Tia Setiawati's Blog, page 786
January 24, 2013
Hai, syifawulan.
Terima kasih banyak ya :)
Aku tidak pernah...

Hai, syifawulan.
Terima kasih banyak ya :)
Aku tidak pernah merubah font, itu sudah dari theme Tumblr nya, hehe.
Dengarlah rekaman suara hujan yang saya beri, lalu bacalah puisi...
Dengarlah rekaman suara hujan yang saya beri, lalu bacalah puisi ini.
Ada Rindu yang Tak Bisa Dijelaskan Hujan
Hujan rintik-rintik,
ada kenangan yang diam-diam menggelitik
Kamu,
duduk manis di depan halaman rumahku,
menunggu aku menyuguhkan segelas kopi hitam,
panas,
manis,
menghangatkanmu
Aku,
sibuk mencari-cari jaket merahmu,
ada kehangatan yang ingin kubagi denganmu
Lalu hujan menderas seketika,
menyadarkanku akan luka,
akan duka karena perpisahan kita
ada jeda,
ada kata yang ingin kuucap begitu saja,
pada langit kelabu,
pada pelangi yang hadir setelah hujan berlalu,
: hujan, kau sungguh tak mampu menjelaskan rindu.
Tangerang, 23 Maret 2012 (dini hari)
- Tia Setiawati Priatna
"Bolehkah kupinta satu saja? Kumohon jangan terlalu menuruti egomu yang terlampau berani. Terkadang..."
- Tia Setiawati Priatna
"Kenangan mungkin adalah tempat yang menyenangkan untuk masa depan berjalan-jalan. Namun tetap saja,..."
- Tia Setiawati Priatna
"Dahulu saya pikir, ketika kehilangan kamu, saya akan kehilangan separuh dari diri saya. Namun..."
-
Karena seharusnya, jodoh saya akan merasakan hal yang sama dengan saya. Dia pasti akan juga, merasa kehilangan separuh jiwanya. Sehingga seharusnya, kami sama-sama tidak saling meninggalkan; kecuali oleh ajal yang ditakdirkan tuhan.
- Tia Setiawati Priatna
"Mungkin akan selalu ada, dia yang lebih baik segalanya dari seseorang yang ada di sampingmu..."
-
Karena tak ada hidup di dunia ini, yang abadi
- Tia Setiawati Priatna
Maka Aku Akan Tersenyum Saja
Mencintai diam-diam itu seperti menggenggam sebuah bom waktu.
Akan ada waktunya melepaskan bom itu.
Atau memutuskan untuk terus menggenggamnya,
sampai ia meledak dan membiarkan kabar hatimu tak terdengar.
Aku mencintaimu secara diam-diam.
Tentu, seperti inilah definisi diam-diam bagiku :
Kau tak pernah tahu.
Dan aku hanyalah serupa manusia bisu.
Keberanian mungkin adalah hal yang paling jauh berada dari ragaku.
Maka mulai seterusnya,
aku hanya akan tersenyum saja.
Aku akan tersenyum saja,
saat kau bercerita kau telah bertemu wanita yang manis parasnya.
Aku akan tersenyum saja,
saat kau bercerita kau telah jatuh cinta pada pandangan yang pertama.
Aku akan tersenyum saja,
saat kau berbahagia karena cintamu telah resmi dia terima.
Aku akan tersenyum saja,
saat kau berkata pipi wanitamu merona saat kau menggenggam tangannya.
Aku akan tersenyum saja,
ketika matamu masih mampu menangkap gerak lambat di bibirku,
saat kau sibuk bercerita ini dan itu.
Namun ketika aku berbalik badan,
tak akan mampu lagi kau perhatikan,
air mata yang berurai di pipiku pelan-pelan.
Maka aku akan tersenyum saja.
Seandainya esok hari,
kau menanyakan alasan mengapa kemarin aku terburu-buru pergi.
Tangerang, 24 januari 2013
- Tia Setiawati Priatna
"Seberapapun besarnya emosi yang menguasi sepersekian bagian dari hatimu, tolong cari aku saat aku..."
- Tia Setiawati Priatna
"Saya tahu, buku adalah benda mati. Namun meluangkan waktu dengan benda mati yang mampu menghidupkan,..."
-
Baik-baiklah menghabiskan waktu hidupmu di dunia.
- Tia Setiawati Priatna
"Hampir semua teori-teori baik tentang sesuatu yang berhubungan dengan hati dan emosi (jatuh cinta,..."
-
Sudah merasakannya sendiri, kan?
- Tia Setiawati Priatna


