Eko Nurhuda's Blog, page 31

February 29, 2016

Penulis yang Puasa Menulis Buku


SAYA lupa kapan tepatnya saya mulai tertarik menulis. Yang jelas sejak Sekolah Dasar saya sangat suka membaca. Terima kasih banyak saya haturkan pada ayahanda Woko Sudjarwo yang telah membelikan saya berbagai buku bahkan sejak saya belum masuk sekolah! Juga kepada ibunda Sumiati yang memberi contoh langsung dengan rajin membaca apa saja yang bisa dibaca.

Bapak saya keras soal pendidikan anak. Konon, sejak menikah beliau punya cita-cita akan menyekolahkan anak-anaknya minimal sampai sarjana. Dengan kata lain, Bapak ingin anak-anaknya paling tidak lulus strata satu. Karenanya beliau sangat keras dalam mendidik anak-anaknya, terutama saya anak pertama yang diharapkannya bakal menjadi contoh bagi ketiga adik-adik saya.

Saya tak sempat mencicipi riang-gembiranya dunia Taman Kanak-kanak. Tapi sejak usia saya lewat empat tahun, Bapak setiap malam menggembleng saya dengan pelajaran-pelajaran kelas berat. Ya, seusia saya dibelikan dan dibacakan buku-buku ilmu pengetahuan umum semacam RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap) atau RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap). Tiap habis Magrib saya harus belajar membaca dan berhitung dengan Bapak di ruang tamu, dengan gayanya yang keras menjurus kasar.

Alhasil, saat mendaftar Sekolah Dasar di SD Negeri 373 Palembang pada usia 5,5 tahun, saya sudah lancar membaca dan berhitung. Padahal teman-teman sekelas saya yang usianya lebih tua malah belum kenal ABCD.

Perkenalan dengan dunia aksara dan kata yang terlalu dini itu membuat saya jadi rakus dengan bacaan. Kalau teman saya uang jajannya habis untuk membeli makanan dan minuman, maka saya memakainya untuk membeli komik Petruk-Gareng karya Tatang S. Uang saku saya Rp100 waktu itu, sedangkan harga komik Petruk-Gareng Rp150. Jadi saya harus mengumpulkan uang saku dua hari untuk bisa membeli satu komik terbitan Gultom Agency tersebut.

Kegilaan saya pada dunia bacaan disuburkan oleh Ibu yang juga sangat gemar membaca. Hampir setiap hari saya diajak Ibu meminjam majalah dan koran pada seorang tetangga kenalan baik beliau. Ibu membaca majalah Kartini atau tabloid Wanita Indonesia, saya pun ikut membaca keduanya. Saya paling suka membaca feature profil-profil dan wawancara sosok-sosok inspiratif yang ada di dua media tersebut.

Berawal dari Wiro Sableng
Naik ke kenal lima SD, saya diajak pindah ke Batumarta, sebuah kawasan pemukiman transmigrasi di wilayah Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Di tempat ini saya sangat kesulitan mendapatkan bahan bacaan karena tempatnya yang jauh di pelosok. Saya hanya bisa membaca buku-buku koleksi perpustakaan sekolah yang tak terawat.

Lalu suatu hari saya menemukan novel Wiro Sableng berjudul Singa Gurun Bromo di rumah salah seorang Pakdhe, saudara dari pihak Ibu. Entah milik siapa, saya bawa pulang dan lahap habis novel itu. Dan, saya langsung jatuh cinta. Setiap hari pasaran -- waktu itu pasar hanya ada tiap hari Kamis, saya menyempatkan diri ke pasar untuk mencari novel Wiro Sableng. Harganya Rp1.000 sebuah. Saya terpikat dengan gaya bercerita alm. Bastian Tito dalam mengisahkan petualangan pendekar rekaannya tersebut.

Dan, diam-diam saya mulai jadi peniru Bastian Tito. Ya, inilah proses awal saya dalam dunia kepenulisan. Saya baca satu novel Wiro Sableng berulang-ulang sampai hapal betul plot dan bahkan sebagian besar dialog di dalamnya. Kemudian saya tulis ulang kisah tersebut dengan nama tokoh, tempat kejadian dan konflik berbeda. Lahirlah karya-karya awal saya berupa novel silat dengan dua sosok pendekar bernama Kuda Wihara. Hahaha, jangan tertawa ya.

Dua tahun di Batumarta, saya kembali diajak pindah oleh orag tua. Kali ini lebih jauh lagi, ke sebuah daerah transmigrasi bernama Sungai Bahar di (waktu itu) Kabupaten Batanghari, Jambi. Tapi di sinilah kegilaan saya akan membaca dan menulis terpupuk. Saya mempunyai beberapa teman yang sama-sama suka membaca novel silat. Tak hanya Wiro Sableng, tapi juga pendekar-pendekar lain seperti Pendekar Rajawali Sakti, Rajawali Emas, Pendekar Slebor, Joko Sableng si Pendekar Pedang Tumpul 131, Gagak Rimang, Pendekar Romantis, dll.

Sejalan dengan kegilaan membaca, saya juga semakin rajin "berkarya" membuat novel jiplakan. Atau saduran? Lalu lambat laun saya mulai melepaskan diri dari bayang-bayang pendekar yang kerap saya baca. Saya mulai membangun tokoh sendiri, karakter sendiri, jalan cerita sendiri. Lahirlah tokoh Soko Gendeng si Pendekar Clurit Emas. Saya tulis beberapa episode, tiap episode sepanjang satu buku tulis setebal 30 halaman dan ditulis dengan tangan.

Teman sebangku saya Sukato sangat suka membaca kisah pendekar karangan saya ini. Setiap kali satu episode selesai, Sukato-lah yang jadi pembaca pertama. Tak jarang ia tertawa terkekeh-kekeh kalau ada bagian yang ia anggap lucu. Ia juga tak segan-segan memberi kritik kalau ada bagian yang ia tak suka.

Saya juga pernah membuat sebuah novel silat lebih panjang. Nama pendekarnya Jawara Loreng, terinspirasi dari tokoh Panji Tengkorak yang saat itu serialnya ditayangkan di Indosiar. Lulus SMA pada tahun 2000, satu kisah petualangan jauh lebih panjang juga rampung saya garap. Judulnya Pendekar Tongkat Naga. Tapi semua itu hanya menumpuk dan sekarang entah kemana.

Menunggu 12 Tahun
Sebagai penulis, tentu saja saya membayangkan buku-buku karya saya dicetak lalu dipajang di toko buku seluruh Indonesia dan dibaca banyak orang. Impian yang sudah membayangi angan-angan saya sejak kelas dua SMP. Saya bahkan berkhayal menemukan lampu ajaib Aladin sehingga saya bisa meminta tolong jin sakti di dalamnya untuk menerbitkan buku-buku karangan saya.

Cerpen saya memang pernah dimuat di koran Jambi Ekspres, tapi impian terbesar saya tetaplah menulis buku dan dikenal sebagai penulis buku laris. Sebuah impian yang baru akan terwujud 12 tahun sejak saya pertama kali mengangankannya.

Lulus SMA, saya masuk kuliah di sebuah pendidikan profesi pariwisata di Yogyakarta. Saat itulah saya berhenti menulis, meski masih terus lahap membaca. Dua tahun itu saya konsentrasi dengan dunia pariwisata dan berniat menjadi pemandu wisata, cita-cita yang nyaris terwujud tapi kemudian saya mentahkan sendiri karena merasa menulis adalah dunia saya.

Selepas dari pendidikan profesi dua tahun tersebut, saya masuk ke Akademi Komunikasi Yogyakarta. Sebuah akademi yang hanya menyediakan satu jurusan: Jurnalistik. Di sinilah saya mulai berkarya kembali. Tulisan pertama saya pun dimuat di media cetak, Sahabat Pena edisi Maret 2004. Tapi lebih banyak yang ditolak, terutama oleh Kompas, Kedaulatan Rakyat dan Minggu Pagi.

Saya juga mulai meluaskan topik dengan iseng-iseng mengirim surat pembaca untuk Tabloid Bola. Rupanya saya cocok dengan tema ini, atau saat itu belum banyak penyuka sepakbola yang gemar menulis. Tulisan saya jadi langganan rubrik surat pembaca tabloid olahraga terbesar itu. Lalu ketika Tabloid Bola berubah menjadi Harian Bola, saya masih setia mengisi. Kali itu bahkan menuliskan sejumlah artikel dalam kolom yang diberi nama Oposan. Dunia online juga saya rambah dengan mengirim artikel ke laman detikSport dan dimuat.

Ketika blog mewabah pada tahun 2005, saya ikut-ikutan membuat blog. Menulis apa saja yang terlintas di kepala, sampai kemudian saya tahu kalau blog bisa dipakai mencari uang. Rupanya inilah peruntungan saya. Inilah yang kemudian membuat impian saya sejak kelas dua SMP lalu terwujud. Ya, berkat blog nama saya dikenal di sana-sini. Tulisan-tulisan saya banyak disukai, termasuk sejumlah ebook panduan yang saya bagikan gratis.

Percaya diri saya tumbuh. Mulailah saya menulis naskah buku bertema internet dan blog. Naskah pertama saya kirim ke Penerbit Diva Press November 2009, dan alhamdulillah diterima! Senang? Tentu saja. Saya merasa ada kepuasan luar biasa saat editor Diva Press menelepon dan mengatakan naskah saya diterima. Jauh lebih bahagia mengetahui buku pertama saya akan terbit ketimbang saat meneken MoU dan mendapatkan honor beli putus sebesar Rp2.000.000.

12 tahun and I made it! Naskah pertama ini kemudian disusul naskah kedua, ketiga, dan seterusnya. Sejak Februari 2010, satu demi satu buku saya terbit dan beredar di toko-toko buku seluruh Indonesia. Nama saya pun mulai melambung, meski tak tinggi-tinggi amat. :)

Tapi, hitungan ini segera mandeg. Medio 2012 jadi kali terakhir buku saya terpampang di toko buku. Dari tujuh naskah yang diterima penerbit, hanya empat yang terbit. Sisanya batal diterbitkan karena dinilai tak lagi relevan. Lalu saya mulai merasakan susahnya menyesuaikan ide di kepala dengan selera pembaca yang menjadi pertimbangan utama penerbit. Semangat saya runtuh karena pernah ada satu naskah yang sampai ditolak LIMA PENERBIT berbeda! Dan saya pun berhenti menulis buku.

Kumpul Orang Saleh
Nyaris empat tahun kemudian, saya perlahan mulai kembali menumbuhkan motivasi dalam menulis. Mengingat petuah dalam lagu Tombo Ati, saya merasa perlu mendekati "orang-orang saleh" yang kalau dalam dunia kepenulisan tentu saja orang-orang yang produktif dalam berkarya. Sosok seperti Pakdhe Abdul Cholik merupakan salah satu inspirasi saya. Ingin sekali suatu saat kopi darat dan berbincang-bincang langsung ngangsu kaweruh kepada beliau.

Lalu saya juga merasa perlu bergabung dengan komunitas penulis. Cara ini sebenarnya gampang, yakni cukup kembali aktif ngeblog bertukar sapa dengan sesama blog lain. Bukankah blogger adalah penulis? Inilah yang kemudian membuat saya seolah kembali bangkit setelah membiarkan blog ini mati suri selama lebih dari dua tahun.

Terakhir, saya harus belajar lagi. Ya, saya pernah menerbitkan buku, saya juga pernah magang di media massa (lupa diceritakan di atas) meski tak sampai setahun, tapi saya merasa harus tetap banyak belajar. Kalau saya sampai absen menulis buku sekian lama tentu ada yang salah dengan diri saya, terutama skill saya, kemampuan saya dalam menangkap ide dan menuangkannya menjadi naskah.

Terpenting, karya pertama saya adalah kisah fiksi: Pendekar Clurit Emas, Jawara Loreng, Pendekar Tongkat Naga. Tapi hingga kini saya tak pernah menelurkan karya fiksi, apatah lagi sampai diterima oleh penerbit. Pada poin ini saya merasa harus belajar keras agar dapat menulis setidaknya satu novel seumur hidup. :)

Inilah sebabnya saya merasa saya harus mengikuti kursus menulis online yang diselenggarakan oleh Smart Writer. Kenapa?

Pertama, Mbak Leyla Hana dan Mbak Riawani Elyta yang menjadi mentor kursus ini adalah dua penulis buku jempolan dengan karya sangat banyak. Mereka juga kerap memenangkan lomba menulis dan piawai menulis baik fiksi maupun nonfiksi. Saya yakin dengan berguru pada beliau berdua saya akan mendapat banyak sekali tambahan ilmu menulis, terutama menulis fiksi.

Kedua, Smart Writer diadakan secara privat sehingga setiap peserta mendapat bimbingan secara maksimal dari mentor. Yang lebih keren, satu peserta kursus akan dibimbing oleh dua mentor sekaligus dalam proses menulis novel. Mulai dari menyiapkan ide novel hingga mengakhiri kisah dalam novel tersebut. Apalagi kelasnya dilakukan secara online, sehingga saya dapat mempelajari modul-modulnya setiap saat sembari mengurus toko online atau di sela-sela mengajak bermain anak. Praktis! :)

Ketiga, di Smart Writer peserta tak hanya diberi modul-modul semata, tapi juga langsung diminta menulis novel. Setiap kali mendapat pelajaran baru, mentor akan meminta peserta untuk mempraktikkannya, sehingga dapat diketahui seberapa jauh kemajuan yang dicapai peserta. Kalaupun ada kendala, mentor dapat langsung membantu memecahkannya dengan berbekal pengalaman yang mereka punya.

Semoga di tahun 2016 ini saya dapat "berbuka puasa" alias kembali menelurkan buku, dan syukur-syukur merampungkan setidaknya satu naskah novel layak terbit. Khusus yang terakhir, saya sangat berharap dapat rejeki untuk bisa mengikuti kursus di bawah bimbingan Mbak Leyla Hana dan Mbak Riawani Elyta. Semoga.

Artikel ini diikutsertakan dalam 1st Giveaway Smart Writter




 •  1 comment  •  flag
Share on Twitter
Published on February 29, 2016 08:27

February 28, 2016

Suka-Duka Jadi Kurir Sedekah Rombongan

Nebeng foto bareng MTSR alias ambulannya Sedekah Rombongan di RS dr. Sardjito Yogyakarta sewaktu menghadiri wisuda adik, 21 Februari 2013. Difoto oleh koordinator SR Pantura, Indra Destriawan.
MASIH banyak diantara kita yang berpikir bahwa membantu sesama itu urusan nanti setelah kita tak lagi dipusingkan dengan ini-itu. Padahal, justru dengan membantu sesama itulah segala urusan kita akan dibantu dan dimudahkan oleh Allah SWT. Semangat ini yang kemudian mendasari saya bergabung dengan gerakan Sedekah Rombongan pada akhir 2012 lalu.

Sekedar informasi bagi yang belum mengenal Sedekah Rombongan. Ini adalah sebuah gerakan yang dimotori oleh pebisnis muda asal Yogyakarta, Saptuari Sugiharto. Didirikan karena ingin membantu seorang pasien miskin di sebuah rumah sakit, Mas Saptu menjual sepeda motor sebagai donasi awal bagi Sedekah Rombongan.

Singkat cerita, bantuan untuk Sedekah Rombongan mengalir dari kanan-kiri, atas-bawah. Segala penjuru. Mulai dari mahasiswa yang hanya mentransfer puluhan dan ratusan ribu, pengusaha lokal Jogja hingga pengusaha nasional yang tak ragu-ragu menggelontorkan puluhan juga sebagai sedekah untuk dikelola oleh Sedekah Rombongan. Silakan kulik kiprah mereka yang terekam dengan baik di web www.SedekahRombongan.com dan akun Twitter @SRbergerak.

Kembali ke bergabungnya saya dengan Sedekah Rombongan. Ketika itu dagangan saya tengah laris-larisnya. Saya merasa sangat dimanjakan oleh Allah SWT dengan rejeki yang berlimpah hanya dari usaha dagang online memanfaatkan blog gratisan dan sebuah handphone seharga Rp150.000. Alhamdulillah...

Sembari berjualan, saya juga mengelola akun Twitter yang membagikan info seputar Pemalang. Dari situlah saya berkenalan dengan Sedekah Rombongan. Suatu hari ada mention tentang seorang anak di Kec. Comal yang sakit dan memerlukan biaya berobat. Saya tergerak membantu, tapi bagaimana caranya? Sedang asyik berpikir, rupanya tim Sedekah Rombongan sudah mengirimkan kurirnya untuk melihat anak tersebut.

Gerak Sedekah Rombongan sangat cepat. Hanya hitungan hari anak tersebut sudah dibawa ke RS Karyadi untuk dibantu pengobatannya. Rasa kagum pada Sedekah Rombongan pun terbit. Saya buka-buka webnya dan lihat-lihat akun Twitter-nya. Ternyata Sedekah Rombongan mempunyai ratusan kurir yang tersebar di segala penjuru. Kurir inilah yang bergerak menyurvei calon pasien berdasarkan masukan/laporan dari masyarakat lewat web dan Twitter. Berdasarkan laporan kurir, tim pengambil kebijakan di Yogya bakal memutuskan apakah pasien ini hanya akan diberi santunan uang atau dibantu biaya pengobatannya.

Lihat punya lihat, rupanya di Pemalang belum ada kurirnya. Saya pun mencari-cari info kontak yang bisa dihubungi untuk bergabung sebagai kurir. Ya, saya tergerak untuk membantu gerakan ini dengan menjadi kurir yang menyambungkan donasi dari donatur kepada mereka-mereka yang berhak menerimanya.

Prinsip Kehati-hatian
Kriteria Sedekah Rombongan simpel: Pasien dampingan adalah orang yang menderita sakit dan benar-benar berasal dari kalangan tidak mampu. Karenanya tim kurir ditatar betul-betul untuk mengamati kondisi calon pasien dampingan agar bantuan tak salah sasaran. Dicari tahu detil pasien ini pekerjaannya apa, orang tuanya siapa dan bagaimana, serta kondisi rumahnya seperti apa.

Yang bikin repot, masyarakat kita sangat senang sekali bermegah-megahan. Rumah bagus, sepeda motor tak hanya satu, tapi rupanya hutang menggunung di bank dan tak punya cadangan uang untuk biaya berobat saat ada anggota keluarga sakit. Survei ke calon pasien seperti ini bikin bingung. Di satu sisi mereka benar-benar tidak mampu berobat. Tapi rumah mereka bagus, kendaraan ada. Akhirnya tim pengambil kebijakan di Yogya tak meloloskan karena berdasarkan foto-foto dari kurir, calon pasien tersebut dianggap mampu.

Saya sendiri pernah didatangi saudara yang meminta diajukan ke Sedekah Rombongan agar dibantu pengobatan ke rumah sakit. Padahal beliau ini bukan dari kalangan tidak mampu karena berstatus pegawai negeri dan punya aset tanah dan rumah. Tentu saja saya harus menolak permintaan tersebut secara halus.

Tapi bila calon pasien benar-benar dari kalangan tidak mampu, demikian pula keluarga besarnya tak ada yang bisa membantu, instruksi dari Yogya biasanya cepat turun: Bawa ke rumah sakit terdekat! Tergantung penyakitnya, pasien bisa dikirim ke RSU Karyadi di Semarang, RSI Sultan Agung di Bantul, RSU dr. Sardjito di Yogyakarta, sampai RS Lavalette di Malang.

Lalu tergantung tingkat kegawatan penyakitnya, pasien ada yang langsung dipesankan kamar oleh tim di kota-kota tujuan sehingga begitu sampai langsung masuk ruang rawat inap. Tapi ada pula pasien dampingan yang hanya diantar ke Rumah Singgah, untuk selanjutnya ditangani oleh rekan-rekan koordinator dan kurir setempat.

Selama aktif membantu Sedekah Rombongan, saya pernah mengantar pasien dari Pemalang ke Yogya dan juga Malang. Sungguh sebuah perjalanan yang menggembirakan karena tahu pasien yang tengah dibawa sebentar lagi akan diobati penyakitnya. Melihat wajah-wajah gembira pasien yang diantar, hati menjadi tenteram sekaligus memanjatkan puji syukur karena telah diberi rahmat sehat oleh Allah SWT.

Coba bayangkan jika kita yang jadi pasien itu.

Suka-Duka Menjadi Kurir
Tentu ada pengorbanan yang harus saya keluarkan sebagai kurir Sedekah Rombongan. Pengorbanan paling besar bagi saya adalah waktu karena harus melakukan survei ke tempat-tempat yang seringkali tak dekat. Meskipun disebut sebagai kurir area Pemalang, tapi saya bisa melakukan survei pasien di Pekalongan juga Tegal. Itu sewaktu kedua kabupaten belum mempunyai kurir sendiri.

Survei di area Pemalang pun terkadang membutuhkan waktu ekstra, selain uang untuk bensin dan makan selama di perjalanan tentu saja. Pernah saya dan seorang teman melakukan survei ke sebuah desa di Kec. Watukumpul, wilayah selatan Pemalang. Jaraknya dari tempat saya tinggal sekitar dua jam perjalanan. Tapi saat kami meluncur ke lokasi, hujan deras sudah menghadang sejak separuh perjalanan.

Waktu itu kami berangkat selepas Ashar. Hujan rintik-rintik sejak daerah Bantarbolang membuat laju motor tak bisa dikebut. Perlahan-lahan kami melaju terus ke selatan. Langit semakin pekat, hawa semakin dingin. Sampai di perempatan Pasar Belik, hujan deras tumpah. Kami berteduh di sebuah musala dan salat magrib di sana dalam keadaan basah.

Selepas magriban, hujan masih belum reda. Saya dan rekan memilih nekat melanjutkan perjalanan. Tanpa memakai mantel atau jas hujan, kami simpan dompet dan hape ke dalam bagasi, lalu menembus pekatnya hujan menuju ke alamat sasaran. Yang pernah ke Watukumpul tentu paham betapa terjalnya jalan-jalan di sana. Ditambah lagi hujan, jadi kami harus ekstra hati-hati memacu motor.

Alhamdulillah, sampailah kami ke alamat yang dituju. Ndilalah, kami rupanya sudah kedahuluan. Calon pasien yang dilaporkan ke kami rupanya sudah dibawa ke rumah sakit di Purwokerto. Jadi kami hanya melakukan survei dengan bertanya-tanya pada tetangga sekitar dan mengambil foto rumah calon pasien. Lebih tepatnya rumah milik tetangga yang ditumpangi oleh si calon pasien, seorang bapak berusia di atas 60-an tahun.

Semuanya dilakukan sembari berhujan-hujanan. Tetangga calon pasien yang kami survei berbaik hati membuatkan minuman hangat, sehingga kami tertahan selama sekitar 15 menit untuk menghabiskannya sembari terus menggali informasi lain. Pulang dari sana hujan masih mengguyur. Jangan ditanya seperti apa rupa kami sesampainya di rumah. :D

Kadangkalah saya juga melakukan survei jarak dekat. Pernah ada tetangga yang saya survei karena mengalami penyakit gawat. Seringkali juga hanya ke desa tetangga, atau paling jauh ke kecamatan sebelah yang cukup ditempuh dengan naik motor selama 15-20 menit.

Tentu saja ada juga pengalaman menyenangkan selama melakukan survei. Bagi saya yang bukan warga asli Pemalang, saya jadi lebih paham daerah-daerah lain di Pemalang bahkan hingga ke pelosok. Yang lebih sering, beberapa pasien dampingan tetap melanjutkan silaturahmi hingga kini dan menganggap sebagai kerabat. Seperti seorang mantan pasien dampingan yang menjadi driver Gojek di Jakarta, yang setiap kali mudik ke Pemalang selalu memberi kabar dan meminta saya datang berkunjung.

Teman saya punya pengalaman lebih asyik. Seorang calon pasien dampingan yang kami survei di Kec. Comal susah sekali diajak ke rumah sakit karena berbagai alasan. Teman saya bolak-balik membujuk, tapi si ibu berkeras tak mau. Karena bolak-balik ini teman saya jadi sering mampir ke rumah tetangga si ibu yang selama ini membantu keluarga si ibu. Sebut saja nama tetangga si ibu tersebut Pak Wahyu.

Nah, teman saya jadi sedikit akrab dengan Pak Wahyu. Dan rupanya Pak Wahyu terpikat sama teman saya ini. Terlebih setelah diketahuinya teman saya masing lajang. Kok ya kebetulan Pak Wahyu punya anak gadis yang usinya pas untuk menikah. Jadi, ceritanya teman saya ini ditawari untuk menikahi anak Pak Wahyu. Sayangnya teman saya menolak. Hehehehe....

Kini, saya sudah tidak aktif lagi di Sedekah Rombongan. Tapi sepeninggal saya jumlah kurir di wilayah Pantura justru semakin banyak. Meski di Pemalang tetap tidak ada kurir, namun di Tegal dan Pekalongan sudah ada beberapa kurir baru yang lebih muda dan lebih gesit. Demikian pula di Slawi dan Brebes. Koordinator Pantura yang tadinya menetap di Yogya pun sudah pindah ke Batang, sehingga koordinasi semakin mudah karena bisa bertemu langsung.

Satu kesan yang saya dapat ketika aktif bersama Sedekah Rombongan adalah, berbagi itu membuat kita merasa bahagia. Dan berbagi tak harus dengan memberi uang (sedekah dan sebagainya), tapi juga bisa dengan membaktikan diri kita pada sebuah kegiatan bermanfaat bagi sesama. Dampak lain yang seringkali tak disadari, bantuan kita pada orang lain itu akan berbalik pada diri kita sendiri dalam berbagai bentuk: kesehatan, kebahagiaan, omset melesat bagi yang berdagang, pekerjaan lancar bagi yang bekerja, mendapat jodoh yang baik bagi yang jomblo, dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat.

Artikel ini diikutsertakan dalam #GiveAwayPeduliKasih

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 28, 2016 00:40

April 18, 2015

Hasil pertandingan Liga Inggris tadi malam, Sabtu 18 April 2015

Hasil pertandingan Liga Inggris tadi malam, Sabtu (18/4) malam WIB. Sebanyak lima partai mentas pada hari pertama pekan ke-33 ini. Salah satunya adalah laga big match antara Chelsea vs Manchester United, yang juga jadi laga penutup di hari Sabtu. Berikut hasil-hasilnya. Empat partai dimainkan serentak pada pukul 15.00 BST atau 21.00 WIB. Satu partai yang menarik disorot adalah Stoke City vs Southampton. Tim tamu yang berhasrat mendapat satu tiket ke Liga Champion musim depan harus puas menelan kekalahan di Britannia Stadium. Lebih menyesakkan lagi, Soton sempat unggul lebih dulu namun dibalas dua kali oleh tuan rumah. Sontekan Morgan Schneiderlin memanfaatkan umpan sundulan Jose Fonte menyusul sepak pojok Steven Davies membawa Southampton unggul pada menit ke-22. Keunggulan ini bertahan hingga babak pertama usai. Pada babak kedua, baru dua menit pertandingan berjalan skor menjadi imbang setelah Mame Biram Diouf menjebol gawang Frazier Forster memanfaatkan bola rebound Steven Nzonzi. Kemenangan Stoke ditentukan oleh gol eks pemain Liverpool Charlie Adam pada menit ke-84. Skor 2-1 membuat Soton kehilangan poin dan ambisinya menuju empat besar terhambat. Namun demikian pasukan Ronald Koeman masih berjarak lima poin dari peringkat empat Man. United. Pertandingan menarik lain adalah Leicester City vs Swansea City. Tuan rumah tengah berjuang keras menghindari [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 18, 2015 17:18

April 17, 2015

Steven Gerrard pemain terbaik yang pernah bermain bersama Fernando Torres

Sejak 2011 Fernando Torres meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan rival seliga, Chelsea. Aksinya tersebut sempat membuat Torres dinilai sebagai pengkhianat oleh fan The Reds. Namun rupanya Torres justru masih “memendam rasa” dengan mantan klubnya tersebut, yang juga diakuinya sebagai klub idolanya semasa kecil. Sejak pindah ke Chelsea, ketajaman Torres tak lagi sehebat saat masih di Liverpool. Ia memang sukses meraih berbagai trofi bergengsi bersama The Blues, sesuatu yang tak didapatkannya semasa masih berseragam merah. Namun namanya perlahan tenggelam dari daftar bomber top Eropa. Begitu Jose Mourinho kembali menangani Chelsea, nama Torres langsung masuk kotak. Ia bahkan dianggap kalah bersaing dengan striker kesayangan Mou: Didier Drogba. Setelah hanya puas menjadi pemain cadangan di musim 2013/14, Torres meminta dipinjamkan keluar Inggris. Ia lantas bergabung dengan AC Milan, namun hanya sebentar sebelum akhirnya balik kandang ke klub asalnya di Spanyol, Atletico Madrid. Meninggalkan Liverpool bukan berarti jalinan persahabatan antara Torres dan sejumlah pemain ikut lepas. Ia masih berkawan karib dengan sejumlah eks rekan-rekannya di Anfield, salah satunya kapten tim Steven Gerrard. Dalam satu kesempatan, Torres bahkan tanpa ragu menyebut Gerrard sebagai pemain terbaik yang pernah bermain bersamanya. “Aku merasa beruntung pernah bermain dengan banyak pemain besar. Bagiku, yang terbaik di antara semuanya adalah [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 17, 2015 02:15

Terkait dua muslim salat di Anfield, Liverpool berjanji tindak tegas Stephen Dodd

Masih ingat cuitan Stephen Dodd yang menyindir dua Muslim yang tengah salat di Stadion Anfield? Peristiwa tersebut terjadi pada laga perempatfinal Piala FA antara Liverpool vs Blackburn Rovers. Saat jeda babak pertama, dua penonton Muslim menyempatkan diri salat Ashar di jalan menuju pintu keluar stadion. Dodd mengambil foto kedua Muslim tersebut, lantas menyebarkan fotonya di Twitter. Statusnya yang kemudian membuatnya mendapat reaksi keras dari sesama fan. “Muslim salat di masa turun minum pertandingan kemarin. #Disgrace” Demikian kicaunya. Setelah mendapat reaksi bertubi-tubi – kebanyakan mengecamnya – dari sesama fan, Dodd lantas menghapus tweet tersebut. Ia bahkan sempat dilaporkan ke polisi, namun pihak kepolisian menyatakan tidak bisa menangani kasus ini karena menurut hukum tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Dodd. Pihak klub awalnya tidak memberikan reaksi apapun terkait cuitan Dodd. Namun setelah sebulan berlalu, pihak klub mengeluarkan pernyataan bahwa akan diambil tindakan tegas terhadap Dodd dan juga fan lain sepertinya di masa mendatang. Pernyataan tersebut dikeluarkan The Reds pada Kamis (16/4) malam waktu setempat. Dalam pernyataannya The Reds menilai diskriminasi tidak bisa ditoleransi di klub, dan mereka akan mengambil langkah yang tepat untuk menyikapi pelaku. Dua orang yang difoto Dodd, Asif Bodi dan Abubakar Bhula, tidak mempermasalahkan hal tersebut. Sehari setelah cuitan [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 17, 2015 01:55

April 16, 2015

Luis Suarez: Aku tidak punya pilihan lain kecuali ‘kolongi’ David Luiz

Eks striker Liverpool Luis Suarez jadi pemberitaan hangat media Eropa menyusul kemenangan Barcelona di kandang Paris Saint-Germain, Kamis (16/4) dini hari lalu. Bukan cuma karena penyerang asal Uruguay tersebut mencetak dua gol. Tapi juga caranya mencetak gol, yakni dengan terlebih dahulu ‘mengolongi’ David Luiz. Dua kali! PSG menjamu Barcelona dengan kondisi pincang. Bek andalan sekaligus kapten tim Thiago Silva cedera saat pertandingan memasuki menit ke-21, karenanya manajer Laurent Blanc memainkan Luiz sebagai gantinya. Padahal Luiz juga tidak sedang dalam kondisi fit 100%. Jadilah ia bulan-bulanan barisan depan Barca yang dimotori oleh Neymar, Lionel Messi dan Suarez. Di lini depan, Blanc juga tidak bisa memainkan Zlatan Ibrahimovic yang mendapat kartu merah saat mengalahkan Chelsea di Stamford Bridge pada putaran sebelumnya. Edinson Cavani yang dipercaya sebagai juru gedor tampak frustasi membongkar ketatnya lini pertahanan lawan. Menit ke-18, Neymar sudah membawa Barcelona unggul setelah mengecoh Silva. Menyambut umpan terobosan cantik dari Messi, Neymar menerobos masuk ke dalam kotak penalti dan menaklukkan Salvatore Sirigu. Tak lama setelah gol itulah Silva mendapat cedera dan ditarik keluar. Luiz yang masuk sebagai penggantinya justru mendapat malu pada babak kedua. Ia yang ditugaskan menjaga Suarez terlihat kedodoran meladeni kelincahan gerak El Pistolero. Pada gol pertama Suarez di menit [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 16, 2015 21:15

Raheem Sterling dan Philippe Coutinho masuk nominasi PFA Player of the Year

Meski klubnya menunjukkan catatan tidak terlalu mengesankan musim ini, performa pemain-pemain Liverpool tetap mendapat apresiasi. Professional Footballers’ Association (PFA) menilai dua pemain The Reds layak mendapatkan penghargaan atas penampilannya di lapangan. Kedua pemain tersebut, Raheem Sterling dan Philippe Coutinho, masuk dalam nominasi PFA Player of the Year 2015. Nama Coutinho masuk dalam dua daftar dalam nominasi tahun ini. Selain Player of the Year, ia juga masuk dalam daftar nominasi Young Player of the Year. Di kategori pertama, Coutinho bersaing dengan striker Chelsea yang juga kandidat utama top skorer Premier League, Diego Costa. Nama-nama lain adalah di daftar Player of the Year adalah David de Gea (Manchester United), Eden Hazard (Chelsea), Alexis Sanches (Arsenal) dan Harry Kane (Tottenham Hotspur). Seperti halnya Coutinho, nama De Gea, Hazard dan Kane juga masuk nominasi Young Player of the Year. Sterling sendiri hanya masuk nominasi Young Player of the Year. Ia bersaing bersama Coutinho, Hazard, Kane, De Gea dan kiper Chelsea Thibaut Courtois. Ini artinya, pemain-pemain Chelsea mendominasi daftar nominasi dengan menyertakan tiga nama. Musim lalu, gelar PFA Player of the Year jatuh ke tangan Luis Suarez yang mencetak total 31 dan sejumlah asis penting untuk Liverpool. Suarez mengalahkan Hazard yang kali ini kembali masuk [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 16, 2015 20:30

April 15, 2015

Dentang lonceng 96 kali tandai peringatan 26 tahun Tragedi Hillsborough

Liverpool FC menggelar acara peringatan 26 tahun Tragedi Hillsborough di Stadion Anfield, Rabu (15/4) lalu. Puluhan ribu fan bergabung bersama keluarga korban dan para pemain serta mantan pemain, mengenang 96 jiwa yang terenggut akibat peristiwa kelam di Stadion Hillsborough, Sheffield, pada 15 April 1989 tersebut.


Laman BBC melaporkan, lonceng-lonceng di kota Liverpool berdentang 96 kali untuk mengenang ke-96 korban. Lonceng-lonceng di seantero kota berdentang serentak pada pukul 15.06 BST, waktu yang sama dengan saat pertandingan semifinal Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest dihentikan wasit 26 tahun lalu.


Seluruh pemain Liverpool tampak hadir di tribun, bergabung dengan keluarga korban untuk menyanyikan lagu You’ll Never Walk Alone sebagai bentuk dukungan pada mereka yang tengah mengupayakan penegakan keadilan atas kasus ini.


Seperti diketahui, tak lama setelah tragedi terjadi, koran The S*n justru menyalahkan fan Liverpool. Dalam headline-nya kala itu, The S*n menyebut fan Liverpool mabuk dan beberapa mengencingi korban yang tak berdaya. Tentu saja berita tidak berimbang dan tanpa fakta otentik tersebut menyulut kemarahan warga Liverpool. Sejak April 1989, The S*n tidak bisa lagi beredar di Merseyside akibat diboikot seisi region.


Di antara kerumunan tampak hadir aktris yang juga fan Liverpool, Sue Johnston. Ia membacakan lirik lagu The Beatles yang berjudul In My Life, sebelum memeluk Margaret Aspinall dan Trevor Hicks, dua aktivis yang getol menuntut keadilan bagi keluarga korban. Aspinall dan Hicks baru saja mendapat gelar CBE dari Ratu Elizabeth atas usaha mereka mengungkap kebenaran di balik Tragedi Hillsborough.


Dalam rangkaian acara, kapten Liverpool Steven Gerrard dan kapten Everton Phil Jagielka melepas 96 balon merah ke udara. Lalu acara juga diisi dengan mengheningkan cipta selama semenit. Selama momen ini, bendera-bendera di berbagai bangunan berkibar setengah tiang. Kapal-kapal ferry di Sungai Mersey membunyikan terompet, sementara palang pintu di terowongan-terowongan Mersey diturunkan.


“Kita tidak akan melupakan mereka yang tewas di Hillsborough, dan ini adalah hari bagi kita untuk bersatu sebagai sebuah kota dan mengingat setiap korban dan juga keluarga mereka dan rekan-rekan yang ditinggalkan,” ujar Walikota Liverpool, Joe Anderson, dalam kata sambutannya.


Jalan menuju pengungkapan kejadian sebenarnya masih panjang. Persidangan yang dimulai sejak Maret tahun lalu masih terus berjalan dan dijadwalkan untuk rehat sejenak pada 20 April mendatang. Setelahnya persidangan dilanjutkan dan diharapkan selesai pada awal 2016.


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 15, 2015 15:25

April 14, 2015

Tampil ciamik kontra Newcastle United, Philippe Coutinho dipuji Jamie Carragher

Legenda Liverpool yang ikut tampil pada laga amal di Anfield Stadium akhir Maret lalu, Jamie Carragher, menerangkan bahwa dalam waktu dekat gelandang asal Brasil Philippe Coutinho akan menjelma menjadi pemain kunci The Reds.


Keyakinan Carra terbukti saat sang pemain kembali tampil gemilang di laga terbaru Liverpool melawan Newcastle United di lanjutan Premier League 2014/15, Selasa (14/4) dini hari WIB. Meski tidak mencetak gol, Coutinho kerap mengancam pertahanan lawan. Tercatat sepanjang pertandingan ia menciptakan lima kesempatan mencetak gol dan sukses melakukan tujuh dribel menerobos pertahanan lawan.


Lebih jauh Carragher menegaskan, setelah kepergian bomber Luis Suarez ke Barcelona pada awal musim, ia yakin Coutinho akan menjadi suksesor Suarez sebagai pemain kunci The Reds. Juga sekaligus dapat membawa Si Merah ke tempat semestinya mereka berada, yakni finis empat besar.


“Peran yang ia mainkan melawan Newcastle adalah false nine, yang mana itu sudah banyak dibicarakan. Kita berharap ia bermain melebar, tapi kita melihat beberapa sentuhannya malam ini dan kemampuannya di ruang sempit melawan beberapa pemain, serta beberapa peluang yang ia ciptakan malam ini,” ujar Carragher usai pertandingan kontra Newcastle, seperti dilansir Sky Sport.


“Musim lalu Luis Suarez merupakan tokoh utama Liverpool. Musim ini Liverpool masih berproses, dan di masa depan, Coutinho adalah tokoh utamanya,” tandasnya.


Di saat yang lain, Carragher ikut membahas pemain Liverpool lainnya yang beberapa pekan terakhir menjadi sorotan media dan fan terkait statusnya di Liverpool, Raheem Sterling. Ia meminta Sterling tak hanya mengatakan bahwa ia adalah seorang pemain yang hebat, namun bisa memberikan bukti nyata di atas lapangan.


“Ia adalah salah satu penyerang terbaik Liverpool. Namun lupakan kontrak dan uang. Cara terbaik untuk membuktikan bahwa dirinya layak terus mendapat dukungan dari fan adalah dengan tampil bagus,” tutur Carragher lagi.


“Jangan katakan pada semua orang betapa bagus dirimu, tunjukkan pada mereka,” tegasnya.


Seolah ingin menjawab sentilan Carragher, Sterling membuktikannya dengan mencetak satu gol ke gawang Newcastle. Liverpool mengunci kemenangan dengan skor 2-0. Pekan depan, armada The Reds akan bertanding ke Stadion Wembley dalam semifinal Piala FA.


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 14, 2015 07:56

April 13, 2015

Cedera, Daniel Sturridge diragukan bisa tampil di semifinal Piala FA

Liverpool sukses mengakhiri dua kekalahan beruntun di liga dengan tiket ke semifinal Piala FA. Sayang, The Reds kemungkinan tak akan diperkuat Daniel Sturridge saat melawat ke Stadion Wembley, lokasi di mana semifinal digelar. Striker bernomor punggung 15 tersebut masih terbelit cedera.


Sturridge absen di pertandingan melawan Newcastle United, Selasa (14/4) dini hari tadi. Ia mendapat cedera saat Liverpool mengalahkan Blackburn Rovers di laga ulangan perempatfinal Piala FA, sepekan sebelumnya. Jelang semifinal melawan Aston Villa pada Ahad (19/4) mendatang, kondisi Sturridge diragukan bisa pulih. Namun demikian manajer Brendan Rodgers masih berharap positif.


“Pada pertengahan pekan ini kami akan memperoleh pertanda bagus mengenai bagaimana kondisinya saat ini,” ujar Rodgers kepada BBC.


“Aku mungkin akan tahu lebih banyak pekan ini. Ia berkata dirinya merasa baik-baik saja,” sambungnya.


Catatan Sturridge musim ini sangat jauh berbeda dengan apa yang ia tunjukkan musim lalu. Bersama Luis Suarez, Sturridge menjadi duo tertajam di Premier League 2013/14 dengan torehan 21 gol di liga. Ia pun menjadi pemain asli Inggris tersubur musim tersebut. Cerita berbeda dialaminya musim ini, di mana ia lebih banyak berkutat dengan cedera.


Setelah tampil sebanyak empat kali di awal musim, Sturridge langsung dihantam cedera pada September lalu. Cedera demi cedera kemudian menghampirinya, membuatnya harus absen selama enam bulan. Ketika dinyatakan pulih dan bisa kembali bermain pada akhir Februari, lagi-lagi cedera menghampirinya. Total, Studge sudah menderita cedera sebanyak 14 kali sejak dibeli Liverpool pada Januari 2013.


Jika Rodgers masih berharap Sturridge bisa tampil di Wembley, maka bek Mamadou Sakho dipastikan absen. Pemain asal Prancis tersebut menderita cedera hamstring dan harus absen selama empat pekan ke depan. Setelah laga melawan Newcastle, Sakho dipastikan tak akan tampil ketika Liverpool menghadapi West Bromwich Albion, Hull City dan Queens Park Rangers di liga, serta laga semifinal Piala FA.


Sakho diperkirakan baru kembali fit saat Liverpool bertandang ke Stamford Bridge untuk menghadapi Chelsea pada 10 Mei mendatang.


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 13, 2015 21:45