Nocturnal Journal Quotes

Rate this book
Clear rating
Nocturnal Journal (Kumpulan Sajak yang Terserak, 2004-2014) Nocturnal Journal by Sam Haidy
30 ratings, 4.03 average rating, 1 review
Nocturnal Journal Quotes Showing 1-20 of 20
“Senja melarutkanku di batas waktu
Ketika ada dan tiada sejenak menyatu
Ada yang beringsut menjauh
Ada yang perlahan merengkuh

Bayanganku mengais sisa terang
Sebelum terkubur malam panjang”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Aku bercerita kepada malam
Karena hanya ia yang sudi menadah keluh kesah
Para pecinta yang menderita”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Butiran gula larut dalam kopi hitam
Taburan bintang larut dalam kelam malam

Pahit manis kenangan teraduk
Kuhirup semalam suntuk”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Aku tertawan
Tanpa gerak
Lalu tertawa
Tanpa gelak

Aku dan sepi
Seredup semati”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Biarkan saja cinta dibahasakan dengan diam
Kalau kata-kata hanya akan memperkosa kekudusannya

Biarkan saja seribu bahasa tetap tak terterjemahkan
Kalau kata-kata hanya akan mengkhianati arti sebenarnya”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Adakah yang lebih menggetarkan
Dari sepasang pandang
Yang saling silau tapi saling mencari?”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Kadang aku hilang nalar
Ingin menebas segala belukar
Betapa ingin kulompati waktu
Untuk menyeberangkan rindu

Namun denganmu aku percaya:
Menunggu adalah jalan setapak menuju cahaya”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Diam meredam seloroh bodoh mulut berkabut
Sunyi menyanyi, aku terpaku, kamu jemu
Cinta terlunta buta kata”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Nada-nadamu berdenting
Menjemput kata-kataku dari hening

Bulan dan bintang perlahan terpejam
Kau dan aku menidurkan malam”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Tak ada yang lebih getir
Dari hujan dini hari
Lirih tangis langit yang hanya bisa didengar
Oleh mereka yang sudah lupa rupa pelangi”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Apa artinya menjadi manusia
kalau cuma dijadikan
binatang perahan
dan mesin pelipatganda?”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Tak akan sempat nisan terpahat;
ribuan nama memesan bersama-sama.
Sementara,
mayat-mayat yang belum berangkat,
terbaring berselimut puing-puing...

O, Tsunami,
airmu bermuara di mata kami!”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Di satu sisi
Aku semestinya kesepian
Sudah sepantasnya gila
Memamah kesendirian

Di lain sisi
Aku punya kamu”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Hanya pantai yang mampu membaca
Pasang surut hatinya
Hanya laut yang mampu mengeja
Rasa air matanya”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Kau dan aku mengalir
Sebagaimana air
Namun semakin mendekati hilir
Semakin aku tak ingin ada akhir

Maka mari jadilah saja hujan
Yang berulang jatuh di permulaan”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Aku ingin mengajakmu
Menyingkir sejenak dari coreng-moreng hari
Dan menjelma sepasang warna
Yang mengguratkan keabadian di kening malam”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Cinta adalah sungai tanpa jembatan yang memisahkan kita di dua sisi berseberangan. Maukah kau melompat, jatuh ke dalamnya, lalu hanyut berpegangan?”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Telah kutemukan hatimu
Tempat terhangat untuk menetaskan rasa
Yang tak mampu kuerami sendiri”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Mencintaimu
Seperti mencintai bayi yang belum sempurna melihat
Tak tahu pasti apa yang kau tangkap dalam geliat

Namun tak jemu kuselami rona kudusmu”
Sam Haidy, Nocturnal Journal
“Puisi bukan sekedar membaca dan menulis, tetapi merasa dan mengiris.”
Sam Haidy, Nocturnal Journal