Bernard Batubara's Blog, page 34
June 11, 2013
MILANA Cetakan Kedua!
Saya baru tidur pukul tiga pagi dan terbangun oleh ketukan di pintu kamar pukul enam tiga puluh. Dengan mengucek mata dan bermalas-malasan, saya membuka pintu. Ternyata si pengetuk adalah ibu tetangga kos. Ia menyerahkan paket untuk saya. Saya mengucapkan terima kasih dan mengunci pintu kamar kembali, menyalakan lampu kamar untuk melihat paket tersebut.
Ternyata paket yang datang pagi ini adalah kiriman dari penerbit Gramedia. Isinya adalah buku MILANA cetakan kedua. Saya sudah menerima kabar...
Published on June 11, 2013 18:15
June 9, 2013
Adalah Hujan
di senyap sudut matamu
lahirlah danau kecil
langit biru di kelopak matamu
memeram awan hitam
tatapmu adalah hujan
mencium lapang tanah dadaku
bisikmu adalah hujan
gerimis di kering ingatanku
2013
lahirlah danau kecil
langit biru di kelopak matamu
memeram awan hitam
tatapmu adalah hujan
mencium lapang tanah dadaku
bisikmu adalah hujan
gerimis di kering ingatanku
2013
Published on June 09, 2013 00:24
June 8, 2013
Hujan Pulang
membaca hujan adalah sunyi
ketukan airnya serupa airmata
membaca mata adalah luka
airmata tumbuh begitu rimbun
membaca airmata adalah sayat
sebuah pulang sudah terlambat
2013
ketukan airnya serupa airmata
membaca mata adalah luka
airmata tumbuh begitu rimbun
membaca airmata adalah sayat
sebuah pulang sudah terlambat
2013
Published on June 08, 2013 12:09
Bukan Basah Hujan
bukan basah hujan begitu menakutkan, kekasih
tapi dingin kenangan betapa jauh sudah ia angkut
bukan basah hujan begitu meresahkan, kekasih
tapi rintik luka betapa ramai kini ia demikian deras
bukan basah hujan begitu memilukan, kekasih
tapi ingatan telah mengendap dan terbuka
dalam setiap
tempias
2013
tapi dingin kenangan betapa jauh sudah ia angkut
bukan basah hujan begitu meresahkan, kekasih
tapi rintik luka betapa ramai kini ia demikian deras
bukan basah hujan begitu memilukan, kekasih
tapi ingatan telah mengendap dan terbuka
dalam setiap
tempias
2013
Published on June 08, 2013 05:42
June 5, 2013
Menjelang Tidur
langit keriput sembunyi dalam matamu
segenap bintang nyala pada pejammu
tidak ada bulan sabit atau bulan separuh
apalah lagi purnama yang seribu pesona
seluruh luka telah luruh saja pada tubuh
dan kenangan adalah ruh adalah sukma
adalah perjalanan menuju duka yang baka
sedangkan mimpi hanya sejumput bunga tidur
aku menunggu kau jemput lalu kau menghambur
dalam hangat dekap dalam sebuah perangkap
dalam episode tak usai di permukaan kasur
lampu kamar telah redup, nasib diselesaikan
semoga kata-kata tak har...
segenap bintang nyala pada pejammu
tidak ada bulan sabit atau bulan separuh
apalah lagi purnama yang seribu pesona
seluruh luka telah luruh saja pada tubuh
dan kenangan adalah ruh adalah sukma
adalah perjalanan menuju duka yang baka
sedangkan mimpi hanya sejumput bunga tidur
aku menunggu kau jemput lalu kau menghambur
dalam hangat dekap dalam sebuah perangkap
dalam episode tak usai di permukaan kasur
lampu kamar telah redup, nasib diselesaikan
semoga kata-kata tak har...
Published on June 05, 2013 13:21
June 4, 2013
Di Garuda Wisnu Kencana, Menonton Kecak Api Ramayana
sementara geliat tubuh penari menyembunyikan angin sepi
kenangan dan duka bersetubuh bersama api bersama luka
aku lupa, sita, aku lupa di mana kutinggalkan cinta kita
hanya jejak ringkihnya telapak kutanggalkan semoga kau raba
punggungku sejarah lelaki, segenap riwayat yang enggan kau sentuh
aku tak ingat, sita, kapan terakhir kali tubuh kita lumpuh dalam peluh
sebab cerita mungkin berhenti pada sebuah gerak
pada jeda singkat di antara seribu cak, cak, cak!
sedangkan tatapanmu kian nyala terbaca seba...
kenangan dan duka bersetubuh bersama api bersama luka
aku lupa, sita, aku lupa di mana kutinggalkan cinta kita
hanya jejak ringkihnya telapak kutanggalkan semoga kau raba
punggungku sejarah lelaki, segenap riwayat yang enggan kau sentuh
aku tak ingat, sita, kapan terakhir kali tubuh kita lumpuh dalam peluh
sebab cerita mungkin berhenti pada sebuah gerak
pada jeda singkat di antara seribu cak, cak, cak!
sedangkan tatapanmu kian nyala terbaca seba...
Published on June 04, 2013 11:43
June 3, 2013
Di Pantai Balangan
adakah senja yang segar itu serpihan luka masa lalumu
semburat sepi di langit di atas bukit di balik luasnya biru
adakah kering ranting-ranting tua itu sisa renta usiamu
tumbuh terjebak di celah kerut kening dan keringat yang beku
adakah luas laut alangkah hijau itu samaran doa-doamu
gelombang demi gelombang mendekat memeluk batu-batu
adakah basah pantai menyimpan cerita perpisahan itu
setumpuk ayat tua tentang duka, dukaku dan dukaMu
2013
semburat sepi di langit di atas bukit di balik luasnya biru
adakah kering ranting-ranting tua itu sisa renta usiamu
tumbuh terjebak di celah kerut kening dan keringat yang beku
adakah luas laut alangkah hijau itu samaran doa-doamu
gelombang demi gelombang mendekat memeluk batu-batu
adakah basah pantai menyimpan cerita perpisahan itu
setumpuk ayat tua tentang duka, dukaku dan dukaMu
2013
Published on June 03, 2013 19:01
June 2, 2013
Di Ubud
subuh telah padam pada pagi penuh kabut
di Ubud, segenap arwah adalah dingin embun
dan ruh dan tubuh manusia telah luput dari nyala halimun
bersama fajar yang tumbuh lekas tanpa doa tanpa dosa
di Ubud, tawa dewa-dewa redam sebelum pagi menyusup ke penjor
sebab kesunyian alangkah baka seperti redup surga dan neraka
yang tak pernah ada
di Ubud sanggah cucuk telah kosong duhai kekasih jauh
terimalah rindu sebagai abu dalam persembahan cinta
yang kita anggap fatamorgana belaka
mari merekam kicau burung-bur...
di Ubud, segenap arwah adalah dingin embun
dan ruh dan tubuh manusia telah luput dari nyala halimun
bersama fajar yang tumbuh lekas tanpa doa tanpa dosa
di Ubud, tawa dewa-dewa redam sebelum pagi menyusup ke penjor
sebab kesunyian alangkah baka seperti redup surga dan neraka
yang tak pernah ada
di Ubud sanggah cucuk telah kosong duhai kekasih jauh
terimalah rindu sebagai abu dalam persembahan cinta
yang kita anggap fatamorgana belaka
mari merekam kicau burung-bur...
Published on June 02, 2013 16:42
Di Kuta
bukankah kesepian adalah beragam luka dalam canang
setiap pagi rindu dikekalkan lewat doa lewat sembahyang
dan pada belokan kecil menuju pantai di Kuta, matahari merambat
sayup langkah mendekati engkau Tuhan langkah kami melambat
hanya paha hanya kaki tanpa celana ratusan turis asing
di Kuta biarkan ruh tenggelam dalam ritus malam yang bising
tidakkah wisata juga sebuah cara menuju Engkau Maha Penyabar
di Kuta manusia mengabadikan lupa ke dalam riuh pub dan bar
dan pada belokan kecil menuju pantai, b...
setiap pagi rindu dikekalkan lewat doa lewat sembahyang
dan pada belokan kecil menuju pantai di Kuta, matahari merambat
sayup langkah mendekati engkau Tuhan langkah kami melambat
hanya paha hanya kaki tanpa celana ratusan turis asing
di Kuta biarkan ruh tenggelam dalam ritus malam yang bising
tidakkah wisata juga sebuah cara menuju Engkau Maha Penyabar
di Kuta manusia mengabadikan lupa ke dalam riuh pub dan bar
dan pada belokan kecil menuju pantai, b...
Published on June 02, 2013 09:20
Di Legian
seperti nyaring kenangan berteriak di benak
di sudut di Legian, dentum musik memekik
belasan taksi parkir menghalau percakapan
setiap malam, setiap malam ribuan kesepian
menari di dalam bilik-bilik berlampu terang benderang
berlampu warna-warni, di kanan-kiri pinggang Legian
perempuan menancapkan lika-liku
bergoyanglah sejarah purba laki-laki
di sepanjang malam di Legian, beribu ingatan
beribu orang asing tenggelam tanpa kenangan
seperti senyap menyusup pada sunyi suara house music
atau reggae, atau di-...
di sudut di Legian, dentum musik memekik
belasan taksi parkir menghalau percakapan
setiap malam, setiap malam ribuan kesepian
menari di dalam bilik-bilik berlampu terang benderang
berlampu warna-warni, di kanan-kiri pinggang Legian
perempuan menancapkan lika-liku
bergoyanglah sejarah purba laki-laki
di sepanjang malam di Legian, beribu ingatan
beribu orang asing tenggelam tanpa kenangan
seperti senyap menyusup pada sunyi suara house music
atau reggae, atau di-...
Published on June 02, 2013 01:38