Tia Setiawati's Blog, page 790

January 21, 2013

Page Karenapuisiituindah

Page Karenapuisiituindah:

Meet me there? :)


karenapuisiituindah:



Hai, teman-teman, saya baru saja membuat page Karenapuisiituindah.
Silahkan di like ya. Terima kasih banyak. :)


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 21, 2013 04:06

Jatuh hati dengan puisi-puisi nya. Love from Malaysia. :)

Thank you. Love from Jakarta! :3

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 21, 2013 00:37

January 20, 2013

Dengarkan Aku Sekarang
kupikir :aku akan meninggalkan...



Dengarkan Aku Sekarang


kupikir :
aku akan meninggalkan semuanya,
menjadi abu, menjadi kenangan yang mungkin akan terus mengganggu
aku akan meninggalkan semuanya,
bersama ingatan tentangmu,
bersama semua hal yang mencetuskan namamu
aku akan meninggalkan semuanya,
dan kuharap aku benar,
bukan hanya harapan,
bukan hanya pinta yang kelewatan


lalu, kau akan mendengarku bergumam,
dengarkan aku, sayang
dengarkan aku sekarang


tak ada yang lebih kuingini dari merasakan ketenangan,
akan kehilanganmu,
akan kesepian yang akan menghantuiku


tak ada yang lebih kuingini dari merasakan kelegaan,
karena aku telah berbuat benar,
dengan melepaskanmu,
melepaskan cinta yang selama ini menemani hari-hariku


dan kumohon lagi,
dengarkan aku sekarang,
karena aku ingin kau kuat,
sekuat mataku saat mengatakan
: selamat tinggal, cinta


karena kita tidak akan pernah hilang ingatan,
karena kita tidak akan mampu meninggalkan semua kenangan,
karena aku tahu, 
akan selalu ada kamu dalam tulisan kisah hidupku


maka dengarkan aku sekarang,
: jangan kembali, saat kau tak ingin benar-benar pulang.


Tangerang, 27 November 2011
- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 20, 2013 14:39

Ada Yang Selalu Merindukan Kamu
Ada yang selalu merindukan...



Ada Yang Selalu Merindukan Kamu


Ada yang selalu merindukan kamu,
di penghujung hari saat lelah menguasai sisa waktu
Ada yang selalu merindukan kamu,
di antara serunya buku-buku dan deadline yang mengganggu
Ada yang selalu merindukan kamu,
dalam tumpukan kenangan masa lalu,
atau mimpi tentang masa depan, 
dalam lembaran-lembaran baru.
Ada yang selalu merindukan kamu,
dengan galaunya hati sampai mengharu biru
: itu aku


- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 20, 2013 14:35

Kamu, jangan mengkhawatirkan hidup saya yang sekarang. Karena...



Kamu, jangan mengkhawatirkan hidup saya yang sekarang.
Karena dia bukan lagi tentang kamu.


Dia sudah baik-baik saja, bersama cinta yang baru.


- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 20, 2013 07:22

"Terkadang, bicara panjang kali lebar dengan orang yang tak sepaham denganmu adalah seperti meminta..."

“Terkadang, bicara panjang kali lebar dengan orang yang tak sepaham denganmu adalah seperti meminta seseorang yang buta huruf untuk menamatkan sebuah buku.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 20, 2013 05:49

:)
kalenderlunar:

Undangan Menulis “100 Perempuan Dalam Puisi”



:)


kalenderlunar:



Undangan Menulis “100 Perempuan Dalam Puisi”


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 20, 2013 01:41

"Bukankah pola bersosialisasi di dunia ini sederhana? Ketika kita ingin dihargai, maka hargailah...."

“Bukankah pola bersosialisasi di dunia ini sederhana? Ketika kita ingin dihargai, maka hargailah. Hiduplah yang baik, maka hidup akan baik pula ke padamu. Karena manusia biasa bukanlah malaikat. Manusia biasa adalah hanya manusia. Memiliki nafsu, yang terkadang susah untuk dikontrol olehnya.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 20, 2013 01:40

Dari Tempatku Menulis Puisi
dari tempatku menulis puisi,ada...



Dari Tempatku Menulis Puisi


dari tempatku menulis puisi,
ada kenangan yang masih melintas sekelebat bayang,
seperti dekat namun ingin pergi


dari tempatku menulis puisi,
ada jarum jam yang seolah menertawakan
lalu menegurku sambil menanyakan,
‘dimana ‘cinta selamanya’ yang dia janjikan?’


dari tempatku menulis puisi,
fotomu di dinding kamarku masih menghiasi,
kau merangkul pundakku penuh arti 
dari tempatku menulis puisi,
tergeletak sebuah dompet berisikan fotomu,
foto yang sama ketika kita mengikrarkan janji


dari tempatku menulis puisi,
kulihat selembar kertas bertuliskan ‘aku sayang kamu’
kusimpan sebagai teman sepi,
kuingat kau berkata,
‘kau tak pernah sendiri’


dari tempatku menulis puisi,
aku masih mengingatmu,
berharap kita masih seperti dulu,
berharap kau berkata,
‘akan kuusahakan semuanya untukmu’


tapi kutahu,
cinta adalah melepaskan apapun yang melekat padamu,
membiarkannya terbang menuju kematangan,
membiarkannya pergi mencari kebahagiaan


lalu akan kutuliskan puisi lagi,
agar hatiku tenang,
agar kau tetap di ingatan


karena sungguh aku ingin kau ada,
: walau tidak nyata ada di depan mata.


Tangerang, 19 Desember 2011
- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 20, 2013 01:32

Jangan Melucu, Semesta
sebulan sudah lewat,saat aku terakhir...



Jangan Melucu, Semesta


sebulan sudah lewat,
saat aku terakhir kali melihat matanya
seminggu sudah lewat,
saat aku terakhir kali mendengar suaranya


ada banyak yang berubah,
namun bukan hatiku,
sama sekali bukan itu


kumohon,
jangan melucu, Semesta
jangan biarkan aku masih sama seperti dulu,
saat hadirnya mampu kuatkanku


kumohon,
jangan terus menerus melucu, Semesta 
karena jika ia sudah melaju dayungnya,
mengapa aku masih tidak rela?


jangan,
jangan melucu, Semesta


Tangerang, 27 Desember 2011
- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 20, 2013 01:28