Tia Setiawati's Blog, page 761
February 22, 2013
"If you think life is good and love is better, I think you can’t find a word to say and to..."
- Tia Setiawati Priatna
"People can be so cruel. But that doesn’t mean you’re free to judge them. Once..."
- Tia Setiawati Priatna
"Bersyukurlah kita karena pernah saling mencinta. Setidaknya kita tahu, kita pernah dipersatukan..."
- Tia Setiawati Priatna
"Begitu sulitnya aku untuk tak merindumu, serupa dengan betapa sulitnya kau untuk mengalahkan egomu...."
- Tia Setiawati Priatna
February 21, 2013
Sebelum Aku Sudah Tak Mencintaimu
![]()
Ketika aku telah siap kehilanganmu,
mungkin kau pun telah siap,
untuk tak lagi (terlalu) merindukanku.
Dan sebelum suatu hari nanti aku sudah tak mencintaimu,
ingatlah bahwa kita pernah sama-sama bahagia,
mempersiapkan masa depan berdua.
Maka kumohon,
jangan meragu untuk melangkahkan kakimu.
Walau saat ini aku tahu,
kau berlari menjauhiku.
Tangerang, 4 Agustus 2012
- Tia Setiawati Priatna
Aku Kenanganmu, Kau Kenanganku
Karena sebesar apapun usaha kau kerahkan,
cinta kita akan mengekal dalam ingatan.
![]()
Ketika kau adalah kenanganku,
dan aku adalah kenanganmu,
kita akan sama-sama menuliskan lagi,
puisi-puisi sedih di masing-masing hati.
Lalu akan kuakui dengan putihnya hati,
kau selalu hidup dalam puisiku.
Tetap hidup,
bahkan lebih abadi daripada rinduku sendiri.
Dan katamu, aku pun hidup.
Tetap hidup dalam doa-doamu.
Bahkan lebih abadi daripada masa lalumu,
sebelum aku.
Kenangan kita, sayang,
adalah segala hal yang tak akan pernah mampu kita lupakan.
Karena sebesar apapun usaha kau kerahkan,
cinta kita akan mengekal dalam ingatan.
Tangerang, 4 Agustus 2012
- Tia Setiawati Priatna
Hi, ilmifanani.
Thank you. Semoga tidak bosan membaca puisi saya...
Hakikat Manusia (yang) Bercinta
Hakikat manusia bukan dilihat dari kebaikan fisiknya,
karena itu menua sesuai usia.
Hakikat manusia dilihat dari kebaikan-kebaikan
dan kegunaannya terhadap sesama.
Lalu hakikat cinta yang benar,
adalah tak menjerumuskan.
Ia membuat kita menjadi manusia yang lebih baik,
dari sekarang,
terus sampai ke masa depan.
Dan hakikat kita sebagai manusia yang bercinta,
apakah kau tahu bagaimana?
Menurutku,
hakikat kita sebagai manusia yang bercinta,
sebagai manusia yang dipenuhi rasa cinta,
adalah memberi, memahami, lalu memaafkan.
Dan jika menurutmu masih ada yang kurang,
kurasa itu adalah mencintai tanpa banyak tanya
: maka, mencintai saja lah.
Garut, 19 Agustus 2012
- Tia Setiawati Priatna
Langkahku Masih MenujuMu
Kepada Kau; Tuhan
yang seharusnya kucintai lebih dari apapun,
aku ingin memohon ampun.
Aku telah sering kali lupa dan terlena akan dunia.
- Tia Setiawati Priatna (21 Februari 2013)
Aku hanya perlu berdiri sekejap,
menyembahMu dalam gelap.
Aku merindu berbincang denganMu, Tuhan.
Pada sepertiga malam,
berdua saja denganMu dalam kelam.
Aku memang terkadang melupaMu.
Sering berjalan berkelok-kelok,
sampai lupa tak pernah menengok.
Aku pun sering lupa,
bahwa sejauh apapun kakiku melangkah,
keduanya akan selalu menuju penciptanya.
: MenujuMu, tanpa perlu Kauperintah.
Jakarta, 28 Agustus 2012
- Tia Setiawati Priatna



