Reffi Dhinar's Blog, page 15
August 28, 2020
Pandemi, Mencari Kerja dan Solusi
Sejak akhir tahun 2019, dunia digemparkan dengan wabah penyakit yang dinamakan Covid-19 yang pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan negara-negara di dunia. Dampak yang ditimbulkan bukan hanya dari segi kesehatan, tetapi juga dari segi ekonomi dan ketenagakerjaan.
Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Litbang Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia selama periode 24 April sampai 2 Mei 2020 terhadap penduduk usia 15 tahun keatas, dengan jumlah responden yang terjaring sebanyak 2.160 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dapat diprediksi 10 juta pengusaha mandiri.
Analisa Data Efek Buruk Pandemi di Segala Instansi
COVID-19 juga telah menimbulkan ketidakpastian dan perlambatan ekonomi bagi dunia usaha sehingga berujung pada PHK, perumahan karyawan maupun penyerapan tenaga kerja. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia pada Q2 2020 mengonfirmasi hal ini. Indikator Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada Q2 2020 tumbuh minus 35,75% lebih buruk dari Q1 2020 yang minus 5,56%. Artinya kegiatan usaha jauh berkurang. COVID-19 terbukti menghambat kegiatan produksi dan memukul permintaan. SBT tenaga kerja tumbuh minus 22,35% di Q2 2020 memburuk dari Q1 2020 minus 1,13%. Pemburukan ini berarti ada pengurangan penggunaan tenaga kerja oleh pelaku usaha. Sejalan dengan itu,
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat jumlah pengangguran sudah bertambah sekitar 3,7 juta orang selama pandemi. Data BPS per Februari 2020 mencatat jumlah pengangguran sudah mencapai 6,88 juta orang. Dengan tambahan 3,7 juta itu, maka jumlah penganggur diperkirakan mencapai 10,58 juta orang. Kondisi ini sama buruknya pada angka pengangguran 2007 yang juga mencapai 10 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 9,1%.
Pandemi memukul jatuh banyak bisnis
Belum lagi jika memperhitungkan pekerja informal dan mandiri. Persaingan antara pencari kerja juga tidak bisa dipungkiri semakin menjadi-jadi. Selain menghadapi limpahan tenaga kerja dari pengangguran, Kemnaker mencatat tiap tahunnya ada 2 juta tenaga kerja baru yang perlu diakomodir. Wakil Ketua Umum bidang ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia Bob Azam mengatakan sekitar 80% pelaku usaha terdampak COVID-19 dan dari jumlah itu mengalami gangguan hingga 40-50% bisnisnya.
Salah satu dampaknya, kata Bob, adalah mereka menghentikan perekrutan tenaga kerja. Kalau pun hari ini ada lowongan, ia bilang itu sebatas mengisi kekosongan saja. Misalnya akibat perusahaan yang kebablasan mem-PHK sehingga kekurangan tenaga kerja, regenerasi mereka yang pensiun, atau pekerjaan tersebut tergolong langka pasar tenaga kerjanya. Pandemi berimbas pada nasib jutaan pekerja yang dirumahkan dan di-PHK.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) per 27 Mei 2020, sebanyak 3.066.567 pekerja terdampak Covid-19 di-PHK maupun dirumahkan. Sedangkan menurut catatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, hingga Juli 2020 ada lebih dari 6,4 juta pekerja yang di-PHK ataupun dirumahkan.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebelum pandemi, tepatnya pada Februari 2020 penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan masih didominasi tiga lapangan kerja, yakni pertanian sebesar 29,04%, perdanganan sebesar 18,63%, dan industri pengolahan sebesar 14,09%. Sementara itu, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase, jika dibandingkan dengan Februari 2019, yakni jasa pendidikan meningkat 0,24%, konstruksi meningkat 0,19%, dan jasa kesehatan meningkat 0,13%.
BPS pun mencatat, pada Februari 2020 tingkat pengangguran terbuka (TPT) sekolah menengah kejuruan (SMK) paling tinggi dibandingkan tingkat pendidikan lainnya, yakni 8,49%. Sementara TPT terendah adalah jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah, yakni 2,64%.
Di sisi lain, BPS yang melakukan analisis big data ketenagakerjaan selama Januari hingga April 2020 menemukan fakta bahwa jumlah iklan lowongan kerja di semua sektor bisnis mengalami penurunan. Jobs.id menjadi situs web pencarian lowongan kerja yang digunakan sebagai objek riset.
Peluang Kerja di Masa Pandemi
Pada April 2020, jumlah iklan lowongan kerja di situs web tersebut menyusut menjadi 3.439 dibandingkan pada Maret 2020 sebanyak 11.090. Sementara jumlah perusahaan yang memasang iklan lowongan kerja turun sebesar 50%, dari yang pada Maret 2020 ada 502 perusahaan menjadi 235 perusahaan pada April 2020.
Menurut Brand Activation Associate Manager Kalibrr—Andrew Nugraha Patty, masih ada kesempatan mendapat pekerjaan di tengah masa pandemi. Andrew membeberkan, dari Maret hingga Juni 2020 peluang bekerja di bidang penjualan dan pemasaran (sales and marketing) paling besar, mencapai 50,5%. Rinciannya, sebanyak 0,35% internship, 32,49% entry level, 65,14% associate, 1,98% mid senior dan 0,07% director.
Ia menyebut, peluang lowongan pekerjaan di bidang IT dan software mencapai 13,4%, dengan rincian 2,92% internship, 37,92% entry level, 39,01% associate, 19,82% mid senior, dan 0,33% director.
Lowongan kerja menjadi idaman
Lalu, posisi berikutnya bidang pelayanan umum (general services) sebesar 11,5%, dengan rincian 32,44% internship, 66,56% entry level, 0,78% associate, 0,19% mid senior, dan 0,03% director. Andrew mengatakan, secara keseluruhan lowongan kerja yang dibuka untuk lulusan baru mencapai 54,2%.
Posisi program officer development paling banyak dicari calon pekerja. Diikuti account officer, business analyst, social media officer, dan banking officer. Menurut Andrew, berdasarkan riset internal Kalibrr, sebesar 73% lowongan pekerjaan masih terpusat di Jakarta. Selanjutnya di Banten 6%, Jawa Timur 4%, Jawa Barat 3%, Jawa Tengah 2%, dan daerah lainnya 12%.
Terkait jenjang pendidikan, Andrew menuturkan, sebesar 91% iklan lowongan pekerjaan yang tersedia di situs webnya menjadikan strata satu (S1) sebagai syarat utama. Berikutnya, diploma tiga (DIII) sebesar 5%, lulusan sekolah menengah atas (SMA) 4%, serta S2 dan S3 1%.
Perusahaan skala startup dengan jumlah karyawan 0-30, kata Andrew, sebesar 15% merupakan lulusan S1 dan 27% lulusan SMA. Perusahaan small to medium-sized enterprises (SMEs) dengan 31-1.000 karyawan, kebutuhan menjadikan S1 sebagai syarat utama mencapai 57%, SMA 50%, dan diploma 67%. Sementara perusahaan enterprise dengan jumlah lebih dari 1.000 karyawan terdapat 28% yang menjadikan S1 sebagai syarat utama, 39% S2, 100% S3, 24% diploma, dan 23% SMA.
Pencari kerja mayoritas berasal dari Jakarta dengan jumlah 33%, lalu Jawa Barat 24%, Banten 10%, Jawa Timur 9%, dan Jawa Tengah 6%. Pekerja muda dan lulusan baru, kata Andrew, juga mendominasi pemakai situs web Kalibrr sebesar 41%. Lalu, magang 26%, mid-senior level manager 11%, dan director 1%.
Secara umum, sebanyak 77% pengguna Kalibrr didominasi pencari kerja dengan tingkat pendidikan S1. Diikuti lulusan SMA/SMK dan diploma, masing-masing 10%.
Secara umum, pekerjaan itu ibarat jodoh. Kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan seperti apa pekerjaan yang akan kita geluti di kemudian hari. Bukan rahasia lagi jika banyak sarjana yang setelah lulus kuliah malah bekerja bukan di bidang keilmuan yang ia pelajari. Misalnya ada sarjana pertanian yang bekerja di bank, atau ada pula sarjana teknik yang malah bekerja pada bidang personalia.
Idealnya memang kita bekerja berdasarkan dari bidang keilmuan yang dipelajari, akan tetapi realita di lapangan ternyata lowongan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah lamaran yang masuk. Sehingga dalam hal ini terjadi surplus tenaga kerja, yang pada akhirnya banyak calon pekerja yang tidak terserap di bidang keilmuan yang ia pelajari. Oleh sebab itu mereka terpaksa mencari pekerjaan lain di luar bidang keilmuan yang dimiliki.
Badan Pusat Statistik mencatat Tingkat Terbuka (TPT) per Februari 2019 ada di angka 5,01 persen dari tingkat partisipasi angkatan kerja Indonesia, jadi dalam hal ini ada sekitar 6,82 juta orang pengangguran di Indonesia. Pantas saja setiap ada Job Fair atau bursa kerja, peminatnya pasti membludak dari tahun ke tahun.
Tantangan dari Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Pengangguran
Upaya pemerintah dalam rangka menekan tingkat pengangguran memang telah dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari mengadakan pelatihan bagi para lulusan sekolah, meningkatkan kualitas pendidikan hingga memberikan informasi mengenai lowongan kerja di luar negeri. Namun sampai ini ternyata masalah pengangguran belumlah terselesaikan sepenuhnya.
Kenapa perusahaan begitu sulit untuk mendapatkan tenaga kerja? Salah satu faktor utamanya adalah dari lowongan kerja yang dibutuhkan, para pelamar tersebut berasal dari bidang keilmuan yang lain. Misalnya kami membutuhkan staf akunting, yang melamar sarjana ilmu manajemen ekonomi dan ilmu hukum. Selain itu ada pula yang meminta gaji tinggi padahal masih fresh graduate yang skillnya belum terbukti dan teruji.

Hal lain yang menjadi masalah utama adalah, banyak pekerja yang telah diterima bekerja tidak menunjukkan disiplin yang baik, malas serta tidak jujur. Meraka inilah sebenarnya merupakan salah satu penyakit di dalam organisasi perusahaan yang kalau tidak segera diobati, bisa menular kepada pekerja lainnya. Belum lagi menghadapi tipe pekerja kutu loncat, yang sebentar-sebentar keluar dari perusahaan untuk berpindah ke perusahaan yang lebih besar lagi.
Jadi, sebenarnya yang namanya masalah ternyata akan selalu ada di manapun kita berada. Hanya bentuknya saja yang berbeda. Bagi pencari kerja, masalahnya adalah berbagai bentuk penolakan dari perusahaan yang kita lamar. Bagi perusahaan adalah sulitnya mencari pekerja yang tepat di posisi yang lowong.
Bagi para pelamar sebaiknya melamar pada bidang keilmuan yang dimiliki, dan apabila telah diterima bekerja tunjukkanlah dedikasi yang baik, ulet, tekun, jujur, disiplin, rajin dan pantang menyerah, sehingga bisa diandalkan oleh atasan dan menjadi penggerak roda organisasi perusahaan.
Bagi perusahaan, berilah gaji yang sesuai dan pantas, sehingga penghasilan yang didapat oleh pekerja tidak hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup, akan tetapi ada kelebihan sehingga bisa ditabung. Selain itu, sediakanlah jenjang karir yang jelas, sehingga para pekerja bersemangat memperbaiki kualitas hasil pekerjaan, karena merasa yakin hidupnya akan lebih baik di masa depan bila bergabung dengan perusahaan.
Jooble Sebagai Salah Satu Solusi Pencarian Kerja
Salah satu situs pencari lowongan kerja yang bisa dibuka saat ini juga adalah Jooble. Jooble hadir sebagai solusi, membantu Anda mendapatkan pekerjaan dengan mudah dan cepat.
Jooble – situs penelusuran lowongan kerja. Kini telah berusia 13 tahun, Jooble tersedia di 71 negara dengan 24 bahasa. Di Jooble pengguna dapat menemukan lowongan kerja yang ada di dunia termasuk Indonesia.
[image error]
Jooble merupakan mesin telurus, sama halnya dengan Google atau Yandex namun berorientasi khusus pada pencarian lowongan kerja. Jooble tidak menyimpan semua informasi di dalam basis datanya sendiri. Jooble hanya bisa mencari informasi dan itu adalah hal yang jooble lakukan lebih baik daripada yang lain.
Pencarian dilakukan di antara semua portal dengan pekerjaan di Indonesia. Mesin telusur Jooble mencari posting lowongan kerja di segenap situs lowongan kerja utama di Indonesia.
Jooble menyaring pos yang sama secara otomatis, sehingga lowongan yang serupa dari berbagai situs kerja diperlihatkan sebagai satu posting saja. Sambil menelusuri, silahkan perhatikan panel filter yang di layar kiri.
Panel ini akan membantu menyaring hasil yang tidak diperlukan dari penelusuran lowongan kerja. Pengguna dapat menikmati fitur lengkapnya dari mulai menentukan lokasi, jenis pekerjaan, gaji dan lain sebagainya. Di tengah pandemi yang menghadang dengan Jooble, temukan lowongan kerja yang Anda impikan !!!!
August 23, 2020
Review Emakku Bukan Kartini
Judul: Emakku Bukan Kartini
Penulis: Hasanudin Abdurakhman
Jumlah halaman: 311 halaman
Tahun terbit: Cetakan kedua, April 2017
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
“Tapi kan dia orang Jawa, bukan saudara Emak.”
“Suku memang beda, tapi kita ini saudara. Sama-sama berjuang, jadi saling menolong. Emak dengan istri Kang Kijan itu dulu macam kakak-adik, tak terasa macam orang lain.” (Halaman 44)
Kalimat tersebut membuat saya terhenyak. Sebuah kalimat yang diucapkan seorang ibu di dataran Kalimantan dan tinggal jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Betapa banyak di antara kita yang saat ini sibuk dengan kepentingan kelompoknya sendiri-sediri sehingga mudah sekali membara karena sedikit sentilan. Agama, suku, dan ras sekarang menjadi sebuah senjata yang mampu memecah-belah.
Buku ini adalah kumpulan catatan penulis untuk kedua orang tuanya, khususnya sang ibu yang dipanggil Emak. Penulis adalah anak bungsu dari delapan bersaudara. Ia lahir di sebuah perkampungan bernama Teluk Nibung. Teluk Nibung berada di jajaran pulau kecil yang masih menjadi satu wilayah dengan Kalimantan. Dikelilingi lautan, sebagian masyarakat Teluk Nibung bermata pencaharian sebagai nelayan dan sebagian lagi bertani.
Sosok Perempuan Visioner
Emak adalah sosok perempuan kampung buta huruf yang berbeda dari perempuan lain. Sejak kecil hasrat belajarnya sangat tinggi. Akan tetapi ia tidak pernah merasakan nikmatnya belajar agama atau sekolah, sedangkan Ayah sempat mengenyam pendidikan di sekolah rakyat sampai setingkat kelas 2 SD hanya sekadar bisa baca, tulis, dan menghitung sederhana. Walaupun tidak mengenyam pendidikan tinggi, Emak memiliki pemikiran visioner. Ia ingin taraf hidup yang lebih baik agar anak-anaknya nanti dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
“Mak, mengapa kita menanam padi?” tanyaku.
“Tentulah supaya kita punya beras untuk makan.”
“Tapi kan kita bisa membeli saja dari uang hasil menjual kelapa. Orang-orang yang sudah punya kebun kelapa seperti kita kan tidak berladang lagi. Mereka membeli beras saja.”
“Nak, uang kita mesti ditabung, untuk biaya sekolah abang kau, dan sekolah kau kelak.”
(Halaman 98)
Melalui kisah Ayah dan Emak ini kita juga bisa meneladani bagaimana hubungan suami istri yang harmonis juga turut berperan besar dalam membangun rumah tangga yang kolaboratif. Ayah adalah sosok yang dihormati di kampung. Di rumah Ayah jugalah yang mengajari Emak mempelajari ayat-ayat Alquran dan berdoa.(Baca Juga: Ulasan Novel Red Thread)
Di samping itu, Ayah sangat mengerti hasrat dan impian Emak untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Tidak ada sikap meremehkan. Bersama-sama mereka bekerja keras membuka ladang sendiri, membangun rumah sederhana, lalu mulai mencari cara untuk terus mengembangkan ladangnya. Tidak ada sikap menggurui Emak, Ayah adalah sosok suami idaman yang membuat saya terkagum-kagum.
Semangat dari Ayah dan Emak
Ketika pemerintah mulai membangun SD Inpres, Emak dan Ayah berharap kampungnya pun akan mendapat jatah. Sayangnya di pembangunan pertama, sekolah itu malah dibangun di kampung lain. Tak kurang akal, Emak dan Ayah mencari tanah untuk diwakafkan. Warga kampung pun bergotong-royong membangun sekolah baru. Guru diambil dari mereka yang sempat mengenyam pendidikan SPG (Sekolah Pendidikan Guru) seperti kakak ipar penulis yang dipanggil Bang Long.
Kisah di buku ini seolah mengantarkan saya ke adegan-adegan menarik di Laskar Pelangi. Eksotisme perkampungan dan masa kecil penulis membuat saya ikut tersenyum membayangkan. Beberapa kali saya ikut menitikkan air mata ketika menyerap kalimat penuh semangat dari Emak. Demi menyekolahkan anak-anaknya, ia rela mengirimkan satu per satu buah hatinya menyeberangi selat untuk bersekolah di kota. Tindakan Emak ini juga menjadi trendsetterdi kampung. Selepas SD, orang tua yang mampu akan mengirim putra-putrinya ke kota. (Baca Juga: Proses Kreatif Red Thread)
Setelah mulai bisa mengumpulkan dana untuk sekolah, Emak punya cita-cita lain. Ia ingin membangun rumah di kota agar anak-anaknya tak lagi menumpang di rumah saudara. Saat itu Emak pun mulai berdagang kain dan pakaian. Kemudian kemampuannya bertambah sebagai ahli rias pengantin. Semua pekerjaan yang mulanya asing, perlahan dipelajari dan kini menjadikan keuangan keluarga lebih stabil. Hal ini menyiratkan jika Emak tak hanya pekerja keras tetapi juga sangat suka belajar. Kecerdasan itu menurun ke anak-anaknya termasuk pada penulis. Penulis memiliki cita-cita tinggi sejak kecil. Dengan segala jatuh bangunnya, akhirnya ia bisa bersekolah hingga ke Jepang.
Membaca buku ini, membuat saya makin bersyukur memiliki ibu seperti Emak dan ayah yang mengayomi serta mau mengerti. Tidak ada usaha untuk saling mengungguli. Orang tua saya menjadi teladan buat saya dan adik, seperti halnya orang tua penulis. Sebuah kisah yang sepatutnya bisa dibaca berbagai generasi. Sepertinya jika difilmkan pun tak akan kalah dari Laskar Pelangi.
August 18, 2020
Tips Usaha Makanan untuk Pemula
Sejak Covid-19 menyerang banyak negara termasuk Indonesia, banyak sekali perusahaan kolaps hingga merumahkan atau melakukan tindakan PHK kepada karyawannya. Untuk bertahan hidup di masa pandemi ini, kita dituntut untuk berpikir kreatif dan tidak putus asa agar roda perekonomian bisa berjalan pelan-pelan seperti membuka bisnis makanan. Tips usaha makanan untuk pemula di artikel ini akan menjelaskan persiapan apa saja yang harus Anda cermati sebelum mulai.
Usaha makanan atau kuliner adalah jenis bisnis yang tidak kenal kata tren. Tiap orang butuh makan mulai dari makanan pokok sampai camilan dan makanan penutup. Jangan merasa minder jika belum punya pengalaman berbisnis, semua pebisnis hebat dimulai dari tangga yang paling bawah.
1. Persiapkan Modal Usaha
Yang paling penting dalam tiap bisnis termasuk bidang jual makanan adalah modal. Periksa modal yang Anda miliki lalu tentukan jenis makanan apa yang bisa dijual sesuai dengan modal. Contohnya jika Anda memiliki modal sekitar 1 juta rupiah, menjual makanan untuk sarapan atau kue bisa dilirik.

Beda halnya kalau Anda punya modal yang cukup besar, cobalah cari informasi untuk usaha waralaba dari sebuah merk makanan yang cukup ternama. Bagaimana jika modal yang dimiliki di kisaran ratusan ribu? Coba intip resep makanan penutup atau dessert dalam wadah kecil misal puding kreasi.
2. Petakan Pasar yang Dituju
Setelah menghitung ketersediaan modal dan sudah memikirkan jenis makanan yang akan dijual, Anda harus mulai melakukan riset pasar. Riset ini untuk mengetahui jenis makanan apa yang sedang digandrungi atau dibutuhkan. Misalnya, kalau Anda ingin menjual dessert, tentukan range usia pembelinya. Lalu lakukan riset jenis dessert apa yang diminati oleh orang kelompok 18-25 tahun misalnya.

Riset pasar juga bisa menggunakan tool internet seperti Google Trend. Anda bisa mengecek berapa banyak jenis makanan yang dijual di wilayah tertentu. Menentukan pasar ini akan membantu Anda membuat konsep menu dan kemasan untuk menarik calon pembeli.
3. Cari Sisi Unik Bisnis
Hal penting dalam tips usaha makanan untuk pemula adalah cari tahu sisi unik bisnis makanan agar orang lain bisa tertarik. Ada banyak menu makanan yang sebenarnya sudah banyak penjualnya tetapi masih menarik minat pembeli misalnya berjualan bakso. Ada bakso yang diberi nama bakso granat, bakso iblis, atau bakso POM Bensin.

Anda dapat mengkreasikan dari mencoba perpaduan menu yang jarang dibuat, kemasan yang unik, atau nama yang menjual. Tentunya harus disesuaikan juga dengan pasar yang dituju serta ketersediaan modal. Riset ini dibutuhkan sambil Anda mulai mencoba sedikit demi sedikit menu makanan yang akan dijual.
4. Mulai Mencari Pemasok Bahan
Tips usaha makanan untuk pemula berikutnya adalah mencari pemasok bahan baku. Bergerilyalah untuk mendapatkan pemasok bahan baku berkualitas dengan harga yang terjangkau. Jangan asal memilih murah tetapi kualitasnya kurang terjamin. Cobalah membeli dari beberapa pemasok berbeda lalu bandingkan hasil ketika bahannya diolah.

Pasokan bahan tidak harus dicari di supermarket mahal, Anda dapat mencarinya juga di pasar tradisional. Kualitas ini harus dicek dari kesegaran bahan, tanggal kadaluarsa, kebersihan, asli atau tidaknya suatu bahan, dan elemen lainnya seperti harga. Jika sudah menemukan agen pemasok yang cocok, ajak untuk bekerjasama dalam jangka waktu panjang sehingga Anda pun berkesempatan memperoleh diskon harga.
5. Tentukan Lokasi Penjualan dan Mulai Promosi
Berikutnya tentukan tempat usaha murah yang tidak menguras bagian modal terlalu besar. Kalau masih pemula, mulai saja bisnis dari rumah. Manfaatkan kecanggihan internet untuk memasarkan bisnis makanan Anda. Beda halnya kalau Anda memiliki modal usaha yang cukup, maka lakukan riset lokasi yang strategis sesuai target pasar.

Setelah semuanya beres,lakukanlah promosi. Buat nama brandserta logo menarik. Pergunakan media sosial dan tools di internet untuk memaksimalkan promosi. Pelajari hal-hal terkait internet marketing yang sangat berguna untuk pengembangan bisnis.
Inilah tips usaha makanan untuk pemula yang bisa Anda coba. Tak perlu banyak berpikir, mulai lakukan action sekarang juga.
August 17, 2020
Tips Memilih Kost untuk Mahasiswa Secara Aman
Bulan ini sedang ramai-ramainya para remaja yang baru lulus SMU dan menunggu hasil SBMPTN 2020. Jangan bersedih ya walau tidak lulus di PTN pilihan, masih banyak kampus keren yang bisa kalian masuki. Menjadi mahasiswa adalah kesempatan untuk mulai hidup mandiri seperti tinggal di kost. Tips memilih kost untuk mahasiswa ini akan membantu agar lebih siap dan aman dalam menemukan hunian kost yang nyaman.
Bagi yang belum pernah tinggal di kost, pasti akan ada perasaan takut sekaligus waswas. Apakah kira-kira bisa hidup jauh dari orang tua? Bagaimana nanti kalau teman baru di kost itu kurang baik sifatnya? Kalau tidak jago masak, apakah bisa hidup hemat dengan uang kiriman orang tua? Serta masih banyak lagi pertanyaan yang memicu keresahan.
Jangan cemas. Takut itu wajar karena tinggal di kost pasti akan menjadi pengalaman berharga apalagi bagi kalian yang menjadi mahasiwa rantau. Yuk simak tips memilih kost untuk mahasiswa di bawah ini.
1. Tentukan Budget dan Harga Kost
Sebelum mulai mencari kost, cobalah untuk membicarakan dengan orang tua terkait budget dan harga kost yang dibutuhkan. Misalnya ingin mencari kost murah di Jakarta bagi kalian yang diterima di sana, sesuaikan budget dan tentukan jarak lokasinya dengan kampus.
Kalau budget kos sudah tahu, mulailah perburuannya. Makin dekat jarak kost dengan kampus, pasti harga kost akan makin mahal. Ketika bertanya pada pemilik kost, pastikan juga apakah harga kost ini bentuknya bulanan atau dalam periode tertentu, perlukah deposit, untuk harga listrik apakah terpisah, berapa tambahan harga jika ingin membawa barang elektronik. Soal biaya ini butuh pembicaraan transparan agar mendapat informasi lengkap sejak awal.
2. Cek Fasilitas
Setelah memastikan hunian kost itu aman di kantong, tips memilih kost untuk mahasiswa berikutnya adalah cek fasilitas yang ada. Fasilitas ini juga menentukan harga sewa kost. Untuk kamar yang menggunakan AC pasti lebih mahal dengan kamar yang hanya menggunakan kipas angin.
Ketika sedang meneliti kos, periksa kebersihan air, sirkulasi udara di dalam kos, kebersihan, dan tempat parkir bagi yang memabwa kendaraan. Selain kenyamanan, keamanan ini sangat penting untuk dipertimbangkan. Coba tanya warga sekitar kost apakah kost yang sedang dicek termasuk aman atau pernah bermasalah.
3. Kamar Kost
Kamar adalah tempat di mana kita akan lebih sering menghabiskan waktu mulai dari belajar, tidur, makan, sampai bersantai. Jadi memeriksa kamar adalah kegiatan yang tidak boleh dilewatkan oleh calon penghuni kost. Sesuaikan dengan keinginan, misalnya butuh kamar tunggal tanpa ada teman dengan kamar mandi di dalam? Maukah berbagi kamar mandi bersama teman-teman kost lainnya jika tidak ada yang pribadi di dalam kamar?
Ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pilihannya. Kalau kita termasuk orang yang sensitif kulitnya dan takut pada risiko penggunaan kamar mandi bersama-sama, maka carilah kamar mandi di dalam kamar. Harganya pasti berbeda. Tentu saja kita harus rajin membersihkan kamar mandi sendirian. Positifnya, kalau menggunakan kamar mandi dan kamar kost bersama teman baru, kita akan belajar bersosialisasi sekaligus kompromi. Biasanya anak-anak kost ini akan membuat jadwal piket membersihkan kamar mandi dan bekerjasama menjaga kebersihan lingkungan kost.
4. Gunakan Teknologi
Seiring perkembangan teknologi, kita juga bisa mencari tempat kost lewat website atau di media sosial. Menggunakan teknologi adalah salah satu cara praktis, contohnya jika masuk ke website khusus mencari kost Jakarta Selatan, pengguna dapat pilihan sesuai budget dan fasilitas yang diinginkan.
Inilah beberapa tips memilih kost mahasiswa yang aman dan nyaman. Semoga dengan ini dapat membantu kalian yang sedang tertarik atau butuh informasi tentang pencarian hunian kost.
July 31, 2020
Wisata Ala Jepang di The Onsen Hot Spring Resort
Bulan Juni lalu saya dan keluarga menyempatkan diri untuk bepergian sebentar ke kota Batu, Malang. Tentunya kami telah mengecek bagaimana situasi di Batu dan kondisi di sana karena baru saja masa transisi setelah PSBB. Sudah lama saya ingin menjajal wisata ala Jepang di The Onsen Hot Spring Resort. Dengan mematuhi protokol kesehatan, kami sekeluarga pun berangkat.
Pilih Hari yang Tepat dan Nikmati Suasananya
The Onsen Hot Spring Resort berlokasi di Jalan Raya Arumdalu No. 98, Batu Malang. Sebelum memasuki area utamanya, pengunjung akan dicek suhu tubuh. Spot utama masuk sekitar 200 meter dengan jalan berbukit dan suasana ala Jepang yang mulai terasa dari desain lampu taman. Suasana pun sejuk dan cenderung sunyi, kebetulan juga masih masa transisi PSBB jadi hanya ada belasan mobil yang diparkir. Saya dan keluarga sepakat untuk tidak bepergian di saat semua tempat wisata dibuka untuk menghindari keramaian dan meminimalisir risiko.
Turun dari mobil, saya langsung tertarik dengan suara gemericik air di dekat lapangan parkir. Ada air terjun kecil buatan yang menyambut kami. Lalu saya dan keluarga pergi ke loket untuk membeli tiket masuk. Kita bisa menginap di resort yang tersedia atau hanya sekadar berfoto-foto sambil jalan kaki di area utama.
Tiket bundling
Harga menginap di resort lumayan menguras kocek. Bentuknya seperti cottage dengan desain ala Jepang. Saat saya mengecek harga inap per malamnya di akun IG @theonsenresortbatu, ada dua pilihan. Pengunjung bisa memilih harga Deluxe Suite Rp1.800.000 atau Executive Suite Rp2.700.000/malam.
LoketDi dalam cottage telah disediakan onsen privat ala Jepang, jadi tamu bisa berendam sambil menikmati suasana. Cottage tersebut didesain untuk menginap bersama keluarga atau sahabat. Terdapat dua kamar dan tiga kamar dengan lantai dari tatami (lantai ala rumah tradisional Jepang yang mirip tikar). Kalau ingin berhemat, ajak beberapa teman untuk patungan dan menginap semalam untuk merasakan sensasinya.
Bagi yang tidak menginap seperti saya dan keluarga, hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp50.000. Terkesan mahal kelihatannya tetapi tiket ini sistemnya bundling. Untuk tiket masuk sebenarnya hanya sepuluh ribu rupiah dan sisanya adalah voucher restoran Fushimi yang bisa kita gunakan untuk membeli makanan dan minuman. Karena tujuan utama adalah untuk berfoto ria, kami bergegas ke stan penyewaan yukata dan hakama. Nah, saran dari petugas stan, kalau hari libur biasanya yang menyewa harus antri panjang. Beruntung saya datang di hari-hari sepi jadi tak perlu menunggu lama.
Menjadi Gadis Jepang Selama Dua Jam
Lagi-lagi saya beruntung. Semula saat membaca daftar harga penyewaan yukata dan hakama, tertera harga 150 ribu khusus untuk yukata. Mungkin untuk meningkatkan animo pengunjung, harga sewa yukata komplit dengan aksesoris rambut dan pernak-pernik lainnya dibandrol 100 ribu saja. Penyewa juga boleh mengganti alas kaki dengan geta atau sandal cantik yang cocok dipakai ketika mengenakan yukata. Rambut juga ditata manis oleh petugasnya.
Yukata adalah pakaian tradisional Jepang menyerupai kimono namun bahannya lebih tipis dan tidak berlapis-lapis. Biasanya digunakan di musim panas dan pada acara festival. Hakama adalah pakaian untuk laki-laki. Yukata umumnya menggunakan corak cerah dan ceria khas musim panas. Saya dan Mama saja yang menyewa, lalu kami sekeluarga berkeliling mencari spot foto terbaik.
Narsis bersama Mama
Karena sudah lama tidak memakai yukata—terakhir kali saat masih kuliah—saya harus berhati-hati agar tidak terpeleset. Biasa memakai celana panjang jelas saja gaya berjalan saya jadi sangat kaku. Meskipun cuaca terik, saya tak merasa kepanasan. Angin yang bertiup cenderung sejuk dan segar. Spot incaran adalah di jembatan kayu dan dekat gerbang ala Jepang yang juga berwarna merah. Yang saya suka selain spot-spot fotonya, desain bangunan yang memang mengusung suasana tradisional Jepang dengan dominan bahan kayu dan bambu, membuat saya merasa seolah sedang berada di perkampungan kuno Jepang.
Suka desain rumahnya
Puas mengambil foto-foto narsis, Papa mengajak kami untuk makan siang di Fushimi. Wah, masakan Jepangnya bervariasi dan sesuai selera. Untuk harga per menu termasuk agak mahal. Tenang saja, dengan voucher 40 ribu per orang, lumayan juga diskon yang kami dapat karena semua voucher bisa diakumulasikan.
Fushimi Restaurant
Acara bepergian singkat ini lumayan menyegarkan tubuh dan pikiran selama beberapa bulan di rumah saja. Bagi teman-teman yang telah memasuki new normal dan ingin jalan-jalan singkat atau staycation, cari tahu kondisi kota tujuan. Hindari tempat yang ramai. Wisata ala Jepang di The Onsen Hot Spring Resort sangat cocok untuk teman-teman yang ingin menyicipi sedikit suasana tradisional negeri sakura.
July 22, 2020
Percuma Berlatih Lama Jika Masih Menjadi Pengecut
Sebuah pertanyaan masuk ke kotak pesan saya, ''Bagaimana menumbuhkan keberanian untuk menjadi penulis? Saya takut gagal dan takut karya saya jelek.''
Saya baca berulangkali dan banyak sekali pesan masuk serupa dalam bahasa berbeda. Jawaban saya tetap sama, ''Untuk melawan takut, maka BERANILAH.''
Betapa banyak di antara kita mengatakan keinginan dan impian yang gemanya kuat sekali di dalam pikiran. Bahkan saking kuatnya, impian itu meneror tidur nyenyak kita. Berlatih tekun diam-diam, mengikuti banyak kelas, lalu berkata, ''Kalau aku berlatih sedikit lagi, aku akan menemukan cara untuk berani.''
Lalu kesempatan atau tantangan pun datang. Masalahnya, bukan soal kemampuan, namun nyali yang seujung kuku kelingking kaki. Kecil. Kita menjadi pengecut seketika.
Dulu, saya pernah menjadi anak kecil yang cerewet dan pemberontak jika melakukan suatu hal yang tidak sesuai kehendak,lucunya saya mendadak penakut di depan sosok kostum boneka berjalan. Ya, saya selalu menangis di depan manusia yang memakai kostum kartun atau hewan seperti Donald Bebek atau lainnya.
Sampai suatu hari, ketika TK saya menyelenggarakan darmawisata, saya ingin mendapat buku dari sosok Pluto versi manusia berkostum. Saya merengek meminta Mama mengambilkan. Saya menangis karena ingin buku tetapi takut dengan si boneka hidup. Mama saya menolak mengambilkan.

Katanya, ''Silakan kamu nangis sepuasnya. Kamu nggak akan dapat buku kalau nggak berani ngajak bonekanya salaman. Mama nggak akan mengambilkan.''
Tangisan saya berubah sesak, namun hasrat saya besar. Akhirnya, dengan masih terisak, saya memberanikan diri menyalami si boneka hidup. Buku pun saya dapat. Ternyata mereka tidak jahat. Walau masih agak takut, perasaan saya mulai berubah. Saya merasa berani untuk melawan ketakutan.
Dan dengan senyum lebar, Mama bilang, ''Bagus. Anak pintar! Jadi anak harus berani kalau kamu nggak salah. Jangan cengeng!''
Tanpa sadar saat kita terbiasa menekan impian dan keinginan untuk mencoba suatu hal baru, pikiran negatif akan mulai mengambil alih. Hanya karena pendapat orang, kegagalan orang lain, dan input negatif lainnya, maka kita menutup diri dari kesempatan. Tertawa diam-diam ketika ada kenalan yang gagal namun diam-diam juga iri karena tidak seberani mereka dalam mencoba.
Sadar tidak, jika sikap menertawakan kegagalan kenalan diam-diam dan iri pada keberhasilan orang lain inilah yang membentuk karakter julid?
Padahal kita sendiri yang malas untuk belajar dan bekerja lebih keras atau kita sendiri yang melewatkan kesempatan karena keraguan hati. Terima itu, jangan menyepelekan keberhasilan orang lain.
Toh sejak lahir, hidup kita itu adalah arena perjudian. Ada yang menjadi jago Matematika sementara nilai kita selalu lima meski belajar sampai pantat menempel di kursi. Ada kemungkinan cinta pertama tidak menjadi cinta terakhir. Kita tahu ada menang dan ada gagal, lantas kenapa tidak berani mencoba demi passion atau impian? Kalau toh gagal mencoba itu sama sakitnya dengan putus cinta, kenapa kita berusaha menghindar?
Sama dengan menjadi penulis. Kecintaan pada buku besar, suka berlatih menulis namun kenapa tidak mencoba mulai ikut lomba atau setidaknya mempublikasikan di media sosial?
Mau memilih apa sekarang? Tentukan, selagi napas masih dikandung badan.
(Postingan ini pernah saya tulis di status FB pribadi dan saya unggah di sini dengan sedikit penambahan)
July 21, 2020
Budaya Kerja di Jepang untuk si Workaholic
Workaholic adalah budaya kerja di Jepang yang sulit dilepaskan. Bagi Anda yang bekerja di perusahan Jepang atau bekerjasama dengan rekan dari negara tersebut, pasti mengenal dengan baik bagaimana budaya workaholic itu sudah mendarah daging. Tak hanya soal ketepatan waktu, orang Jepang dikenal tak menyukai kesia-siaan dalam bekerja dan sangat menjunjung tinggi idiom time is money.
Budaya kerja di Jepang itu bisa didapatkan gambarannya di banyak drama Jepang atau film kartun. Seperti dorama Tokyo Love Story yang baru saja selesai tayang di tahun 2020 ini. Di dalam dorama tersebut, kita akan mengetahui bagaimana budaya kerja di Jepang. Selesai kerja akan ada acara makan malam bersama lalu berangkat pagi mengendarai kereta atau bus. Kesibukan menjadi kegiatan sehari-hari.

Selain acara entertaintment, budaya kerja di Jepang bisa dilihat dari kebiasaan lemburnya. Istilah dalam Bahasa Jepang untuk kebiasaan workaholic adalah hatarakibachi. Kata dasar katanya berasal dari kata kerja dan nama binatang, yaitu hataraku dan hachi. Hataraku maknanya bekerja sedangkan hachi berarti lebah.
Lebah disebut sebagai binatang pekerja keras terutama dalam memproduksi nektar hingga menjadi madu dan juga turut andil dalam proses penyerbukan bunga. Hatarakibachi tak hanya menjadi idiom di mulut tetapi juga menjadi lifestylekehidupan modern di Jepang.
Inilah beberapa hal positif dari budaya kerja di Jepang yang selalu diterapkan oleh para pelaku hatarakibachi.
· Disiplin tinggiTidak ada alasan untuk datang terlambat. Tidak seperti di Indonesia di mana pekerjanya masih menolerir alasan datang terlambat seperti jalanan mendadak macet, terhalang banjir, atau ban kempis di tengah jalan, orang Jepang sulit menerimanya dan malah menyebutnya sebagai iiwake (alasan yang dibuat-buat).
Kalau rumah kita jauh dari kantor misalnya, maka hal yang perlu diperhatikan adalah berangkat bisa dua jam sebelum jam masuk. Salah satu rekan Jepang saya juga berkata jika ia jarang mengambil cuti karena merasa pekerjaan jauh lebih penting. Untuk pulang tepat waktu pun jadi sungkan apalagi kalau atasan masih sibuk dengan pekerjaan.

· Fokus sampai hal paling detail
Rahasia penting mengapa produk buatan Jepang dinilai sangat berkualitas karena mereka fokus sampai hal paling detail di tiap pekerjaan yang dilakukan. Tidak ada yang namanya pekerjaan kecil. Bagian yang sulit ditemukan mata pun menjadi fokus yang tidak boleh dikesampingkan. Kesempurnaan menjadi budaya kerja di perusahaan Jepang.
Contohnya di tempat saya bekerja saya saat ini. Kantor saya memiliki Sembilan mesin untuk machining. Pekerjaan yang dilakukan adalah memproses barang setengah jadi dari spare part traktor pertanian. Untuk bagian proses seukuran 2 cm semacam mur pun dicari dari brand berkualitas yang harganya bisa 100 ribu rupiah ke atas untuk tiap keping. Kualitas sampai bagian yang tidak tampak mata ini selalu diingatkan tiap hari.
· Lembur
Tidak ada pekerja yang bekerja seadanya apalagi malas-malasan. Sisi positif budaya workaholic Jepang ini adalah karyawannya sukarela mengambil lembur jika ada pekerjana yang mendesak untuk diselesaikan. Pekerjaan dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab.
Perlu diingat ada kalanya kita boleh lembur tetapi waktunya juga perlu diawasi. Tidak sedikit orang Jepang yang meninggal karena terlalu lama lembur tanpa asupan gizi dan istirahat yang berkualitas. Kematian di kantor akibat budaya gila kerja di Jepang disebut karoshi.
· Sopan santun dan teamwork
Sisi positif yang dapat diambil dari sistem kerja perusahaan Jepang adalah teamwork yang solid. Seorang senior diminta atasan untukmengajari yuniornya sampai bisa. Tidak dianjurkan untuk melakukan budaya perundungan. Sopan santun juga dijunjung tinggi oleh para pakerja Jepang. Yunior terbiasa menghormati seniornya, terlebih lagi pada atasan.
Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari juga menggunakan bahasa sopan serta formal. Di dalam Bahasa Jepang, kita akan diajari tingkatan kesopanan dalam kalimat. Mereka tidak terbiasa berjabat tangn jadi ketika ada rekan kerja bertemu, biasanya akan menyapa sambil mengangguk atau menundukkan badan sedikit. Kalau bertemu dengan atasan, orang yang lebih dihormati, atau orang yang lebih tua, maka membungkukkan tubuh dilakukan sampai 45 derajat.

Jangan bekerja sambil bicara. Saat sedang bekerja di kantor, kita akan fokus dan hening. Tidak ada yang bekerja sambil mendengarkan musik misalnya (kecuali jika memang perusahaannya bergerak di bidang kreatif). Konsentrasi penuh adalah budaya kerja di Jepang yang dipegang teguh.
· Horenso
Horenso adalah kepanjangan dari houkoku, renraku, soudan. Dalam dunia kerja perusahaan Jepang, tiga prinsip tersebut dimasukkan dalam visi misi. Houkoku artinya menginformasikan, jadi tiap pekerjaan dari progress sampai hasil wajib diberitahukan pada rekan atau atasan yang berkepentingan.
Renraku artinya menghubungi, jadi jika ada masalah atau kebutuhan yang ingin ditanyakan, maka lakukan segera untuk menghubungi pihak terkait. Soudan artinya diskusi. Prinsip horenso menunjukkan pentingnya kerjasama dan komunikasi dalam tim agar tujuan kerja bisa tercapai maksimal.
Budaya kerja di Jepang ini perlu diperhatikan bagi siapapun yang tertarik bekerja di Jepang atau di PMA Jepang. Sisi positifnya dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
July 15, 2020
5 Podcast Tips Penulis Produktif
Adakah yang suka mendengarkan podcast? Podcast kini popularitasnya makin meroket setelah banyak influencer sekaligus tokoh yang menyajikan obrolan atau monolog inspiratif lewat podcast. Podcast membuat kita mudah untuk membuat channel semacam siaran radio sendiri. Saya tertarik membuat podcast sejak setahun lalu dengan nama Wordholic Podcast. Kali ini saya membagikan beberapa link tips penulis produktif yang juga bagus untuk memperbaiki mindset. Podcast juga bisa didengarkan di browser. Jika di Spotify nama akunnya 'Reffi_D'.
Menulis dan Bakat
Ketika menulis atau berbagi tentang tips menulis produktif di medsos, ada pertanyaan yang masuk, “Apakah menulis itu harus memiliki bakat?” Di podcast ini saya menjelaskan jika dalam passion apapun termasuk dalam menulis, bakat adalah hal yang beruntung dimiliki jika seseorang telah mengetahuinya sejak dini. Akan tetapi bakat saja tidak cukup, ketekunan menjadi kunci bagaimana seorang penulis itu sukses atau jalan di tempat.
Bakat adalah sebuah privilege. Jika seorang penulis telah sadar dengan bakat dan memolesnya secara maksimal, langkahnya mungkin bisa lebih cepat. Masalahnya dalam perjalanan menuju kesuksesan, ada yang namanya hinaan, kegagalan, atau rasa lelah. Mengandalkan bakat saja tanpa memiliki growth mindset (mindset yang bertumbuh), pasti akan menghalangi seorang penulis untuk produktif berkarya. Podcast bisa didengarkan di sini.

Suka Duka Blogging
Selain dari menulis novel, saya juga dikenal sebagai bloger. Aktif menulis blog adalah salah satu cara untuk mengungkapkan opini. Seiring berjalannya waktu, saya ingin menjadikan blog bernilai rupiah. Lewat podcast ini, saya menceritakan apa saja suka duka selama membangun blog. Produktif menulis artikel di dalam blog juga beriringan dengan pengalaman yang tidak selalu ramah jika diingat.
Di beberapa kesempatan saat memberikan tips penulis produktif, saya menganjurkan untuk memiliki blog. Jika kita rutin mengisi blog dan tak membiarkan blog kosong berbulan-bulan, otot produktivitas pun akan lebih terasah. Kumpulan artikel blog bisa dibukukan seperti karya saya di Penerbit Ellunar yang berjudul Kata Reffi. Podcastnya bisa didengarkan di sini.
Ada rutinitas yang saya lakukan agar tak hanya produktif dalam menulis tetapi juga bagaimana caranya supaya tulisan bisa selesai. Problem yang sering terjadi di antara para penulis adalah kekurangan waktu, malas, kurang ide, dan segudang alasan lain hingga tak ada satupun tulisan yang dibuat. Coba dengarkan podcast di sini dan cermati apa yang saya lakukan agar tulisan bisa selesai sesuai target.

Menjadi Penulis Harus Siap Gagal dan Siap Berhasil
Hal penting yang perlu diingat dalam strategi menulis apapun termasuk tips penulis produktif adalah camkan di kepala jika keberhasilan serta kegagalan adalah sepaket. Ketika masih merintis karir kepenulisan, jalannya tidak selalu mulus. Ada kalanya kita menang lomba lalu lolos seleksi, ada waktunya karya kita malah tidak dilirik penerbit manapun.
Sekali lagi saya membahas betapa pentingnya mental tangguh dan mindset bertumbuh untuk menjadi penulis profesional. Jika nama besar sudah diperoleh pun, jangan sampai kita sombong dan malah takut untuk membuat karya lebih banyak. Podcast bisa didengarkan di sini.
3 Hal yang Perlu Disiapkan dalam Menulis Konten
Menulis konten atau blog harus dilakukan secara konsisten. Jika ingin blog kita lebih dikenal dan bagus rankingnya di Google, maka kita harus rajin mengupdate isinya dengan artikel baru. Tips penulis produktif untuk menulis konten bisa didengarkan di sini. Tentunya tak hanya jumlah tulisan yang diperbanyak tetapi juga kualitas pun harus diperhatikan.
Kumpulan podcast di atas semoga membantu kalian yang sedang berusaha mencari tips penulis produktif sekaligus belajar mengatur mindset. Tinggalkan pesan suara melalui aplikasi Anchor jika ada pertanyaan atau saran.
June 26, 2020
Bertahan Saat Pandemi Covid 19
Sejak awal Maret tahun ini, banyak sekali berita sedih sekaligus berita yang kadang bahagia dari mereka yang sedang berjuang di garis depan melawan pandemi dan berita kesembuhan. Secara fisik mungkin saya terlihat baik-baik saja, tetapi jauh di dalam sini ada kecemasan yang sempat membuat saya sulit tidur. Bertahan saat pandemi Covid 19 menjadi wacana utama bagi kebanyakan orang.
Ditambah lagi dengan makin meningkatnya jumlah kasus di Jawa Timur, kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif paling tinggi di Indonesia. Jumlah kasus positif menjadi 10.901 orang. Pandemi Covid 19 telah mengubah peta Indonesia yang cantik menjadi merah karena sebaran virus. Berbagai cara telah diupayakan untuk meminimalisir persebaran seperti covid test Surabaya yang diselenggarakan oleh pemerintah kota hingga pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Inilah yang saya lakukan agar tetap bertahan saat pandemi Covid 19.
· Mengubah Kegiatan Menjadi Daring
Banyak yang tidak masalah ketika PSBB mulai berlaku dan juga tidak bisa lagi jalan-jalan ke tempat yang biasa dikunjungi di akhir pekan. Pelaku bisnis di masa pandemi Covid 19 juga mulai banyak yang mulai berekspansi di platformdigital. Saya pun akhirnya mengubah sistem kelas menulis Wordholic Class menjadi sistem daring.

Padahal di awal membuat kelas ini setahun lalu, saya memang fokus pada kelas tatap muka dan melakukannya di coworking space. Sebagai seorang pribadi ekstrovert, hal ini cukup menguras energi saya. Bertemu tatap muka adalah salah satu cara untuk mengisi daya. Untunglah kemajuan teknologi cukup membantu. Aktivitas menulis tetap berjalan dan dengan aplikasi Zoom atau Google Meet, saya bisa mengadakan kelas daring dengan teman-teman luar Jatim.
· Belajar Hal Baru
Demi menjaga keamanan diri dan bertahan hidup saat pandemi Covid 19, saya terpaksa membatalkan tiket ke Singapura dan Vietnam. Sedih? Sudah pasti. Perjalanan ini sudah saya rencanakan sejak tahu 2019 ketika saya melancong ke Kuala Lumpur bersama sahabat. Harapan kami pupus ketika tahu maskapai membatalkan semua tiket perjalanan dan mengganti dengan tiket untuk tahun depan.

Untuk mengurangi rasa sedih itu, saya menemukan keasyikan baru yaitu belajar di rumah selama pandemi covid 19. Sebelum pandemi saya sangat senang mengukuti workshop pengembangan diri, menulis, dan social media marketing. Kini sistem belajar pun bisa saya lakukan lewat platform belajar daring. Untuk sesi interaktif bisa saya temukan via Zoom dan Live IG. Bahkan lewat Live IG, saya bisa belajar banyak tentang kesehatan mental. Tinggal di rumah saja jadi tidak terlalu membosankan. Informasi tentang covid test dan bagaimana cara menjaga diri agar tidak tertular juga digalakkan lewat berbagai media belajar.
· Melakukan Hobi untuk Menjaga Kewarasan
Ketika melihat banyak kawan-kawan pekerja lainnya yang mulai bekerja dari rumah atau WFH (work from home), saya mulai bertambah khawatir. Kebijakan perusahaan saya tidak mewajibkan karyawannya untuk bekerja dari rumah. Tiap kali berangkat dari tempat kos ke kantor, pikiran saya mulai bercabang ke mana-mana apalagi jika harus bertugas ke bank. Bank adalah tempat yang saya takuti selain ke mal, pasar, dan rumah sakit.
Alhamdulillah, dengan mematuhi protokol kesehatan dan membatasi jalan-jalan yang tidak perlu, saya masih diberi kesehatan hingga kini. Untuk menjaga kewarasan maka saya membaca buku, menulis, dan nonton drakor. Jika memang di antara kalian masih ada yang penasaran dengan kondisi tubuh, bisa juga lakukan covid test untuk mendapat hasil yang akurat.
(Baca Juga: Ketakutan dalam Menulis).

Setelah pulang dari kantor, saya membersihkan diri lalu duduk manis menonton film atau drakor. Sesekali saya selingi dengan menonton variety show lucu dan menonton video musik. Apa yang membuat saya senang akan saya lakukan selama itu aman. Kalau malas melakukan apa-apa, saya matikan gawai lalu merebahkan rubuh sambil menatap langit-langit kamar. Mengucap syukur, memperhatikan napas, lalu pejamkan mata dengan doa agar diri dan keluarga selalu berada dalam perlindungan-Nya.
· Menjaga Kesehatan Fisik
Olahraga menjadi menu wajib untuk bisa terus sehat selama pandemi covid 19. Sebelum pandemi pun saya rajin berolahraga dan kini selain berolahraga saya jadi menambah bacaan tentang kesehatan. Sambil memantau perkembangan kasus di Indonesia, saya juga sering mampir ke situs kesehatan seperti www.halodoc.com.
Informasi tentang cara menjaga kesehatan sampai jenis penyakit dipaparkan cukup lengkap di Halodoc. Klik saja kategori Kesehatan dan lihat susunan nama penyakit secara abjad. Wawasan ini penting agar saya tidak termakan isu hoaks terkait Covid 19 dan penyakit lainnya.
Lewat Halodoc, kita dapat berkonsultasi tentang masalah kesehatan kepada dokter berpengalamansecara daring. Dan yang sangat membantu adalah penjelasan tentang macam-macam obat serta aplikasi untuk memesan obat tanpa harus pergi ke apotek. Obat dapat diantar ke rumah lewat aplikasi Halodoc.
Tiap orang pasti punya cara berbeda untuk bertahan saat pandemi Covid 19. Yang paling utama adalah jaga kesehatan fisik, jangan egois, dan kurangi membaca berita negatif agar kesehatan mental tetap telindungi. Terus berdoa agar akhir pandemi covid 19 di Indonesia segera tiba.
June 23, 2020
Tak Kalah Penting, Inilah 5 Peralatan Kesehatan yang Harus Disiapkan untuk Melindungi Buah Hati
Sebagian besar orang tua masih belum sepenuhnya memberi perhatian ekstra untuk menyiapkan kotak P3K bagi si kecil. Kesadaran baru akan muncul agar persiapan perlengkapan kesehatan tersedia malah ketika si buah hati mereka sakit. Padahal, selain mempersiapkan kebutuhan seperti pakaian, perlengkapan tidur, perlengkapan mandi, dan perlengkapan bepergian, orang tua juga harus menyiapkan perlengkapan kesehatan.
Peralatan kesehatan yang baik dapat menjadi pertolongan pertama jika si kecil membutuhkan. Nah, apa saja sih sebenarnya yang perlu ada di kotak P3K si kecil? Berikut ulasannya!

Thermometer digital menjadi salah satu peranti yang wajib dimiliki. Pasalnya, bayi atau batita sering tiba-tiba demam. Untuk mengukur suhunya, orang tua memerlukan termometer digital. Kenapa harus memilih termometer digital? Seperti namanya, jenis termometer ini sudah dilengkapi dengan mode digital sehingga pembacaan hasil ukuran akan lebih mudah jika dibandingkan dengan jenis termometer air raksa karena muncul di display. Anda bisa temukan produk termometer digital di berbagai marketplaceyang ada di Indonesia, Indotrading.com salah satunya!
2. Obat Demam

Obat demam yang telah dikonsultasikan ke dokter, wajib distok oleh para orang tua. Pasalnya, si kecil akan sering demam, apalagi setelah ia diimunisasi. Nah, untuk menurunkan demamnya, Anda bisa memanfaatkan obat demam yang ada di rumah. Tapi ingat, dosis dan pemakaiannya harus sesuai dengan anjuran dokter ya!
3. Krim Serbaguna

Salah satu masalah yang kerap kali dialami oleh bayi adalah gatal dan ruam yang diakibatkan oleh pemakaian popok. Nah, untuk mengatasinya, benda yang perlu dipersiapkan orang tua adalah krim serbaguna yang bisa mengatasi gatal, ruam, biang keringat, gigitan nyamuk sampai dengan luka bekas cakaran.
4. Sedotan Ingus

Saat bayi terserang batuk pilek, pasti Anda tak tega melihatnya. Saat terkena batuk atau pilek, bayi jadi sulit bernapas, hidung tersumbat, bersin-bersin, batuk terus-menerus, sulit tidur sehingga membuatnya menjadi rewel. Maka, jika Anda ingin meredakan hidung tersumbat pada bayi, gunakan alat sedotan ingus khusus bayi yang banyak dijual di pasaran.
5. Diffuser

Selain menggunakan sedotan ingus, untuk redakan pilek si kecil, Anda bisa menggunakan diffuser. Alat ini berfungsi untuk menyemprotkan cairan atau minyak esensial dari aroma terapi udara yang dihirup bayi lebih segar. Anda dapat menyemprotkan minyak atsiri yang memiliki kandungan senyawa organik dan sifat anti mikroba sehingga sangat bagus untuk melindungi si kecil yang rentan terhadap batuk dan pilek.
Itulah beberapa peralatan esensial untuk mengisi kotak P3K si kecil. Ingat ya, selain mempersiapkan perawatan tubuhnya, kesehatannya juga patut menjadi perhatian utama dari setiap orang tua!


