Ayuwidya's Blog, page 14
September 12, 2011
Kisah Gelap Para Kaisar-Kaisar Roma
Beberapa kalimat dalam terjemahan terasa tidak pas dan masih ada huruf-huruf yang hilang. Agak mengganggu saat kita sedang asik-asiknya tercengang oleh para kegilaan kaisar2 ini.
Tapi intinya, buku ini tetap punya intisari yang layak baca.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
September 9, 2011
Ketemu mantan
Entah kemana hilangnya tawa
Kau dan aku sibuk terbata
Mengeja kata 'bersama'
Yang maknanya tak lagi sama
Powered by Telkomsel BlackBerry®
September 8, 2011
Untold Story
Kemarin sore saya pergi ke dokter atas paksaan Mak saya, katanya dia bosen tiap denger saya ngeluh "pusing." Tapi emang bener, udah dua mingguan lebih kepala saya sakit terus setiap sore. Akhirnya, karena nggak kuat, saya selalu minum obat sakit kepala. kadang Paramex kadang Panadol, jumlahnyapun kadang 1 butir sesuai anjuran dosis, kadang 2 butir sesuai anjuran setan. Sebenernya saya udah males aja dateng ke dokter, soalnya biasanya sembuh beberapa hari aja, abis gitu, obatnya abis ya sakit lagi. Akhirnya ya balik lagi ke Paramex, jadi kayak love and hate relatonship nih gw sama si Paramex.
Keputusan pun dibuat, okelah ke dokter lagi. Cek ini itu, periksa ini itu... baik -baik aja! paling cuma maag ringan aja. Selain itu, saya baik-baik aja! SEHAT! tapi suer kepala saya sakit bukan buatan. Akhirnya si dokter ngeliat track medis saya, sambil sebentar-bentar ngeliat muka saya yang melas.
Nggak lama kemudian dia ceramah. Intinya, bahwa sakit kepala itu nggak selalu dari masalah fisik. Bisa juga pikiran," saya tersindir, saya tau arah pembicaraannya kemana. "Kamu lagi banyak pikiran?" ya, bener kan... saya ngangguk kalem. Kalo saya geleng-geleng agak aneh juga soalnya, masak orang idup nggak punya pikiran, berarti nggak punya otak, otak saya yang IQ nya secuil tersinggung."Sharing bisa jadi obat yang ampuh loh..." ah ini dokter umum apa psikiater? "Kamu mau cerita ada masalah apa?" muke gue bermasalah, Dok! Saya jawab dengan gelengan. Saya bukan jenis orang yang bisa langsung cerita masalah dapur sama orang yang baru pertama kali saya temuin di bus. Oke, bukan di bus, tapi di ruang praktek dokter, tapi kira-kira begitulah perumpamaannya.
Saya kekeuh mempertahankan kemerdekaan Indonesia, nggak mau cerita. Beberapa menit kemudian, loh kok jadi dokternya yang cerita sama saya? nah loh, ini siapa yang dokter siapa yang pasien? beberapa menit kemudian, situasinya lain lagi. Nggak tau gimana awalnya, akhirnya saya cerita, untold story. Namanya juga untold story, jadi saya nggak akan nulis di sini. Bukan cuma cerita, pake acara nangis-nangisan juga. Heboh bener dah... Karena saya masih punya malu, dan sadar masih banyak pasien nunggu ya... saya berenti setelah ngemeng 20% nya cerita. Pesen dokternya, lain kali kalo sakit kepala, mungkin kamu cuma perlu sharing.
Begitu saya keluar ruang praktek, orang-orang yang lagi nunggu di ruang tunggu (depan ruang praktek) langsung ngeliatin saya. Bukan karena saya cakep, itu sih biasa ya.. no wonder.. Alhamdulillah yah... tapi karena mata saya bengkak, keliatan banget abis nangis. So... saya langsung kabur ke apotik. Pas mau nebus obat baru ngeh... kok kepala saya entengan ya?
Nggak totally sembuh sih, tapi yah lumayan gitu. Jadi ragu... perlu nebus obat apa enggak? akhirnya di tebus sih. but, the lesson is, akhirnya sakit kepala saya yang aneh ini udah ketemu penyebabnya: stress! dan ketemu obatnya: sharring! Sayangnya, saya nggak biasa sharing masalah-masalah saya ke manusia. Jadi gimana....
Thanks to: Dr.Abdullah
Peluang Bisnis di Area SIM Keliling
Mobil itu parkir aja gitu di depan mall, terus orang-orang pada ngerubungin, ngantri sambil kipas-kipas salah satunya ya saya. Saat itulah inspirasi datang, tentang peluang bisnis di area mobil SIM keliling. Here it is:
1. Menjelang jam-jam 10 para pengantri mulai gelisah, karena matahari mulai panas. Manfaatkan situasi ini untuk jualan teh botol, coca cola atau es campur
2. Sewa tiker. Sembari nunggu, disediain kursi plastik, cuma beberapa biji aja. Nggak memadai dengan jumlah orangnya. Ya iyalah, emangnya kondangan! Beberapa yg ga dapet kursi duduk di mana aja yg bisa di dudukin, yang apes ya berdiri aja. Kenapa nggak masuk mall? Sebab nanti ga denger kalo pak polisinya manggil cuy. Jadi ya udah pasrah aja di sertap. Nah kalo agan-agan demen nganyam tiker, sewain aja, gan!
3.Ojek payung. Siapa bilang payungan kalo ujan doang? Orang-orang kayak gw, justru kalo panas payungan, kalo ujan mah ujan-ujanan kayak film india. Tapi kita-kita, cewek-cewek males ini, males bawa payung! Berat bo! Walopun nggak ada sekilo, itu payung, kalo ditambah peralatan dalem tas kita, seperti dompet, hp, make up, parfum, jadi berat! Menurut pengamatan gw, ni cewek-cewek yang ngantri juga pada kepanasan. Kasian bedak sama maskaranya luntur. Ayo, ada yg minat jadi mamang ojek payung?
4. Sewa PS. Perkara nyolokin listrik di mana, itu pinter-pinter lu deh ya. Lagi-lagi menurut pengamatan gw, orang- orang yg nunggu SIM ini pada BT bo! Mata nerawangn tarikan mulut ke bawah, wajah suram tak berdaya. Perlu asupan semangat nih! Yuk bikin sewa PS deket mobil SIM ini, jadi nunggu lama juga nggak masalah. Apalagi ada yg bawa anak juga, wah bikin SIM serasa di rental PS.
5. Jasa Meni Pedi. Tag line nya, SIM oke, kuku oke! Peralatannya sederhana; 3batang manicute set harganya 20ribu, gunting kuku pinjem bokap, baskom buat isi air anget pinjem nyokap, sama anduk kecil deh. Gampang kan!
6.Kalo kira-kira Deasy Ratnasari nggak bakalan lewat, boleh deh pasang tenda biru. Lumayan buat neduh nih orang-orang yg kepanasan.
7.Fotokopi. Menurut pengamatan gw, ada banyak orang-orang yg ngga tau kalo perpanjang sim perlu fotokopi KTP. Jadi jasa fotokopi laris manis dah pasti. Masalahnya, gimana cara dorong itu mesin fotokopi kemari?
Sekian, selamat mikir :p
Powered by Telkomsel BlackBerry®
August 29, 2011
Sindrom Pramenstruasi
Sindrom pramenstruasi (Bahasa Inggris: premenstrual syndrome, PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 persen perempuan pada usia melahirkan [1] mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya [2]. Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya [1]. Pada sekitar 14 persen perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, sindrom pramenstruasi dapat sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau kantornya [3].
Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan sekitar dua minggu sebelum haid biasanya dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produktif. Sekitar 40% wanita berusia 14 - 50 tahun, menurut suatu penelitian, mengalami sindrom pra-menstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS (pre-menstruation syndrome). Bahkan survai tahun 1982 di Amerika Serikat menunjukkan, PMS dialami 50% wanita dengan sosio-ekonomi menengah yang datang ke klinik ginekologi.
PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid.
Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, karena hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.
Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS. Pertama, wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima). Kedua, status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum). Ketiga, usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 - 45 tahun). Keempat, stres (faktor stres memperberat gangguan PMS).
Kelima, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS). Keenam, kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS. Ketujuh, kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS).
Tipe dan gejalanya Tipe PMS bermacam-macam. Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh persen gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.
Setiap tipe memiliki gejalanya sendiri. PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.
PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.
PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang kadang-kadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.
PMS tipe D(depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS benar-benar murni tipe D.
PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.
Ada pula kram perut Pada hari pertama atau satu hari menjelang datang bulan, banyak wanita yang mengeluh sakit perut atau tepatnya kram perut. Gangguan kram perut ini tidak termasuk PMS walaupun ada kalanya bersamaan dengan gejala PMS.
Kram pada waktu haid atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering. Gangguan nyeri yang hebat, atau dinamakan dismenorea, sangat mengganggu aktivitas wanita, bahkan acap kali mengharuskan penderita beristirahat bahkan meninggalkan pekerjaannya selama berjam-jam atau beberapa hari.
Dismenorea memang bukan PMS. Dismenorea primer umumnya tidak ada hubungannya dengan kelainan pada organ reproduksi wanita dan hanya terjadi sehari sebelum haid atau hari pertama haid. Nyeri perut ini juga tidak ada hubungannya dengen PMS yang mulai terasa 10 - 14 hari sebelum haid. Gejala malah hilang begitu haid datang. Kalau dismenorea membaik atau bahkan hilang sama sekali setelah seseorang melahirkan, tidak demikian dengan PMS. Wanita yang pernah melahirkan malah berisiko lebih tinggi menderita PMS.
Untuk mengatasi PMS, biasanya dokter memberikan pengobatan diuretika untuk mengatasi retensi cairan atau edema (pembengkakan) pada kaki dan tangan. Pemberian hormon progesteron dosis kecil dapat dilakukan selama 8 - 10 hari sebelum haid untuk mengimbangi kelebihan relatif estrogen. Pemberian hormon testosteron dalam bentuk methiltestosteron sebagai tablet isap dapat pula diberikan untuk mengurangi kelebihan estrogen.
DIET TEPAT MENCEGAH PMS
Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) dapat dilakukan melalui diet yang tepat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
* Batasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah(sapi dan kambing), alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda.
* Kurangi rokok atau berhenti merokok.
* Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang).
* Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai sumber protein.
* Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.
* Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.
* Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.
* Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran.
* Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6 (asam linolenat gamma GLA).
Di samping diet, perhatikan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya PMS:
* Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.
* Menghindari dan mengatasi stres.
* Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS.
* Catat jadwal siklus haid Anda serta kenali gejala PMS-nya.
* Perhatikan pula apakah Anda sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus datang bulan berikutnya.
Pranala luar
National Association for Premenstrual Syndrome
U.S. Department of Health & Human Services
Atasi Sindrom Pramenstruasi Dengan Makanan Yang Tepat
Catatan kaki
^ a b "Apotek1: PMS". 28 Agustus 2007. Diakses pada Kesalahan: waktu tidak valid.
^ ACOG Practice Committee (April 2000). Premenstrual syndrome.
^ "Mozon: Sykemelder seg på grunn av menssmerter". 25 Oktober 2004. Diakses pada Kesalahan: waktu tidak valid.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
August 11, 2011
don't know
Disinyalir, ini karena terlalu banyak tanggung jawab yang harus dipertanggungjawabkan.
Tugas-tugas kantor, tugas luar kantor, masalah-masalah pribadi, harapan-harapan orang lain yang begitu saja disandangkan tanpa bertanya, yang disandangkan ini mau apa enggak.
Cemas, takut semuanya nggak berjalan dengan baik.
Cemas, takut membuat orang lain kecewa.
August 1, 2011
Sabar
Ketika kau merasa hidup ini begitu berat, dan saat ini adalah saat yang paling buruk yang pernah kau alami, bertahanlah sebentar lagi. Sabar...
Kalau yang paling buruk sudah terjadi, nggak ada lagi yg perlu kau takutkan. Kau hanya perlu menunggu detik-detik yang lebih indah.
Yakinlah, di saat-saat yang buruk maupun yang indah, Tuhan bersamamu, selalu...
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Fwd: Delivery Status Notification (Delay)
Ketika kau merasa hidup ini begitu berat, dan saat ini adalah saat yang paling buruk yang pernah kau alami, bertahanlah sebentar lagi. Sabar...
Kalau yang paling buruk sudah terjadi, nggak ada lagi yg perlu kau takutkan. Kau hanya perlu menunggu detik-detik yang lebih indah.
Yakinlah, di saat-saat yang buruk maupun yang indah, Tuhan bersamamu, selalu...
Powered by Telkomsel BlackBerry®
June 9, 2011
Jangan menunda
Jangan menunda. Kerjakan apa yamg bisa dikerjakan sekarnang. Kita nggak pernag tahu apa yang bisa terjadi di detik berikutnya.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
June 5, 2011
The Barra's Cafe
Yang di Margo City lantai dasar
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


