Mawar Safei's Blog, page 90

December 17, 2017

Sebuah lagi hasil gubahan yang saya senang meli...


Sebuah lagi hasil gubahan yang saya senang melihatnya di anjung rumah sahabat yang saya kunjungi beberapa minggu sudah. Ya, rumahnya yang menghala ke titik paling hujung tanah besar kami. Mudik ke pantai dan teluk atau sebenarnya saya menuju jalan rahsia mencarinya. Ternyata ia perjalanan panjang yang aneh berlapis bingung untuk mengambil arah mana; kiri, terus atau membeluk ke tikungan tenggara. Sedang saya tahu jalan mana pun yang saya pilih, nanti ia masih tidak akan termakbul. Dan saya akan menjadi sangat hiba mengenangkan tidak akan ada yang saya temukan melainkan kesempatan yang tidak mungkin dapat saya rangkul apalagi memiliki. Akhirnya seperti si ikan dalam lukisan batik ini, dengan sirip kecilnya ia kembali ke jalan datang, antara mahu terus mengenang dengan melepaskan setiap apa yang datang atas nama perih atau saja sengsara.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 17, 2017 21:53

Lukisan asal ini dirakam dari penjuru kediaman seorang sa...



Lukisan asal ini dirakam dari penjuru kediaman seorang sahabat zaman sekolah yang sempat saya berkunjung. Pohon aslinya pernah saya pelihara di sepanjang pagar rumah lama. Mengasihi semalam, saat kebersamaan yang ada, kadangkala menjadi seperti angin di pantai. Sering ia menjadi mimpi. Tidak jarang ia bertukar menjadi kelinci yang selalu hilang di celah daun dan kesempatan untuk mengelusnya. Aneh memang. Seperti  semalam juga yang mengheret saya ke runut yang mengelirukan.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 17, 2017 01:35

December 14, 2017

foto dari negeri salju iSaya menyalin dari tuli...

foto dari negeri salju i
Saya menyalin dari tulisan kalbu.

usai jalan menuju teluk
banyak yang ditemukan 
dari cambah, putik dan kudup nestapa
hinggap di karang, kelong dan keasingan 
aneh juga dari urat khatulistiwa, kelelahan hujung tahun memanjat ke lajur salju
yang sepertinya mahu memujuk
lalu ternyata ia semakin menganjur menjadi hijab tipis 
menghimpun kenangan, kebersamaan dan kesempatan.
foto dari negeri salju ii
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 14, 2017 20:45

December 13, 2017

Seperti jalan menuju teluk, tidak tahu apa yang akan kita...


Seperti jalan menuju teluk, tidak tahu apa yang akan kita temukan di laluan yang landai atau tiba-tiba nanti pemanduannya memacu sedikit membukit. Entah sama ada kita harus berhenti di tebing atau sahaja dibiarkan menunggu seenaknya angin kering lagi asin mengapung beraduk dengan kepentingan sendiri. Masih banyak yang tidak pandai diterka. Begitu berlapis kedunguan saya untuk selalu penuh ta'azim menerima apa juga tampang takdir mahupun surat nasib yang melayah lalu hinggap di riba.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 13, 2017 07:50

December 8, 2017

Saat tarikh akhir tugasan yang saling bertindan-tindan da...


Saat tarikh akhir tugasan yang saling bertindan-tindan dan akhirnya menindih kepala dengan migraine yang berat, puisi ini memujuk saya, datangnya seperti memijat dan mengelus penuh kasih: 
dari sayap-sayap burung kecil ituberguguran sepi, sepikusaat terhenti di sebuah taman inidaun jatuh di atas bangku
di antara datang dan suatu kali pergiberibu lonceng berbunyikekal sewaktu bercakap kepada hatilalu kepada bumi. Di sini aku menanti
Puisi dari cd Sapardi Sebuah Taman Sore Hari. Pernah ia mengapung pada suatu senja, ketika bersusun kereta sepanjang menuju jalan pulang. Ia sebenarnya turut mengapung sama rasa dan getar paling rahsia dan sulit untuk dialih wahana. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 08, 2017 06:51

December 5, 2017

Disember ternyata tidak lagi menjadi bulan yang dinanti-n...



Disember ternyata tidak lagi menjadi bulan yang dinanti-nanti untuk bercuti. Selain daripada Disember yang harus berbahagi petak takwimnya dengan Januari, dan ia sangat berlarutan panjang. Tidak seperti dahulu 31 Disember adalah garis penamat dan esoknya kita akan menumbuhkan ikrar baru. Keazaman untuk berlaku baik dalam segala hal, hampir menjadi mitos yang melucukan. Sedang kita cuba menjadi lebih baik daripada semalam (seringnya saya kandas), berlaku hampir selalu. Ia terjadi dalam beberapa ketika saat kesedaran untuk kembali menyala-nyala atau ia seperti melihat  kelibat sahabat saya si Putih (yang sudah lama perginya entah ke mana), melebarkan bukaan sayap untuk melayah. Indahnya untuk kembali. Nyamannya untuk kembali. Kesedaran ini getarnya sama ketika saya membuka halaman pertama buku catatan harian baru. Saya akan menulis dengan tinta yang jelas, semahunya dirapikan, cursive yang saya lunakkan seperti waktu di sekolah rendah saya diajar menulis sambung. Iya, saya mahu mula mencari buku catatan harian baru. Dibeli di kedai alat tulis kampus atau menunggu yang diberikan saja. Dan, iya, kesedaran itu pasti akan muncul lagi.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 02:19

December 2, 2017

Untuk dua tahun menjalani penyelidikan di bawah dana KPT,...


Untuk dua tahun menjalani penyelidikan di bawah dana KPT, saya mempunyai seorang pembantu. Ya, seperti PA. Alhamdulillah syukur. Enaknya mempunyai seorang pembantu yang banyak meringankan kaki tua saya untuk berurusan di tempat lain. Pembantu saya ini, namanya F, selain cekap memandu untuk membawa saya ke mana-mana, juga kelihatannya kami mempunyai citarasa yang sama. Sehingga F pernah memberitahu saya, beliau sudah mengenali saya. Cepat saya menjawab. Belum. F belum mengenali saya lagi dan saya menyambung di dalam hati, kerana saya sendiri belum mengenali hati saya sepenuhnya. Hati saya yang selalu berbolak balik, selalu berbeluk beluk dan tersandung dan jatuh. Allah ya Allah. Sukar sekali rupanya untuk kenal hati sendiri.  Apalagi untuk kenal hati orang lain. Hati dia yang sama sekali asing. Dia yang sama sekali jauh. Dia yang sama sekali menyeret saya ke wilayah aneh ini.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 02, 2017 15:30

Untuk beberapa bulan menjalani penyelidikan di bawah dana...


Untuk beberapa bulan menjalani penyelidikan di bawah dana KPT, saya mempunyai seorang pembantu. Ya, seperti PA. Alhamdulillah syukur. Enaknya mempunyai seorang pembantu yang banyak meringankan kaki tua saya untuk berurusan di tempat lain. Pembantu saya ini, namanya F, selain cekap memandu untuk membawa saya ke mana-mana, juga kelihatannya kami mempunyai citarasa yang sama. Sehingga F pernah memberitah saya, beliau sudah mengenali saya. Cepat saya menjawab. Belum. F belum mengenali saya lagi dan saya menyambung di dalam hati, kerana saya sendiri belum mengenali hati saya sepenuhnya. Hati saya yang selalu berbolak balik, selalu berbeluk beluk dan tersandung dan jatuh. Allah ya Allah. Sukar sekali rupanya untuk kenal hati sendiri.  Apalagi untuk kenal hati orang lain. Hati dia yang sama sekali asing. Dia yang sama sekali jauh. Dia yang sama sekali menyeret saya ke wilayah aneh ini.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 02, 2017 15:30

November 29, 2017

Saya lupa besok cuti umum. Dan besok adala...



Saya lupa besok cuti umum. Dan besok adalah hari besar meraikan Rasulullah. Saya sangat ingat kita  sedang menjalani bulan kelahiran Rasulullah, hanya tidak menyangka masa dan hari begini cepat berganti. Penulis buku Seindah Sabda Rasulullah, menitipnya awal untuk persediaan membaca dalam menikmati rasa mencintai Rasulullah. Terima kasih Sdr Muhd Nasruddin Dasuki, senior dan guru dalam penulisan dan juga merupakan editor pertama yang menyiarkan karya saya sewaktu saya berusia 15 tahun. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 29, 2017 20:32

November 27, 2017

Terima kasih Sdr Siti Haliza Yusop atas perhatiannya. 




Terima kasih Sdr Siti Haliza Yusop atas perhatiannya. 




 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 27, 2017 01:47

Mawar Safei's Blog

Mawar Safei
Mawar Safei isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Mawar Safei's blog with rss.