Eko Nurhuda's Blog, page 33
April 11, 2015
Hasil pertandingan Burnley vs Arsenal tadi malam, Sabtu 11 April 2015
Hasil pertandingan Liga Inggris antara Burnley vs Arsenal pada Sabtu (11/4) malam WIB, berakhir dengan kemenangan tipis tim tamu. Gol tunggal Aaron Ramsey pada menit ke-12 menjadi penentu kemenangan The Gunners. Meski menguasai pertandingan dengan penguasaan bola dan jumlah serangan, tim asuhan Arsene Wenger tak mampu mencetak gol lebih banyak.
Arsenal melawat ke Turf Moor dengan bekal tujuh kemenangan beruntun. Terakhir, Mesut Oezil cs. mempermalukan Liverpool dengan skor telak 4-1 di Emirates Stadium pada pekan lalu. Sedangkan Burnley tengah berjuang keras keluar dari zona degradasi. The Clarets menghuni peringkat 19 atau nomor dua dari dasar klasemen.
Pertandingan baru berjalan semenit, tendangan kaki kanan Alexis Sanchez dari luar kotak penalti sudah mengancam gawang Tom Heaton. Beruntung sang kiper cekatan menghalau bola. Burnley membalas tiga menit berselang melalui Sam Vokes yang mengarahkan bola ke sudut sempit usai mendapat umpan dari David Jones.
Duet Sanchez dan Olivier Giroud terus menebar ancaman di 10 menit pertama. Buahnya kemudian dipetik pada menit ke-12 ketika sebuah kemelut di muka gawang Burnley memberi peluang emas bagi Arsenal untuk unggul terlebih dahulu. Bola liar yang gagal dibersihkan barisan belakang The Clarets dimanfaatkan dengan baik oleh Ramsey untuk mencetak satu-satunya gol di laga ini.
Gol Ramsey berawal dari tendangan kaki kiri Ozil di sisi kiri kotak penalti. Gelandang asal Jerman tersebut mengincar sudut sempit, namun bola hasil sepakannya masih bisa digagalkan Heaton. Bola muntah jatuh ke kaki Sanchez yang langsung menyambarnya dengan kaki kiri, tapi si kulit bundar menghantam kepala salah seorang bek lawan.
Bola pun kembali mental dan jatuh ke hadapan Ramsey. Dengan tenang, pemain bernomor punggung 16 tersebut mengontrol bola sebentar untuk mengecoh seorang bek lawan yang berada di depannya. Setelah mendapatkan ruang, Ramsey mengarahkan bola ke kanan atas gawang. Heaton melompat berusaha menjangkau bola, namun terlambat. Gol!
Burnley langsung merespon dengan dua ancaman serius secara berturut-turut. Pertama melalui aksi Ashley Barnes, lalu disusul dengan tendangan bebas Kieran Trippier. Dua-duanya nyaris menjadi gol penyama kedudukan bagi tuan rumah, andai saja David Ospina tak melakukan penyelamatan gemilang.
Pada babak kedua, Arsenal nyaris memperbesar keunggulan lewat tendangan bebas Santi Cazorla. Sayang, bola hasil eksekusi pemain asal Spanyol tersebut melebar ke samping. Burnley juga melewatkan satu peluang emas untuk meraih poin ketika George Boyd gagal memanfaatkan peluang emas yang didapatkannya di muka gawang. Peluang terbaik tuan rumah sepanjang pertandingan.
Skor 0-1 untuk keunggulan Arsenal bertahan hingga pertandingan berakhir.
Burnley 0 – 1 Arsenal
(Ramsey 12′)
Burnley: 1 Heaton, 2 Trippier, 4 Duff, 5 Shackell, 6 Mee, 21 Boyd, 37 Arfield, 14 Jones (Taylor – 93′), 30 Barnes, 10 Ings, 9 Vokes
Arsenal: 13 Ospina, 39 Bellerin, 4 Mertesacker, 6 Koscielny, 18 Monreal, 34 Coquelin, 19 Cazorla, 16 Ramsey, 11 Özil, 17 Sánchez (Chambers – 93′), 12 Giroud (Welbeck – 82′)
Hasil pertandingan Tottenham Hotspur vs Aston Villa, Sabtu 11 April 2015
Hasil pertandingan Liga Inggris antara Tottenham Hotspur vs Aston Villa, Sabtu (11/4) malam WIB, berakhir dengan kekalahan tuan rumah. Spurs yang tengah berada dalam tren apik dengan Harry Kane-nya yang tengah naik daun, dipaksa bertekuk lutut oleh gol tunggal Christian Benteke.
Spurs sebenarnya tampil lebih dominan dari tamunya dengan penguasaan bola 58% berbanding 42%. Namun serangan yang dibangun tim asuhan Mauricio Pochettino tidak efektif. Dari 14 peluang yang didapat sepanjang 90 menit, Nacer Chadli cs. hanya bisa membukukan tiga shot on goal. Jumlah yang sama dicatatkan Villa dari total 10 tembakan.
Villa memulai pertandingan dengan rentetan cedera. Menit ke-16, Ciaran Clark tergeletak di atas rumput dan harus mendapatkan perawatan dari tim medis selama dua menit. Manajer Tim Sherwood kemudian menarik keluar Clark setelah dipastikan tak bisa melanjutkan pertandingan. Sebagai gantinya, masuk Nathan Baker.
Tak ada peluang berarti yang tercipta hingga menjelang setengah jam pertandingan berjalan. Kedua kiper baru dipaksa melakukan penyelamatan sejak menit ke-27 saat Danny Rose mengerahkan bola ke sudut kanan bawah gawang. Dua menit berselang giliran Andros Townsend yang mengancam gawang Villa lewat sebuah tendangan dari luar kotak penalti. Namun dua-duanya masih bisa dimentahkan Brad Guzan.
Asyik menyerang, gawang Spurs malah kebobolan sendiri. Berawal dari umpan silang Leandro Bacuna, bola disambar dengan sundulan oleh Benteke. Kiper Michel Vorm tak mampu mengejar bola yang mengarah ke sudut kiri bawah gawangnya. Papan skor pun berubah menjadi 0-1 untuk keunggulan Villa.
Kane yang telah membukukan 11 gol dalam sembilan pertandingan terakhirnya di liga, terlihat kikuk dan tak bisa berbuat banyak. Ia mendapatkan banyak peluang bagus, namun gagal memanfaatkannya menjadi gol. Beberapa di antaranya tendangan 30 yard di babak pertama, lalu sebuah tendangan melengkung yang melayang tipis di atas gawang pada babak pertama.
Sekedar info, Sherwood yang kini menangani Villa adalah manajer yang memberikan kesempatan pada Kane untuk tampil di Premier League bersama tim senior Tottenham musim lalu. Sherwood juga sempat mengklaim, ia berandil besar mencegah klub menjual Kane.
Tak ada gol lagi yang tercipta hingga waktu normal usai. Spurs tak mampu mencetak gol balasan. Alih-alih, Villa nyaris memperbesar keunggulan andai tendangan Gabriel Agbonlahor dari luar kotak penalti pada masa injury time babak pertama tak membentur tiang gawang. Di masa injury time babak kedua pun Vorm dipaksa melakukan lebih banyak penyelamatan ketimbang Guzan.
Skor 0-1 bertahan hingga pertandingan berakhir. Hasil ini membuat Tottenham tergusur ke peringkat tujuh, selisih dua poin dari Southampton yang naik ke peringkat lima dan tujuh poin dari Manchester City di peringkat empat klasemen sementara.
Tottenham Hotspur 0 – 1 Aston Villa
(Benteke 35′)
Tottenham Hotspur: 13 Vorm, 6 Chiriches (Yedlin – 79′), 21 Fazio, 15 Dier, 3 Rose, 38 Mason, 42 Bentaleb, 17 Townsend (Lamela – 79′), 22 Chadli (Soldado – 62′), 23 Eriksen, 18 Kane
Aston Villa: 1 Guzan, 7 Bacuna, 4 Vlaar, 6 Clark (Baker – 18′), 18 Richardson, 8 Cleverley, 24 Sánchez – kartu kuning kedua, 16 Delph, 11 Agbonlahor (Cole – 70′), 20 Benteke, 40 Grealish (Weimann – 63′)
Hasil pertandingan Southampton vs Hull City, Sabtu 11 April 2015
Hasil pertandingan Southampton vs Hull City pada pekan ke-32 Premier League 2014/15, Sabtu (11/4) malam WIB, dimenangkan oleh tuan rumah. Penalti James Ward-Prowse membuka keunggulan tuan rumah pada awal babak kedua. Kemudian Graziano Pelle memecah puasa golnya sejak Desember 2014 lalu untuk memastikan kemenangan Soton menjadi 2-0 pada menit ke-81.
Hull lebih dulu mengancam di awal-awal pertandingan. Menit ketiga, tendangan kaki kiri Sone Aluko memanfaatkan umpan Stephen Quinn nyaris menjadi gol andai tak melebar ke sisi kanan gawang. Pada kesempatan kedua empat menit berselang, Aluko memaksa kiper pengganti Kelvin Davis melakukan penyelamatan.
Hingga menit ke-10, bergantian Michael Dawson, Dame N’Doye dan Jake Livermore mengancam gawang Davis. Namun semua peluang tersebut mentah diblok pemain belakang Southampton, sebagian lagi melebar.
Soton baru membalas jelang menit ke-20. Diawali dengan tendangan kaki kiri Shane Long usai menyambut asis Toby Alderweireld di sisi kiri kotak penalti, namun melebar. Belum sempat bola melewati garis lapangan, Pelle menyambarnya dengan tendangan kaki kanan. Sayang, Steve Harper bergerak sigap mengamankan gawangnya.
Saling serang terus terjadi hingga memasuki jeda, namun tak satupun gol berhasil diciptakan kedua kubu. Babak pertama berakhir dengan skor 0-0.
Di awal babak kedua, Hull kembali menyerang lebih dulu. Mendapat bola dari Aluko, Livermore melepas tendangan kaki kanan dari luar kotak penalti. Si kulit bundar tepat mengarah ke tengah gawang, namun Davis masih cekatan menghalau datangnya ancaman.
Menit ke-55, pergerakan Long di dalam kotak penalti Hull dihentikan oleh Alex Bruce dengan sebuah tekel. Wasit Kevin Friend menilai terjadi pelanggaran sehingga menunjuk titik putih. Ward-Prowse – baru masuk di awal babak kedua – yang dipercaya sebagai eksekutor dengan tenang mengecoh Harper. Papan skor pun berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.
Manajer Steve Bruce di kubu Hull merespon dengan melakukan dua pergantian pemain. James Chester dan Tom Huddlestone ditarik keluar untuk digantikan oleh Mohamed Diame dan Yannick Sagbo. Ronald Koeman tak mau kalah. Meneer asal Belanda tersebut mengganti Sadio Mane dan Long dengan Dusan Tadic dan Eljero Elia.
Sayang, upaya Hull menyamakan kedudukan buntu. Alih-alih, justru gawang mereka yang kembali kebobolan pada menit ke-81. Kerja sama Morgan Schneiderlin dan Pelle berakhir dengan tendangan kaki kiri oleh pemain terakhir. Bola meluncur mulus ke sudut kanan bawah gawang Harper, mengubah skor menjadi 2-0.
Tak ada lagi gol tercipta di sisa pertandingan. Skor 2-0 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Kemenangan ini mengangkat Southampton ke peringkat lima klasemen sementara, menggusur Liverpool dan Southampton. Sedangkan Hull semakin dekat dengan zona degradasi, hanya terpaut dua poin dari Queens Park Rangers yang berada di peringkat 18.
Southampton 2 – 0 Hull City
(Ward-Prowse 56′ pen., Pelle 81′)
Southampton: 1 Davis, 17 Alderweireld, 6 Fonte, 3 Yoshida, 21 Bertrand, 12 Wanyama (Ward-Prowse – 45′), 4 Schneiderlin, 7 Long (Elia – 74′), 8 Davis, 10 Mané (Tadic – 61′), 19 Pellè
Hull City: 22 Harper, 5 Chester (Diamé – 64′), 21 Dawson, 4 Bruce, 15 McShane, 27 Elmohamady, 14 Livermore, 8 Huddlestone (Sagbo – 74′), 29 Quinn, 28 N’Doye, 24 Aluko (Hernández – 84′)
Paul Ince: Pemain sehebat Steven Gerrard seharusnya menjuarai Premier League
Liverpool lolos dari lubang jarum di partai ulangan perempatfinal Piala FA melawan Blackburn Rovers. Setelah ditahan imbang 0-0 di Anfield pada jadwal asli, 8 Maret lalu, The Reds menang tipis 0-1 di Ewood Park, Rabu (8/4). Satu tiket ke semifinal untuk tampil di Stadion Wembley pun berada dalam genggaman Steven Gerrard cs.
Di semifinal, Liverpool sudah ditunggu oleh Aston Villa yang melewati perempatfinal dengan satu partai saja usai mengalahkan West Bromwich Albion. Jika melaju mulus ke final, calon lawan The Reds berikutnya adalah pemenang pertandingan Reading vs Arsenal.
Trofi Piala FA menjadi satu-satunya target paling memungkinkan diraih untuk tim asuhan Brendan Rodgers musim ini. Gerrard cs. sudah jauh-jauh hari terlempar dari Liga Champion, kemudian gagal pula di Europa League, tersingkir di semifinal Piala Liga, serta semakin berat untuk mencapai target finis di zona empat besar usai kalah dua kali berturut-turut dari Manchester United dan Arsenal di liga.
Eks pemain Liverpool Paul Ince sangat berharap mantan klubnya sukses memenangkan Piala FA musim ini. Kebetulan pula tanggal pelaksanaan partai final Piala FA bertepatan dengan hari ulang tahun Gerrard, 30 Mei 2015. Andai bisa meraih gelar juara, trofi Piala FA bakal jadi persembahan terakhir sang kapten sebelum menyeberangi samudera untuk berganti seragam Los Angeles Galaxy mulai musim depan.
Meskipun nanti Gerrard mengangkat trofi Piala FA di Wembley, Ince tetap menyatakan penyesalannya pada eks rekan setimnya tersebut. Menurut Ince, pemain sekaliber Gerrard seharusnya memiliki medali juara Premier League dalam koleksi gelarnya.
“Akan sangat menyenangkan bagi Steven Gerrard untuk mengakhiri kariernya bersama Liverpool dengan memenangkan sesuatu,” demikian ujar Ince dalam acara BBC Match of the Day.
“Tapi aku berharap itu terjadi di Premier League. Seseorang dengan kualitas sehebat dirinya seharusnya memenangkan Premier League,” tambahnya.
Memang, gelar juara Premier League menjadi satu-satunya yang tak dimiliki Gerrard. Ia telah mengoleksi semua trofi yang tersedia di kompetisi domestik – Piala FA, Piala Liga, Community Shield – plus gelar-gelar di kancah Eropa. Namun ia hanya nyaris menjuarai Premier League pada musim 2008/09 dan musim 2013/14 lalu.
“Liverpool harus mau keluar uang banyak jika ingin menangkan liga”
Kabar mengenai ditolaknya tawaran gaji sebesar 100.000 pound sepekan oleh Raheem Sterling membuka isu lain di tubuh Liverpool. The Reds dinilai tidak menawarkan gaji menggiurkan untuk menggaet pemain-pemain hebat. Eks pemain Liverpool, Ray Houghton, berpendapat bahwa pemilik klub semestinya mulai berpikir untuk mengeluarkan uang lebih jika ingin memenangkan liga.
Dalam kontraknya saat ini Sterling mendapat gaji sebesar 35.000 pound sepekan. Mengingat statusnya sebagai andalan tim plus selalu terpilih dalam timnas Inggris, gaji Sterling terhitung kecil jika dibandingkan gaji pemain klub penghuni lima besar lainnya. Ketika menawarkan kenaikan gaji, Liverpool mentok pada angka 100.000 pound sepekan.
Dengan kebijakan finansialnya yang sekarang, Houghton mengatakan Liverpool tak akan bisa bersaing dengan tim-tim lain yang sama-sama mengincar spot empat besar. Tanpa iming-iming gaji tinggi, mustahil pemain-pemain top Eropa dan dunia mau berlabuh ke Anfield.
“Para pemilik harus mencoba melakukan sesuatu mengenai masalah ini. Akankah mereka akan melakukannya, hanya waktu yang akan menunjukkan,” ujar Houghton, menyinggung kebijakan keuangan yang diterapkan Fenway Sports Group sejak mengambil alih kepemilikan Liverpool FC pada 2010 silam.
“Liverpool tidak berada dalam area itu jika menilik pada pengeluaran dan jumlah yang mereka bayarkan saat ini untuk gaji pemain. Mereka hanya bisa mendatangkan pemain dengan kaliber biasa-biasa saja.
“Itu harus diubah jika mereka benar-benar ingin menjadi tim yang kompetitif untuk memenangkan liga dan menjadi tim kompetitif saat mereka kembali ke Liga Champion,” katanya lagi.
Pemain bergaji tertinggi di era FSG adalah Luis Suarez yang mendapatkan bayaran 200.000 pound sepekan. Namun gaji sebesar itu diterima Suarez menyusul ditanda-tanganinya kontrak baru pada Desember 2013. Sebagaimana diketahui bersama, El Pistolero kemudian dilego seharga 75 juta pound ke Barcelona pada awal musim 2014/15.
Menilik pergerakan di bursa transfer, pengeluaran Liverpool termasuk salah satu yang tertinggi di musim panas lalu. Namun jumlah total melebihi 100 juta pound tersebut menjadi tidak berarti apa-apa ketika dirinci menjadi harga per pemain. Rekrutan termahal The Reds di bursa kemarin adalah Adam Lallana, senilai 25 juta pound.
Bandingkan dengan Manchester United yang mendatangkan Angel Di Maria dengan nilai 59,7 juta pound – rekor baru di Inggris. Arsenal mendatangkan Alexis Sanchez dengan nilai beli 35 juta pound, sedangkan Chelsea menghabiskan 32 juta pound hanya untuk Diego Costa seorang. Tak cuma nilai transfer, pemain-pemain tersebut juga digaji mahal.
“Menurutku Liverpool tidak dapat bersaing dengan Manchester City, Chelsea dan Man. United jika ukurannya adalah gaji pemain,” tambah Houghton.
“Coba lihat beberapa pemain di klub-klub mereka yang mendapatkan gaji 250.000 hingga 300.000 pound sepekan. Liverpool tidak bisa membayar sebanyak itu. Aku rasa pemain bergaji tertinggi di Liverpool adalah Daniel Sturridge, aku dengar angkanya sekitar 150.000 pound sepekan,” pungkasnya.
Daniel Sturridge: Raheem Sterling senang di Liverpool jika terus dimainkan
Jelang berakhirnya musim 2014/15, spekulasi mengenai masa depan winger muda potensial Raheem Sterling terus terbuka. Remaja kelahiran Kingston, Jamaika, tersebut baru saja membocorkan pada BBC bahwa ia menolak tawaran gaji 100.000 pound sepekan yang ditawarkan Liverpool. Ke mana ia bakal pergi?
Pertanyaan mengenai klub baru Sterling mungkin masih terlalu dini. Sang pemain masih ingin melanjutkan negosiasi kontrak baru dengan Liverpool pada musim panas mendatang. Kontraknya masih tersisa dua tahun lagi, namun berbagai godaan telah datang menghampirinya. The Reds pun berniat membentengi asetnya tersebut dengan sebuah kontrak baru.
Tak cuma durasi kontrak lebih lama yang diinginkan Liverpool. Klub pengoleksi lima trofi Piala/Liga Champion ini tentu menginginkan nilai jual baru bagi Sterling, andai ada klub yang benar-benar serius menginginkan jasanya musim depan. Pembicaraan mengenai buy-out clause mau tidak mau harus menyertakan pula besaran gaji baru.
Nah, Sterling yang kini bergaji 35.000 pound sepekan sempat ditawari gaji dua kali lipat. Namun tawaran tersebut langsung ditolak. The Reds menaikkan tawaran menjadi 100.000 pound, lagi-lagi ditolak oleh Sterling. Sudah tidak betahkah pemain sayap berusia 20 tahun itu di Anfield? Menurut pemain yang sudah dianggap kakak oleh Sterling, Daniel Sturridge, winger muda itu akan tetap bertahan jika terus menjadi pilihan utama di tim.
“Penting bagi pesepakbola untuk terus bermain dan mendapatkan pengalaman,” kata Sturridge kepada BBC, usai acara peluncuran jersey baru Liverpool pada Jumat (10/4) lalu.
“Sepanjang ia terus dmainkan secara reguler, ia akan berbahagia – Menurutku tidak ada hal lain selain itu, dan aku harap ia bertahan di klub ini,” sambungnya.
Meski demikian, Sturridge tidak menutup kemungkinan jika Sterling lebih memilih pergi sekalipun selalu menjadi pilihan pertama manajer Brendan Rodgers. Dalam wawancara eksklusif dengan BBC, Sterling menyebutkan bahwa ia ingin meraih banyak trofi selagi muda. Sturridge pun mengatakan dirinya akan tetap memberi dukungan apapun keputusan yang diambil Sterling.
“Apapun keputusan yang ia ambil, aku mendukungnya 100%. Tak peduli siapa kita, penting untuk menunjukkan apa yang bisa kita perbuat. Ini tak cuma berlaku untuk Raheem, tapi juga semua pemain muda,” pungkasnya.
Sterling bergabung dengan Liverpool dari Queens Park Rangers pada Februari 2010. Ia melakukan debut bersama tim senior pada Maret 2012 dan sejak itu terus menjadi bagian dari tim reguler. Sejauh ini ia telah menyumbangkan 22 gol dari 122 kali tampil bersama Liverpool di segala ajang.
April 10, 2015
Ini dia jersey baru Liverpool musim depan rancangan New Balance
Liverpool FC secara resmi memperkenalkan jersey anyar mereka untuk musim 2015/16 mendatang. Seperti diketahui, mulai musim depan The Reds bakal mengenakan seragam rancangan New Balance. Liverpool Echo melaporkan, sebanyak nyaris 2000 fan hadir dalam acara peluncuran di Anfield pada Jumat (10/4) siang GMT.
Dua eks striker tajam Liverpool, Robbie Fowler dan Ian Rush, tampil kompak membuka acara sekaligus membangun atmosfer jelang peluncuran jersey baru. Empat pemain tim inti kemudian tampil memperkenalkan jersey yang akan mereka kenakan musim depan. Daniel Sturridge, Simon Mignolet, Martin Skrtel dan winger yang status perpanjangan kontraknya masih menggantung, Raheem Sterling, naik ke panggung mengenakan jersey rancangan New Balance.
Khusus kemunculan Sterling, fan yang memadati Anfield menyambutnya dengan aplaus meriah. Seperti diketahui, Sterling melalui agennya menolak tawaran gaji sebesar 100.000 pound sepekan dari Liverpool dan memutuskan untuk menunda pembicaraan kontrak baru hingga akhir musim nanti. Fan tentu berharap Sterling ikut mengenakan jersey baru musim depan.
Rancangan New Balance rupanya mirip sekali dengan gambar-gambar rancangan bocorannya yang telah lama beredar di media sosial. Seperti yang dibagikan oleh pemilik akun Twitter @FumlerRawk sejak akhir tahun lalu, jersey Liverpool musim 2015/16 tak jauh berbeda dengan desain jersey musim ini. (Baca juga: Ini dia bocoran jersey baru Liverpool buatan New Balance, mana yang benar?) Warna merah masih menjadi warna dominan, tapi dengan aksen kotak-kotak dengan gradasi warna.
Bila jersey musim ini banyak terdapat variasi garis putih, musim depan tak ada variasi garis kecuali pada bagian leher. Keseluruhan seragam berwarna merah polos dengan aksen kotak-kotak kecil di bagian depan. Logo New Balance, logo klub dan logo sponsor semuanya diterakan dengan warna putih sehingga tampak kontras.
Aksen kotak-kotak pada jersey baru Liverpool ini terinspirasi dari bendera kotak-kotak merah-putih yang mulai terkenal sejak final Piala Champion di Roma pada 1977. Bendera seperti itu juga masih sering terlihat di tribun The Kop hingga sekarang.
Baca juga:
– “Jersey baru Liverpool buatan New Balance bakal tampil gaya dan menonjol
– RESMI! New Balance jadi sponsor apparel Liverpool mulai musim depan
April 2, 2015
Ahok Gitu?

March 29, 2015
Liverpool FC All-Stars: Tim Steven Gerrard berbagi gol dengan tim Jamie Carragher

March 28, 2015
Cedera jempol kaki, Raheem Sterling tak perkuat timnas Inggris ke Italia



