Mawar Safei's Blog, page 125

November 19, 2015

KecintaanAntara yang terindah di hotel saya menginap dala...


KecintaanAntara yang terindah di hotel saya menginap dalam aturcara kerja singkat Surabaya-Malang yang lalu. Antara dingin angin tipis  yang memasuki daerah perbukitan, saya mengenang bonda dan cintanya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 19, 2015 15:04

November 17, 2015

Zawawi ImronAbdul Hadi WMBertemu tiga susuk penyair yang ...

Zawawi Imron Abdul Hadi WM



Bertemu tiga susuk penyair yang saya kenali  sewaktu mahasiswa. Saya baca puisi mereka dalam kuliah Prof Muhammad Haji Salleh. Ternyata bertemu mereka dalam kembara kali ini, mendengar falsafah mereka tentang Islam dan manusia Melayu, begitu  menyalakan rasa seperti api di tengah jelaga malam yang dinginnya menandingi segala dingin. Bertemu mereka, saya semakin menjunjung Islam yang saya pelihara dalam qalbu. 

Sutardji Calzoum Bachri
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 17, 2015 11:20

November 16, 2015

Saya senang sekali bertemu teman-teman baru ini. Sewaktu ...

Saya senang sekali bertemu teman-teman baru ini. Sewaktu ke Jogja dulu, tidak pula menemui mereka. Istimewanya mereka membawa nama negara, daerah dan budaya yang diwakili. Maklumatnya dicetak dalam bahasa kebangsaan dan Inggeris. Oh Indonesia!
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 16, 2015 17:00

November 15, 2015

Tuhan, Kita Begitu DekatTuhan,Kita begitu dekatSebagai ap...

Tuhan, Kita Begitu Dekat
Tuhan,Kita begitu dekatSebagai api dengan panas,Aku panas dalam api-Mu.
Tuhan,Kita begitu dekat,Seperti kain dengan kapasAku kapas dalam kain-Mu.
Tuhan,Kita begitu dekat,Seperti angin dan arahnya.



Kita begitu dekat.Dalam gelapKini aku nyala,Pada lampu padam-Mu.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 15, 2015 18:06

November 11, 2015

Sepanjang penglibatan saya dalam kesusasteraan, peribadi ...


Sepanjang penglibatan saya dalam kesusasteraan, peribadi mahupun rasmi, jarang saya duduk di meja penilai. Seingat saya sekali menjadi panel penilai Hadiah Sastera Sarawak bersama arwah Prof Sahlan Mohd Saman dan Hj Hamzah Hamdani. Selainnya saya menjadi penilai untuk acara kecil-kecilan di peringkat universiti atau organisasi. Giat teman-teman kerana karya saya yang dinilai. Tahun ini saya diminta untuk menyemak ASNS. Ternyata ia pengalaman yang banyak refleksinya; bagaimana saya melihat karya orang lain dan akhirnya saya tunduk terhadap perjalanan penciptaan di tangan manusia. Saya juga melihat apabila tangan orang berkuasa bersuara. Allahu akbar. Betapa debunya saya ini!
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 11, 2015 12:04

November 8, 2015

Beberapa minggu ini dalam himpitan tarikh-tarikh akhir ma...



Beberapa minggu ini dalam himpitan tarikh-tarikh akhir makalah yang harus disiapkan untuk penerbitan, tugasan mahasiswa yang harus disemak, kerja kreatif peserta bengkel penulisan yang harus diulas, manuskrip tebal yang perlu dinilai, kuliah dan tutorial yang masih berjalan dan banyak lagi, hati saya dekat dengan Takmilah Shafie Abu Bakar. Pernah saya sebutkan tentang ziarah ilmu ke pejabat Dr Shafie. Pernah saya laporkan acara kami bersama-sama penjana Teori Takmilah itu di UKM. Kali ini saya membawanya ke Surabaya sebelum ke kota Malang di Universitas Muhammadiyah.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 08, 2015 12:14

November 5, 2015

Puisi ini digubah dan dibacakan mahasiswa saya yang berba...




Puisi ini digubah dan dibacakan mahasiswa saya yang berbakat besar, Mai sewaktu menjadi pengacara di Rumah al-Fikrah. Airmata saya tidak dapat ditahan-tahan!
Jangan Biar Terpisah
Pernah- setiap antara kami merasai bagaimana nikmatnya kucup kasih seorang bondaDibelai ubun-ubun dengan selawat dan nyanyian syahduHingga kami lena- dan bonda senyum puas.Apakah kerana harum syurga yang menyerkup wajah seorang bayi- menyuntik rasa damai di hati, bonda?Ketahuilah- kami telah lama menghapus segala ketertiban ciptaan itu bonda!Kami telah mencelanya dengan noda hidup yang penuh angkuhMencari haluan hidup yang lebih dirasakan sempurnaMeminggirkan segala amanah dan harapanHingga kami benar-benar lupaRahim bonda- tempat kami pernah berdamai di dalamnya.
Demi itu- tampar kami bonda!Tampar kami dengan kalimat-kalimat yang membasuh jiwaSedarkan kami betapa kalian terluka Keterhirisan hati yang kalian diamkan- betapa dalam!Bagaimana tegar kau membebat luka sendiriDan membiarkan air mata derhaka bertukar kemaafan?
Bonda,Kami mahu kembalikan wajah syurga itu- tersenyumlahAndai di sini dirasakan hidup lebih terbela- hadiahkan untuk kami suatu doaAgar kami tak memperlakukan orang tua kamiDengan perbuatan hina dan mensia-siakan baki usia mereka.
Ayah,Satunya insan yang paling tegar menyembunyikan tangisTerlalu bersungguh merahsia- segala beban yang tergalasDan riba bonda menjadi peredupnya.Betapa kalian cekal demi keluarga- luka apa pun diletak tepiSaatnya kau rasa terbuang- diam, akur, tundukBagaimana itu harus terjadi ayah?
Kalau seisi dunia pinta aku memilih wiraNamamu lah yang teratas ayah!Kalau seisi dunia menentang aku dan pinta menyerahIzinkan kupinjam semangatmu ayah!Kalau seisi dunia pinta aku khianat amanahIngatkan aku selalu namamu dan namaku tertulis sebaris ayah!Kerana jalan yang aku perjuangkan- jalan menyelamatkan engkau dari disoal di akhirat sana.
Bonda,Ayah,Maafkan kami anak-anak yang sering lupa dan melampaui batas.Demi Dia yang menciptakan cinta,Jangan biarkan kita terpisah di sana.Kami mahu melangkah seiring ke syurga.
Ikhlas,
Anakmu.
Mai Izyani Abd Rani
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 05, 2015 12:19

November 2, 2015

Beberapa minggu ini bacaan dan hafazan surahnya  beg...



Beberapa minggu ini bacaan dan hafazan surahnya  begitu lancar. Dengung, panjang dan kejap bunyi sabdunya sekali sekali diperbetulkan Zahar usai maghrib menanti isya'. 30 ayat  al Fajr mengalir sangat alami dari lidah AM. Merenung kefasihannya, membuat saya tunduk. Mengakui penghargaan Allah terhadap manusia yang sempurna imannya: Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam syurga-Ku. Empat ayat terakhir itu bertemu dengan doa saya buat AM  sejak minggu-minggu peperiksaan akhirnya: dekatkan AM dengan syurga-Mu, ya Allah. Dekatkan anakku  dengan solah dan al-Qur'an. Amin. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 02, 2015 05:46

October 30, 2015

SN Dato Dr Zurinah HassanSasterawan Negara (13) 2015Jasni...


SN Dato Dr Zurinah Hassan
Sasterawan Negara (13) 2015

Jasni Matlani
Sasterawan SEA Write 2015
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 30, 2015 16:59

October 24, 2015

Mungkin ini entri terakhir tentang surat merah. Anas, pel...

Mungkin ini entri terakhir tentang surat merah. Anas, pelukis plan bersedia untuk bantu. Betapa berkuasanya garis panjang pendek, lengkungan dan segala ukuran di atas kertas Anas nanti dalam pertelingkahan ini. Apa lagi yang mahu dikata (apo nak dikato..koba worih kampung Zahar). Menurut Anas, jumlah denda nanti boleh dirunding dalam proses minit mesyuarat majlis perbandaran kami. Masih boleh turun dan turun. Alahai. Saya mengenang pesanan si bulan penuh yang datang saat kami sedang melihat lakaran asas Anas. Rezeki seseorang itu tidak dapat dihalang kebencian atau tidak boleh dirampas kerakusan. Semua itu sudah tertulis. Saya terkebil-kebil melihat jari Anas laju menekan butang mesin kira yang dibawanya sama, memajukan jumlah yang harus kami lunaskan. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 24, 2015 13:28

Mawar Safei's Blog

Mawar Safei
Mawar Safei isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Mawar Safei's blog with rss.