Tia Setiawati's Blog, page 757
February 26, 2013
"Sometimes, it’s the bad reaction that we worry about, not the truth that we tell."
-
Everything in life is about action and reaction. Face it!
- Tia Setiawati Priatna
Kurasa, doa-doa baik seperti sinar penerang jalan bagi...

Kurasa, doa-doa baik seperti sinar penerang jalan
bagi perwujudannya, untuk menuju ke arahmu.
Jadi jangan pernah lupa melafadzkannya.
- Tia Setiawati Priatna
"Mencintai dalam hati saja, terkadang bukan tentang kesabaran. Itu tentang ketakutan, karena rasa..."
- Tia Setiawati Priatna
"Seseorang masih penting bagi kita, ketika kita masih berusaha mencari-cari kabarnya; walau dengan..."
- Tia Setiawati Priatna
"Rasa yang sudah terlanjur ada dan menjadi begitu besar, tidak semudah itu untuk dipadamkan. Karena..."
- Tia Setiawati Priatna
"Semesta lebih sering berlaku seperti cermin; dia memantulkan apa yang kita tunjukkan dan apa yang..."
-
Berhati-hatilah.
- Tia Setiawati Priatna
assalamualaikum ka Tia... hampir setiap hari saya melihat tumblr punya ka Tia , saya sangat menyukai tulisan tulisan yg ka Tia buat,,, karna saya juga suka sastra,,, terus berkarya y ka,,, tolong di konfirm ,, aku sudah follow tumblr ka Tia.. terimaksih
Waalaikumsalam Wr. Wb, hendrisetiawan :)
Terima kasih ya. Semoga kamu pun tidak bosan membacanya :)
Sudah kufollow Tumblrmu :D
February 25, 2013
Puisi Untuk Pria Yang Paling Kusayangi
Papap,
ada begitu banyak puisi kutulis untukmu.
Satu, dua, tiga, entah sebanyak apa,
Mampukah kau menghitungnya?
Karena aku pun sudah tak tahu,
sebanyak apa kalimat demi kalimat
kutuliskan untukmu.
Kau tahu,
kata-kata dalam kertas
atau apapun yang hanya mampu kau baca dengan kedua matamu,
sesungguhnya adalah kata-kata
yang kuharap mampu ke luar dari mulutku,
dan didengar langsung oleh telingamu.
Nyatanya, aku tidak seberani itu.
Maka kubuat saja puisi ini, entah yang berapa kali.
Agar sebesar apapun rasa malu putri kecilmu ini,
ia tetap mampu menyampaikan semua isi hati.
Aku sayang, Papap. Selalu sayang papap.
Walaupun sikapku sangat menyebalkan terkadang,
kau tetaplah pria pertama yang kusayang.
Semoga Tuhan memberikanku cukup masa,
untuk membuatmu bahagia,
Dan ketika nanti aku sudah tinggal bersama pria yang kau restui,
kumohon jangan pernah malu untuk mengakui,
saat kau sedang merinduku dengan sepenuh hati.
Karena biasanya,
putrimu ini pun sedang merasakan hal yang serupa.
Pelukku untukmu selalu.
Jakarta, 26 Februari 2013
- Tia Setiawati Priatna
Dear kak Tia, aku bisa minta alamat email kak Tia ga? Ada yang ingin aku tanyai ^^ trimakasih kak.. I love your lovely poems. Every words stuck in my heart <3
Karenapuisiituindah@yahoo.com :)
Langkahku Masih MenujuMu
Kepada Kau; Tuhanyang seharusnya...
Langkahku Masih MenujuMu
Kepada Kau; Tuhan
yang seharusnya kucintai lebih dari apapun,
aku ingin memohon ampun.
Aku telah sering kali lupa dan terlena akan dunia.
- Tia Setiawati Priatna (21 Februari 2013)
Aku hanya perlu berdiri sekejap,
menyembahMu dalam gelap.
Aku merindu berbincang denganMu, Tuhan.
Pada sepertiga malam,
berdua saja denganMu dalam kelam.
Aku memang terkadang melupaMu.
Sering berjalan berkelok-kelok,
sampai lupa tak pernah menengok.
Aku pun sering lupa,
bahwa sejauh apapun kakiku melangkah,
keduanya akan selalu menuju penciptanya.
: MenujuMu, tanpa perlu Kauperintah.
Jakarta, 28 Agustus 2012
- Tia Setiawati Priatna


