Tidakkah Kita Berada Di Sana? Quotes
Tidakkah Kita Berada Di Sana?
by
Rosli K. Matari9 ratings, 4.44 average rating, 6 reviews
Tidakkah Kita Berada Di Sana? Quotes
Showing 1-12 of 12
“Aku ingat lagi
dalam cahaya bulan, sayup malam
kau menyangkul, menanam
tabah lebih awal mengejar
jejak matahari.
(Sajak Buat Bapaku)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
dalam cahaya bulan, sayup malam
kau menyangkul, menanam
tabah lebih awal mengejar
jejak matahari.
(Sajak Buat Bapaku)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“kalau tidak ada pensel
selalu tumpul dahulu,
aku tidak akan
sepandai ini
untuk menulis puisi.
(Petak, Garis)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
selalu tumpul dahulu,
aku tidak akan
sepandai ini
untuk menulis puisi.
(Petak, Garis)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Mayat dan selangka adalah jawapan terakhir,
Sesudah moral, dulu, kita anggap
Hanya sebagai hujung ekor tamadun.
(Tidakkah Kita Berada Di Sana?)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
Sesudah moral, dulu, kita anggap
Hanya sebagai hujung ekor tamadun.
(Tidakkah Kita Berada Di Sana?)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Aku selalu ingat juga
pada daun kering,
hidup ini tidak panjang
bagai sependek ranting,
dan aku akan mati.
(Tiada Suatu Yang Kecil)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
pada daun kering,
hidup ini tidak panjang
bagai sependek ranting,
dan aku akan mati.
(Tiada Suatu Yang Kecil)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Di sekeliling kami, langit yang sudah semakin gelap. Di celah-celahnya, tersembunyi maut yang sedang menyeringai taring, berkuku panjang tajam.
(Arah Yang Tidak Pernah Ada)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
(Arah Yang Tidak Pernah Ada)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Kita ratusan kaligrafi
tercatat merah
pada nisan-nisan berceracak tua.
(Broome)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
tercatat merah
pada nisan-nisan berceracak tua.
(Broome)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Kini kau terduduk di tengah-tengah batas
antara sempadan kota dan desa.
Kecar dan gondang terapung di kakimu
ruak dan sitar bertengger di bahumu.
Sempatkah kaubangun menggenggam semaian
sebelum menjelang pagi?
(Baruh)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
antara sempadan kota dan desa.
Kecar dan gondang terapung di kakimu
ruak dan sitar bertengger di bahumu.
Sempatkah kaubangun menggenggam semaian
sebelum menjelang pagi?
(Baruh)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Kalau kau berdua
- Angin dan awan, bercantum dijadikan manusia
Percayalah,
Langit tentu sudah lama terbelah.
(Awan, Angin, Dan Bumi)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
- Angin dan awan, bercantum dijadikan manusia
Percayalah,
Langit tentu sudah lama terbelah.
(Awan, Angin, Dan Bumi)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Begitulah manusia, sangat agung dalam sejarah
Dan sebahagian erti sejarah itu adalah darah
(Awan, Angin, Dan Bumi)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
Dan sebahagian erti sejarah itu adalah darah
(Awan, Angin, Dan Bumi)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Selanjutnya adalah untuk menunggu
Terhakis, retak, berkecai, reput, dan hancur.”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
Terhakis, retak, berkecai, reput, dan hancur.”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Kota tua ini
sudah boleh ditanggalkan daripada peta
Bangunan diruntuhkan menjadi puing
untuk didiami lelabah dan kelelawar
-Gor Az De-”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
sudah boleh ditanggalkan daripada peta
Bangunan diruntuhkan menjadi puing
untuk didiami lelabah dan kelelawar
-Gor Az De-”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
“Daripada sawang, terbiar
aku belajar mengerti
hidup ini berakhir
di hujung sepi.
(Tiada Suatu Yang Kecil)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
aku belajar mengerti
hidup ini berakhir
di hujung sepi.
(Tiada Suatu Yang Kecil)”
― Tidakkah Kita Berada Di Sana?
