Eko Nurhuda's Blog, page 8
July 11, 2020
Day trading vs swing trading, manakah yang lebih baik dalam menghasilkan keuntungan dari saham?
SEORANG teman nongkrong yang tertarik ikut menceburkan diri ke bursa saham pernah berkata, “Ambil untung 2% saja sehari, totalnya dalam sebulan lumayan juga ya?” Kurang-lebih ia ingin mengatakan bahwa dengan trading saham setiap hari, meski profit hariannya kecil, secara akumulatif tetaplah menguntungkan. Benarkah? Sebelum dilanjutkan, bagi yang belum terlalu mendalami dunia saham saya hanya ingin menjelaskan secara singkat. Dalam investasi saham jamak dilakukan pengambilan keuntungan dari kenaikan harga. Kita beli saham di harga Rp500, misalnya, lalu dijual ketika harganya naik menjadi Rp700. Keuntungan dari selisih harga ini disebut capital gain. Dan berfokus pada keuntungan inilah kemudian dikenal profesi trader saham, yang memperjual-belikan saham untuk mengambil laba dari selisih harga. Ada macam-macam strategi trading saham. Ada yang beli pagi jual sore, istilahnya ada day trading, one day trading, atau intraday trading. Yang melakukan trading harian begini ada yang bahkan waktu beli dan jual hanya berselisih hitungan menit, sehingga dalam sehari ia dapat berkali-kali melakukan transaksi saham. Trading jenis ini dinamakan scalping, orangnya disebut scalper. Trading saham yang lebih lama biasa membutuhkan waktu beberapa hari, beberapa minggu, hingga beberapa bulan, tergantung target yang dipatok si trader. Baik target persentase keuntungan maupun nominal rupiah. Istilahnya pun bisa macam-macam. Ada yang simply menyebutnya sebagai [...]
Published on July 11, 2020 12:22
June 19, 2020
“Saya kalah 10 juta gara-gara kamu, Mas!”
ADA satu momen pada 19 Juni 2002 yang sampai saat ini masih begitu membekas di ingatan saya. Momen di mana sebuah ucapan penuh sesal tertuju pada saya, dari orang yang bahkan tidak saya ketahui namanya. Ucapan berusia 18 tahun yang saya jadikan judul tulisan ini. Bulan Juni di tahun genap seperti ini seharusnya menjadi waktu bagi penggemar sepak bola sedunia untuk berpesta. Disuguhi tontonan berkelas dari pemain-pemain terbaik dunia dalam ajang kalau tidak Piala Dunia ya Piala Eropa. Ya, seharusnya saat ini pandemen si kulit bundar sudah asyik memelototi partai demi partai Euro 2020. Sayang, wabah Covid-19 membuat perhelatan yang disebut-sebut sebagai piala dunia mini tersebut harus ditunda sampai tahun depan. Dari seharusnya sudah mulai pada 12 Juni 2020 lalu, tapi dijadwal ulang menjadi 11 Juni 2021. Saya berharap wabah Covid-19 dapat segera berlalu, atau setidaknya dapat diantisipasi dengan lebih baik, sehingga Piala Dunia 2022 tidak ikut-ikutan ditunda. Ngomong-ngomong Piala Dunia, saya ingin menceritakan sebuah kejadian yang lantas berujung keluarnya ucapan seperti pada judul posting ini. Ucapan yang sangat membekas di ingatan saya. Entah kapan saya bisa melupakan kejadian dan ucapan tersebut. Atau malah tidak akan pernah? Entahlah. Ketika itu saya tengah bekerja sebagai tenaga paruh waktu (posisi bellboy) di [...]
Published on June 19, 2020 09:56
May 31, 2020
Dapatkah kita bertahan hidup dengan uang Rp500.000 sebulan?
PAGI tadi saya berkunjung ke tetangga, dan kami pun bertukar cerita mengenai dampak COVID-19. Khususnya dampak secara finansial, karena kami sama-sama menyaksikan sendiri betapa orang-orang yang kami kenal bersama begitu terpengaruh penghasilan dan keuangannya sejak pandemi ini melanda. Seorang saudara dari pihak istri, yang biasa mengantongi setidaknya Rp200.000 per hari berjualan di kantin sebuah sekolah, sejak pertengahan Maret 2020 tidak lagi berpenghasilan. Sempat berjualan takjil semasa Ramadan seperti kami, tapi hanya bertahan beberapa hari. Itu belum seberapa. Ada kenalan jauh mertua yang sudahlah penghasilannya berkurang drastis, masih harus melunasi kewajiban cicilan ini-itu. Rumahnya dibeli dengan KPR, begitu pula kedua mobil yang sama-sama belum lunas. Saya tak dapat membayangkan bila ada di posisi tersebut. Baca juga: Rahasia mengubah uang Rp100.000 menjadi Rp 2,5 juta selama puasa Ramadan Saya kemudian menyadari, dalam situasi mengarah krisis seperti saat ini pengelolaan uang sangat memegang peran penting. Lebih dari berhemat, menurunnya pendapatan memaksa kita untuk mengencangkan ikat pinggang seketat mungkin. Memaksa kita menurunkan standar hidup. Bukan pilihan yang disukai tentu saja, tapi mau tidak mau harus dilakukan. Sebab yang mengalami penurunan bukan cuma perekonomian kita, tapi seluruh dunia. Persoalannya bukan kita tidak dapat mencari uang sebanyak sebelumnya, tapi uang yang ada di dunia ini sudah [...]
Published on May 31, 2020 23:41
May 30, 2020
Liburan impian setelah pandemi COVID-19 berakhir: keliling Lampung!
KALAU ada provinsi yang pernah bolak-balik saya lewati nyaris setiap tahun tapi tak pernah dikunjungi, maka itu adalah Lampung. Sejak tahun 2000, tiap mudik lebaran atau libur semester saya melintasi provinsi paling selatan di Pulau Sumatera ini. Tapi, baru pada 2016 saya berkunjung ke sana untuk kali pertama. Itu pun hanya dua malam dan mengunjungi satu tempat wisata. Semasa kuliah dan bekerja di Jogja, saya bolak-balik melewati Lampung tiap kali punya kesempatan pulang kampung ke Jambi. Menggunakan bus Ramayana atau Putra Remaja, pintu gerbang Pulau Sumatera adalah Pelabuhan akauheni di Lampung Selatan. Demikian pula dari Jambi ke Jawa, jalur lintas Sumatera manapun yang diambil ujung-ujungnya bakal tembus ke Bakauheni. Sejak pertama kali melintasi Lampung di tahun 2000, entah berapa kali saya melewati provinsi ini. Tapi hanya sebatas numpang lewat saja. Karena itulah saya cuma tahu dua tempat di Lampung, dua-duanya berkaitan dengan perjalanan Jambi-Jogja: Pelabuhan Bakauheni dan Terminal Rajabasa. Sebatas itulah pengetahuan saya tentang Lampung, provinsi yang awalnya sebuah karesidenan dalam propinsi Sumatera Selatan. Meski demikian, Lampung meninggalkan banyak kenangan bagi saya. Sejumlah pengalaman serba pertama dalam kehidupan saya terjadi di sini. Berikut beberapa di antaranya: Pertama kali melihat pelabuhan, yakni Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Pertama kali melihat lautan, yakni Selat [...]
Published on May 30, 2020 22:35
May 29, 2020
Liburan impian setelah pandemi COVID-19 berakhir: keliling Lampung!
KALAU ada provinsi yang pernah bolak-balik saya lewati nyaris setiap tahun tapi tak pernah dikunjungi, maka itu adalah Lampung. Sejak tahun 2000, tiap mudik lebaran atau libur semester saya melintasi provinsi paling selatan di Pulau Sumatera ini. Tapi, baru pada 2016 saya berkunjung ke sana untuk kali pertama. Itu pun hanya dua malam dan mengunjungi satu tempat wisata. Semasa kuliah dan bekerja di Jogja, saya bolak-balik melewati Lampung tiap kali punya kesempatan pulang kampung ke Jambi. Menggunakan bus Ramayana atau Putra Remaja, pintu gerbang Pulau Sumatera adalah Pelabuhan akauheni di Lampung Selatan. Demikian pula dari Jambi ke Jawa, jalur lintas Sumatera manapun yang diambil ujung-ujungnya bakal tembus ke Bakauheni. Sejak pertama kali melintasi Lampung di tahun 2000, entah berapa kali saya melewati provinsi ini. Tapi hanya sebatas numpang lewat saja. Karena itulah saya cuma tahu dua tempat di Lampung, dua-duanya berkaitan dengan perjalanan Jambi-Jogja: Pelabuhan Bakauheni dan Terminal Rajabasa. Sebatas itulah pengetahuan saya tentang Lampung, provinsi yang awalnya sebuah karesidenan dalam propinsi Sumatera Selatan. Meski demikian, Lampung meninggalkan banyak kenangan bagi saya. Sejumlah pengalaman serba pertama dalam kehidupan saya terjadi di sini. Berikut beberapa di antaranya: Pertama kali melihat pelabuhan, yakni Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Pertama kali melihat lautan, yakni Selat [...]
Published on May 29, 2020 22:35
May 23, 2020
Rahasia mengubah uang Rp100.000 menjadi Rp 2,5 juta selama puasa Ramadan
JUTAAN orang tidak menyadari bahwa selembar uang Rp100.000 dapat dengan mudah kita “sulap” menjadi setidak-tidaknya Rp2.000.000, dan sebanyak-banyaknya hingga Rp 3-5 juta, selama 30 hari puasa Ramadan. Mau tahu rahasianya? Mudah sekali kok! Dan ini bukan iklan Bi**mo. Bagi sebagian orang, uang Rp100.000 hanya cukup untuk membeli bakso antara 5-6 mangkuk. Pas untuk menu berbuka puasa sekeluarga dengan anggota lima orang, seperti saya. Atau bagi yang gemar nongkrong sambil kerja di Starbuck, uang sebanyak itu hanya cukup untuk ngafe sekali. Bagi sebagian lain, Rp100.000 adalah nilai yang begitu berharga. Sebegitu berharganya sehingga ia bahkan dapat menjadikannya sebagai modal yang cukup untuk membeli baju lebaran sekeluarga. Plus, membelikan baju lebaran untuk orang tua juga mertua, dan malah mungkin masih cukup juga untuk memberi angpao ke keponakan-keponakan. Kok bisa? Mana cukuplah kalau hanya Rp100.000. Bisa saja. Kata kuncinya di “sebagai modal” tadi. Dan juga thanks to bulan Ramadan, karena bulan nan penuh berkah ini menawarkan peluang-peluang bagus bagi siapa pun yang mau memaksimalkannya. Selain dilipat-gandakannya pahala untuk setiap ibadah yang kita lakukan, di mana paling banyak setara 1.000 bulan pada saat Lailatul Qadar, ada pula peluang ekonomi yang terlalu sayang dilewatkan. Ya, beberapa di antara pembaca tulisan ini pasti sudah dapat menebak [...]
Published on May 23, 2020 12:35
May 19, 2020
Cara simpel menjaga kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19
MEREBAKNYA wabah COVID-19 tak cuma berdampak pada kondisi finansial seseorang, tapi juga kesehatan mental yang bersangkutan. Ini setidaknya ditunjukkan dalam sebuah survei terhadap penduduk Belgia yang dipublikasikan World Economic Forum bulan lalu: akibat karantina (lockdown), jumlah orang yang berada di level stres tinggi meningkat. World Economic Forum mengadakan dua kali survei, masing-masing sebelum (2019) dan dua pekan setelah kebijakan karantina mulai diberlakukan (2020) di Eropa. Hasil kedua survei mengindikasikan bahwa lockdown menyebabkan semakin banyak orang mengalami gangguan kesehatan mental di Belgia. Pada survei pertama, sebanyak 32% dari populasi Belgia diklasifikasi memiliki ketahanan tinggi (higly resilient) terhadap tekanan. Kelompok ini ditandai dengan warna hijau pada grafik di bawah. Dan hanya 14% persen dari populasi yang terindikasi mengalami stres parah (toxic levels of stress), ditandai dengan warna merah pada grafik. Dua pekan setelah lockdown diberlakukan, survei kedua pun digelar. Hasilnya, terjadi peningkatan sebesar 9% pada kelompok warna merah sehingga totalnya menjadi 23% dari populasi. Sebaliknya, kelompok warna hijau mengalami penyusutan menjadi tinggal 25% dari total populasi. Apa yang ditunjukkan oleh hasil survei tersebut sebetulnya sudah digambarkan dalam sebuah ulasan oleh The Lancet, dipublikasikan akhir Februari 2020. Dalam ulasan terhadap 24 studi yang mendokumentasi dampak psikologis karantina itu disebutkan bahwa karantina menyebabkan berbagai [...]
Published on May 19, 2020 15:18
May 16, 2020
Berapa lembar saham yang dibutuhkan agar dapat dividen Rp 100 juta per tahun?
AGAR dapat pensiun dengan mengandalkan penghasilan hanya dari dividen saham, tentunya kita musti mempunyai penghasilan pasif dari dividen yang jumlahnya minimal setara biaya hidup. Pertanyaannya, berapa lembar saham yang dibutuhkan agar mendapat dividen yang mencukupi biaya hidup? Posting ini boleh dibilang versi ringkas dari tulisan sebelumnya, Merancang program pensiun dengan dividen saham. Bisa juga disebut sebagai lanjutan maupun pelengkapnya. Bedanya, bila dalam posting tersebut contoh perhitungan menggunakan angka dividen rata-rata 10 tahunan, di sini kita akan menggunakan data pembayaran dividen terkini sebagai patokan. Oya, tulisan ini sebetulnya merupakan pengembangan dari jawaban saya di Quora. Di sana, penanya menanyakan berapa lembar saham BRI yang diperlukan agar mendapat dividen Rp 100 juta? Karena saya menghindari saham bank, maka di sini kita ganti dengan perusahaan lain. Perusahaan apa? Saya akan memakai salah satu emiten dalam portofolio saya sebagai contoh, yakni PT Puradelta Lestari (DMAS), yang beberapa waktu lalu baru saja membagikan dividen (gambar di bawah). Jadi, berapa lembar saham DMAS yang kita perlukan agar mendapat dividen Rp 100 juta? Dan pertanyaan turunannya adalah, berapa banyak uang yang musti disiapkan sebagai modal? Untuk mengetahui jawabannya kita pakai pembagian dividen DMAS yang baru lalu dan juga harga saham terbarunya sebagai dasar perhitungan. Tahun ini, atau [...]
Published on May 16, 2020 12:00
May 13, 2020
Merancang program pensiun dengan dividen saham
TIDAK lagi berpengasilan di saat masih harus mengeluarkan biaya tetap adalah hal yang amat saya takutkan. Sebagai seorang pekerja lepas yang tak punya gaji pasti, ancaman ini bisa datang kapan saja pada saya. Karenanya secara mandiri saya mulai merancang program pensiun dengan dividen saham. Apa itu? Berbeda dengan pegawai negeri sipil, atau kini disebut sebagai aparatur sipil negara (ASN), yang dijamin bakal mendapat dana pensiun saat tak lagi aktif bekerja, pekerja lepas seperti saya tak seperti itu. Berhenti bekerja artinya penghasilan berhenti. Siapa pula yang mau memberi pensiun maupun tunjangan? Tak ada. Karenanya saya musti pintar-pintar mencari cara agar tetap dapat berpenghasilan meskipun kelak tak lagi bekerja. Atau, kalaupun masih aktif bekerja, saya bekerja bukan karena tuntutan ekonomi melainkan karena memiliki gairah pada apa yang saya kerjakan. Salah satu cara yang kemudian saya pikir sangat cocok adalah berinvestasi saham. Secara ringkas, saya akan pilih beberapa saham yang rutin membagi dividen setiap tahun, lalu mulai mencicil membelinya sedikit demi sedikit selama sekian tahun. Pada saatnya nanti jumlah saham saya tersebut dapat memberikan dividen rutin yang jumlahnya mencukupi biaya kebutuhan sehari-hari. Apakah ini mungkin dilakukan? Mari coba kita hitung-hitung kemungkinannya. Menentukan Tenggat Waktu Seperti pernah saya ceritakan dalam posting Belajar investasi saham [...]
Published on May 13, 2020 17:10
May 10, 2020
Peran asuransi kesehatan terhadap wabah penyakit akibat virus di tengah pandemi Covid-19
ISU kesehatan menjadi pokok bahasan di awal-awal tahun 2020. Sebuah masa-masa sulit di mana masyarakat dunia tengah dicekam oleh merebaknya wabah yang disebabkan Coronavirus. Mengutip laman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, per 10 Mei 2020 jumlah pasien positif Covid-19 di seluruh dunia berjumlah sebanyak 3.884.434 kasus, di mana 272.859 di antaranya meninggal dunia. Indonesia masuk ke dalam 215 negara di dunia yang dihajar wabah ini. Sejak kasus positif pertama ditemui pada awal Maret 2020 lalu, hingga 10 Mei 2020 jumlahnya telah berlipat-lipat menjadi 14.032 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 2.698 sembuh, sedangkan 973 meninggal dunia. Perkembangan yang tak mengenakkan ini membuat Pemerintah Republik Indonesia terus menempuh upaya pencegahan dan penanganan untuk menghentikan laju penyebaran virus. Salah satunya yang membuat puasa Ramadan tahun ini berbeda adalah himbauan agar melaksanakan salat tarawih di rumah saja, serta larangan mudik. Kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat tersebut tak ada artinya jika kita selaku warga negara tidak turut berperan aktif. Cara termudah adalah dengan mematuhi protokol yang ditetapkan, yakni rajin mencuci tangan, meminimalisir kontak fisik dengan orang lain, serta memakai masker ketika keluar rumah. Hal lain yang dapat dilakukan sebagai langkah tambahan adalah membekali diri dengan asupan makanan bergizi, disertai konsumsi vitamin yang cukup, agar kesehatan diri kita [...]
Published on May 10, 2020 13:35


