Ayuwidya's Blog, page 5
June 7, 2013
Membuat Kalimat Pertama
Kalimat pertama dan bab pertama itu penting. Kalau bagus, bisa membuat pembaca ingin membaca terus. Sebaliknya, kalau jelek dan kebetulan pembacanya nggak sabar, pasti bukunya ditinggal.
Orang bilang, membuat bagian awal itu susah-susah gampang, buatku susah beneran. Ini catatanku kalau kapan-kapan mentok lagi di kesulitan semacam ini:
- Bikin saja kalimat awal seadanya. Lalu lanjut ke kalimat selanjutnya. Kalau mentok di kalimat pertama terus, kapan bikin kalimat ke-dua, ke-tiga, ke-empat, dan seterusnya?
- Biasanya kalimat bagus datang tiba-tiba. Tangkap dan tulis saat itu juga. Seperti datangnya yang tiba-tiba, hilangnya pun bisa tiba-tiba. Jadi tulis sekarang atau catat di tempat selain ingatan. Jangan pernah percaya pada ingatan.
- Mungkin di perjalanan nanti akan bermunculan kalimat-kalimat bagus. Bandingkan saja dengan yang sudah ada. Kalau lebih bagus, ganti. Kalau lebih jelek, simpan. Bisa saja nanti terpakai di suatu tempat.
- Jangan mentok pada kalimat awal berupa deskripsi setting. Memang deskripsi setting itu penting untuk menjerumuskan pembaca di dunia cerita yang kita buat. Tapi tidak usah tergesa-gesa melakukan itu. Nanti juga bisa. Jadi, kalimat awal nggak harus “Matahari bersinar terang.” Mmm… gimana ya, menurutku, “Matahari bersinar terang,” nggak bikin penasaran.
- Ide lain yang bisa dicoba; · Sebaris kalimat indah. Bisa syair jika menulis romance, atau kalimat jenaka jika menulis komedi. Contoh. Jika aku boleh memilih satu hari untuk kuulang lagi, aku akan memilih hari ini. Hari ketika pertama kali ia merengkuhku dalam pelukannya.· Dialog. Contoh.“Aku cuma mau mengembalikan ini,” kataku pelan sambil meletakkan sebuah cincin di telapak tangannya. “Kenapa?” teriaknya. “Jadi kamu tidak percaya aku dan dia tidak ada apa-apa? Kemarin itu kami hanya bertemu di jalan. Lalu, aku singgah di rumahnya sebentar. Minum kopi, itu saja!”Aku tak menjawab apa-apa. Mendengar kebohongan ketika telah tahu segalanya itu menyenangkan. · Bahkan kalimat yang ada dipemikiran aneh si tokoh. Contoh.Kalau reinkarnasi itu ada, Arintha pasti terlahir lahi jadi kompor. Entah di mana ia mendapatkan kelihaian menyulut emosi seperti itu. Bibir lancipnya punya kecepatan cahaya dalam menyebar gosip. Kurir titipan kilat kalah.
Semoga bermanfaat dan selamat memulai! Silakan jika ingin menambahkan :)
pic taken from
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:AN...
Published on June 07, 2013 21:48
May 30, 2013
Sekeping Hatiku
Published on May 30, 2013 02:43
May 16, 2013
May 14, 2013
Bunga Lily,kura-kura,ice cream vanilla (i'd love them): Pujangga Senja...
Reblog from
Bunga Lily,kura-kura,ice cream vanilla (i'd love them): Pujangga Senja...: Lama nggak mengabadikan senja dalam postingan blog... Yang masuk dan ikut nulis di @klubbuku #puisisenja juga tampaknya mulai beragam....
Click above link to view post
Bunga Lily,kura-kura,ice cream vanilla (i'd love them): Pujangga Senja...: Lama nggak mengabadikan senja dalam postingan blog... Yang masuk dan ikut nulis di @klubbuku #puisisenja juga tampaknya mulai beragam....
Click above link to view post
Published on May 14, 2013 21:51
May 7, 2013
Niat Baik Tak Selalu Jadi Baik
Dulu, di kampung, tetangga belakang rumahku memelihara banyak ayam. Suatu saat, nasi di rumah kami bersisa, akhirnya basi. Kupikir, dari pada nasi itu dibuang, lebih baik kuberikan pada ayam-ayam tetanggaku. Sore itu juga kubawa nasiku ke pekarangan belakang. Ayam-ayam itu masih berkeliaran di sana, belum masuk kandang. Kutebarkan nasi itu di pekarangan. Ayam-ayam itu langsung berkotek riang dan mematuk nasiku dengan senang. Kubiarkan ayam-ayam itu menyantap pakan tambahan dariku sementara aku kembali ke rumah. Tak berapa lama, tetanggaku mengetuk pintu rumahku, “Kamu yang memberi makan ayam-ayamku?” tanyanya dengan wajah dan nada bicara yang sama tak enaknya. “Iya,” kataku.Satu kata dariku saja, langsung membuat tetanggaku meledak, “Apa maksudmu memberi ayam-ayamku nasi basi? Mau meracuni ayam-ayamku? Ayam-ayamku tidak pernah makan nasi basi, tahu?!” Saat itu aku terhenyak. Tak ada niatku meracuni ayam-ayamnya. “Maaf,” hanya kata itu yang terpikir olehku.“Kamu bikin pekarangan saya kotor sama nasi-nasi basi kamu itu,” semprotnya. Maafku pun sudah tak didengarnya lagi. Maka saat itu juga, setelah ia puas marah-marah aku kembali ke pekarangan belakang. Ayam-ayam telah dimasukkan kandang, rupanya ia begitu takut ayamnya keracunan nasiku. Sambil menyapu pekarangan tetanggaku, aku berpikir, tidak semua niat baik ditanggapi dengan baik. Jadi sekarang, mau berbuat baik saja aku harus mikir.
*Dikisahkan oleh seorang teman.
Published on May 07, 2013 03:37
Memberi
“Dia cowok yang baik,” kubilang begitu pada seorang teman. Temanku langsung menatapku penuh selidik, “Baik? Memangnya dia ngasih apa sama kamu?” “Hey, apakah begitu caramu mendefinisikan kebaikan? Dari pemberian?” tanyaku.“Ya. Orang bisa bilang bahwa orang lain baik itu karena orang lain itu pernah memberi sesuatu untuknya. Entah memberi uang, entah memberi waktu, entah memberi perhatian, atau memberi yang lain-lain. Jadi, apa yang dia berikan untukmu?”Tadinya aku merasa tersudut, setelah kupikirkan lagi, dengan enggan kuakui temanku benar. Meski aku tak pernah repot-repot mengkategorikan orang baik atau jahat, semua orang yang pernah kusebut orang baik adalah orang-orang yang telah memberiku sesuatu. Kutambahkan lagi, sesuatu yang lebih dari batas normal. Kubilang Ibuku baik karena ia telah memberikan cintanya yang begitu besar padaku. Kubilang pacarku baik karena ia telah memberikan perhatiannya untukku lebih dari laki-laki lain. Kubilang salah satu klienku baik karena ia telah memberikan bonus diluar fee yang kudapatkan. Kubilang klienku yang lain lagi baik karena ia memberikan kepercayaan lebih padaku. Kubilang temanku baik karena ia telah memberikan waktunya ditengah malam buta hanya untuk mendengarku menangis. Dengan mengabaikan kemungkinan dari faktor-faktor lain; apa yang diberikan, ketulusan, persepsi si penerima dan lain-lain, perbuatan memberi bisa menjadi langkah awal untuk benar-benar menjadi orang baik, atau hanya untuk dilihat sebagai orang baik.
Published on May 07, 2013 03:35
May 6, 2013
Masruri VS the Olympians
Novel biografi ini berkisah tentang perjuangan Ruri, pecatur cilik Indonesia dalam meraih gelar juara catur pelajar tingkat dunia. Perkenalannya di bidang catur berawal pada usia 4 tahun, saat anak-anak seumurannya lagi senang-senangnya mendorong mobil-mobilan. Ayah, kakak-kakaknya, dan buku-buku caturlah yang mengajarinya tentang catur. Tak ada guru professional ataupun sekolah catur mahal.Maklum saja, ayahnya seorang tukang bajai yang bahkan untuk makan dan sekolah ke enam anaknya saja sudah pas-pasan. Untuk ongkos mengikuti kejuaraan catur saja, orang tuanya seringkali berhutang.
Dengan modal dasar kemauan, Ruri bisa menjuarai beberapa kejuaraan tingkat daerah, nasional, terus menanjak ke tingkat ASEAN bahkan tingkat dunia. Ruri juga telah berhasil memecahkan rekor MURI mengalahkan 200 pecatur secara simultan bersama pecatur cilik lainnya, Sean Winshand Cuhendi. Prestasi lainnya yang juga mencengangkan untuk bocah seumuran 14 tahun, Ruri pernah diundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana Negara untuk menerima penghargan Satyalencana Wirakarya.
Bukan berarti saat ini Ruri sedang bergembira ria menikmati kesuksesan. Nyatanya, Ruri masih harus berkerja keras untuk mencapai cita-citanya, menjadi Grandmaster catur tingkat dunia. Bukan cuma untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk Indonesia.
publikasi : Apa Kabar Indonesia, TV One, Juli 2011
Published on May 06, 2013 00:17
Semesta Mendukung

Masih berkisah tentang mimpi…
Mimpi Arif, seorang anak Madura yang ingin bertemu Ibunya. Ibunya yang menjadi TKI di Singapura sudah bertahun-tahun tak ada kabar. Kepergiannya membawa rahasia pahit yang belum di ketahui Arif. Arif rindu Ibu, apapun akan dilakukan agar bisa mencari Ibunya. Meskipun ia harus kerja paruh waktu di bengkel, meskipun Ayahnya sudah tak berani lagi berharap Ibunya akan pulang.
Hingga suatu hari, terbuka peluang untuk Arif yang pandai fisika. JIka ia bisa lolos seleksi di Jakarta, ia bisa mengikuti kompetisi fisika internasional di Singapura. Di sana terbuka peluang berprestasi dan mencari Ibunya. Namun, tak semudah itu. Materi perlajaran tak mudah di kuasainya dan teman-teman tak semua mendukungnya.
Mestakung… itu yang diajarkan Tyo, gurunya, “Yakinlah dan terus berusaha… maka semesta mendukung.” Namun, apakah Arif masih sanggup berlari mengejar mimpinya, ketika membunuh mimpinya adalah pilihan yang termudah?
link
http://journeyofmyheels.blogspot.com/...
http://annida-online.com/artikel-4045...
Published on May 06, 2013 00:11
Frenemy
Naskah ini adalah pemenang ke-2 lomba menulis teenlit 30 hari 30 buku yang diadakan Bentang Belia.
Sinopsis: Tiara itu berada di sana, dan pada waktunya nanti seseorang yang paling populer di sekolah inilah yang akan memakainya. Untukku, tiara itu adalah mimpi. Aku bukan Charlene yang ditubuhnya bertabut barang branded, Kalin yang ocehanya selalu menyebut nama selebritis dan desainer terkenal, atau Bianca selelu beruntung dikerubuti cowok-cowok di sekolah ini. Aku adalah Tamara dengan rambut keriting gagal, korban salon murahan yang tidak bisa membedakan ikal ala cewek-cewek Korea yang ku minta dan surai singa.
Suatu saat, sebuah keajaiban menghampiriku. Keajaiban itu berupa Kak Alven, cowok yang cakepnya bukan main itu menyatakan cinta padaku. Ia memberiku segala yang perlukan untuk menjadi populer. Semua barang-barang branded, pergaulan kalangan socialita, akses ke salon, spa, fashion show dan pesta-pesta meriah. Tentu saja aku tidak bisa menolaknya. Bersamanya, aku menjadi ratu bahkan saat tiara itu belum ada di kepalaku.
Semua tampaknya menyenangkan. Namun tidak bagi seorang teman yang tak sengaja ku lupakan karena kehidupan baruku, Kayla. Ia menjatuhkanku. Sungguh, tidak ada batas yang jelas antara kawan dan lawan. Benar kata orang, yang bisa menusuk jantung kita dengan tepat adalah orang yang ada di dekat kita. Dari kejatuhanku aku tahu apa arti persahabatan sekaligus menyadari bahwa tiara itu bukan apa-apa dibandingkan persahabatan. Menjadi seorang putri tidak berarti mengenakan tiara di atas kepalamu, tapi menjadi dirimu yang terbaik untuk sahabat-sahabatmu.
Published on May 06, 2013 00:07
Hello Goodbye
Berdasarkan skenario Titien WattimenaHidup adalah rangkaian persimpangan
Tempat manusia bertemu dan berpisah
Indah, seorang diplomat yang bekerja di KBRI Korea. Dia menikmati kesendiriannya. Tanpa ikatan, tanpa teman. Kala sebuah tugas mewajibkannya menjaga Abi, seorang pelaut Indonesia yang jatuh sakit di Korea, Indah keberatan. Apalagi, Abi seorang pria yang menyebalkan, rewel, susah didekati dan banyak tuntutan. Indah melakukan tugasnya setengah hati. Mencatat kondisi kesehatan Abi, berkonsultasi dengan dokter, dan mengawasi asupan obatnya. Bisa dibilang Indah sebagai babysitter Abi yang tak mau mendengar semua saran dari dokter dan dari dirinya. Seakan pria itu ingin mati.
Indah tak sabar menunggu kedatangan kapal yang akan membawa Abi pergi dari hidupnya. Namun, lambat laun kedua hati yang beku itu meleleh. Memunculkan luka-luka yang tersembunyi. Luka-luka yang mereka bagi dalam kesunyian. Dan tatkala hati mulai tertambat, perpisahan pun tak terelakkan …. Akankah hidup mereka bersimpangan kembali? Ataukah perjumpaan mereka hanya persimpangan sementara yang takkan kembali?
Link:
Film Hello Goodbye Terpilih Sebagai Official Selection BIFF 2012 http://www.musiclive.co.id/news.php?n...
Published on May 06, 2013 00:02


