Bernard Batubara's Blog, page 33
June 30, 2013
Kopiah
"kepala manusia tak bisa menjadi embun," keluh kopiah
ia telah memeluk kepala-kepala, semenjak nasib masih
berupa bayi, dan dosa baru lahir mungkin diam-diam
"kepala manusia tak bisa menjadi daun," teriak kopiahia tidak mendengar ayat-ayat selain api berkobar
membakar warna-warna, dan tangis telah lama ditahan
"kepala manusia tak bisa menjadi sujud," bisik kopiahia ingin bunuh diri saja, tetapi tetaplah kepala-kepala
butuh pelindung dari tempias hujandari nyaringnya bisikan tuhan
2013
ia telah memeluk kepala-kepala, semenjak nasib masih
berupa bayi, dan dosa baru lahir mungkin diam-diam
"kepala manusia tak bisa menjadi daun," teriak kopiahia tidak mendengar ayat-ayat selain api berkobar
membakar warna-warna, dan tangis telah lama ditahan
"kepala manusia tak bisa menjadi sujud," bisik kopiahia ingin bunuh diri saja, tetapi tetaplah kepala-kepala
butuh pelindung dari tempias hujandari nyaringnya bisikan tuhan
2013
Published on June 30, 2013 04:53
Sajadah
sepasang telapak kaki bersetubuh dengan kaki sajadah
melekatkan kotor perjalanan, menular dan menelurkan dosa-dosa
sepasang lutut telah legam mengecup bisu bibir sajadahmenyampaikan sejarah dan garis pahala yang terputus
sepasang telapak tangan menelungkup di mata sajadahmelepaskan tangisan dan airmata dari masa kanak-kanak
sepucuk batang hidung tengah menghirup wangi sajadahbermimpi indah surga tanpa adam dan tanpa hawa
sekerat dahi bertatap-sentuh dengan beku wajah sajadahmengirim suara-suara li...
melekatkan kotor perjalanan, menular dan menelurkan dosa-dosa
sepasang lutut telah legam mengecup bisu bibir sajadahmenyampaikan sejarah dan garis pahala yang terputus
sepasang telapak tangan menelungkup di mata sajadahmelepaskan tangisan dan airmata dari masa kanak-kanak
sepucuk batang hidung tengah menghirup wangi sajadahbermimpi indah surga tanpa adam dan tanpa hawa
sekerat dahi bertatap-sentuh dengan beku wajah sajadahmengirim suara-suara li...
Published on June 30, 2013 04:47
Hujan
yang basah adalah
dahulu: mungkin rindu
yang basah adalahkini: mungkin hari
yang basah adalahnanti: mungkin sepi
yang basah adalahtiada: mungkin Waktu
2013
dahulu: mungkin rindu
yang basah adalahkini: mungkin hari
yang basah adalahnanti: mungkin sepi
yang basah adalahtiada: mungkin Waktu
2013
Published on June 30, 2013 04:31
Langit
jika ada tangga
untuk ragu-ragu menapakdi puncak yang sangat atasbukanlah puisi
jika ada nasibuntuk ragu-ragu ditebakdi atap paling tinggibukanlah Mati
2013
untuk ragu-ragu menapakdi puncak yang sangat atasbukanlah puisi
jika ada nasibuntuk ragu-ragu ditebakdi atap paling tinggibukanlah Mati
2013
Published on June 30, 2013 04:29
Bintang
hanya kerlip cahaya
dari mayat waktumenuju surga yang tiada akumenuju hampa yang begitu Engkau
2013
dari mayat waktumenuju surga yang tiada akumenuju hampa yang begitu Engkau
2013
Published on June 30, 2013 04:27
Rembulan
telah lindap rembulan
di atas kepalamumenyembunyikan redup doamerahasiakan wajah ibu
"selamat tidur, anakku""selamat tidak tidur, ibu"
2013
di atas kepalamumenyembunyikan redup doamerahasiakan wajah ibu
"selamat tidur, anakku""selamat tidak tidur, ibu"
2013
Published on June 30, 2013 04:23
Anafora Hujan, Ranting, dan Daun
sepotong hujan tertinggal di tepian daun
basah tubuhnya kini telah ia lepaskankepada ranting-ranting
sepotong ranting tertinggal di tepian hujankering tubuhnya kini telah ia berikankepada daun-daun
sepotong daun tertinggal di tepian rantingrapuh tubuhnya kini telah ia ikhlaskankepada ricik hujan
2013
basah tubuhnya kini telah ia lepaskankepada ranting-ranting
sepotong ranting tertinggal di tepian hujankering tubuhnya kini telah ia berikankepada daun-daun
sepotong daun tertinggal di tepian rantingrapuh tubuhnya kini telah ia ikhlaskankepada ricik hujan
2013
Published on June 30, 2013 04:15
Di Bawah Langit Malam Fort Rotterdam
di bawah langit malam fort rotterdam, aku
melihat bulan bergelantungan di sudut tubuhmu
yang jauh
: mulut-mulut puisi mengecup luka di bibir penyairyang menyampaikan pesan sunyi dari jantung sepi
di bawah langit malam fort rotterdam, akumenyeberangi ingatan, merengkuh peluh dan duka
yang nyata
: luka-luka mengambang di antara kata-katayang meredam rindu agar tak buru-buru meledak ia
di bawah langit malam fort rotterdam, akutelah paham, bahwa duka takkan jua hilang
: waktu, meski telah begitu tuaaku,...
melihat bulan bergelantungan di sudut tubuhmu
yang jauh
: mulut-mulut puisi mengecup luka di bibir penyairyang menyampaikan pesan sunyi dari jantung sepi
di bawah langit malam fort rotterdam, akumenyeberangi ingatan, merengkuh peluh dan duka
yang nyata
: luka-luka mengambang di antara kata-katayang meredam rindu agar tak buru-buru meledak ia
di bawah langit malam fort rotterdam, akutelah paham, bahwa duka takkan jua hilang
: waktu, meski telah begitu tuaaku,...
Published on June 30, 2013 04:11
June 24, 2013
[Manuscript] Perempuan Victorinox

Alhamdulillah.
Akhirnya saya berhasil merampungkan naskah novel baru saya, Perempuan Victorinox.
Saya mulai mengerjakan bab pertama Perempuan Victorinox pada 5 Mei 2013, dan naskah keseluruhan rampung pada 16 Juni 2013. Jadi, sekitar satu setengah bulan waktu yang saya habiskan untuk menulis manuskrip pertama Perempuan Victorinox. Pada postingan beberapa waktu lalu di sini saya sudah bercerita sedikit tentang naskah novel yang sedang saya kerjakan ini. Di situ tertulis bahw...
Published on June 24, 2013 07:55
June 17, 2013
Rintih Gerimis
ada rintih gerimis yang hati-hati turun perlahan di hatimu
sebab tak ingin matamu basah yang basahnya terlalu
ada rintih gerimis yang diam-diam ringkih berjalan di dadamu
sebab tak ingin lukamu basah yang basahnya terlalu
ada rintih gerimis yang sembunyi-sembunyi larut di ucapanmu
sebab tak ingin kata-kata basah yang luluh dan lupanya terlalu
ada rintih gerimis yang pelan-pelan bunuh diri di ingatanmu
sebab tak ingin kenanganmu basah yang basahnya terlalu
2013
sebab tak ingin matamu basah yang basahnya terlalu
ada rintih gerimis yang diam-diam ringkih berjalan di dadamu
sebab tak ingin lukamu basah yang basahnya terlalu
ada rintih gerimis yang sembunyi-sembunyi larut di ucapanmu
sebab tak ingin kata-kata basah yang luluh dan lupanya terlalu
ada rintih gerimis yang pelan-pelan bunuh diri di ingatanmu
sebab tak ingin kenanganmu basah yang basahnya terlalu
2013
Published on June 17, 2013 06:24