Bernard Batubara's Blog, page 39

April 11, 2012

Pembacaan Puisi "Pada Paragraf yang Begitu Singkat", oleh Jia Effendie





Pembacaan puisi "Pada Paragraf yang Begitu Singkat", puisi atas flash-fiction Fatima Alkaff yang berjudul "No Escape". Dibacakan oleh Jia Effendie.


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 11, 2012 21:31

March 4, 2012

Pada Paragraf yang Begitu Singkat

"No Escape" - Fatima Alkaff


Pada Paragraf yang Begitu Singkat
: Lakshmi

pada paragraf yang begitu singkat, kau sempat menulis bekas luka. di sana kau dan aku dahulu dengan tabah menyusun huruf demi huruf sambil belajar membuat narasi yang bahagia. padahal akhir cerita tak bersahabat dengan waktu dan sisa rindu di sela kata terlalu lemah untuk patuh kepada airmatamu. tak ada jeda untuk kau tinggal di sini. biarkan aku membiarkanmu pergi


biarkan aku membiarkanmu pergi


pada paragraf yang begitu s...

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 04, 2012 02:59

March 3, 2012

Di Depan Cermin

"Reflection" - Fatima Alkaff


Di Depan Cermin


: Lakshmi




tak ada yang berubah meski kenangan sudah berhasil kau kemas dan luka tak lagi membuatmu cemas. sebab kepergian selalu terasa nyata dan kesepian selalu mencari teman. di depan cermin ada sejarah yang mengulang-ulang dirinya, memanggilmu dari kejauhan. aku bersembunyi di sudut lain membiarkanmu menatap wajah yang selama ini bertarung dengan ragu: benarkah sejauh ini pernah ada kita di situ?


tak ada yang terganti meski ingatan tergulung rapi...

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 03, 2012 21:51

March 2, 2012

Di Jarimu

"Choice" - Fatima Alkaff

Di Jarimu
: Lakshmi

di permukaan mataku kau menuliskan luka, lalu memaksa bibirku yang sedang kau lumat dengan ucapan perpisahan membacanya kata demi kata. kita begitu fasih menghancurkan pilihan dan tak pernah tahu bagaimana cara mengembalikan.


sementara airmata sibuk mencari jalan pulang, takdir melingkar tenang di jarimu serupa kegagalan yang memaksa untuk diingat. aku tak mampu menulis di tanganmu sebab sebuah genggam tak cukup menahan puluhan rencana kepergian. kit...

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 02, 2012 03:50

March 1, 2012

Di Permukaan Cangkir

Di Permukaan Cangkir




ada kerut kenangan terukir di dasar cangkir mengundang bibirmu yang memang bersikeras mencium ampas, sementara masa lalu tak patut lagi kita gali dan percakapan perlahan menjadi mahal. di depanmu aku menyusun kemungkinan tapi kau membuang semua kepastian.


tak ada jarak terjauh antara dua luka kecuali perasaan tak ingin mempertahankan. dalam hening ruang dengan dua cangkir minuman di depan kita sunyi telah mengubah diri menjadi lebam di masing-masing dada. di depanku kau m...

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 01, 2012 02:27

February 27, 2012

Di Tempat Biasa Kita Bertemu

Di Tempat Biasa Kita Bertemu




di tempat biasa kita bertemu, ada yang tertinggal

dari setiap sesap minuman hangat, seperti ampas

kopi yang pahit dan pekat, seperti bayangan luka

yang begitu dekat


di tempat biasa kita bertemu, samar suaramu

masih terdengar, seperti ingatan yang perlahan

pudar, seperti kenangan yang menyembunyikan

memar


di tempat biasa kita bertemu, ada yang tersisa

dari setiap sayup suara, ada yang terlupa untuk

dibawa, ada yang luput dari perhatian kita


di tempat biasa kita b...

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 27, 2012 01:13