Eva Sri Rahayu's Blog, page 16
June 17, 2014
Gurita Yang Bikin Pede
Ini bukan cerita tentang Paul si gurita fenomenal di piala dunia. Tapi tentang gurita lain yang sama-sama unik dan menakjubkan, ini tentang Kaos Gurita.
Jadi ceritanya, saya termasuk orang yang pusing sekaligus cuek pada penampilan. Pusing karena selalu merasa enggak cocok pakai baju apapun, kebingungan tiap kali mau bepergian atau menghadiri acara. Cuek, karena pada akhirnya saya akan memakai baju apa saja yang tersedia di lemari, sekalipun hasilnya tabrak sana-sini. Huuft! Saya sering di-bully kembaran dengan sebutan “Harajuku Style” gagal total. Ugh!
Sampai saya dikenalkan Evi pada si gurita. Iya, gurita ini bikin saya gak pusing lagi sama penampilan XD Kenapa? Karena Kaos Gurita punya segudang kata-kata unik, lucu, dan keren di kausnya. Pada awalnya saya gak yakin pakai kaus dari Kaos Gurita, takut makin kelihatan aneh. Ternyata … saya malah pede. Kaus-kaus dari Kaos Gurita bikin saya kelihatan lebih muda, kayak abege lagi kalau fotonya diedit photoshop. Eh, maksudnya kayak lebih muda dua-tiga tahun tanpa krim. Itu kata saya sih >.< Hihihi, yang pasti , saya ngerasa gak susah lagi nyari baju buat bepergian. Kaus yang bisa ngomong ini pas di badan, bahannya yang nyaman, dan kata-katanya yang lucu membuat saya ngerasa gaya. Gampang dipadu-padankan lagi. Coba aja main ke kaosgurita.com Tapi hati-hati ya, kalau niatnya cuman liat-liat aja dan malah jatuh cinta, dan akhirnya ngeborong, hohohoho.
Bisa kompakan sama kembaran.
Kausnya bisa dipakai diberbagai acara. Salah satunya di acara peluncuran buku TwiRies. Keliatan keren, kan?
Bikin keliatan lebih kurus, hohoho.
Seru dipakai buat jalan-jalan sama anak. Yeaay!!!
Kaos Gurita di book trailer TwiRies
Sumpaaaah … aku cinta Kaos Gurita.


June 5, 2014
Pengumuman Pemenang Giveaway Sharing Book Trailer Buku “TwiRies: The Freaky Twins Diaries”
Sipit-sipit belo, dan belo-belo sipit.
Semoga kalian enggak malah makin bingung nonton book trailer TwiRies ya. Yang pasti semoga suka trailer-nya ^_^ Eh, ada yang belum nonton? Yuk, mampir:
Teman-teman, terima kasih atas partisipasinya dalam giveaway “Sharing Book Trailer” buku “TwiRies: The Freaky Twins Diaries”. Duuuuh, maaf bangeet pengumumannya telat satu hari dari tanggal seharusnya >.<
Baiklah, daripada makin ngaret, saya mau langsung aja ngumumin pemenang giveaway yang dapetin masing-masing satu buku TwiRies dan baju keren! Yeaaay…!
Naik bajaj, nyalain petasan, orkestra mulai bermain, dan ngemil kuaci *berhubung deket bulan puasa* *Seebenernya enggak ngerti kenapa kuaci berhubungan sama bulan puasa* *gagal fokus*
Selamat …
Mendapatkan …
Buku TwiRies …
Dan …
Baju Keren …
Untuk …
….
….
….
….
Hadeuuuh, sok dramatis banget ya >.<
Oke, selamat untuk …
1. Aida @sayasepatukiri
2. Dania Syarwan
Email alamat dan no telepon ke: eva.sareresperkusi@gmail.com ya ^_^
Teman-teman yang belum beruntung masih bisa ikutan giveaway-nya di Goodreads ya https://www.goodreads.com/book/show/22073618-twiries DL-nya masih sampai tanggal 12 Juni ^_^
Hari ini giveaway ketiga yaitu Lomba Sharing Momen Bersama Buku TwiRies berhadiah gadget keren dari Smartfren dimulai.
Tunggu postingannya di blog kembaran saya ^_^
Buat kalian yang tinggal di Bandung dan sekitarnya, ikutan launching TwiRies, yuk ^_^ Agendain tanggal 11 Juni nanti buat seru-seruan bareng kita. Tempatnya di Bober Tropica, jalan Sumatera no 5 Bandung. Ada seabreg hiburan dan hadiah di sana.
Giveaway TwiRies terselenggara atas kerja sama:
Media Partner:
Salam sayang,
Si Kembar sipit-belo.


May 30, 2014
Menghapus Kebosanan Menunggu dengan Andromax G2
Siapa sih yang suka menunggu? Menunggu adalah salah satu kegiatan paling membosankan dan menyiksa, contohnya menunggu gajian XD Jangan sampai saat menunggu kita mati gaya. Bengong enggak jelas dan buang-buang waktu.
Kemarin seperti biasanya saya keliling ke beberapa tempat. Sebagai seorang Ibu, ke mana-mana saya selalu mengajak anak. Kadang kasian karena dia harus menunggu saya. Misalnya ketika antre untuk memaketkan buku di ekspedisi yang tiap orangnya membawa berkardus-kardus paket. Kita saja orang dewasa seringkali mati kutu saat menunggu, apalagi anak-anak yang lebih cepat bosan.
Lima menit pertama … dia masih menyanyi dengan riang.
Sepuluh menit … dia mulai jalan-jalan.
Lima belas menit … anak mulai merengek supaya cepat pulang.
Saya mulai memutar otak supaya kegiatan menunggu ini tetap menyenangkan untuknya. Saya keluarkan Andromax G2, saya ajak dia bermain sambil belajar. Ada banyak pilihan permainan edukasi di sana. Dia pun asik bermain, sesekali berceloteh gembira karena punya pengetahuan baru. Layarnya yang besar, yaitu 4,5 inchi memang pas banget buat main game. Waktu pun jadi terasa terbang. Satu jam berlalu dengan senang.
Hebatnya seri baru Andromax keluaran Smartfren ini, meskipun sudah dipakai berjam-jam, tapi batrenya awet. Soalnya Andromax G2 mempunyai baterai dengan kapasitas sebesar 1750 mAH. Jadi tenang membiarkannya bermain, karena dalam keadaan darurat dan butuh komunikasi, semua tetap terkendali.
Andromax G2 ini punya dua kamera berkualitas 5 MP dan 1,3 MP, semua momen bisa saya abadikan dengan hasil yang bagus. Foto, langsung deh upload ke Instagram, Twitter, Facebook, dan …. hihihi selfie setiap saat.
Seri Andromax G beberapa waktu lalu baru saja memperoleh Selular Award 2014 sebagai The Best Entry Level Smartphone, sudah pasti seri barunya lebih oke, kan. Andromax G2 tersedia dalam tiga pilihan warna yaitu putih, hitam, dan biru serta ditawarkan dengan harga Rp 1.199.000,- (termasuk PPN) bersama kartu perdana Smartfren dan pengguna langsung mendapatkan paket gratis data 600 MB selama 7 hari. Murah berkualitas!
Ini Spesifikasi Smartfren Andromax G2 :
CDMA2000-1X EVDO Rev A (3.5G) + GSM
Download Speed up to 3.1 Mbps (EVDO Rev.A)
Dual Mode – Dual On Active EVDO + GSM
Snapdragon Quad Core 1.2GHz Processor Cortex A7
Adreno 302 Graphic Processor Unit
Large Internal Memory 4GB ROM + 512MB RAM
Only 10 mm in Thickness
OS Android 4.3 Jelly Bean (JB)
Dual Camera 5 MPix (FF) w/LED Flash + 1.3MPix
Support HD (720P) Video Recording and Playback
Snapdragon Audio+
Snapdragon Quick Charge
4.5” LCD with FWVGA Resolution
Capacitive Multi Touch Screen with 5 fingers touch point
Built-in GPS with A-GPS Support
Wi-Fi Hotspot (Tethering) up to 5 Users
Bluetooth 4.0 with A2DP support
Accelerometer, Proximity, Ambience and Magnetic Field Sensor
3.5 mm Audio Port Stereo
Micro-USB port Interface
Multimedia
FM Radio
Support Micro-SDHC external memory up to 32GB
Battery 1750mAH
Launching Andromax G2
Mati gaya pas nunggu? Jauh-jauh dari jenuh apalagi mati kutu dengan Andromax G2!


May 19, 2014
Giveaway Buku TwiRies: The Freaky Twins Diaries
Teman-teman, saya dan Evi ingin berbagi kebahagiaan karena bulan ini buku duet dan curhat kami akan rilis. Yeay!
Ini dia penampakan bukunya:
Blurb:
“Apa sih bedanya kalian?” tanya orang kesatu.
“Nah, kalau mata Evi itu belo-belo sipit. Kalau saya sipit-sipit belo,” jawab Eva dengan bersemangat.
“Apa sih bedanya kalian?” tanya orang keseratus tujuh.
“Evi belo, saya sipit,” jawab Evi dengan tangan mengetuk-ngetuk tak sabar.
“Apa sih bedanya kalian?” tanya orang ketiga ribu tiga puluh dua.
“Belo, sipit,” kata kami dengan muka datar dan memberi jawaban yang tidak menjelaskan sama sekali.
“Apa sih bedanya kalian?” tanya orang kesatu juta delapan ratus ribu empat puluh sembilan.
Menyipitkan mata. “….”
Hal-hal yang membuatmu penasaran sama si kembar, seperti, “Mereka pernah bertukar sekolah?”
“Pernah bertukar pacar?”
“Atau punya telepati?”
Temukan jawabannya di buku ini.
Sebagai syukuran, kami mengadakan tiga giveaway. Apa aja:
Pertama, giveaway di Goodreads. Caranya klik di sini https://www.goodreads.com/giveaway/show/92681-twiries-the-freaky-twins-diaries?ref=ru_lihp_up_gwr_80_mclk&uid=1668037460 (DL 12 Juni 2014)
Kedua, giveaway Sharing Book Trailer TwiRies.
Hadiahnya 2 paket berisi masing-masing buku TwiRies dan (salah satu di antara) blouse dan dress cantik. Kalau cowok yang menang, bisa buat hadiah pacar. *eh
Caranya:
A. Untuk mengikuti di Twitter
- Twit link book trailer “TwiRies” yaitu bit.ly/TwiRiesBT
- Mention tiga temanmu.
- Memakai tagar #TwiRies
- Mention saya untuk mengonfirmasi sudah mengikuti giveaway dalam twit berbeda.
- Setiap satu kali share akan dihitung satu poin. Jadi boleh ikut sebanyak-banyaknya. Kalau dalam sehari kamu men-share tiga kali misalnya, cukup sekali saja melakukan konfirmasi per hari. Kalau besoknya ikutan lagi, konfirmasi lagi.
- Follow saya (@evasrirahayu), Evi (@EviSriRezeki), deTEENS (@de_teens)
-Enggak usah menginfokan giveway ini dalam twitnya, benar-benar hanya ajakan untuk menonton book trailer ^_^
- Contoh:
Twit 1: Asli, ngakak nonton book trailer #TwiRies Liat aja deh di bit.ly/TwiRiesBT @A @B @C
Twit 2: @evasrirahayu @EviSriRezeki saya udah ikutan giveaway #TwiRies ya.
Pemenang berdasarkan undian. Semakin banyak ikutan, semakin banyak kemungkinan untuk menang.
B. Untuk mengikuti di Facebook.
- Share link book trailer “TwiRies” di statusmu.
- Tidak usah meninfokan giveaway ini dalam statusmu. Cukup hanya mengajak untuk menonton book trailer-nya.
- Tag lima temanmu.
- Inbox saya (di FB Eva Sri Rahayu) untuk mengonfirmasi sudah mengikuti giveaway.
- Setiap satu kali share akan dihitung satu poin. Jadi boleh ikut sebanyak-banyaknya.
Pemenang berdasarkan undian. Semakin banyak ikutan, semakin banyak kemungkinan untuk menang.
Giveaway dibuka pada tanggal 20 Mei 2014 dan ditutup tanggal 31 Mei 2014 pukul 23.59. Pemenang diumumkan tanggal 5 Juni 2014 di blog saya.
Tonton book trailer-nya
Book trailer TwiRies: The Freaky Twins Diaries terlahir atas kerja sama dengan SmartFren, Diva Press – deTEENS, Kaos Gurita, Nasi Goreng Mafia, dan Vivere.
Nantikan giveaway ketiga berhadiah gadget, kaos-kaos keren, dan paket buku, mulai tanggal 6 Juni 2014.
Media Partner
Salam Sayang,
Eva dan Evi.


March 7, 2014
Pengumuman Pemenang Lomba Review Novel Love Puzzle Bersama Smartfren dan Noura Books
Apa kabar teman-teman yang selalu bersemangat? ^_^
Waktunya pengumuman lomba review nih. Semoga menunggu pengumuman ini enggak bikin susah tidur ya. *panggil pasukan jatuh cinta, kasih mic satu-satu buat ngasih efek musik dag-dig-dug*
Sekali lagi saya ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk semua peserta, dan pihak yang membantu terselenggaranya lomba review ini.
Kepada sponsor
Smartfren
Noura Books dan Teen@Noura
Media Partner
Warung Blogger
Mimiria Media Mix
Sebelumnya saya mau memperkenalkan para juri dulu yang terdiri dari saya sendiri, Evi Sri Rezeki, dan Bonni Rambatan. Ini dia profil singkat mereka:
1. Evi Sri Rezeki
Lahir pada 17 Juli di Bandung. Lulusan UNISBA, Jurusan Manajemen Komunikasi. Fantasy person yang sudah menelurkan dua novel, yaitu “Marshmallow” yang diterbitkan Chibi Publisher tahun 2008 dan “Cine Us” yang diterbitkan Teen@Noura tahun 2013. Blogger aktif dan pecinta kucing.
2. Bonni Rambatan
Penulis novel Cosplay dan Kebanggan Mereka (Plotpoint, 2012) dan Antologi Filsafat Cyborg Subjects yang terbit tahun 2013. Bonni merupakan kreator dari Cosplay web series dan aktif di Komunitas Web Series Indonesia. Memiliki banyak passion di berbagai bidang, termasuk tari. Saat ini sedang mengembangkan Mimiria Media Mix Agency.
Proses pemilihan pemenang lomba ini tidak mudah, setiap juri punya jagoannya sendiri. Skoring sampai berbagai argumen penilaian dikemukakan. Kemudian, setelah melalui penjurian yang alot dengan perdebatan sengit yang menciptakan udara ketegangan di email para juri, akhirnya keluarlah nama-nama pemenang lomba ini. Yeay! ^0^
Lalu ini dia yang ditunggu-tunggu …. Pemenang lomba review novel Love Puzzle adalah:
Juara favorit (Dipilih berdasarkan komentar terbanyak)
Masing-masing mendapatkan goodiebag dari Noura Books.
Selamat kepada Mbak Reni Judhanto dan Raden Roro Maryana Ulfah
Lima Besar (Kriteria spesial dari saya yang sebelumnya tidak dicantumkan di posting lomba)
Mendapat masing-masing paket buku dari saya.
Selamat kepada Mbak Riawani Elyawati dan Mbak Leyla Hanna
Juara 3
Mendapatkan Andromax C dari Smartfren
Selamat kepada Sari Widiarti

Juara 2
Mendapat Andromax T dari Smartfren
Selamat kepada Angie Ester

Juara 1
Mendapat Andromax Tab 8.0
Selamat kepada Richa Miskiyya

Selamat untuk para pemenang. Kalian akan saya hubungi lewat email.
Terima kasih sekali lagi atas partisipasi seluruh peserta. Saran dan kritik kalian sangat bernilai untuk saya. Jangan kapok ikutan lombanya ya, karena akan ada lomba-lomba selanjutnya ^_^


March 1, 2014
Update Peserta Lomba Review Novel Love Puzzle Bersama Smartfren dan Noura Books
Apa yang terlihat bisa menipu, tapi hati selalu tahu kebenarannya. Selalu dengarkan kata hatimu – Love Puzzle -
Salah satu semangat terbesar untuk menulis adalah kebahagiaan saat mendapatkan apresiasi dari pembaca. Ketika membaca satu persatu review Love Puzzle ini selalu timbul keharuan. Kritik dan masukan teman-teman sangat berarti untuk berusaha lebih baik ke depannya. Terima kasih sudah bertualangan di dunia puzzle ^_^ Juga terima kasih sudah berpartisipasi dalam lomba review ini.
Lomba review ini terselenggara atas kerja sama dengan Smartfren dan Noura Books
Media Partner
Ini dia peserta lombanya:
1. Atria Dewi Sartika – Love Puzzle
2. Sari Widiarti – Love Puzzle: Satukan Setiap Kepingnya
3. Sri Darmawati – Review Novel “Love Puzzle”
4. Andriani Pujiningsih – Flash Back to “Love Puzzle”
5. Leyla Imtichanah – Love Puzzle: Menyatukan Kepingan Misteri
6. Ratna Wulandari – Kisah si Kembar yang Tak Sama
7. Raden Roro Maryana Ulfah – Review : Love Puzzle by Eva Sri Rahayu
8. Sinta Novia Siswanti – Review Love Puzzle: Teka-teki Cinta
9. Syska Fitriana – Love Puzzle “Hidup di Balik Bayangan”
10. Afifah Mazaya – Love Puzzle – Eva Sri Rahayu
11. Chantia Ahwazuaiyah – Review Novel: Love Puzzle
12. Huzer Apriansyah – Love Puzzle : Tentang Luka, Takdir, dan Harapan
13. Riawani Elyta – Review Novel Love Puzzle : Menikmati Puzzle Cinta Yang Bikin Lupa Dunia!
14. Silvi Dyah Damayanti – Love Puzzle Di antara Kepingan Puzzle Cinta dan Jati Diri
15. Rio Fernando – Love Puzzle : Teka-teki Kepingan Misteri
16. Reni Judhanto – Di antara kepingan-kepingan misteri cinta dan masa lalu
17. Rini Widyastuti – Review Love Puzzle
18. Widya Kusumaningrum – Misteri Raja Sulap Di Antara Cinta Dan Persahabatan
19. Elisa Susiyanti – Sekeping Cerita Dua Anak Kembar
20. Alfiah Rumaishya – Love Puzzle: Tentang Identitas dan Kepingan Cerita Dua Raja
21. Swandari Auliya Izzati – Love Puzzle : Karena Setiap Kepingan Puzzle Tak Memiliki Tugas yang Sama
22. Diah Meilidyawati – Love Puzzle
23. Luckty Giyan Sukarno – Review Love Puzzle
24. Amaya Kim – Teenlit yang “Bukan Tentang Cinta Melulu”
25. Angie Ester – Get Puzzled and Solve the Love Puzzle!
26. Fuan Fauzi – Sebuah Kepingan Kehidupan Anak Kembar (Teenlit Yang Sarat Makna)
27. Salma Durroh – Misteri Di Setiap Puzzle Kehidupan
28. Ulayya Nasution – Ada Bagian Yang Hilang
29. Zakiyah Rizki Sihombing – Kepingan Puzzle yang Berserakan, Love Puzzle
30. Richa Miskiyya – Love Puzzle : Merangkai Kepingan Cinta, Mimpi, dan Kenangan
31. Elok Faiqotul Hikmah – Aku Mencintaimu Raja, Bukan Iskandar!
32. Nadya Syifa Salamah – Hidupku = Hidupmu
33. Hapudin (adindilla) – Love Puzzle: Siapa Kamu?
34. Shita Kancana Larasati – Menjadi Detektif Dalam Novel Drama
Jika ada kesalahan nama dan judul, atau peserta yang terlewat, silakan cantumkan di kolom komentar. Dan untuk peserta yang mendapat email menyangkut syarat-syarat lomba, silakan dilengkapi sampai tanggal 4 Maret 2014. Jika belum ada perbaikan maka dianggap mengundurkan diri.
Sesuai dengan pengumuman sebelumnya, juara favorit akan mendapatkan goodiebag berisi paket buku Noura Books. Juara favorit adalah artikel dengan komentar terbanyak. Penghitungan jumlah komentar ditutup pada tanggal 5 Maret 2014, pukul 23.59 WIB.
Pengumuman pemenang pada tanggal 8 Maret 2014 di blog penulis, Fan pages Penerbit Noura Books dan website Warung Blogger.
Sampai ketemu di hari pengumuman ya ^_^


February 25, 2014
Tiga Minggu – Surat Untuk Rasi Kautsar
Rasi anak kucing Mama, akhir Januari sampai pertengahan Februari adalah waktu-waktu yang sangat menyiksa karena kamu tidak di samping Mama. Saat itu Mama berdoa dari jauh, semoga kamu bahagia dan mendapat pengalaman sebuah petualangan seru di sana. Maafkan Mama ya, karena hampir tiga minggu tidak menemanimu. Tapi Mama harap, liburanmu di sana menyenangkan.
Setiap hari, Mama sering tidak berani masuk ke kamar. Takut air mata terus tumpah saat mencium aromamu. Nyatanya, dari detik pertama kamu menghilang di tikungan jalan, separuh nyawaku terasa ikut pergi. Dan aku gagal menahan tetesan pertama malam itu hingga berlanjut ke malam-malam setelahnya. Sesak karena tidak mendengar gelak tawa sampai rengekanmu yang padahal biasanya membuat Mama kesal. Sungguh, Mama sangat rindu mendengarmu memanggilku. Kangen nyanyianmu, suara lantangmu memanggil bayi-bayi burung yang sering mampir di atap rumah depan kita. Katamu, “Oh, baby bird, where are you?” Kalimat-kalimat yang kamu lontarkan seringkali membuatku terkejut, dari mana asalnya? Putri Mama bermata bening bulat, kamu memang cerdas, banyak hal yang kamu pelajari sendiri. Nak, rumah begitu senyap. Mama serasa berada di dunia drama, kombinasi dramatisasi dari hujan dan gigilnya sepi.
Hanya tiga minggu, tapi rindu ini membadai lantas menjadi tsunami.
Pagi Mama menjadi sangat berbeda, tidak ada kamu yang membangunkanku, tidak ada eonganmu menirukan Miura kucing kita, tidak ada desakanmu meminta susu, dan tidak ada pelukan hangat disertai kecupan lembut. Rasi anak kucing Mama, apa kamu di sana merindukanku juga? Kudengar kamu tidak menangis, hanya beberapa kali merengek meminta bertemu Mama. Rupanya kamu memang anak pemberani. Lalu saat Mama meneleponmu, kamu meminta Mama untuk datang dan ikut bertualang di sana.
Hari-hari itu, Mama pakai untuk mengerjakan banyak hal. Sebanyak dan semampu Mama, juga sebisa Mama berkonsentrasi karena ingatanku selalu jatuh padamu. Bukan hanya karena Mama memang harus dan ingin mengerjakannya, tetapi karena Mama pun ingin menghalau rasa bersalah. Mama menjadi ambigu, apakah membiarkanmu di sana adalah perbuatan tak berhati atau justru karena punya hati. Mungkin juga adalah keharusan. Di sana tinggal juga orang-orang yang mencintaimu setulus hati, yang menanti dengan sabar waktu-waktu sisa untuk bersamamu. Mama tidak mengharap kamu mengerti dan memahami, karena keadaan kita memang sedikit rumit. Sekali lagi, Mama hanya berharap kamu menikmati waktumu di sana. Ah, Mama memang ambigu, karena di balik itu Mama menginginkanmu selalu mengingatku.
Hari-hari berlalu, tiga minggu yang menyiksa akan berakhir. Timbul perasaan lain. Mama takut, Nak. Sangat gelisah! Mama tidak memiliki rasa percaya diri menyambut kedatanganmu. Apakah kamu yang telah bertualang mau kembali menghabiskan hari-hari membosankan berdua bersama Mama? Maukah tangan kecilmu itu menggenggam erat tanganku lagi seperti tak mau melepaskan untuk selamanya. Apakah Mama bisa menjagamu lebih baik dari sebelumnya?
Semua keraguan kamu halau saat kudengar suara lucumu meneriakan nama Mama di depan gerbang. Mama langsung bergegas ke luar dengan degup jantung yang tak beraturan. Di sanalah Mama melihatmu yang kini menghitam karena sering berlari di bawah terik matahari, memandang Mama penuh sayang. Lalu dengan antusias kamu memelukku, pelukan yang menentramkan. Kemudian kini, hari-hari Mama kembali lengkap. Pagi yang ramai, siang yang gempita, dan malam yang berpesta. Terima kasih atas cintamu pada Mama yang hingga detik ini belum bisa memberi yang terbaik, namun selalu menerima hal-hal terbaik darimu. Teruslah ajari Mama tentang ketulusan dari cinta.
Sekarang, kita mau bertualang di mana? Di rimba, angkasa, atau pusat kota? Di mana pun, bersamamu tak ada lagi kekosongan.


February 22, 2014
7 Hari Sebelum – Surat Cinta Untuk Evi Sri Rezeki
Vi, sebelumnya aku sudah membayangkan dan mengangankan ingin membuat surat cinta yang indah untukmu. Tampaknya keinginan itu gagal! Kenapa? Saat menulis surat ini aku sudah nyesek duluan, seperti KBBI yang kehilangan jutaan kata di dalamnya, menyisakan kosakata yang minim. Jadi, maaf, kalau surat ini seadanya dan agak random. Tuh, kan, belum apa-apa mataku sudah berkabut.
Perjalanan Surat Cinta
Vi, kalau ingat tahun lalu lucu ya. Kamu marah karena tidak mendapat surat pertama dariku. Padahal dua tahun berturut-turut Evi selalu menjadikanku yang pertama. Lebih mengesankan lagi posting pertama blog Evi itu surat untukku. Terus saking marahnya Evi curhat di twitter, membuat kita berdrama-drama di sosmed, hihihi.
Serius, aku selalu terharu membaca surat Evi. Kata-kata yang datang dari hati, dan pasti selalu ditulis sambil nangis. Aku tahu, Vi, karena kita sama. Dan tahun ini aku menulis surat pertama untuk Vi. Meskipun ini sudah hari ke-23.
Semoga surat-surat kita menjadi jejak jujur yang bisa kita kenangkan.
7 Hari Sebelum
Vi, tahun 2014 ini sangat spesial untukmu. Setelah penantian panjang dengan segala terjalnya, akhirnya kamu menemukan Seseorang yang 7 hari lagi menjadi Seorang. Satu-satunya lelaki dalam hidupmu. Aku masih ingat pertama kali kamu meceritakannya, awal mula bagaimana lelaki itu memasuki hidupmu. Ternyata dialah orangnya yang berani menjadikanmu wanita terakhir dalam hidupnya. Aku sangat bahagia, sebesar takut kehilangan. Rasa bodoh yang selalu kutampik tapi gigih berjuang ke permukaan, meskipun telah kuredam. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh rumah kembar kita. Rumah yang sebenarnya baru satu setengah tahun kita tempati, tapi telah merekam jejak beberapa momen paling mengubah hidup kita.
Vi, dulu, sepertinya perasaan ini yang kamu rasakan ya. Kamu dulu bahkan tak mau repot-repot membantuku dalam prosesnya. Mungkin karena dulu kamu masih terlalu muda untuk memahami, tetapi terus mencoba mengerti.
Vi, aku tahu, kamu tetaplah kamu. Menikah pastilah sebuah jalan menambah lingkaran manusia yang menorehkan sejarah bersama kita. Seperti bidadari kita Rasi yang saat ini seakan menjadi kembaran ketiga kita. Kelak, lingkaran itu akan semakin membesar, menambah lagi orang-orang baru. Dan kita akan melihat, ternyata kita selalu menjadi kita. Dua anak kembar yang saling menyayangi dan memiliki. Tapi percayalah Vi, aku benar-benar akan menjadi orang yang paling bahagia di hari pernikahanmu. Pada saat itu, akan kulihat pengantin tercantik di dunia. Berjalanlah lurus dan tegak nanti, dunia baru siap menyambutmu.
Rumah Kembar
Vi, dari sekarang aku sudah membayangkan, bagaimana sedihnya kita mengepak barang-barang, meninggalkan rumah kembar kita. Kita memang telah beberapa kali pindah rumah, tetapi bukan berarti itu menjadikan kita terbiasa. Tetap selalu ada kehilangan. Dan pada kehilangan, tak pernah ada kebas.
Vi, mari kita lihat apa saja yang pernah rumah kembar ini berikan:
Di rumah kembar ini kita menguntai kata-kata, menjadikannya novel dengan segala harapan di tiap lembarnya. Harapan untuk berbagi, harapan untuk menggapai mimpi, harapan untuk abadi. Dan di sini jugalah, buku kembar kita tercipta. Sebuah buku yang nyata dan jujur mengungkap kisah kita. Masih ingat prosesnya yang berdarah-darah kan? Semoga buku kita memberi gambaran dunia kembar pada pembaca, melarutkan mereka dalam tawa dan tangis. Kelak, mungkin tak ada kita yang duduk bersebelahan, sibuk menatap layar komputer lagi di sini.
Di rumah kembar ini, hampir selalu ada tawa dan rengekan Putri Rasi yang sibuk ingin ditemani main game. Tahun ini pun kita kembali memiliki kucing gendut lucu bernama Miura (MiunyaRasi). Miura yang setia atau terpaksa menemani Rasi bermain saat kita sibuk bergosip … err … brainstorming >.< Kucing yang setiap hari bergantian kita beri makan. Dan kamu begitu cerewet dan posesif sebagai Emak Miura, kadang berlagak terluka kalau Miura lebih memilih menghabiskan waktu dengan kucing bermuka kotak.
Rumah kembar menyimpan kenangan pahit dan manis, juga merekam proses penyembuhan depresi yang kualami. Semua itu hanya yang terjadi dalam waktu begitu singkat, sedangkan kamu, telah menjadi belahan jiwaku berpuluh tahun. Kamulah sejarah berjalan itu. Perekam kenangan yang tak pernah melupa. Oase cinta yang ada sepanjang usia. Motivator yang dalam lelah pun memberi semangat.
7 hari sebelum … selalulah tersenyum menyambut pagi. Meskipun beban dan ketakutan merajai.
7 hari sebelum … jangan gentar pada masa depan dan perubahan. Genggam erat tanganku, meskipun tanganku pun gemetar. Karena perubahan hidupmu, adalah perubahan untukku juga.
7 hari sebelum … bolehkah kami mengambil semua waktu yang tersisa.
Sekarang, akan kusiapkan sarapan untuk kita. Kamu, Rasi, dan Miura. Kita biarkan aroma kebahagiaan memenuhi udara rumah kembar lewat obrolan ringan tentang buku sampai game terbaru.
Lalu …. Geura bral, geulis …. Du’a Ceuceu aya dina unggal lengkah.


February 4, 2014
Sukma Ramadhan dan Evi Sri Rezeki, Terbiasa Lembur Sampai Pagi. Kepingan 4
Lucu-lucu ya gambar di atas ^_^ Ilustrator yang bikinnya sama dengan yang membuat komik di book trailer novel Love Puzzle loh. Namanya Sukma Ramadhan. Ilustrator yang lahir di Bekasi 19 Agustus tanpa mau menyebutkan tahun kelahirannya (entah kenapa) itu saat ini seperti biasanya sangat sibuk. Kali ini Mas Sukma sedang menggarap komik sekaligus mengepalai film animasi 2D sebanyak 26 episode.
Katanya sih untuk pembuatan komiknya Mas Sukma hanya mengerjakan gambar saja yang meliputi sketching, inking, toning, dan text. Sementara untuk film animasi, Mas Sukma bertugas mengawasi proses pembuatannya dari pra-produksi, produksi, pasca produksi sampai menjadi sebuah film siap tayang.
Mas Sukma ngasih bocoran trailernya nih di link ini: http://www.tpianimation.com/#work
Nah, kalau tadi karyanya sekarang foto orangnya
Mas Sukma ini memang luar biasa, di tengah kesibukannya masih mau menyempatkan diri membantu saya membuat book trailer Love Puzzle. Komik Love Puzzle dibuatnya sepulang kerja lembur. Jadi double lembur deh XD
Ini sedikit ceritanya waktu proses pembuatan book trailer Love Puzzle:
Waktu ditawari buat garap gambar book trailer Love Puzzle, kerjaan yang aku pegang sebetulnya lagi numpuk banget, ga heran kalo dalam proses penggarapannya cukup memakan waktu, karena dikerjakan dengan mengandalkan sisasisa tenaga. Alhasil kerjaan inipun jadi molor dari deadline yang udah disepakati.
Untungnya Eva bisa mengerti dan tetap sabar menunggu, juga memberi masukan ide-ide baru yang sangat membantu proses pembuatannya.
Ada kejadian lucu, saat empat hari menjelang batas penggarapan, biasanya sebelum gambar aku finishing di rumah, dari tempat kerja selalu aku persiapkan buat sket-sketnya dulu lalu di email untuk dikoreksi. Beruhubung kerjaan dikantor lagi bejibun akhirnya gambar sketnya ga sempet dibuat. Sepulang dari tempat kerja sampai di rumah hampir jam 11 malam, biasanya paling telat jam 10, karena tiap hari harus lembur sampai jam 8 malam, langsung siapin peralatan gambar di meja plus nyalain komputer, karena semangat niat ngebut 2 halaman terakhir.
Ga heran, malam itu target menyelesaikan dua halaman, dengan ajaib bisa kelar empat halaman. Anehnya seperti ga ada hal yang ganjil, yang ada cuma perasaan senang dan puas. Sampai terdengar adzan subuh, baru sadar kalau semuanya cuma mimpi karena kertas gambar yang dah disiapin masih bersih dari coretan dan game Diamondash yang aku mainin udah game over sendiri dilevel 3, karna ketiduran.
Hihihi, ada-ada aja Mas Sukma ini, Saking berdedikasi sama kerjaan sampai kebawa mimpi ^_^
Ingin ngobrol sama Mas Sukma secara langsung soal komik dan animasi 2D? Sapa aja di jejaring sosial dan blognya:
Facebook https://www.facebook.com/sukma.ramadhan.31
Blog http://romabijak.blogspot.com/
Lahirnya book trailer Love Puzzle enggak akan lepas dari peranan seorang produser. Dia kembaran saya, Evi Sri Rezeki. Saya kasih fotonya yang mirip saya (ngaku-ngaku).
Evi baru tahun kemarin lahiran novel keduanya, setelah jeda 5 tahun. lama ya. Tapi bukan berarti Evi enggak nulis, dia aktif banget ngeblog. Intip aja blognya. Isinya seru-seru deh, banyak tips menulis. http://myfairytalemytale.blogspot.com/
Evi juga aktif di berbagai komunitas tulis. Katanya sih dia menulis ingin supaya karyanya bisa mengubah dunia. Wow banget! Bulan lalu Evi diundang sebuah TV lokal di Bandung untuk sharing tentang menulis.
Selain nulis, Evi juga suka bikin desain. Contoh desainnya bisa diintip di blognya juga. Dan ngomong-ngomong soal book trailer, Evilah yang meinspirasi saya untuk membuat book trailer Love Puzzle karena dia sudah lebih dulu membuat book trailer novelnya yang berjudul Cine Us. Kembaran yang baik? Hmm, agak gaak dikit sih, hehehe *Dipentung Evi*
Saat ini Evi dan kembarannya (kayak ngomongin orang lain aja XD) sedang mempersiapkan buku baru berupa personal literature, kisah nyata tentang pengalamannya menjadi anak kembar. Salah satu tujuannya sih kata Evi biar kalau ada yang nanya-nanya tentang kekembarannya bisa langsung baca bukunya.
Kalau mau ngobrol sama Evi, sapa aja lini masanya:
Twitter: @EviSriRezeki
Lalu apa kesamaan Evi dan Mas Sukma? Kedua sama-sama suka lembur sampai pagi. Sama-sama total sama kerjaan ^_^


January 27, 2014
Dear Stiletto Book, Kalau Bukan Karenamu, Hampir Saja Aku Berhenti Bermimpi
Dear Stillo, kamu bukan penerbit pertama yang menerbitkan novelku, tapi kamulah yang membuatku yang hampir saja berhenti bermimpi untuk bangkit lagi.
Dulu, aku selalu menyebut diri sebagai “wanita dengan sejuta impian.” Bukan sekadar impian, tapi impian yang membuat setiap kali aku bercerita tentang impian itu pada orang-orang, mereka akan ikut bersemangat dan yakin, suatu hari apa yang kumimpikan akan tercapai.
Aku ingin menjadi seorang sutradara film, penulis, menjadi produser di radio, penyiar dan menjadi-jadi yang lainnya. Begitu banyak yang kuimpikan. Dari kecil, aku tidak pernah absen mengikuti banyak kegiatan, berdiam diri di rumah membuatku merasa tidak hidup. Hanya sesekali, ketika liburan, aku menghabiskan banyak waktu untuk membaca buku, komik, atau menonton film. Tapi semua itu malah menawarkan semakin banyak mimpi padaku. Seperti memberiku amunisi untuk menjadi apa yang kuinginkan.
Saat sudah memiliki anak, aku akhirnya memutuskan untuk full menjadi ibu rumah tangga, melepaskan pekerjaanku sebagai kreatif asisten dan reporter di suatu radio dewasa muda. Keputusan itu salah satunya terpicu karena mendengar ayah dan ibuku berkata, “Rasi anak yatim piatu, gak ada Ibu dan Bapaknya,” membuat hatiku sakit teriris-iris. Apakah salah ketika aku ingin menggapai mimpiku sendiri, toh aku tetap mengurus anakku, aku tidak menelatarkannya. Ketika malam datang, saat waktu telah beranjak menunjukan waktu tidur untuk anakku, aku akan mendongengkannya. Menjaganya dalam tidur. Menatap wajah mungilnya sambil merenung “Sayang, apakah aku Ibu yang seburuk itu?” lalu diam-diam aku akan menangis.
Sejak itu, aku menjadi Ibu rumah tangga sepenuhnya. Dari pagi hingga pagi tinggal di rumah. Sungguh, aku selalu merasa kagum pada para Ibu rumah tangga. Didedikasikannya seluruh hidup untuk keluarga. Tapi aku merasa ada yang kurang dalam hidupku. Karena itu aku selalu merasa kecewa ketika Mama, masih saja berkata, “Rasi sering ditinggal ibunya.” Padahal itu hanya kulakukan sesekali saja, ketika aku memaksakan diri untuk hadir di acara reuni sekolah, atau buka puasa bersama. Mama, memang seperti apa menjadi seorang Ibu itu? Telah kubuang semua impianku, apa itu belum cukup?
Dari rasa kecewa itu, aku berusaha mentransporfasikan impianku pada anak, demi terus mendengar suara tawanya yang lucu, dan merasakan pelukan tulusnya. Aku berusaha menikmati, walaupun kadang jenuh melanda, kadang mimpi-mimpi yang telah kubuang datang menyambangi, dan kadang ada passion untuk melakukan hal-hal lain yang harus kukendalikan. Saat bercermin, mataku sudah tidak memperlihatkan binar-binar penuh impian yang selalu membuat orang percaya, bahwa aku mampu mewujudkannya. Tapi lama-lama aku mulai terbiasa, dan akhirnya, akupun berhenti bermimpi.
Suatu malam, saat aku mengdongeng untuk Rasi, aku merasa bahagia sekali, cerita seperti keluar begitu saja, mengalir, dan membuat Rasi tertawa menikmatinya. Tiba-tiba saja aku melamun, jika suatu hari aku bisa membawanya berkeliling dunia dengan tulisan-tulisanku. Aku lalu tersentak, seperti ada sebuah kesadaran yang merasuk. Ya, aku ingin kembali bermimpi, dan mimpi itu tidak memisahkanku dengan anak. Impian yang lebih indah dari semua impian yang pernah kumiliki dulu. Hatiku terasa hangat, aku ingin menulis. Sangat ingin. Dulu memang aku sudah pernah menerbitkan sebuah novel, tapi sudah lama sekali.
Aku mulai mengikuti grup penulisan di internet, karena aku tidak bisa keluar rumah. Sampai suatu hari, aku membaca tulisan para ibu-ibu dalam sebuah grup penulisan. Tiba-tiba dadaku bergetar. Tulisan-tulisan itu tulus, sederhana, ditulis dengan hati, dan bahkan mereka adalah ibu-ibu yang super sibuk. Kalau mereka bisa, aku tentu juga bisa. Lalu aku mulai mencari-cari lomba menulis, hanya agar aku bersemangat menulis.
Akhirnya aku mengikuti sebuah lomba true story. Aku mencoba menulis dengan komputer pinjaman, di malam hari, saat anakku telah terlelap. Mengawali ternyata sulit, aku lupa, bagaimana menulis itu. Saat berada di depan komputer, aku hanya bisa terdiam, walaupun huruf-huruf yang dicetak di atas keyboard itu seakan memanggil-manggil untuk ditulis. Aku memaksakan diri, dan akhirnya, setelah satu minggu, selesai juga tulisan tiga lembar itu. Aku mengirimkannya, menunggu pengumumannya, dan aku… gagal! Aku terpukul, apakah benar aku bisa menjadi seorang penulis. Tapi aku tidak ingin kembali kehilangan impian. Aku tidak mau menyerah.
Aku mencari-cari lagi lomba, dan mencari penerbitan-penerbitan. Aku menemukan sebuah penerbitan yang mengkhususkan diri untuk menerbitkan buku-buku bertema perempuan bernama Stiletto Book. Entah kenapa, aku merasakan adanya chemistry yang hebat. Aku merasa harus mengirimkan karya ke sana. Aku mencari file-file lama draft novel-ku yang belum selesai. Lalu aku kirimkan beberapa bab awalnya.
Satu bulan aku menunggu, ketika aku membuka email, aku mendapat konfirmasi bahwa novelku lolos seleksi tahap satu. Entah rasa bahagia seperti apa yang kurasakan saat itu, rasanya semua huruf yang dibingkai menjadi kata tidak akan bisa mengungkapkannya. Lalu aku meminta waktu satu bulan untuk menyelesaikan novel itu.
Aku menyelesaikan novel itu dengan penuh perjuangan. Aku tidak mungkin menulis di warnet, karena anakku yang masih kecil tidak bisa lama-lama kubawa ke sana, dia akan menangis meminta pulang. Maka aku meminjam komputer adikku. Menunggu Rasi tertidur, menunggu adikku selesai memakai komputernya, yang terkadang baru selesai pukul dua atau tiga pagi. Aku menunggu tanpa tidur, karena waktunya tidak tentu. Karena pernah aku tertidur, dan baru terbangun paginya. Sedih sekali, seharian itu aku tidak menulis selembar pun.
Novel itu bercerita tentang menggapai impian, seperti sebuah harapan yang kutitipkan pada tulisan. Pada tokohnya, aku menuliskan impian yang tidak mungkin kucapai. Lewat tulisanlah aku bisa menjadi siapa saja, di mana saja, dan mengalami apapun. Akhirnya, sesuai komitmenku pada diri sendiri, novelku selesai dalam waktu satu bulan. Novel setebal 152 halaman itu aku kirimkan dengan penuh harapan. Satu bulan kemudian, aku menerima kabar gembira, novelku katanya akan diterbitkan! Ya, olehmu Stillo! Lebih menyenangkannya lagi, novel itu terpilih menjadi “Chicklit” pertama yang kamu terbitkan. Seandainya bukan karena syarat pengiriman naskahmu yang memperbolehkan mengirimkan 30 halaman pertama, sepertinya sampai sekarang novelnya belum selesai kutulis. Karena dorongan Stillolah “Dunia Trisa” bisa benar-benar lahir ke dunia.
Tuhan begitu baik, diberinya aku impian, diberinya aku kekuatan untuk mewujudkannya. Karena aku menyadari betul, impianku kali ini bukan hanya bentuk aktualisasi diri, tapi sebentuk cinta bagi diriku sebagai manusia yang berhak memiliki mimpi, dan bagi anakku sebagai wujud cinta seorang ibu, yang ingin membuat anaknya bangga sekaligus bahagia.
Selama proses editing, naskah itu kuberikan pada pembaca pertama, seorang sahabat yang kudapatkan darimu, Stillo. Namanya Mpok Mercy, kami dipertemukan olehmu dalam salah satu seri A Cup of Tea. Kamu telah memberiku banyak hal, Stillo. *terharu* Dia memberikan pandangan yang membuatku harus merevisi beberapa bagian. Dengan baik hatinya, kamu memberiku kelonggaran waktu dari DL yang sudah ditentukan.
Ketika novelnya sudah masuk ke toko buku, perasaan haru membanjiriku saat Rasi dengan mata berminar-binarnya mengatakan, “Itu buku Mama!”
Kamu telah memberiku jalan menggapai impian, memberi kesempatan pada Dunia Trisa untuk membagi kisahnya pada dunia. Seperti tagline yang Mbak Dewi berikan untuk novelnya: Pergilah Ke Mana Mimpi Membawamu.

