Eko Nurhuda's Blog, page 5

December 15, 2020

Tips bepergian luar kota di masa pandemi Corona

BEPERGIAN jauh di masa pandemi begini musti dilakukan dengan sangat hati-hati. Jangan sampai kita terpapar oleh virus Covid-19 yang bisa saja ditemui sepanjang perjalanan. Sebaliknya, jangan pula kita malah jadi pembawa virus tersebut. Berikut tips bepergian luar kota di masa pandemi versi saya. Sekitar dua bulan lalu saya melakukan perjalanan luar kota, bahkan lintas pulau. Tepatnya dari Jambi setelah menjenguk orang tua bersama istri dan anak-anak. Dalam perjalanan tersebut saya merasakan benar betapa bepergian jarak jauh di masa seperti ini butuh kewaspadaan tinggi. Meski berangkat dengan kendaraan pribadi, tetap saja ada momen di mana saya dan keluarga harus bersinggungan dengan orang lain. Misalnya ketika singgah di rest area atau saat naik kapal menyeberangi Selat Sunda. Saya berangkat dari Pemalang ke Jambi pada akhir Juli 2020, tak lama setelah PSBB di Jakarta dilonggarkan. Lalu kembali ke Pemalang pada akhir Oktober 2020, tepat sebelum PSBB kembali diberlakukan. Agaknya tak cuma saya yang memanfaatkan momen pelonggaran PSBB tersebut untuk bepergian jauh. Nyatanya, rest area di sepanjang jalan tol selalu tampak ramai. Terutama di Jawa. Demikian pula saat naik kapal. Di dua tempat ini, tidak mungkin rasanya kita tidak bersinggungan dengan orang. Apalagi tingkat kesadaran setiap orang berbeda-beda. Jangankan perihal menjaga jarak, saya bahkan [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 15, 2020 01:46

December 13, 2020

Bardi Smart Light Bulb, lampu pintar yang bikin hidup lebih warna-warni

KALAU ada orang yang kesulitan tidur di bawah lampu terang, maka saya salah satunya. Itu sebab di kamar saya ada dua jenis lampu: lampu terang yang menyala selama saya masih melek, dan lampu redup yang dinyalakan saat berangkat tidur. Namun berkat Bardi Smart Light Bulb, saya tidak butuh dua lampu lagi! GIVEAWAY ALERT! Baca terus sampai selesai untuk mendapatkan Bardi Smart Light Bulb 9w
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 13, 2020 09:00

November 18, 2020

Pengalaman beli buku di BookDepository – Harga murah, gratis ongkir pula

MEMBELI buku secara online sudah menjadi hal lumrah saat ini. Selain membeli lewat marketplace, sejumlah toko buku ternama juga menyediakan layanan daring. Tak cuma dalam negeri, kita bahkan dapat dengan mudah beli buku online dari luar negeri. Berikut saya ingin menceritakan pengalaman beli buku di BookDepository. Tulisan ini sebetulnya saya buat lebih dari setahun lalu, ketika buku pertama yang saya pesan dari BookDepository sampai ke rumah. Dapat dilacak dari alamat URL gambar di atas yang menunjukkan tahun 2019 dan bulan 04 alias April. Namun, karena satu dan lain hal tidak kunjung saya rampungkan. Setelah mangkrak sekian lama, saya pikir bakal ada manfaatnya untuk membagikan cerita ini. Semuanya berawal dari pencarian saya pada buku-buku investasi saham. Beberapa judul buku yang banyak direkomendasikan rupanya belum ada versi Indonesia-nya. Ketika saya cari di marketplace lokal, aduh kok harganya kebangetan. Giliran ada yang murah, di kolom deskripsi terdapat kode-kode keras kalau yang dijual buku bajakan. Baca juga: 12 Buku yang akan saya baca tahun ini Maka pencarian saya pun berlanjut ke BookDepository. Saya sudah lama mengetahui tentang toko buku online yang masih satu grup dengan Amazon ini. Tapi selama itu pula saya tak pernah berbelanja di sana karena terhalang cara pembayaran. Pakai PayPal nggak [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 18, 2020 15:25

November 17, 2020

Cara cerdas lindungi perangkat elektronik dari efek buruk sambaran petir

SEBAGAI negara tropis dengan curah hujan tinggi, petir adalah hal yang lumrah di Indonesia. Meski merupakan fenomena alamiah, tapi banyaknya sambaran petir dapat menyebabkan tegangan listrik tidak stabil. Akibatnya, perangkat-perangkat elektronik di rumah jadi cepat rusak. Kita tentu tak ingin hal ini terjadi. Menurut penelitian ilmuwan, petir menyambar permukaan bumi sebanyak rata-rata 100 kali per detik. Kalau angka itu terlihat sedikit, coba perhatikan ini: 100 kali sedetik sama dengan 6.000 kali per menit, 360.000 kali per jam, atau 8,64 juta kali dalam sehari-semalam! Indonesia termasuk salah satu negara dengan sambaran petir terbanyak di dunia. Kondisi meteorologis Indonesia sebagai sebuah negara tropis sangat ideal bagi terciptanya petir. Indonesia bahkan “menyumbang” satu rekor dalam Guiness Book of World Record, yakni kota dengan sambaran petir terganas di dunia: Kota Depok. Saking seringnya petir menyambar negara ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sampai merasa perlu merilis peta sambaran petir setiap bulan. Dari peta ini kita dapat melihat seberapa banyak sambaran petir di tiap-tiap daerah dalam bulan tertentu. Dalam peta bulan September 2020 yang dirilis pada 13 Oktober lalu, misalnya, terlihat sambaran terbanyak terjadi di wilayah selatan Bengkulu dan barat daya Sumatera Selatan. BMKG mencatat di kedua wilayah tersebut terjadi 30.000-45.000 kali sambaran petir [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 17, 2020 12:30

November 16, 2020

Dicium rapat-rapat, di paha direnggangkan

EITS, jangan berpikir negatif dulu membaca judul tulisan ini. Sekilas memang kesannya seperti mengarah ke “suasana ranjang”, tapi yakinlah bahwa apa yang akan saya sampaikan sangat jauh sekali dari “bayangan-bayangan menggairahkan” tersebut. Jadi, silakan dibaca sampai habis dulu ya. Kalimat yang saya jadikan judul di atas adalah sebuah rumus rahasia berusia entah berapa puluh tahun. Saya mendapatkannya saat duduk di bangku kelas II SMP. Adalah Ibu N. Pohan, guru Bahasa Indonesia saya waktu itu, yang memberikannya saat mengajar di kelas. Entah apakah teman-teman lain mengingatnya, tapi rumus ini begitu lekat dalam ingatan saya. Saya ketika itu merupakan siswa SLTP Negeri V Mestong. Setelah beberapa kali berganti nama seturut pemekaran kabupaten dan kecamatan, kini nama sekolah tersebut SMP Negeri 14 Muaro Jambi. Sewaktu saya “mudik” belum lama ini, bangunan SMP tersebut masih seperti saat saya masih bersekolah di sana. Bangunannya berdiri kokoh di tapal batas desa Talang Bukit dan Talang Datar, dua desa yang dulunya merupakan satu Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) di Sungai Bahar, Muaro Jambi. Saat melihat pagar depan SMP, jadi teringat dulu saya bersama bapak dan seorang tetangga mengerjakannya dengan giat. Ibu N. Pohan hingga saat ini masih menjadi guru favorit saya. Tentu saja tanpa bermaksud mengabaikan jasa-jasa para [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 16, 2020 16:42

November 14, 2020

Cuma nonton video YouTube dikasih uang? Begini caranya …

MASIH dalam suasana pandemi begini, segala kegiatan kita kalau bisa menghasilkan uang. Terlebih buat yang terkena dampak langsung: gaji dipotong setengah atau bahkan di-PHK. Dan pernah terbayang nggak sih kalau cuma nonton video YouTube saja bisa menghasilkan uang? Saya kasih tahu caranya. Posting ini ada kaitannya dengan tulisan sebelumnya mengenai rahasia sukses monetisasi YouTube. Kamu bisa baca posting itu terlebih dahulu agar mendapat gambaran utuh dari program penghasil uang yang akan dibahas di sini. Singkatnya, pada tulisan tersebut saya menjelaskan tentang RajaView.id. Situs ini menyediakan layanan yang dapat membantu kreator konten YouTube memenuhi persyaratan minimal monetisasi, yakni 4.000 jam watch time. Dengan bantuan RajaView, video-video si kreator konten bakal ditonton sejumlah orang sesuai yang diinginkannya. Bahasa gampangnya sih membeli view, atau lebih tepatnya membeli watch time. Jadi si kreator konten membayar sejumlah tertentu pada RajaView untuk mendapatkan sekian menit watch time bagi kanal YouTube-nya. Pertanyaannya, bagaimana cara RajaView sebagai penyedia layanan memberikan watch time pada si konten kreator? Mudah saja. Mereka merekrut banyak orang yang mau menonton video-video tersebut. Tentu saja disediakan imbalan senilai tertentu untuk setiap video yang ditonton. Kalau pada posting sebelumnya saya mengupas cara mudah mencari watch time bagi pemilik kanal YouTube menggunakan RajaView. Maka pada posting [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 14, 2020 15:30

November 13, 2020

Pilihan destinasi wisata di Tangerang: Sendiri bisa, bersama keluarga tambah seru

APA yang paling kamu ingat dari Tangerang? Mungkin sebagian besar akan menjawab Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Tidak salah 100% sih, karena memang tempat tersebut jadi pintu masuk wisatawan yang menggunakan jalur udara. Tapi, Tangerang tak cuma punya bandara lho. Ada banyak tempat wisata yang menarik dikunjungi. Dari segi jarak, Tangerang rasa-rasanya destinasi weekend getaway yang tepat bagi warga ibukota dan sekitarnya. Ditambah lagi pada masa New Normal ini perusahaan teknologi penyedia jasa booking tiket terkemuka di Indonesia, yakni Traveloka, menyediakan paket bundle airport transfer dan drive thru rapid test di Soewarna Business Park, Cengkareng. Soewarna Business Park di Cengkareng masih satu kawasan dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Hasil rapid test di tempat ini sangat cepat keluar. Hanya dalam tempo 30 menit saja sudah bisa dicetak. Kembali ke topik mengenai destinasi wisata, di Tangerang ada beberapa pilihan yang terlalu sayang untuk dilewatkan lho. Mau berwisata sendiri oke, mau seseruan bersama dengan rombongan keluarga juga bisa. Apa saja rekomendasinya? Floating Castle Froggy Edutography Menerapkan konsep bak negeri dongeng, tempat ini sepertinya memang menyasar keluarga dan kamu semua yang gemar akan dunia fantasi. Konsep dari bangunan di Tangerang ini mengambil dari dongeng kondang Jack dan Kacang Ajaib. Terdapat 10 lantai dengan 10 [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 13, 2020 16:25

November 12, 2020

Awas, ada penipuan bermodus ‘dana bantuan Covid-19 dari WHO’

JUMAT, 13 November 2020, dini hari sebuah email masuk ke mailbox saya. Pada nama pengirimnya tertera “(Dr) Allen Parker”, dengan subyek: URGENT CALL OR TEXT +1(228) 901-3880. Terdorong rasa penasaran, saya buka email tersebut. Walah, ternyata isinya adalah upaya penipuan bermodus dana bantuan Covid-19 dari WHO. Email tersebut dibuka dengan satu sapaan singkat saja, “Hello.” Tanpa menyebut nama sama sekali. Dari sini saja saya sudah langsung tahu kalau ini penipuan. Mirip gerombolan penipuan lewat telepon yang sok kenal dengan calon korban, tapi rupanya nama saja tidak tahu. Kalau kamu menerima email seperti ini, saya pastikan itu email penipuan. Sebab, email seperti ini dikirim secara massal dengan target acak, sehingga tak mungkin mereka mencantumkan nama. Lagipula mereka memang tidak kenal calon korban. Random saja. Paragraf pertama email tersebut langsung menjelaskan bahwa World Health Organization (WHO, organisasi kesehatan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyalurkan dana bantuan terkait wabah Covid-19. Di email tersebut dipakai istilah “Compensation”, kompensasi. Konon, menurut isi email tersebut, dana bantuan ini disalurkan secara global. Artinya, WHO mengirimkan bantuan untuk siapa saja di seluruh dunia. Sampai di sini masih masuk akal, sebab memang seluruh dunia terkena dampak wabah Covid-19. WHO juga sudah sering memberi bantuan terkait penanganan penyakit tertentu. Lalu [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 12, 2020 14:30

November 10, 2020

Mau tahu rahasia sukses monetisasi YouTube? Saya bocorkan deh …

“BIKIN channel YouTube mah gampang, monetisasinya yang susah. Pake banget!” Pernah dengar ungkapan seperti itu? Kalau ada temanmu berkata begitu karena kanal YouTube-nya tak kunjung memenuhi syarat monetisasi, tunjukkan tulisan ini padanya. Karena di sini saya berbagai rahasia: cara promosi konten YouTube. Peraturan terbaru dari YouTube memang memberi dua syarat yang terbilang susah sebelum sebuah channel dapat dimonetisasi. Syaratnya cuma dua sih sebetulnya, yaitu: (1) jumlah subscriber minimal 1.000, dan (2) jumlah total watch view selama minimal 4.000 jam. Kalau sekedar cari subscriber mungkin masih terbilang mudah ya. Sekarang banyak kok grup-grup YouTube yang anggotanya nggak keberatan untuk saling subscribe. Kalau anggota grup itu 250, misalnya, cobalah bergabung dengan empat grup berbeda. Empat dikali 250 kan 1.000 tuh. Pas deh. Syaratnya tentu saja jangan sampai di empat grup YouTube itu ternyata orang-orangnya sama. Empat L, lu lagi lu lagi alias itu-itu aja seperti di kebanyakan grup blogger. Sama saja bohong kalau itu mah. Selain itu, sebagai YouTuber baru kamu nggak perlu terlalu khawatir. Kadar solidaritas di kalangan YouTuber pemula itu sangat tinggi lho. Seorang YouTuber pemula yang baru merintis sebuah channel, biasanya akan dengan sukarela subscribe ke channel rintisan lain yang ditemuinya. Berbahagialah jika suatu saat kolom komentarmu ada yang [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 10, 2020 07:10

November 4, 2020

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46