Pandji Pragiwaksono's Blog, page 17

October 2, 2013

Atas Keterlambatannya

Pertama tama mohon maaf atas keterlambatan pengiriman Box Set INDONESIA: yang sampai 1 bulan.


Asalnya saya tidak merasa perlu membuat tulisan khusus, tapi berhubung senin kemarin ada kabar bahwa penyelesaian box set masih butuh waktu, saya rasa bagian dari tanggung jawab saya adalah dengan menerangkan yang sejelas jelasnya.


Yang membuat rumit proses produksi Box Set ini bukanlah di DVDnya, karena kami sudah biasa membuat DVD. Kesulitannya justru ada pada Box Set.


photo (29)


 


Pemilihan bahan, ukuran yang kurang akurat sehingga terlalu sempit dan menyulitkan ketika memasukkan dan mengeluarkan DVD jadi alasan mengapa pembuatan box setnya terpaksa melewati proses perubahan beberapa kali.


Kabar terakhir, BoxSet sudah dalam tahap memasuk masukkan DVD ke dalam Box. Tanpa bermaksud untuk memberi janji janji palsu, tapi harusnya di bulan November anda yang memesan lewat Pre-Order sudah bisa menikmati DVD Box Set ini.


Nah, karena keterlambatan saya memutuskan untuk memberikan sebuah hadiah sebagai kompensasi. Selain tanda tangan dan merchandise yang memang dijanjikan, saya akan memberikan setiap orang yang memesan Pre-Order hadiah ini.


kupon 20 persen


 


Voucher ini bisa digunakan untuk membeli apapun di toko offline WSYDN shop. Apa itu toko offline?


WSYDN shop selalu buka ketika saya membuat acara, baik konser hiphop ataupun tur Stand-Up. Pada saat itulah anda bisa menggunakan voucher ini. Berlaku untuk produk apapun kecuali “Airborn”.


Mohon doanya agar Box Set selesai secepat mungkin, percaya pada saya, lebih baik anda menunggu daripada saya paksakan buru buru tapi hasilnya tidak memuaskan untuk anda.


Terima kasih atas pengertiannya, mohon maaf sekali lagi atas keterlambatannya


 


 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 02, 2013 09:17

September 24, 2013

Bukan saya…

Saya tidak habis pikir dengan orang pesimis.


Hidupnya tidak akan pernah bisa enak karena kejadian apapun akan dilihat dari sisi negatifnya.


Seorang teman yang pesimis pernah dapat rejeki uang yg banyak. Kalimat pertamanya “Ah, ntar juga paling keburu abis dipake buat ini – itu”


Lah :) ))


Juga saya bingung dengan ucapan ini “Malaikat juga bisa jadi Setan kalau masuk politik”


Saya bingung dengan ucapan itu. Keyakinan itu berarti, dia tidak merasa ada harapan perubahan dalam politik Indonesia ke arah yg lebih baik.


Kalau dia yakin politik kita tidak akan mungkin membaik, maka dia meyakini urusan pangan, hukum, tanah, perumahan, pendidikan, keadilan, infrastruktur & setiap aspek kehidupan kita akan selalu ada buruk keadaannya.


Dan kalau dia yakin bahwa setiap aspek kehidupan kita akan buruk, maka dia yakin hidupnya akan selamanya buruk


Apa nikmatnya hidup dgn keyakinan bahwa hidupnya akan selamanya buruk?


Apa nikmatnya hidup tanpa harapan?


Begitulah. Ada orang orang yang memilih untuk hidup tanpa harapan


Yang pasti bukan saya

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 24, 2013 20:02

Beliau benar…

Waktu saya SD kelas 5, ibu memarahi adik saya. Saya berdiri di samping Ibu & berargumen panjang lebar membela adik. Ibu kemudian tersenyum & berkata “Kamu ini pinter ngomong. Suatu hari kamu dapet uang

dari situ”


Beliau benar :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 24, 2013 20:01

September 21, 2013

Positivity

a729fea0adc817ce2dedb0e1e062ef17


 


Tak perlu jadi penggemar hiphop untuk mengenal nama NEO, grup rap yang muncul ke permukaan dan menjajah segala saluran lewat lagu “Borju”


Tak banyak yang tahu tapi bahwa sejak album itu hingga kini NEO sudah merilis 5 album. Sebenarnya, 6 sih. Baru saja.


Setelah 6 tahun, album ke 6 mereka rilis dengan judul POSITIVITY. And i positively, lovin it.


Pertama tama, yang harus disadari adalah bahwa setiap manusia menyukai karakter. Karakter, adalah yang membuat kita menyukai komik, buku, film dan yang terkadang disadari, musik dan lagu.


Tanpa karakter, musik dan lagu tidak punya cengkram kuat untuk bertahan di ingatan. Tanpa karakter, yang tersisa hanyalah lagu lagu permen karet yang manis di mulut. Permen Sugus itu tak berkarakter. Jengkol, Duren, Rendang, berkerkarakter. Tidak semua orang menyukai, tapi yang suka, akan tergila gila.


Boyband atau girlband korea, menurut saya, tanpa karakter. Saya tidak bisa membedakan satu dengan yang lain. Efek Rumah Kaca, Nidji, Naif berkarakter. NEO, berkarakter.


Udet, Derry, Aldy, 3 personil NEO adalah orang orang yang sangat berkarakter. Di atas panggung, adalah momen yang tepat untuk merasakan karakter mereka. Luangkan waktu untuk nonton NEO manggung, ketika mereka turun anda punya gambaran cukup kuat 3 orang ini karakternya seperti apa. They’re very candid.


Sejak lama saya mengagumi mereka, selain musikalitas, kegigihan dalam berkarya jadi salah satu patron saya untuk terus menelurkan karya. Tidak untuk semua orang. Untuk mereka yang mau saja. Untungnya, mereka yang mau cukup militan dalam memberikan dukungan. Cukup untuk lanjut berkarya.


Maka ketika saya dengar dari akun @neo_rap bahwa mereka akan rilis album ke 6, saya pastikan untuk datang ke peluncuran dan berniat membawa pulang album tersebut. Di peluncuran, saya dan Gamila bahagianya bukan main (Gamila juga fans berat) sepulangnya, lebih bahagia lagi. Album Positivity di tangan, lengkap dengan tanda tangan.


Positivity, adalah album yang untuk saya sangat menyenangkan. Lagu lagu cintanya keren, di luar tema tersebut rata rata lagunya berbicara tentang perjuangan dalam berkarir dan semangat untuk terus berjalan. Sesuatu yang bisa sama sama dirasakan oleh siapapun yang sedang meniti karir. Apapun karir itu.


Saya mau mulai dari lagu “Kena Parna” karena lagu ini rada.. ngehe. Isinya tentang jatuh cinta kepada seseorang yang ternyata masih ada hubungan darah. Chorusnya “Mau bilang apa boy? Mau bilang apa boy, huh?” memberi kesan bahwa lagu ini lucu, tapi juga keren. Karena secara musik lagu ini memang keren, berkelas tapi secara tema, tidak konvensional. Saya cengar cengir mendengarkannya.


Lagu “Tanpamu” memberi vibe yang menyenangkan, flow Udet Aldy dan Derry pun keren. Im gonna be very honest. Its the type of song you’d love to groove to.


Tapi yang untuk saya berhak mendapatkan mahkota dari lagu lagu bertema cinta di album Positivity, adalah “Go With The Flow”. The chorus, is sheer magic. Nyanyinya paling enak sambil tutup mata. Secara tema mungkin tidak terlalu unik, tentang menjalankan hubungan tanpa ada gol yang muluk atau serius. Tapi eksekusinya yang jadi pembeda. Good music, good lyrics, awesome track.


“Bertahan” feat Ras Muhammad juga keren. Tapi yang selalu terjadi dalam lagu yang ada Ras Muhammad, biasanya Ras selalu jadi bagian yang paling dominan dan diingat. Tidak terkecuali lagu ini. It doesnt mean Neo aint that good. Its because Ras is THAT good.


“Kamu” feat Dewi Sandra dan “Dengan Cinta” juga sama bagusnya dengan lagu cinta yang lain di album ini. Kuatnya lagu lagu Neo di album Positivity membuat saya sendiri tidak pernah nge-skip lagu selama mendengarkan. Kadang suka ada album album yang bagus, tapi tetap ada 1-2 lagu yang bawaannya ingin diskip. Positivity bukan album seperti itu.


Lagu “Mictro” , “Bintang”, “Hello” dan “Positivity” adalah lagu di album ini yang kalau didengar baik baik terasa emosi dan semangat Neo yang ga brenti. Ini adalah grup yang bukan hanya bertahan, tapi tetap berdiri dengan karakter dan gaya. They can preach all they want about makin it and struggling towards success, they earned it. They lived it.


“Hello” secara spesifik mencuat di antara lagu lagu lainnya, selain lirik dan flow yang kuat tapi juga karena featuring dalam lagu ini yaitu drummer Ikmal Tobing. Permainan drumnya, sakit jiwa. Secara musik, drumnya Ikmal ini yang membuat lagu “Hello” terasa lebih organik dari sample seperti umumnya lagu hiphop.


Secara keseluruhan, album ini adalah album yang tepat untuk saya. Masuk kategori yang saya sebut “Album untuk jalan” . Alias albumnya enak untuk dimainin di CD player mobil keras keras sambil berperjalanan.


I just love the flow and music.


I love it.


Music clicks when you blend with the taste. And the taste this album offers you, is pure class.


Jay Z once famously said “You can pay for school but you cant buy class”


Neo got class.


For real.


Album Positivity bisa dibeli di toko toko CD atau bisa beli online ke sini 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 21, 2013 10:02

September 1, 2013

Exactly my point :)

Mari saya buka dengan kalimat:


“Saya berharap Jokowi maju jadi capres PDI-P”


Kalimat di atas harusnya cukup membuat orang yang tahu saya mendukung Anies Baswedan, bingung.


Tapi kalimat tadi adalah kalimat yang saya yakini.


Umumnya, reaksi balik orang orang adalah:


“Loh katanya dukung Anies? Kok pengen Jokowi maju”


“Nanti kalo Jokowi maju, Anies kalah lho”


:)


Banyak yang nampaknya sedikit salah paham akan alasan saya mendukung Anies Baswedan.


Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya di blog ini juga, alasan saya mendukung Anies Baswedan adalah untuk memulai perubahan dalam peta politik di Indonesia.


Kondisi Demokrasi Indonesia, sesungguhnya masih cukup terbelakang.


Salah satu gambaran terkuat, adalah justru PDI-P. Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan


Sejak lama, ada kekhawatiran bahwa partai yang satu ini tidak bisa move-on dari sosok Soekarno dan punya kecenderungan untuk memajukan keturunan Soekarno sebagai Capres mereka. Entah karena alasan strategis (popularitas) atau memang jadi filosofi partai bahwa harus keturunan Soekarno yang harus maju. Akhirnya kita sering bertemu dengan Ibu Megawati dalam pilpres dan nama yang juga sering disebut sebut untuk maju adalah Puan Maharani. Padahal, ada nama Jokowi.


Pendukung Jokowi sudah ramai menunjukkan dukungannya. Masalahnya, hingga sekarang PDI-P masih belum dengan resmi mengumumkan capres mereka adalah Jokowi.


Kemungkinan ada 2:


1) Takut membuat orang berpikir “Ya elah, baru juga menjabat jadi Gubernur DKI udah siap siap mau maju di 2014.. Kerja dulu, kerjaaa”. Lalu mengait-ngaitkan dengan kecenderungan Jokowi meninggalkan jabatan yang sedang dipegang utk jabatan lebih tinggi sebagaimana dari Walikota Solo yg belum usai masa jabatan kemudian berpindah jadi Gubernur DKI.


2) PDI-P sendiri masih belum yakin akan memajukan Jokowi. Tepatnya, Ibu Megawati sendiri mungkin belum yakin.


Kalau Bu Mega melakukan pertimbangan dengan masak, maka Jokowi harusnya maju. Kalau ternyata Bu Mega masih ingin maju, maka pendukung Jokowi terpaksa akan kecewa. Semoga, atas nama kebaikan kondisi politik Indonesia dan atas nama perbaikan kualitas Demokrasi Indonesia, PDI-P memajukan Jokowi.


Kalau lagi lagi Ibu Mega yang maju, akan ada anggapan bahwa alasan mengapa namanya Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan adalah karena partai ini masih berjuang untuk bisa demokratis.


***


Kembali ke pertanyaan di atas ”Loh katanya dukung Anies? Kok pengen Jokowi maju? Nanti kalo Jokowi maju, Anies kalah lho”


Jawaban saya sederhana:


Bukankah akan lebih keren kalau kita punya lebih banyak  nama nama hebat dan bersih sebagai capres?


Tidakkah kita jenuh bertemu pilpres dengan nama nama yang tidak membuat kita bergairah?


Bukannya lebih keren kalau dalam masa pilpres, rakyat Indonesia dengan antusias membicarakan kepercayaan mereka terhadap Anies Baswedan, Jokowi & bagaimana nama nama ini layak jadi Presiden RI lalu seakan lupa ada capres capres lain?


Demokrasi Indonesia cerah apabila ketika pilpres, nama nama yang mencalonkan diri hanyalah nama nama kredibel yang bersih.


Politik kita maju, kalau pemain pemain  kotornya lama lama terdesak keluar oleh nama nama bersih dan kompeten.


Politik adalah permainan yang kotor, betul. Karenanya calon calon kotor akan terus ada dan memperjuangkan kepentingannya di pertarungan pilpres. Tapi rakyat Indonesia tak perlu mengacuhkan mereka, kalau ada nama nama yang lebih baik untuk didukung.


Beberapa hari yang lalu, saya ngetweet tentang “Good guys should stick together” dalam arti para pendukung Jokowi dan Anies tidak seharusnya saling serang, justru sebaliknya saling dukung. Karena kita sama sama mendukung orang yang baik. Kita bukanlah para pendukung Mantan Jendral penculik aktivis, bukanpara pendukung pengusaha yang bermasalah dengan pajak dan lumpur. We are the good guys. We shouldnt fight each other, we should be more like The Avengers. Toh ujungnya kan sama.


Kita sama sama ingin Indonesia yang lebih baik, dan bersedia turun tangan untuk mencapainya.


Ngomong ngomong The Avengers, kemarin di twitter ada meme menarik yang tersebar, entah siapa yang bikin. Tapi kalimat yang tertera di dalamnya, tepat sekali :)


 


photo (18)small


 


Exactly my point :)


 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 01, 2013 20:36

August 27, 2013

Anies Baswedan

Namanya, Anies Baswedan


photo (17)


 


Pertama kali saya mendengar nama beliau, adalah ketika beliau ada di dalam tim 8. Tim independen yang dibentuk untuk jadi Tim Verifikasi Fakta dan Hukum dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif yaitu Pak Bibit dan Pak Chandra. Tim 8 ini lahir setelah ada gerakan 1 juta facebookers dukung Bibit-Chandra.


Waktu dengar namanya, saya mikir “Ini siapa ya.. kok bisa masuk tim 8?”


Saya kemudian mendengar namanya ketika beliau jadi inisiator “Indonesia Mengajar”. Sebuah inisiatif luar biasa yang saya pribadi kagumi karena mampu membuat lulusan terbaik Indonesia mengabdikan diri untuk 1 tahun penuh mengajar di daerah terpelosok dan terpencil di Indonesia. (silakan google saja utk info lebih lanjut)


Lalu saya berkesempatan bekerja bersama beliau untuk sebuah acara di Balikpapan, di dalam perjalanan pesawat dari Jakarta kami berbincang banyak.


Beliau nampak paham sekali mengenai pemerintahan, demokrasi, bahkan politik. Beliau memberi analisa mengapa Indonesia seperti sekarang dan apa yang harus dilakukan. Saat itu saya langsung bertanya dalam hati, apa yang menghalangi beliau untuk mencalonkan diri jadi Presiden. Saya meyakinkan, kalau ada orang yang saya dukung sepenuh hati untuk jadi Presiden, adalah Anies Baswedan.


Belakangan saya mencari nama beliau di youtube dan menemukan banyak video video di mana beliau mengutarakan gagasannya. Video ini beberapa sudah cukup lama. Salah satu yang menggugah saya adalah ketika beliau memaparkan pandangan tentang keragaman, demokrasi dan kepemerintahan di video ini


***


Hari ini, Pak Anies memastikan ikut konvensi partai demokrat dalam pencarian calon presiden untuk partai tersebut. Ucapan pertama saya “Akhirnya..”


Akhirnya, ada orang yang dengan sadar, tulus dan semangat bisa saya dukung untuk jadi Presiden.


Sejak lama saya selalu bilang kepada semua orang, Demokrasi-nya Indonesia belum mampu memilih orang terbaik untuk jadi Presiden, tapi cukup efektif untuk menahan orang orang terjahat untuk jadi Presiden.


Namun itu, harus berubah. Indonesia harus mampu menemukan dan memilih orang terbaik untuk jadi Presiden. Perubahan itu, harus dimulai dan nampaknya, sekarang adalah waktunya. Akhirnya.


Banyak orang skeptis dan kecewa terhadap pencalonan Anies Baswedan, kebanyakan bertanya:


“Kenapa harus demokrat siiih?, ”Kenapa sekarang? Nanti aja lah 2019″  dan yang juga sering muncul ”Nggak akan menang, percuma..”


kekecewaan mereka beralasan namun saya pribadi, punya jawaban.


1. “Kenapa harus demokrat siiih??”


Untuk saat ini, menjadi Presiden tidak bisa dari jalur Independen . Secara hukum dan Undang Undang, tidak memungkinkan. Karenanya, supaya orang terbaik dan termampu bisa menjadi Presiden, maka harus lewat partai.


Pertanyaannya, partai mana lagi yang buka kesempatan untuk orang dari luar partai bisa maju jadi presiden?


Hampir semua partai sudah umumkan calonnya.


Golkar: Abu Rizal Bakrie


Hanura: Wiranto


PBB: Yusril Iha Mahendra


PKB: Rhoma Irama


Gerindra: Prabowo


PDI-P: Pilihannya jelas antara Megawati atau Jokowi. Mereka belum umumkan, bisa jadi karena Ibu Mega masih menimbang nimbang.


PKS: Merasa tidak perlu bicara soal capres karena  merasa belum yakin bisa mencapai perolehan suara 15 persen di Pemilu Legislatif 2014 (pernyataan Pak Tifatul Sembiring)


Jadi pertanyaannya, kalau kita setuju bahwa Anies Baswedan adalah orang yang tepat, musti lewat mana lagi?


Menganggap bahwa Demokrat adalah partai paling korup, sesungguhnya naif. Coba google sendiri deh. Kenyataannya, semua juga korup banget. hehehehe. Namun bedanya, partai Demokrat sedang berusaha keras memperbaiki citra demi bertahannya partai tersebut. Untuk itu, mereka ciptakan alat pencitraan mutakhir yaitu konvensi capres. Untuk mereka ini sebuah usaha pamungkas, untuk kita, ini peluang.


Bangsa Indonesia ini seperti orang baik yang dipenjara begitu lama dalam sel. Lalu suatu hari, pintu sel terbuka. Kita tidak tahu siapa yang membuka, mengapa terbuka, ada apa di luar sana. Namun karena begitu lama kita dipenjara, celah terbuka ini adalah peluang. Peluang yang akhirnya ditunggu tunggu. Peluang yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Tidak ada jaminan bahwa perjalanan ke luar akan mulus, tentu bisa diasumsikan juga akan ada jebakan. But this is a fight, worth fighting for.


Pak Anies bahkan berkata, alasan beliau setuju ikut konvensi, adalah untuk mendukung konvensi ini jadi sebuah kebiasaan politik yang dilakukan terus di masa datang. He is brilliantly, on point.


Justru usaha konvensi ini harus didukung dan dilakukan partai partai lain. Saya cukup yakin kalau rakyat merasakan manfaatnya dan sadar bahwa justru ini adalah praktek demokrasi yang benar, partai lain akan melakukan hal yang sama dan akhirnya jadi kebiasan baru dalam dunia politik Indonesia yang selama ini terbelakang.


 


2. “Kenapa sekarang? Nanti aja lah 2019″


Jawabannya sederhana.


Mengapa harus sekarang? Karena saya sih tidak mau Presiden Indonesia 2014 adalah orang yang punya kasus pajak dan kasus lumpur. Saya tidak mau punya Presiden yang mengaku menculik aktivis mahasiswa tanpa diperintahkan atasan, lalu dipecat secara tidak hormat dari militer, lalu sebelum sempat disidang sudah keburu pergi ke luar negri. Saya tidak mau punya Presiden mantan jendral yang pernah ikut mendirikan FPI (jelasnya di sini). Saya tidak mau punya Presiden yang bulu dadanya keluar keluar dari atas kemeja.


Saya mau punya Presiden yang kalau ditanya orang “Siapa sih Anies Baswedan?” saya bisa jawab “Google aja namanya atau liat di Youtube” karena saya begitu yakin calon saya punya track record yang jelas dan bersih.


Lagipula, perhitungan RAPBN 2014 sudah mencapai Rp 1.800 TRILIUN.


Apakah anda rela uang yang harusnya dijadikan pemicu pembangunan dan kemajuan negara dipegang oleh orang yang anda tidak percaya? Apa anda mau nunggu sampai 2019 baru mau peduli dengan uang rakyat?


1.800 triliun itu besar sekali. Saking besarnya saya bahkan tidak tahu angka nol-nya ada berapa.


 


3. “Ambisi banget sih jadi Presiden”


Ini menarik. Karena justru beliau tidak berambisi jadi Presiden.


Ini adalah orang yang 3 bulan yang lalu masih bilang “Hanya mau mengurusi kampus”


Yang akhirnya memastikan untuk maju karena diminta oleh sahabat sahabat, orang tedekat dan orang terpercayanya.


Saya pernah diundang oleh Pak Anies suatu malam dan beliau bertanya kepada semua yang diundang “Saya diminta ikut konvensi Demokrat. Saya ingin tahu apa pendapat kalian..” dan ketika malam itu semua menginginkan beliau maju beliau mengangguk dan mohon ijin waktu untuk berpikir. Beliau sempat bilang “Saya kalau ditanya mau atau tidak, jawabannya tidak mau. Saya tidak berambisi. Tapi kalau ditanya mampu atau tidak, saya bisa bilang saat ini saya mampu”.


Maka dari kalimat itu, dipastikan yang membuat beliau memutuskan untuk maju, karena banyak orang di Indonesia yang mengharapkan beliau maju. So he did, for all of our sake. He did it for us. 


 


4. “Nggak akan menang, percuma..”


:)


Ketika kita berjuang, tentu karena kita ingin menang. Tapi dalam sejarah dan prakteknya, seringkali ketika kita berjuang untuk sesuatu adalah karena sesuatu itu pantas diperjuangkan.


Dan Indonesia pantas untuk diperjuangkan.


Indonesia sangat pantas untuk diperjuangkan


Ibu ibu yang menangis karena tidak punya biaya untuk mengobati anaknya yang sakit pantas diperjuangkan


Anak anak Indonesia yang mendambakan pendidikan, ingin berseragam, ingin berwawasan, pantas diperjuangkan


Kalangan minoritas yang suaranya tidak didengar dan tidak dipedulikan karena tidak dianggap punya jumlah yang signifikan bagi politisi busuk pantas untuk diperjuangkan


Potensi Indonesia yang luar biasa dan tidak teroptimalkan karena banyak pihak yg  ingin Indonesia terus menerus jadi pasar bagi negara lain pantas diperjuangkan


Kebebasan yang bertanggung jawab di  Indonesia, pantas untuk diperjuangkan


Indonesia yang kita banggakan, yang kita idolakan yang bersinar di dunia yang punya harga diri dan bersahaja, pantas untuk diperjuangkan.


Indonesia, sangat pantas untuk diperjuangkan.


Tidakkah anda, ingin hidup di Indonesia yang lebih baik?


Tidakkah anda ingin anak anak anda hidup di negara yang lebih baik daripada yang kita tinggali sekarang?


Tidakkah anda sadar bahwa penghalang semua itu adalah politisi politisi busuk yang duduk di kursi kursi penting?


Tidakkah anda sadar, bahwa kursi itu bukan untuk mereka? Tapi untuk negarawan? Untuk seorang pemimpin bangsa? Untuk orang yang bersih?


Tidakkah anda ingin semua itu berubah? Tidakkah kita sama sama sadari bahwa untuk membersihkan rumah yang kotor, sang pembersih tidak bisa hanya berdiri di depan rumah? Tidakkah orang ini harus kita dukung dan bantu dan perjuangkan untuk mewakili kita semua untuk memperbaiki kondisi politik Indonesia yang terbelakang?


Tidakkah anda merasa muak dengan semua ini?


Tidakkah anda merasa sekarang adalah waktunya?


 


 


5. “Tapi pengalaman dia apaa? Dia ini amatir!”


Memang. Pak Anies Baswedan amatir.


Dalam hal pemerintahan yang kotor dan korup, beliau amatir.


Dalam praktek politik yang disetir oleh uang dan kepentingan, beliau amatir.


Dalam memimpin pemerintahan yang diragukan oleh rakyatnya sendiri, beliau amatir.


Hey, Bung Karno dan Bung Hatta-pun amatir. Beliau tidak tergabung dalam pemerintahan periode sebelumnya, karena tentunya belum ada.


Tapi Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, wajahnya ada di kaos kaos, ada di poster yang ditempel di tembok tembok. Padahal beliau ini adalah politisi. Namun tidak ada yang memasang foto Roy Suryo, atau Tifatul Sembiring di tembok mereka walaupun sama sama politisi. Karena rakyat tidak percaya kepada mereka.


Saatnya kita kembalikan. Saatnya kita usung negarawan.


Beliau mungkin amatir dalam hal hal di atas, tapi Pak Anies Baswedan, adalah expert dalam menggerakkan Indonesia


Pak Anies Baswedan adalah expert dalam membuat anak anak terbaik bangsa mau turun tangan.


Pak Anies Baswedan adalah expert dalam melahirkan optisme.


Pak Anies berhasil membuat lebih dari 40.200 anak muda Indonesia, lulusan terbaik, mau meninggalkan kesempatan bekerja dengan gaji tinggi, demi mendaftarkan diri menjadi pengajar di daerah terpencil Indonesia. Mengabdikan dirinya untuk bangsa. Meninggalkan uang demi mendidik anak anak Indonesia di daerah tanpa listrik, terpencil.


Coba saya tanya, ada nggak capres lain yang bisa menggerakkan anak terbaik bangsa seperti itu? Ada nggak yang mampu membuat generasi bangsa terbaik, mau turun tangan?


Mungkin tim sukses capres lain membaca tulisan ini langsung buru buru mencoba bikin inisiatif serupa supaya bisa mengaku punya track record yang sama, tapi mereka terlambat. Pak Anies sudah terbukti berkontribusi untuk bangsa sejak lama.


Yang kita butuhkan saat ini bukanlah pemimpin yang membuat rakyat berkata “Okey, silakan anda kerjakan sendiri”


Yang kita butuhkan saat ini adalah pemimpin yang bisa membuat rakyat berkata “Okey Pak Anies, saya bisa bantu apa?”


Yang kita butuhkan adalah pemimpin yang mampu menggerakkan individu individu terbaik bangsa untuk maju dan berbuat sesuatu untuk Indonesia.


Karena dengan itu, barulah Indonesia bisa bergerak maju menuju Indonesia yang kita impikan.


Pak Anies Baswedan pernah berkata, mengutip Eleanor Roosevelt.


“Lebih baik menyalakan cahaya daripada mengumpat dalam kegelapan”


88e6fc4b0aa601fa47da7bc808186c48


Beliau benar.


Sudah lewat masanya ngedumel tentang buruknya Indonesia.


Saatnya turun tangan. Saatnya bergerak. Saatnya berjuang.


Saya mulai ini semua, dengan ikut mendukung Pak Anies Baswedan


 


 

 •  1 comment  •  flag
Share on Twitter
Published on August 27, 2013 03:43

August 22, 2013

The funniest people i know

Nama saya Pandji Pragiwaksono, saya seorang pelawak.


Bahasa kerennya, Komika. Bahasa inggrisnya Stand-Up Comedian


Kita bisa berargumen tentang definisi lawak, pelawak dan cocok tidaknya komika dianggap sebagai pelawak, tapi saya menganggap diri saya pelawak.


Saya cari penghidupan dari membuat orang tertawa.


Saya ingin sekali bilang bahwa pencapaian ini adalah jerih payah sendiri tapi itu tidak mungkin. Rasanya ini jadi tembok yang menghalangi untuk saya menyombongkan diri karena secara teori, saya tidak mungkin bisa seperti sekarang tanpa ilmu yang saya pelajari dari Isman, Ernest, Ryan dan Raditya Dika. Kelihatannya di antara para founder, saya paling kecil kemampuan teknis dan teori.


Saya memang merasa, secara bakat saya dilengkapi dengan banyak hal yang menunjang pekerjaan saya sebagai komika, tapi itupun tidak datang dari saya sendiri tapi dari orang orang dari lingkungan saya.


Saya mau memberi penghormatan untuk orang orang yang saya anggap memberi pengaruh terhadap selera humor saya dan bagaimana saya berkomedi. Saya sudah sering melawak dan membuat orang tertawa sejak SMP namun pengaruh komedi saya dapatkan dari 3 teman yang saya kenal semenjak kuliah hingga kerja:


1. Christoforus Priyonugroho, alias Bla @Blastanislaust


Saya tau apa yang lucu dan yang tidak lucu. Tapi Bla adalah orang pertama yang saya kenal, lucunya kelewat batas. Bahkan disengaja utk melewati batas. Bla adalah orang pertama yang becanda dengan menggunakan istilah kotor, tapi lebih terasa lucunya dari pada kotornya. Di SMA saya, Kolese Gonzaga, kedewasaan kami mumpuni untuk membuat praktek agama (bukan Tuhan dan Agamanya) dijadikan bahan becandaan, tapi Bla lebih ekstrim. Saya ingat, bisa ketawa seharian selama bersama Bla. Kadang padahal ga lucu lucu amat. Tapi saya adalah anak muda yang baru dibukain pintunya ke ranah becandaan baru sehingga sedikit euforia. Setiap kali anda melihat saya becanda yang dilewatkan batas (bukan “kelewat batas” karena itu artinya tidak sengaja), saya dapat itu dari Bla.


 


2. Coki, Wicaksono @Cokiboy


He is the true story teller. Setiap kali saya denger Coki cerita, selalu lucu. This guy is genuinely accurat in his comedic timing. Intonasi, pace, diksi dari Coki ini selalu mendekati sempurna. Orang ini juga kalau cerita agak mirip saya, banyak act outnya, tapi Coki act outnya ekstrim. Agak ga cocok dengan badannya yang besar dan berbulu. Makanya kalau anda nonton saya Stand-Up dan saya punya kecenderungan story telling dengan banyak act out, saya sadari sekarang saya menyerap semua itu dari melihat Coki.


Dia sebenarnya seperti Bla dalam hal komedinya tidak mengenal batas, tapi Coki lebih punya swag & Flaire sehingga selalu menyenangkan mendengarkan Coki cerita dan bercanda.


3. Andi Pey @mpey


Dia adalah senior 2 tahun di atas saya ketika kuliah. Personanya sok keren dan sok ganteng. Gila Slank. Kalau ngobrol sama saya selalu diakhiri dengan “men”. “Yoi men, makan apa kita men, jangan yang mahal mahal ya men, biar hemat kita men”


I find that very very funny. Soalnya si kampret ga ganteng ganteng amat juga.


Tapi becandaan sok keren dan sok ganteng (termasuk sok artis) jadi salah satu ciri pertunjukan stand-up saya kalau anda perhatikan. baik baik. Segala referensi becandaan tersebut, saya dapatkan dari Andi Pey.


 


4. Bedu @tuanbedu


Orang selalu bilang, Komeng mikirnya cepet banget. Saya tidak pernah kerja bareng Komeng jadi saya tidak pernah benar benar tahu. Tapi saya pernah 1 tahun, 3 hari dalam seminggu, kadang 12 jam sehari, bekerja dengan Bedu di acara “Ngelenong Nyok”. Orang ini kecepatannya dalam improv luar biasa. Dia bisa mendengar sebuah kata, dan menemukan kelucuan dari kata tersebut. Dia bisa liat sebuah situasi kemudian menemukan kelucuan, dia bisa lihat properti dan menjadikan properti itu sebagai sesuatu yang lucu. He was briliant.


Saya secara sadar mengamati kemampuan tersebut, mempelajari dan mencoba mengimitasi. Karenanya, mungkin ada yang menyadari kemampuan ini muncul ketika saya Riffing.


I am forever thankful. Bedu adalah guru saya dalam berkomedi terutama dengan kecepatannya melempar bahan becandaan tanpa menyakiti orang. Cepat sih mudah, cepat dan akurat itu susah dan Bedu mengajarkan itu pada saya.


 


4. Steny Agustaf, @St_Agustaf


Waktu saya pindah pertama kali dari Hard Rock FM Bandung ke Hard Rock FM Jakarta, saya mengalami kesulitan untuk menyesuaikan becandaan. Di Bandung saya lucu, pindah ke Jakarta? Belum tentyuuu.. Steny Agustaf yang kemudian siaran bersama saya selama 4.5 tahun praktis membantu membentuk selera komedi saya. This is no joke, i laugh EVERYTIME im with Steny. Till today.


Makanya ada masa masanya saya siaran dengan motivasi ingin ketawa ketawa, bukan karena tuntutan pekerjaan. I need to meet Steny coz he makes my day.


Cara bicaranya, cara becandanya, terpancar setiap kali anda lihat saya melakukan Stand-Up. Padahal awalnya, saya kesulitan untuk bisa tektokan bercanda dengan Steny, hingga suatu hari saya sedang di mobil bersama dia dan dia sedang berbincang lewat telfon. Steny kemudian menutup pembicaraan dengan sebuah kalimat yang lucu banget (belakangan saya tahu itu emang lawakan kodian yang slalu dia pakai) “Okay okay, sip sip. Thanks. Keep touching ya man.. EH Keep in touch maksud gue”


Sebenarnya ga lucu lucu amat, tapi si kampret itu bikin saya ngakak keras dan lama.


Steny juga yang mengajarkan saya (tanpa dia sadari) untuk merendahkan ego dan mau melakukan becandaan Self Depracating. Karena menertawakan diri sendiri itu tidak mudah, egonya harus dalam ukuran normal untuk mau melakukan itu. Steny ngebecandain orang salah sebut nama dia, keadaan Jomblo yang tak menentu, umurnya yang menua, dll, dan melakukan itu setiap hari ketika siaran. Mungkin ada saatnya dia jengah. But i know he does it sometimes for the team, just to get laughs for the show. And that shows a lot of heart.


Bahkan kalau boleh jujur, Steny yang mempertemukan saya kembali dengan Stand-Up Comedy. Saya pernah bercita cita waktu kuliah ketika melihat Robin Williams live in Broadway. Tapi cita cita itu kemudian terdesak ke belakang dan tersimpan jauh di dalam otak. Suatu hari saya lihat Steny sedang membuka youtube-nya Pablo Francisco. Steny mulai buka buka video Stand-Up Comedy dari berbagai komika, lalu salah satunya adalah Chris Rock. Di situlah saya menonton Chris Rock “Never Scared”. Sejak itu saya berpikir “Saya harus jadi Stand-Up Comedian”. Lalu April 2010 saya mulai lakukan di Twivate Concert, lebih dari 1 tahun sebelum Stand-Up Comedy meledak di Indonesia


***


Saya mau menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada nama nama di atas, terutama untuk inspirasinya dan becandanya. I wish you all the best with your life and your career, for i may never be here with my life and career, without your help & inspirations.


Thanks for being the funniest people i know

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 22, 2013 01:57

August 20, 2013

Dave Chappelle

Saya mau menulis mengenai komika favorit saya. Namanya Dave Chappelle.


627


Tidak begitu banyak orang yang akan menyebut namanya sebagai komika favorit. Dia tidak dianggap secerdas Chris Rock, penulisan tidak serapih Jerry Seinfeld, tidak sekontroversial Carlin dan tidak selegendaris Pryor.


Bisa jadi, karena orang lalai untuk menyadari salah satu kualitasnya. Membuat hal hal berat menjadi sangat enteng dalam komedinya.


Saya mempelajari dan mencoba mempraktekkan cara tersebut dalam Mesakke Bangsaku,


Beberapa bitnya yang serius tapi diantarkan dengan cara dan pembawaan yang sangat ringan adalah sebagai berikut, termasuk dengan video bit  tersebut di youtube


Bit tentang Grape Juice 


Ini adalah bit yang sangat pahit tentang kemiskinan, di bit ini Chappelle bilang orang kulit hitam tidak tahu Grape Juice. Taunya Grape Drink. Yaitu minuman dengan perasa anggur dan pewarna ungu. Tidak ada nutrisinya karena bukan juice asli. Chappelle berusaha menggambarkan bedanya gap ekonomi antara kulit hitam dan putih.


Bit tentang Native American. Chappelle ingin cerita bahwa native american atau sering disebut American Indian adalah bangsa yang jadi korban biadabnya orang amerika. Bahwa semua orang yang mengaku orang amerika, sesungguhnya tidak benar benar memiliki tanah yang mereka injak. Tanah itu milik native american yang dimusnahkan oleh “orang amerika”. Salah satu yang menggambarkan adalah ketika Chappelle ktemu orang Native American, trus dia ragu apakah orang ini beneran indian. Chappelle lalu buang sampah ke lantai di depan Indiannya lalu Indiannya nangis. Karena merasa buminya dikotori.


Chappelle juga cerita jahatnya orang kulit putih kepada Native american, dengan menyuplai mereka dengan alkohol. Dalam sejarahnya, kulit putih amerika adalah yang mengenalkan indian dengan minuman alkohol, bagian dari perdagangan dengan indian adalah dengan memberi alkohol kepada indian ditukar dengan hal hal lain seperti ternak, dll. Hingga hari ini, indian punya masalah besar terhadap ketergantungan alkohol dengan angka  12% kematian orang Indian terkait alkohol


 


Bit tentang cara perempuan berpakaian 


Ini adalah salah satu contoh bit brilian Chappelle dengan membahas pakaian perempuan dengan pendekatan yang tidak umum. Umumnya komika akan membela perempuan dan kebebasan cara berpakaian sebagai hak mereka, bahwa pakaian mereka tidak menggambarkan siapa mereka. Bahwa walau berpakaian sexy dan serba terbuka, bukan berarti perempuan itu adalah perempuan “nakal”. Tapi Chappelle ambil sudut pandang yang berbeda. Ini teks bitnya, baca dulu baru ditonton video tadi di atas


dave-chappelle-ladies-whore


 


Bit tentang Anak 15 tahun


Ini adalah contoh kemarahan yang ditranslasikan dalam bentuk bit komedi yang luar biasa. Tidak mungkin saya bisa menerangkannya dengan kata kata karena tidak akan dengan sempurna menggambarkan bit ini. Kalau anda tidak mengerti karena videonya dalam bahasa inggris, salah sendiri. Sampai kapan anda mau menutup diri dengan embel embel “Cinta Indonesia, tidak perlu bisa bahasa asing”? Sukarno, Hatta, Sjahrir bisa berbagai bahasa dengan fasih dan dengannya mereka bisa menyerap ilmu ilmu yang hanya tersedia dalam bahasa inggris. Sebagaimana ilmu stand-up yang saat ini saya tunjukan dalam bahasa inggris.


Untuk anda yang telah pelajari video video tadi, kini anda paham mengapa Chappelle sering tidak jadi favorit banyak orang karena stand-upnya terasa enteng sekali, padahal topik topiknya sangat berat.


Inilah yang saya pelajari dari Dave Chappelle, inilah mengapa saya mengagumi Dave Chappelle


 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 20, 2013 07:25

August 2, 2013

The Answer

Life is a giant puzzle. Every experience is a puzzle piece. The more pieces you gathered, the more you start making sense of things.

No life experience, no puzzle piece, no clue of what lies ahead of you, no idea of what to make of it.

Some people live to their dying days & still havent figured out their puzzle. They sit there feeling hollow & wonder about their pieces.


So go out there and see the world

Gather your puzzle pieces

Live an adventure

Put them altogether one by one

Patiently

Consistently

Passionately


Once in a while, stop and step back

Take a look at your puzzle

See what its about

The empty spaces will tell you where to go next as you compare to the image on the edges of those empty spaces


Life is only a mystery to those who does not wish to seek the answer

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 02, 2013 07:03

July 31, 2013

Yang Penting Pede

Dipikir2, sangatlah aneh.

Yang penulis beneran Pangeran Siahaan, yg sudah nerbitin 3 buku malah saya.

Yang musikitasnya kelas dunia Gamila, yg punya 4 album malah saya.

Komika paling lucu & lengkap secara teknik Ryan Adriandhy, yg sudah bikin 3 special malah saya.


Kesimpulannya?

Fortune Favors The Confident.

Kualitas mah relatif di benak konsumen

Yg penting pede :) )

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 31, 2013 07:59

Pandji Pragiwaksono's Blog

Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Pandji Pragiwaksono's blog with rss.