Mawar Safei's Blog, page 91
November 26, 2017
Sangat benar, dua nikmat yang sering terlupakan adalah ke...

Sangat benar, dua nikmat yang sering terlupakan adalah kesihatan dan waktu lapang. Ia dibangkitkan dalam kuliah dhuha kami. Jarang sekali kita mahu mengangkat tangan untuk mensyukuri sihatnya kita ketika itu. Mungkin sahaja ia berbunyi aneh. Namun, alangkah manisnya nikmat berterima kasih saat kita memiliki. Allah ya Allah. Tanpa Allah perlu menguji kita dengan sakit, kita masih terus mahu menyitir syukur. Perihal yang sama, saat kita dalam batas masa yang tidak ditekan dengan deadlines, kita terus menadah tangan dengan berbisik kepada Allah, ya Allah terima kasih atas masa yang diberikan ini kerana dengannya saya dapat berbuat banyak kebaikan. Aneh, bukan? Sebaliknya, lazim kita sangat-sangat memerlukan Allah melapangkan masa ketika kita dihimpit beban kerja yang tidak sudah-sudah. Alangkah kita selalu menjadi yang bersyukur, tanpa garis batas. Ya, mencintai-Nya tanpa syarat. Allah ya Allah.
Published on November 26, 2017 01:32
November 25, 2017
Mahasiswa kami meraikan buku baru SM Zakir, 20 Cerita ten...

Mahasiswa kami meraikan buku baru SM Zakir, 20 Cerita tentang Tuhan. Sepanjang semester ini kami menekuni 20 cerpen yang terhimpun. Membahaskan struktur. Muatan yang dibawa merentasi banyak jalan mengenal banyak perihal antaranya dari sifat Allah, sadaqah, ketulusan dan perempuan (ya perempuan bersayap). Zakir merupakan sahabat lama dan sering juga menjadi mentor dalam penulisan saya. Kepada mahasiswa saya katakan, belajar dari penulisan yang baik. Salah satunya daripada adalah buku dan pengarang ini.
Published on November 25, 2017 02:13
November 22, 2017
Saya sering bertembung dengan pertelingkahan dalam memili...

Saya sering bertembung dengan pertelingkahan dalam memilih antara mahu bersederhana, dengan protokol; kemudian akan segera terkurung dalam pagar formaliti. Dalam wilayah pekerjaan saya, itu antara yang melemaskan dan malangnya saya selalu tewas. Mendengar kisah teman-teman di Eropah atau negara sebelah sana, tantangan ini hampir tidak perlu mereka depani. Tuntutannya hanya terhadap hasil yang bermanfaat dan menggembirakan semua. Saya seperti mahu memasuki satu lorong rahsia dan menyelinap di dalamnya kemudian menemukan satu wilayah baru yang setiap satunya dalam bersederhana. Tidak ada salutasi. Tidak ada birokrasi. Tidak ada kekalutan dengan setiap satunya harus rasmi.
Published on November 22, 2017 06:39
November 21, 2017
Dalam menjalani rutinitas, banyak perasaan sendiri yang s...

Dalam menjalani rutinitas, banyak perasaan sendiri yang sukar dilakar, sehingga ia memenuhkan seluruh inci dada. Menjadikannya ia satu wilayah buncah. Sering tidak jelas apa yang sedang dijalani. Suara sendiri juga sulit menyitirnya. Dan ia hampir tidak terdengarkan. Kadangkala ia menjadi cawan bancuhan warna yang tidak jelas kontur apalagi struktur makna. Semakin mahu diurai, nah, kian ia menjadi bauran yang kusut, ruwet malah. Maka tindakan yang paling bijak adalah membawa diri ke ruang yang dapat mengamankan setiap keliru. Baris dan helai surah dari langit yang akan selalu memujuk dan selalu jujur. Ia melunakkan dan menawarkan rasa aman seperti menerima rinai di hujung jendela kamar pada detik dini.
Published on November 21, 2017 00:48
November 17, 2017
Saat mengetik ini, hujan musim yang mengguyur tanah,...

Saat mengetik ini, hujan musim yang mengguyur tanah, mulanya sangat berat kemudian saling bertukar sikap; lunak berselang hiba. Langit yang sudah kelabu, membawa sekian kali dia menjarak walau dekat. Masa dan ruang yang merupakan antara teori kuliah kaji alam semasa mahasiswa, hampir tidak membawakan apa-apa erti lagi saat begini. Masa dan ruang yang sudah digenapkan dengan sepi. Sepertinya juga rutinitas dan formaliti melengkapkan segala menjadi sendiri. Sehinggakan Sar menyitir kepada dirinya, berusaha sebaik-baik untuk melupakan, tidak untuk melepaskan. Begitu rutinitas dan formaliti meledakkan kuasanya.
Published on November 17, 2017 01:06
November 14, 2017
Antara rasa bersyukur dengan ketakutan sebenarnya, apabil...

Antara rasa bersyukur dengan ketakutan sebenarnya, apabila saya didatangi banyak sekali peringatan. Subhanallah. Dan saya tidak pernah meminta (atau saya meminta di bawah sedar) untuk sering diperingatkan. Subhanallah ia datang dari setiap penjuru mata angin yang ada. Semuanya datang mengetuk pintu kesedaran tanpa saya sangka sama sekali. Ya Allah, bagaimana saya didatangkan sahabat yang menuntun saya setiap hari dengan postings untuk lebih dekat dengan kebaikan. Bagaimana saya mengenali sosok yang mencintai anak yatim dalam seluruh hidupnya. Bagaimana saya bertemu dengan sahabat pesawat yang mengasuh saya untuk berikhlas hati. Bagaimana dengan tiba-tiba yayi yang muncul untuk selalu mengingatkan saya tentang ilmu solah. Ada juga yang menitip risalah tentang mencintai Rasulullah. Allah ya Allah. Setiap waktu dini saya disapa sahabat al-Qur'an yang seperti bunyi penggera, di mana tempat berjeda bacaan surah kami. Apa lagi yang saya tunggu untuk menjadi hamba Allah yang lebih baik. Sedangkan saya sebenarnya dinantikan angkatan peringatan itu untuk saya bertindak. Saya bersyukur kerana rasa terpilih. Namun tangan tua saya terketar ketakutan kerana apa yang sudah saya perbuat semenjak diperingatkan. Allah ya Allah.
Published on November 14, 2017 21:57
November 11, 2017
Saya demam sekembali daripada ranah asing. Demam seperti ...

Saya demam sekembali daripada ranah asing. Demam seperti selalu setelah lelah atau mungkin sahaja apabila memaksa diri untuk segera menyertai jalan rutinitas kembali. Ringkih atau menjadi cengeng dengan bagaimana saya diperlakukan oleh tarikh-tarikh akhir lagi yang menunggu giliran di meja kerja. Atau apa seperti yang dibentangkan buat Pingkan saat Sarwono ditempatkan di rumah sakit di penghujung halaman Hujan Bulan Juni, demikianlah Surat Takdir pun dibaca berulang kali tanpa ada yang mampu mendengarnya.
Published on November 11, 2017 12:35
November 10, 2017
Sering saya merasakan berjarak itu jauh lebih baik. Dalam...

Sering saya merasakan berjarak itu jauh lebih baik. Dalam berjarak itu akan terhimpun corak rindu yang paling cantik. Saya rasakan memasuki negeri sepi yang lengkap. Banyaknya nanti masa saya membaca al-Qur'an dan puisi sama ada di ruang berlepas, saat bersandar ketika pesawat membelah awan atau di lobi hotel tempat saya menginap. Ternyata dalam berjarak, saya lebih dimengerti dan disantuni. Saya seperti dapat rasakan kaki saya sangat berat mahu menolak troli bagasi menuju ruang ketibaan nanti dan lajur rutinitas kembali.
Published on November 10, 2017 05:24
November 8, 2017
Benar, kurang lebih 40 tahun saya tidak ke pawagam. Dia m...

Benar, kurang lebih 40 tahun saya tidak ke pawagam. Dia memujuk dan menyeret saya bertemu dengan Sarwono dan Pingkan. Hingga memperkenalkan saya tentang mereka bahawa kasih sayang itu beriman pada senyap. Kasih sayang itu mengungguli segalanya menembus apa yang tidak bisa dipahami oleh pengertian pinggir jalan. Kasih sayang juga ternyata sebuah ruang kedap suara yang merayakan senyap sebagai satu-satunya harap.

Atau bagaimana nanti kasih sayang menyatukan sukma yang pernah hidup di ruang rahasia dalam lajur penciptaan, akhirnya membawa kepada pertemuan baru ini. Kasih sayang yang saya jalani di perbukitan Banyumanik.
Published on November 08, 2017 13:29
November 7, 2017
Masih di ranah asing dan saya seperti melihat kali ini di...

Masih di ranah asing dan saya seperti melihat kali ini dia masih datang untuk melipat jarak. Atau ini kesan intertekstual saya mula menikmati si Pingkan Melipat Jarak. Daya khayal saya yang selalu liar menemukan pasangan kawan camar yang sudah terbang terlalu jauh ke samudra dan merasa sangat letih tetapi tidak melihat apa pun yang bisa dihinggapinya...walau demi dua ekor camar sangat letih yang terus-menerus terbang agar tetap bisa memelihara kasih sayang. Walau hanya sejenak.
Published on November 07, 2017 01:31
Mawar Safei's Blog
- Mawar Safei's profile
- 15 followers
Mawar Safei isn't a Goodreads Author
(yet),
but they
do have a blog,
so here are some recent posts imported from
their feed.
