sekuat Ervan? Kenapa enggak minta maaf dari awal kamu ninggalin dia?”
Karena aku ingin menikah, aku mau nyoba saran dari Bapak Sopir Taksi itu.
“Kenapa diem aja? Aku enggak mempermasalahkan kalau kamu mau ketemu Ervan. Itu sudah seharusnya. Tapi yang kulihat kamu mempersiapkan situasi agar Ervan mau menerima permintaan maafmu. Dandan cantik, kafe tempat kalian sering mampir, ketemu di hari ulang tahunmu. Kalau mau minta maaf, seharusnya semuanya buat Ervan, kan? Bukan buat egomu.”
“Kenapa kamu tahu soal hari ini dan kafenya? Ervan yang cerita? Oke kalau dia enggak mau datang, aku terima. Tapi kamu juga enggak berhak buat menyindirku seperti ini,” ujarku geram. Aku tersinggung karena komentar Mayra ada benarnya. Am I too selfish?
“Soal hari ini, aku tahu karena aku tahu password akunnya Ervan juga. Kalau soal lainnya, jelas dia cerita langsung. Ervan mau ketemu kamu tapi tempatnya beda. Bayar dulu makananmu, kuantar ke sana. Dia yang minta.” Mayra berdiri meninggalkanku. Cepat-cepat kuberikan dua lembar uang tanpa meminta kembalian pada waitress. Mungkin Ervan cerita soal kami dan Mayra ingin ikut mendengarkan.
“Kita naik mobilku,” kata Mayra.
Di dalam mobil, Mayra tidak lagi mengajakku bicara. Ia fokus mengendarai mobil. Ya Tuhan, kenapa untuk minta maaf saja bisa sesusah ini? Aku tahu kalau aku salah. Ternyata begini rasanya menjadi orang yang bersalah dan menghamba maaf. Kami sampai di sebuah lokasi. Mayra memimpin di depanku dengan langkah cepat. Kakiku gemetar ketika turun dari mobilnya. Aku tidak siap.
“Hai, Van. Benar katamu. Akhirnya dia mau minta maaf.” Mayra mengelus sebuah nisan yang terlihat masih baru. Tertulis nama ‘Ervan Handoko’ di nisan putih itu. Tubuhku menegang semenjak tahu mobil memasuki area pemakaman.
“Kapan? Maaf aku baru tahu. Maafin aku Ervan!” Suaraku mencicit menahan gelegak tangis yang hampir pecah. “Harusnya aku datang lebih awal, minta maaf lebih awal.”
“Seminggu yang lalu Ervan bilang kalau kami mungkin enggak akan bisa menikah. Dia masih menunggu maaf darimu. Dan kalau kamu datang minta maaf, maka dia pasti otomatis mau kembali. Aku tahu sejak awal kami pacaran kalau Ervan enggak pernah berpaling dari mantannya, yaitu kamu. Dia sering berkencan tapi enggak ada yang dijadikan kekasih. Aku bisa jadi pacarnya karena aku yang setengah memaksa. Seminggu yang lalu dia yakin kalau sebentar lagi kamu akan datang minta maaf saat ulang tahun dan di tempat kencan terakhir kalian. Ternyata ramalannya benar, sayangnya kecelakaan jalan tol membuatnya pergi lebih dulu.”
Suara Mayra berdengung di telingaku. Ervan tahu kalau aku akan minta maaf? Dia ingin kembali padaku? Pandanganku mulai berkunang-kunang. Sejak awal akulah penjahatnya. Yang tersisa sekarang hanya gelap.

January 26, 2021
9 Buku Terbaik 2020 Versi Kata Reffi

Buku adalah kawan paling membahagiakan di kala waktu senggang. Saya tak bisa lepas dari buku. Di akun Instagram, saya berusaha untuk mereview satu buku tiap minggu dengan mengikuti komunitas Gerakan One Week One Book. Yang mulanya hanya untuk menantang diri sendiri, kini menjadi habit yang sangat menyenangkan. Sebelumnya saya hanya membuat review singkat di Goodreads saja dan inilah 9 buku terbaik di tahun 2020 versi blog Kata Reffi.
Oiya, buku-buku yang saya rekomendasikan ini tidak diurutkan dari yang rating paling bawah hingga paling tinggi. Untuk target baca di tahun 2020 hanya saya pasang 50 buku saja. Hasilnya saya bisa membaca 70 buku (baik ebook dan cetak serta webtoon), tetapi hanya ada 65 judul saja yang ada di Goodreads.
How To Get Other's Heart
Buku ini ditulis oleh Lee Cheol Hwan. Isinya membedah emosi-emosi manusia dan bagaimana memahami manusia sebagaimana adanya agar tidak menjadi egois dan hubungan terjalin. Gaya narasinya mirip buku karya Seolleda. Kita diberi paparan fakta bahwa manusia seringkali mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan karena belum memahami diri sendiri.

Dengan membaca buku ini, saya pun bisa lebih berempati kepada orang lain. Manusia pada dasarnya makhluk yang ingin diutamakan, termasuk soal curhat contohnya. Untuk bisa mengambil hati orang lain, bukan berarti kita memanipulasi, tetapi kita menjadi orang yang siap menjadi pendengar dan bersikap tulus.
Front Desk
Saya membeli di sebuah toko buku buku online yang menjual buku impor secondhand ori. Saya tertarik dengan kovernya dan sedang ingin baca yang ringan. Nyatanya berakhir suka banget. Front Desk menceritakan pengalaman keluarga imigran dengan anak perempuan yang berusaha adaptasi dengan lingkungan Amerika Serikat. Keluarga tersebut berasal dari CIna. Mereka mendapat pekerjaan di sebuah motel dan diizinkan untuk tinggal di sana.

Ternyata, penulisnya Kelly Yang, juga mengalami peristiwa yang dekat dengan karyanya. Kelly juga berasal dari keluarga imigran yang bekerja mengelola penginapan di AS. Kita akan tahu susahnya menjadi warga imigran dengan isu rasisme, susahnya hidup untuk mencapai impian namun malah bekerja bagai budak, dan rasa persaudaraan dengan saudara dari tanah air di negeri orang.
Perennial Seller
Buku ini saya dapat di bazar BBW mungkin tahun 2019 di Surabaya. Setelah membaca, saya tahu jika buku ini bakal sering saya baca bolak-balik deh. Perennial Seller adalah buku marketing yang bisa digunakan untuk promosi karya semacam buku dan lainnya. Sangat kekinian karena sebagian besar membahas promosi serta branding lewat internet.

Saya jadi tahu ada banyak hal yang saya kira salah tetapi ternyata bisa menjadi promosi hebat, semacam menggratiskan karya di dunia maya yang malah meningkatkan branding. Bagaimana sebuah karya bisa dideteksi akan menjadi terkenal seperti lagu, juga dibahas. Walaupun dalam bahasa Inggris, penulisan Ryan Holiday begitu renyah dan mudah dipahami.
Gadis Minimarket
Novel karya Sayaka Murata ini sempat boomingsampai akhirnya saya baca di Gramedia Digital. Bercerita tentang Keiko yang telah berumur pertengahan tiga puluhan, namun masih bekerja paruh waktu di minimarket. Keluarganya khawatir jika Keiko merasa tidak bahagia dalam hidup, padahal minimarket adalah cara Keiko untuk terhubung dengan dunia luar.

Novel ini menyindir para masyarakat yang suka menilai dan memaksakan pandangannya pada seseorang yang dianggap tidak sama. Lulus kuliah, mencari pekerjaan penuh waktu lalu membangun keluarga dianggap sebagai hal yang lumrah. Keiko tidak pernah mencampuri urusan orang lain namun orang lain ingin membuat hidupnya berubah. Jika perempuan lajang, maka sebaiknya mencari pekerjaan bergaji tinggi bukannya pekerjaan paruh waktu, itulah anggapan beberapa kawan Keiko. Panjang banget deh karena saya suka sampai saya review di blog. (Baca Juga: Review Gadis Minimarket)
Becoming Unstoppable
Saya membaca buku karya penulis kembar bersaudara Maria dan Elizabeth Rahajeng ini di Ipusnas. Bukunya ditulis dalam bahasa Inggris meskipun mereka berkewarganegaraan Indonesia. Buku ini merupakan memoar mereka sejak kecil hingga memasuki karir impian di bidang fashion. Sejak balita hingga remaja, orang tua Maria dan Elizabeth bekerja dan tinggal di US. Di sana mereka berusaha beradaptasi dengan keterbatasan bahasa. Hinaan berbasis gender pun pernah diterima keduanya ketika ingin bergabung di tem sepak bola. Dari berbagai perjuangan adaptasi, Maria dan Elizabeth tumbuh menjadi gadis cerdas yang berpikiran luas.

Justru ketika keluarganya memutuskan kembali ke Indonesia, penulis-penulis jelita tersebut mengalami culture shock. Sistem pendidikan yang berbeda dan tidak lancar berbicara bahasa Indonesia, membuat mereka menjadi sasaran perundungan. Sebuah memoir yang memberi semangat dan sesekali menguras air mata. Mereka berjuang sampai bisa mencapai impian satu per satu.
Heart Shaped Tears
Setelah jatuh cinta dengan novel pertama Goo Hye Sun, Tango, saya beneran ingin membaca novel keduanya. Masih tentang romance yang tidak biasa. Seorang gadis yang mendadak muncul lalu bisa menghilang seolah tidak ingin terikat. Khas seperti ‘Tango’, novel ini menunjukkan jika mencintai dengan tulus terkadang tidak cukup untuk membuat sebuah hubungan jadi hangat dan bahagia. Ada hal-hal yang harus kita pahami tentang orang yang kita cintai.

Every Falling Star
Memoar selalu menjadi salah satu jenis bacaan yang masuk dalam daftar bacaan terbaik saya. Buku ini menceritakan kehidupan penulisnya yang sebelumnya hidup nyaman di ibukota Korea Utara lalu hidupnya berbalik. Karena sebuah masalah yang tidak diketahui, keluarga yang mulanya cukup disegani, harus mengungsi ke perkampungan miskin dekat perbatasan.

Novel yang menunjukkan kerasnya kehidupan bocah laki-laki setelah tinggal sendirian dan hampir mati kelaparan. Kehidupan keras di jalanan serta perkelahian antar geng, menjadi makanan sehari-hari. Sebuah bacaan yang menunjukkan kerasnya kehidupan warga di negara komunis dan harapan seorang anak laki-laki untuk bertahan hidup serta menemukan keluarga.
Keep Going
Nama Austin Kleon identik dengan kreativitas yang tinggi. Buku ini menunjukkan cara Austin untuk berkarya dan mengatasi hambatan-hambatan proses kreatifnya. Apa yang dialaminya, pasti juga terjadi dalam kehidupan para pekerja kreatif seperti penulis, pemusik, pemahat, dan lain-lain.

Bagaimana seharusnya kita berkarya baik untuk memenuhi renjana dalam hati, mencari tambahan nafkah, atau ingin menumpahkan ide yang menganggu pikiran, dibahas dengan cukup detail. Saya juga merasa sangat relate ketika membaca terutama di bagian ketika tidak aktif berkarya dengan sebuah excuse, padahal sibuk mengecek medsos. Produktivitas pun harus diimbangi istirahat. Buku ringan dengan susbtansi yang tinggi.
Dear World
Buku karya Bena Alabed ini bisa dibilang buku paling tipis dari delapan buku lainnya dan ditulis oleh penulis yang masih bocah (saat pertama kali diterbitkan). Walaupun bukunya tidak tebal, saya menghabiskan bnyak tisu untuk menghapus ingus dan air mata. Memoar karya Bena Alabed yang sejak balita harus terjebak dalam perang saudara di Suriah. Ia dan adik kecilnya, harus tumbuh beradaptasi dnegan ketakutan, harapan hidup yang tipis, suara ledakan, sampai bau tubuh hangus karena menjadi korban keegoisan para pelaku perang. Bena beruntung karena dilindungi keluarga yang hangat dan orang tua yang masih memberi pendidikan terbaik di rumah saat sekolah dan rumah sakit luluh lantak.

Ia terkenal setelah membuka akun Twitter dan bercerita tentang hancurnya tempat tingganya. Anak-anak Suriah dipaksa dewasa lebih cepat. Gadis kecil ini bahkan menerima ancaman pembunuhan karena begitu vokal menunjukkan kondisi negaranya di medsos. Kini Bena telah tinggal di negara dan tempat yang lebih aman, tetapi ia tak berhenti memperjuangkan hak-hak anak yang tercerabut karena perang.
Inilah 9 buku terbaik versi Kata Reffi (alias yang saya suka, hehehe). Sembilan buku yang memberikan wawasan, menambah rasa syukur, serta bahan renungan. Buku apa yang ingin kalian baca di tahun ini?
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, rightJanuary 21, 2021
Investasi Kepala Itu Juga Penting!

Investasi kepala itu apa? Bisa dengan jalan pendidikan formal, bisa dari baca buku, bisa dengan gabung komunitas, atau ikut workshop dan seminar. Ada yang berbayar dan ada pula yang gratis.
Nah saya memilih untuk memadukan keduanya.
Sebagian orang pernah berkata, apa tidak sayang uang dipakai buat beli buku? Buat apa datang ke seminar gratis tapi jaraknya jauh, kan sayang uang transportnya. Hobimu apa bisa bikin kaya? Serta jutaan komentar satir lainnya.
Masalahnya, ada investasi positif dan ada yang bisa dibilang tidak memberi kontribusi pengembangan pribadi (saya tidak bilang negatif, toh definisi ini bisa berbeda bagi tiap orang). Kalau kamu hobi main game online sampai lupa belajar misalnya, jelas itu tak membuatmu berkembang. Lain halnya kalau dari hobi main game lalu berkembang jadi juragan studio game, jelas itu hobi yang berkontribusi positif.

Let's say, apa yang saya pilih dan pelajari itu sejalan dengan passion. Dan kadang kalau terlalu melenceng, akan ada alarm dari hati dan kepala.
Itulah sebabnya sebelum mengambil keputusan untuk belajar sesuatu atau ikut workshop yang berbayar, well I will ask myself a thousand times wether I need it for my passion or not. Tidak semua bagian diri kita perlu dioptimasi, cukup yang sejalan dengan tujuan yang saat ini ingin dicapai. Contoh, saya tak akan serius belajar koding, cukup di konten karena itu tak menjadi minat saya meski ada hubungannya dengan blog. Buktinya, menjadi content writer bisa menghasilkan karya juga 😁
(Baca Juga: 4 Langkah Menulis Bab Pertama yang Menarik Pembaca)
Lantas bagaimana agar kita mengenali pilihan tertentu sudah sejalan dengan passion dan goal kita?
1. Buat Plus Minus ListSebelum memutuskan, buat daftar nilai plus dan minus. Cantumkan sejujur-jujurnya apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan. Lihat apakah kelebihan itu lebih banyak mengarah pada tujuan kita? Saat kita mengerjakan kegiatan atau hobi, renungkan lagi apakah aktivitas tersebut membuat kita lupa waktu dan sangat menikmati?

Kekurangan bukan berarti aktivitas tersebut menyalahi aturan hukum. Saya akan menganggap sebuah kegiatan itu tidak membuat saya produktif jika saat terlalu lama mengerjakannya, akan timbul penyesalan contohnya kalap belanja online. Apa tujuan yang ingin dicapai, sesuaikan dengan aktivitas sehari-hari yang kita lakukan.
2. Goal Setting Buatlah resolusi dengan setting tujuan atau goal setting yang jelas serta terukur. Ingin mencapai apa tahun ini, aktivitas bulanan apa yang akan dilakukan, pencapaian harian apa yang dibutuhkan. Serta tools dan penunjang apa yang wajib atau perlu untuk membantu kita juga wajib ditulis.(Baca Juga: Optimasi Blog Lewat Twitter)

Seperti saya yang ingin menjadi Japanese Interpreter, penulis buku plus content writer, maka saya butuh latihan bahasa, menulis buku dan juga branding. Branding bisa dari blog dan networking. Sempat saya ingin menyeriusi dunia HRD, tetapi ternyata itu bisa dipelajari sambil bekerja di kantor. Branding utama saya tentu bahasa dan tulisan. Soft skill yang tak terlalu industrial lebih saya sukai karena sejalan dengan impian lain yang lebih besar.
3. Find The Right Circle Cari komunitas, mentor dan lingkungan yang mendukung. Jadilah pemacu diri untuk maju tetapi juga fokus. Tidak semua skill harus dipunyai, jadilah spesialis satu atau dua bidang, bukannya generalis yang kemampuannya setengah-setengah. Seperti saat ini saya terus mengasah kemampuan di bidang penulisan konten. Meskipun saya tidak belajar koding, saya ingin menjadi ahli di bidang content writing.

Bergabung di grup atau komunitas yang sejalan dengan passion juga penting. Informasi yang diberikan oleh rekan baru, bisa menambah ilmu serta investasi kepala yang sangat berharga tanpa butuh mengeluarkan biaya. Bagikan juga ilmu yang kita punya untuk menjalin hubungan positif.
4. Follow akun yang informatifSaat ini saya juga menggunakan medsos sebagai sumber belajar. Twitter dan Instagram adalah surganya belajar beragam ilmu. Follow akun personal atau sebuah brand yang rutin memberikan informasi menarik. Simpan atau catat masing-masing informasi sesuai yang kita minati.

Inilah yang bisa kita lakukan untuk mencapai tujuan. Investasi kepala itu sama pentingnya dengan tubuh, tak terlihat namun hasilnya bisa meningkatkan kualitas diri bahkan hidup.
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
January 7, 2021
4 Langkah Menulis Bab Pertama yang Memikat Pembaca

Menulis bab pertama biasanya membuat kalut penulis, termasuk saya. Outline sudah rapi, premis sudah mantap, tetapi ketika akan masuk ke langkah awal menulis ceritanya, mendadak writer’s block melanda. Waduh gimana nih? Jadi inilah 4 langkah menulis bab pertama yang mungkin bermanfaat buat kalian ya.
Oya menyusun bab pertama yang memikat tentu menjadi hal yang perlu diperhatikan. Umumnya penerbit meminta proposal naskah novel penulis berupa sinopsis, outline, dan beberapa bab pertamanya. Bayangkan saja kalau dari bab 1 ternyata tulisan kita bikin ngantuk, pasti nggak asyik tuh. Dan semua tips ini tidak harus digunakan menjadi satu. Kalian bisa pilih salah satu sesuai dengan ide yang ingin ditonjolkan. (Baca juga: Cara Optimasi Blog Lewat Twitter)
Bab satu ini harus menunjukkan pengenalan karakter utama dengan jelas. Cara mengenalkannya tentu bukan dengan merinci nama lengkap, umur, hingga tinggi badan. Berikan gambaran aktivitas yang sedang dilakukan. Bisa jadi dengan apa yang ia lamunkan atau percakapan yang ia katakan dengan tokoh pendamping.

Contoh 3 paragraf pertama di bab 1 novel Red Thread
Laki-laki itu muncul dari sudut keheningan yang tidak kuketahui. Musik yang mengalun lembut di dalam kafe, membuatku sadar jika suara langkahnya sama sekali tetap saja kalah dengan instrumen piano yang muncul dari tekanan jari seseorang. Pianis yang sedang memainkan sebuah tembang lawas populer berjudul ‘Boulevard’, membuat malam semakin gigil dan juga ngilu dalam keheningan.
Aku sama sekali tak bisa menyembunyikan degupku yang sedikit tak waras.
Aku menyebutnya tak waras, karena belum sebulan aku patah hati, tetapi mengapa aku bisa tiba-tiba berdebar hanya dengan mendengar suara langkah kaki khas laki-laki yang sedang berjalan ke arahku?
Jadi si tokoh utama sedang mengamati orang yang masuk ke kafe, kemudian hatinya berdebar. Jika bukan novel romance, coba ceritakan si tokoh sedang berada di mana. Menuliskan apa yang sedang menjadi bahan pikiran si tokoh utama menjadi alternatif menarik.
Tidak perlu menjelaskan secara utuh konflik cerita di bab pertama karena ini nanti masuk di bagian pertengahan. Ceritakan saja bagaimana si karakter mengalami masalah yang nantinya akan berkaitan dengan konflik yang lebih besar. Misalnya, si tokoh yang tinggal di kerajaan penuh konflik sementara tokoh ini sangat ingin mengekspos kesalahan si Raja, maka watak mereka bisa berpotensi membawa masalah. Ini juga bagus untuk memberikan gambaran sifat si karakter utama.
3. Tulis dengan menggunakan kelima indra
Sebenarnya ini berlaku untuk semua bab. Usahakan untuk menulis menggunakan panca indra. Jangan hanya mendeskripsikan dengan satu kata sifat. Untuk mendeskripsikan seseorang sedang marah, cobalah menuliskan bagaimana si karakter itu mukanya memerah dan bicara dengan nada tinggi. Ketika ingin menggambarkan seseorang yang sedang kasmaran, bisa juga tuliskan tentang tingkah laku yang menunjukkan emosinya. (Baca juga: Podcast Tips Penulis Produktif)

Contoh:
Arin duduk melamun di atas ranjang. Sudah jam 12 malam tetapi ia belum juga bisa memejamkan mata. Bibir tipisnya terus menyunggingkan senyum. Ia melihat ponselnya berulang kali. Dibaca ulang pesan dari Arga, kakak kelasnya.
“Arin, aku kangen. Besok aku mau ngomong sesuatu ya.” Itulah pesan dari Arga yang membuat jantung Arin kebat-kebit tidak karuan.
4. Jangan membuat adegan klise
Sebisa mungkin hindari adegan klise yang terlalu sering digunakan sebagai pembuka cerita. Beberapa adegan yang menurut saya klise antara lain:
Adegan jam beker berdering : adegan yang dimulai dengan dering jam beker adalah adegan yang membosankan. Dulu sering saya temukan di naskah teenlit (dan saya juga sering melakukannya di awal menulis fiksi, hehe). Untuk pemula, tulislah apapun yang kalian suka, tetapi semakin bertambah jam terbang maka buat sekreatif mungkin.Jika ingin membuat adegan tokoh di pagi hari, bisa saja ceritakan bagaimana posenya ketika tertidur, apakah sedang bermimpi, apakah ada teriakan dari orang tua atau keluarga yang membangunkan. Eksplorasi setting juga bagus untuk pembuka.
Kalimat tentang cuaca yang membosankan : deskripsi mengenai cuaca juga menjadi salah satu alternatif bab pembuka. Hindari menggunakan pembuka semacam ini,
Matahari bersinar terik, Teletubbies keluar dari rumah. Bunga-bunga bersemi indah.
Akan menjadi berbeda jika ditulis seperti ini;
Ketika Teletubbies keluar rumah, mereka menutup mata karena matahari sudah merangkak tinggi. Baru berdiri beberapa menit di luar saja sudah membuat keringat mengalir.
Bab awal permulaan kegiatan terlalu runtut : tokoh digambarkan baru bangun lalu mau pergi kuliah, kerja, kemudian sarapan dan bertemu keluarga. Permulaan bab bisa diambil dari kegiatan pagi hari tokoh, tetapi bisa jadi dia sedang memasak, mendengarkan musik, atau malah sudah di kantor dan sekolah.
Inilah 4 langkah menulis bab pertama yang memikat pembaca. Adakah ide lain dari kalian? Bagi di kolom komentar ya.
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, rightDecember 19, 2020
No Excuse Untuk Negative Thinking

Jika diibaratkan api, pikiran negatif adalah api yang membakar semangat dan juga kemampuan berpikir jernih kita sampai habis. Siapapun yang sedang dilanda pikiran negatif akan susah mencerna masalah dengan kepala dingin. Orang-orang yang tidak memiliki niat buruk akan mudah dicurigai hanya karena pikiran negatif. Menyusahkan bukan? Masalahnya, di tengah carut-marut dunia yang dipenuhi kepalsuan dan kebohongan, rasa-rasanya wajar saja jika negative thinking itu tumbuh subur di benak kita.
Sebelum kita lebih lanjut membahas tentang negative thinking ini, kita perlu berkenalan lebih dalam dengan beberapa faktor umum yang bisa memicu pikiran negatif.
Penyebab Negative Thinking
Pertama, seseorang bisa memiliki negative thinking jika memiliki pengalaman ditipu atau dikhianati orang yang sangat ia percayai. Trauma tersebut membekas pada hati sehingga ketika ada seseorang yang lain menyatakan janji, tidak dengan mudah dipercayai. Yang paling parah, bisa jadi orang yang trauma tersebut menjadi orang yang sulit membuka hatinya pada siapapun.
Kedua, negative thinking karena iri atau cemburu. Kok bisa? Negative thinking tipe ini menyerang ketika kita iri pada keberhasilan atau apa yang dimiliki orang lain kemudian mengasumsikannya hanya karena kebetulan atau tindakan tidak baik. Contohnya, teman sekelas kita bisa lolos ke perguruan tinggi favorit sementara kita gagal. Kemudian di pikiran ini muncul pemikiran begini,”Ah, dia kan anak orang kaya. Wajar saja bisa lolos, pasti karena duit ortunya.” Padahal kita tidak tahu kalau teman itu berhasil karena mati-matian belajar. Buruk sekali, bukan?

Jenis negative thinking yang ketiga adalah negative thinking yang tumbuh karena ketidakpercayaan pada diri. Pikiran negatif yang muncul pada tipe ini adalah jenis yang paling sering melanda siapapun dan juga paling merusak. Bayangkan, hanya karena takut mencoba dan takut gagal serta jutaan ketakutan lainnya, seseorang bisa tidak mau mencoba mengejar mimpinya.
Ketidakyakinan dan kurangnya tekad pada diri itulah yang membuat seseorang tidak mau berusaha keras memperjuangkan tujuannya. Takut mencoba alhasil hanya bisa jalan di tempat. Efeknya, karena konflik batin antara takut gagal dan ingin mencoba, membuat seseorang malah kehilangan fokus pada apa yang dikerjakannya sekarang.
Kalau melihat efek buruk yang ditimbulkan dari negative thnking, seharusnya kita mulai mencari cara agar bisa menghindarinya. Menghalau pikiran negatif sebenarnya mudah saja, ya berpikirlah positif.
Masalahnya, mungkin kita sudah benar-benar berniat untuk mengubah pikiran negatif, namun banyak faktor eksternal yang justru ikut mendorong munculnya pikiran-pikiran buruk.
Cara Berpikir Positif
Jika sudah seperti ini, kita harus memiliki prinsip yang tegas agar tidak dikalahkan oleh prasangka negatif yang ditujukan pada diri sendiri maupun orang lain. Terapkan prinsip no excusealias tidak kompromi pada hal-hal yang bisa meracuni pikiran.
Ada beberapa langkah supaya kita bisa tetap berpikiran positif antara lain sebagai berikut,
1. Menyadari Jika Manusia Memiliki Kelebihan dan KekuranganMungkin teman atau tetangga yang kita kenal itu selama ini tidak menonjolkan kelebihannya. Maka ketika mereka memperoleh keberhasilan, kita sama sekali tak menyangka dan hanya menilainya dari sisi kekurangannya saja. Ada pepatah, dalamnya laut bisa kita ukur namun dalamnya hati tidak ada yang bisa mengetahui. Begitupula dengan kemampuan manusia sesungguhnya.

Jika kita memang hanya mengetahui kelemahan seseorang itu dan tidak menyadari kelebihannya, maka jangan terburu-buru memberi penilaian negatif pada apapun yang berhasil ia capai. Kita saja pasti mempunyai sisi yang tak diketahui orang lain. Tekankan hal ini pada mindset kita, agar rasa iri yang timbul bisa perlahan disingkirkan.
2. Mengasah Kemampuan Pada Diri
Daripada sibuk mengamati hidup orang lain hingga menimbulkan pikiran yang buruk-buruk, kenapa kita tidak berfokus pada diri sendiri saja? Gali apa yang ada di dalam diri dan yang belum kita eksplorasi. Misalnya, bakat menyanyi, menulis, membuat prakarya dan lain-lain.

Menyibukkan diri dalam hal yang disukai, akan mengalihkan pikiran negatif kita. Jika hobi atau bakat itu terus kita asah dan tekuni, bukan hal yang mustahil jika suatu hari kita bisa berprestasi menyamai atau mengungguli yang lainnya. Tapi kembali lagi, tujuan berprestasi itu pun bukan untuk disombongkan.
3. Belajar Memaafkan
Kok belajar memaafkan? Ini berhubungan dengan penyebab negative thinking jenis pertama yang dijelaskan sebelumnya. Pernah dikhianati dan dicurangi oleh orang yang paling dekat di masa lalu, bisa membuat kita tidak mudah percaya dengan kebaikan dan ketulusan orang lain.

Belajarlah memaafkan dan belajar membuka hati meski kita harus tetap berhati-hati. Cobalah untuk berdiskusi dengan Tuhan tiap kali kegelisahan itu menghampiri. Belajar memaafkan akan mendamaikan hati.
4. Belajar Berani
Wajib, harus, pokoknya kita tidak boleh lagi memelihara rasa takut di dalam diri kita. Memiliki sedikit sikap berhati-hati agar tidak terjerumus pada kesalahan itu memang benar, tetapi kalau sampai kita tidak maju-maju juga demi mencapai impian yang kita idam-idamkan hanya karena suara-suara negatif di dalam otak, maka yang rugi besar itu kita.

Bacalah buku-buku biografi orang sukses dan juga berkumpullah dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif. Pikiran negatif itu bisa menular, lho. Seorang anak yang sejak kecil terus dihina oleh keluarga dan teman-temannya, besar kemungkinan akan tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri. Itulah sebabnya, kita perlu cerdas memilih lingkungan dan pergaulan yang tepat agar semangat positif kita juga tumbuh.
Jangan izinkan pikiran negatif menghabiskan tempat di hati dan otak. Berpikiran positif dan bersyukur adalah obat terbaik agar segala hal yang memberatkan di dalam diri bisa terhapus.
lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right