Tia Setiawati's Blog, page 761

February 22, 2013

"If you think life is good and love is better, I think you can’t find a word to say and to..."

“If you think life is good and love is better, I think you can’t find a word to say and to describe, how perfect God is.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 22, 2013 02:39

"People can be so cruel. But that doesn’t mean you’re free to judge them. Once..."

“People can be so cruel. But that doesn’t mean you’re free to judge them. Once you’re in their position, you’ll hate someone for judging you.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 22, 2013 02:32

"Bersyukurlah kita karena pernah saling mencinta. Setidaknya kita tahu, kita pernah dipersatukan..."

“Bersyukurlah kita karena pernah saling mencinta. Setidaknya kita tahu, kita pernah dipersatukan Tuhan; walau hanya sekali waktu.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 22, 2013 02:26

"Begitu sulitnya aku untuk tak merindumu, serupa dengan betapa sulitnya kau untuk mengalahkan egomu...."

“Begitu sulitnya aku untuk tak merindumu, serupa dengan betapa sulitnya kau untuk mengalahkan egomu. Ternyata, kita tak berbeda jauh.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 22, 2013 02:15

February 21, 2013

Sebelum Aku Sudah Tak Mencintaimu

karenapuisiituindah:



image


Ketika aku telah siap kehilanganmu,
mungkin kau pun telah siap,
untuk tak lagi (terlalu) merindukanku.


Dan sebelum suatu hari nanti aku sudah tak mencintaimu,
ingatlah bahwa kita pernah sama-sama bahagia,
mempersiapkan masa depan berdua.


Maka kumohon,
jangan meragu untuk melangkahkan kakimu.
Walau saat ini aku tahu,
kau berlari menjauhiku.


Tangerang, 4 Agustus 2012


- Tia Setiawati Priatna


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 21, 2013 01:35

Aku Kenanganmu, Kau Kenanganku

Karena sebesar apapun usaha kau kerahkan,
cinta kita akan mengekal dalam ingatan.


karenapuisiituindah:



image


Ketika kau adalah kenanganku,
dan aku adalah kenanganmu,
kita akan sama-sama menuliskan lagi,
puisi-puisi sedih di masing-masing hati.


Lalu akan kuakui dengan putihnya hati,
kau selalu hidup dalam puisiku.
Tetap hidup,
bahkan lebih abadi daripada rinduku sendiri.


Dan katamu, aku pun hidup.
Tetap hidup dalam doa-doamu.
Bahkan lebih abadi daripada masa lalumu,
sebelum aku.


Kenangan kita, sayang,
adalah segala hal yang tak akan pernah mampu kita lupakan.



Karena sebesar apapun usaha kau kerahkan,
cinta kita akan mengekal dalam ingatan.


Tangerang, 4 Agustus 2012


- Tia Setiawati Priatna


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 21, 2013 01:32

Hi, ilmifanani.
Thank you. Semoga tidak bosan membaca puisi saya...



Hi, ilmifanani.


Thank you. Semoga tidak bosan membaca puisi saya ya :)
Sudah saya follow :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 21, 2013 01:31

Hakikat Manusia (yang) Bercinta

karenapuisiituindah:



Hakikat manusia bukan dilihat dari kebaikan fisiknya,
karena itu menua sesuai usia.


Hakikat manusia dilihat dari kebaikan-kebaikan
dan kegunaannya terhadap  sesama.


Lalu hakikat cinta yang benar,
adalah tak menjerumuskan.
Ia membuat kita menjadi manusia yang lebih baik,
dari sekarang,
terus sampai ke masa depan.


Dan hakikat kita sebagai manusia yang bercinta,
apakah kau tahu bagaimana?


Menurutku,
hakikat kita sebagai manusia yang bercinta,
sebagai manusia yang dipenuhi rasa cinta,
adalah memberi, memahami, lalu memaafkan.


Dan jika menurutmu masih ada yang kurang,
kurasa itu adalah mencintai tanpa banyak tanya


: maka, mencintai saja lah.


Garut, 19 Agustus 2012


- Tia Setiawati Priatna 


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 21, 2013 01:26

Langkahku Masih MenujuMu

Kepada Kau; Tuhan
yang seharusnya kucintai lebih dari apapun, 

aku ingin memohon ampun.


Aku telah sering kali lupa dan terlena akan dunia.


- Tia Setiawati Priatna (21 Februari 2013)


karenapuisiituindah:



Aku hanya perlu berdiri sekejap,
menyembahMu dalam gelap.
Aku merindu berbincang denganMu, Tuhan.
Pada sepertiga malam,
berdua saja denganMu dalam kelam.


Aku memang terkadang melupaMu.
Sering berjalan berkelok-kelok,
sampai lupa tak pernah menengok.


Aku pun sering lupa,
bahwa sejauh apapun kakiku melangkah,
keduanya akan selalu menuju penciptanya.


: MenujuMu, tanpa perlu Kauperintah.


Jakarta, 28 Agustus 2012


- Tia Setiawati Priatna



 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 21, 2013 01:22