Bernard Batubara's Blog, page 32
July 3, 2013
Maghrib
Kami melihat kau mengeram kelelawar, lalu kau berpura-pura
tidak mengenal senjakala yang katamu telah mati, seperti biasa
Kami melihat kau menyimpan sepotong langit, lalu diam-diammenyelipkannya ke balik bantal atau telinga, seperti sebelumnya
tidak perlu kau enyahkan itutidak perlu kau redupkan itu
Kami melihat kau merangkak di balik pintu-pintu kamartak hendak menyambut yang telah dihidangkan untukmu
Kami melihat kau begitu ingin menjadi akrab, kepada hanya satulalu tak menumbukkan dan menumbuhk...
tidak mengenal senjakala yang katamu telah mati, seperti biasa
Kami melihat kau menyimpan sepotong langit, lalu diam-diammenyelipkannya ke balik bantal atau telinga, seperti sebelumnya
tidak perlu kau enyahkan itutidak perlu kau redupkan itu
Kami melihat kau merangkak di balik pintu-pintu kamartak hendak menyambut yang telah dihidangkan untukmu
Kami melihat kau begitu ingin menjadi akrab, kepada hanya satulalu tak menumbukkan dan menumbuhk...
Published on July 03, 2013 04:35
Asar
gambarlah Kami mungkin sebagai cuaca petang yang kaku
asal tidak lagi wajahmu yang hanya sebiru pipi lautan
mungkin Kami kini merupa ombak, atau hanya buihnya belakamungkin sebatas hasrat paha-paha pantai yang rindu akan luka
gambarlah Kami mungkin burung-burung pembawa amis darahyang melayang mengangkut kabar bahagia dari surga untukmu
asal tidak kausalahpahami sebagai wahyu yang amat agungdan kau memekikkannya sembari mengubahnya jadi mayat-mayat
mungkin Kami kini merupa kesiur angin, atau hanya...
asal tidak lagi wajahmu yang hanya sebiru pipi lautan
mungkin Kami kini merupa ombak, atau hanya buihnya belakamungkin sebatas hasrat paha-paha pantai yang rindu akan luka
gambarlah Kami mungkin burung-burung pembawa amis darahyang melayang mengangkut kabar bahagia dari surga untukmu
asal tidak kausalahpahami sebagai wahyu yang amat agungdan kau memekikkannya sembari mengubahnya jadi mayat-mayat
mungkin Kami kini merupa kesiur angin, atau hanya...
Published on July 03, 2013 04:26
Dzuhur
tidakkah kota ini telah mengubahmu menjadi kotak televisi
kau menyaksikan dirimu sendiri, lahir lalu mati lalu terlahir
menjadi siang yang selalu curiga pada kealpaan mataharisungguh Kami awan-awan menggantung jauh di atasmu
telah siap menumpahkan hujan ke telapak tanganmu
tidakkah kota ini telah mencegahmu menengadah lagibegitu panasnya Kami hingga membuatmu amat sibuk
menjadi saluran-saluran televisi yang menonton diri sendirisungguh Kami adalah mendung yang telah amat kau rindu
tetapi kota ini t...
kau menyaksikan dirimu sendiri, lahir lalu mati lalu terlahir
menjadi siang yang selalu curiga pada kealpaan mataharisungguh Kami awan-awan menggantung jauh di atasmu
telah siap menumpahkan hujan ke telapak tanganmu
tidakkah kota ini telah mencegahmu menengadah lagibegitu panasnya Kami hingga membuatmu amat sibuk
menjadi saluran-saluran televisi yang menonton diri sendirisungguh Kami adalah mendung yang telah amat kau rindu
tetapi kota ini t...
Published on July 03, 2013 04:19
Subuh
kesepian melahirkan bayi-bayinya di ujung mataku
tidak sempat tertahan meski telah tumbuh fajar itu
"assalatu khairum minan naum." satu-dua ekor kambingbersetubuh dengan ruhku, aku sendiri masih tertawa-tawa
di dalam mimpi, entah menertawai siapa atau hanya apa
satu-dua ekor angsa peliharaan bapakku berjalan keluardari kandang, satu-dua ekor rasa takut aku dan bukan aku
mendekam di balik jeruji yang amat basah, wudhukan aku
"lebih baik apa, katamu?" satu-dua butir embun menguapatau pecah di ujung d...
tidak sempat tertahan meski telah tumbuh fajar itu
"assalatu khairum minan naum." satu-dua ekor kambingbersetubuh dengan ruhku, aku sendiri masih tertawa-tawa
di dalam mimpi, entah menertawai siapa atau hanya apa
satu-dua ekor angsa peliharaan bapakku berjalan keluardari kandang, satu-dua ekor rasa takut aku dan bukan aku
mendekam di balik jeruji yang amat basah, wudhukan aku
"lebih baik apa, katamu?" satu-dua butir embun menguapatau pecah di ujung d...
Published on July 03, 2013 04:15
Tahajud
anak-anak kesunyian bergoyang di antara Kau dan aku
mungkin sesaat lagi kita akan terlibat dalam perseteruan
sudikah Tuan menjadi akrab kembali dengan dirikusudikah Tuan mereka-ulang kembali cerita muasalku
tidak perlu sepertiga malam untuk menggelar jantungke hadapan sepi yang engkau miliki, ya, ya, memang
tetapi perlu waktu semacam ini untuk melenyapkan dirike dalam pukau sinar rembulan menari di kepalaku
sudikah Tuan lebih mendekat lagi ke hulu-hulu nadikusudikah Tuan lebih jauh lagi menyadap l...
mungkin sesaat lagi kita akan terlibat dalam perseteruan
sudikah Tuan menjadi akrab kembali dengan dirikusudikah Tuan mereka-ulang kembali cerita muasalku
tidak perlu sepertiga malam untuk menggelar jantungke hadapan sepi yang engkau miliki, ya, ya, memang
tetapi perlu waktu semacam ini untuk melenyapkan dirike dalam pukau sinar rembulan menari di kepalaku
sudikah Tuan lebih mendekat lagi ke hulu-hulu nadikusudikah Tuan lebih jauh lagi menyadap l...
Published on July 03, 2013 04:06
Tempias
sebelumnya aku pernah begitu mendamba ricikMu
kota-kota ini, tuan, adalah kota yang berasal dari senja
di dalam lembar-lembar kosong kitab suciMuhangat, sebentar, melelehkan, dan melelahkan
tapi kematian terlahir sebagai harakat yang panjangia harus panjang pula diucapkan, ia terlampau jauh
namun menyalademikian dekatdemikian terang
kota-kota ini tumbuh dari kealpaan, aku adalah napasMunapasMu telah larut dalam hampa udara dalam doa-doa
sebelumnya aku pernah begitu mendamba ricikMusebelum engkau me...
kota-kota ini, tuan, adalah kota yang berasal dari senja
di dalam lembar-lembar kosong kitab suciMuhangat, sebentar, melelehkan, dan melelahkan
tapi kematian terlahir sebagai harakat yang panjangia harus panjang pula diucapkan, ia terlampau jauh
namun menyalademikian dekatdemikian terang
kota-kota ini tumbuh dari kealpaan, aku adalah napasMunapasMu telah larut dalam hampa udara dalam doa-doa
sebelumnya aku pernah begitu mendamba ricikMusebelum engkau me...
Published on July 03, 2013 04:02
July 2, 2013
Seprei
sepertinya kita butuh alas yang halus untuk menata ingatan
"man rabbuka?" siapakah nama yang menuntaskan suratan
sepertinya kita butuh kain untuk membungkus dosa demi dosaatau biarkan saja mereka menjadi anak-anak diri yang tumbuh baik
"man rabbuka?"
kadangkala oleh Yang Maha aku terbungkus saja dalam kain itukadangkala kain itu membungkusku untuk dikirim ke Yang Maha
"man rabbuka?"
-- sungai kering dari dasar surga
2013
"man rabbuka?" siapakah nama yang menuntaskan suratan
sepertinya kita butuh kain untuk membungkus dosa demi dosaatau biarkan saja mereka menjadi anak-anak diri yang tumbuh baik
"man rabbuka?"
kadangkala oleh Yang Maha aku terbungkus saja dalam kain itukadangkala kain itu membungkusku untuk dikirim ke Yang Maha
"man rabbuka?"
-- sungai kering dari dasar surga
2013
Published on July 02, 2013 05:31
Kasur
"maaf. saya sibuk sekali." kata tuan tuhan
suaraNya mengendap di bibir bantal kepala
aku rebahkan sebatang tubuh ini telah patahseharian mencari kata-kata, menjadi mata-mata
aku robohkan jembatan maya dari mimpi dan duniasebab sekali waktu kita harus mengalah, atau menyerah
kata asisten tuan tuhan, "maaf. tuhan sedang sibuk."suaranya bergema dalam alir pelan keringat dari penghujung puisi
aku pejamkan mata yang telah suntuk membaca garis nasibsebatang guling empuk memeluk tubuhku sudah lama patah...
suaraNya mengendap di bibir bantal kepala
aku rebahkan sebatang tubuh ini telah patahseharian mencari kata-kata, menjadi mata-mata
aku robohkan jembatan maya dari mimpi dan duniasebab sekali waktu kita harus mengalah, atau menyerah
kata asisten tuan tuhan, "maaf. tuhan sedang sibuk."suaranya bergema dalam alir pelan keringat dari penghujung puisi
aku pejamkan mata yang telah suntuk membaca garis nasibsebatang guling empuk memeluk tubuhku sudah lama patah...
Published on July 02, 2013 05:26
Telekung
bagaimana jika samar takdir telah lama ditulis di atas dosa
tubuh sejak ujung jemari kaki adalah isyarat untuk mengarang
dongeng kelabu tentang neraka
bagaimana jika surga telah lama terkurung beribu tahun bisuterperangkap pada sekujur tubuh pada pangkal paha, perut,
dan kerasnya batok kepala
bagaimana wajah mampu menjelma lambang-lambang suaraatau telapak tangan boleh bersalaman dengan anak-anak maksiat
anak-anak kembar dari pahala
bagaimana membungkus rakaat dalam tahajud yang fiksi belakahanya be...
tubuh sejak ujung jemari kaki adalah isyarat untuk mengarang
dongeng kelabu tentang neraka
bagaimana jika surga telah lama terkurung beribu tahun bisuterperangkap pada sekujur tubuh pada pangkal paha, perut,
dan kerasnya batok kepala
bagaimana wajah mampu menjelma lambang-lambang suaraatau telapak tangan boleh bersalaman dengan anak-anak maksiat
anak-anak kembar dari pahala
bagaimana membungkus rakaat dalam tahajud yang fiksi belakahanya be...
Published on July 02, 2013 05:08
June 30, 2013
Sarung
doa-doa telah melingkar di sekeliling pinggang
mengukur seberapa jauh dosa sanggup tertumpas
"tidak, tuhan tidak pernah terburu-buru untukmu."
ayat-ayat merayap turun ke hangatnya pangkal pahamenelisik seberapa mungkin nasib dapat diteliti
"tidak, tuhan tidak sempat mampir di sana."
2013
mengukur seberapa jauh dosa sanggup tertumpas
"tidak, tuhan tidak pernah terburu-buru untukmu."
ayat-ayat merayap turun ke hangatnya pangkal pahamenelisik seberapa mungkin nasib dapat diteliti
"tidak, tuhan tidak sempat mampir di sana."
2013
Published on June 30, 2013 04:56