Mawar Safei's Blog, page 76

December 6, 2018

Masih berbaki sedikit lagi Rabiul awal, kata Ustaz al Yam...



Masih berbaki sedikit lagi Rabiul awal, kata Ustaz al Yamani, ingati terus, sebut namanya lagi dan lagi. Subhanallah bukankah dengan kemuliaannya kita tahu akan segala rukun untuk meneruskan kewajiban. Melanjutkan ketaatan. Saya teringat Mel saat kami sama-sama berdiri, memuji namanya yang mulia.  Saya merasakan seperti kami sama-sama berada di perbukitan lalu melihat cahaya yang menyuluh. Cahaya yang mengatasi cahaya. Ia sangat menerang jiwa.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 06, 2018 01:40

December 2, 2018

Saya sudah kehilangan Masitah. Jika Sdr me...


Saya sudah kehilangan Masitah. Jika Sdr menemuinya, maklumkan; untuk simpanan saya. Terima kasih. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 02, 2018 16:44

December 1, 2018

Bujukan Ibn 'Athaillah, memang dunia ini penuh dengan kek...


Bujukan Ibn 'Athaillah, memang dunia ini penuh dengan kekeruhan. Sehingga dicatatnya, kekeruhan tidaklah tampak, kecuali itu adalah sifat wajibnya. Maka saya tidak perlu sakit hati lagi. Inilah dunia. Semuanya kekeruhan. Saya mengulang catatan lalu, memang keruh. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 01, 2018 12:27

November 28, 2018

Alhamdulillah syukur. Anugerah ini untuk mahasiswa saya.S...


Alhamdulillah syukur. Anugerah ini untuk mahasiswa saya.

Saya jarang mahu papar foto sendiri. Ini sekadar kenangan.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 28, 2018 01:59

November 27, 2018

Alhamdulillah syukur


Alhamdulillah syukur
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 27, 2018 12:18

November 25, 2018

Menanti di pintu halimunan.



Menanti di pintu halimunan.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 25, 2018 14:37

November 23, 2018

Apabila Dr Halim menyebut novel ini dan mencarinya sekian...


Apabila Dr Halim menyebut novel ini dan mencarinya sekian tahun, saya teringat saya punya satu naskah di rumah. Saya menitipnya kelmarin, bukan hanya sebagai tanda terima kasih dan persahabatan, ia juga membawa kehalusan rasa Leman (baca Usman) sebagai lelaki berpakaian seragam polis. Kemanusiannya. Terima kasih Prof Madya Dr Abdul Halim Abd Rashid menyantuni kami sekeluarga, khasnya AM yang menjalani pembedahan tulang di bawah kendalian Prof yang dirahmati. Terima kasih juga atas penghormatan terhadap kesusasteraan dan falsafah Melayu.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 23, 2018 02:36

November 22, 2018

Ternyata dia masih mencari. Berjalan, berlari dan tidak j...


Ternyata dia masih mencari. Berjalan, berlari dan tidak jarang dia sampai jauh ke hujung gunung, merentasi jalan panjang. Apa yang di hadapan, kiri dan kanannya adalah fatamorgana, dan dia terus memburunya. Dan ternyata dia tidak akan berhenti menemukannya. Benar, selagi belum dia kenali rukun pencarian ini. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 22, 2018 13:36

November 21, 2018

Saya kehilangan lagi sahabat yang baik. Kami sering menah...




Saya kehilangan lagi sahabat yang baik. Kami sering menahan ketawa sampai keluar airmata sebab gelihati. Ya, kami serasi sebab sama-sama penggeli. Selain menjadi sahabat mesyuarat di kementerian, kami banyak berbahagi perihal masakan, kosmetik, buku dan al-Qur'an. Terakhir janjinya untuk menulis di JM hingga pulang daripada ibadah haji, saya masih bertanya. Ternyata sejak pulang kesihatannya tidak menentu dan kian gawat. Saya memaksa diri membaca kembali titipannya di wa lebih sebulan lalu: barah endrometrium tahap empat sudah melarat ke hati dan paru-paru. Saya sebenarnya sedang mencari-cari foto kami, iya banyak yang lucu. Tapi segera saya sudahkan mencari kerana saya tahu nantinya saya akan menangis tak henti-henti kerana mengenang  kehalusan hati dan budinya. Al fatihah tulus saya buat kekanda Rahimah Abd Hamid. Berpulangnya, menjelang Isya' tadi dirai yang di sana atas segala kebaikannya buat kami. Saya tidak berdaya memperaga fotonya yang indah. Cukup dia selamanya di sini, di dalam ini. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 21, 2018 06:24

November 20, 2018

Gua juga boleh menjadi ruang penyembuhan. Waktu muda dulu...


Gua juga boleh menjadi ruang penyembuhan. Waktu muda dulu, saya ada menulis sebuah cerpen berjudul Uzlah. Saya fikir saya pernah dirawat sepanjang perjalanan itu. Dan kemudian saya sakit semula. Lalu sihat kembali. Ya, persis hilang dan jumpa dan hilang lagi. Nanti, tunggu pada titik terakhir itu. Saya akan berhenti sakit, sihat, hilang dan jumpa.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 20, 2018 12:51

Mawar Safei's Blog

Mawar Safei
Mawar Safei isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Mawar Safei's blog with rss.