Bernard Batubara's Blog, page 20

November 10, 2014

To Rise Again at a Decent Hour, Joshua Ferris




Saya tertarik membeli dan membaca novel ini karena; pertama, ia adalah satu dari kalau tidak salah enam nominasi penghargaan Man Booker Prize 2014 (kalah dari The Narrow Road to the Deep North milik Richard Flanagan); kedua, karena judul dan sampulnya menarik; ketiga, karena penulisnya membuka cerita dengan berceloteh soal mulut. The mouth is a weird place, katanya. Not quite inside and not quite out, not skin and not organ, but something in between: dark, wet, admitting access to an interior...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 10, 2014 00:35

November 2, 2014

Dua Novel di API 2014



Goodreads Indonesia (twitter: @bacaituseru) mengadakan Anugerah Pembaca Indonesia 2014. Saat ini sudah sampai tahap polling pertama. Untuk melakukan VOTE, teman-teman perlu mendaftarkan akun Goodreads dan bergabung dengan grup "Goodreads Indonesia".

Dua novel saya, Cinta. dan Surat untuk Ruth masuk daftar long list 1 untuk kategori Buku Fiksi TerfavoritJika teman-teman pernah membaca salah satu atau kedua novel tersebut dan menyukainya, saya berharap teman-teman...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 02, 2014 20:25

November 1, 2014

Seni Berperang atawa Mengecoh Tuan Besar Halaman Kosong


Menulis, saya kira, adalah bentuk perjuangan. Kita berjuang untuk mendapatkan inspirasi, mengumpulkan segenap energi dan motivasi supaya bisa segera memulai menulis kalimat pertama, menjaga stamina agar dapat menyelesaikan tulisan yang panjang, mempertahankan irama tulisan dan menemukan cara terbaik menyampaikan gagasan, melindungi diri dari segala macam distraksi, sampai melawan setan terkuat yang mencegah jari-jari menggerakkan dirinya untuk menulis: mood.
Menulis juga berarti berperang. Kit...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 01, 2014 21:25

October 28, 2014

The Brief Wondrous Life of Oscar Wao, Junot Díaz




Fukú. Begitu Díaz memulai prolog The Brief Wondrous Life of Oscar Wao. Belakangan, barulah ‘diterangkan’ bahwa jargon yang berarti ‘kutukan’ ini sebetulnya adalah plesetan dari Fuck U, atau setidaknya saya menganggapnya begitu. Tokoh utama, Oscar Wao (bernama asli Oscar, tambahan Wao ia dapatkan saat diejek oleh teman-teman Yunior, narator dalam novel ini) adalah anak bungsu dari sebuah keluarga Dominican yang dipercaya memiliki kutukan. Fukú. Kutukan itu diwariskan dari generasi ke generasi....
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 28, 2014 23:41

October 20, 2014

The Little Prince, Antoine de Saint-Exupéry




Buku yang baik, setidaknya menurut saya, adalah buku yang berlakon seperti kristal. Ia memiliki fragmen-fragmen, dan ketika dibaca dari sudut yang berbeda, maka ia akan memantulkan hal-hal yang berbeda pula. Buku yang baik juga seperti sebuah diorama, ia tampak beku, diam, dan tetap, namun jika kita melihatnya pertama kali saat berusia 5 tahun, dan melihatnya lagi saat kita sudah berusia 30 tahun, kita akan menemukan sesuatu yang baru, yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Sensasi semacam i...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 20, 2014 23:18

October 19, 2014

Kafka on the Shore, Haruki Murakami





Saya pernah berkata kepada seseorang, dalam usaha membuat ia tertarik membaca novel pengarang yang sedang sangat saya gandrungi. Saya bilang kepadanya: Membaca Haruki Murakami itu harus sabar dan ikhlas, jangan memiliki prasangka dan dugaan-dugaan, juga tidak perlu menggotong-gotong wawasan luas yang sudah kamu miliki. Lepaskan ekspektasi dan apapun yang biasanya kau sematkan pada buku yang sedang kau baca, lepaskan itu semua, karena hanya dengan demikian kau bisa menikmati dan mendapatkan in...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 19, 2014 12:19

October 17, 2014

Gadis Pantai, Pramoedya Ananta Toer





Adalah hal yang penting bagi seorang pengarang, untuk tidak menghamburkan kata-kata. Setidaknya begitu yang saya pahami ketika selesai membaca Gadis Pantai, novel Pramoedya Ananta Toer. Kata pengantar novel ini mengatakan bahwa Gadis Pantai adalah bagian pertama dari trilogi yang tidak lengkap. Maksudnya tidak lengkap adalah, dua buku terakhir tidak pernah terbit, dikarenakan pencekalan oleh pemerintah pada zaman itu. Meski demikian, meski Gadis Pantai berdiri sendiri, menurut saya ia tidak k...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 17, 2014 06:21

October 13, 2014

Lelaki Harimau, Eka Kurniawan




Membaca novel-novel Eka Kurniawan adalah membaca karya-karya pengarang dunia di dalam satu buku, kata seseorang yang saya tidak ingat namanya. Karena saya baru membaca sedikit, maka yang saya tangkap juga tidak banyak. Saat membaca kalimat pembuka Lelaki Harimau, saya hanya teringat pada satu nama: Gabriel García Márquez.
Senja ketika Margio membunuh Anwar Sadat, Kyai Jahro tengah masyuk dengan ikan-ikan di kolamnya,…
Foreshadowing atau ‘peramalan’ adalah teknik Eka Kurniawan yang paling sering...
1 like ·   •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 13, 2014 03:47

September 30, 2014

Beberapa Hal Penting dari William Faulkner





UNTUK menjadi novelis yang baik, diperlukan 99% bakat, 99% disiplin, dan 99% kerja keras. Penulis yang baik tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah ia buat. Ia akan selalu mengincar sesuatu yang lebih tinggi. Jangan cemas dan buru-buru ingin menjadi lebih hebat dari penulis senior, jadilah lebih baik dari dirimu sendiri. Penulis yang baik akan merampok, meminjam, atau mencuri dari siapapun dan semua orang, untuk menyelesaikan apa yang ia tulis.
LINGKUNGAN yang dibutuhkan penulis adalah...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 30, 2014 23:41

Mengenakan Kacamata





SAYA memiliki mata yang sehat. Begitulah yang saya yakini. Setidaknya hingga saya menginjak usia ke-25 tahun, karena sehari setelah itu, saya mendapati kenyataan yang cukup memukul.
Hari itu diawali dengan sangat normal. Saya sedang pergi ke sebuah mal, berdua dengan seorang perempuan yang saya sebut sebagai kekasih. Namanya G. Saya dan G usai menyantap sate padang di food court, dan kami melangkah ke sebuah toko optik. G bilang ingin melihat-lihat frame kacamata. Saya mengikutinya.
Sangat jara...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 30, 2014 06:33