Bernard Batubara's Blog, page 18

January 17, 2015

The Book Thief, Markus Zusak




Hal paling cerdas yang telah dilakukan Markus Zusak di novelnya The Book Thief, saya kira, adalah keputusannya untuk bercerita menggunakan sudut pandang Kematian. Andai Zusak tidak melakukannya dan bertutur memakai sudut pandang salah satu tokoh dalam kisah keluarga berlatar belakang perang Nazi Jerman itu, barangkali, sosok Liesel Meminger dan apa saja yang terjadi dengan orang-orang di sekitarnya tidak menjadi lebih menarik.
The Book Thief dibuka dengan deskripsi yang dilihat dari kacamata-d...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 17, 2015 06:28

January 14, 2015

Mereka yang Telah Jatuh Cinta



Sudah sebulan sejak buku terbaru saya terbit: Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri. Kumpulan berisi lima belas cerita pendek tersebut, sejauh ini, ternyata mendapat sambutan yang bisa saya bilang cukup baik.
Terus terang saja, pada awalnya saya merasa khawatir. Dapat dikatakan sebagian besar pembaca saya adalah mereka yang menyenangi kisah cinta. Terutama, kisah cinta yang berakhir manis, seperti yang saya tulis di beberapa novel remaja saya sebelumnya (Kata Hati, Cinta dengan Titi...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 14, 2015 01:41

January 11, 2015

Dua Kumcer Bagus





Aksara Amananunna, Rio Johan

Bisakah Anda bayangkan, bagaimana keadaan dunia kita tiga ratus tahun dari sekarang? Atau, lebih jauh lagi, seribu tahun? Bahkan, lima ribu tahun kemudian? Bagaimana wujud bumi, apa saja permasalahan-permasalahan yang dialami manusia, atau siapa yang berkuasa pada saat itu? Lewat Aksara Amananunna, Rio Johan menawarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Setidaknya dua dari dua belas cerita dalam Aksara Amananunna adalah lompatan ke masa depan yang sangat j...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 11, 2015 06:00

December 31, 2014

10 Buku Favorit Tahun Ini



Seperti telah saya akui di tulisan sebelumnya tentang daftar buku yang saya baca tahun ini, tahun 2014 saya membaca buku lebih sedikit. Sebagian besar dari buku itu tidak menyisakan apa-apa di kepala saya selain statistik dan perasaan bahwa saya telah menebus dosa dengan mengurangi tumpukan buku yang belum dibaca. Mungkin hal itu terjadi karena saya membaca dengan kurang khidmat, atau mungkin buku-buku tidak menyasar saya sebagai pembacanya. Apapun bisa terjadi.
Yang jelas, dari sejumlah buku...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 31, 2014 03:25

December 30, 2014

Yang Dibaca di 2014




Tahun, ini saya membaca lebih banyak sekaligus lebih sedikit. Secara jumlah buku yang dibaca, tahun ini lebih sedikit dibanding sebelumnya. Namun, secara ilmu, informasi, saya merasa mendapat lebih banyak.
Menurut statistik Goodreads, tahun lalu saya membaca 125 buku, 23.370 halaman. Tahun ini, hanya 75 buku, atau 17.327 halaman. Sebanyak 50 buku dari 75 yang saya baca tahun ini adalah buku-buku pengarang Indonesia, 25 buku karangan penulis luar negeri. Sebagian besar buku yang saya baca masih...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 30, 2014 23:34

December 29, 2014

Yang Paling Relatif adalah Waktu



Catatan Akhir Tahun 2014


Tak ada yang lebih relatif di dunia ini selain waktu. Atau Waktu. Saya suka membayangkan kata Waktu dengan huruf besar. Bukan karena apa-apa, melainkan karena saya merasa Waktu adalah zat paling ajaib yang pernah diciptakan. Ia tidak bisa dihitung, dipotong, dilihat, dimusnahkan. Mungkin bisa dijebak dengan tulisan, kamera, atau rekaman video, namun tetap saja Waktu adalah Waktu yang tidak bisa dipegang, dirasakan, ataupun diukur.
Berapa lama waktu yang telah saya lalui...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 29, 2014 22:35

December 26, 2014

Jatuh Cinta: Virtual Book Tour



Mulai 26 – 30 Desember 2014, penerbit GagasMedia mengadakan Virtual Book Tour.
Dalam tur maya ini, 15 (lima belas) orang yang terdiri dari editor, teman, dan blogger yang akan membahas tiga buku. Di antaranya adalah buku ketujuh saya: Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri.
Ada 5 (lima) orang yang akan menulis di blognya tentang Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri, mereka adalah: Gita Romadhona, Herdiana Hakim, Dimas Tayo, Bimo Rafandha, dan yang terakhir Martina Sugondo...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 26, 2014 20:17

December 25, 2014

Kronik Perjalanan Sepasang Angka Sembilan




Cerita Kecil tentang Kartu Ucapan, Tempat yang Tua, dan
Bagaimana Kita Diselamatkan oleh Benda-Benda Mati 







G,
Sejauh yang bisa kuingat, kartu ucapan pertama darimu yang kuterima adalah sebuah kartu berwarna hitam dengan tulisan Thank You berwarna putih di permukaannya. Saat itu tanggal 1 Juni 2014, aku baru menyelesaikan manuskrip novel terbaruku. Novel itu berlatarkan kota kelahiranku, dan beberapa kali aku pernah bercerita kepadamu tentang keinginanku menuliskan sesuatu tentang kota kelah...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 25, 2014 00:57

December 24, 2014

Tunjukkan Jatuh Cinta Milikmu






Buku terbaru saya, kumpulan cerita Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri , sudah terbit.
Hingga akhir bulan ini, ia akan tiba di beberapa toko buku di kota-kota seputar pulau Jawa. Bulan Januari 2015 dijadwalkan untuk hadir di kota-kota lain di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali (semoga saja hingga ke bagian paling timur Indonesia).
Kalau kamu kesulitan atau tidak menemukan toko buku di kotamu, kamu bisa memesan buku saya secara online. Buku akan diantar sampai ke alamat r...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 24, 2014 19:04