Mawar Safei's Blog, page 40
October 14, 2020
Semester ini sekali lagi kami berkuliah dalam jarin...

Semester ini sekali lagi kami berkuliah dalam jaringan yang sangat seni. Berhadapan dengan sahabat mahasiswa melebihi 100 nama, cabarannya adalah kejujuran. Saya tidak tahu samada mereka yang hadir hanya meletak nama dan membiarkan saya bercakap sendiri. Saya hanya memberitahu, berlaku jujur dengan saya, sedang malaikat membentangkan sayap buat Sdr yang cintakan ilmu dan berada di dalam tamannya.
Ternyata pelbagai pengalaman berseminar dalam talian dari...
October 11, 2020
Hari pertama semester baru yang sangat aneh. ...

Hari pertama semester baru yang sangat aneh. Kami harus bertemu dalam jaringan yang dibangunkan sistem. Akhirnya juga tidak jadi bertemu. Benar, semua sudah tidak jadi seperti selalu, seperti dahulu. Seumpama di jalanan, saya akan berlintasan dengan apa yang saya akrabi sebelum ini. Tapi sekarang semua menjadi arah sehala, tidak ada sapa menyapa, apalagi kesalingan. Tiba tiba saya terkurung di sebuah khutubkhanah yang suram dan balam. Sendiri.
October 6, 2020
Saya punya banyak rumpun rindu. Antaranya hawa pant...

Saya punya banyak rumpun rindu. Antaranya hawa pantai, gema gelombang, deru ombak kecil yang pergi dan datang. Saya anak kelahiran pulau, daerah bawah sedar saya sering menghantar gemuruh laut yang seakan tidak pernah mahu surut. Sejak dulu. Aneh, Sdr. Dia masih berlama di telinga saya. Jadi akhirnya, berselang malam, tidur saya pasti bersama-sama pengucapan tentang samudera yang perlu dieja berkali-kali kerana sering mengundang makna dan teka teki yang bertukar dan nyata bedanya. Benar, Sdr tidur saya dihampiri deru.
October 5, 2020
Tempat kerja saya dilawati menteri yang positif C19...

Tempat kerja saya dilawati menteri yang positif C19. Walau saya tidak terlibat secara langsung dengan acara berkenaan, saya mula didatangi ketakutan lebih tujuh bulan lalu. Paranoia. Saya mohon kerja dari rumah besok. Melihat langit yang tidak seperti selalu, ada dengung mantera agar saya melihat garis peta yang dibentur awan gemawan. Ia membawa debar serentak keliru tentang tangan kuasa yang mengatur banyak suara yang mencapah ke sini dan sana.
October 1, 2020
Benar, saya tidak mencatat entri lebih sepuluh hari...

Benar, saya tidak mencatat entri lebih sepuluh hari dan ia jarang sekali berlaku di sini. Mengapa Sdr? Ya, lebih sepuluh hari ini selain daripada asyik dengan bulan Safar penuh yang tergantung di langit senja, sepuluh hari ini saya belajar mendengar. Aneh ya, Sdr? Bulan penuh Safar yang saya renung sepanjang pemanduan pulang dari kampus, seperti menyertai saya juga. Kami sama-sama belajar mendengar dengan sungguh-sungguh seperti selama ini kami tuli. Kami belajar lagi bunyi kepatuhan. Kami menelaah dengan teliti lantunan ketundukan. Lalu ruang pembuluh telinga kami menjadi jalan ke sekolah agar kami tidak lagi culas. Sdr cuba menebak, kami lulus atau kandas?
September 19, 2020
Beberapa kali saya ke Jogja, kota budaya yang penuh dan b...

Beberapa kali saya ke Jogja, kota budaya yang penuh dan bersahabat. Namun kali ini luar biasanya saya datang lagi. Daring. Kuliah. Riset. Perbincangan. Penulisan. Penerbitan. Ya, semuanya daring aja. Terima kasih UNY.
September 15, 2020
Saya dititip kepingan seni ini. Dan ia saya pajangkan di ...

Saya dititip kepingan seni ini. Dan ia saya pajangkan di dinding gua kerja. Terrnyata ia amat mengilhamkan, Sdr. Datangnya seperti mahu membawa saya ke suatu ruangan yang jauh, ke hujung sempadan laut. Di sana kami meninjau banyak riwayat yang pernah rapat dan perginya bersama gelombang di lengkungan langit percaya dan garis sangka.
September 9, 2020
Kita adalah derap langkah dan ringkik kuda pada siang har...

Kita adalah derap langkah dan ringkik kuda pada siang hari. Sementara malam nanti, kita adalah diri hamba yang penuh ketundukan. Mahu nyaman dengannya. Kita jalani siang dan malam itu dengan memastikan menjadi mulia sebelum mati. Ya, pastikan kita jadi mulia sebelum mati. Ucap guruku malam tadi.
September 8, 2020
Ruang pekerjaan saya semakin tidak menghormati huju...

Ruang pekerjaan saya semakin tidak menghormati hujung minggu atau waktu malam kami. Ada ketua yang mengeluarkan arahan kerja seawal jam 2 dini. Hasrat untuk menuju kehidupan yang sejahtera hanya merupakan kerangka teoritis jelek yang menjengkelkan dicatat di atas kertas. Sedang sebenarnya apa yang dilalui adalah seluruhnya jalan materi. Saya masih tanyakan, apakah bujukan majikan untuk mengamankan jiwa kami sewaktu jam bekerja, selain daripada melihat angka dan baris statistika. Makanya saya sangat percaya Allah menuntun hati saya mengenepikan kerja yang seperti gunung sekarang, untuk sepuluh hari ini. Saya simpan rasa nyaman dan jernih untuk diri sendiri, Sdr. Ternyata saya merasakannya. Menyitir bujukan Kang Hasan, ubah lelah jadi lillah! Saya tiba-tiba mahu menikmati brulee sama.
Mawar Safei's Blog
- Mawar Safei's profile
- 15 followers
