Bernard Batubara's Blog, page 39
April 11, 2012
Pembacaan Puisi "Pada Paragraf yang Begitu Singkat", oleh Jia Effendie
Pembacaan puisi "Pada Paragraf yang Begitu Singkat", puisi atas flash-fiction Fatima Alkaff yang berjudul "No Escape". Dibacakan oleh Jia Effendie.
March 4, 2012
Pada Paragraf yang Begitu Singkat

Pada Paragraf yang Begitu Singkat
: Lakshmi
pada paragraf yang begitu singkat, kau sempat menulis bekas luka. di sana kau dan aku dahulu dengan tabah menyusun huruf demi huruf sambil belajar membuat narasi yang bahagia. padahal akhir cerita tak bersahabat dengan waktu dan sisa rindu di sela kata terlalu lemah untuk patuh kepada airmatamu. tak ada jeda untuk kau tinggal di sini. biarkan aku membiarkanmu pergi
biarkan aku membiarkanmu pergi
pada paragraf yang begitu s...
March 3, 2012
Di Depan Cermin

Di Depan Cermin
: Lakshmi
tak ada yang berubah meski kenangan sudah berhasil kau kemas dan luka tak lagi membuatmu cemas. sebab kepergian selalu terasa nyata dan kesepian selalu mencari teman. di depan cermin ada sejarah yang mengulang-ulang dirinya, memanggilmu dari kejauhan. aku bersembunyi di sudut lain membiarkanmu menatap wajah yang selama ini bertarung dengan ragu: benarkah sejauh ini pernah ada kita di situ?
tak ada yang terganti meski ingatan tergulung rapi...
March 2, 2012
Di Jarimu

Di Jarimu
: Lakshmi
di permukaan mataku kau menuliskan luka, lalu memaksa bibirku yang sedang kau lumat dengan ucapan perpisahan membacanya kata demi kata. kita begitu fasih menghancurkan pilihan dan tak pernah tahu bagaimana cara mengembalikan.
sementara airmata sibuk mencari jalan pulang, takdir melingkar tenang di jarimu serupa kegagalan yang memaksa untuk diingat. aku tak mampu menulis di tanganmu sebab sebuah genggam tak cukup menahan puluhan rencana kepergian. kit...
March 1, 2012
Di Permukaan Cangkir
Di Permukaan Cangkir
ada kerut kenangan terukir di dasar cangkir mengundang bibirmu yang memang bersikeras mencium ampas, sementara masa lalu tak patut lagi kita gali dan percakapan perlahan menjadi mahal. di depanmu aku menyusun kemungkinan tapi kau membuang semua kepastian.
tak ada jarak terjauh antara dua luka kecuali perasaan tak ingin mempertahankan. dalam hening ruang dengan dua cangkir minuman di depan kita sunyi telah mengubah diri menjadi lebam di masing-masing dada. di depanku kau m...
February 27, 2012
Di Tempat Biasa Kita Bertemu
Di Tempat Biasa Kita Bertemu
di tempat biasa kita bertemu, ada yang tertinggal
dari setiap sesap minuman hangat, seperti ampas
kopi yang pahit dan pekat, seperti bayangan luka
yang begitu dekat
di tempat biasa kita bertemu, samar suaramu
masih terdengar, seperti ingatan yang perlahan
pudar, seperti kenangan yang menyembunyikan
memar
di tempat biasa kita bertemu, ada yang tersisa
dari setiap sayup suara, ada yang terlupa untuk
dibawa, ada yang luput dari perhatian kita
di tempat biasa kita b...