Dunia Tanpa Huruf R Quotes
Dunia Tanpa Huruf R
by
Yoza Fitriadi5 ratings, 4.80 average rating, 1 review
Dunia Tanpa Huruf R Quotes
Showing 1-21 of 21
“Bukan hanya aku yang kehilangan, tapi seantero sekolah juga merasakan lubang kehampaan. Ia bukanlah sosok guru yang sering mencuri waktu demi kepentingan sendiri. Bukan pula pribadi yang kerap mengambil handphone dalam saku tanpa peduli muridnya pintar atau diam tak mengerti.
Ia tak tampak seperti orang kebanyakan. Oknum guru yang tak merasa khianat walau kerap datang terlambat. Mereka yang hanya mengingat hak sementara kewajiban cuma dicatat. Pendidik yang selalu memberi tugas tapi jarang memperjelas. Pegawai yang membanggakan sertifkasi tanpa memikirkan kualitas beriring prestasi.
(Pejuang Cinta, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
Ia tak tampak seperti orang kebanyakan. Oknum guru yang tak merasa khianat walau kerap datang terlambat. Mereka yang hanya mengingat hak sementara kewajiban cuma dicatat. Pendidik yang selalu memberi tugas tapi jarang memperjelas. Pegawai yang membanggakan sertifkasi tanpa memikirkan kualitas beriring prestasi.
(Pejuang Cinta, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Vin, kamu harus ingat satu hal. Apa yang kau lakukan pada orangtuamu hari ini, akan sama dengan yang akan kau dapatkan dari anakmu suatu saat kelak. Janji jangan seperti mereka ya,” pungkas opa Mulyono seusai menceritakan keluarganya.
(Rajut Cinta Yang Tak Pernah Usang, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Rajut Cinta Yang Tak Pernah Usang, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Edelweis ini bukan hanya sekedar bunga. Tapi ia memiliki filosofi yang indah. Makna sebuah perjuangan, ketulusan dan ketegaran. Itulah yang membuatnya disebut bunga keabadian,” sahut kakek itu sembari merentangkan tangan menikmati semilir angin yang datang.
“Keindahan edelweis bukan saat ia berjejer di dalam vas. Bukan pula saat tersusun rapi dalam buket bunga dengan kain dan pita berwarna cerah. Tapi ia akan amat indah bila tetap di alam bebas, bermekaran di tengah hamparan sabana luas. Indah saat bergoyang diterpa angin pegunungan, memutih laksana salju di tanah lapang,” pungkasnya membiarkan Vidi termangu sendirian.
(Tujuh Buket Bunga Keabadian, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Keindahan edelweis bukan saat ia berjejer di dalam vas. Bukan pula saat tersusun rapi dalam buket bunga dengan kain dan pita berwarna cerah. Tapi ia akan amat indah bila tetap di alam bebas, bermekaran di tengah hamparan sabana luas. Indah saat bergoyang diterpa angin pegunungan, memutih laksana salju di tanah lapang,” pungkasnya membiarkan Vidi termangu sendirian.
(Tujuh Buket Bunga Keabadian, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Sayangnya rencana manusia tak selalu berjalan dengan sempurna. Tanggul memang berdiri kokoh menahan air yang siap memasuki desa. Namun tak ada yang memprediksi bahwa hujan akan mengguyur belasan jam lamanya. Harap cemas warga menantikan hujan reda tak juga mendatangkan kabar gembira.
(Robohnya Tanggul Kami, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Robohnya Tanggul Kami, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Bapak pernah dengar ini. You can buy clock sir, but not time. Waktu tak bisa diulang. Pembelajaran untuk lebih waspada esok lusa,” jawab sosok yang memperkenalkan diri dengan nama Julia.
“Lagipula uang bukan segalanya, Pak. Ada banyak hal yang tak bisa dibeli dengan uang. You can buy blood, but not life. Lihat betapa banyak mereka yang punya uang dan kekuasaan, tapi tak pernah merasa puas. Sebaliknya mereka yang hidup bersahaja, merasa kaya. Karena syukur tak pernah lepas dari hatinya,” sahutnya makin antusias.
(Bidadari Jalanan, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Lagipula uang bukan segalanya, Pak. Ada banyak hal yang tak bisa dibeli dengan uang. You can buy blood, but not life. Lihat betapa banyak mereka yang punya uang dan kekuasaan, tapi tak pernah merasa puas. Sebaliknya mereka yang hidup bersahaja, merasa kaya. Karena syukur tak pernah lepas dari hatinya,” sahutnya makin antusias.
(Bidadari Jalanan, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Kami memang belum mampu bicara banyak di sepakbola. Namun atlit kami kami berhasil meraih podium tertinggi di event bulutangkis tertua di dunia,” sahutku bangga menahan air mata yang tinggal menunggu waktu untuk pecah.
Merah putih pun berkibar dengan gagahnya beriring kumandang Indonesia Raya.
(I am an Indonesian and I am proud, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
Merah putih pun berkibar dengan gagahnya beriring kumandang Indonesia Raya.
(I am an Indonesian and I am proud, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Hei. Kalian masih ingat dengan apa yang pernah saya sampaikan saat awal seleksi. Sepakbola adalah kombinasi dari kekompakan pemain, sehebat apapun kalian bermain akan kalah bila tak ada kesinambungan dalam harmonisasi dengan rekan yang lain,” cetus pelatih menyambar dengan cepat.
“Ingat. Bukan nama yang tertera di punggung kostum kalian yang penting, tapi logo Bengkulu FC di dada adalah segalanya,” nasihat dari coach Handoyo yang akan selalu kujadikan sebagai teladan.
“Kalau kalian berdua masih seperti ini, jangan harap ada tempat bagi kalian untuk starting eleven di pertandingan selanjutnya,” pungkas coach Handoyo sembari meninggalkanku dan Yanusa yang masih tertunduk bersalah.
“Impian Itu Milik Universal. Jalan Yang Ditempuhlah Yang Menjadi Pembeda”
(Tendangan Dari Pesisir, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Ingat. Bukan nama yang tertera di punggung kostum kalian yang penting, tapi logo Bengkulu FC di dada adalah segalanya,” nasihat dari coach Handoyo yang akan selalu kujadikan sebagai teladan.
“Kalau kalian berdua masih seperti ini, jangan harap ada tempat bagi kalian untuk starting eleven di pertandingan selanjutnya,” pungkas coach Handoyo sembari meninggalkanku dan Yanusa yang masih tertunduk bersalah.
“Impian Itu Milik Universal. Jalan Yang Ditempuhlah Yang Menjadi Pembeda”
(Tendangan Dari Pesisir, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Ah, aku bingung bagaimana besok akan menghadapinya. Cukupkah dengan anggukan saja atau dengan sebuah pelukan. Lansung menjawab iya atau memutar-mutar jawaban terlebih dahulu untuk jawaban serupa. Perlukah kata-kata puitis atau cukup dengan percakapan biasa. Cinta ini benar-benar membiusku, Ry.
(Goresan Cinta, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Goresan Cinta, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiots, Albert Einstein.”
Benar kata ilmuwan fisika favoritku itu, teknologi telah melampaui interaksi manusia.
(Raib, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
Benar kata ilmuwan fisika favoritku itu, teknologi telah melampaui interaksi manusia.
(Raib, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Tuan, dengar dulu penjelasan dokter Richard. Euthansia bertujuan untuk membebaskan diri Huup dari penderitaan. Bisa dilakukan dengan menyuntikkan zat-zat tertentu atau secara professional kita hentikan mesin penunjang hidup dan melepas tabung makanan. Sehingga rasa sakit yang dialami pasien sangat minimal,” ujarku memberikan pembelaan atas usul dokter senior tempatku bekerja.
(Sebongkah Asa, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Sebongkah Asa, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Bila benar sweet seventeen itu sakral, maka jelas kali ini aku berharap lebih dengan amat sangat. “Semoga huruf R musnah dari peredaran,” pintaku sepenuh hati dengan suara yang amat pelan.
(Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Kenapa huruf R itu mesti ada? Itu pertanyaanku yang selalu membuat hati menjadi gundah gulana. Tak bisakah hidupku damai walau untuk sejenak? Bila saja tak pernah ada huruf R dari kamus di seluruh dunia.
(Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Inilah rupa kami, berdandan seakan-akan bukan generasi intelek yang melekat pada jiwa mahasiswa. Rambut 1 cm untuk laki-laki dan kepang jalin 17 untuk perempuan, dasi kantor warna mencolok, celana dasar hitam yang ujungnya dimasukkan ke dalam kaos kaki belang. Menyandang tas karung gandum bertali sumbu kompor dengan berbagai macam isi, plus papan nama dari karton dengan inisial masing-masing. Ini rupanya pakaian mahasiswa.
(Agustus 10 Tahun Silam, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Agustus 10 Tahun Silam, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Hitam dan putih itu adalah warna favoritku. Cukup itu saja yang orang lain tahu. Bila ditanya mengapa, aku kan menjawabnya seadanya. Tak perlu mencari filosofi laykanya bendera merah putih dengan kandungan makna sakral perjuangan bangsa, ataupun hakikat warna merah muda yang katanya adalah simbol romantisme percintaan.
(Sekali Ini Saja, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Sekali Ini Saja, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Tak perlu menjadi seorang muslim untuk membantu Suriah dan Pelestina. Cukup jadi manusia,” jawab Weigl menirukan presiden Turki yang ia dengar di berita.
(Gerbong Kemanusiaan, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Gerbong Kemanusiaan, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Hingga fakta bahwa selama ini ia berusaha menipu diri sendiri seakan-akan berkaki kormal dengan mengimpikan sepeda seperti anak-anak lainnya. Laksana seekor semut hitam yang bermimpi menjadi kupu-kupu yang indah. Sayap-sayap impiannya rapuh dan luruh seketika.
(Sayap-Sayap Rapuh, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Sayap-Sayap Rapuh, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Ia memang telah meninggal, namun semangat patriotiknya tak pernah usang. Tak sulit untuk menemukan Kartini di masa kini, banyak tokoh perempuan yang begitu menginspirasi. Pintar, rupawan, sukses, kaya raya, dermawan dan kharismatik banyak dijumpai di khalayak ramai,” ujarku membuka cerita.
“Tapi itu terlalu jauh, banyak yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sosok bu Jumiati salah satu diantaranya, guru yang senantiasa berbagi ilmu untuk kita semua. Bidan, artis bahkan mungkin tukang sapu sekolah kita bisa jadi menjadi Kartini masa kini,” pungkasku disambut tepuk tangan bu Jumiati dengan mata sembab.
(Kartini Masa Kini, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Tapi itu terlalu jauh, banyak yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sosok bu Jumiati salah satu diantaranya, guru yang senantiasa berbagi ilmu untuk kita semua. Bidan, artis bahkan mungkin tukang sapu sekolah kita bisa jadi menjadi Kartini masa kini,” pungkasku disambut tepuk tangan bu Jumiati dengan mata sembab.
(Kartini Masa Kini, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Nak, sebentar lagi putri satu-satunya ayah akan menjadi tanggung jawabmu. Kalian berdua akan menikah. Berjanjilah bahwa kau akan selalu menjaga dan tak akan membiarkan ia menderita,” pinta ayah Inneke padaku.
“Semestinya hari ini adalah hari yang paling berbahagia bagi kalian berdua, tentunya bagi ayah juga. Tapi entah mengapa ayah merasa akan ada yang hilang. Sebuah lubang besar menganga, persis seperti saat ibunya Keke berpulang duapuluh lima tahun silam,” sambungnya dengan mata berkaca-kaca.
“Ayah titip Keke padamu,” pungkas ayah Inneke sembari memberikan pelukan hangat ke arahku.
Aku tahu ia tengah menangis meski pandanganku bersebrangan. Pundakku basah oleh air hangat yang semakin lama makin sembab.
(Ayah Kedua, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Semestinya hari ini adalah hari yang paling berbahagia bagi kalian berdua, tentunya bagi ayah juga. Tapi entah mengapa ayah merasa akan ada yang hilang. Sebuah lubang besar menganga, persis seperti saat ibunya Keke berpulang duapuluh lima tahun silam,” sambungnya dengan mata berkaca-kaca.
“Ayah titip Keke padamu,” pungkas ayah Inneke sembari memberikan pelukan hangat ke arahku.
Aku tahu ia tengah menangis meski pandanganku bersebrangan. Pundakku basah oleh air hangat yang semakin lama makin sembab.
(Ayah Kedua, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Dari buku yang saya pernah baca, seorang penulis pernah bilang begini. When you love what you are doing, you don’t look at the clock. Ya, walaupun ini bukanlah apa yang diharapkan. Tapi berusahalah cintai pekerjaan sekarang, yakinlah kita seakan-akan tidak sedang bekerja. Nikmatilah anak muda!” Tegas bang Rangga yang sudah enambelas tahun melakukan hal yang sama, menjaga perapian panggangan batubara.
(Mencari Tumbal, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Mencari Tumbal, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Aku percaya, Rol. Kamu akan segera menemukan potensi luar biasa itu. Jangan pernah berhenti untuk percaya,” ucapnya pagi ini berbalas anggukanku.
(Negeri Sejuta Payung, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
(Negeri Sejuta Payung, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
“Senang berkenalan dengan kalian. Ah, itu memang “ruh” kami di sini. Al-Quran adalah suplemen terbaik untuk bisa terus berkembang. Kata abi, harus sering dibaca dan diamalkan bila ingin mudah dihafal.
Terimakasih untuk potret yang amat indah. Tapi maaf, aku dan teman-temanku tak akan pernah meninggalkan bumi para ambiya’ ini sejengkal pun. Adalah tugas kami untuk menjaga Masjidil Aqsha hingga kemenangan itu tiba.
Khalid
(Korespondensi Tak Berbalas, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
Terimakasih untuk potret yang amat indah. Tapi maaf, aku dan teman-temanku tak akan pernah meninggalkan bumi para ambiya’ ini sejengkal pun. Adalah tugas kami untuk menjaga Masjidil Aqsha hingga kemenangan itu tiba.
Khalid
(Korespondensi Tak Berbalas, Dunia Tanpa Huruf R)”
― Dunia Tanpa Huruf R
